Anda di halaman 1dari 3

Ancaman Terhadap Integrasi Nasional Indonesia di Berbagai Bidang

Integrasi nasional merupakan proses menyesuaikan dan mempersatukan bangsa Indonesia


yang beragam sehingga tercipta keserasian dan keselarasan secara nasional. Mempertahankan
integrasi nasional Indonesia adalah tindakan yang harus dilakukan setiap waktu.
Apalagi negara Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa dengan masyarakat yang
memiliki karakteristiknya masing-masing. Selain itu, secara geografis, Indonesia merupakan
negara kepulauan yang diapit oleh dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta berada di antara
dua samudera, yakni Samudera Hindia dan Pasifik.
Posisi strategis ini menguntungkan Indonesia, tetapi juga menyimpan tantangan terhadap
integrasi nasional. Nah, berikut kami rangkum ancaman-ancaman terhadap integrasi nasional
Indonesia di berbagai bidang:
 Ancaman di Bidang Ideologi
Seluruh negara-negara didunia ini pasti memiliki suatu landasan atau dasar yang kita kenal
dengan Ideologi. Karena ideolgi merupakan merupakan dasar atau ide atau cita-cita negara
tersebut untuk semakin berkembang dan maju.Presiden dalam memimpin bangsa Indonesia
dia tidak bisa mengandal visi dan misinya sendiri untuk mencapai cita-cita bangsa, oleh
karena itu harus memiliki suatu dasar atau landasan yang dapat dijadikan sebagai patokan.
Ideologi negara Indonesia adalah Pancasila, pancasila bukan Ideologi negara bagi sebagian
atau daerah-daerah tertentu saja tetapi menyuluruh, terkadang perbedaan pendapat dalam
mengartikan dasar negara maka terjadilah pertikaian.
Dengan adanya berbagai ancaman dari dalam dan luar negeri, nilai-nilai Pancasila sebagai
falsafah negara bisa terkikis, bahkan tergantikan. Berikut adalah beberapa contoh
ancamannya:
Ancaman dari luar negeri:
 Kebudayaan dan paham baru dari luar negeri yang menjamur di Indonesia
 Campur tangan politik pihak-pihak asing di dalam negeri
Ancaman dari dalam negeri:
 Munculnya paham-paham radikal dan ekstrem
 Gerakan separatisme
 Sikap apatis terhadap proses pemerintahan

 Ancaman di Bidang Politik


Politik (Yunani: Politikos; Arab: ‫سياسة‬, siyasah) (dari bahasa Yunani: politikos, yang
berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan
dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara
berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Ada perbedaan yang besar antara sistem politik Indonesia dan negara demokratis lainnya
di dunia. Di antaranya adalah adanya Majelis Permusyawaratan Rakyat yang merupakan ciri
khas dari kearifan lokal Indonesia, Mahkamah Konstitusi yang juga berwenang mengadili
sengketa hasil pemilihan umum, bentuk negara kesatuan yang menerapkan prinsip-prinsip
federalisme seperti adanya Dewan Perwakilan Daerah, dan sistem multipartai berbatas di
mana setiap partai yang mengikuti pemilihan umum harus memenuhi ambang batas 2.5%
untuk dapat menempatkan anggotanya di Dewan Perwakilan Rakyat maupun di Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah/DPRD Kabupaten/Kota.
Terdapat berbagai hal yang membahayakan persatuan Indonesia dengan
mengatasnamakan politik. Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri
ataupun luar negeri.
Ancaman dari luar negeri misalnya tekanan politik suatu negara terhadap negara lainnya
serta pembentukan suatu kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah di suatu
negara.
Sedangkan ancaman dari dalam negeri misalnya politik uang untuk meraih posisi yang
diinginkan atau untuk menyelesaikan suatu perkara, serta isu SARA (suku, agama, ras, dan
antar golongan) yang menyebabkan permusuhan.

 Ancaman di Bidang Ekonomi


Ekonomi Indonesia merupakan salah satu kekuatan ekonomi berkembang utama dunia
yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar di Asia keenam setelah Tiongkok, Jepang, India,
Rusia dan Korea Selatan. Ekonomi negara ini menempatkan Indonesia sebagai kekuatan
ekonomi terbesar ke-16 dunia yang artinya Indonesia juga merupakan anggota G-20.
Globalisasi ekonomi erat kaitannya dengan kebebasan di dunia perdagangan yang
berusaha menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan internasional. Alasannya adalah
globalisasi ini memang hanya memandang dunia sebagai suatu kesatuan. Hambatan-
hambatan tersebut biasanya berbentuk tarif ekspor atau impor yang terlalu tinggi sehingga
membuat harga barang tidak kompetitif. Selain itu termasuk juga hambatan berupa politik
dagang yang diberlakukan suatu negara untuk melindungi produksi dalam negeri. 
Jadi secara umum, arti globalisasi ekonomi adalah proses masuknya ilmu ekonomi ke
ruang lingkup dunia tanpa adanya batasan antar negara atau wilayah. Ilmu ekonomi yang
dimaksud adalah yang mencakup proses produksi, distribusi dan konsumsi.
Dengan adanya globalisasi perekonomian, proses kegiatan ekonomi di seluruh dunia
makin terintegrasi tanpa terhalang batas-batas negara. Sisi positifnya adalah Indonesia
memiliki kesempatan untuk memasarkan produk dalam negeri ke pasar internasional.
Pada saat yang sama, bisa jadi produk-produk dari luar negeri justru membanjiri Indonesia
dan membuat pengusaha lokal kalah bersaing. Selain itu, penanaman modal oleh pihak-pihak
asing juga bisa saja digunakan untuk mengontrol suatu negara.

 Ancaman di Bidang Sosial Budaya


Ancaman terhadap integrasi nasional dalam bidang sosial budaya berasal dari dalam dan
luar negeri. Ancaman dari dalam negeri disebabkan oleh kemiskinan dan ketidakadilan. Hal
inilah yang menjadi pangkal permasalahan seperti separatisme, terorisme, dan bencana.
Sedangkan ancaman dari luar ada kaitannya dengan peran media massa yang
menunjukkan gaya hidup luar negeri yang kemudian dicontoh oleh sebagian orang. Padahal
gaya hidup tersebut mungkin tidak cocok dengan identitas bangsa.
Contohnya adalah gaya hidup konsumtif dan ingin menggunakan barang-barang dari luar
negeri, serta sikap individualisme yang memudarkan semangat gotong royong dan solidaritas
sosial.
 Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan Keamanan merupakan terminologi dari logika sederhana yang alamiah.
Adanya pertahanan sudah berarti bertujuan untuk mencapai keamanan. Situasi kondisi yang
aman dan kebutuhan “keamanan” silogismenya secara kasualitatif membutuhkan pertahanan.
“ Hakikat Pertahanan Keamanan Negara adalah perlawanan rakyat semesta, yang
penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran akan tanggung jawab tentang hak dan
kewajiban warga negara serta berdasarkan keyakinan akan kekuatan sendiri, keyakinan akan
kemenangan dan tidak mengenal menyerah, baik penyerahan diri maupun penyerahan
wilayah.” (Pasal 4, UU Nomor 20 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia).
Sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta merupakan pilihan yang paling
tepat bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan dengan keyakinan pada kekuatan
sendiri serta berdasarkan atas hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan
negara. Meskipun Indonesia telah mencapai tingkat kemajuan yang cukup tinggi nantinya,
model tersebut tetap menjadi pilihan strategis untuk dikembangkan, dengan menempatkan
warga negara sebagai subjek pertahanan negara sesuai dengan perannya masing-masing.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan :
1) Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan
untuk kepentingan seluruh rakyat.
2) Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya
pertahanan.
3) Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geografi
sebagai negara kepulauan.
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang dikembangkan bangsa Indonesia
merupakan sebuah pakem sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia. Posisi wilayah Indonesia
yang berada di posisi silang (diapit oleh dua benua dan dua samudera) dan batas angkasa
wilayah langit di satu sisi memberikan keuntungan, tapi di sisi yang lain memberikan
ancaman keamanan yang besar baik berupa ancaman milter dari negara lain maupun
kejahatan-kejahatan internasional. Selain itu, kondisi wilayah Indonesia sebagai negara
kepulauan, tentu saja memerlukan sistem pertahanan dan keamanan yang kokoh untuk
menghindari ancaman perpecahan. Dengan kondisi seperti itu, maka dapat disimpulkan
bahwa sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta merupakan sistem yang terbaik bagi
bangsa Indonesia.
Ancaman di bidang pertahanan nasional dapat berupa agresi militer, pelanggaran
kedaulatan wilayah, terorisme, pemberontakan bersenjata, dan spionase.
Beberapa contoh gangguan terhadap keamanan wilayah adalah perompakan,
penyelundupan senjata, serta pencemaran dan pencurian kekayaan laut.
Sedangkan beberapa contoh pemberontakan bersenjata yang mengancam keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia di antaranya pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam
Indonesia (DI/TII), Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), Permesta, dan
Pemberontakan PKI Madiun.

Anda mungkin juga menyukai