Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum tujuan didirikannya suatu perusahaan adalah untuk
memperoleh laba yang optimal atas investasi yang ditanamkan oleh suatu
perusahaan tersebut dan dapat mempertahankan keuntungan yang diperoleh untuk
jangka waktu yang cukup panjang. Salah satu investasi tersebut adalah aktiva
yang digunakan untuk menjalankan kinerja setiap perusahaan untuk memperoleh
keuntungan/laba. Secara umum aktiva dapat dibagi menjadi 2, yaitu aktiva lancar
dan aktiva tetap. Aktiva lancar adalah jenis aset yang dapat digunakan dalam
jangka waktu dekat, biasanya satu tahun, sedangkan Aktiva tetap adalah kekayaan
perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomi lebih dari satu
tahun dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan dan
bukan untuk dijual.
Aktiva tetap merupakan bagian investasi yang cukup besar dalam
menunjang aktivitas perusahaan dan jumlah keseluruhan asset di suatu
perusahaan. Besarnya investasi pada aktiva tetap harus diperhatikan secara serius.
Aktiva tetap berwujud mempunyai bermacam bentuk antara lain : bangunan,
tanah, mesin, alat-alat, kendaraan, dan lain-lain yang bisa diperoleh dengan
berbagai cara,dimana masing-masing cara perolehan tersebut mempengaruhi besar
kecilnya harga perolehan. Aktiva tetap mempunyai ciri khusus yaitu dapat
dimanfaatkan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun (lebih dari satu periode
akuntansi) dan mendatangkan manfaat ekonomis seperti laba operasi. Semua
aktiva tetap, kecuali tanah yang tidak dapat disusutkan. Aktiva tetap merupakan
salah satu unsur terpenting dalam suatu kegiatan perusahaan. Jika dapat dijaga dan
dimanfaatkan dengan baik, maka aktiva tetap akan mendukung kelancaran usaha,
sehingga aktivitas operasional dari suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Sebaliknya, jika aktiva tetap tidak dijaga dan dimanfaatkan dengan baik, maka
akan mengganggu kelancaran usaha dan aktivitas operasional dari suatu
perusahaan tersebut. Dengan demikian, aktiva tetap adalah harta milik perusahaan
yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja dari suatu perusahaan agar dapat

1
memperoleh keuntungan atau laba dari setiap aktivitas operasionalnya. Dengan
berlalunya waktu umur ekonomis suatu aktiva tetap akan habis, jadi diperlukanlah
metode-metode atau prosedur perhitungan dan pencatatan suatu aktiva tetap.
PT. Jaya Abadi mempunyai 2 jenis aktiva tetap untuk menunjang kegiatan
operasional perusahaan. Aktiva tetap tersebut antara lain: Kendaraan dan
Peralatan. Metode penyusutan aktiva tetap yang digunakan peusahaan yaitu
metode Garis Lurus.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengambil judul “Perhitungan
dan Pencatatan penyusutan Aktiva Tetap Pada PT. Jaya Abadi”.

1.2 Rumusan Masalah


.2.1 Bagaimanakah Perhitungan dan Pencatatan Penyusutan Aktiva Tetap
pada PT. Jaya Abadi?

1.3 Tujuan Penulisan


Sesuai dengan latar belakang diatas maka tujuan dari penulisan ini adalah
untuk mengetahui Perhitungan dan Pencatatan Penyusutan Aktiva Tetap pada PT.
Jaya Abadi.

1.4 Manfaat Penulisan


Hasil dari laporan ini diharapkan dapat memberikan maanfaat sebagai
berikut :
1. Bagi Siswa
a. Hasil penulisan laporan ini diharapkan dapat menjadi referensi
sekaligus menambah wawasan bagi siswa tentang prosedur
perhitungan dan pencatatan aktiva tetap pada PT. Jaya Abadi.
b. Membekali siswa dengan pengalaman sebenarnya dalam dunia kerja
sebagai hasil persiapan guna menyesuaikan diri dengan dunia industri.
c. Dengan pengalaman sekaligus mendapat tambahan ilmu pengetahuan
dalam praktek langsung, diharapkan siswa dapat memantapkan
disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

2
2. Bagi Dunia Pendidikan (SMK Dwijendra Denpasar)
a. Hasil dari laporan ini dapat menjadi tambahan bagi siswa selanjutnya
dalam peningkatan wawasan dan pengetahuan.
b. Memperkokoh hubungan dan kerjasama antara pihak sekolah dengan
dunia industri.
c. Meningkatkan proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan professional.
3. Dunia industri (KAP. DRS WAYAN SUNASDYANA)
Siswa-siswi SMK Dwijendra dapat melaksanakan prakerin dan menambah
wawasan tentang akuntansi dan perpajakan.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Akuntansi


  Akuntansi adalah suatu aktivitas dalam mengidentfikasikan, mengukur,
mengkasifikasi dan mengikhtisar sebuah transaksi ekonomi atau kejadian yang
dapat menghasilkan data kuantitatif terutama yang bersifat keuangan yang
dipergunakan dalam pengambilan keputusan (Amin. W. 1997). Adapun
beberapa pengertian akuntansi menurut para ahli dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengertian akuntansi menurut Abu bakar. A dan wibowo adalah suatu proses
mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan terhadap semua transaksi
eknomi dari entitas atau perusahaan.
b. Pengertian akuntansi menurut Paul Grady merupakan sebuah body of
knowledge serta memiliki fungsi organisasi secara tersusun, orisinal, autentik,
menganilisis dan menafsirkan seluruh kejadian dan transaksi serta karakter
keuangan yang akan terjadi dalam kegiatan entitas akuntasi untuk
menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memanajemen segala laporan
dan pertanggungjawaban atas kepercayaan yang telah diterimanya.
c. Pengertian akuntansi menurut Kieso dan Weygandt adalah sebuah sistem
informasi yang bertugas mengidentifikasi, melakukan pencatatan dan
mengomunikasikan segala kejadian ekonomi dari suatu organisasi ke pihak
yang memiliki kepentingan.
d. Pengertian akuntansi menurut Accounting Principle Board adalah suatu
kegiatan jasa untuk memberikan informasi yang bersifat kuantitatif dimana
pada umumnya berukuran materi atau uang tentang mengenai suatu badan
ekonomi yang untuk digunakan dalam mengambil keputusan ekonomi dalam
memilih diantara beberapa pilihan alternatif.
e. Pengertian akuntansi menurut American Institute of Certified Public
Accountant adalah suatu seni mencatat, mengikhtisarkan, dan mengelola
dengan proses tertentu dan dalam ukuran moneter dan transaksi serta kejadian-
kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan menafsirkan hasil-hasilnya.
https://informasiana.com/pengertian-akuntansi-dan-fungsi-akuntansi/

4
2.2 Pengertian Akun
Akun adalah suatu tempat yang digunakan untuk mencatat berbagai transaksi
keuangan yang meliputi asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban
perusahaan. Contohnya meliputi :
a) Asset adalah (akun kas, perlengkapan, akun piutang usaha, akun tanah)
b) Kewajiban adalah (akun utang, utang wesel, utang gaji)
c) Ekuitas adalah (akun modal pemilik).
2.2.1 Penggolongan Akun
Secara garis besar, kelompok akun dibagi atas 2 (dua) golongan yaitu :
a) Akun riil / akun neraca
Akun riil adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan dalam neraca.
Yang termasuk dalam akun neraca / akun rill adalah kelompok akun asset,
kewajiban dan neraca.
b) Akun nominal / akun laba rugi
Akun nominal adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan dalam
laporan laba rugi. Akun yang termasuk adalah akun pendapatan dan akun
beban.
http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/pengertian-dan-penggolongan-akun-dalam-
akuntansi/

2.3 Aktiva Tetap


Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
  Aktiva tetap merupakan suatu bagian utama aktiva perusahaan, oleh sebab
itu harus diteliti pada waktu menyajikan laporan keuangan, apalagi dalam
penentuan apakah suatu pengeluaran merupakan suatu aktiva atau beban dapat
berpengaruh signifikan pada hasil operasi yang dilaporkan perusahaan. Pada saat
pelaporan aktiva tetap dicatat sesuai dengan kelompoknya sendiri, seperti
peralatan, gedung, kendaraan, tanah, mesin, dll.
http://www.academia.edu/7208581/Aktiva_Tetap

5
2.3.1 Karakteristik Aset Tetap/Aktiva Tetap
Berdasarkan uraian di atas, aset tetap memiliki karakteristik seperti
berikut:
a) Aset itu diperoleh perusahaan untuk digunakan dalam operasi (dalam arti
tidak diperjual berlikan).
b) Aset itu berumur lebih dari satu tahun/satu periode akuntansi dan
disusutkan pada akhir periode.
c) Aset memiliki substansi fisik dan mempunyai manfaat ekonomi di masa
depan.
http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/pengertian-aset-tetap-atau-aktiva-
tetap-beserta-contohnya/#1-aset-tetap-berwujud
2.3.2 Contoh Aset Tetap/Aktiva Tetap
a) Aktiva tetap berwujud
Yang dimaksud dengan aktiva tetap berwujud (tangible fixed
assets) yaitu merupakan aktiva tetap yang memiliki bentuk fisik,
terdapat 3 (tiga) jenis aktiva tetap berwujud, diantaranya seperti di
bawah ini:
Yang pertama, aktiva yang merupakan sumber dari penyusutan atau
depresiasi, contohnya seperti: bangunan atau gedung, peralatan,
kendaraan, inventaris, mesin-mesin produksi dan lain sebagainya.
Yang kedua, aktiva yang merupakan sumber dari deplesi atau
penyusutan, contohnya seperti: tambang mineral, mineral deposits
atau sumber alam, dan lain sebagainya. Sumber alam atau tambang
dapat habis melalui kegiatan-kegiatan eksploitasi pada sumber-sumber
tersebut, oleh sebab itu sumber alam harus dapat dialokasikan kepada
periode-periode yang dimana sumber alam atau tambang tersebut
dapat memberikan hasilnya. Yang ketiga, aktiva yang tidak
mengalami penyusutan atau tidak mengalami deplesi, contohnya
seperti: tempat atau tanah dimana bagunan perusahaan di dirikan dan
lain sebagainya.
b) Aktiva tetap tidak berwujud

6
Sedangkan yang dimaksud dengan aktiva tidak berwujud
(Intangible Assets) yaitu aktiva yang tidak memiliki wujud fisik, akan
tetapi memiliki manfaat yang besar untuk perusahaan yang dinyatakan
dalam bentuk jaminan tertentu, contohnya seperti: hak cipta, hak paten,
hak monopoli, biaya untuk riset, merek dagang, biaya untuk
mendirikan perusahaan, dan lain sebagainya.
http://www.pengertianku.net/2015/07/pengertian-aktiva-tetap-dancontohnya.html
2.3.3 Kelompok Aktiva Berwujud
UU perpajakan mengatur aset dalam 4 kelompok dan bangunan.
Metode dan tarif penyusutan yang diperkenankan oleh Undang-undang No. 36
tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan pasal 11 adalah metode Garis Lurus dan
Saldo Menurun.
Tabel 2.1
Tabel kelompok harta berwujud, metode, jenis, serta tarif penyusutannya:
Kelompok Harta Masa Tarif Depresiasi Jenis Aset
Garis Lurus Saldo Menurun
Berwujud Manfaat
I. Bukan Bangunan
1. Mesin Kantor.
2. Perlengkapan Kantor.
Kelompok 1 4 Tahun 25% 50%
3. Sepeda Motor.
4. Alat Komunikasi.
1. Mebel dan peralatan
dari logam
Kelompok 2 8 Tahun 12,5% 25%
2. Mobil, bus, truk.
3. Komputer.
1. Mesin-mesin.
Kelompok 3 16 Tahun 6,25% 12,5% 2. Kapal barang, Kapal
khusus.
1. Lokomotif UAP.
Kelompok 4 20 Tahun 5% 10%
2. Kereta.
II. Bangunan
Permanen 20 Tahun 5%
Tidak Permanen 10 Tahun 10%
http://keuanganlsm.com/penyusutan-kelompok-metode-dan-tarif-penyusutan/

2.4 Metode Penyusutan Aktiva Tetap

7
Untuk memahami metode penyusutan aktiva tetap, adapun istilah-istilah
penting seperti :
a. Harga perolehan adalah harga barang yang ditambah biaya-biaya yang
menyertainya. Misalnya membeli mobil Rp.100.000.000, biaya pembuatan
BPKBnya Rp.1.000.000 maka harga perolehannya Rp.101.000.000.
b. Nilai buku adalah harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan aktiva
tetap. Akumulasi penyusutan adalah jumlah beban penyusutan yang telah
dibebankan.
c. Umur ekonomis / umur manfaat adalah perkiraan usia barang atau batas
waktu penggunaan barang. Misalnya mobil tersebut bisa digunakan selama
10 tahun.
d. Nilai residu adalah perkiraan nilai aktiva tetap setelah digunakan sesuai
umur ekonomis atau umur manfaat suatu aktiva. Misalnya mobil tersebut
setelah digunakan 10 tahun ternyata masih bisa digunakan dan
diperkirakan nilai residunya 20 juta.
Berikut cara perhitungan biaya penyusutan dari metode-metode
penyusutannya :
a) Metode garis lurus (straight line method)
Yaitu suatu metode penyusutan aktiva tetap dimana beban penyusutan
aktiva tetap per tahunnya sama hingga akhir umur manfaat aktiva tetap
tersebut.
Rumus :
Beban penyusutan = (harga perolehan – nilai residu) / umur manfaat
Atau bisa dicari tarif penyusutannya = 100% : umur manfaat.
Lalu, beban penyusutannya = tarif penyusutan X (harga perolehan – nilai
residu).
Dan untuk mencari nilai buku aktiva tetap yakni harga perolehan –
akumulasi penyusutan.
b) Metode saldo menurun ganda (double declining balance method)
Menurut metode ini yaitu bahwa besarnya persentase penyusutan
metode ini besarnya 2X persentase atau tarif penyusutan metode garis
lurus.

8
Rumus :
Beban penyusutan (tahun pertama) = {2 X (100% : umur manfaat)} x
harga perolehan.
Beban penyusutan (tahun berikutnya) = {2 X (100% : umur manfaat)} x
nilai buku aktiva tetap.
c) Metode jumlah angka tahun (sum of the years digit method)
Menurut metode ini besarnya penyusutan aktiva tetap tiap tahun
jumlahnya semakin menurun. Karena aktiva tetap tersebut semakin sering
digunakan maka kekuatannya semakin berkurang. Misalnya, ketika mobil
yang masih baru bisa menempuh jarak sekitar 1.200 KM, namun ditahun
berikutnya hanya bisa menempuh jarak sekitar 800 KM.
Rumus :
Beban penyusutan = Sisa umur penggunaan / jumlah angka tahun X
(harga perolehan-nilai residu).
Sisa umur penggunaan = misalnya umur ekonomis 6 tahun, maka pada
tahun pertama sisa umur penggunaan jumlahnya 6, tahun kedua 5, tahun
ketiga 4, dst.
Jumlah angka tahun = misalnya umur manfaat 6 tahun, maka jumlah
angka tahun dihitung 6+5+4+3+2+1 = 12.
Nilai buku aktiva tetap = haraga perolehan – nilai residu.

d) Metode satuan jam kerja (service hours method)


Menurut metode ini beban penyusutan ditetapkan berdasarkan jam
kerja yang dapat dicapat dalam periode yang bersangkutan.
Rumus :
Beban penyusutan = jam kerja yang dapat dicapai X tarif penyusutan tiap
jam.
Tarif penyusutan per jam = (harga perolehan – nilai residu) / jumlah jam
kerja penggunaan aktiva tetap.
e) Metode satuan hasil produksi (productive output method)

9
Menurut metode ini beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan
berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang
bersangkutan.
Rumus :
Beban penyusutan = jumlah satuan produk yang dihasilkan X tarif
penyusutan tiap produk.
Tarif penyusutan tiap produk = (harga perolehan – nilai residu) / jumlah
produk yang dihasilkan.

2.5 Perolehan Aktiva Tetap


Semua benda berwujud yang telah dimiliki oleh perusahaan dan telah
memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aktiva serta dapat dikelompokkan
sebagai aktiva tetap harus diukur berdasarkan harga perolehan dari aktiva tersebut.
Biaya perolehan merupakan segala biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan suatu aktiva tetap, seperti biaya dari pembelian aktiva, biaya angkut
aktiva, biaya pemasangan atau ahli dalam bidang aktiva tersebut. Untuk
memperoleh aktiva tetap yang akan digunakan dalam perusahaan dapat dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu :
a. Pembelian Tunai
Perolehan aktiva dengan cara ini dicatat dengan mendebet aktiva tetap
yang dimaksud dan mengkredit kas sebesar harga perolehan, yang terdiri dari
harga aktiva ditambah dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan
aktiva tetap yang bersangkutan. Namun jika terdapat potongan maka akan
mengurangi harga perolehan. Potongan dihitung dari harga faktur aktiva.
b. Diperoleh dari Hadiah / Donasi
Pencatatan aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah / donasi, dapat
dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan. Jika dalam perolehan
aktiva tersebut dikeluarkan biaya-biaya, maka tidak akan menambah harga
perolehan aktiva tetap, tetapi akan mengurangi jumlah modal dari hadiah dan
harga perolehan aktiva tetap yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar
harga pasarnya.
c. Aktiva Tetap diperoleh dari Produksi Sendiri

10
Dalam proses ini perhitungan dari harga perolehan sebuah aktiva tetap
yang telah dihasilkan sendiri ialah, semua biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu aktiva tetap, misalnya biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja serta biaya-biaya lainnya, yang dijumlahkan dan hasil penjualan biaya
itulah yang menjadi harga perolehan sebuah aktiva tetap.
d. Ditukar dengan Surat-surat Berharga
Dalam proses ini aktiva tetap diperoleh dengan cara ditukar dengan surat-
surat berharga seperti saham atau obligasi milik perusahaan. Harga perolehan
aktiva tetap dicatat sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan
sebagai penukar. Selisih antara harga pasar dengan nilai nominalnya dicatat
sabagai Agio atau Disagio. Jika harga pasar atau obligasi tersebut tidak
diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva
tersebut. Apabila harga pasar saham atau obligasi dan aktiva tetap juga tidak
diketahui, maka harga perolehan aktiva tetap ditentukan oleh keputusan
pimpinan perusahaan. 
http://www.academia.edu/7208581/Aktiva_Tetap

11
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan dan
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Aktiva tetap merupakan suatu bagian utama aktiva perusahaan, oleh sebab
itu harus diteliti pada waktu menyajikannya dalam laporan keuangan apalagi
dalam penentuan apakah suatu pengeluaran merupakan suatu aktiva atau beban
dapat berpengaruh signifikan pada hasil operasi yang dilaporkan perusahaan. Pada
saat pelaporan aktiva tetap dicatat sesuai dengan kelompoknya sendiri, seperti
peralatan, gedung, kendaraan, tanah, mesin, dll.
PT. Jaya Abadi adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang jual beli
bahan-bahan Bangunan atau Alat Konstruksi. Perusahaan ini didirikan pada
tanggal 17 Maret 2010. PT. Jaya Abadi mempunyai daftar aset tetap sebagai
berikut:

Tabel 3.1
Daftar Aset PT. Jaya Abadi (Tahun 2015-2017)
No Peralatan Tahun No Kendaraan Tahun
Pembelian Pembelian
1 Mesin 2010 1 Truk I 2010
2 Meja Kayu 2010 2 Honda Supra 125X 2010
3 Rak Kayu 3 Kolom 2012 3 Truck II 2016
4 Rak Kaca 4 Kolom 2012 4 Pick Up 2017
Sumber : PT Jaya Abadi

12
Berikut ini adalah analisis kasus perhitungan aktiva tetap dengan
meenggunakan metode garis lurus pada PT. Jaya Abadi.
Study Kasus 1 :
Pada tanggal 20 April 2016 PT. Jaya Abadi membeli sebuah Truk untuk kegiatan
operasional perusahaan dengan harga perolehan sebesar Rp. 150.000.000. Truk
tersebut diperkirakan mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun, dengan nilai
residu Rp. 30.000.000. Hitunglah besar penyusutannya dengan menggunakan
metode garis lurus.
Analisis :
Diketahui :
Harga perolehan kendaraan (Truk) = Rp. 150.000.000.
Umur ekonomis = 5 tahun.
Nilai Residu = Rp. 30.000.000.
Beban penyusutan = (HP. Kend – N. Residu) / Umur
Ekonomis.
Penyusutan Per Tahun = (Rp. 150.000.000-
Rp.30.000.000)/5 Tahun.
= Rp. 24.000.000.
Beban penyusutan tahun 2016(Mei-Des) = 8/12 x Rp.24.000.000.
= Rp. 16.000.000.

13
Tabel 3.2
Penyusutan kendaraan (Truk) PT. Jaya Abadi
a. Nama aktiva : Kendaraan (Truk)

Beban
Perhitungan Beban Akumulasi Nilai Buku
Tahun Penyusutan Kendaraan
Penyusutan Tahun Berjalan Penyusutan
Tahun Berjalan

Rp. 150.000.000
2016 8/12 x Rp.24.000.000 Rp. 16.000.000 Rp.16.000.000 Rp. 134.000.000
2017 Rp.24.000.000 Rp. 24.000.000 Rp. 110.000.000
Rp.40.000.000
2018 Rp.24.000.000 Rp. 24.000.000 Rp. 86.000.000
Rp.64.000.000
2019 Rp.24.000.000 Rp. 24.000.000 Rp. 62.000.000
Rp.88.000.000
2020 Rp.24.000.000 Rp. 24.000.000 Rp. 38.000.000
Rp.112.000.000
2021 4/12 x Rp. 24.000.000 Rp.8.000.000 Rp. 30.000.000
Rp120.000.000

Study Kasus 2:
Pada tanggal 01 Januari 2017, PT. Jaya Abadi membeli sebuah kendaraan
(PickUp) untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan dengan harga
perolehan sebesar Rp. 80.000.000. Kendaraan (PickUp) tersebut diperkirakan
mempunyai umur ekonomis selama 4 tahun, dengan nilai residu Rp. 5.000.000.
Hitunglah besar penyusutan dengan metode garis lurus.
Analisis :
Diketahui :
Harga perolehan kendaraan (PickUp) = Rp. 80.000.000.
Umur Ekonomis = 4 tahun.
Nilai Residu = Rp. 5.000.000.
Beban penyusutan = (HP. Kend – N. Residu)/ Umur Ekonomis.

14
(Per 1 tahun) = (Rp. 80.000.000 – Rp. 5.000.000)/4 Tahun.
= Rp. 18.750.000.

Tabel 3.3
Penyusutan kendaraan (PickUP) PT. Jaya Abadi
b. Nama aktiva : Kendaraan (PickUp)

Perhitungan Beban
Beban Penyusutan Akumulasi Nilai Buku
Tahun Penyusutan per Kendaraan
per 1 Tahun Penyusutan
1 Tahun

Rp. 80.000.000
2017 Rp. 18.750.000 Rp. 18.750.000 Rp18.750.000 Rp.61.250.000
2018 Rp. 18.750.000 Rp. 18.750.000 Rp.42.500.000
Rp.37.500.000
2019 Rp. 18.750.000 Rp. 18.750.000 Rp.23.750.000
Rp. 56.750.000
2020 Rp. 18.750.000 Rp. 18.750.000 Rp.5.000.000
Rp.75.000.000

3.2 Pembahasan
a. Harga perolehan Aktiva Tetap
Menentukan harga perolehan aktiva tetap yaitu harga beli ditambah
dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap
tersebut. Pada PT. Jaya Abadi aktiva tetap yang dimiliki diperoleh dengan
cara pembelian secara tunai dan pembelian secara kredit.
1) Pembelian Secara Tunai
PT. Jaya Abadi membeli aktiva tetap secara tunai apabila kondisi
keuangan perusahaan cukup mendukung, yakni tersediannya kas yang
cukup untuk membeli aktiva tetap tersebut. Dengan pembelian aktiva
tetap secara tunai, harga perolehan aktiva tetap terdiri dari harga beli
aktiva ditambah dengan biaya yang harus dikeluarkan, sampai aktiva
tetap tersebut siap untuk digunakan dalam operasional perusahaan,
maka harga perolehannya dicatat sebesar kas yang dikeluarkan sampai
aktiva tersebut siap pakai, perusahaan akan mendebet aktiva tetap dan
mengkredit kas yang telah di keluarkan.

15
2) Pembelian secara kredit
Pembelian secara kredit, dimana PT. Jaya Abadi membeli aktiva
tetap secara angsuran kepada pihak lain. Sehingga dari transaksi
pembelian secara kredit ini menimbulkan hutang usaha bagi PT. Jaya
Abadi. Pada saat pembelian secara kredit perusahaan akan mendebet
aktiva tetap yang dibeli dan mengkredit hutang usaha. Dalam
pembelian secara kredit ini, perusahaan berkewajiban membayar
angsuran atau cicilan hutang berikut bunga angsuran yang timbul dari
pembelian kredit tersebut. Untuk pembayaran secara angsuran,
perusahaan mendebet hutang usaha tersebut dan mengkredit kas
sebesar angsuran perbulannya.
b. Metode Penyusutan dan Pencatatan (Jurnal) Aktiva Tetap
1) Untuk menghitung penyusutan aktiva tetap Pada PT. Jaya Abadi,
metode yang digunakan, yaitu metode garis lurus (Straight Line
Method). Metode garis lurus merupakan metode penyusutan aktiva
tetap dimana beban penyusutan aktiva tetap per tahunnya sama hingga
akhir umur manfaat aktiva tetap tersebut. Perhitungan penyusutan
untuk Kasus I pada tahun 2016 dimulai dari bulan mei-desember hal
ini karena harga perolehan aktiva tetap dibeli diatas tanggal 15, maka
perhitungan beban penyusutan dilakukan di bulan selanjunya, sehingga
penyusutan tahun 2016 sebesar Rp.16.000.000. Pada tahun 2017-2020
perhitungan penyusutan dihitung 1 tahun penuh, sehingga nilai
penyusutan sebesar Rp.24.000.000. Pada tahun 2021 penyusutan
diperoleh dari kelanjutan periode pada tahun 2016 yaitu dari bulan
januari-april 4/12 x Rp. 24.000.000, sehingga beban penyusutan tahun
2020 sebesar Rp. 8.000.000.
Perhitungan penyusutan untuk Kasus II, dimana perhitungan yang
dilakukan menggunakan periode 1 tahun penuh, sehingga beban
penyusutan dari tahun 2017-2020 nilainya sama tiap tahunnya yaitu
Rp.18.750.000.
2) Pencatatan (Jurnal) Aktiva Tetap

16
Adapun pencatatan jurnal untuk beban penyusutan aktiva tetap pada
kasus I dan kasus II adalah sebagai berikut:
a) Jurnal (Kasus I)
31/12/16 Beban penyusutan kendaraan Rp.16.000.000.
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp.16.000.000.
31/12/17 Beban penyusutan kendaraan Rp.24.000.000.
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp.24.000.000.
31/12/18 Beban penyusutan kendaraan Rp.24.000.000.
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp.24.000.000.
31/12/19 Beban penyusutan kendaraan Rp.24.000.000.
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp.24.000.000.
31/12/20 Beban penyusutan kendaraan Rp.24.000.000.
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp.24.000.000.
31/12/21 Beban penyusutan kendaraan Rp.8.000.000.
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp.8.000.000.

b) Jurnal (Kasus II)


31/12/17 Beban Penyusutan Kendaraa Rp. 18.750.000.
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp. 18.750.000.
31/12/18 Beban Penyusutan Kendaraa Rp. 18.750.000.
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp. 18.750.000.
31/12/19 Beban Penyusutan Kendaraa Rp. 18.750.000.
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp. 18.750.000.
31/12/20 Beban Penyusutan Kendaraa Rp. 18.750.000.
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp. 18.750.00.

17
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
a. Aktiva tetap merupakan suatu bagian utama aktiva perusahaan. Pada saat
pelaporan aktiva tetap dicatat sesuai dengan kelompoknya sendiri, seperti
peralatan, gedung, kendaraan, tanah, mesin, dll. PT. Jaya Abadi
mempunyai daftar aset tetap sebagai berikut: Kendaraan (Pick Up, Truk,
Honda Supra 125 X), Peralatan (Mesin, Meja Kayu, Rak Kayu 3 Kolom,
Rak Kaca 4 Kolom).
b. Perolehan Aktiva Tetap PT. Jaya Abadi, yaitu dengan pembelian secara
tunai dan pembelian secara kredit.
c. Metode Penyusutan Aktiva PT. Jaya Abadi. PT. Jaya Abadi menggunakan
Metode garis lurus (Straight Line Method) yaitu suatu metode penyusutan
aktiva tetap dimana beban penyusutan aktiva tetap per tahunnya sama
hingga akhir umur manfaat aktiva tetap tersebut.

4.2 Saran
a. Bagi Siswa
Hasil penulisan laporan ini diharapkan dapat menjadi referensi
sekaligus menambah wawasan bagi siswa tentang Perhitungan dan
Pencatatan Aktiva Tetap pada PT. Jaya Abadi dan membekali siswa
dengan pengalaman sebenarnya dalam dunia kerja sebagai hasil persiapan
guna menyesuaikan diri dengan dunia industri.
b. Dunia Pendidikan (SMK DWIJENDRA DENPASAR)
Saran yang dapat penulis berikan kepada sekolah, sebaiknya
meningkatkan kinerja dalam proses belajar dan mengajar, meningkatkan
seluruh fasiltas yang tersedia di sekolah & memberikan banyak

18
masukan/saran terhadap laporan prakerin yang dibuat ini agar laporan ini
menjadi laporan yang berkualitas dan memberi banyak manfaat bagi
seluruh guru & pelajar yang berada di SMK Dwijendra Denpasar.

c. Dunia industry (KAP. DRS WAYAN SUNASDYANA)


Agar dunia industri tetap menjalin kerjasama yang baik dengan
memberikan kesempatan kepada siswa-siswi SMK Dwijendra untuk
melaksanakan prakerin dan menambah wawasan tentang akuntansi dan
perpajakan.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://informasiana.com/pengertian-akuntansi-dan-fungsi-akuntansi/

http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/pengertian-dan-penggolongan-akun-dalam-
akuntansi/

http://www.academia.edu/7208581/Aktiva_Tetap

http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/pengertian-aset-tetap-atau-aktiva-tetap-
beserta-contohnya/#1-aset-tetap-berwujud

http://www.pengertianku.net/2015/07/pengertian-aktiva-tetap-dancontohnya.html

http://keuanganlsm.com/penyusutan-kelompok-metode-dan-tarif-penyusutan/

http://www.academia.edu/7208581/Aktiva_Tetap

20
21

Anda mungkin juga menyukai