Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ELI SURYANI SUWITA

NIM : 856156541

JAWABAN TMK 3 KEWARGANEGARAAN

1. Tentukan berbagai kemampuan yang harus dikembangkan untuk menunjang


keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah!
- Sumber Daya Manusia (SDM)
Keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah akan sangat ditentukan oleh
Sumber Daya Manusia sebagai pelaku utamanya. Karena itu suatu
keharusan bagi Aparatur Sipil Negara di daerah agar mampu memberikan
kualitas pelayanan publik yang lebih baik sebagai wujud pelaksanaan
reformasi birokrasi di daerah Provinsi. Sumber Daya Manusia yang
berkualitas akan menjadi tumpuan masa depan bangsa dan negara. Untuk
itu generasi yang harus berkarakter dan berbudaya, bebas dari narkoba,
cerdas, mandiri dan kreatf sehingga menjadi generasi yang siap menerima
estafet kepemimpinan bangsa dalam mewujudkan Indonesia Emas.

- Kemampuan Aparatur Pemerintah Daerah


Aparat pemerintah daerah harus mampu menjalankan tugasnya dalam
mengatur dan mengurus rumah tangga daerah. Keahlian, moral, disiplin
dan kejujuran saling menunjang tercapainya tujuan yang di inginkan.

- Kemampuan Keuangan/Ekonomi
Tanpa pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pendapatan daerah jelas tidak
mungkin dapat ditingkatkan, sementara itu dengan pendapatan yang
memadahi, kemampuan daerah untuk menyelenggarakan otonomi akan
meningkat. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, daerah akan
mampu untuk membuka peluang-peluang potensi ekonomi yang terdapat
pada daerah tersebut. Pengembangan sumber daya alam yang ada di
daerah tersebut, apabila dikelola dengan secara optimal dapat menunjang
pembangunan daerah dan mewujudkan otonomi. Kemampuan daerah
untuk membiayai diri sendiri akan terus meningkat.

2. Mengidentifikasi penyebab munculnya berbagai hambatan dalam pelaksanaan


otonomi daerah tersebut!

- Konsistensi pemerintah dalam bidang hukum atau pembuatan peratuaran


dan sulitnya melakukan harmonisasi antara UU Pemerintah Daerah dengan
UU terkait.

- Persepsi sepihak daerah mengenai kewenangannya yang acap kali lebih


mementingkan daerah sendiri tanpa mempertimbangkan secara sungguh-
sungguh manfaatnya dalam konteks lebih luas.

- Hal kecil menyangkut kerumitan pengelolaan hubungan kewenangan


daerah dan antardaerah.
- Adanya kolaborasi elite dan pengusaha dalam mengeksploitasi daerah
guna mencari keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa memperdulikan
kemaslahatan umum dam kesehatan lingkungan.

3. Menganalisis solusi yang dapat dilakukan agar pelaksanaan ekonomi daerah


dapat berjalan dengan baik!
- Memeperbaiki Kualitas Pemimpin
Tidak bisa dipungkiri, peran kepala daerah dalam menentukan arah
pembanguanan daerah sangatlah besar. Jika tidak ada political will dari
pemimpin, usaha-usaha perbaikan tidak bisa dilaksanakan. Selain itu,
diperlukan kapala daerah yang memang mampu dibidangnya, tanggap,
kritis, mempunyai kretifitas dan inovasi yang tinggi serta kemauan yang
kuat untuk merubah daerah lebih baik.

- Memperbanyak Peranan Masyarakat


Peningkatan keterlibatan masyarakat di berbagai kalangan, bukan hanya
pada golongan masyarakat elit saja. Peningkatan keterlibatan bisa
dilakukan melalui pemberian akses seluas luasnya pada seluruh
masyarakat tanpa menimbulkan diskriminasi bagi beberapa pihak serta
dengan memberikan tata cara partisipasi mereka secara jelas dan juga
tersosialisasi.

- Memperkuat Rekrutmen Pegawai Pemerintah


Selama ini rekrutmen PNS di daerah, hanya melalui seleksi secara umum
saja, belum ada sistem perekrutan sesuai dengan spesialisasi kerja
(disesuaikan formasi dan latar belakang pendidikan), sehingga ketika
mereka ditempatkan di pemerintahan, kinerja yang dimiliki hanya sebatas
tugas yang di bebankan sebagai pegawai tanpa adanya kontribusi dan
inovasi yang lebih dalam menentukan atau pelaksanaan program-program
pemerintah. Selain itu, banyak terjadi kasus KKN di daerah ketika
perekrutan PNS. Tidak sedikit dari mereka membayar uang ratusan juta
pada calo supaya bisa diterima sebagai PNS. Jadi, dampak buruknya
dirasakan oleh masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan dengan
baik.

4. Mengurutkan Prinsip-prinsip good governance yang di anut oleh indonesia


dalam penyelenggaraan pemerintah daerah!
- Partisipasi Masyarakat (participation)
Semua masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan keputusan, baik
secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan sah yang
mewakili kepentingan mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun
berdasarkan kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta
kapasitas untuk berpartisipasi secara kontruktif. Partisipasi bermaksud
untuk menjamin agar setiap kebijakan yang diambil mencerminkan
aspirasi masyarakat.

- Tegaknya Supremasi Hukum (Rule of Law)


Partisipasi masyarakat dalam proses politik dan perumusan-perumusan
kebijakan publik memerlukan sistem dan aturan-aturan hukum.
Sehubungan dengan itu, dalam proses mewujudkan cita good governance,
harus diimbangi dengan komitmen untuk menegakkan rule of law dengan
karakter-karakter supremasi hukum, kepastian hukum,hukum yang
responsip, penegakkan hukum yang konsisten dan non-diskriminatif,
indepedensi peradilan. Kerangaka hukum harus adil dan diberlakukan
tanpa pandang bulu, termasuk di dalamnya hukum-hukum yang
menyangkut hak asasi manusia.

- Transparansi
Transparansi adalah keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
diambil oleh pemerintah. Prinsip transparansi menciptakan kepercayaan
timbal balik antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan
informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperolah informasi yang
akurat dan memadai. Transparansi dibangun atas dasar arus informasi yang
bebas. Seluruh proses pemerintah, lembaga-lembaga dan informasi perlu
dapat akses oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dan informasi yang
tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau.

- Peduli pada Stakeholder/Dunia Usaha


Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha
melayani semua pihak yang berkepentingan. Dalam konteks praktek
lapangan dunia usaha, pihak korporasi mempunyai tanggungjawab moral
untuk mendukung bagaimana good governance dapat berjalan dengan baik
di masing-masing lembaganya.

- Beriorientasi pada Konsensus (Consensus)


Menyatakan bahwa keputusan apapun harus dilakukan melalui proses
musyawarah melalui konsesus. Model pengambilan keputusan tersebut,
selain dapat memuaskan semua pihak, juga akan menjadi keputusan yang
mengikat dan milik bersama, sehingga ia akan mempunyai kekuatan
memaksa bagi semua komponen yang terlibat untuk melaksanakan
keputusan tersebut.

- Kesetaraan
Kesetaraan yakni kesamaan dalam perlakuan dan pelayanan. Semua warga
masyarakat mempunyai kesempatan memperbaiki atau mempertahankan
kesejahteraan mereka. Prinsip kesetaraan menciptakan kepercayaan timbal
balik antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan
menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan
memadai.

- Efektifitas dan Efesiensi (Effectiveness and Efficiency)


Pemerintahan yang baik dan bersih juga harus memenuhi kriteria efektif
dan efisisen yakni berdaya guna dan berhasil guna. Kriteria efektif
biasanya diukur dengan parameter produk yang dapat menjangkau sebesar
besarnya kepentingan masyarakat dari berbagai kelompok dan lapisan
sosial. Agar pemerintahan itu efektif dan efisien, maka pejabat
pemerintahan harus mampu menyusun perencanaan-perencanaan yang
sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat dan disusun secara rasional dan
terukur.
- Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban pejabat publik terhadap
masyarakat yang memberinya kewenangan untuk mengurusi keentingan
mereka. Para pengambil keputusan di pemerintah, sektor swasta dan
organisasi-organisasi masyarakat bertanggungjawab baik kepada
masyarakat maupun kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan.

- Visi Strategi (Strategi Vision)


Visi strategi adalah pandangan-pandangan strategis untuk menghadapi
masa yang akan datang. Para pemimpin dan masyarakat memiliki
perspektif yang luas dan jauh ke depan atas tata pemerintahan yang baik
dan pembangunan manusia, serta kepekaan akan apa saja yang dibutuhkan
untuk mewujudkan perkembangan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai