Anda di halaman 1dari 33

Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang
dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa.

Ancaman non-militer atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman
militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer, karena
ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi serta
keselamatan umum.

Berikut ini berbagai ancaman bagi bangsa Indonesia dilihat dari berbagai bidang kehidupan.

1. Ancaman di Bidang Ideologi

Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis. Akibat dari
penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis dapat dikatakan tidak
dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya.

Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh
paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme.

Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang
menekankan pada aspek kebebasan individual.

Sebenarnya liberalisme yang didukung oleh negara-negara barat tidak hanya mempengaruhi
bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua negara di dunia. Hal ini sebagai akibat dari era
globalisasi.

Globalisasi ternyata mampu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme


dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini
mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut.

Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya
dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengarah pada
dilakukannya perilaku seks bebas dan perbuatan dekadensi moral lainnya.

Hal tesebut apabila tidak segera diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa
Indonesia yang sesungguhnya.

2. Ancaman di Bidang Politik

Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari luar
negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan
politik terhadap Indonesia.
Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer
berdimensi politik yang seringkali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara
lain.

Ke depan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi
terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer untuk
menghadapinya.

Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan
yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.

Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di
dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan
politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata.

Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat
internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan
militer.

Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar
yang dapat mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.

3. Ancaman di Bidang Ekonomi

Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan bukti
nyata dari pengaruh globalisasi.

Dapat dikatakan, saat ini tidak ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang
tertutup dari pengaruh negara lainnya.

Pengaruh globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan


perdagangan di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang
semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara.

Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan


terhadap arus modal, barang dan jasa.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan
keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.

Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam
negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya
produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan
ekonomi suatu negara.

Ancaman kedaulatan Indonesia dalam bidang ekonomi, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Indonesia akan kedatangan oleh barang-barang dari luar dengan adanya perdagangan bebas
yang tidak mengenal adanya batas-batas negara.

Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama yang tradisional
karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.

b. Perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin
mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia.

Pada akhirnya mereka dapat menekan pemerintah atau bangsa kita. Dengan demikian bangsa
kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.

c. Persaingan bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan menang.
Pihak yang menang secara leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi
penonton yang senantiasa tertindas.

Akibatnya, timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan
bebas tersebut.

d. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin
sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan
sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.

e. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang


dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan
ekonominya menjadi tidak stabil.

Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan
ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya
dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk.

4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan dari luar.
Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan
ketidakadilan.

Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti premanisme, separatisme,
terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia.

Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.
Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, di
antaranya adalah sebagai berikut.

a. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barangbarang dari luar negeri.

b. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup
tertinggi.
Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan
pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.

c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta
memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna.

Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap
selalu menghardik pengemis, pengamen, dan sebagainya.

d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya
barat tanpa diseleksi terlebih dahulu,

seperti meniru model pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya
bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya memakai rok mini, lelaki
memakai anting-anting dan sebagainya.

e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan


kesetiakawanan sosial.

f. Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Seiring dengan berjalannya waktu, proses penegakan pertahanan dan keamanan dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak semudah yang dibayangkan atau semudah dalam
pembicaraan yang bersifat teoritis semata.

Masih adanya masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada suatu wilayah memiliki
tujuan yang sama yaitu tidak ingin bangsa Indonesia hidup damai dan tentram.

Oleh karena itu, lemahnya penerapan dan penegakan hukum dan keadilan harus terus
ditingkatkan. Semakin bermunculan masalah di suatu wilayah mengakibatkan hilangnya
tingkat kewibawaan hukum dan kemerosotan wibawa para penegaknya.

Dengan demikian,kita harus mengantisipasi ancaman sedini mungkin di bidang pertahanan


dan keamanan, baik secara militer maupun non-militer.

Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun


Integrasi Nasional

Peran serta akan timbul jika kita memiliki kesadaran. Kesadaran adalah sikap yang tumbuh
dari kemauan diri yang dilandasi hati ikhlas tanpa ada tekanan dari luar.

Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku diri yang tumbuh dari
kemauan diri dengan dilandasai suasana hati yang ikhlas/ rela tanpa tekanan dari luar untuk
bertindak yang umumnya dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri
sendiri dan lingkungannya.

Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kepada generasi muda merupakan hal
penting karena generasi muda merupakan penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari
perjalan panjang bangsa ini.

Kesadaran berbangsa dan bernegara ini tidak hanya berlaku pada pemerintah saja, tetapi lebih
luas menerapkan arti sadar berbangsa dan bernegara ini dalam kehidupan bermasyarakat.

Banyak tantangan di era globalisasi ini bagi negeri kita untuk menumbuhkan peran serta dan
kesadaran berbangsa dan bernegara.

Pemerintah ikut bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran


berbangsa dan bernegara bagi warganya.

Jika rakyat Indonesia sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini
merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan
bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-
bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain. Akibatnya,
Integrasi nasional akan terganggu.

Peran serta dan kesadaran masyarakat mempunyai makna bahwa individu harus mempunyai
sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan
bertindak demi kebaikan bangsa dan Negara Indonesia untuk mengatasi ancaman dalam
membangun integrasi nasional.

Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi
nasional di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan


sebagainya
2. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
3. Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
4. Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
5. Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik
6. Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau golongan
masyarakat
7. Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
8. Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
9. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
10. Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
11. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari
dalam negeri.
12. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan
aman dan nyaman
13. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan
pemerintah
14. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
15. Bersedia untuk menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesi
Ancaman merupakan setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan suatu
negara. Kita perlu terus meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman tersebut agar
keutuhan NKRI tetap terjaga. Kewaspadaan terhadap ancaman diberbagai bidang, seperti
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.
A. Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi
1. Pengertian Ideologi
Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua kata, yaitu idea dan logi.
Ideaberarti melihat(idean), sedangkan logi berasal dari kata logos yang berarti pengetahuan
atau teori. Jadi, ideologi dapat diartikan hasil penemuan dalam pikiran yang berupa
pengetahuan atau teori. Ideologi dapat juga diartikan suatu kumpulan konsep bersistem yang
dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah tujuan untuk kelangsungan hidup.
2. Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi
Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi adalah ancaman yang dinilai
mempunyai kemampuan yang membahayakan pemikiran masyarakat suatu negara sehingga
akan mengancam terhadap dasar falsafah Negara yaitu Pancasila.
3. Contoh Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi
Dari luar negeri
 Maraknya berbagai kebudayaan dan oaham baru dari luar negeri
 Adanya campur tangan politik dari badan badan asing didalam negeri
 Maraknya media propaganda asing
 Adu domba yang dilakukan pihak asing
 Pemberlakuan aturan aturan tertentu yang dilakukan oleh pihak asing yang merugikan negara
lain
Dari dalam negeri
 Munculnya paham paham radikal dan ekstremis dalam negeri
 Munculnya berbagai aliran sesat diIndonesia
 Sikap apatis terhadap pemerintah
 Sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu negara
 Kurangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri
 Pemberontakan PKI
 Gerakan separatis GAM diaceh, RMS dimaluku dab OPM di papua
 Adanya provokasi dari kelompok masyarakat tertentu yang dilakukan terhadap kelompok
masyarakat lainnya yang mengandung unsur SARA
4. Contoh kasus ancaman pada bidang Ideologi
a. Pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948. Partai Komunis Indonesia (PKI)
mengadakan pemberontakan pada tanggal 30 September 1948 yang dikenal dengan Gerakan
G30 S PKI yaitu gerakan yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis.
b. Kasus yang terjadi pada salah satu penyanyi dangdut Indonesia yaitu Zakia Gotik yang
tersandung hukum karena ia menghina lambang negara Indonesia pada Selasa, 15 Maret
2016, mengatakan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia jatuh pada 32 Agustus dan
menyebutkan lambang sila kelima Pancasila adalah bebek nungging. Semua itu diucapkannya
saat tampil di sebuah acara televisi nasional
B. Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik
1. Pengertian Politik
Politik berasal dari bahasa Yunani (politicos) yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan
dengan warga negara.
2. Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik
Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik adalah setiap usaha dan
kegiatan baik dalam negeri maupun luar negeri yang dikategorikan sebagai hal yang
membahayakan dan memecah belah persatuan dengan mengatas namakan politik. Ancaman
di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar negeri,
ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik
terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman
non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk
menekan negara lain.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan
yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.
a. Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik
i. Politik uang (money politics)
Kasus korupsi yang marak terjadi pada Pemil 2014 kemaren, banyak partai politik yang
melakukan politik uang ini dengan cara konvensional yaitu dengan memberikan sejumlah
uang maupun barang.
ii. Politik SARA
Politik sara adalah politik yang mengeksplorasikan perbedaan agama dan etnis bahkan
ideologi. Contoh kasusnya adalah puluhan orang yang mengaku warga Lenteng Agung,
Jakarta Selatan berdemo menolak Lurah Susan dengan alasan agama Lurah Susan yang
dilantik sebagai Lurah Lenteng Agung baru-baru ini merupakan produk kebijakan lelang
lurah dari Gubernur DKI Jakarta, Jokowi penolakan atas Lurah Susan atas alasan agama
sangatlah tidak tepat.
iii. Politik Oligarki
Oligarki adalah bentuk pemerintahan berikut sistem politik yang kekuasaan politiknya secara
efektif dipegang oleh satu kelompok ataupun golongan masyarakat. Baik dibedakan menurut
keluarga ataupun kekayaan. Ini merupakan pelanggaran dalam hal demokrasi. Demokrasi ini
memiliki dua dimensi.
Sebagai kasus contohnya, berkaitan dengan kasus suap yang ditijikan kepada Ratu Atut dan
adiknya Tubagus (Wawan), yang ternyata memiliki Dinasti Politiknya sendiri, diantaranya
Kakak Tri Atut sebagai Walikota Tanggerang Selatan, Kakak Tri Atut menjadi Walikota
Serang, dan anak tirinya Hervani yang menjadi wakil bupati Pandeglang. Hal ini
menimbulkan kontroversi karena sistem politik di Banten ridak lagi murni atas nama
domokrasi.
iv. Penyerangan batas wilayah negara
Kasus Ambalat. Ambalat adalah blok laut yang terletak di Laut Sulawesi dan Selat Makasar
di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah Malaysia dan Kalimantan Timur.
Persoalan klaim dimulai saat adanya perjanjian Tapal Batas Kontonental Indonesia yang
ditanda tangani oleh Indonesia dan Malaysia. Namun Indonesia akhirnya melihat hal tersebut
sebagai ekspansi terhadap wilayah Indonesia dan mengurangi kedaulatan NKRI.
3. Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ekonomi
a. Pengertian ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar setiap negara dalam pergaulan
Internasional.ancaman ekonomi dibagi menjadi 2 yaitu :
i. Ancaman Internal, dapat berupa inflasi, pengangguran, infranstruktur yang tidak
memadai, dan sistem ekonomi yang tidak jelas.
ii. Ancaman Eksternal, dapat berbentuk kinerja ekonomi yang buruk, daya saing
rendah, ketidak siapan menghadapi globalisasi, dan tingkat ketergantungan pada pihak asing.
b. Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ekonomi
i. Inflansi harga baju mendekati hari raya Idul Fitri
Mendekati hari raya Idul Fitri, masyarakat berbondong-bondong ke pasar atau mall untuk
membeli baju lebaran. Ketika sebelum lebaran harga baju tersebut Rp 50.000,00. Karena
pedangang mengambil kesempatan itu untuk memperoleh laba yang lebih tinggi, maka
pedagang menaikkan menjadi Rp 75.000,00 dan menambah pasokan barang yang dijual. Mau
tidak mau sang pembeli menyetujuinya meskipun harganya lebih tinggi Rp 25.000,00.
Kejadian seperti ini dikatakan sebagai Demand Pull Inflation.
ii. Ketergantungan pada pihak asing
Indonesia merupakan salah satu dari negara yang menyimpan banyak kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Salah satu kekayaan alam yang terkandung di dalamnya adalah
minyak bumi. Wilayah di Indonesia yang menghasilkan minyak bummi begitu banyak, antara
lain: Irian Jaya, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Riau merupakan salah satu penghasil
minyak terbesar di Indonesia bahkan Laut Jawa yang merupakan daerah perairan juga ikut
menghasilkan sumber daya tersebut. Akan tetapi banyaknya daerah penghasil minyak bumi di
Indonesia belum menjamin ketercukupan dan murahnya harga minyak di Indonesia sendiri.
Sebagai salah satu negara penghasil minyak bumi seharusnya Indonesia dapat mencukupi
kebutuhan minyak dalam negerinya sendiri. Akan tetapi Indonesia harus mengimport minyak
dari luar negeri untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Padahal di negeri tercinta ini banyak
kantong-kantong minyak bumi yang masih belum dijamah oleh pemerintah.
4. Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Sosial
a. Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Sosial
Sosial dapat berarti kemasyarakatan, jadi ancaman sosial dapat diartikan ancaman yang
berasal dari masyarakat dimana pengertian masyarakat (sebagai terjemahan istilah society)
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka)yang sebagian besar berinteraksi antara individu-individu yang berada dalam
kelompok tersebut.
b. Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Sosial
i. Perang
Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari
2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan
Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini terjadi
antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari pulau Madura. Konflik tersebut pecah
pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak.
Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga
Madura kehilangan tempat tinggal. Banyak warga Madura yang juga ditemukan dipenggal
kepalanya oleh suku Dayak.
ii. Terorisme
Bom Bali 2002 (disebut juga Bom Bali I)adalah rangkaian tiga peristiwa pengeboman
yang terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi di
Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir
terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat. Rangkaian pengeboman ini merupakan
pengeboman pertama yang kemudian disusul oleh pengeboman dalam skala yang jauh lebih
kecil yang juga bertempat di Bali pada tahun 2005. Tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang
luka-luka atau cedera, kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang sedang
berkunjung ke lokasi yang merupakan tempat wisata tersebut. Peristiwa ini dianggap sebagai
peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.
Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang telah dibentuk untuk
menangani kasus ini menyimpulkan, bom yang digunakan berjenis TNT seberat 1 kg dan di
depan Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50-150 kg.
iii. Kemiskinan absolut
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun
sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Bahkan merupakan masalah terbesar di Indonesia.
Keterbatasan ekonomi membuat warga Kecamatan Katapang, Bandung, Jawa Barat
terpaksa tinggal di kandang kambing. Hidayat bersama keluarganya diketahui sudah tinggal
di kandang kambing tersebut sejak 5 tahun terakhir.
Hidayat beserta istri dan ketiga anaknya menjalani kegiatan sehari-hari di rumah yang
sejatinya merupakan bekas kandang kambing milik saudaranya tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Hidayat yang kehilangan pekerjaan setelah
mengalami kecelakaan dan mengakibatkan kakinya patah kini hanya mencari nafkah dengan
mengumpulkan barang rongsokan, dan istrinya mencari kayu bakar untuk dijual. Sulitnya
mencari uang membuat keluarga ini akhirnya memilih tinggal dalam kondisi yang tidak
layak. Mereka membangun sebuah bilik di atas bekas kandang kambing. Meski bantuan dari
tetangga kerap diterima, keluarga Hidayat mengaku belum pernah sekalipun mendapat
perhatian dari pemerintah setempat. Padahal lokasi rumah kandang kambingnya berada
sangat dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Bandung.
5. Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Budaya
a. Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.[1] Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni.
b. Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Budaya
i. LBGT
Perilaku dari para pelaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) semakin
mengkhawatirkan. Belakangan, para pelaku LGBT seakan tidak takut lagi menunjukkan
perilaku menyimpang mereka dan menentang pelarangan LGBT.Keberanian para pelaku
dalam menyuarakan dukungan atau dorongan untuk melegalkan perilaku LGBT, harus diakui
banyak diinspirasi negara-negara barat. Apa yang terjadi di Amerika Serikat menjadi yang
paling menginspirasi, lantaran pemerintah AS telah mensahkan perilaku LGBT menjadi
kegiatan yang legal.
Banyak yang berpendapat kalau legalisasi yang dilakukan negara-negar barat,
khususnya Amerika Serikat, tidak berangkat atau didasarkan dari norma etika dan agama. Ia
menilai, legalisasi perilaku LGBT di negara-negara tersebut semata didasarkan pada
pendekatan sekularis ateistik, yang tentu bertentangan dengan norma-norma yang agama.
2. Negeri Jiran Malaysia mengklaim kebudayaan Indonesia sebagai miliknya
Malaysia mengklaim dan mempatenkan batik motif “Parang Rusak”, angklung, wayang kulit
hingga rendang. Sehingga Sekjen Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar
menyatakan bahwa pemerintah telah mendaftarkan batik dan angklung ke UNESCO, sebagai
masterpiece world heritage. Langkah ini merupakan reaksi setelah munculnya klaim
tersebut.
3. Pada acara “Kemilau Nusantara 2007” di Bandung, Wakil Duta Besar Malaysia untuk
Indonesia, Datuk Abdul Azis Harun, mengancam mengklaim Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Melayu. “Bahasa Melayu adalah Bahasa Malaysia,” katanya. Ancaman tersebut akan
dilaksanakan bila masyarakat dan Pemerintah Indonesia masih mempermasalahkan klaim
Malaysia terhadap lagu “Rasa Sayange” yang dibuat di Malaysia pada tahun 1907 dan tari
Barongan.
i. Lagu yang sangat mirip “Rasa Sayang” menjadi soundtrack iklan pariwisata
Malaysia yang dicurigai diambil dari lagu “Rasa Sayange”. Lagu ini pernah di-upload di situs
resmi pariwisata Malaysia, dan disiarkan oleh televisi-televisi di Malaysia. Klaim ini menuai
kecaman hebat dari masyarakat Indonesia hingga DPR. Tapi Malaysia sempat berdalih lagu
tersebut sudah terdengar di Kepulauan Nusantara sebelum lahirnya Indonesia. Sehingga tak
bisa diklaim sendiri oleh Indonesia. Demikian juga lagu “Indang Bariang” yang merupakan
lagu asal daerah Sumatera tersebut.
ii. Para seniman Ponorogo kaget oleh munculnya Tari Barongan yang sangat mirip
Reog Ponorogo. Padahal Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah mendaftarkan Reog
Ponorogo dan mendapatkan Hak Cipta No.026377 pada 11 Februari 2004. Oleh Malaysia,
tarian ini diberi nama Tari Barongan. Website Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan
Warisan Malaysia pernah memampangnya dan menyatakan tarian itu warisan dari Batu
Pahat, Johor dan Selanggor Malaysia.
4. Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan Negara
a. Pengertian Pertahanan dan Keamanan Negara
Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
b. Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan Negara
i. Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia, mencuat pada tahun 1967 ketika
dalam pertemuan teknis hukum laut antara kedua negara, masing-masing negara ternyata
memasukkan pulau Sipadan dan pulau Ligitan ke dalam batas-batas wilayahnya. Kedua
negara lalu sepakat agar Sipadan dan Ligitan dinyatakan dalam keadaan status status quo
akan tetapi ternyata pengertian ini berbeda. Pihak Malaysia membangun resor parawisata
baru yang dikelola pihak swasta Malaysia karena Malaysia memahami status quo sebagai
tetap berada di bawah Malaysia sampai persengketaan selesai, sedangkan pihak Indonesia
mengartikan bahwa dalam status ini berarti status kedua pulau tadi tidak boleh
ditempati/diduduki sampai persoalan atas kepemilikan dua pulau ini selesai.
ii. Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah organisasi yang didirikan pada
tahun 1965 untuk mengakhiri pemerintahan provinsi Papua dan Papua Barat yang saat ini di
Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai Irian Jaya, dan untuk memisahkan diri dari
Indonesia.
Gerakan ini dilarang di Indonesia, dan memicu untuk terjadinya kemerdekaan bagi provinsi
tersebut yang berakibat tuduhan pengkhianatan. Sejak awal OPM telah menempuh jalur
dialog diplomatik, melakukan upacara pengibaran bendera Bintang Kejora, dan dilakukan
aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua. Pendukung secara rutin menampilkan bendera
Bintang Kejora dan simbol lain dari kesatuan Papua, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku
Papua" dan lambang negara, yang telah diadopsi pada periode 1961 sampai pemerintahan
Indonesia dimulai pada Mei 1963 di bawah Perjanjian New York.
iii. Tersebarnya dokumen-dokumen rahasia milik pribadi atau pemerintah Provinsi
DKI Jakarta yang membuat ketidaknyamanan pada masyarakat.
iv. Penyadapan bukti ketahanan Indonesia kurang karena kurangnya penguasaan
teknologi yang semakin maju. Penyadapan adalah masalah yang mengancam keamanan baik
dari individu maupun orang banyak. Penyadapan ini pula berkaitan dengan sila ke-dua dan
ke-lima.

BAB III
KESIMPULAN

Ancaman merupakan setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan suatu
negara. Kita perlu terus meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman tersebut agar
keutuhan NKRI tetap terjaga. Kewaspadaan terhadap ancaman diberbagai bidang, seperti
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.
Kita harus menjaga keutuhan NKRI sebagai wujud persatuan dan kesatuan.

DAFTAR PUSTAKA

https://prezi.com/s-q80bj-k7qd/pertahanan-dan-keamanan-nasional/
http://nidiapuspavitaloka.blogspot.co.id/2012/04/contoh-kasus-ketahanan-nasional-budaya.html
http://rahayutrisnadewi.blogspot.co.id/2013/05/ancaman-terhadap-ketahanan-nasional.html
http://fahimahalkayyis.blogspot.co.id/2015/05/ancaman-integrasi-nasional-dalam-bidang.html,
https://prezi.com/ddrkb4jjyjfr/ancaman-politik/
Transcript of KASUS ANCAMAN TERHADAP IPOLEKSOSBUDHANKAM

KASUS ANCAMAN TERHADAP IPOLEKSOSBUDHANKAM


Ekonomi
Sosial budaya
sosial budaya
pertahanan dan keamanan
sosial budaya
pengertian ancaman & kasus ancaman
Politik
adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain
berwujud proses pembuatankeputusan, khususnya dalam negara
KORUPTOR
PERTAHANAN
KEAMANAN
keamanan adalah bebas dari bahaya
jenis jenis kasus ancaman
KASUS ANCAMAN TERHADAP IDEOLOGY
- KASUS ANCAMAN DARI LUAR
PERANG DINGIN ANTARA A.S DAN UNI SOVIET
MASUKNYA BERBAGAI BUDAYA DAN PAHAM BARU DARI LUAR NEGRI
ADANYA CAMUR TANGAN POLITIK BADAN BADAN ASING DI DALAM NEGRI
MARAKNYA MEDIA PROPAGANDA ASING
ADU DOMBA YANG DILAKUKAN OLEH PIHAK ASING
PEMBERLAKUAN ATURAN – ATURAN TERTENTU YANG DILAKUKAN OLEH
PIHAK ASING YANG MERUGIKAN NEGARA
contoh kasus ancaman sosbud:
1. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar
negeri.
2. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup
tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan
kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Seperti mabukmabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
3. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta
memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat
menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik
pengemis, pengamen dan sebagainya.
4. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya
barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasa dipakai orang-
orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku
misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
5. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan
kesetiakawanan sosial.
6. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
kelompok 5
Syahrul - Diana - Reihan - Kiffa - Aldythia - Reza - Ririn - Shanni
ANCAMAN ADALAH SETIAP USAHA DAN KEGIATAN BAIK DARI DALAM
NEGERI MAUPUN LUAR NEGERI YANG DINILAI MMBAHAYAKAN
KEDAULATAN NEGARA, KEUTUHAN, WILAYAH NEGARA, DAN KESELAMATAN
SEGENAP BANGSA.
KASUS ANCAMAN ADALAH KASUS KASUS ATAU HAL YANG TERJADI SERTA
DAPAT MEMBAHAYAKAN KEUTUHAN SUATU NEGARA.
-KASUS ANCAMAN DARI DALAM
MUNCULNYA PAHAM RADIKALISME
MUNCULNYA BERBAGAI ALIRAN SESAT
PROVOKASI DARI KELMPOK MASYARAKAT YANG MENGANDUNG UNSUR
SARA D. SIKAP APATIS TERHADAP PEMERINTAH
SIKAP MAU MENANG SENDIRI DALAM MASYARAKAT DI SUATU NEGARA
KURANGNYA KECINTAAN TERHADAP PRODUK SENDIRI
PEMBERONTAKAN DAN GERAKAN SEPARATIS
Ancaman militer berkaitan ancaman di bidang pertahanan dan keamanan. Ancaman militer
adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai
mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran
wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan ancaman
keamanan laut dan udara.
Konflik etnis adalah konflik yang terkait dengan permasalahan mendesak mengenai politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan teritorial di antara dua kelompoketnis atau lebih. Enam hal
tersebut antara lain:
Kepentingan yang sama diantara beberapa pihak
Perebutan sumber daya
Sumber daya yang terbatas
Kategori atau identitas yang berbeda
Prasangka atau diskriminasi
Ketidakjelasan aturan (ketidakadilan).
Bom Sarinah merupakan serentetan peristiwa bom sebanyak enam ledakan dan juga teror
penembakan di daerah sekitar Plaza

Berasal dari bahasa Yunani


POLIS: Negara/ Kota
TETA : Urusan
Polites – Politeia – Politika - Politikos
POLITIKOS: yang berkaitan dengan warga
negara (kewarganegaraan)
Menurut para ahli
1. Aristoteles :
“usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan berama”
2. Robert :
“seni memerintah dan mengatur masyarakat”
3. Litre :
“ilmu memerintah dan mengatur negara”
Perilaku Politik
Ikut serta dalam pesta politik
Menjalankan hak untuk memilih pimpinan politik
Menjalankan hak untuk mengikuti parpol, atau organisasi lainnya
Mengemukakan kritik untuk bersama
Ancaman Bidang Politik
• Luar Negeri :
1. Intimidasi
2. Provokasi
3. Blokade Politik
• Dalam Negeri:
1. Separatisme
Macam – Macam Kasus yang Mengancam Politik
• POLITIK SARA
Judul : Defisit Demokrasi • KOMUNISME
Judul : KOMUNISME tetap ancaman Nasional • Ketidak Sinambungan antara lembaga
negara. Judul : 2016, KPK di Bawah Ancaman
Djoko Susilo - Anas Urbaningrum - Ratu Atut Chosiyah - Suryadharma Ali
Arti dalam Pengertian Ekonomi, menurut bhs datang dari bhs Yunani yakni Oikos bermakna
keluarga atau rumah tangga sedang Nomos bermakna aturan atau peraturan. Sedang menurut
istilah yakni manajemen rumah tangga atau aturan rumah tangga. Pengertian Ekonomi yaitu
satu diantara bagian pengetahuan sosial yang mengulas serta pelajari mengenai aktivitas
manusia terkait segera dengan distribusi, mengkonsumsi serta produksi pada barang serta
layanan.
Ancaman ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar setiap negara dalam pergaulan
ekonomi.
Ancaman terbagi menjadi 2; ancaman internal dan eksternal. Contoh kasus Ancaman dari
internal dapat berupa inflasi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, dan
sistem ekonomi yang tidak jelas. Ancaman dari eksternal dapat berbentuk
kinerja ekonomi yang buruk, daya saing rendah, ketidaksiapan mengahadapi globalisasi dan
tingkat ketergantungan terhadap pihak asing.
Sejarah telah membuktikan, ketika terjadi krisis moneter yang menjadi tulang pungguang
perekonomian Indonesia adalah UMKM dan Koprasi. Pertukaran arus barang dan jasa di
dalam negeri akan mengurangi resiko pelemahan nilai mata uang bangsa Indonesia, karena
arus distribusi barang kita tidak terpengatuh oleh bangsa asing.

Seperti yang kita ketahui bahwa terdapat MEA (masyarakat ekonomi asean), hal ini juga bisa
menjadi ancaman ekonomi karena pihak luar negri yang bisa memanfaatkan perdagangan
bebas terjadi di negara kita. Dan hal yang terburuk disaat kurs dolar melonjak tinggi terhadap
rupiah sehingga menghambat aktifitas ekspor dan impor.
Suatu hal yang sangat menyedihkan bahwa di indonesia banyak sekali masyarakat yang tidak
mempunyai pekerjaan atau yang biasa disebut pengangguran. Hal ini di sebabkan banyak
perusahaan asing yang sudah menguasai perdagangan di indonesia dan menelantarkan para
calon pekerja. Hal ini juga disebabkan karena daya saing yang rendah dan terlalu bergantung
pada negara lain.
Merupakan suatu kewajiban kita untuk mengubah image ekonomi indonesia dan tidak
bergantung lagi pada negara lain. Berusaha untuk meningkatkan kinerja ekonomi dan
meningkatkan infrastuktur yang lebih memadai. Jangan biarkan negara lain menguasai negara
indonesia ini, membuka lapangan pekerjaan untuk para pengangguran dan melatihnya untuk
menciptakan produk ekonomi yang baik.

proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir
yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang
lebih bermartabat atau perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, mencakup
perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan
dari tradisional menjadi modern.
menurut wax weber :
Pengertian perubahan sosial budaya menurut pendapat Max Weber bahwa perubahan sosial
budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian
unsur-unsur di dalamnya

menurut kingsley davis:


perubahan yang mencakup segenap cara berpikir dan bertingkah laku, yang timbul karena
adanya interaksi yang bersifat komunikatif.

menurut w. kornblum:
perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama.

menurut selo soemardjan:


semua perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu
masyarakat,di mana perubahan tersebut memengaruhi sistem sosialnya. Perubahan sosial
yang dimaksud mencakup nilai-nilai dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat.

menurut jl gillin dan jp gillin:


variasi dari mode atau cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi
geografis, dalam kebudayaan materil, komposisi penduduk atau ideologi, maupun disebabkan
oleh difusi atau penemuan-penemuan baru dalam kelompok
proses;
Akulturasi merupakan proses bertemunya dua budaya atau lebih dimana unsur-unsur budaya
lama masih ada.
Contoh : Sunan Kalijaga menggunakan budaya Wayang untuk mengajar keagamaan

Asimilasi adalah proses bertemunya dua budaya atau lebih yang bercampur dan
menghasilkan budaya yang baru. Tidak seperti Akulturasi yang masih ada unsur lamanya.
Jadi bisa disimpulkan bahwa budaya yang lama pastinya hilang. Namun proses asimilasi ini
berlangsung lama namun terus menerus.

Difusi adalah proses penyebaran unsur budaya dari seseorang ke orang lain atau kelompok
masyarat ke masyarakat lain. Prinsip yang pertama dari difusi adalah unsur-unsur kebudayaan
itu pertama-tama akan diambil alih masyarakat yang paling dekat hubungannya atau letaknya
paling dekat dari sumbernya. Baru kemudian, kebudayaan baru tersebut diambil oleh
masyarakat yang jauh hubungan atau letaknya jauh dari sumber unsur budaya baru.
Acaman terhadap Sosial Budaya mempunyai 2 bentuk yaitu:
• Ancaman di dalam negeri. Contohnya adalah pemberontakan yang berasal atau terbentuk
dari masyarakat Indonesia.
• Ancaman dari luar negeri. Contohnya adalah infiltrasi, subversi, dan interversi dari
kekuatan kolonialisme dan imperialisme dari luar negeri.
A. Ancaman terhadap Integrasi Nasional
Posisi silang yang diberikan Tuhan kepada negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek
kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-apek kehidupan sosial, antara lain:
1. Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat di utara dan daerah
berpenduduk jarang di selatan.
2. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan.
3. Demokrasi Pancasila berada di antara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara)
dan demokrasi liberal di selatan.
4. Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dansistem ekonomi
kapitalis di selatan.
5. Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan
masyarakat individualis di selatan.
6. Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di utara dan kebudayaan barat di
selatan
7. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem pertahanan continental
di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur.
Dengan demikian, maka posisi silang Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus
ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia. Apa sebenarnya yang menjadi ancaman
bagi integrasi nasional negara Indonesia? Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang
dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan.
Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-militer. Mengapa ancaman perlu
diketahui? Nah, untuk menjawab rasa penasaran dan menambah pengetahun kalian, berikut
ini uraian secara singkat ancaman yang dihadapi Bangsa Indonesia baik yang berupa
ancaman militer maupun non-milter.

1. Ancaman di Bidang Militer


Perkembangan persenjataan militer di setiap negara terus ditingkatkan. Bahkan ada negara
yang memiliki senjata pemusnah massal yang berbahan kimia dan nuklir. Aktivitas ini
merupakan ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisir.
Ancaman ini dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
Kekuatan senjata ini dapat digunakan untuk melakukan agresi/invasi, pelanggaran wilayah,
pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan ancaman keamanan
laut dan udara.
Suatu negara yang melakukan agresi dikategorikan sebagai ancaman kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan suatu bangsa. Agresi ini mempunyai bentuk- bentuk
mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah. Invasi merupakan
bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata
yang dikerahkan
untuk menyerang dan menduduki wilayah negara lain. Bangsa Indonesia pernah merasakan
pahitnya diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia
sebanyak dua kali, yaitu pada agresi militer I dari tanggal 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus
1947 dan agresi militer II tanggal 19 Desember 1948

Selain itu, bentuk ancaman militer yang sering terjadinya cukup tinggi adalah tindakan
pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan). Buktinya wilayah negara kita
pernah ada yang dicaplok dan diakui oleh negara lain. Hal ini menjadi konsekuensi bagi
Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka sehingga berpotensi
terjadinya pelanggaran wilayah.Pemberontakan bersenjata juga menjadi ancaman militer
yang harus serius ditangani oleh bangsa Indonesia. Pada dasarnya pemberontakan bersenjata
yang terjadi di Indonesia merupakan ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak
tertentu di dalam negeri. Namun, tidak menutup kemungkinan pemberontakan bersenjata
tersebut disokong oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara tertutup.

Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah merupakan bentuk


ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan negara dan jalannya roda
pemerintahan. Dalam perjalanan sejarah, bangsa Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi
pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh gerakan radikal, seperti DI/TII, PRRI,
Permesta, Pemberontakan PKI Madiun, serta G-30-S/PKI. Sejumlah aksi pemberontakan
bersenjata tersebut tidak hanya mengancam pemerintahan yang sah, tetapi juga mengancam
tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD
Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Negara Indonesia mempunyai fungsi pertahanan negara yang ditujukan untuk memberikan
perlindungan terhadap warga negara, objek-objek vital nasional, dan instalasi strategis dari
kemungkinan aksi sabotase. Hal ini memerlukan kewaspadaan yang tinggi didukung oleh
teknologi yang mampu mendeteksi dan mencegah secara dini. Indonesia memiliki sejumlah
objek vital nasional dan instalasi strategis yang rawan terhadap aksi sabotase sehingga harus
dilindungi, seperti istana negara, gedung MPR/DPR, tempat wisata, dan tempat pengelolaan
sumber daya alam.
Spionase merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh agenagen rahasia dalam mencari
dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara lain. Kegiatan spionase dilakukan
secara tertutup dengan menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena
kegiatan ini tidak mudah dideteksi, maka spionase merupakan bentuk ancaman militer yang
memerlukan penanganan secara khusus untuk melindungi kepentingan pertahanan dari
kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh pihak lawan Baru-baru ini kita dikejutkan dengan
adanya aksi teror di Ibu Kota Jakarta, yaitu Bom Thamrin. Aksi teror ini dilakukan secara
terbuka di tengah kesibukan masyarakat. Aksi teror bersenjata ini memakan banyak korban,
baik dari kepolisian dan masyarakat. Aksi teror ini merupakan bentuk kegiatan terorisme
yang mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang mendalam
serta menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan.

Sasaran aksi teror bersenjata dapat menimpa siapa saja, sehingga sulit diprediksi dan
ditangani dengan cara-cara biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh
teroris pada dekade terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti perkembangan politik,
lingkungan strategis, dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, segala bentuk
teror harus dicegah dan dibasmi agar kententraman masyarakat tidak terganggu Selanjutnya,
gangguan keamanan di laut dan udara juga perlu mendapatkan perhatian. Gangguan di laut
dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah
nasional Indonesia. Kondisi geografis Indonesia yang memiliki wilayah perairan dan wilayah
udara terbentang luas menjadikan pelintasan transportasi dunia yang padat, baik transportasi
maritim maupun dirgantara. Hal ini berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan
ancaman keamanan laut dan udara.
Adapun bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang harus mendapat perhatian
dalam penyelenggaraan pertahanan negara, yaitu pembajakan atau perompakan,
penyelundupan narkoba, penyelundupan senjata, amunisi, bahan peledak atau bahan lain
yang dapat membahayakan keselamatan bangsa, penangkapan ikan secara illegal, pencurian
kekayaan di laut dan pencemaran lingkungan.

2. Ancaman Non-Militer
Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman yang menggunakanfaktor-faktor non-militer
dinilai mempunyai kemampuan yangmembahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa,
keutuhan wilayahnegara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salah satunya
disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Globalisasi yang menghilangkan sekat
atau batas pergaulan antar bangsa secara disadari ataupun tidak telah memberikan dampak
negatif yang kemudian menjadi
ancaman bagi keutuhan sebuah negara,
termasuk Indonesia.
Ancaman non-militer di antaranya
dapat berdimensi ideologi, politik,
ekonomi dan sosial budaya.
Contoh ancaman non-militer seperti
pengaruh gaya hidup (lifestyle) kebarat-
baratan, sudah tidak mencintai budaya
sendiri, tidak menggunakan produk
dalam negeri, dan sebagainya.
Ancaman non-militer memiliki
karakteristik yang berbeda dengan
ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman
militer. Ancaman non-militer ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
teknologi, informasi, serta keselamatan umum.

B. Ancaman di berbagai Bidang (IPOLEKSOSBUDHANKAM)


Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang
dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa. Ancaman non-militer atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda
dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti
ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
teknologi, informasi serta keselamatan umum. Berikut ini berbagai ancaman bagi bangsa
Indonesia dilihat dari berbagai bidang kehidupan.

1. Ancaman di Bidang Ideologi


Secara umum Indonesia menolak tegas paham komunis dan zionis. Akibat dari penolakan
tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis dapat dikatakan tidak dirasakan
oleh Bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi,
meskipun demikian bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya,
misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung
mengarah pada kehidupan liberal yang menekankanpada aspek kebebasan individual.
Sebenarnya liberalisme yang didukung oleh negara-negara barat tidak hanya mempengaruhi
bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua negara di dunia. Hal ini sebagai akibat dari era
globalisasi.

Globalisasi ternyata mampu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme


dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini
mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan
tetapi, pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam
gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengarah pada
dilakukannya perilaku seks bebas dan perbuatan dekadensi moral lainnya. Hal tesebut apabila
tidak segera diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia yang
sesungguhnya.

2. Ancaman di Bidang Politik


Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari luar
negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan
politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk
ancaman non-militer berdimensi politik yang seringkali digunakan oleh pihak-pihak lain
untuk
menekan negara lain. Ke depan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan
masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-
militer untuk menghadapinya. Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam
negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan
suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah.
Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di
dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan
politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering
ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit
dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan
bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang dapat mengancam
kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.

3. Ancaman di Bidang Ekonomi


Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan bukti
nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak ada lagi negara yang
mepengaruh globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatanekonomi dan
perdagangan di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang
semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian
mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan
jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan
keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.
Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam
negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya
produk-
produk global ke dalam pasar domestik. Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan,
juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara.mempunyai kebijakan ekonomi
yang tertutup dari pengaruh negara lainnya.

Ancaman kedaulatan Indonesia dalam bidang ekonomi , di antaranya adalah sebagai


berikut:
a. Indonesia akan kedatangan oleh barang-barang dari luar dengan adanya perdagangan bebas
yang tidak mengenal adanya batas-batas negara. Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya
barang-barang lokal terutamayang tradisional karena kalah bersaing dengan barang-barang
dari luar negeri.
b. Perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin
mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia.Pada akhirnya mereka dapat
menekan pemerintah atau bangsa kita Dengan demikian bangsa kita akan dijajah secara
ekonomi oleh negara investor.
c. Persaingan bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan menang.
Pihak yang menang secara leluasa memonopolipasar, sedangkan yang kalah akan menjadi
penonton yang senantiasa tertindas. Akibatnya, timbulnya kesenjangan sosial yang tajam
sebagai akibat dari adanya persaingan bebas tersebut.
d. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin
sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan
sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.
e. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang
dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan
ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan
mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerjaakan
semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah
semakin memburuk.

4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya


Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan dari luar.
Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan
ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti
premanisme,
separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.

Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, di
antaranya adalah sebagai berikut.
a. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar
negeri.
b. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup
tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan
kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di
masyarakat.Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya 181
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta
memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat
menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik
pengemis, pengamen, dan sebagainya.
d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya
barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasa dipakai orang-
orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku,
misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan
kesetiakawanan sosial.
f. Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan


Seiring dengan berjalannya waktu, proses penegakan pertahanan dan keamanan dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak semudah yang dibayangkan atau semudah dalam
pembicaraan yang bersifat teoritis semata. Masih adanya masalah teror dan konflik SARA
yang terjadi pada suatu wilayah memiliki tujuan yang sama yaitu tidak ingin bangsa
Indonesia hidup
damai dan tentram. Oleh karena itu, lemahnya penerapan dan penegakan hukum dan keadilan
harus terus ditingkatkan. Semakin bermunculan masalah di suatu wilayah mengakibatkan
hilangnya tingkat kewibawaan hukum dan kemerosotan wibawa para penegaknya. Dengan
demikian,kita harus mengantisipasi ancaman sedini mungkin di bidang pertahanan dan
keamanan, baik secara militer maupun non-militer.

C. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun


Inegrasi Nasional
peran serta akan timbul jika kita memiliki kesadaran. Kesadaran adalah sikap yang tumbuh
dari kemauan diri yang dilandasi hati ikhlas tanpa ada tekanan dari luar. Konsep atau makna
kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri dengan
dilandasai suasana hati yang ikhlas/rela tanpa tekanan dari luar untuk bertindak yang
umumnya dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan
lingkungannya. 183

Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanMembangun kesadaran berbangsa dan bernegara


kepada generasi muda merupakan hal penting karena generasi muda merupakan penerus
bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini. Kesadaran berbangsa
dan bernegara ini tidak hanya berlaku pada pemerintah saja, tetapi lebih luas menerapkan arti
sadar berbangsa dan bernegara ini dalam kehidupan bermasyarakat.Banyak tantangan di era
globalisasi ini bagi negeri kita untuk menumbuhkan peran serta dan kesadaran berbangsa dan
bernegara.
Pemerintah ikut bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran
berbangsa dan bernegara bagi warganya. Jika rakyat Indonesia sudah tidak memiliki
kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang
sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan
diri dari gangguan bangsa lain. Akibatnya, Integrasi nasional akan terganggu.Peran serta dan
kesadaran masyarakat mempunyai makna bahwa individu harus mempunyai sikap dan
perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak
demi kebaikan bangsa dan Negara Indonesia untuk mengatasi ancaman dalam membangun
integrasi nasional.

Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun


integrasi nasional di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan


sebagainya
2. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
3. Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
4. Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
5. Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik
6. Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau golongan
masyarakat
7. Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
8. Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
9. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
10. Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
11. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari
dalam negeri.
12. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan
aman dan nyaman
13. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan
pemerintah
14. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
15. Bersedia untuk menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia
Rumusan Masalah
a) Apa itu integrasi nasional ?
b) Apa itu ideologi ?
c) Apa pengertian ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi ?
d) Apa saja ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi ?
e) Apa saja akibat dari ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi ?
f) Bagaimana cara untuk mengatasi ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi ?

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat untuk mengetahui :


a) Integrasi nasional
b) Ideologi
c) Pengertian ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi
d) Ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi
e) Akibat dari ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi
f) Strategi mengatasi ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Integrasi Nasional


Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang
ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
B. Pengertian Ideologi
Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua kata, yaitu idea dan logi.
Ideaberarti melihat(idean), sedangkan logi berasal dari kata logos yang berarti pengetahuan
atau teori. Jadi, ideologi dapat diartikan hasil penemuan dalam pikiran yang berupa
pengetahuan atau teori. Ideologi dapat juga diartikan suatu kumpulan konsep bersistem yang
dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah tujuan untuk kelangsungan hidup.
C. Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi
Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi adalah ancaman yang dinilai
mempunyai kemampuan yang membahayakan pemikiran masyarakat suatu negara sehingga
akan mengancam terhadap dasar falsafah Negara yaitu Pancasila.
D. Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi
Contoh ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi:
a. Suatu golongan memasukkan para kader-kader yang telah dibekali suatu ideologi tertentu
untuk bergabung di dalam suatu partai Politik dan dalam suatu lembaga yudikatif. Hal ini
ditujukan untuk membentuk suatu kekuatan yang akan ditujukan untuk mengganti dasar
Negara yaitu Pancasila.
b. Masuknya budaya barat dan ideologi-ideologi asing lainnya melalui berbagai media,
sehingga mempengaruhi pemikiran masyarakat Indonesia, yang justru cenderung mensarikan
budaya yang bersifat negatif daripada yang bersifat positif, seperti gaya hidup yang diliputi
kemewahan, pergaulan bebas, dsb.

E. Akibat Dari Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi


Ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi dapat berakibat antara lain:
a. Melemahnya pemahaman masyarakat tentang ideologi bangsa yaitu Pancasila, sehingga
mengakibatkan perilaku masyarakat tidak mencerminkan atau tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila,
b. Timbulnya gerakan separatis karena perbedaan ideologi, serta
c. Rusaknya etika dan moral bangsa.
F. Strategi Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi
Untuk mengatasi ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi, dapat dilakukan dengan:
a. Memahami lebih dalam arti penting Pancasila sebagai ideologi negara,
b. Menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat dari hal-hal yang kecil hingga yang
besar,
c. Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi usaha pemecah belahan dari luar,
d. Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas, dan
e. Menyebarkan dan memasyarakatkan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir
Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi bangsa.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi adalah ancaman yang dinilai
mempunyai kemampuan yang membahayakan pemikiran masyarakat suatu negara sehingga
akan mengancam terhadap dasar falsafah Negara yaitu Pancasila.
Contoh ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi:
a. Suatu golongan memasukkan para kader-kader yang telah dibekali suatu ideologi tertentu
untuk bergabung di dalam suatu partai Politik dan dalam suatu lembaga yudikatif.
b. Masuknya budaya barat dan ideologi-ideologi asing lainnya melalui berbagai media,
Ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi dapat berakibat antara lain:
a. Melemahnya pemahaman masyarakat tentang ideologi bangsa yaitu Pancasila,
b. Timbulnya gerakan separatis karena perbedaan ideologi, serta
c. Rusaknya etika dan moral bangsa.
Oleh karena itu mari kita sebagai generasi muda untuk mengatasi ancaman integrasi nasional
dalam bidang ideologi dapat melakukan:
a. Memahami lebih dalam arti penting Pancasila sebagai ideologi negara,
b. Menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat dari hal-hal yang kecil hingga yang
besar,
c. Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi usaha pemecah belahan dari luar,
d. Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas, dan
e. Menyebarkan dan memasyarakatkan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-bu tir
Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi bangsa.

B. Saran
1. Sebagai warga negara Indonesia kita harus benar – benar memahami falsafah negara kita
yaitu Pancasila.
2. Jangan mudah terpengaruh oleh pemikiran – pemikiran orang barat yang berbeda
ideologinya dengan kita. Karena etika dan moral bangsa kita berbeda.
3. Kita harus pintar – pintar menyeleksi media masa dan partai politik.
 Ancaman di Bidang Ideologi
Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis. Akibat
dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis dapat
dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut
sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti bangsa
Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme.

Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal
yang menekankan pada aspek kebebasan individual. Sebenarnya liberalisme yang
disokong oleh Amerika Serikat tidak hanya mempengaruhi bangsa Indonesia, akan
tetapi hampir semua negara di dunia. Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi.
Globalisasi ternyata mampu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa
liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak
jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada
ideologi tersebut. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang
bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan
bebas yang cenderung mengaruh pada dilakukannya perilaku seks bebas dan
sebagainya. Hal tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi
kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya .

 Ancaman di Bidang Politik


Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri.
Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan
melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade
politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali
digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Kedepan, bentuk
ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap
Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer untuk
menghadapinya.

Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari
ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik,
separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan
bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati
masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan
menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang
politik memiliki tingkat resiko yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan,
dan keselamatan bangsa.

 Ancaman di Bidang Ekonomi


Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan
bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak ada lagi negara
yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lainnya.
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar
yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi
perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap
arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu
negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan
perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu
pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional
secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global
ke dalam pasar domestik.
Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi
kedaulatan ekonomi suatu negara. Adapun pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang
dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi
diantaranya:

1. Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan


adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya bataa-batas negara. Hal
ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama
yang tradisional, karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.
2. Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring
dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia, yang
pada akhirnya mereka dapat mendikte atau menekan pemerintah atau bangsa kita.
Dengan demikian bangsa kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.
3. Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan
bebas. Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang
kelah dan yang menang. Pihak yang menangakan dengan leluasa memonopoli pasar,
sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas.
4. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi
semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya
semakin ditinggalkan, sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah
dikendalikan.
5. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal
yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek
pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan
yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional
dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah
pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya,
apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi
jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan
masalah sosial ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk .

 Ancaman di Bidang Sosial dan BudayaAncaman yang berdimensi sosial budaya


dapat dibedakan atas ancaman dari dalam, dan ancaman dari luar. Ancaman dari
dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan
ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti
separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut
akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.
Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi,
diantaranya adalah:
1. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari
luar negeri.
2. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai
hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai
kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-
norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabukmabukan, pergaulan bebas, foya-
foya dan sebagainya.
3. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta
memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat
menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik
pengemis, pengamen dan sebagainya.
4. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada
budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasa
dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-
norma yang berlaku misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan
sebagainya.
5. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan

 kesetiakawanan sosial.
6. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai