Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PPDK

ANCAMAN DI BIDANG IDEOLOGI

DISUSUN OLEH :
1. AGUS
2. DENDI
3. ERWIN
4. IMAM
5. M. ALFIN
6. M. ADWAL
7. ROHIDI
8. YENI

SMK NEGERI 5 KOTA SERANG


2020
Latar Belakang
 Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.
Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena
potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang
banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam.
Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan
gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis.
Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya
negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan
letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan
memberikan motivasi dalam menciptakan suasana damai.
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia
dengan adanya tekad bersama-sama menggalang kesatuan dan kecintaan bangsa. Berbagai
pemberontakan PKI, RMS (Republik Maluku Selatan), PRRI Permesta dan juga gerakan
sparatis di Timor-Timur yang pernah menyatakan dirinya berintegrasi dengan Indonesia,
meskipun akhirnya kenyataan politik menyebabkan lepasnya kembali daerah tersebut.
Ancaman sparatis dawasa ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah atau propinsi di
Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia seperti Aceh, Riau,
Irian Jaya, dan beberapa daerah lain begitu pila beberapa aksi provokasi yang mengganggu
kestabilan kehidupan sampai terjadinya berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis
dan agama dan gangguan dari luar adalah gangguan dari negara lain yang ingin menguasai
pulau-pulau kecil yang masih berada di didalam wilayah NKRI namun dekat dengan
wilayah negara lain.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ideologi?
2. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang ideologi?
3. Apa saja pengaruh aspek ideologi?
4. Apa saja bentuk ancamannya?
5. Bagaimana kaitan ketahanan nasional dengan ideologi?
6. Apa pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara?
7. Apa tujuan ketahanan nasional di bidang ideologi?
8. Bagaimana upaya meningkatkan ketahanan nasional di bidang ideologi?

Tujuan
1. Mengetahui pengertian ideology
2. Mengetahui strategi yang tepat dalam menhadapi ancaman di bidang ideologi
3. Mengetahui pengaruh aspek ideology
4. Mengetahui bentuk – bentuk ancaman di bidang ideology
5. Mengetahui kaitan ketahanan nasional dengan ideology
6. Mengetahui pengaruh aspek ketahunan nasional terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara
7. Mengetaui tujuan ketahanan nasional di bidang ideology
8. Mengetahui upaya meningkatkan ketahanan nasional di bidang ideology

Pengertian Ideologi
Ideologi merupakan seprangkat ide atau gagasan yang di dalamnya mengandung nilai-nilai
dasar yang dimiliki oleh suatu bangsa yang bersangkutan untuk dijadikan sebagai
pandangan dan petunjuk hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun
bernegara. Ketetapan bangsa Indonesia bahwa Pancasila adalah ideologi bagi bangsa
Indonesia. Adapun makna Pancsila sebagai ideologi nasional adalah bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila menjadi cita-cita normatif penyeleggaraan bernegara.
Secara luas dapat diartikan bahwa visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan yang ber-
Kemanusiaan yang ber-Persatuan yang ber-Kerakyatan dan yang ber-Keadilan. Dengan
konsepsi di atas maka Pancasila sebagai ideologi berarti bahwa Pancasila merupakan
keseluruhan gagasan, pandangan, cita-cita, keyakinan, dan nilai bangsa Indonesia yang
secara normatif diwujudkan dalam kehdupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara

Strategi Menghadapi Ancaman Ideologi


Ancaman Ideologi – Ancaman terhadap aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan
budaya Bangsa Indonesia adalah merupakan ancaman nir-militer. Ancaman nirmiliter
merupakan golongan ancaman pertahanan yang sifatnya tidak secara langsung mengancam
kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.
Ancaman Ideologi – Namun, risiko yang ditimbulkan dari ancaman nir-militer dapat
berimplikasi mengganggu stabilitas nasional. Terganggunya stabilitas nasional tidak saja
menghambat pembangunan nasional, tetapi lambat-laun dapat berkembang menjadi
permasalahan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, untuk
menghadapi ancaman tersebut diperlukan strategi yang tepat. Berikut ini diuraikan secara
singkat strategi Bangsa Indonesia untuk menghadapi ancaman nir-militer.
Ancaman Ideologi
a. Strategi dalam Menghadapi Ancaman di Bidang Ideologi Strategi di bidang ideologi
ditujukan untuk mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, serta gangguan yang
akan membahaya-kan kelangsungan kehidupan Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan
negara. Strategi di bidang ideologi menurut Noor Ms. Bakry (2009:363) dirumuskan
sebagai kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan kebenaran ideologi
Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan
dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal penetrasi ideologi asing serta
nilainilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Pancasila sebagai dasar negara,
merupakan pandangan hidup bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bangsa
Indonesia, sekaligus merupakan ideologi Bangsa Indonesia karena dapat mengarahkan
Bangsa Indonesia dalam bernegara.
Ancaman Ideologi – Bagaimana perwujudan strategi di bidang ideologi? Salah satu
ancaman nir-militer yang membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
ancaman yang berdimensi ideologi. Upaya menghadapi atau menangkal ancaman ini
adalah dengan kebijakan dan langkah-langkah politik yang tepat dan intensif untuk
mencegah meluasnya pengaruh ideologi lain terhadap ideologi Pancasila. Konsep
penanganannya ditempatkan dalam kerangka upaya bela negara. Strategi menghadapi
ancaman ini dihadapi dengan konsep pertahanan berlapis berikut.
1) Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur-unsur pertahanan
nirmiliter, yakni kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian yang membidangi
ideologi.
2) Kementerian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik dalam negeri
mengerahkan seluruh kekuatan politik serta instrumen pemerintahan dalam negeri mulai
dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah guna menghadapi ancaman berdimensi
ideologi, sementara kementerian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik luar
negeri mengerahkan jajarannya yang tersebar di setiap negara untuk penguatan langkah
serta upaya diplomasi dalam menangkal usaha-usaha pihak lain yang mengancam ideologi
Pancasila.
3) Unsur pemerintah yang membidangi informasi mendinamisasikan kekuatan nasional di
bidang informasi untuk melakukan “operasi informasi imbangan” sehingga masyarakat
mendapatkan informasi yang dapat menangkal berbagai pengaruh asing yang dapat
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses pembelajaran dan
kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat dan berlanjut kepada para siswa dan
mahasiswa di semua tingkat dan jenjang pendidikan, salah satunya melalui proses
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan.
5) Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin agama
untuk menjadi mitra pemerintah dalam menyinergikan strategi untuk membentengi
masyarakat dari ancaman penetrasi ideologi asing yang membahayakan serta merusak
harmonisasi kehidupan kebangsaan serta membahayakan keamanan negara.
6) Peran lapis pertahanan militer dalam hal ini dilaksanakan melalui program pelaksanaan
bakti TNI yang secara intensif sesuai dengan wilayah kerja unit TNI. Titik berat
pelaksanaannya adalah dengan peningkatan komunikasi sosial TNI yang diselenggarakan
dalam format meningkatkan kesadaran bela negara, dengan memanfaatkan program bela
negara di lingkungan pekerjaan, pendidikan dan perumahan dalam rangka revitalisasi
Pancasila (Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2008: 81-83).

Pengaruh Aspek Ideologi


Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan motivasi.
ldeologi juga mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu
bangsa. Secara teoretis, suatu ideologi bersumber dari stuatu falsafah dan merupakan
pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
A. Ideologi Dunia
1. Liberalisme
Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Aliran pemikiran ini mengajarkan bahwa
negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua individu
dalam masyarakat itu (kontrak sosial).
Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak ia lahir dan tidak
dapat diganggu gugat oleh siapa pun termasuk penguasa kecuali atas persetujuan yang
bersangkutan. Paham Liberalisme mempunyai dasar-dasar kebabasan dan kepentingan
pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak, yaitu kebebasan mengejar
kebahagiaan hidup di tengah-tengah kekayaan materil yang melimpah dan dicapai dengan
bebas.
2. Komunisme
Aliran pikiran golongan (class theory) yang diajarkan oleh Karl Marx, Engels dan Lenin
pada mulanya merupakan kritik Kark Marx atas kehidupan sosial ekonomi masyarakat
pada awal revolusi industri.
Aliran pemikiran ini beranggapan bahwa negara adalah susunan golongan (kelas) untuk
menindas kelas lain. Golongan ekonomi kuat menindas ekonomi lemah. Golongan borjuis
menindas golongan proletar (kaum buruh). Karena itu Marx menganjurkan agar kaum
buruh.
mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari golongan kaya kapitalis
dan borjuis agar kaum buruh dapat ganti berkuasa dan mengatur negara.
Sesuai dengan aliran pikiran yang melandasi komunisme, dalam upaya merebut atau
mempertahankan kekuasaan kominisme dalam upaya merebut atau mempertahankan
kekuasaan komunisme akan :
a. Menciptakan situas konflik untuk mengadu golongan-golongan, tertentu serta
menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
b. Ajaran komunis bersifat atheis, tidak percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, dan
didasarkan pada kebendaan (materialistis). Bahkan agama dinyatakan sebagai racun bagi
kehidupan bermasyarakat.
c. Masyarakat komunis bercorak Internasional.
Masyarakat yang dicita-citakan oleh komunis adalah masyarakat komunis dunia yang
tidak dibatasi oleh kesadaran nasiona1. Hal ini tercermin dalam seruan Marx yang
terkenal”Kaum buruh diseluruh dunia bersatulah!” Komunisme menghendaki masyarakat
tanpa nasionalisme.
d. Masyarakat komunisme yang dicita-citakan adalah masyarakat tanpa kelas. Masyarakat
tanpa kelas dianggap masyarakat yang dapat memberikan suasana hidup yang aman dan
tentram, tanpa pertentangan, tanpa hak milik pribadi atas alat produksi dan tanpa
pembagian kerja.
3. Faham Agama
Ideologi bersumber dari falsafah agama yang termuat dalam kitab Agama.
B. Ideologi Pancasila
Sila-sila Pancasila adalah :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan,
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai spiritual, memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan
yang Maha Esa untuk berkembang di Indonesia.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab mengandung nilai kesamaan derajat maupun
kewajiban dan hak, cinta mencintai, hormat menghormati, keberanian membela kebenaran
dan keadilan, toleransi, dan gotong royong.
Sila Persatuan Indonesia dalam masyarakat Indonesia yang pluralistik mengandung nilai
persatuan bangsa dan kesatuan wilayah yang merupakan faktor pengikat yang menjamin
keutuhan nasional atas dasar Bhineka Tunggal Ika
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau
perwalikan menunjukan bawha kedaulatan berada di tangan rakyat, yang diwujudkan oleh
persatuan nasional yang riil dan wajar
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai keadilan,
keseimbangan antara hak dan kewajiban, penghargaan terhadap hak orang, gotong royong
dalam suasana kekeluargaan, ringan tangan, dan kerja keras untuk bersama-sama
mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial

Bentuk Ancaman
Ancaman merupakan usaha yang dilaksanakan secara konsepsional melalui tindak
politik dan atau kejahatan yang diperkirakan dapat membahayakan tetenan serta
kepentingan negara dan bangsa
Faktor faktor yang menggangu ketahanan nasional adalah berbagai macam
bentuktindakan maupunpemikiran yang mengancam ketahanan nasional suatu negara.
faktor faktor pengganggu ini dapat disebut sebagai ancaman ketahanan nasional. dan
ancaman ketahanan nasional dapat dikelompokkan berdasarkan berikut ;
1. Berdasarkan asal datangnya ancaman
Ancaman dari luar, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang berasal dari
luar negeri
Ancaman dari dalam, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang berasal dari
dalam negeri
2. Berdasarkan bentuk ancaman
a. Ancaman fisik, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mnegganggu ketahanan
nasional suatu negara yang dilakukan dengan tindakan secara fisik. Ancaman fisik atau
militer adakah ancaman yang menggunakan senjata yang dapat membahayakan kedaulatan
negara, jeutuhan wilayag, dan keselamatan bangsa dan negara. ancaman militer dapat
berasal dari luar negeri

Berikut ini ancaman yang berasal dari luar negeri


Agresi, yaitu serangan bersenjata dari negara lain terhadap negara RI
pelanggaran wilayah oleh negara lain dengan kapal atau pesawat nonkomersial
spionase atau mata mata dari negaralain yang berusaha mengetahui rahasia militer negara
RI
sabotase yang merusak jaringan militer atau objek penting nasional yang membahayakan
keselamatan bangsa
aksi teror dari jaringan internasional
adapun ancaman fisik atau militer yang berasal dari dalam negeri sebagai berikut
1. Pemberontakan bersenjata
2. perang saudara antar kelompok masyarakat
3. aksi teror dalam negeri
4. sabotase dari dalam negeri yang merusak jaringan militer dan
negara
b. Ancaman Ideologis atau non fisik. yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu
ketahanan nasional suatu negara yang dilakukan dalam tataran pemikiran,
berikut ini jenis jenis ancaman non fisik atau ideologis

∞ Dibidang Ideologi
Ancaman terhadap ideologi negara Pancasiladapat muncul akibat munculnya paham
dari luar negeri.Dalam bidang Ideologi. upaya yang dilakukan untuk mempengaruhi
Ideologi yang akan mengancam terhadap dasar falsafah Negara yaitu Pancasila, dimana hal
tersebut sering dilakukan dengan memasukkan para kader-kader untuk bergabung di dalam
suatu partai Politik dan dalam suatu lembaga yudikatif. Hal ini ditujukan untuk membentuk
suatu kekuatan yang akan ditujukan untuk mengganti dasar Negara yaitu Pancasila.

∞ Contoh bentuk ancaman ideologi yang mengganggu integrasi Bangsa :


1. agresi dari wilayah lain
2. spionase
3. perang saudara
4. pemberontakan bersenjata
5. aksi teror bersenjata
6. sabotase
7. Pelanggaran wilayah
Caranya mengatasinya:
-memperkuat tahanan negara
-memperkuat lapisan masyarakat yang sadar akan budaya
-menumbuhkan rasa bela negara terhadap semua orang
-mengembangkan kebudayaan dan kekayaan alam yang kita miliki
-mendidik penerus bangsa akan sadarnya pertahanan negara.
a. dari luar
- adu domba yang dilakukan oleh pihak asing
- perang dingin antara AS dan Uni Soviet
- masuknya berbagai kebudayaan dan paham baru dr luar negeri
b. dari dalam
- munculnya berbagai aliran sesat di Indonesia
- sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu negara
- kurangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai