Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

KELOMPOK 3

1. DEVI SANTIKA
2. PUTRI SEPTIANI
3. SILVY AMALIA
4. YOHANES FERNANDES
5. INDAH SEPTIANI PUTRI
6. GILANG RAMADAN
ANCAMAN TERHADAP IPOLEKSOSBUDHANKAM
DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun dari
luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa.

Ancaman non-militer memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman


militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman
militer , karena ancaman ini berdimensi ideoligi, politik, ekonomi, sosial budaya,
teknologi, informasi serta keselamatan umum.
CONTOH ANCAMAN TERHADAP
IPOLEKSOSBUDHANKAM

1. Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi


Ancaman di Bidang Ideologi merupakan ancaman yang dinilai
mempunyai kemampuan yang membahayakan pemikiran masyarakat
suatu negara sehingga akan mengancam terhadap dasar falsafah negara
yaitu Pancasila.
Contoh Kasus Ancaman dalam Bidang Ideologi :
• Ideologi Komunisme
• Ideologi Leninisme
• Ideologi Marxisme
• Ideologi Neoliberalisme
2. Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik
Ancaman di Bidang Politik merupakan ancaman berupa setiap usaha dan
kegiatan baik dalam negeri maupun luar negeri yang dikategorikan
sebagai hal yang membahayakan dan memecah belah persatuan dengan
mengatasnamakan politik.
Contoh Kasus Ancaman Dalam Bidang Politik
 Politik SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan)
 Politik Uang ( Money Politics)
 Politik Oligarki
 Intervensi dari Negara Asing
 Intimidasi dari Negara Luar
3. Ancaman Integrasi Nasional dalam Bidang Ekonomi
Ancaman di Bidang Ekonomi merupakan setiap usaha dan kegiatan baik
itu yang berasal dari luar maupun dalam negeri yang dinilai mengancam
dan membahayakan keamanan finansial serta pertumbuhan ekonomi
nasional Bangsa Indonesia.
Contoh Kasus Ancaman dalam Bidang Ekonomi :
 Inflasi
 Pengangguran
 Infrastruktur yang tidak memadai
 Sistem ekonomi yang tidak jelas
 Daya Saing Rendah
 Ketidaksiapan menghadapi globalisasi
 Ketergantungan pada pihak asing.
4. Ancaman Integrasi Nasional dalam Bidang Sosial Budaya
Ancaman di Bidang Sosial Budaya dapat dibedakan atas ancaman dari
luar dan dari dalam. Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari
pengaruh negatif globalisasi, sedangkan Ancaman dari dalam
ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan
ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya
permasalahan, seperti premanisme, separatisme, terorisme, kekerasan
dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.
Contoh Kasus Ancaman di Bidang Sosial Budaya :
 Munculnya gaya hidup konsumtif
 Adanya sikap individualisme
 Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Proses penegakan Pertahanan dan Keamanan dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia tidak semudah yang dibayangkan. Masih adanya
masalah Teror dan Konflik SARA yang terjadi pada suatu wilayah
memiliki tujuan yang sama yaitu tidak ingin Bangsa Indonesia Damai
dan Tentram.

Lemahnya penerapan dan penegakan hukum dan keadilan harus terus


ditingkatkan. Semakin bermunculan masalah disuatu wilayah
mengakibatkan hilangnya tingkat kewibbawaan hukum dan kemorosotan
wibawa para penegaknya. Kita harus mengantisipasi ancaman sedini
mungkin di bidang pertahanan dan keamanan, baik secara militer
maupun non-militer.
CARA MENGATASI BERBAGAI
ANCAMAN INTEGRITAS NASIONAL
1. Tidak membeda-bedakan keberagaman
2. Menjalankan Ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang
dianut
3. Membangun Kesadaran akan pentingnya Integritas nasional
4. Melakukan gotong-royong dalam rangka peningkatan kesadaran
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
5. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari
luar maupun dari dalam negeri
6. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar
keagamaan dengan aman dan nyaman
7. Menjaga persatuan dan Kesatuan Bangsa
8. Bersedia untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai