Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : M. SOFIAN ARIFIN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 857045953

Kode/Nama Mata Kuliah : 118/PGSD

Kode/Nama UPBJJ : 20/UPBJJ BANDAR LAMPUNG

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
MKWU4109-2
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.1 (2022.2)

Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Kode/Nama MK : MKWU4109/Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas :2

No. Soal
1. Salah satu aspek yang terdapat di dalam pelaksanaan Politik dan Strategi Nasional adalah adanya
Stratifikasi Politik Nasional, yaitu tentang pembagian dan tingkatan perumusan kebijakan politik mulai
dari tingkat penentu kebijakan puncak, hingga tingkat penentu kebijakan teknis. Sebagai satu kesatuan
sistem manajemen nasional, sudah seharusnya setiap tingkatan di dalam Stratifikasi Politik Nasional
tersebut untuk bersinergi dan saling memberikan kontribusi di dalam melaksanakan program-program
pembangunan. Persoalannya terkadang terjadi koordinasi yang kurang baik sehingga kebijakan yang
diambil menjadi tidak tepat sasaran atau tidak berjalan dengan efektif. Sebagai contoh adalah perbedaan
kebijakan di pusat dan di daerah dalam hal penanganan Covid 19. Kebijakan di pusat mengharapkan
agar pemulihan ekonomi segera dilakukan, sementara pada sisi yang lain kesiapan daerah di dalam
penanganan Covid berbeda-beda. Berdasarkan ilustrasi tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Sebutkan satu faktor yang menyebabkan terjadinya kebijakan yang kurang selaras antara pusat
dan daerah seperti tampak pada ilustrasi di atas!
2. Sebutkan satu solusi yang dapat dilakukan agar pengambilan kebijakan pada tingkat pusat dan
daerah dapat berjalan selaras sebagaimana mekanisme yang ada di dalam Stratifikasi Politik
Nasional!

2. Politik dan strategi nasional adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan di dalam penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Strategi nasional disusun untuk melaksanakan politik nasional dan
diimplementasikan dalam strategi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Strategi
nasional inilah yang kemudian akan menjadi panduan pemerintah di dalam melaksanakan pembangunan
di berbagai bidang, dan sekaligus menjadi dokumen acuan masyarakat di dalam mengevaluasi kebijakan
pemerintah. Pada dokumen inilah seharusnya mekanisme kontrol masyarakat terhadap pelaksanaan
pemerintahan mulai dilakukan. Masyarakat sudah bisa menilai kebijakan pemerintah bahkan sejak dalam
perencanaan. Namun demikian, persoalannya adalah tidak semua masyarakat dapat memahami dan
bahkan peduli dengan strategi nasional yang disusun oleh pemerintah. Akibatnya masyarakat tidak
mengetahui dengan rinci kebijakan apa yang akan diambil pemerintah di dalam satu bidang tertentu.
Kondisi ini terkadang diperparah dengan reaksi masyarakat yang berlebihan ketika kebijakan pemerintah
ternyata tidak berjalan sesuai harapan. Sebagai warga negara, sudah semestinya kita mengetahui dan
memahami program pembangunan pemerintah, serta memahami strategi nasional yang disusun untuk
mencapai pembangunan tersebut.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Apakah faktor yang menyebabkan strategi nasional ini tidak dipahami masyarakat?
2. Apakah masyarakat yang terlalu abai dengan kebijakan pemerintah, ataukah pemerintah yang
tidak mensosialisasikannya dengan cara yang memadai? Kemukakan pendapat Anda,
kekurangan dari masing-masing pihak dalam kasus ini!

3. Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan perbedaan. Perbedaan ini merupakan kekayaan
bangsa, namun pada sisi yang lain juga dapat menjadi ancaman. Salah satunya adalah dalam bentuk
perilaku terorisme yang terjadi karena pandangan radikal yang dimiliki oleh kelompok tertentu. Apabila
menilik beberapa dekade sebelumnya, dapat dilihat bahwa di negara ini sering terjadi tindakan terorisme
yang memakan korban jiwa. Beberapa tahun belakangan ini, patut disyukuri bahwa jumlah tindakan dan
perilaku terorisme telah menurun apabila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini tentunya tidak
dapat dilepaskan dari pelaksanaan strategi nasional dalam bidang pertahanan dan keamanan. Menurut
pendapat Anda, faktor apakah yang membuat strategi nasional di dalam mengurangi perilaku terorisme
ini mampu membawa hasil yang positif? Sebutkan setidaknya dua faktor, berikut dengan alasan atau
argumen yang memadai.

1 dari 2
MKWU4109-2

4. Politik dan strategi nasional merupakan pedoman atau panduan pemerintah di dalam mensukseskan
program-program pembangunan. Keduanya perlu diimplementasikan di berbagai bidang kehidupan
termasuk di dalamnya bidang pendidikan. Salah satu wacana yang saat ini sedang hangat dibicarakan
adalah tentang pelaksanaan pendidikan di tengah pandemi Covid 19. Pandemi Covid 19 telah merubah
mekanisme pembelajaran yang semula dengan tatap muka, berganti dengan pembelajaran tatap layar
atau tatap maya. Keberlangsungan proses pendidikan pun menjadi sangat tergantung pada infrastruktur
jaringan dan kesiapan teknologi di setiap jenjang pendidikan. Pemerintah berusaha untuk mengatasi
persoalan kesiapan teknologi tersebut dengan memberikan bantuan kuota internet gratis bagi pendidik
dan peserta didik di jenjang pendidikan dasar, menengah, bahkan hingga jenjang pendidikan tinggi.
Berkaitan dengan persoalan di atas, kemukakan evaluasi kritis Anda terhadap implementasi strategi
nasional di bidang pendidikan di era pandemi tersebut. Apa saran yang dapat Anda berikan agar
pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan tersebut dapat berjalan efektif di dalam menjaga
kebelangsungan pendidikan di era pandemi Covid 19 ini?

2 dari 2
Jawaban 1

1. menyangkut alasan moral. Generasi kini menikmati barang dan jasa yang dihasilkan dari
sumber daya alam dan lingkungan, sehingga secara moral perlu untuk memerhatikan
ketersediaan sumber daya alam tersebut untuk generasi mendatang. Kewajiban moral
tersebut mencakup tidak mengekstraksi sumber daya alam yang dapat merusak lingkungan,
serta dapat menghilangkan kesempatan bagi generasi mendatang untuk menikmati layanan
serupa.
Sumber ; Badan perencanaan pembangunan daerah

2. Melaksanaan otonomi daerah yang memperhatikan aspek demokratis,


keadilan,pemerataan, potensi, dan keanekaragaman daerah yang di dasari luas nyata dan
bertanggung jawab.
Sumber; MKDU4111/MODUL 9.7

Jawaban 2

1. Karena Dalam politik terdapat begitu banyak kegiatan yang terlibat, namun kesemuanya
menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem negara dan segala upaya untuk
mewujudkan tujuan tersebut. Dalam hal ini terdapat pula proses pengambilan keputusan
terhadap beberapa alternatif yang ada dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan
yang telah ditentukan. Maka, agar bisa melaksanakan tujuan ini dibutuhkan kebijakan publik
yang mencakup segala pengaturan dan pembagian atau alokasi dari sumber-sumber yang
ada.
Narasumber ; GuruPPKN

2. Berpendapat tentang masyarakat yang terlalu abai dengan kebijakan pemerintah, ataukah
pemerintah yang tidak mensosialisasikannya dengan cara yang memadai itu sudah tertulis di
Undang-Undang Keterbukan Informasi Publik no. 14 tahun 2008 dibuat untuk mengatur
partisipasi masyarakat dalam mengontrol pelaksanaan kebijakan Pemerintah maupun Badan
publik lainnya. Kenyataan peluang tersebut banyak dimanfaatkan pihak yang tak
bertanggung jawab untuk mengeksploitasi Pemerintah atau Badan Publik demi mengangkat
reputasi mereka di mata masyarakat atau untuk mendapatkan keuntungan tertentu.

Sumber ; UU KIP
Jawaban 3

Faktor pertama :

Mengurangi adanya potensi ancaman terorisme dan pertarungan pertarungan antara


ideologi Pancasila dengan ideologi anti Pancasila yang umumnya mendukung
kekerasan.

Faktor ke dua :

Mengharuskan adanya bela negara, yakni bela negara fisik maupun non fisik ;
a. Bela negara fisik adalah keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara
fisikdengan menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia dengan Pelatihan Dasar
Kemiliteran.
b. Bela negara non fisik adalah keikutsertaan warga negara dapat di selenggarakan melalui
Pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian sesuai profesi.
Sumber ;MKDU4111/MODUL 3.9 - 3.10

Jawaban 4

1. mengembangkan rencana kontinjensi. Rencana kontinjensi ini mengatur semua hal mulai
dari cara menjamin keselamatan para siswa hingga memastikan hak pendidikan mereka
terpenuhi. Dalam pengembangan rencana kontinjensi, otoritas pendidikan setempat serta
sekolah juga berdiskusi dengan para pakar kesehatan untuk mendapat masukan mengenai
apa saja yang harus diterapkan di sekolah.

2. mendistribusikan sumber-sumber daya yang dapat mencegah menyebarnya penyakit.


Sumber-sumber daya seperti peralatan untuk mengukur suhu tubuh, masker, dan lain
sebagainya tersebut dipastikan harus tersedia di semua sekolah.

3. menciptakan tim pencegahan penyakit di sekolah untuk mendorong penerapan protokol


kesehatan dan keselamatan. Tim ini juga bertugas menyebarkan cara-cara mencegah
penyakit, memonitor status kesehatan para siswa dan staf di sekolah, dan melaporkan
apabila ada warga sekolah yang terindikasi terjangkit Covid-19.
Sumber; JELITA

Anda mungkin juga menyukai