Anda di halaman 1dari 16

Ketahanan Nasional

Dosen Pengampu: Nanda Ivan Natsir, S.H., M.H.


Ketahanan Nasional
sebagai Geostrategi
Indonesia
PENDAHULUAN
Ketahanan Nasional sebagai geostrategi Indonesia

Wawasan nusantara yang dipahami sebagai landasan visional adalah geopolitik, yaitu
cara mencapai tujuan dengan memanfaatkan konstelasi geografi. Sedangkan geostrategi
bangsa Indonesia adalah ketahanan nasional, yang juga adalah landasan misional, yaitu
untuk mewujudkan integrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Meningkatkan ketahanan nasional identik dengan pembangunan nasional, Wawasan
Nusantara sebagai landasan visional untuk mengidentifikasi kondisi dalam rangka
menjamin persatuan dan kesatuan, sedang ketahanan nasional menjamin persatuan dan
kesatuan dengan mengantisipasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan (AGHT)
1. Latar Belakang Ketahanan Nasional

Sejak proklamasi kemerdekaan, bangsa Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan ancaman dari
dalam maupun luar ngeri yang nyaris membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Tapi kita
mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya terhadap ancaman dari luar antara lain agresi
militer Belanda dan dari dalam, mampu menegakkan wibawa dengan menumpas gerakan separatis Partai
Komunis Indonesia (PKI), DI/TII; bahkan merebut kembali Irian Jaya.
Dengan posisi dan kondisi geografis, potensi sumber kekayaan alam (SKA), serta besarnya jumlah
penduduk yang dimiliki, Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh negara-
negara besar/adikuasa. Hal ini secara langsung dan tidak langsung dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap aspek kehidupan dan dapat mempengaruhi, membahayakan kelangsungan hidup dan eksistensi
NKRI.
2. Pokok-pokok Pikiran Ketahanan Nasional

1. Manusia Berbudaya
Sebagai makhluk Allah, manusia diciptakan sempurna karena memiliki kelebihan dari makhluk lain yaitu naluri, akal, dan
kemampuan mengembangkan pikiran. Oleh karena itu, manusia berbudaya senantiasa.
a. Berhubungan dengan Allah disebut agama
b. Berhubungan dengan cita-cita disebut ideologi
c. Berhubungan dengan ketentuan/kekuasaan disebut politik, dsb.
2. Ketahanan Nasional dalam Pancasila
Falsafah dan ideologi juga menjadi pokok pikiran Ketahanan Nasional. Hal ini tampak pada makna falsafah dalam pembukaan
UUD 1945.
a. Alinea I bermakna kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan bertentangan dengan HAM.
b. Alinea II bermakna adanya masa depan yang harus dicapai
c. Alinea III bermakna bila negara ingin mencapai cita-citanya, maka kehidupan harus mendapatkan ridho Allah yang
merupakan dorongan spiritual.
d. Alinea IV menegaskan cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah NKRI.
Pengertian dan Hakikat
Ketahanan Nasional
Pengertian Ketahanan Nasional:
Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia
yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Tannas
berisi ketangguhan dan keuletan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan baik yang datang dari
dalam maupun dari luar negeri dan untuk menjamin identitas integritas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasional.
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia

a. Hakikat Tannas Indonesia adalah


keuletan dan ketangguhan bangsa b. Hakikat Tannas Indonesia adalah
yang mengandung kemampuan pengaturan dan penyelenggaraan
mengembangkan kekuatan nasional kesejahteraan dan keamanan secara
untuk dapat menjamin kelangsungan selaras, serasi, dan seimbang dalam
hidup bangsa dan negara dalam seluruh aspek kehidupan nasional.
mencapai tujuan nasional.
A. Asas Ketahanan Nasional Indonesia

Asas Ketahanan Nasional Indonesia ialah tata laku berdasarkan nilai-nilai


Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara.

1) Asas Kesejahteraan dan Keamanan

2) Asas Komprehensif Integral

3) Asas Wawas ke Dalam dan Wawas ke luar

4) Asas kekeluargaan
B. Sifat Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional Indonesia memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai


yang terkandung dalam landasan dan asas-asasnya.

1. Mandiri

2. Dinamis

3. Wibawa

4. Konsultasi dan Kerjasama


Pengaruh Aspek Ketahanan
Nasional Indonesia
1. Pengaruh Aspek Geografi
Kondisi geografi Indonesia merupakan satu kesatuan laut dan pulau-pulau di
dalamnya, sedangkan posisinya terletak di posisi silang yang berbatasan baik
dengan negara benua maupun negara kepulauan. Indonesia terletak di
daerah khatulistiwa sehingga memiliki iklim tropis yang mengenal musim
hujan dan musim kemarau, suhu udara termasuk panas kecuali daerah
pegunungan. Lokasi dan posisi geografi Indonesia dalam peta dunia
merupakan negara kepulauan yang terdiri atas perairan dan daratan dengan
perbandingan 3:2 secara fisiografi lengkap yaitu lembah, gunung, sungai;
daerah subur dan kurang subur; berpotensi pada iklim, vegetasi, hewan.
Semua ini berpengaruh pada pola hidup, yaitu pemanfaatan kondisi geografi
untuk kemakmuran rakyat sehingga dibutuhkan pembinaan dan penyebaran
penduduk.
2. Pengaruh Aspek Sumber Kekayaan Alam
Sumber kekayaan alam (SKA) suatu negara meliputi segala sumber dan
potensi alam yang terdapat di dirgantara, permukaan bumi; termasuk laut
dan perairan dan dalam bumi. Jenis kekayaan alam dapat berupa bahan
makanan, bahan mineral/flora/fauna, energi. SKA berdasarkan sifatnya
terbagi tiga, yaitu terbarukan, tak terbarukan, dan tetap.
3. Pengaruh Aspek Demografi/Kependudukan
Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah
Kependudukan berarti mengatur, mengendalikan, memanfaatkan, struktur,
jumlah penduduk, persebaran, kualitas penduduk agar dapat berperan dalam
pembangunan nasional untuk menciptakan ketahanan nasional yang ulet dan
tangguh.
4. Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi adalah sistem nilai dan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi
dan mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan suatu
bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang
dikandungnya, dapat memenuhi dan menjamin segala aspirasi dan kehidupan
manusia. Secara teori, ideologi bersumber dari suatu falsafah dan merupakan
pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
5. Pengaruh Aspek Politik
Politik berasal dari kata politics bermakna kekuasaan (pemerintahan) dan
policy yang berarti kebijakan bagi kepentingan umum. Di Indonesia keduanya
tidak dipisahkan, hal ini tercermin dalam negara berfungsi sebagai penentu
kebijaksanaan untuk mewujudkan aspirasi rakyat. Dengan demikian,
kebijaksanaan pemerintah harus sesuai dengan keinginan dan aspirasi. Politik
di Indonesia harus dilihat dalam konteks ketahanan nasional, meliputi dua
bagian, yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri.
6. Pengaruh Aspek Ekonomi
Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan masyarakat yang meliputi produksi, distribusi, konsumsi
barang dan jasa serta dengan usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sistem ekonomi yang dianut suatu bangsa akan memberi corak perekonomian
negara.
7. Pengaruh Aspek Sosial Budaya
Budaya adalah sistem nilai yang merupakan hasil, cipta, rasa, dan karsa manusia
yang menumbuhkan pikiran/gagasan utama yang menjadi kekuatan pendukung
dalam menggerakkan kehidupan. Jadi kebudayaan merupakan seluruh cara
hidup suatu masyarakat yang mewujudkan dalam tingkah laku dan hasil dari
tingkah laku yang dipelajari dari berbagai sumber. Kebudayaan diciptakan oleh
faktor organo-biologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan
lingkungan sejarah.
8. Pengaruh Aspek Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan (hankam) adalah aspek kehidupan nasional yang
mempunyai fungsi pemerintahan dan NKRI dengan mengikutsertakan seluruh
rakyat Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta Polisi Republik
Indonesia (Polri) sebagai intinya. Tujuan Pertahanan yang dilaksanakan oleh TNI
ialah menjaga kedaulatan NKRI dalam menghadapi AGHT dari luar dan dalam
yang bersifat intervensi dari dalam dan invasi dari luar. Sedangkan tujuan
keamanan yang dilaksanakan oleh Polri ialah menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat untuk mentaati hukum sebagai wujud keinginan bersama dalam
hidup bermasyarakat, brebangsa, dan bernegara.
Daftar Pustaka
Asykuri Ibn Chamim, dkk. 2003. Civic Education, Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Ditlitbang
Muhammadiyah dan LPP UMY.
Depdiknas. 2002. Kapita Selekta Pendidikan Kewarganegaraan. Bagian I. Jakarta: Proyek Peningkatan
Tenaga Akademik, Dirjen Dikti, Depdiknas.
Dikdik Baihaqi Arif, 2012. Diktat Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (Civic
Education). Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
Endang Zaelani Zukaya, dkk. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta:
Paradigma.
Ermayana Suradinata. Geopolitik dan Geostrategi dalam Mewujudkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dalam Jurnal Ketahanan Nasional No. VI, Agustus 2001.
Ikatan Dosen Kewarganegaraan Indonesia (IKDI). 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: IDKI.
Terima kasih
Nama : Baiq Regina silva
Nim: G1A019014
Prodi: Biologi (B)

Anda mungkin juga menyukai