Anda di halaman 1dari 6

1.

Pentingnya posisi geografis indonesia baik di tingkat ASEAN maupun dunia, yakni indonesia
mewujudkan diri dalam bentuk wilayah kepulauan nusantara dengan letak geografis posisi silang antar
dua benua dan samudra. Wilayah kepulauan Nusantara merupakan kesatuan utuh wilayah dengan batas
yang ditentukan oleh lautan yang didalamnya terdapat gugusan pulau - pulau. Letak geografis posisi
silang Nusantara menjadikannya perlintasan ekonomi, sosial, dan budaya dari berbagai penjuru dunia.
Selain itu, indonesia turut memiliki kekayaan alam yang luar biasa besar, penduduk yang banyak sebagai
SDM dan tenaga kerja, pasar yang besar bagi produk industri modern yang turut menjadi daya tarik bagi
kepentingan luar negeri.

Indonesia sebagai negara yang memiliki peran penting di tengah jalur perdagangan dunia, maka
ketahanan nasional harus lah kuat. Ketahanan nasional adalah konsep tentang kemampuan bangsa
untuk mempertahankan kedaulatan dan kesatuannya dalam menghadapi ancaman baik dari luar
maupun dari dalam serta mengusahakan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidup warga
negaranya.

Menurut Alfred Thayer Mahan, kekuatan nasional suatu negaratidak hanya tergantung luasnya wilayah
daratan, akan tetapi tergantung pulapada faktor luasnya akses ke laut dan bentuk pantai dari wilayah
negara.sebagaimana diketahui Alfred T. Mahan termasuk pengembang teori geopolitik tentang
penguasaan laut sebagai dasar bagi penguasaan dunia. Barang siapa menguasai lautan akan menguasai
kekayaan dunia (Armawi, 2012)

2. ATHG merupakan singkatan dari Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan. Ancaman adalah
usaha yang dinilai bisa membahayakan keutuhan wilayah, keselamatan bangsa dan kedaulatan negara.
Tantangan adalah usaha yang digunakan agar suatu tujuan tertahan. Hambatan adalah usaha yang
berasal dari diri sendiri dan mempunyai sifat untuk melemahkan dan menghalangi secara tak
konsepsional. Gangguan adalah usaha dari luar yang mempunyai sifat melemahkan dan menghalangi
secara tidak terarah.

Peran yang akan saya lakukan sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari ATHG baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan non fisik adalah
dengan upaya bela negara.

Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan dari dalam negeri yang bersifat fisik adalah usaha
penggantian ideologi pancasila dengan ideologi lain atau dengan ideologi yang tak sesuai dengan
masyarakat Indonesia, Makar dan pengambilalihan kekuasaan pemerintah yang sah, Disintegrasi bangsa
melalui gerakan separatisme yang berdasarkan pandangan kesukuan ataupun ketidakpuasan suatu
daerah terhadap kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, Keresahan yang menimbulkan
kesenjangan kebijakan ekonomi serta pelanggaran hak asasi manusia (ham) yang nantinya dapat
menyebabkan kerusuhan massal.

Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan dari luar negeri yang bersifat fisik seperti
pemberontakan senjata yang diperbuatoleh negara lain, pelanggaran batas negara yang diperbuat oleh
negara lain, dan aksi teror yang dilakukan oleh terorisme internasional, agresi militer, blokade, spionase
dan juga sabotase.

Peran yang dapat saya lakukan selaku mahasiswa dalam menghadapi Ancaman, Tantangan, Hambatan
dan Gangguan dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang bersifat fisik ialah dengan cara ikut serta
dalam usaha mempertahankan dan menghadapi serangan fisik yang mengancam keberadaan negara
Indonesia, seperti mengikuti pelatihan dasar kemiliteran ataupun pengabdian sebagai prajurit. 

Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan dari dalam dan luar negeri yang bersifat non fisik
merupakan suatu bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan yang tidak terlihat karena
ancaman-ancamannya berfokus pada bidang-bidang tertentu seperti bidang ideologi, bidang politik,
bidang sosial budaya, bidang pertahanan dan keamanan, bidang teknologi informasi, dan bidang
keselamatan umum.

Contoh dari Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan dari dalam dan luar negeri yang bersifat
non fisik adalah Permasalahan politik dapat menjadi perantara utama dalam terjadinya perang yang
dapat meruntuhkannya suatu rezim, dengan cara mengintervensi suatu negara melalui politik HAM dan
demokratisasi. Permasalahan ekonomi dapat berupa inflasi, pengangguran, sistem ekonomi yang tak
jelas dan infrastruktur yang tak memadai. Permasalahan sosial budaya dapat berupa kebodohan, isu-isu
kemiskinan, keterbelakangan, konflik vertikal dan konflik horizontal.

Permasalahan pertahanan dan keamanan dapat berupa penyelundupan narkoba, pencurian kekayaan
alam, bajak laut, dan imigran gelap. Permasalahan teknologi dapat berupa kejahatan cyber dan
kejahatan perbankan. Permasalahan keselamatan umum dapat berupa kebakaran, kecelakaan
transportasi, penggunaan obat-obatan dan bahan kimia serta pembuangan limbah industri.
Peran yang dapat saya lakukan selaku mahasiswa dalam menghadapi Ancaman, Tantangan, Hambatan
dan Gangguan dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang bersifat non fisik adalah dengan cara
meningkatkan rasa kesadaran berbangsa dan bernegara, menghayati makna dari demokrasi, menghargai
perbedaan, menghargai pendapat dari orang lain, tak memaksakan kehendak orang lain, meningkatkan
rasa cinta terhadap tanah air  dengan cara pengadilan tulus terhadap masyarakat, ikut serta dalam
memajukan bangsa dan negara dengan berkarya, lebih meningkatkan kepatuhan dan kesadaran pada
hukum dan undang-undang, menjunjung tinggi hak asasi manusia, memberikan pengenalan spiritual
kepada masyarakat dengan tujuan menangkal pengaruh-pengaruh dari budaya asing yang tak sejalan
dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesia, serta meningkatkan kepada Tuhan melalui ibadah
sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. 

3. Ada beberapa penyebab yang memunculkan ATHG dalam keutuhan negara, diantaranya:

a. Dari dalam negeri

Berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan sangat mungkin terjadi dari masyarakat itu
sendiri. Tentu masih ingat dengan aksi G30S/PKI bukan? Justru mereka berasal dari seorang tokoh dan
militer Indonesia yang memiliki pemahaman yang bertentangan dengan UUD 45.

Asal penyebab adanya ATHG bisa dari masyarakat, orang dalam pemerintah maupun militer. Oleh
karena itu, setiap individu sudah dikenalkan makna dan isi dari Pancasila serta UUD 45 untuk
menghindari ancaman dan berbagai penghambat keutuhan dan ketahanan negara tersebut.

Bahkan bukan hanya sekedar adanya sabotase, terorisme saja yang bisa menyebabkan keutuhan dan
ketahanan negara menjadi hancur. Kemiskinan, kerusuhan antar suku dan masih banyak lagi juga bisa
mengancam ketahanan negara.

Oleh karena itu, tugas pemerintah adalah menjadi jembatan agar setiap warga negara agar bersikap
sesuai Pancasila. Sila ketiga adalah tonggak untuk menjaga keutuhan negara sehingga masyarakat bisa
hidup makmur dan sejahtera.

Kapan berbagai hambatan, ancaman, gangguan dan tantangan dalam negeri ini muncul? Tidak pasti hal
tersebut muncul karena kemiskinan, kerusuhan dan lain sebagainya sudah terjadi sebelum Indonesia
merdeka. 
b. Dari luar negeri

Apa saja yang bisa menjadi ATHG dari  luar negeri? Salah satu arus yang sangat cepat mempengaruhi
anak negeri saat ini adalah globalisasi. Berbagai informasi dengan mudah masuk ke Indonesia sehingga
setiap individu diharapkan mampu membatasi diri dalam menerima informasi.

Salah satu contoh karena globalisasi adalah mudah tersebarnya media hoax. Mulai dari informasi dalam
negeri hingga luar negeri. Sebagai anak negeri yang baik, sebaiknya mencari menelaah dan mencari
informasinya.

Umumnya, jika berita hoax tersebut sudah mengganggu warga negara, Kominfo akan memberikan
klarifikasi melalui website. Kemunculan berbagai ancaman hingga hambatan dari luar negeri bisa saja
terjadi kapan saja dan bahkan sudah terjadi sejak Indonesia belum merdeka.

Seperti contohnya penjajahan negara Belanda, Portugis dan Jepang yang ingin merebut Tanah Air
meskipun Indonesia saat itu sudah merdeka. Saat ini, penjajahan bukan dengan fisik melainkan dari
pemahaman.

Oleh karena itu, pentingnya membentengi diri sendiri dari berbagai informasi yang bisa mengganggu
pemahaman untuk menjaga keutuhan negara. Salah satu yang mengancam adalah ISIS yang merupakan
salah satu ancaman dari luar negeri.

Beberapa pelaku teroris ISIS mengaku bahwa mereka mendapatkan ajakan melalui media chat dan
diberikan berbagai doktrin tentang penentangan terhadap pemerintah. 

Di zaman yang begitu canggih, faktor-faktor yang bisa mengancam, menghambat, mengganggu dan
tantangan dalam menjaga keutuhan negara memang cukup sulit. Selain pemerintah, setiap individu
harus mampu menjaga diri dari berbagai informasi yang bisa mengancam keutuhan negara.
Sudah sampai mana Anda menjaga keutuhan dan ketahanan negara? Mulai dari sekarang menjadi
pribadi warga negara yang baik dan patuh terhadap aturan pemerintah guna menjaga Indonesia tetap
bersatu seperti makna isi Pancasila sila ketiga.

4. Menurut KBBI, ideologi memiliki arti kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat
(kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup; cara berpikir seseorang atau
suatu golongan; paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik.[1]

Sehingga ideologi Pancasila adalah paham yang menggunakan Pancasila sebagai landasan utamanya.

Fungsi dari ideologi Pancasila yakni: Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan
dan kesatuan itu. Fungsi ini sangatlah penting bagi bangsa Indonesia karena sebagai masyarakat
majemuk sering kali terancam perpecahan.

Selain itu juga Pancasila membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila memberi
gambaran cita-cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber motivasi dan tekad perjuangan mencapai
cita-cita, menggerakkan bangsa melaksanakan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.

Pancasila juga memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa. Pancasila
memberi gambaran identitas bangsa Indonesia, sekaligus memberi dorongan bagi nation and character
building berdasarkan Pancasila.

Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang terkandung dalam
Pancasila, kita tentu harus menerima dan melaksanakan Pancasila secara konsekuen. Pancasila menjadi
ukuran untuk melakukan kritik mengenai keadaan Bangsa dan Negara.[2]

Dengan fungsi-fungsi tersebut, jika Indonesia tidak memiliki ideologi yang mempersatukan seperti
ideologi Pancasila, maka Indonesia akan mengalami perpecahan di seluruh Indonesia, pertempuran akan
muncul dari Sabang sampai Merauke, masyarakat Indonesia akan semakin intoleran terhadap suku,
agama, ras dan adat lain.
Cara yang paling efektif untuk memperkuat ideologi Pancasila menurut saya adalah memulai dari diri
sendiri terlebih dahulu. Seperti meningkatkan toleransi terhadap suku, agama, ras dan adat lain yang
ada di Indonesia.

Dengan begitu, kita bisa memberikan contoh yang baik untuk orang lain agar mereka dapat mengikuti
contoh kita. Karena jika kita tidak memberikan contoh yang baik, maka tidak akan ada orang yang ingin
mendengarkan ucapan kita mengenai pelestarian ideologi Pancasila. Oleh karena itu salah satu cara
melestarikan ideologi Pancasila adalah dengan hidup bertoleransi antar penganut agama berbeda dan
mencintai sesama manusia tanpa melihat suku, agama, warna kulit, etnis, ras dan golongannya.

Anda mungkin juga menyukai