Anda di halaman 1dari 8

Ancaman Integrasi Nasional

Pengertian

ancaman integrasi nasional adalah setiap kegiatan, baik dari dalam maupun luar
negri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara
dan keselamatan segenap bangsa

1. Ancaman militer

Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang


membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan
segenap bangsa. Ancaman militer terhadap integrasi nasional dapat berasal dari
luar negeri dan dari dalam negeri.

Beberapa contoh ancaman militer terhadap integrasi nasional adalah:

Ancaman dari luar negeri, yaitu:

 Agresi militer
 Pelanggaran wilayah oleh negara lain
 Mata-mata (spionase)
 Sabotase Aksi teror dari jaringan internasional

Ancaman dari dalam negeri, yaitu:

 Pemberontakan bersenjata
 Konflik horisontal
 Aksi teror
 Sabotase
 Aksi kekerasan yang berbau SARA
 Gerakan separatis (upaya pemisahan diri untuk membuat negara baru)

2. Ancaman nonmiliter

Ancaman nonmiliter adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi jika
dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negera, keutuhan wilayah negara dan
keselamatan segenap bangsa.

Pada hakikatnya, ancaman nonmiliter dinilai berpotensi membahayakan


kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara dan keselamatan
segenap bangsa. Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh pengaruh negatif dari
globalisasi. Globalisasi menghilangkan sekat atau batas pergaulan antar bangsa
secara disadari atau tidak telah menimbulkan dampak negatif yang berpotensi
menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara. Ancaman nonmiliter mencakup
dimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan
bahkan teknologi dan informasi.

Contoh ancaman nonmiliter antara lain:

 Pengaruh gaya hidup kebarat-baratan


 Tidak mencintai budaya sendiri
 Tidak menggunakan produk dalam negeri

Ancaman nonmiliter mempunyai karakteristik yang berbeda dengan ancaman


militer. Ciri-ciri ancaman nonmiliter adalah tidak bersifat fisik dan bentuknya
tidak terlihat.

Ancaman terhadap integrasi nasional mencakup berbagai dimensi kehidupan


berbangsa dan bernegara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satu
ancaman terhadap integrasi nasional adalah ancaman terhadap integrasi di bidang
ideologi.

Selain ancaman integrasi nasional dimensi ideologi juga terdapat ancaman di


bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.

Ancaman di bidang Ideologi

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, beberapa
contoh ancaman terhadap integrasi nasional di bidang ideologi adalah komunisme
dan liberalisme.

Kedua ideologi tersebut dinilai bertentangan dengan ideologi Indonesia yaitu


ideologi Pancasila. Pancasila sebagai ideologi berarti seluruh warga negara
Indonesia menjadikan Pancasila sebagai landasan dasar NKRI.

Komunisme

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunisme adalah paham atau
ideologi (dalam bidang politik) yang menganut ajaran Karl Marx dan Fredrich
Engels yang hendak menghapuskan hak milik perseorangan dan menggantinya
dengan hak milik bersama yang dikontrol oleh negara. Komunis adalah penganut
paham komunisme. Sedangkan mengomuniskan adalah membuat jadi komunis
atau menjadikan komunis.

Liberalisme

Dewasa ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan


liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual. Dalam Encyclopaedia
Britannica, diterangkan bahwa liberalisme adalah doktrin politik yang menjadikan
perlindungan dan peningkatan kebebasan individu sebagai masalah utama politik.
Sebenarnya liberalisme yang didukung oleh Amerika Serikat tidak hanya
memengaruhi bangsa Indonesia.

Dampak liberalisme mencapai hampir semua negara di dunia. Liberalisme adalah


salah satu akibat dari era globalisasi. Masuknya globalisasi ke Indonesia ternyata
mampu meyakinkan masyarakatnya bahwa liberalisme dapat membawa manusia
ke arah kemajuan dan kemakmuran.

Dampaknya, liberalisme yang dibawa oleh globalisasi memengaruhi pikiran


masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Pada umumnya,
pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif. Misalnya gaya hidup yang
diliputi kemewahan, pergaulan bebas, dan lain-lain.

Paparan liberalisme tersebut apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi
kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

Ancaman integrasi politik

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, ancaman
integrasi nasional di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun
dalam negeri.

Berikut ini penjelasannya:

Ancaman integrasi politik dari luar negeri

Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan
melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Bentuk ancaman nonmiliter
berdimensi politik antara lain intimidasi, provokasi atau blokade politik. Ancaman
tersebut seringnya digunakan oleh pihak-pihak dari luar untuk menekan suatu
negara. Di Indonesia, diperkirakan di masa depan masih ada potensi bentuk
ancaman integrasi nasional berdimensi politik dari luar negeri. Untuk menghadapi
ancaman integrasi politik di Indonesia yang bersumber dari luar negeri,
diperlukan peran dari fungsi pertahanan nonmiliter.

Ancaman integrasi politik dari dalam negeri

Ancaman berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan seperti pengerahan massa. Bertujuan untuk menumbangkan
suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk
melemahkan kekuasaan pemerintah.

Bentuk ancaman integrasi bidang politik yang lain adalah separatisme yang timbul
dari dalam negeri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, separatisme adalah
paham atau gerakan untuk memisahkan diri (mendirikan negara sendiri).
Separatisme bisa menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan
bersenjata.

Pola perjuangan politik tanpa senjata sering ditempuh untuk menarik simpati
masyarakat internasional. Maka dari itu, separatisme sulit dihadapi dengan
menggunakan kekuatan militer.

Dengan demikian, ancaman di bidang politik memiliki tingkat risiko yang besar.
Sebab mengancam kedaulatan, keutuhan dan keselamatan bangsa.

Ancaman bidang ekonomi

Ekonomi suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Ini adalah bukti nyata pengaruh
globalisasi. Saat ini tidak ada negara dengan kebijakan ekonomi yang tertutup dari
pengaruh negara lain.

Globalisasi perekonomian di satu sisi membuka peluang pasar produk dalam


negeri ke pasar internasional secara kompetitif. Sebaliknya, juga membuka
peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman bagi


kedaulatan ekonomi antara lain:

 Indonesia dibanjiri barang-barang dari luar negeri seiring perdagangan


bebas yang tidak mengenal batas-batas negara. Akibatnya barang-barang
lokal kalah bersaing dengan produk luar negeri.
 Perekonomian Indonesia terancam dikuasai pihak asing seiring
kemudahan penanaman modal bagi orang asing. Akibatnya, bangsa
Indonesia dijajah secara ekonomi oleh investor asing.
 Timbul kesenjangan sosial yang tajam akibat persaingan bebas sehingga
pelaku ekonomi ada yang menang dan kalah. Yang menang bisa
memonopoli pasar, yang kalah hanya menjadi penonton dan tertindas.
 Sektor-sektor ekonomi rakyat yang mendapat subsidi akan semakin
berkurang, koperasi sulit berkembang, penyerapan tenaga kerja dengan
pola padat karya makin ditinggalkan, sehingga angka pengangguran dan
kemiskinan sulit dikendalikan.
 Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Ancaman bidang sosial budaya


Ancaman berdimensi sosial budaya bisa berasal dari dalam dan dari luar.
Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan dan ketidakadilan.

Isu-isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti


separatisme, terorisme, kekerasan dan bencana akibat perbuatan manusia.

Dampaknya akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme dan


patriotisme.

Sedangkan ancaman dari luar timbul akibat pengaruh globalisasi, antara lain:

 Munculnya gaya hidup konsumtif terhadap barang-barang dari luar negeri.


 Muncul sifat hedonisme yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu
nilai hidup tertinggi sampai melanggar norma-norma di masyarakat seperti
mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
 Adanya sikap individualisme yaitu mementingkan diri sendiri,
memandang orang lain tidak bermakna. Sehingga menimbulkan
ketidakpedulian terhadap orang lain.
 Muncul gejala westernisasi yaitu gaya hidup yang berorientasi pada
budaya barat tanpa diseleksi lebih dulu yang bertentangan dengan nilai dan
norma-norma yang berlaku.
 Makin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan
kesetiakawanan sosial.
 Makin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Ancaman bidang pertahanan dan keamanan

Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan umumnya berupa ancaman


militer. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata
dan terorganisasi. Ancaman militer membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.

Berikut ini beberapa ancaman militer:

Agresi atau invasi

Skala agresi ada yang besar hingga terendah. Invasi ialah bentuk agresi berskala
paling besar dengan kekuatan militer bersenjata untuk menyerang dan menduduki
wilayah suatu negara. Bangsa Indonesia pernah diinvasi dua kali oleh Belanda
yang ingin kembali menjajah, yaitu 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948.

Pelanggaran wilayah
Ancaman militer yang peluangnya cukup tinggi adalah tindakan pelanggaran
wilayah (laut, udara dan daratan) oleh negara lain. Konsekuensi Indonesia yang
memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka, berpotensi terjadinya pelanggaran
wilayah.

Pemberontakan bersenjata

Ancaman militer berupa pemberontakan senjata oleh pihak-pihak tertentu dari


dalam negeri. Pemberontakan bersenjata bisa jadi disokong kekuatan asing baik
terbuka atau tertutup.

Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah adalah bentuk


ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan negara dan jalannya roda
pemerintahan. Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan
bersenjata oleh gerakan radikal seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan
PKI Madiun dan G-30-S/PKI.

Sejumlah pemberontakan tersebut mengancam pemerintahan yang sah,


mengancam tegaknya NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Sabotase

Indonesia punya sejumlah obyek vital nasional dan instalasi strategis yang rawan
terhadap aksi sabotase. Fungsi pertahanan negara ditujuan memberikan
perlindungan terhadap obyek-obyek vital nasional dan instalasi strategis dari
setiap kemungkinan aksi sabotase.

Caranya dengan mempertinggi kewaspadaan yang didukung oleh teknologi yang


mampu mendeteksi dan mencegah secara dini.

Spionase

Di abad modern, kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen rahasia untuk


mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara lain. Kegiatan spionase
dilakukan secara tertutup menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga tidak mudah dideteksi. Spionase ialah bentuk ancaman militer
yang memerlukan penanganan secara khusus untuk melindungi kepentingan
pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh pihak lawan.

Peran Serta Masyarakat Dalam Mengatasi Berbagai Ancaman Dalam


Membangun Integrasi Nasional

Peran serta akan timbul jika kita memiliki kesadaran. Kesadaran adalah sikap
yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi hati ikhlas tanpa ada tekanan dari
luar. Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku diri
yang tumbuh dari kemauan diri dengan dilandasai suasana hati yang ikhlas/ rela
tanpa tekanan dari luar untuk bertindak yang umumnya dalam upaya mewujudkan
kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan lingkungannya.

Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kepada generasi muda


merupakan hal penting karena generasi muda merupakan penerus bangsa yang
tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini. Kesadaran berbangsa dan
bernegara ini tidak hanya berlaku pada pemerintah saja, tetapi lebih luas
menerapkan arti sadar berbangsa dan bernegara ini dalam kehidupan
bermasyarakat.

Banyak tantangan di era globalisasi ini bagi negeri kita untuk menumbuhkan
peran serta dan kesadaran berbangsa dan bernegara. Pemerintah ikut bertanggung
jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran berbangsa dan bernegara
bagi warganya. Jika rakyat Indonesia sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa
dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang
sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah
mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain. Akibatnya, Integrasi nasional akan
terganggu.

Peran serta dan kesadaran masyarakat mempunyai makna bahwa individu harus
mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang
dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan Negara
Indonesia untuk mengatasi ancaman dalam membangun integrasi nasional. Peran
serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi
nasional di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya,


daerah dan sebagainya
2. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
3. Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
4. Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
5. Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik
6. Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau
golongan masyarakat
7. Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
8. Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
9. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan.
10. Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
11. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri.
12. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan
dengan aman dan nyaman
13. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat
dan pemerintah
14. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
15. Bersedia untuk menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai