Anda di halaman 1dari 3

Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Integrasi

Nasional

Ach. Firdaus Aziz

Rismatun Hasanah

Integrasi nasional adalah suatu hal yang mempersatukan segala perbedaan dalam masyarakat dan menjadikan
satu keutuhan yang tidak terpisahkan. Menyatukan berbagai kelompok kecil dan menyatukan sebagai satu kesatuan
bangsa. Dalam membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia dihadapkan pada ancaman, tantangan, hambatan,
dan gangguan atau ATHG. Ancaman bagi integrasi nasional datang dari dalam maupun luar Indonesia di berbagai
bidang kehidupan. Suatu negara pasti pernah mengalami ancaman yang terjadi dari dalam ataupun dari luar. Untuk
mengatasi ancaman diperlukan peran masyarakat. Jika masyarakat sadar dan memiliki tekad yang kuat, maka negara
tak akan mudah hancur.

Ancaman yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam membangun integrasi nasional tidak hanya bersifat militer,
tetapi ancaman non-militer pun tidak kalah bahayanya. Oleh karena itu, diperlukan strategi pertahanan non-militer
yang tidak kalah hebat dengan strategi untuk mengatasi ancaman militer. Strategi pertahanan non-militer
merupakan segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
keamanan, teknologi, informasi, komunikasi, keselamatan umum, dan hukum.

1. Ancaman di Bidang Ideologi

Salah satu ancaman terhadap ideologi Pancasila yang dianut bangsa Indonesia adalah liberalisme. Saat ini
kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan aspek
kebebasan individu. Liberalisme menjadi salah satu akibat era globalisasi. Globalisasi mampu meyakinkan
masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran.
Sehingga memengaruhi bangsa Indonesia menerapkan paham liberalisme. Pada dasarnya, globalisasi membawa
dampak positif dan negatif. Akan tetapi, pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, seperti gaya hidup
mewah, pergaulan bebas, dan lain-lain. Apabila tidak diatasi, hal tersebut akan mengikis nilai moral dan
kepribadian bangsa yang sesuai dengan nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa. 

2. Ancaman di Bidang Politik

Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Ancaman dari luar negeri
dilakukan melalui tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, dan blokade politik merupakan
bentuk ancaman nonmiliter berdimensi politik yang dilakukan pihak tertentu untuk menekan suatu negara.
Ancaman dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk
membungkam pemerintah yang berkuasa. Bentuk lain adalah menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah. Selain itu, ada ancaman separatisme yang dapat dilakukan dengan pola perjuangan
politik tanpa senjata untuk menarik simpati masyarakat internasional. Separatisme sulit dihadapi dengan
menggunakan kekuatan militer. 

3. Ancaman di Bidang Ekonomi

Ekonomi suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Saat ini, tidak ada lagi negara yang mempunyai kebijakan
ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lain. Dalam globalisasi ekonomi, batas-batas suatu negara akan
menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.
Di satu pihak, globalisasi ekonomi membuka peluang produk dalam negeri ke pasar internasional secara
kompetitif. Sebaliknya, globalisasi ekonomi juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke pasar
domestik yang mematikan produksi barang lokal. Pengaruh negatif globalisasi dapat menjadi ancaman bagi
kedaulatan Indonesia di bidang ekonomi.
4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman terhadap integrasi nasional di bidang sosial budaya yang berasal dari dalam adalah separatisme,
terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Hal ini biasanya dipicu oleh isu kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan.

Sedangkan, ancaman di bidang sosial budaya dari luar timbul sebagai akibat pengaruh negatif globalisasi, yaitu:

a. Munculnya gaya hidup konsumtif (konsumerisme).


b. Munculnya sifat hedonisme.
c. Munculnya sikap individualisme.
d. Munculnya gejala westernisasi.
e. Memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial.
f. Lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa ancaman militer. Ancaman
militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi dan dapat membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi,
pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan perang saudara.

Peran serta akan timbul jika kita memiliki kesadaran. Kesadaran adalah sikap yang tumbuh dari kemauan diri
yang dilandasi hati ikhlas tanpa ada tekanan dari luar. Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan sebagai sikap
perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri dengan dilandasi suasana hati yang ikhlas/ rela tanpa tekanan dari luar
untuk bertindak yang umumnya dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan
lingkungannya. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kepada generasi muda merupakan hal penting
karena generasi muda merupakan penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini.
Kesadaran berbangsa dan bernegara ini tidak hanya berlaku pada pemerintah saja, tetapi lebih luas menerapkan arti
sadar berbangsa dan bernegara ini dalam kehidupan bermasyarakat.

Banyak tantangan di era globalisasi ini bagi negeri kita untuk menumbuhkan peran serta dan kesadaran
berbangsa dan bernegara. Pemerintah ikut bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran
berbangsa dan bernegara bagi warganya. Jika rakyat Indonesia sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan
bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan
bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang
telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain. Akibatnya, Integrasi nasional akan terganggu.

Peran serta dan kesadaran masyarakat mempunyai makna bahwa individu harus mempunyai sikap dan perilaku
diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan
Negara Indonesia untuk mengatasi ancaman dalam membangun integrasi nasional. Peran serta masyarakat untuk
mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan sebagainya.
2. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya.
3. Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional.
4. Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara .
5. Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik.
6. Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau golongan masyarakat.
7. Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik.
8. Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
9. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
10. Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
11. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.
12. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan aman dan nyaman.
13. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan pemerintah.
14. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
15. Bersedia untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai