Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEUANGAN

A. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan atau dalam bahasa inggris disebut financial statement merupakan


hasil akhir dari suatu proses pencatatan kegiatan transaksi keuangan dalam sebuah
suatu perusahaan yang menggambarkan keadaan keuangan perusahaan itu di satu
periode akuntansi serta merupakan gambaran umum tentang kinerja suatu
perusahaan.

Adapun pendapat lain yang menyebutkan, bahwa laporan keuangan merupakan


suatu produk akhir proses akuntansi dalam sebuah perusahaan pada satu periode
tertentu di mana informasi di dalamnya adalah hasil pengumpulan sekaligus
pengolahan data keuangan, dengan tujuan guna membantu perusahaan membuat
keputusan atau kebijakan yang tepat.

Dalam penyusunan laporan keuangan ini memakai berbagai sumber data dalam
pembuatannya. Seperti faktur, bon, nota kredit, laporan, bank dan lain sebagainya.

Dan dari sumber data tersebut nantinya akan dipakai untuk mengisi buku perkiraan
serta sebagai bukti keabsahan transaksi.

Laporan keuangan merupakan suatu proses akuntansi yang bisa dipakai sebagai alat
untuk mengkomunikasikan suatu data keuangan.( Munawir Sjadzali)

Laporan keuangan merupakan suatu hasil dari proses akuntasi serta informasi
histories yang di dalamnya terdapat proses identifikasi, pengukuran, dan juga
laporan informasi ekonomi sebagai media pertimbangan dalam pengambilan
keputusan yang tepat.( M. Sadeli)

Dalam pengertian di atas, maka dapat kita garis bawahi bahwa:

1. Informasi dalam laporan keuangan sangat diperlukan oleh para pengguna guna
mengevaluasi serta membandingkan dampak dari kebijakan ekonomi yang
sebelumnya sudah dipakai.

2. Laporan keuangan sangat dibuuthkan untuk meramal serta menilai apakah di


masa sekarang dan akan datang perusahaan akan mampu mendatangkan
keuntungan yang sama atau bahkan lebih.

3. Informasi perubahan kedudukan keuangan juga bermanfaat dalam menilai


kegiatan investasi, pendanaan serta operasi perusahaan dalam periode tertentu.

B. Tujuan Laporan Keuangan

Pada umumnya, tujuan dari pembuatan laporan keuangan ini tak lain guna
menunjukan mengenai informasi apa yang akan dihasilkan oleh akuntansi keuangan.

Dalam tujuan itu, tak disebutkan secara detail ditujukan ke siapa informasi keuangan
itu. Tetapi, secara implisit bisa disimpulkan bahwa yang dituju merupakan pihak
investor dan kreditor.
Menurut pendapat dari PAI, tujuan dari pembuatan laporan keuangan terdiri atas
lima tujuan, antara lain:

1. Menyajikan informasi yang dapat dipercaya perihal aktiva serta kewajiban dan
kapital atau modal perusahaan.
2. Menyajikan laporan yang dapat dipercaya mengenai perubahan aktiva netto
perusahaan yang timbul akibat adanya aktivitas usaha untuk mendapatkan laba.
3. Menyajikan suatu informasi pada pengguna laporan guna memperkirakan
potensi keuntungan dari perusahaan.
4. Menyajikan suatu informasi penting lainnya yang meliputi kegiatan pendanaan
investasi.
5. Menyajikan informasi lebih dalam padapemakai laporan yang masih ada
hubunganya dengan keuangan. Contohnya mengenai kebijakan keuangan yang
dianut oleh perusahaan.

C. Fungsi Laporan Keuangan

Pada umumnya, fungsi daro laporan keuangan ini adalah sebagai alat untuk
membantu perusahaan dalam menilai keadaan keuangan perusahaan.

Adapun beberapa fungsi lainnya dari laporan keuangan ini, diataranya ialah sebagai
berikut:

1. Sebagai Media Review

Hal tersebut dapat menjadi ulasan tentang keadaan perusahaan secara


menyeluruh, terutama keadaan keuangan (aset, utang, biaya operasional, dan
yang lainnya).

2. Sebagai Pedoman Membuat Keputusan

Salah satu fungsi paling penting dalam pembuatan laporan tentang keadaan
keuangan perusahaan yaitu sebagai media pertimbangan dalam pengambilan
keputusan penting untuk perusahaan.

3. Membantu Menciptakan Strategi Baru

Financial statement juga bisa digunakan dalam membuat strategi baru oleh


perusahaan dalam usaha menaikan performa usahanya.

4. Meningkatan Kredibilitas Perusahaan

Perusahaan yang membuat financial statement akan menunjukkan bahwa


perusahaan itu sudah menerapkan sebuah sistem perekapan data yang
terpercaya, akurat, serta tidak sembarangan dalam pengambilan keputusan.

Para pemegang saham tentu akan lebih percaya untuk menginvestasikan uang
mereka terhadap perusahaan yang dipercaya dan mempunyai kredibilitas yang
baik.
Manfaat Laporan Keuangan menurut Fahmi (2012:5):
“Dengan terdapatnya laporan keuangan yang disediakan oleh pihak manajemen perusahaan
maka akan sangat membantu pihak pemegang saham dalam proses pengambilan
keputusan, serta sangat bermafaat dalam melihat keadaan pada saat ini ataupun dijadikan
sebagai alat untuk memprediksi keadaan masa yang akan datang”.

D. Sifat Laporan Keuangan

Dalam pembuatan laporan keuangan ini harus disusun sesuai dengan kaidah yang
berlaku serta harus didasari dengan  sifat laporan keuangan itu sendiri.

Menurut gagasan dari Kasmir (2014:11), dalam penerapannya sifat laporan


keuangan yaitu:

1. Bersifat historis
2. Menyeluruh

Bersifat Histori: Laporan keuangan dibikin dan disusun dari data masa lalu.

Contohnya financial statement yang dirancang berdasarkan data satu atau dua atau


beberapa tahun ke belakang (tahun atau periode sebelumnya).

Bersifat menyeluruh: laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang


sudah ditetapkan serta dibuat  selengkap mungkin

E. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Secara umum, jenis dari laporan keuangan terdiri dari beberapa macam, antara lain:

1. Laporan Neraca (balance sheet)

Pengertian: laporan yang menunjukan kedudukan aktiva, kewajiban atau hutang


serta modal dalam periode waktu tertentu.

Adapun komponen di dalam neraca, diantaranya yaitu:

a). Harta/Aktiva/Asset

Pengertian: asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memiliki peran dalam
operasi perusahaan.

Macam-macam aktiva

Secara umum aktiva dpat terbagi menjadi dua jenis, antara lain:

1. Aktiva tetap berwujud (fixed Assets)

Pengertian: segal barang yang dipunyai oleh sebuah peusahaan dengan tujuan
operasional. Serta digunakan secara aktif dan mempunyai manfaat jangka panjang.
Yang termasuk jenis aktiva tetap: bangunan, mesin, alat-alat pabrik, alat-alat
transportasi, alat-alat kantor, mebel, alat kerja bengkel, aktiva sumber alam.

2. Aktiva tetap tak berwujud (intangible assets)

Yang termasuk jenis aktiva tetap tak berwujud: hak-hak istimewa yang dijamin oleh
undang-undang, berbagai perjanjian dan kontrak.

b). Kewajiban/Utang (Liabilities)

Financial Accounting Standart Board (FASB)


Utang : kemungkinan pengeluaran dari kekayaan ekonomis dalam sebuah
perusahaan di masa mendatang yang timbuk akibat adanya sebuah transaksi yang
telah terjadi.
Kewajiban itu dapat berwujud harta ataupun jasa tergantung dari perjanjian yang
sudah disepakati dengan pihak lain.
Berdasarkan dengan jangka waktunya, utang bisa dibagi menjadi dua macam. Yakni:
utang jangka pendek (Current liabilities)  serta utang jangka panjang (long term
liabilities).
Utang jangka panjang menurut pendapat dai Harnanto adalah segala kewajiban yang
pelunasannya melebihi batas jangka waktu satu tahun.

Contoh hutang jangka panjang: obligasi, hutang bank dan juga hutang hipotek.

c). Pemilik Modal (Owner Equity)

Modal: sisa hak dari aktiva sebuah perusahaan sesudah dikurangi hutangnya.

Apabila jenis perusahaanya perseorangan maka nilai modalnya adalah modal


pemiliknya sendiri. Serta apabila bentuknya perseroan maka nilai modalnya terdiri
atas modal setor dan juga modal pendapatan.

2. Laporan Laba-Rugi  

Pengertian laba menurut Committee on Terminology yaitu jumlah yang diperoleh dari


pengurangan harga pokok produksi, biaya operasional lain serta kerugian dengan
penghasilan operasi.

Sementara pengertian statement laba rugi menurut Accounting Principal Board


(APB) yaitu kelebihan penghasilan yang diperoleh selama sebuah periode tertentu.

Sehingga, dapat kita ketahui dari definisi di atas bahwa rugi sendiri adalah


selisih. Baik dalam konotasi positif ataupun negatif yang didapatkan dari aktivitas
operasional dan non-operasional selama periodetertentu.

Dalam laporan laba-rugi terdapat komponen di dalamnya, antara lain:

a). Pendapatan/hasil/revenue

Pengertian: hasil yang didapat dari penjualan jasa terhadap perusahaan atau
penerima jasa.
Harahap juga menyampaikan gagasan bahwa penghasilan bisa disebut sebagai
pendapatan dalam waktu kapan aktivitas utama yang perlu untuk membuat serta
menjual barang dan jasa itu telah selesai.

b). Biaya (Expense)

FASB berpendapat bahwasannya, biaya adalah arus keluar aktiva, penggunaan


aktiva ataupun munculnya kewajiban dan atau kombinasi dari keduanya dalam kurun
waktu tertentu.

Kondisi tersebut dapat dikarenakan oleh delivery barang, biaya jasa atau aktivitas
operasional perusahaan yang lain.

Biaya dapat dikelompokan menjadi:

 Biaya yang dikaitkan dengan pendapatan dalam waktu tertentu.


 Biaya yang dikaitkan dengan periode waktu tertentu yang tidak berhubungan
dengan pendapatan.
 Biaya yang sebab alasan praktis tidak dapat dihubungkan dengan periode
manapun.

3. Laporan Laba Perubahan Modal (Insidentil Gains & Insidentil Loses)  

FASB berpendapat bahwasannya, gains  adalah kenaikan tingkat nilai Equity dari


kegiatan transaksi yang sifatnya insidentil.

Serta bukan kegiatan utama entity dan dari transaksi atau peristiwa lainnya yang
berpengaruh kepada entity selama satu periode tertentu kecuali yang asalnya dari
investasi atau hasil pemilik.

Sementara Losesadalah turunnya nilai Equity dari kegiatan transaksi yang


sifatnya insidentil serta bukan kegiatan utama entity dan dari transaksi atau
peristiwa lainnya yang memiliki pengaruh kepada entity selama satu periode
tertentu kecuali yang berasal dari investasi atau hasil pemilik.

4. Laporan Arus Kas/Pos Luar Biasa (Exraordinary item)  

Pengertian: transaksi yang memiliki penagaruh kepada materil yang tidak


diperkirakan berlangsung berulang kali. Serta juga tidak dinilai sebagai hal yang
berualang dalam suatu proses operasional dari sebuah perusahaan.

Menurut PAI, terdapat dua kriteria Pos luar biasa, antara lain:

 Bersifat tidak biasa


Pengertian: memiliki tingkat ketidaknoramalan yang tinggi serta tiak terdapat kaitannya
dengan kegiatan perusahaan sehari-hari.
 Jarang terjadi atau tidak diharapkan berlangsung dalam masa yang akan datang.

Sementara Michael A. Diamond (1993:23)  mengatakan:


“…The four main financial statement are the balance sheet, the income stattement, the
retained earnings statement, and the statement of cash flows.”

F. Sistematika dan Metode Perhitungan Laporan Keuangan

Dalam penyusunan laporan keuangan , ada sistematika yang harus diikuti oleh
seorang wirausahawan, agar dalam penyusunannya dapat tertata dengan baik
meskipun secara sederhana dan secara umum. Sustematika penyusunan laporan
keuangan, yaitu sebagai berikut :

1. Mengelompokkan transaksi sesuai tanggal, urutan kegiatan, jenis barang, atau


sesuai yang telah ditentukan

2. Mengelompokkan bukti transaksi setiap kegiatan/transaksi

3. Menyusun persamaan dasar akuntansi atau pencatatan transaksi keuangan

4. Menyusun laporan neraca keuangan

5. Menyusun laporan laba rugi

6. Menyusun laporan perubahan modal atau ekuitas

Setelah selesai menyusun laporan keuangan , seorang wirausahawan bisa langsung


menganalisis dan mengevaluasi kinerja dan operasional perusahaan menggunakan
analisis rasio keuangan.

Berikut ini akan ditampilkan bagaimana cara menyusun laporan keuangan secara
sederhana :

Contoh :

PT BELLAHAYFA bergerak di bidang katering, selama bulan September 2019 meiliki


data transaksi sebagai berikut :

a. Pada tanggal 2 September 2019, Nn Bella menyetor uang sebesar Rp.


30.000.000

b. Pada tanggal 4 September 2019, membeli peralatan katering secara tunai


dengan harga Rp. 5.000.000

c. Pada tanggal 6 September 2019, membeli secara kredit perlengkapan


memasak seharga Rp. 300.000

d. Pada tanggal 17 September 2019, membayar cicilan utang sebesar Rp.


200.000

e. Pada tanggal 20 September 2019, Nn. Bella mengambil uang sebesar Rp.
750.000 untuk kepentingan pribadi
f. Pada tanggal 311 September 2019, menerima pendapatan katering sebesar
Rp. 12.500.000

g. Pada tanggal 31 September 2019, dikeluarkan biaya dengan rincian :


Gaji : Rp. 1.500.000
Transportasi : Rp. 500.000
Akomodasi : Rp. 750.000
Komisi : Rp. 100.000
Lain-lain : Rp. 150.000
Total : Rp. 3.000.000
Berdasarkan data transaksi di atas, buatlah pencatatan Transaksi Keuangan,
Neraca, Laporan laba/rugi, dan laporan ekuitas.

Jawaban :
Pencatatan transaksi keuangan sebagai berikut :
1. Pencatatan transaksi keuangan:
Dalam rupiah ribuan (000)
Aktiva Pasiva
Perlengkapa
Tgl Kas Peralatan Utang Modal Ket
n
2/9 30.000 30.000 Setor
4/9 5.000 5.000 Peralatan
25.000 5.000 30.000
6/9 300 300 Perlengkapan
25.000 5.000 300 300 30.000
17/9 200 200 Cicilan
24.800 5.000 300 100 30.000
20/9 750 750 Prive
24.050 5.000 300 100 29.250
31/9 12.500 12.500 Pendapatan
36.550 5.000 300 100 41.750
31/9 3.000 3.000 Biaya
33.550 5.000 300 100 38.750
38.850 38.850

Dari transaksi di atas dapat disusun Laporan keuangan perusahaan secara


sederhana :
2. Neraca

PT BELLAHAYFA Katering
NERACA
31 September 2019

Aktiva Pasiva
Aktiva Utang dan Modal
Aktiva lancar Utang
Kas Rp. 33.550.000
Peralatan Rp. 5.000.000
Perlengkapan Rp. 300.000 Utang Usaha Rp. 100.000
Total Aktiva Lancar Rp. 38.850.000 Total Utang Usaha Rp. 100.000
Aktiva Tetap Modal Rp. 38.750.000
Total Aktiva Rp. 38.850.000 Total Pasiva Rp. 38.850.000

3. Perhitungan laba/rugi

PT BELLAHAYFA Katering
Perhitungan Rugi/laba
31 September 2019

Pendapatan Usaha Rp. 12.500.000


Beban usaha
Gaji Rp. 1.500.000
Transportasi Rp. 500.000
Akomodasi Rp. 750.000
Komisi Rp. 100.000
Lain-lain Rp. 150.000
Total Rp. 3.000.000
Laba bersih Rp. 9.500.000

4. Perubahan Modal/Ekuitas

PT BELLAHAYFA Katering
Laporan Perubahan Modal
31 September 2019

Modal Tn Peter Rp. 30.000.000


Laba Bersih Rp. 9.500.000
Prive Rp. 750.000
Penambahan Modal Bersih Rp. 8.750.000
Modal Tn Peter per 31 September 2019 Rp. 38.750.000

Anda mungkin juga menyukai