“Akuntansi Penyusutan”
Disusun Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah: Akuntansi Pemerintahan
Dosen Pengampu: Nur Fadhilah Ahmad Hasibuan SE,.M.Ak
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada umumnya perusahaan dalam kegiatan usahanya melakukan pemotongan pajak
(tax deductions) yang disebabkan karena adanya pengeluaran kas, baik untuk pembelian
barang, membayar tenaga kerja, maupun jasa lainnya yang digunakan dalam kegiatan
operasional. Pengakuan biayanya sederhana tergantung apakah perusahaan menggunakan
dasar kas atau dasar akrual dalam pembukuannya. Namun ada jasa yang digunakan dalam
kegiatan operasional yang harus dibeli terlebih dahulu seperti gedung, mesin, dan tanah.
Pengeluaran kas untuk hal tersebut memberikan manfaat lebih dari satu periode. Untuk
kepentingan pajak, perlakuan terhadap pengeluaran semacam ini dapat menimbulkan
masalah dalam penentuan pajak penghasilan.
Pada umumnya perusahaan dalam kegiatan usahanya melakukan pemotongan pajak
(tax deductions) yang disebabkan karena adanya pengeluaran kas, baik untuk pembelian
barang, membayar tenaga kerja, maupun jasa lainnya yang digunakan dalam kegiatan
operasional. Pengakuan biayanya sederhana tergantung apakah perusahaan menggunakan
dasar kas atau dasar akrual dalam pembukuannya. Namun ada jasa yang digunakan dalam
kegiatan operasional yang harus dibeli terlebih dahulu seperti gedung, mesin, dan tanah.
Pengeluaran kas untuk hal tersebut memberikan manfaat lebih dari satu periode. Untuk
kepentingan pajak, perlakuan terhadap pengeluaran semacam ini dapat menimbulkan
masalah dalam penentuan pajak penghasilan.
Tujuan Masalah
A. Apa Pengertian penyusutan dan manfaatnya?
B. Apa Objek penyusutan ?
C. Apa saja Metode penyusutan?
D. Bagaimana Masa manfaatnya?
E. Bagaimana pengungkapan penyusutan di dalam catatan dan laporan keuangan?
F. Apa saja Hal-hal khusus yang terkait dengan penyusutan?
Rumusan Masalah
A. Untuk menegtahui penyusutan dan manfaatnya.
B. Untuk mengetahui objek penyusutan.
C. Untuk mengetahui motede penyusutan.
D. Untyk menegtahui masa manfaat.
E. Untuk mengetahui pengungkapan penyusutan didalam catatan dan laporan keuangan.
F. Untuk mengetahui
BAB II
PEMBAHASAN
Penyusutan aset tetap ini memiliki tujuan antara lain: a. Menyajikan nilai aset tetap
secara wajar sesuai dengan manfaat ekonomi aset dalam laporan keuangan
pemerintahan pusat; b. Mengetahui potensi BMN dengan memperkirakan sisa masa
manfaat suatu BMN yang masih dapat diharapkan dapat diperoleh dalam beberapa
tahun ke depan; c. Memberikan bentuk pendekatan yang lebih sistematis dan logis
dalam menganggarkan belanja pemeliharaan atau bukti untuk mengganti atau
menambah aset tetap yang sudah dimiliki.
B. Obyek penyusutan
Baik di sektor swasta maupun sektor pemerintahan, tidak semua aset tetap harus
disusutkan. Aset tetap yang disusutkan adalah aset tetap yang memiliki masa manfaat
terbatas. Tanah yang umumnya diyakini memiliki masa manfaat tidak terbatas tidak
disusutkan.
Untuk aset tetap yang termasuk barang milik negara, sesuai dengan PMK no
1/PMK.06/2013, aset tetap yang disusutkan adalah:
a) Gedung dan bangunan.
b) Peralatan dan mesin
c) Jalan, irigasi dan jaringan,
d) Aset tetap lainnya berupa aset tetap berinovasi dan alat musik modern. Masih tetap
renovasi adalah renovasi atas aset tetap bukan milik suatu satuan kerja atau satuan
kerja pemerintahan daerah yang memenuhi persyaratan kapitalisasi.
Aset dan di reklasifikasikan sebagai aset lainnya dalam neraca berupa aset kemitraan
dan pihak ketiga dan aset idle disusutkan sebagaimana layaknya aset tetap. Aset tetap
yang tidak disusutkan:
a) Aset yang tetap dinyatakan hilang udah bedasarkan dokumen sumber yang sah dan
telah disusutkan kepada pengelola barang untuk dilakukan penghapusan
b) Aset dalam kondisi rusak berat dan Usang yang telah diusulkan kepada pengelola
barang untuk dilakukan penghapusan nya.
Dalam hal aset tetap yang sebelumnya dinyatakan hilang dan telah diisukan
penghapusannya kepada pengelola barang, di kemudian hari temukan, maka terhadap aset
tersebut di reklasifikasikan dari daftar barang hilang akun aset tetap yang disusutkan
sebagaimana layak nya sih tetap. Untuk aset tetap yang memiliki bukti kepemilikan, masih
tetap tersebut perlu dilakukan penilaian setelah atau tetap tersebut ditemukan. apabila aset
tetap tersebut tidak memiliki bukti kepemilikan, maka nilai akumulasi penyusutan atas aset
tetap tersebut disajikan sebesar nilai akumulasi penyusutan atas aset tetap tersebut
disajikan sebesar nilai akumulasi penyusutan saat sebelum dilakukan Reklasifikasi ke
daftar barang hilang Dan akumulasi penyusutan selama periode di mana aset tetap,
bersangkutan dicatat pada daftar barang hilang.
C. Metode Penyusutan
Banyak metode penyusutan yang dapat digunakan. Sebenarnya entitas pelaporan diberi
beberapa pilihan metode untuk penyusutan aset tetap. Pernyataan standar Akutansi
pemerintahan nomor tujuh baik yang berbasis akrual atau Lampiran I PP 71/2010 maupun
PSAP nomor tujuh berbasis khas menuju akrual telah mengamanatkan kepada entitas
pelaporan untuk menggunakan:
D. Masa Manfaat
Penentuan masa manfaat aset tetap dilakukan dengan memperhatikan factor-faktor
perkiraan daya pakai dan tingkat keausangan fisik dan atau keausanangan dari aset tetap
yang bersangkutan. Menemukan masa manfaatnya juga memperhatikan peraturan yang
terkait dengan penggunaan suatu aset misalkan penggunaan kendaraan bermotor di suatu
negara dibatasi hanya lima tahun, tentunya kendaraan bermotor yang dikuasai oleh
kantor perwakilan republik Indonesia di negara tersebut tidak akan ditentukan masa
manfaatnya lebih dari lima tahun. Penentuan masa manfaat aset tetap dilakukan untuk
setiap aset tetap dan ber pedoman pada tabel masa manfaat yang ditetapkan oleh direktur
jenderal kekayaan negara atas nama menteri keuangan.
Perbaikan atau tetap dapat menambah masa manfaat, kualitas atau kapasitas aset tetap
yang bersangkutan. Perbaikan tersebut meliputi:
a) Renovasi, merupakan kegiatan penambahan, perbaikan dan penggantian bagian
aset tetap dengan maksud meningkatkan masa manfaat, kualitas atau kapasitas.
b) Restorasi, kegiatan perbaikan aset tetap yang rusak dengan tetap
mempertahankan arsitekturnya.
c) Overhaul, kegiatan penampilan, perbaikan, penggantian bagian peralatan mesin
dengan maksud meningkatkan masa manfaat kualitas dan kapasitas.
Perubahan masa manfaat karena perbaikan Ber pedoman pada tabel masa manfaat
aset tetap akibat perbaikan ditetapkan oleh direktur jenderal kekayaan negara atas nama
menteri keuangan.