Anda di halaman 1dari 7

Jawaban

1. Pentingnya posisi geografis Indonesia baik di tingkat ASEAN maupun dunia.


Dilihat dari geostrategi, geostrategi adalah kebijaksanaan dengan memanfaatkan letak
posisi geografis negara agar tercapai tujuan nasional dengan menggunakan sarana
yang telah tersedia. Indonesia merupakan negara kepulauan yang membentang dari
Sabang sampai Merauke. Melihat dari letak geografis Indonesia, Indonesia berada
pada posisi silang diantara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia dan dua
Samudra yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik. Dengan posisi geografis
Indonesia yang berada dalam posisi silang, negara Indonesia menjadi lalu lintas
kekuatan dari luar dan pengaruh dari luar yang mudah masuk. Geostrategi Indonesia
mempunyai dasar yaitu pada Pancasila agar mencapai tujuan yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945. Geostrategi Indonesia juga merupakan pelaksana dari
geopolitik Indonesia yaitu dengan membangun sikap mental bangsa yang meyakini
dan mengembangkan nilai religius, kemanusiaan, nasionalisme, demokrasi, dan
keadilan. Geopolitik juga memberikan dasar bagi kebijaksanaan dengan
memanfaatkan letak geografis Indonesia. Dengan posisi atau letak geografis
Indonesia, negara Indonesia berupaya untuk memanfaatkan posisi silang Indonesia
guna menjadi poros maritime dunia. Namun tidak hanya dari posisi geografis saja
tetapi juga mempertimbangkan apek-aspek lain seperti demografi, ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan (hankam). Selain itu juga
Indonesia harus dapat menggunakan potensi dan sarana sumber daya alam dan
sumber daya manusia. Karena hal ini dapat memberi keuntungan bagi bangsa dan
negara Indonesia, antara lain: 1) Kemudahan proses ekspor dan impor; 2) membantu
perekonomian masyarakat; 3) Kemajuan di bidang sosial-budaya; 4) Indonesia
memiliki banyak sumber daya alam; 5) Indonesia memiliki banyak ikan dan biota
laut.
Posisi strategis Indonesia tidak hanya memberi keuntungan bagi negara Indonesia
saja, tetapi juga memberi keuntungan bagi negara-negara di Asia, antara lain: 1)
Kapal-kapal laut yang lintas transit tidak dikenakan pajak sesuai dengan perjanjian
UNCLOS; 2) Kapal-kapal asing yang melewati titik-titik strategis Chokepoint
diberikan jaminan pelayanan dan pengamanan oleh Indonesia; 3) Lokasi strategis
Indonesia mempermudah perdagangan dari negara-negara di Benua Asia ke Australia,
dan sebaliknya; 4) Lokasi strategis Indonesia memberikan kemudahan pemasaran
produk-produk buatan negara-negara Asia; 5) Banyaknya investasi oleh negara-
negara Asia karena letak Indonesia yang strategis.

Negara Indonesia harus bisa memanfaatkan situasi goestrategi guna memajukan


bangsa dan negara, hal ini menjadi penting karena dengan posisi negara Indonesia
yang strategis berada di posisi silang antara dua benua dan antara dua samudra Negara
Indonesia bukan tidak mungkin akan menjadi pusat dari negara-negara di ASEAN
bahkan akan menjadi pusat negara-negara di dunia.

2. Peran mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari
Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) baik yang berasal dari
dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan non fisik.
Ketahanan Nasional adalah kemampuan bangsa dalam mengolah sumber daya guna
memenuhi kebutuhan hidup warga negaranya serta melindungi dan mempertahankan
kedaulatan negara dan kesatuan negara dalam menghadapi ancaman baik dari luar
maupun ancaman dari dalam.
Berdasarkan Pasal 27 Ayat 3 UUD Negara Republik Indonesia 1945, dapat ditarik
penjalasan bahwa usaha pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap
negara Indonesia. Hal ini berkonsekuensi bahwa setiap warganegara berhak dan wajib
untuk turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui
lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan
yang berlaku termasuk aktifitas bela negara. Selain itu, setiap warga negara dapat
turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara sesuai dengan kemampuan dan
profesi masing-masing. Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan negara”.
Di dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 dinyatakan bahwa upaya
bela negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran,
tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Bela negara dapat dibedakan secara fisik maupun nonfisik. Secara fisik yaitu dengan
cara "memanggul senjata" menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela Negara
secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Pengertian ini dapat
disamakan dengan bela negara dalam arti militer. Sedangkan bela negara secara
nonfisik dapat didefinisikan sebagai "segala upaya untuk mempertahankan negara
kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan
bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan negara, termasuk penanggulangan ancaman. Bela negara
demikian dapat dipersamakan dengan bela negara secara nonmiliter
Inti ketahanan nasional Indonesia pada dasarnya terletak pada “mentalitas” bangsa
Indonesia sendiri dalam menghadapi dinamika masyarakat yang menghendaki
kompetisi di segala bidang. Hal ini tetap penting agar kita benar-benar memiliki
ketahanan yang benar-benar ulet dan angguh. Ketahanan nasional akhir-akhir ini
sangat dipengaruhi oleh kondisi ketidakadilan.
Hal ini disebabkan bentuk ancaman di era sekarang semakin luas dan kompleks.
Bahkan ancaman bersifat nonfisik dan nonmiliter lebih banyak dan secara massif
mempengaruhi kondisi ketahanan nasional. Misalnya, ancaman datangnya kemarau
yang panjang di suatu daerah akan mempengaruhi kondisi ketahanan pangan di daerah
yang bersangkutan.
Berikut peranan mahasiswa dalam melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia
dari ATGH baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan non
fisik.
ATHG dari dalam negeri:
a. Penguatan ideologi Pancasila dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, diawali dari lingkungan keluarga.
b. Memberikan ketauladanan sebagai pemuda-pemudi yang berpendidikan dengan
mengedepankan toleransi dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Menunjukkan moralitas dan karakter yang kuat.
d. Mahasiswa harus mampu mengembangkan inovasi dan menghargai kearifan lokal
agar bangsa ini tidak ketergantungan terhadap nilai-nilai asing.
e. Melatih kepemimpinan karena dalam kepemimpinan, karakter menempati
prosentasi tertinggi yaitu 80% sementara ilmu 5%, pengetahuan umum 5% dan
pengambilan keputusan 10%.
f. Mempersiapkan diri menjadi manusia Indonesia seutuhnya serta peka dan cermat
terhadap hal-hal yang menyimpang dari jati diri dan nilai-nilai kebangsaan.
ATHG dari luar negeri:
a. Mahasiswa berperan sebagai the agent of change dengan cara mendorong motivasi
berprestasi, berpikir positif, kritis, kreatif, serta inovatif.
b. Mahasiswa berperan dalam control social (idealisme).
c. Selalu berusaha untuk meng-upgrade diri mengenai perubahan dari segi
geoekonomi dan geopolitik serta kemajuan teknologi dan informasi

3. Penyebab munculnya ATHG yang dapat memecah belah NKRI.


Upaya pembangunan integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan,
Hambatan, dan Gangguan atau yang disingkat dengan ATHG. Hal tersebut dapat
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang bisa berasal dari dalam dan luar
negeri serta bisa berupa fisik dan nonfisik.
Dalam membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia selalu dihadapkan pada
Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG). Dikutip dari situs resmi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang dimaksud
dengan ATHG adalah:
- Ancaman merupakan suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional, kriminal serta politik.
- Tantangan merupakan suatu hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat
menggugah kemampuan.
- Hambatan merupakan suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
- Gangguan merupakan usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional.

Indonesia tidak terbebas dari ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang
dapat memecah belah kesatuan bangsa. Ancaman dalam upaya pembangunan
integrasi nasional bisa datang dari dalam maupun dari luar negeri. Ancaman muncul
dalam berbagai dimensi kehidupan berupa ancaman militer dan ancaman non-militer.
Ancaman di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan
keamanan.

a. Ancaman bidang ideologi


Ancaman di bidang ideologi adalah mengancam adanya ideologi bangsa yaitu
Pancasila seperti komunisme dan liberalisme.
b. Ancaman bidang politik
Ancaman ini dapat berupa penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa
untuk menumbangkan pemerintah yang berkuasa.
c. Ancaman bidang ekonomi
Ancaman di bidang ekonomi di satu sisi membuka peluang pasar produk dalam
negeri ke pasar internasional secara kompetitif. Sebaliknya, juga membuka
peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
d. Ancaman bidang sosial budaya
Ancaman dari bidang sosial budaya adalah didorong adanya isu-isu kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan dan ketidakadilan. Isu-isu tersebut menjadi titik
pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan dan
bencana akibat perbuatan manusia. Dampaknya akan mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa, nasionalisme dan patriotisme.
e. Ancaman bidang pertahanan dan keamanan
Bentuk dari ancaman hankam berupa ancaman militer seperti invasi atau agresi,
pelanggaran wilayah, pemeberontakan bersenjata, aksi terror bersenjata.
Jadi penyebab munculnya ATHG yang dapat memecah belah NKRI:
a. Masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen (keberagaman suku bangsa, budaya,
agama dan ras) mudah terjadi konflik antar SARA.
b. Rendahnya sikap saling bertoleransi dalam masyarakat.
c. Adanya sikap tidak puas dan perasaan tidak adil terhadap ketimpangan akan
pembangunan fasilitas publik yang terjadi dalam masyarakat.
d. Rendahnya kesadaran diri dalam masyarakat untuk menjaga persatuan dan
kesatuan.
e. Wilayah Indonesia yang sangat luas dengan ribuan pulau.
4. Ketahanan ideologi berlandaskan Pancasila.
Ideologi Pancasila mempunyai kemampuan untuk memelihara persatuan dan kesatuan
nasional dan kemampuan menangkal masuknya ideologi asing serta dengan nilai-
nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Ketahanan ideologi merupakan
kondisi dimana mental bangsa Indonesia yang berpegang pada ideologi Pancasila
yang menjadi ideologi nasional. Pancasila sebagai ideologi negara menjadi
seperangkat prinsip dasar yang menyuluruh tentang manusia dan kehidupan baik
secara individu maupun kelompok sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai Pancasila yaitu mengutamakan persatuan dan kesatuan serta juga kepentingan
dan keselamatan bangsa sebagai kepentingan bersama serta turut mengajarkan cinta
tanah air dan mengembangkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.
Kondisi sekarang ini banyak teradapat Ancaman, Tantangan, hambatan dan Gangguan
(ATHG) yang dapat merusak ketahanan nasional, sehingga Pancasila seharusnya
dinternalisasikan bukan hanya sekedar dihafalkan supaya ketahanan nasional negara
Indoneisa menjadi kokoh. Cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk
memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan
nasional adalah dari yang paling sederhana yaitu diri sendiri dengan meningkatkan
toleransi terhadap suku, agama, ras dan adat lain yang ada di Indonesia.
Langkah yang dapat dilakukan untuk memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha
untuk memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan
nasional adalah antara lain:

Menerapkan nilai nilai


Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, bebangsa dan
bernegara.
Menerapkan nilai nilai
Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, bebangsa dan
bernegara.
a. Menerapkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, bebangsa dan
bernegara.
b. Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
c. Menolak masuknya ideologi lain yang bertentangan dan tidak sesuai dengan
ideologi bangsa Indonesia.
d. Pemerintah dan masyarakat harus mendorong tumbuhnya pusat pendidikan dan
pembudayaan Pancasila secara kreatif dan dinamis agar kesadaran tentang
Pancasila terjaga dari generasi ke generasi.
e. Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan keseharian, Pancasila harus betul-betul di
laksanakan bukan hanya sekedar cerita-cerita tekstual saja.

Sumber:

BMP MKDU4111/PKN

Anda mungkin juga menyukai