Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini ancaman terhadap keutuhan NegaraKesatuan
Republik Indonesia tidak hanya berasal dari aspek militer saja,
namun juga dari aspek non militer yang sering disebut sebagai aspek nirmiliter. Aspek nirmili
ter ini juga sering dikenal sebagai aspek asimetrik atau asimetris.
Peperangan di era modern ini, tidak selalu diwujudkan dalam perangkonvensional
berteknologi tinggi, namun juga dapat dilakukan melalui berbagaicarayang tidak terlihat
maupun terasakan oleh kebanyakan Negara di dunia.Pada saat inidikenal ada perang dengan
senjata biologis, sebagai contohadalah penggunaan mediavirus, hama, bakteri dan lain
sebagainya. Ada pulaperang ideology dan politik,perang tersebut adalah pemaksaan ideology
dan politik suatu Negara asing terhadapnegara kita, agar kita dapat dikendalikandan
memberikan keuntungan kepada Negaraasing tersebut.
Beberapa fenomena yang akhir-akhir ini dirasakan oleh banyak negaraberkembang
adalah besarnya pengaruh budaya barat yang masuk ke dalamsendi-sendi kehidupan tanpa
dapat dilakukan filterisasi dan pembendunganlagi. Pengaruhbudaya tersebut memang ada sisi
positifnya, namun lebihbanyak sisi negativenyadikarenakan kekurangsiapan bangsa Indonesia
dalam meresponnya .
Hal-hal tersebut diatas merupakan sebagian kecil dari dampak globalisasi sekarang
ini, padahal banyak hal yang harus direspon akibat efek globalisasi tersebut.Salah satu
caranya adalah meningkatkan kewaspadaan secara nasional sehinggaapapun dampak
globalisasi yang terjadi, kita dapatmeresponnya demi mendapatbenefit positif bagi
pembangunan Negara kitatercinta. Peningkatan kewaspadaannasional hanya dapat dicapai
denganadanya pembangunan kewaspadaan secaranasional yang tepat, cepat dan
berkelanjutan

1.2 Rumusan Masalah.


1. Apa yang dimaksud dengan kewaspadaan nasional ?
2. Mengapa kewaspadaan nasional diperlukan ?
3. Apa saja yang mengancam keutuhan NKRI?
4. Apa fungsi kewaspadaan nasional?
5. Bagaimana cara membangun kewspadaan nasional?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kewaspadaan nasional
Kewaspadaan nasional adalah kualitas kesiapan dan kesiagaan yang dimiliki
olehbangsa indonesia untuk mampu mendeteksi, mengantisipasi sejak dini dan melakukan
aksipencegahan terhadap berbagai bentuk dan sifat potensi ancaman terhadap NKRI.
Kewaspadaan nasional juga bisa diartikan dengan suatu sikap dalam hubungannya
dengannasionalisme yang dibangun dari rasa peduli dan tanggung jawab seorang warga
negaraterhadap kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dari
suatuancaman.Terdapat tingkatan/strata sikap waspada, yaitu :
1. Kewaspadaan individu.
2. Kewaspadaan keluarga.
3. Kewaspadaan kelompok.
4. Kewaspadaan RT/RW,
5. Kewaspadaan lurahan.
6. Kabupaten/otonomi daerah.
7. Kewaspadaan propinsi.
8. Kewaspadaan nasional.

2.2 Fungsi Kewaspadaan Nasional


1. Membina kepastian hukum.
2. Membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat.
3. Penegakan hukum dan keadilan.
4. Membangun kemampuan pertahanan.

Melindungi rakyat dari berbagai bencana (alam, kesengajaan, lalai)


termasuk perlindungan hak-hak rakyat.Hubungan Kewaspadaan nasional tidak terlepas dari
paradigma nasional. Paradigmanasional adalah pola nasional yang digunakan
dalam menjalankan sistem kehidupan nasional.Segala permasalahan nasional harus
didudukkan dalam kerangka paradigma nasional sebagaikomitmen bangsa dan negara dalam
menjalankan kehidupan nasionalnya.
Dalam paradigma nasional ditemukan paham kebangsaan, rasa kebangsaan,
wawasankebangsaan, jiwa dan semangat kebangsaan. Paradigma tersebut meliputi Pancasila,
UUD1945, ketahanan nasional dan wawasan nusantaraa.

A. Pancasila adalah landasan idiil dalam menjalankan kehidupan nasional. Pancasilayang


diformulasikan dalam pembukaan UUD 1945 adalah suatu pandangan hidupatau nilai
yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara sebaiknya,yaitu secara moral
dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalamberbagai kehidupan
nasional kehidupan nasional yang dimaksud adalah kehidupanbermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pancasila mendasari semua sumberhukum yang ada di
Indonesia atau dikatakn sebagai sumber dari segala sumberhukum yang ada di
Indonesia.

B. UUD 1945 UUD 1945 merupakan landasan konstitusional bangsa dan


negaraIndonesia, merupakan hukum dasar tertulis serta menjadi pedoman pokok
dalamkehidupan nasional, sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber
hukumdari seluruh produk hukum atau kebujaksanaan pemerintah baik pusat
maupundaerah.

C. wawasan nusantara merupakan landasan visional bangsa Indonesia


yangdikembangkan dan dirumuskan dalam rangka mencapai cita-cita dan
tujuannasional, dengan mempertimbangkan geopolitik Indonesia, sejarah perjuangan
dankondisi sosial budaya bangsa. Wawasan nusantara mengamanatkan persatuan
dankesatuan wilayah tanah air sebagai wadah dan ruang hidup
bangsa, merupakanpedoman dan pemberi motivasi bagi setiap penyelenggaraan
negara, warga negaradan komponen bangsa baik dalam berpikir, bertindak dan
bersikap. Wawasannusantara memberikan tuntunan seluruh komponen bangsa untuk
memiliki visikebangsaan atau nasionalisme ke Indonesiaan.

D. ketahanan nasional merupakan landasan konsepsional bangsa yang merupakankondisi


dinamis bangsa Indonesia yang terintegrasi, berisi : keuletan danketangguhan yang
mengandung kemampuan untuk menghadapi dan mengatasisegala macam bentuk
ancaman, tantangan maupun hambatan baik datang daridalam maupun luar negeri,
langsung maupun tak langsung membahayakanidentitas, kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara serta tujuan nasional.
2.3 Hakikat Dan Penggolongan Ancaman
Persepsi Indonesia tentang ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari
luarmaupun dari dalam negeri, yang dinilai mengancam atau membahayakan
kedaulatannegara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan bangsa. Berdasarkan sifat
ancaman,hakikat ancaman digolongkan ke dalam ancaman.
1) Nirmilitera.
a. Ideology :
Meskipun sistem politik internasional telah mengalami perubahan,terutama
setelah keruntuhan Uni Soviet sehingga paham komunis semakin tidak populer lagi,
bagi Indonesia yang pernah menjadi basis perjuangan kekuatankomunis, ancaman
ideologi komunis masih tetap merupakan bahaya laten yangharus diperhitungkan.
Bentuk-bentuk baru dari ancaman ideologi yang bersumberdari dalam maupun luar
negeri, yakni metamorfosis dari penganut paham komunisyang telah melebur
kedalam elemen-elemen masyarakat, sewaktu-waktu dapatmengancam
IndonesiaUsaha pihak-pihak tertentu melalui penulisan buku-buku sejarah dengan
tidak mencantumkan peristiwa G30S/PKI dan Dewan Revolusi, atau
gerakanradikalisme yang brutal dan anarkis, memberikan indikasi bahwa
ancamanideologi masih potensial. Dalam Buku Putih pertahanan Indonesia tahun
2003mengangkat gerakan kelompok radikal sebagai salah satu ancaman nyata.
Motif yang melatarbelakangi dapat berupa dalih agama, etnik, atau kepentingan
rakyat.Pada saat ini masih terdapat anasir-anasir radikalisme yang menggunakan
atributkeagamaan berusaha mendirikan negaea dengan ideologi lain, seperti
yangdilakukan oleh NII (Negara Islam Indonesia). Bagi Indonesia
keberadaankelompok tersebut merupakan ancaman terhadap eksistensi NKRI dan
mengancamkewibawaan pemerintah sehingga harus ditumpas.

b. Politik :
Dapat bersumber dari luar negeri maupun dari dalam negeriDari luar negeri,
ancaman berdimensi politik dilakukan oleh suatu negara denganmelakukan tekanan
politik terhadap Indonesia : intimidasi, provokasi, blokadepolitik. Ke depan,
diperkirakan masih berpotensi terhadadap Indonesia, yangmemerlukan peran dan
fungsi pertahanan nir militerDari luar negeri, ancaman berdimensi politik dilakukan
oleh suatu negara denganmelakukan tekanan politik terhadap Indonesia : intimidasi,
provokasi, blokadepolitik . Ancaman politik dapat menumbangkan suatu rezim
pemerintahan, bahkandapat menghancurkan suatu negara secara total
c. Ekonomi:
Ekonomi tidak saja menjadi alat stabilitas dalam negeri, tetapi jugamerupakan
salah satu penentu posisi tawar setiap negara dalam hubungan antarnegara atau
pergaulan internasional
Negara dengan kondisi perekonomian yang lemah sering menghadapi kesulitandalam
berhubungan dengan negara lain yang posisi ekonominya lebih kuat.Ekonomi yang
kuat biasanya diikuti pula dengan politik dan militer yang kuat .Berpotensi
menghancurkan pertahanan sebuah negara dapat dikelompokkanmenjadi dua, yaitu
internal dan eksternal.
- Ancaman internal dapat berupa inflasi dan pengangguran yang
tinggi,infrastruktur yang tidak memadai, penetapan sistem ekonomi yang
belum jelas, ketimpangan distribusi pendapatan dan ekonomi biaya tinggi
- Ancaman eksternal dapat berupa indikator kerja ekonomi yang buruk,daya saing
rendah, ketidaksiapan menghadapi era globalisasi, dan tingkatdependensi yang
cukup tinggi terhadap asing.

d. Sosial dan budaya:


Pertumbuhan penduduk yang terus berlangsung telahmengakibatkan daya
dukung dan kondisi lingkungan hidup yang terus menurunMerebaknya wabah
penyakit pandemi seperti flu burung, demam berdarah,HIV/AIDS, dan malaria
merupakan tantangan serius yang dihadapi di masadatang. Didorong oleh terjadinya
isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan,ketidakadilan. Isu tersebut menjadi
titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti :separatisme, terorisme, kekerasan ,
dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut lama kelamaan menjadi “kuman”
penyakit yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme dan
patriotisme. Watak kekerasan yangmelekat dan berurat berakar berkembang seperti
api dalam sekam di kalanganmasyarakat yang menjadi pendorong konflik-konflik
antar masyarakat, ataukonflik vertikal antara pemerintah pusat, dan daerah. Konflik
horisontal yangberdimensi suku,agama, ras dan antargolongan (SARA) pada
dasarnya timbulakibat watak kekerasan yang sudah melekat.Watak kekerasan
mendorong tindakankejahatan termasuk pengrusakan lingkungan dan bencana buatan
manusia . Faktor-faktor berproses secara meluas serta menghasilkan efek domino
sehingga dapatmelemahkan kualitas bangsa Indonesia.

e. Teknologi dan informasi:


Kemajuan IPTEK pada dasarnya membawa manfaatyang besar bagi umat
manusia. Seiring dengan kemajuan IPTEK berkembang pulakejahatan yang
memanfaatkan kemajuan IPTEK tersebut, antara lain kejahatancyber dan kejahatan
perbankan. Lambatnya perkembangan kemajuan IPTEK di Indonesia menyebabkan
ketergantungan teknologi terhadap negara-negara majusemakin tinggi. Kondisi
ketergantungan terhadap negara lain tidak sajamenyebabkan Indonesia menjadi pasar
produk negara-negara lain, tetapi lebih dariitu, sulit bagi Indonesia untuk
mengendalikan ancaman berpotensi teknologi yangdilakukan pihak-pihak tertentu
untuk melemahkan Indonesia. Tantangan yangdihadapi tidak hanya berupa ancaman
teknologi dari luar negeri, tetapi juga polasikap masyarakat dalam negeri dalam
menghargai karya-karya teknologi anak bangsa. Pada dasarnya, Indonesia memiliki
SDM yang kualitasnya berdaya saingtinggi dibandingkan dengan SDM negara-
negara maju. Setiap tahun Indonesiamencetak juara-juara olimpiade Sains, memiliki
tenaga-tenaga terampil di bidangteknologi tinggi, tetapi belum ada wadah yang
menjamin kegairahan untuk membangun kemampuan bangsa di bidang teknologi.
Berakibat terjadinya arus “eksodus” tenaga ahli Indonesia ke luar yang menawarkan
kehidupan lebih baik.
f. Keselamatan umum :
secara geografis NKRI berada di kawasan rawan bencana,baik bencana alam,
keselamatan transportasi, maupun bencana kelaparan. Bencanaalam berakibat baik
langsung maupun tidak langsung mengancam
keselamatanmasyarakat Keamanan transportasi merupakan salah satu dimensi
keselamatanumum yang cukup serius di Indonesia. Dewasa ini kebutuhan masyarakat
akansarana transportasi semakin tinggi sehingga terjadi persaingan usaha yang
tidak sehat, antara lain berupa penurunan tarif penumpang yang berdampak
terhadapkeselamatan. Rendahnya pemahaman masyarakat untuk mematuhi
peraturanperundang-undangan yang berlaku. Masih lemahnya kepatuhan aparat
dalampenegakan hukum dan aturan.

2. Militer
Adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasiyang
dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhanwilayah negara,
dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer yang dapatmengganggu keutuhan
negara adalah agresi militer dari luar negeri, pemberontakanbersenjata dalam negeri,
sabotase, spionase, terorisme, gangguan keamanan di laut danudara gangguan keamanan di
laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yangmenganggu stabilitas keamanan
wilayah yurisdiksi nasional Indonesia. Konflik komunal yang pasa dasarnya merupakan
gangguan keamanan dalam negeri yangterjadi antar kelompok masyarakat.

2.4 Pelaksanaan Pembangunan Kewaspadaan Nasional Dalam Menghadapi Perang Nir


Militera.
a. Pembangunan Kewaspadaan Nasional
Pembangunan kewaspadaan nasional bagi bangsa Indonesia harus dimulai
darisejak dini dan dari wilayah terkecil dalam sendi kehidupan bermasyarakat
danbernegara. Dilaksanakan secara komprehensif, integral, sistemik, sinergis,
obyektif dan positif. Berdasar pada potensi ancaman yang sekiranya muncul baik
saat inimaupun prediksi di masa yang akan datang.

b. Ideology
Difokuskan dan digerakkan pada aspek pendidikan, perilaku, budi pekerti
danpenanaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Melalui
pendidikanformal dan non formal keseharian. Memperhatikan metode dan cara yang
tepat,aplikasinya tidak boleh monoton dan variatif.

c. Politik
Meningkatkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia berbasiskan
padapemerataan dan keadilan dalam pembangunan sehingga tidak mudah
dipengaruhisecara ekonomi untuk kepentingan politik pihak asing . Meningkatkan
kehidupanberdemokrasi yang tepat dan sesuai dengam kondisi situasional bangsa
Indonesiasehingga tidak ada alasan pihak asing ikut campur tangan sistem
perpolitikan negara.Peningkatan kemampuan pertahanan dan keamanan negara
sehingga secara politistidak dipandang sebelah mata oleh negara lain.
d. Ekonomi
Pembangunan ekonomi harus mampu mengatasi beberapa permasalahan
mendasardi bidang ekonomi. Pembangunan ekonomi yang tepat program,tepat guna
dan tepatsasaran mampu meningkatkan saya saing, peningkatan indikator kinerja tim
ekonomi,kesiapan dalam menghadapi globalisasi serta mengurangi tingkat
ketergantunganterhadap negara lain. Asas keadilan dan pemerataan yaitu dengan cara
melaksanakanpelibatan dan memberi kesempatan rakyat untuk ikut serta dalam
prosesipembangunan nasional. Dan yang terkhir adalah Peningkatan status
perekonomian.

e. sosial budaya
Pembangunan yang memperhatikan kebutuhan masyarakat lokal pengguna
hasilpembangunan, memperhatikan nilai-nilai yang ada dan pelibatan masyarakat
lokalsecara aktif dalam pembangunan di daerahnya. Pembangunan di bidang
pendidikanDilakukan auditasi pelaksanaan anggaran pendidikan APBN apakah
sampaimenyentuh rakyat kecil atau tidak.

f. teknologi dan informasi


Peningkatan kualitas sumber daya manusia baik secara mental
maupunkemampuan profesionalisme sesuai bidangnya. Menjadi pasar produk dalam
negeri,tidak menjadi konsumer utama produk luar negeri, belajar mencintai produksi
dalamnegeri. Pemberian penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap ahli-ahli
teknologiyang berpartisipasi aktif membangun negara.

g. Keselamatan umum
Mencegah terjadinya bencana alam dan melakukan usaha penyelamatan
sedinimungkin sehingga mengurangi dampak kerugian akibat yang
ditimbulkan.Pembangunan peralatan transportasi yang memenuhi standar kelayakan
pakai, sistemstandar operasi prosedur yang memenuhi persyaratan serta kemampuan
sumber dayamanusia yang ahli dalam pengoperasian tercapai.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kewaspadaan nasional harus selalu ditanamkan pada diri kita untuk
mempertahankankeutuhan NKRI. Adanya globalisasi tidak mungkin dihindari, mahasiswa ha
rusmelakukan kewaspadaan nasional terhadap pengaruh budaya asing.. Konsep bela
negaradapat diartikan secarafisik dan non-fisik,secarafisik dengan
mengangkatsenjatamenghadapi serangan atauagresimusuh, secaranon-fisik dapat
didefinisikan sebagaisegala upaya untuk mempertahankan Negara dengan cara meningkatkan
rasanasionalisme,yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan
terhadaptanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara. Guna menjamin
tetaptegaknya Negara Republik Indonesia dan kelangsungan hidup bangsa dan negara,
makasumber daya manusia menjadi titik sentral yang perlu dibina dan dikembangkan
sebagaipotensi bangsa yang mampu melaksanakan pembangunan maupun mengatasi
segalabentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) yang berasal dari
dalammaupun luar negeri.

3.2 Saran
Dari uraian makalah diatas ada beberapa hal yang perl diperhatikan
diantaranyaminimnya pemberian contoh yanglebih ril dan kurangnya referensi/sumber yang
diambil.

DAFTAR PUSTAKA
1. Hamzah, H prof Dr. 2007. Model-model pembelajaran untuk memebangkitkansikap
pembelajarn yang aktif, kreatif dan sungguh-sungguh.
2. Jurnal pendidikan LMPM Jateng. Nomor : 2 : 2007.
3. Margono , Drs M,Pd 2008. bentuk-bentuk kenegaraan. Jakarta: Rineka cipta
4. Dwiyono, Agus dkk. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Yudistira, 2006
5. Tim Abdi Guru. Pendidikan Kwarganegaraan SMP kelas VIII. Jakarta: Erlangga,
2006
6. Sunarso, Anis K., 2008. “Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas VI”,
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai