Anda di halaman 1dari 5

NAMA : LUSI PAKPAHAN

MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

JURUSAN : MANAJEMEN

1. Lakukan Analisis Terkait Pentingnya Posisi Geografis Indonesia Baik Ditingkat Asean
Maupun Dunia!
Jawab : geostrategi didasarkan pada kondisi geografis suatu Negara yang memengaruhi
kehidupan masyarakat dan bagaimana strategi Negara dalam menghadapi tantangan.
Geostrategic merupakan kebijakan pelaksanaan dalam menentukan menggunakan sarana-
sarana untuk mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis
Negara. Negara Indonesia terletak pada silang, diantara dua benua asia dan Australia dan
dua samudra hindia da pasifik. Indonesia berada pada posisi strategis karena letaknya
merupakan jalur perdagangan.
Landasan geostrategic dan geopolitik tak hanya posisi silang Negara Indonesia , tetapi
juga aspek-aspek kehidupan sosial, antara lain :
a. Demografi: kondisi kepadatan penduduk Indonesia yang cenderung terkonsentrasi di
jawa.
b. Ideologi: bangsa Indonesia memiliki ideology pancasila yang mengakomodir
keberagaman, cenderung moderat, bukan ekstrim liberalism maupun komunisme.
c. Politik: system politik Indonesia adalah demokrasi pancasila yang berbasis
kekeluargaan dan gotong royang, bukan demokrasi liberal ala barat yang berbasis
kompetisi.
d. Ekonomi: perekonomian Indonesia disusun berdasarkan usaha bersama dalam system
koperasi untuk menghadang ekploitas kapitalisme liberal.
e. Sosial: masyarakat Indonesia mengedepankan kepentingan sosial dan bangsa
disbanding kepentingan individu dan kelompok.
f. Budaya: Indonesia memilikibudaya ketimuranyang memegang kuatunsur etika dan
moral.
g. Pertahanan dan keamanan (hankam): sistem hankam Indonesia berdasarkan pada
geografis wilayah maritim.
Dalam posisi silang Geografis, Negara Indonesia menjadi lalu lintas kekuatan dari luar
dan pengaruhdari luar yang mudah masuk. Negara harus ikut serta dalam mengatur lalu
lintas kekuatan tersebut. Kondisi ini menuntut Indonesia untuk mampu menciptakan
kekuatan sentrifugal, yakni kekuatan fisik dan mental yang mampu mengubah kekuatan
dari luar menjadi kekuatan nasional serta tidak bersifat ekspansif.
Aspek alamiah terdiri dari posisi dan lokasi geografi Negara, keadaan dan kekayaan
alam, keadaan dan kemampuan penduduk.indonesia merupakan Negara keppulauan
dalam arti bentuk geografis yang terbatas pada ranah hokum internasional. Kedalam,
kesatuan wilayah laut dengan pulau-pulau didalamnya. Keluar merupakan keterhubungan
dengan lingkungan internasional yang bersifat kawasan maupun global.
Sumber dari : MKDU4111/MODUL 3

2. Uraikan peran anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara kesatuan republik
Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari luar maupun dari dalam dan luar negeri
serta berupa fisik dan nonfisik!
Jawab: Peran sebagai mahasiswa bela Negara dari ATHG yaitu
- Menumbuhkan semangat nasionalisme
- Menanamkan nilai-nilai pancasila
- Dan melaksanakan ajaran agama
Bela Negara secara fisik menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara,
keikutsertaan warga Negara dalam bela Negara secara fisik dapat dilakukan dengan
menjadi anggota tentara nasional Indonesia dan pelatihan dasar kemiliteran. Sekarang
ini pelatihan dasar kemiliteran diselenggarakan melalui program rakyat terlatih
(Ratih), meskipun konsep rakyat terlatih (Ratih) adalah amanat dari Undang-Undang
No. 20 Tahun 1982. Rakyat terlatih (Ratih) terdiri dari berbagai unsur, seperti
resimen mahasiswa (Menwa), perlawanan Rakyat (Wanra), Pertahanan Sipil
(Hansip), mitra Babinsa dan organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) yang telah
mengikuti pendidikan Dasar militer, dan lain-lain. Rakyat terlatih mempunyai 4
fungsi, yaitu ketertiban umum, perlindungan masyarakat, keamanan rakyat, dan
perlawanan rakyat.
Bela Negara nonfisik menurut Undang-undang No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan
Negara, keikutsertaan warga Negara dalam bela Negara secara non fisik dapat
diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian sesuai dengan
profesi. Pendidikan kewarganegaraan diberikan dengan maksud menanamkan
semangat cinta tanah air. Pendidikan kewarganegaraan dapat dilaksanakan melalui
jalur formal (sekolah dan perguruan tinggi) dan jalur nonformal (sosial
kemasyarakatan). Berdasarkan hal itu maka keterlibatan warga Negara secara
nonfisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa, dan dalam segala
situasi.
Sumer dari ; MKDU411/MODUL 3
3. Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI!
Jawab: Dalam membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia selalu dihadapkan pada
Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG).
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
yang dimaksud dengan ATHG adalah:
Ancaman adalah suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional, kriminal serta politik.
Tantangan adalah suatu hal atau usaha bertujuan atau bersifat menggugah kemampuan.
Hambatan adalah suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
Gangguan adalah usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau menghalangi secara
tidak konsepsional.
Indonesia tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa. Ancaman bagi
integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri.
Ancaman muncul dalam berbagai dimensi kehidupan berupa ancaman militer dan
nonmiliter. Ancaman di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan
dan keamanan.
Ketahanan Nasional. Pada hakikatnya Ketahanan Nasional merupakan kondisi sekaligus
konsepsi pembangunan nasional dalam pencapaian tujuan dan cita – cita bangsa. Sebagai
suatu kondisi, Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis bangsa yang berisi
ketangguhan serta keuletan dan kemampuan bangsa untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan,
dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, yang mengancam dan
membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.Sebagai
kondisi, Ketahanan Nasional merupakan kondisi kehidupan nasional yang harus
diwujudkan dan dibina secara dini, terus menerus, terpadu dan sinergis. Sebagai
konsepsi, Ketahanan Nasional merupakan landasan konsepsional strategis yang sekaligus
merupakan pisau analisis untuk memecahkan berbagai permasalahan strategis bangsa
melalui pendekatan 8 (delapan) aspek kehidupan nasional (asta gatra) yang terdiri dari 3
(tiga) aspek alamiah (tri gatra) yang bersifat statis dan 5 (lima) aspek kehidupan (panca
gatra) yang bersifat dinamis. Peran dan hubungan diantara kedelapan gatra saling terkait
dan saling tergantung secara utuh menyeluruh membentuk tata laku masyarakat dalam
kehidupan nasional. Dalam implementasinya, ketahanan nasional diselenggarakan
dengan mengutamakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan
keamanan (security approach) yang serasi, selaras dan seimbang. Kesejahteraan dapat
digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan
nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besar kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah,
dan jasmaniah. Sementara itu, keamanan harus dipahami sebagai kemampuan bangsa
dalam melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar dan dari dalam,
termasuk di dalamnya melindungi pancasila sebagai dasar negara (philosophi gronslag).
Dalam perspektif Ketahanan Nasional, pertahanan negara Indonesia tidak terlepas dari
pengaruh dan dinamika kondisi yang terkait dengan delapan aspek kehidupan nasional di
atas. Konsep keseimbangan dan saling keterkaitan antar satu gatra dengan gatra lainnya
serta sistem pertahanan negara yang bersifat kesemestaan, mencerminkan adanya
keterhubungan yang kuat antara kondisi Ketahanan Nasional dengan Pertahanan Negara
secara menyeluruh. Oleh karena itu, pembinaan dan pengkondisian Ketahanan Nasional
dalam berbagai aspeknya, akan menentukan kualitas Pertahanan Negara, baik di masa
damai maupun dalam masa perang. Kualitas Pertahanan Negara akan berbanding lurus
dengan kondisi Ketahanan Nasional yang dimiliki, artinya setiap perubahan kondisi
Ketahanan Nasional bangsa, dengan sendirinya akan berpengaruh terhadap kualitas
pertahanan negara dalam implementasinya.
4. Lakukanlah telah bagaimana cara memperkuat wawasan ideologi pancasila sebagai
usaha untuk memperkuat wawasan ideology Indonesia terkait dengan pembinaan
ketahanan nasional!
Jawab: rumusan ketahanan nasional pada GBHN tahun 1998, yakni;
a. Ketahanan mencerminkan keterpaduan anatara segala aspek kehidupan nasional
bangsa secara utuh dan menyeluruh. Pembngunan nasional diselenggarakan melalui
pendekatan ketahanan nasional yang memungkinkan menuju pada tujuan yang ingin
dicapaidan dapat secara efektif dielakkan dari hambatan, tantangan ancaman, dan
gangguan.
b. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi
tiap aspek kehidupan bangsa dan Negara.
c. Ketahanan nasional didasari oleh Astra Gatra yang mencakup aspek material dan
sosial, antara lain ketahanan ideology, politik, ekonomi, dan sosial budaya
ketahanan ideology berdasarkan pancasila. Ideology pancasila memiliki kemampuan
untuk memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan menangkal penetrasi
ideology asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Ketahanan
ideology merupakan kondisi mental bangsa Indonesia yang berpegang pada ideology
nasional. Pancasila sebagai ideology Negara merupakan seperangkat prinsip dasar yang
sistematik dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupanya baik individual maupun
sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai pancasila mengutamakan
persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan individu dan golongan. Nilai-nilai pancasila turut
mengajarkan cinta tanah air dan mengembangkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.
Sumber Dari: MKDU4111/MODUL 3

Anda mungkin juga menyukai