Anda di halaman 1dari 8

QUIZ AKUNTANSI LINGKUNGAN

Disusun oleh:
ZULIADI
190203020
Akuntansi Lingkungan

PROGRAM STUDI AKUNTASI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SAMUDRA
2023/2024
1. Apa yang termasuk dalam biaya lingkungan dalam akuntansi perusahaan
Biaya lingkungan meliputi biaya-biaya dari langkah yang diambil, atau yang
harus diambil untuk mengatur dampak-dampak lingkungan sebagai aktivitas
perusahaan dalam cara pertanggungjawaban lingkungan, seperti halnya biaya lain
yang dipicu untuk tujuan-tujuan lingkungan dan keinginan perusahaan.
2. Bagaimana perusahaan mengakui biaya terkait bencana alam dalam laporan
keuangan
Bencana alam dapat menyebabkan kerusakan besar pada harta benda, sehingga
diperlukan perbaikan dan penggantian aset. Selain itu, bisnis mungkin terganggu
dan mungkin terhenti atau melambat untuk beberapa waktu. Banyak perusahaan
memiliki polis asuransi yang mencakup klaim properti, kecelakaan dan gangguan
bisnis.
Perusahaan yang operasinya terkena dampak bencana alam mungkin harus
merelokasi fasilitas mereka atau mungkin tidak memiliki personel kunci untuk
sementara waktu. Relokasi semacam itu mungkin memerlukan pemisahan
kelompok fungsional dalam perusahaan, seperti pemisahan keuangan dan akuntansi
dari pemrosesan komputer dan teknologi informasi. Hal ini juga dapat
menimbulkan risiko serangan dunia maya yang lebih besar karena personel TI yang
mungkin memantau ancaman tersebut mungkin dialihkan untuk membangun
kembali sistem setelah bencana alam. Selain itu, perusahaan mungkin harus
menggunakan organisasi pihak ketiga atau karyawan lain untuk sementara waktu
untuk menjalankan fungsi tertentu, seperti pembuatan faktur atau pengumpulan
uang tunai. Tindakan ini dapat berdampak pada pengendalian internal perusahaan
atas pelaporan keuangan, baik dalam sifat pengendalian yang dilakukan atau orang
yang melakukan pengendalian. Mungkin terdapat perubahan pada desain
pengendalian yang terkait dengan transaksi akuntansi yang tidak berulang
(misalnya, penurunan nilai, penilaian pemulihan asuransi), Perusahaan harus
mempertimbangkan proses dan pengendaliannya sesegera mungkin, sehingga
terdapat waktu yang cukup bagi mereka untuk mempersiapkan laporan
keuangannya dan bagi manajemen untuk melakukan penilaian terhadap efektivitas
pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Perusahaan harus memverifikasi
bahwa terdapat pengendalian efektif yang beroperasi secara efektif untuk pelaporan
akhir kuartal. Perubahan dalam pengendalian internal perusahaan atas pelaporan
keuangan mungkin perlu diungkapkan. Butir 308 Peraturan SK mensyaratkan
pengungkapan setiap perubahan pengendalian internal atas pelaporan keuangan
yang terjadi selama kuartal fiskal terakhir yang berdampak secara material, atau
kemungkinan besar akan berdampak secara material, terhadap pengendalian
internal pendaftar atas pelaporan keuangan.
Perusahaan mungkin juga menghadapi kerusakan atau kehancuran catatan
akuntansi. Dalam situasi seperti ini, manajemen harus mempertimbangkan
implikasi terhadap efektivitas desain dan operasi pengendalian pemulihan bencana
yang berkaitan dengan pelaporan keuangan. Hal ini juga harus mempertimbangkan
kerentanan sistem cadangan yang digunakan sebagai bagian dari rencana
pemulihan bencana dan memastikan perlindungan keamanan terus beroperasi
dalam lingkungan ini.

3. Bagaimana perusahaan menghitung kerugian yang diakibatkan oleh bencana


alam dalam akuntansi lingkungan
Harta benda dan korban jiwa
Klaim properti dan korban (misalnya, yang melibatkan aset tetap) harus
dianalisis menggunakan model pemulihan kerugian. Jika pemulihan berdasarkan
kontrak asuransi besar kemungkinannya, perusahaan harus mengakui piutang
sebesar jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan, tidak melebihi kerugian terkait
akibat penurunan nilai aset-yang diakui dalam laporan keuangan. Setiap jumlah
yang melebihi kerugian tercatat yang diharapkan dapat ditanggung oleh asuransi
harus dicatat sebagai kontinjensi keuntungan. Artinya, keuntungan tersebut tidak
boleh diakui sampai keuntungan tersebut terealisasi atau dapat direalisasikan.
Ketika menilai apakah suatu piutang harus diakui dan berapa jumlahnya,
berikut adalah contoh faktor yang harus mempertimbangkan:
1) Ketentuan perjanjian dengan perusahaan asuransi
2) Kelangsungan hidup perusahaan asuransi
3) Riwayat klaim sebelumnya dengan perusahaan anuani
4) Apakah klaim tersebut sedang diperdebatkan
5) Jumlah kerugian yang telah diakui dalam laporan keuangan

Aset untuk kemungkinan pemulihan asuransi tidak dapat dicatat jika


pertanggungan masih dipermasalahkan atau jika polis tidak jelas mengenai cara
menghitung jumlah yang dapat diganti. Oleh karena itu, kerugian dapat diakui pada
satu periode (saat penurunan nilai/kerugian aset diakui) sedangkan pemulihan
terkait dapat diakui pada periode berikutnya.

4. Apa yang dimaksud dengan aset lingkungan


Aset lingkungan adalah kualitas lingkungan fisik yang mampu mendukung
kehidupan yang sehat dan berkelanjutan. Aset kualitas sarana prasarana seperti
transportasi, energi, komunikasi, air bersih, pembuangan sampah dan limbah perlu
disediakan untuk semua lapisan masyarakat.

5. Bagaimana perusahaan menghitung dan mengakui penyusutan aset


lingkungan dalam laporan keuangan
Dalam laporan keuangan, penyajian aset tetap akan terlihat dalam laporan
posisi keuangan. Laporan posisi keuangan merupakan suatu daftar yang
menggambarkan komposisi harta, kewajiban, dan modal pada suatu periode
tertentu. Aset tetap yang disajikan berdasarkan nilai perolehan aset tersebut
dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Setiap jenis aset tetap seperti tanah,
bangunan, investaris kantor, dan lain sebagainya dinyatakan dalam posisi laporan
keuangan secara terpisah atau terinci dalam catatan atas laporan keuangan. Dalam
laporan keuangan, aset tetap dirinci menurut jenisnya seperti tanah, kendaraan dan
lain-lain. Akumulasi penyusutan disajikan sebagai pengurangan terhadap aset tetap
baik secara tersendiri menurut jenisnya atau keseluruhan, dan ada baiknya
dibuatkan rincian harga perolehan masingmasing penyusutannya.

Pengakuan aset tetap berdasarkan PSAK 16 Paragraf 07 dijelaskan bahwa aset


tetap dapat diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
a. berwujud;
b. mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;
c. biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
d. tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;
e. diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan;
Salah satu isu utama dalam aset tetap adalah penyusutan. Penyusutan
adalah alokasi sistematis nilai aset tetap menjadi beban. Beban penyusutan
adalah beban yang tidak menimbulkan pengeluaran kas. Penyusutan tidak juga
menimbulkan penerimaan kas. Disinilah perlunya kembali diingat tentang
konsep beban. Jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan mendebit beban
penyusutan dan mengkredit akun kontra aset bernama Akumulasi Penyusutan
atau penyisihan untuk penyusutan.

PSAK 16 paragraf 55 menyebutkan bahwa penyusutan suatu aset dimulai


ketika aset siap untuk digunakan, yaitu ketika aset berada pada lokasi dan
kondisi yang diperlukan supaya aset siap digunakan sesuai dengan intensi
manajemen.

1) Tiga metode yang paling sering digunakan adalah sebagai berikut :


Metode Garis Lurus (straight line method) menghasilkan jumlah beban
penyusutan yang sama untuk setiap tahun selama umur manfaat aset.

2) Metode Unit Produksi (units-of-production method) menghasilkan jumlah


beban penyusutan yang sama untuk setiap unit yang diproduksi atau setiap
unit kapasitas yang digunakan oleh aset. Tergantung dengan asetnya,
metode unit produksi dapat dinyatakan dalam jam, mil, atau jumlah
kuantitas produksi. Sebagai contoh, unit produksi truk normalnya
dinyatakan dalam mil. Untuk aset manufaktur, metode unit produksi sering
dinyatakan dalam jumlah produk. Metode unit produksi diaplikasikan
dalam dua tahap.
Tahap 1 Menentukan penyusutan per unit :

Tahap 2 Menghitung beban Penyusutan :

3) Metode Saldo Menurut Ganda (double-declining-balance method)


menghasilkan beban periodik yang semakin menurun selama estimasi umur
manfaat aset. Metode saldo menurun ganda diaplikasikan dalam 3 tahap :
a. Tahap 1. Menentukan persentase garis lurus, menggunakan umur
manfaat yang diharapkan.
b. Tahap 2. Menentukan saldo menurun ganda dengan mengalikan tarif
garis lurus dari tahap 1 dengan 2.
c. Tahap 3. Menghitung beban penyusutan dengan mengalikan tarif saldo
menurun ganda dari tahap 2 dengan nilai buku aset.

6. Mengapa penting untuk mengelola aset lingkungan secara akuntansi


Semua perusahaan membutuhkan sistem pengelolaan aset yang tepat untuk
mengelola asetnya. Dalam dunia akuntansi aset merupakan sumber daya atau
kekayaan dari suatu entitas, yang mana semua perusahaan pasti mempunyai sebuah
atau beberapa aset sekaligus. Baik yang berwujud (tanah, bangunan, mesin
produksi, peralatan produksi, dan lainnya) dan yang tidak berwujud (hak cipta,
saham, merek dagang, dan lainnya).

Pengelolaan aset adalah sebuah kegiatan yang sangat dibutuhkan perusahaan


dalam pengambilan keputusan yang tepat. Supaya aset yang mereka miliki dapat
menghasilkan keuntungan atau manfaat yang lebih optimal, tentunya hal tersebut
ditentukan oleh berbagai elemen dan sudut pandang.

Aset atau sumber daya yang dikelola secara efektif dan efisien akan
membantu perusahaan, dalam mencapai tujuan yang telah ditargetkan sebelumnya.
Jadi manajemen aset tidak hanya sekedar pengelolaan dan pencatatan daftar
inventaris dan aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Optimalisasi pada sumber daya yang dimiliki harus dilakukan dengan baik,
untuk mencegah kerugian yang akan mengganggu kinerja perusahaan. Oleh karena
itu, perusahaan harus me-review semua aset dan sumber dayanya setiap tahun,
untuk mengetahui apakah ada aset yang masih bisa dipergunakan atau harus segera
diganti.

Semua perusahaan wajib mengetahui mana saja aset yang masih dapat
dikelola dan mana saja aset yang sudah habis waktu ekonomisnya, untuk segera
diganti dengan aset yang baru. Dengan pengelolaan aset yang terencana dengan
baik, perusahaan dapat menekan pengeluaran dan menambah pemasukan uang kas.

7. Bagaimana perusahaan mengukur kinerja lingkungan


Pengukuran kinerja lingkungan ditafsirkan bermacam cara. Antara lain yang
melihatnya semata kualitatif dan juga kuantitatif.
Untuk kinerja lingkungan kualitatif dapat diukur dari hal-hal yang terkait
dengan ukuran aset non fisik,seperti prosedur, proses inovasi, motivasi, dan
semangat kerja yang dialami manusia pelaku kegiatan, dalam mewujudkan
kebijakan lingkungan organisasi, sasaran dan targetnya.
Untuk kinerja lingkungan kuantitatif cara pengukurannya antara lain dengan
metoda 3 langkah Christopher, atau metode ISO 14031. Terutama yang
menggunakan pertimbangan aspek dan dampak lingkungan signifikan sebagai
dasar penentuan kinerjanya. Langkah-langkahnya:
1) Mencari kriteria kinerja yang diinginkan pelanggan lingkungan / interested
parties yang ingin kitatuju dalam pelaporan kinerja lingkungan kita, profil
organisasi, kebijakan lingkungan, visi dan misi, sasaran, dan target kinerja yang
diinginkan manajemen, serta kriteria pemilihan lainnya, lewat input dari
manajemen, dapat sebagai dasar penentuan kriteria kinerja lingkungan dan
indikator terukurnya.
2) Memasukkan pertimbangan kriteria kinerja terutama yang terkait dengan aspek
dan dampak lingkungan signifikan dalam pemetaan proses dan form peta
proses Christopher (1993). Dapat dengan pendekatan metoda 6 langkah
pemetaan proses EPA (1999)
3) Menentukan jenis indikator kinerja berdasarkan kriteria kinerja terpilih
sebelumnya.
4) Mengadakan program manajemen lingkungan pengumpulan data indikator
kinerja tersebut.
5) Melaporkan sebagai bahan review manajemen dan melakukan aksi korektif.
Selain pertimbangan sasaran yang ingin dicapai, penentuan indikator.

8. Apa peran Akuntansi Lingkungan dalam mengukur dan memantau dampak


lingkungan perusahaan
Untuk mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan dampak aktivitas
organisasi pada lingkungan. Dengan adanya informasi yang transparan dan akurat
mengenai kinerja lingkungan, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih
berkelanjutan dan berkontribusi pada upaya perlindungan lingkungan secara
keseluruhan. Selain itu, sebagai pengungkapan informasi kepada para pemangku
kepentingan yang mempengaruhi keputusan mereka.

9. Mengapa penting bagi perusahaan untuk mengukur dan memantau kinerja


lingkungan
Dengan kinerja lingkungan perusahaan yang meningkat akan semakin baik
pula kinerja ekonomi perusahaan tersebut, sehingga pasar akan merespon secara
positif melalui fluktuasi harga saham yang diikuti oleh meningkatnya return saham
perusahaan yang secara relatif merupakan cerminan pencapaian economic
performance.

Anda mungkin juga menyukai