Anda di halaman 1dari 27

BAB III

PROSES PENCATATAN

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


Mahasiswa mampu menyusun laporan keuangan perusahaan jasa.

Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


Mahasiswa mampu mencatat transaksi ke dalam jurnal, buku besar dan neraca saldo.

Deskripsi Bab
Bab ini membahas akun dan bagan akun, aturan debit kredit, langkah-langkah dalam
proses pencatatan, yang merupakan siklus pencatatan dimulai transaksi, jurnal, buku besar dan
neraca saldo.

Indikator
1 Menjelaskan akun dan bagan akun
2 Menjelaskan aturan debit dan kredit
3 Menjelaskan langkah-langkah dalam proses pencatatan
4 Menjelaskan transaksi
5 Mencacat transaksi ke dalam jurnal
6 Memindahkan jurnal ke dalam buku besar
7 Mengimplementasikan buku besar ke neraca saldo

AKUN DAN BAGAN AKUN


Sebelum melakukan pembelian tunai atas sebuah peralatan seperti TV, perlu
mengetahui apakah jumlah saldo akun atau rekening di bank mencukupi untuk transaksi
tersebut. Begitu pula, menajer bisnis membutuhkan informasi yang akurat dan tepat waktu
untuk membuat keputusan bisnis yang bijaksana.
Bagaimana sistem akuntansi dirancang untuk memberikan informasi tersebut? Akuntan
kemudian merancang sebuah sistem yang dapat menyediakan informasi tersebut kepada
berbagai pihak. Akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi akuntansi disebut
sebagai sistem informasi akuntansi. Sistem informasi ini mengikuti prosedur pencatatan mulai
dari jurnal sampai penyusunan laporan keuangan dikenal dengan istilah siklus akuntansi.
Bab sebelumnya telah membicarakan tentang persamaan dasar akuntansi. Namun
format yang sederhana tersebut sangat sulit untuk digunakan bila kita harus mencatat ribuan
transaksi setiap hari. Karenanya, sistem akuntansi dirancang sedemikian rupa untuk
menunjukkan kenaikan atau penurunan setiap pos laporan keuangan dalam catatan terpisah.
Catatan ini dinyatakan akun (account). Sebagai contoh, karena kas muncul dalam neraca, maka
Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 41
dibuatlah catatan terpisah sehubungan dengan kenaikan dan penurunan kas. Demikian pula,
catatan tersendiri juga dibuat untuk memperlihatkan kenaikan dan penurunan perlengkapan,
tanah, utang usaha, dan pos neraca lainnya. Catatan yang sama juga dibuat untuk pos laporan
laba-rugi seperti pendapatan honor, beban upah, dan beban sewa.
Kumpulan akun dalam entitas usaha disebut buku besar (ledger). Daftar akun dalam buku
besar disebut bagan akun (chart of accounts). Akun-akun tersebut umumnya dicatat sesuai
dengan urutan pemunculannya dalam laporan keuangan. Akun atau dikenal juga dengan istilah
akun atau rekening adalah daftar (formulir) yang digunakan untuk mencatat dan menggolong-
golongkan transaksi yang sejenis. Akun dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Akun Neraca (Riil), yaitu suatu akun yang pada akhir periode akuntansi dilaporkan sebagai
unsur neraca. Akun riil bersifat permanen artinya akun ini memiliki saldo dan akan selalu ada
dan berpindah dalam setiap periode akuntansi. Akun neraca umumnya muncul lebih dahulu
dengan urutan aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik. Akun neraca terdiri dari:
 Aset/Assets
 Liabilitas/Liabilities
 Ekuitas/Ekuities
2. Akun Laba Rugi (Nominal), yaitu suatu akun yang pada akhir periode akuntansi dilaporkan
sebagai unsur rugi/laba. Akun nominal bersifat temporer artinya akun-akun ini tidak bersaldo
dan akan selesai dalam periode akuntansi. Akun laporan laba-rugi kemudian dicatat dengan
urutan pendapatan dan beban Akun Rugi-Laba terdiri dari :
 Pendapatan/revenue.
 Beban/expense.
Aset (assets) adalah sumber daya yang dimiliki oleh entitas bisnis atau usaha. Sumber daya ini
dapat berbentuk fisik ataupun hak yang mempunyai nilai ekonomis. Contoh aset adalah kas
(uang tunai), piutang usaha, perlengkapan, beban dibayar di muka (seperti asuransi), bangunan,
peralatan, tanah, dan hak paten. Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar/current assets; aset
tetap/fixed assets; aset tak berwujud/intangible assets; investasi jangka panjang/long term
investment; dan aset lain-lain/other assets.

Aset lancar (Current Assets)


Aset lancar adalah kekayaan perusahaan yang berupa uang tunai (kas) dan saldo rekening
giro di bank serta kekayaan lain yang dapat dicairkan menjadi uang tunai atau rekening giro di
bank, yang dapat dijual atau dipakai habis dalam waktu satu tahun (siklus operasi normal).
Antara waktu satu tahun dengan siklus operasi normal perusahaan dipilih mana yang lebih
panjang. Siklus operasi normal adalah perputaran modal kerja dari kas dan giro bank sampai
kemudian menjadi kas atau giro bank kembali. Aset Lancar meliputi kas, surat berharga, wesel
tagih, piutang dagang, persediaan barang, beban dibayar dimuka, dan perlengkapan.

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 42


Kas, yaitu uang tunai, cek saldo rekening giro di bank atau alat pembayaran lainnya yang dapat
diterima oleh bank sebesar nilai nominalnya.
Surat Berharga,yaitu surat berharga yang berupa saham dan obligasi yang segera dapat
diuangkan atau dijual di bursa efek/bank.
Wesel Tagih (Piutang wesel), yaitu surat perintah membayar/kesanggupan membayar sejumlah
uang pada orang tertentu dan pada tanggal tertentu. Sebelum tanggal jatuh tempo wesel tagih
ini dapat dijual ke bank dengan nilai tunai yang diterima lebih rendah dari nilai nominalnya.
Piutang Usaha, yaitu tagihan kepada pihak lainyang terjadi karena penjualan barang atau jasa
tanpa disertai janji tertulis.
Persediaan barang dagangan,yaitu barang yang dibeli tanpa diproses (diolah kembali) yang
siap untuk dijual kembali.
Beban dibayar dimuka (Porsekot),yaitu pembayaran dimuka yang belum menerima
prestasi/jasa. (Misalnya; sewa dibayar dimuka/porsekot sewa).
Perlengkapan, yaitu bahan-bahan habis pakai (tidak dapat dipakai lagi). Misalnya: Pelerngkapan
Kantor: Kertas, tinta, perangko dan lain-lain. Perlengkapan toko: kertas bungkus, tali dan lain-
lain.

Aset Tetap (Fixed Assets)


Aset tetap ialah kekayaan berwujud yang digunakan dalam kegiatan normal perusahaan,
yang mempuntai manfaat (umur ekonomis) lebih dari 1 tahun dan tidak dimaksudkan untuk
dijual sebagai barang dagangan serta nilainya material. Menurut pengertian ini aset tetap
mengandung lima unsur yaitu : kekayaan berwujud, untuk kegiatan normal, umur ekonomisnya
lebih dari satu tahun, tidak untuk dijual sebagai barang dagangan dan nilainya matrial (nilainya
berarti atau tinggi). Aset yang tidak digunakan dalam kegiatan operasi normal tidak boleh
dikelompokkan pada aset tetap, misalnya mesin yang belum digunakan dalam kegiatan normal
perusahaan.
Umur ekonomis merupakan umur aset tetap mulai dari pembelian sampai dengan aset itu
secara ekonomis kurang menguntungkan, yang berarti umur eknomisnya habis. Di samping itu
Aset tetap juga mempunyai umur teknis, yaitu umur Aset tetap sampai dengan Aset tetap itu
secara teknis sudah tidak dapat dipakai lagi.Berarti umur teknis lebih lama dari umur
ekonomis.Aset tetap meliputi tanah untuk lokasi usaha, gedung, mesin-mesin produksi,
perlatan, kendaraan dan lain-lain.
Aset ini disajikan dalam laporan neraca berdasarkan harga perolehan. Kecuali untuk
tanah, harga perolehan aset tetap ini dialokasikan kepada periode-periode akuntansi yang
menerima manfaatnya. Jumlah yang dialokasikan pada periode yang berjalan disebut
penyusutan (depresiation) yang dicatat pada akun akumulasi penyusutan. Karena penyusutan
diadakan tiap-tiap akhir periode (tiap tahun) maka akumulasi penyusutan makin lama makin
bertambah. Nilai buku aset tetap sama dengan harga perolehan dikurangi penyusutan.

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 43


Aset Tak Berwujud (Intangible Assets), aset ini merupakan Aset yang tidak mempunyai wujud
fisik, tetapi berupa hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan untuk
memperoleh pendapatan. Aset tak berwujud pun setiap tahun mengalami penyusutan yang
dikenal dengan istilah amortisasi (amortization). Aset tak berwujud meliputi goodwill, hak
paten, hak cipta, merk dagang, dan waralaba.
Goodwiil,merupakan keunggulan komperartif yang melekat pada perusahaan secara
keseluruhan. Goodwill memungkinkan perusahaan memperoleh laba yang lebih tinggi dari rata-
rata laba perusahaan sejenis dan sebanding. Goodwill dapat diketahui dari produk yang terkenal
mempunyai kualitas tinggi; keunggulan dan keprofesionalan manajemen; organisasi dan jalur
pemasaran yang efisien dan efektif; lokasi perusahaan yang strategis; nama perusahaan yang
dikenal luas.
Hak Paten,yaitu hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah (Direktorat Paten) kepada
perusahaan atau perorangan untuk memanfaatkan penemuan baru.
Hak cipta, yaitu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan atau perseorangan untuk
memperbanyak atau menjual barang-barang hasil karya seni atau karya intelektual (karya
tulisan).
Merek dagang / trade mark, yaitu hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada orang
atau badan usaha untuk menggunakan cap, nama, atau lambang usaha.
Franchise, yaitu hak tunggal atau hak istimewa yang diperoleh suatu perusahaan dari
perusahaan lain, pemerintah, atau perorangan untuk mengkomersialkan produk proses, teknik
atau resep tertentu.

Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)


Investasi jangka panjang merupakan bentuk penyertaan yang dilakukan untuk beberapa tahun,
yang tujuannya bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan dan tidak
mengganggu kegiatan normal perusahaan. Investasi jangka panjang ini tujuannya untuk
memperoleh keuntungan di masa mendatang dan menguasai perusahaan lain. Investasi jangka
panjang meliputi Investasi (penyertaan) saham, yang tidak akan dijual kurang dari satu tahun.
Investasi dalam obligasi, yang tidak akan dijual kurang dari satu tahun. Dana untuk melunasi
utang jangka panjang.

Aset Lain-Lain (Other Assets)


Aset lain-lain yaitu kekayaan perusahaan yang tidak dapat digolongkan kedalam empat
kelompok Aset sebelumnya (lancar, investasi jangka panjang, Aset tetap dan Aset tak
berwujud). Yang termasuk Aset lain-lain antara lain :
 mesin yang tidak dipakai dalam operasi
 biaya pra operasi
 biaya emisi saham

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 44


Walaupun aset diklasifikasikan menjadi lima, tetapi tidak semua perusahaan memiliki
seluruhnya. Pada umumnya perusahaan memiliki lengkap kelima macam aset itu adalah
perusahaan-perusahaan besar. Perusahaan kecil hanya mempunyai aset lancar dan aset tetap
saja.

Liabilitas (liabilities)
Liabilitas (liabilities) adalah merupakan pengorbanan ekonomis yang wajib dilakukan oleh
perusahaan di masa yang akan datang, dalam bentuk penyerahan Aset atau pemberian jasa
yang disebabkan oleh transaksi pada masa sebelumnya. Utang kepada pihak luar (kreditor) atau
klaim kreditor kepada entitas lain. Karena salah satu sumber kekayaan berasal dari kreditur,
maka kreditur akan mempunyai tuntutan (klaim) terhadap Aset perusahaan, sehingga utang
merupakan kewajiban yang harus dilunasi perusahaan kepada kreditur. Kewajiban
diklasifikasikan menjadi:
Liabilitas/utang Lancar (jangka pendek), yaitu kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu tidak
lebih dari 1 tahun (kuran dari 1 tahun). Yang termasuk kewajiban lancar antara lain:
 Utang Usaha, yaitu utang yang timbul karena pembelian barang atau jasa secara kredit.
 Utang Wesel (Wesel Bayar), yaitu utang yang disertai janji tertulis (promes = surat
kesanggupan membayar).
 Beban Yang Masih Harus Dibayar/hutang beban, misalnya: bungan yang masih dibayar
(utang bunga), Gaji yang masih Harus dibayar (utang gaji) dan lain-lain.
 Pendapatan yang diterima dimuka, misalnya sewa diterima di muka, bunga diterima
dimuka, dan lain-lain.

Liabilitas Jangka Panjang, yaitu utang perusahaan yang harus dilunasi dalam waktu lebih dari
satu periode akuntansi (> 1 tahun). Kewajiban jangka panjang terdiri dari:
 Utang Obligasi, utang ini timbul apa bila perusahaan mengeluarkan (menjual) obligasi.
 Utang hipotik adalah pinjaman dari bank yang menggunakan jaminan harta tetap
(rumah atau tanah).
 Kredit investor, dapat berupa KIK (Kredit Investasi Kecil), kredit ini tujuannya untuk
investasi misal: membeli tambahan mesin, rehab gedung, dan lain-lain. Dapat pula
berupa KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen), kredit ini tujuannya untuk modal kerja,
misalnya untuk pembelian bahan baku.

Liabilitas lain-lain, yaitu utang perusahaan yang tidak dapat digolongkan/dikelompokkan pada
kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjang. Yang termasuk kewajiban lain-lain
diantaranya :
 Pendapatan yang ditangguhkan, misal: sewa diterima di muka yang jangka waktunya
lebih dari 1 tahun.

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 45


 Utang pada direksi, dan lain-lain.

Ekuitas (Equities)
Sumber kekayaan di samping dari pinjaman (kredit) juga berasal dari pemilik, sehingga pemilik
juga mempunyai hak atas kekayaan (Aset) perusahaan. Sumber kekayaan dari pemilik inilah
yang disebut sebagai Modal. Oleh sebab itu yang disebut modal adalah hak pemilik atas Aset
perusahaan atau utang perusahaan kepada pemilik. Karena kreditur mempunyai hak lebih
dahulu terhadap Aset perusahaan dibanding pemilik, maka modal disebut Aset netto .
Ekuitas pemilik atau modal pemilik (owner equity) adalah hak pemilik terhadap aktivitas bisnis.
Untuk perusahaan perorangan, ekuitas pemilik di neraca terlihat dalam saldo akun modal
pemilik. Perusahaan yang berbentuk perseroan, maka ekuitas pemilik berupa penyertaan
modal saham (share ordinary-share capital), laba ditahan (Retained Earning). Akun penarikan
(drawing) menunjukkan penarikan modal yang diperlukan oleh pemilik dan bagi perseroan
dikenal dengan istilah deviden.

Pendapatan (Revenues)
Pendapatan (revenue) adalah peningkatan ekuitas pemilik yang diakibatkan oleh proses
penjualan barang atau jasa kepada pembeli. Pengertian pendapatan adalah hasil dari kegiatan
usaha perusahaan yang dapat meningkatkan jumlah aset atau penurunan kewajiban. Hasil
kegiatan usaha ini berasal dari penjualan barang atau jasa, penyewaan aset, meminjamkan uang
dan aktivitas usaha lainnya dalam satu periode.
Peningkatan aset yang berasal dari pembelian harta, investasi oleh pemilik dengan pinjaman,
tidak termasuk pendapatan. Pendapatan digolongkan menjadi dua yaitu Pendapatan Usaha,
yaitu hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha pokok perusahaan misalnya, pendapatan
pengangkutan, pendapatan sewa, pendapatan tur dan lain-lain. Pendapatan Di luar Usaha
/Lain-lain,yaitu pendapatan yang diterima dari luar kegiatan utama perusahaan misalnya,
pendapatan bunga dari bank, laba atas penjualan Aset tetap dan lain-lain.

Beban (Expenses)
Beban merupakan biaya (pengorbanan) yang terjadi untuk memperoleh pendapatan. Bebn juga
dapat diartikan sebagai Aset atau jasa yang digunakan dalam proses menghasilkan pendapatan.
Beban dikelompokkan menjadi dua yaitu :
 Beban Usaha,yaitu biaya yang terjadi dari aktivitas usaha pokok (utama) perusahaan.
Misal : beban gaji, beban sewa, dan lain-lain.
 Beban Lain-lain,yaitu biaya yang terjadi dari aktivitas diluar usaha utama perusahaan.
Misal : beban bunga bank, rugi penjualan Aset tetap, dan lain-lain.

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 46


Semua akun yang dibicarakan di atas dibuat dalam bentuk bagan akun atau daftar akun.
Bagan akun dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi para manajer perusahaan atau
pengguna laporan keuangan lainnya. Dalam bagan akun, akun-akun diberi nomor sebagai bahan
referensi. Sistem penomoran yang fleksibel umumnya digunakan. Sehingga akun baru dapat
ditambahkan tanpa mempengaruhi nomor akun lainnya. Dalam bagan akun, akun-akun diberi
nomor sebagai bahan referensi. Sistem penomoran yang fleksibel umumnya digunakan,
sehingga akun baru dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi nomor akun lainnya.
Perhatikan keterangan berikut:
Kelompok akun 1 : (angka pertama menunjukkan kelompok akun).
Kelompok akun 11 : (angka kedua menunjukkan golongan akun).
Kelompok akun 111: (angka ketiga menunjukkan subgolongan/kelas akun).
Misalnya:
Kas 111
Piutang 112
Perlengkapan 113
Peralatan 121
Tanah 122
Peraga 1 Ilustrasi Akun
Akun Kode Akun
Kas 111
Piutang usaha 112
Perlengkapan 113
Peralatan 121
Utang usaha 211
Ekuitas MangOding 311
Prive MangOding 312
Pendapatan Jasa 411
Beban Listrik 511
Beban Gaji 512

Peraga 1 menunjukkan bagan akun. Akun tambahan akan diperkenalkan pada bagian
selanjutnya. Pada Peraga 1, setiap akun diberi kode dua angka. Angka pertama merupakan
angka klasifikasi utama pada buku besar di mana akun tersebut berada. Akun yang dimulai
dengan angka 1 merupakan aset; 2 kewajiban; 3 ekuitas pemilik; 4 pendapatan; dan 5 beban.
Angka kedua merupakan urutan lokasi dalam kelasnya masing-masing.

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 47


Karakteristik Akun
Akun yang paling sederhana mempunyai tiga bagian. Pertama, setiap akun mempunyai
judul, yakni nama transaksi yang akan dicatat dalam akun tersebut. Kedua, setiap akun
mempunyai ruang untuk mencatat peningkatan jumlah pos atau item bersangkutan. Ketiga,
setiap akun mempunyai ruang untuk mencatat penurunan jumlah pos bersangkutan. Bentuk
akun yang terlihat di bahwa ini dinamakan akun T (T account), karena mirip dengan huruf T. Sisi
kiri akun tersebut dinamakan debit sedangkan sisi kanan dinamakan kredit.

Judul
Sisi kiri Sisi kanan
debit kredit

Nilai transaksi yang dimasukkan ke sisi kiri sebuah akun, tanpa memandang judul
akunnya, disebut debit (debit) ke akun tersebut. Jika debit dimasukkan ke dalam akun, maka
akun tersebut disebut telah didebit. Nilai transaksi yang dimasukkan ke sisi kanan akun
dinamakan kredit dan akun tersebut dinamakan telah dikredit. Debit dan Kredit sering juga
disingkat menjadi Dr. dan Kr atau D dan K.
Dalam akun kas di bawah ini, transaksi yang menyangkut penerimaan kas dicatat pada
sisi debit akun. Transaksi yang menyangkut pembayaran kas dicatat pada sisi kredit. Jika
sewaktu-waktu dibutuhkan informasi tentang total penerimaan kas, maka seluruh angka yang
ada di sisi debit dapat dijumlahkan dan total dan dicantumkan di bawah ayat debit terakhir.
Demikian juga, total pembayaran kas dapat diperoleh dengan cara yang sama, yakni
menjumlahkan angka pada sisi kredit. Jumlah kas ditangan dapat diperoleh dengan
mengurangkan jumlah penerimaan kas. jumlah ini dinamakan saldo akun (balance of the
account). Jumlah tersebut dapat disisipkan ke dalam akun di sebelah kolom total debit. Dengan
demikian, saldo tersebut dinamakan sebagai salso debit (debit balance).

Kas
Rp 3.750 Rp 850
4.300 1.400
Sisi
2.900 700 Sisi
Debit 4.100 Rp10.950 2.900 Kredit
Akun Akun
1.000
Rp 6.850

Total
Debit

Total
Saldo akun Kredit
(Total debit – Total kredit)

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 48


Transaksi Dalam Akun
Setiap transaksi bisnis mempengaruhi paling tidak dua akun. Untuk menganalisis dan
mengikhtisarkan transaksi dalam akun. Akuntansi yang digunakan dalam semua perusahaan
menggunakan sistem akuntansi ayat jurnal berpasangan (double-entry accounting system).
Sebelumnya di bab 1 telah dijelaskan bahwa setiap transaksi paling kurang mempengaruhi dua
atau lebih akun untuk menjaga keseimbangan dalam bentuk persamaan akuntansi. Dengan kata
lain setiap transaksi harus di debet dan di kredit atau total yang dicatat di debet sama dengan
total yang dicatat dikredit (Aset = Liabilitas + Ekuitas).
Sistem akuntansi ayat jurnal berpasangan juga memiliki aturan pendebetan dan
pengkreditan (rule of debit and credit) khusus untuk mencatat transaksi ke dalam akun. Apabila
terjadi peningkatan atau penurunan liabilitas akan dicatat pada lawan dari peningkatan dan
penurunan aset. Aturan ini dapat diringkas seperti berikut ini.

Debet Kredit
Peningkatan aset Penurunan aset
Penurunan liabilitas Peningkatan liabilitas

Aturan pendebetan dan pengkreditan dapat dibuat untuk lima akun besar yaitu akun
aset, akun liabilitas, akun ekuitas, akun pendapatan, dan akun beban.
Akun Laporan Posisi Keuangan
Aturan pendebetan dan pengkreditan untuk akun posisi keuangan dibuat sebagai berikut.
Akun Laporan Posisi Keuangan
ASET LIABILITAS EKUITAS PEMILIK
Akun Aset = Akun Liabilitas + Akun Modal Pemilik
Debet Kredit Debit Kredit Debit Kredit
untuk untuk untuk untuk untuk untuk
kenaikan penurunan penurunan kenaikan penurunan kenaikan
(+) (-) (-) (+) (-) (+)
Saldo Saldo Saldo
Normal Normal Normal

Akun Laporan Laba Rugi


Hubungan antara laporan laba rugi dengan ekuitas pemilik akan mempermudah dalam
membuat aturan pendebetan dan pengkreditan untuk laporan laba rugi. Ekuitas pemilik dikredit
jika terjadi kenaikan. Bila terjadi laba, maka demikian akan menaikan ekuitas pemilik. Akun
pendapatan di kredit bila terjadi kenaikan dan di debet jika terjadi penurunan. Bila ada
penurunan ekuitas yang dicatat di debet merupakan kenaikan dalam beban. Demikian apabila
terjadi kenaikan beban maka merupakan penurunan ekuitas. Berikut aturan pendebetan dan
pengkreditan untuk laporan laba rugi.

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 49


Akun Laporan Laba Rugi
Akun Pendapatan Akun Beban
Debet Kredit Debit Kredit
untuk untuk untuk untuk
penurunan Kenaikan kenaikan penurunan
(-) +) (+) (-)
Saldo Saldo
Normal Normal

Akun Prive/Deviden
Aturan pendebetan dan pengkreditan akun prive atau deviden didasarkan pada ekuitas pemilik.
Dalam kaitan ini, prive atau deviden akan menurunkan ekuitas pemilik. Untuk itu, kenaikan
prive dicatat sebelah debet dan penurunan di kredit. Aturan pendebetan dan pengkreditan akun
prive atau deviden seperti berikut ini.

Akun Beban
Debit Kredit
untuk untuk
kenaikan penurunan
(+) (-)
Saldo
Normal

Saldo Normal Akun


Jumlah kenaikan yang dicatat dalam akun biasanya sama atau lebih besar daripada
jumlah penurunan yang tercatat dalam akun tersebut. Karena itu, saldo normal dari semua akun
biasanya bernilai positif. Contohnya, total debit dalam akun aset (kenaikan) biasanya akan lebih
besar dari total kredit (penurunan). Apabila sisi debet lebih besar daripada sisi kredit maka
selisih keduanya adalah selisih debet. Sebaliknya, apabila sisi kredit suatu akun lebih besar dari
sisi debet, maka selisihnya adalah selisih kredit.
Dengan demikian aset bersaldo normal debet, liabilitas dan ekuitas bersaldo normal
kredit, pendapatan bersaldo normal kredit, beban bersaldo normal debet, dan prive atau
deviden bersaldo normal debet. Aturan saldo normal dapat dilihat pada masing-masing akun
seperti pada ilustrasi dalam masing-masing laporan keuangan.

Transaksi dan Akun


Transaksi adalah kejadian kejadian yang terjadi di dalam perusahaan, yang mana
kejadian tersebut dapat mempengaruhi kas dan kewajiban perusahaan yang dikukur dalam
satuan uang. Setiap transaksi yang terjadi harus dikuatkan atau ditunjukkan bukti transaksinya
(dokumen). Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi biasanya menyiapkan dokumen yang

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 50


menjelaskan rincian transaksi. Dokumen-dokumen itulah yang kemudian akan menjadi dasar
untuk menganalisis dan mencatat transaksi.
Bukti transaksi tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Bukti transaksi penjualan dan pembelian yang dilakukan secara tunai, misalkan nota
kontan dan BKK (Bukti Kas Keluar).
2. Bukti transaksi penerimaan tunai, misalkan kuitansi dan BKM (Bukti Kas Masuk).
3. Bukti transaksi penjualan dan pembelian yang dilakukan secara kredit, misalkan faktur.
4. Bukti transaksi intern perusahaan, misalnya memo pemakaian bahan dan memo
penyusutan akativa.
5. Bukti transaksi retur penjualan dan retur pembelian, misalnya nota debit dan nota kredit
Berikut adalah beberapa bukti pendukung suatu transaksi yang menjadi dasar dalam
pembukuan:
Bukti Pendukung Transaksi
Transaksi Bukti Internal Bukti Eksternal
Penerimaan kas/bank Kuitansi Bukti peembayaran
Bukti setoran
Kredit memo bank
Pengeluaran kas/bank Bukti pembayaran Kuitansi
Debit memo bank
Pembelian Surat order pembelian Faktur
Bukti penerimaan barang Bukti pengiriman barang
Bukti penerimaan jasa
Penjualan Surat perintah pengiriman barang
(order delivery)
Faktur
Penyusutan aset tetap Bukti pembukuan internal
Penyisihan piutang Bukti pembukuan internal
Penggunaan bahan baku Bukti permintaan bahan
Rupa-rupa kejadian lainnya Rupa-rupa bukti internal yang
khusus dirancang

Sebelumnya telah disebutkan bahwa akuntan merancang sebuah sistem akuntansi yang
disebut sistem double-entry merupakan alat yang sangat efektif untuk menganalisis pengaruh
dari berbagai transaksi. Penggunaan system tersebut untuk menganalisis transaksi dapat
diikhtisarkan sebagai berikut:
1. Tentukan apakah akun aset, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan atau beban
terpengaruh oleh suatu transaksi.
2. Untuk setiap akun yang terpengaruh oleh transaksi, tentukan apakah akun tersebut
mengalami kenaikan atau penurunan.
3. Tentukan apakah kenaikan atau penurunan yang terjadi dalam suatu transaksi dicatat
sebagai debit atau kredit./

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 51


Berikut adalah contoh pembuatan bukti-bukti transaksi di Tailor MangOding (untuk
setiap transaksi yang terjadi). Dengan melihat kembali transaksi-transaksi yang terjadi pada
bulan Maret 2017 yang terdapat di bab sebelum.

1 Maret MangOding membuka usaha jahitan dengan menyerahkan uang Rp20.000.000,00


untuk membuka usaha.
2 Maret MangOding membeli peralatan jahit dari UD Setuju senilai Rp3.000.000,00 secara
kredit.
2 Maret MangOding membeli perlengkapan jahit senialai Rp1.000.000,00 secara kontan di
UD Setia.
5 Maret Diterima uang tunai atas jasa yang dikerjakan sebesar Rp500.000,00 dari ibu
Pretty.
7 Maret MangOding membayar utang usaha sebesar Pp2.000.000,00 kepada UD Setuju.
10 Maret Diserahkan pekerjaan jasa kepada bapak Rubby senilai Rp1.000.000,00
pembayaran belum diterima.
12 Maret Diterima pembayaran piutang senilai Rp750.000,00 dari bapak Rubby.
14 Maret MangOding mengambil uang tunai sebesar Rp100.000,00 untuk kepentingan
pribadi.
20 Maret Diterima uang tunai atas jasa jahitan sebesar Rp1.500.000,00 dari ibu Murni.
20 Maret Dibayar biaya listrik sebesar Rp200.000,00.
29 Maret Dibayar gaji pegawai sebesar Rp600.000,00.

UD Setuju Tailor MangOding


Jln. Matahari No. 75 No.001/BKK/13
Jl.Malang No.20
Kepada Yth. Tanggal:02/03/13
Tn Oding No Faktur :21
TailorMangOding Tgl:02/03/2017 Bukti Kas Keluar
FAKTUR Dibayar kepada : UD Setia
No Keterangan Jumlah Jumlah : Rp1.000.000,00
Keterangan :Pembayaran pembelian
1 Pembelian mesin jahit perlengkapan jahit secara tunai.
secara kredit
Rp3.000.000,00 Yang Menyerahkan, Yang Menerima.

Yang Menyerahkan Yang Menerima, Tn Oding Lina


Roni Oding

Tailor MangOding No: 001/BKM/13 Tailor MangOding No.002/BKK/13


Jln. Malang No.20 Tanggal:05/03/13 Jl.Malang No.20
6. Tanggal:07/03/13
Bukti Kas Masuk
7. Bukti Kas Keluar
Diterima dari : Ibu Pretty Dibayar kepada : UD Setuju
8.
Jumlah : Rp500.000,00 Jumlah : Rp2.000.000,00
Keterangan : Membayar jasa Jahitan Keterangan : Membayar utang atas pembelian
Pakaian kantor. peralatan jahit pada tgl 2 maret 2017.
9. Sisanya dilunasi bulan depan
Yang Menyerahkan, Yang Menerima,
10.
Tn Oding Ibu Pretty Yang Menyerahkan, Yang Menerima.

Tn Oding Rina

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 52


TailorMangOding No.001/MEMO/13 Tailor MangOding No: 002/BKM/13
Jl.Malang No.20 Tanggal:12/03/13 Jln. Malang No.20 Tanggal:12/03/13

MEMO Bukti Kas Masuk


Diserahkan : Bapak Rubby
Jumlah : Rp1.000.000,00 Diterima dari : Bpk. Rubby
Keterangan : Diserahkan jasa jahitan seragam Jumlah : Rp750.000,00
dinas pembayaran menyusul Keterangan : Membayar sebagian jasa Jahitan
(piutang) Seragam Dinas.

Yang Menyetor, Yang Menerima. Yang Menyerahkan, Yang Menerima,

Tn Oding Bpk. Rubby Tn Oding Bpk. Rubby

Tailor MangOding No.003/BKK/13 Tailor MangOding No: 003/BKM/13


11.
Jl.Malang No.20 Jln. Malang No.20 Tanggal:20/03/13
Tanggal:14/03/13
12. Bukti Kas Masuk
Bukti Kas Keluar
13. kepada
Dibayar
Jumlah
: Bpk Oding
: Rp100.000,00
Diterima dari
Jumlah
: Ibu Murni
: Rp1.500.000,00
Keterangan : Pengambilan Pribadi pemilik Keterangan : Membayar biaya jasa Jahitan
14. 5 buah kebaya.
Yang Menyerahkan, Yang Menerima.
Yang Menyerahkan, Yang Menerima,
Tn. Oding Tn. Oding
Tn Oding Ibu Murni

Tailor MangOding No.004/BKK/13 Tailor MangOding No.005/BKK/13


Jl.Malang No.20 Jl.Malang No.20 Tanggal:29/03/13
Tanggal:20/03/13
Bukti Kas Keluar
Bukti Kas Keluar Dibayar kepada : Ibu Shanty
Dibayar kepada : PLN Jumlah : Rp600.000,00
Jumlah : Rp200.000,00 Keterangan : Membayar gaji bulan Maret 2017
Keterangan : Membayar biaya listrik bulan
Maret
2017 Yang Menyerahkan, Yang Menerima.

Yang Menyerahkan, Yang Menerima. Tn. Oding Shanty

Tn. Oding Lusi

Proses Pencatatan (Recording Process)


Berdasarkan dokumen bisnis atau bukti-bukti transaksi di atas, maka pencatatan
dilakukan dalam jurnal (journal). Oleh karena itu proses pencatatan dimulai dengan transaksi.
Perusahaan selanjutnya menganalisis bukti-bukti tersebut untuk menentukan pengaruh
transaksi terhadap akun spesifik.
Pada umumnya setiap perusahaan dalam proses pencatatan menggunakan tiga langkah
dasar yakni:
1. Menganalisis setiap transaksi.

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 53


2. Memasukkan transaksi ke dalam jurnal.
3. Mentransfer informasi jurnal ke dalam akun yang tepat di buku besar.

Jurnal (Journal)
Perusahaan mencatat transaksi sesuai dokumen bisnis ke dalam catatan yang disebut
jurnal. Oleh karena itu jurnal dikenal sebagai catatan pertama kali dalam akuntansi (the book of
originaly entry). Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara
kronologis dengan menunjukkan rekening yang harus di debet dan di kredit beserta jumlahnya.
Yang paling penting dalam setiap transaksi ketika dijurnal adalah setiap transaksi itu harus
menunjukkan pengaruh debet atau kredit terhadap akun spesifik. Dengan demikian fungsi jurnal
yakni:
1. Menunjukkan satu tempat pengaruh lengkap sebuah transaksi;
2. Menyediakan catatan secara kronologis transaksi;
3. Membantu mencegah atau lokasi kesalahan karena jumlah yang di debet dan kredit
setiap ayat jurnal mudah untuk dibandingkan;
4. Menyediakan ruang yang cukup untuk keterangan transaksi
Jurnal dan akun buku besar mempunyai peranan yang tidak dapat dipisahkan di dalam
mencatat transaksi-transaksi perusahaan. Jurnal mencatat pengaruh dari tiap transaksi
perusahaan terhadap persamaan akuntansi secara kronologis sedangkan akun buku besar
mengelompokkan dan meringkas pengaruh transaksi terhadap aset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan dan beban.
Praktek yang terjadi menyebutkan bahwa perusahaan pada dasarnya mengenal banyak
bentuk jurnal. Namun, perusahaan secara spesifik menggunakan bentuk jurnal dasar yang
disebut jurnal umum (general journal). Hal-hal yang perlu dimasukkan ke dalam jurnal adalah 1)
tanggal transaksi; 2) akun dan jumlah di debet dan kredit; penjelasan ringkas dari transaksi.
Untuk itu, bentuk jurnal dapat dibuat seperti berikut ini.
Jurnal Halaman...
Jumlah
Tanggal Rekening dan Keterangan Referensi
Debet Kredit
(1) (2) (3)
(4) (5)

Penjelasan kolom-kolom dalam lembar jurnal adalah sebagai berikut:


Kolom (1) untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi. Sisi kiri untuk mencata tahun dan sisi
kanan untuk mencatat bulan.
Kolom (2) untuk mencatat nama rekening mana yang harus di debet dan kredit. Didalamnya
juga memuat penjelasan singkat.

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 54


Kolom (3) untuk mencatat nomor rekening sesuai dengan jumlah yang di debet dan kredit
sesuai kolom (2).
Kolom (4) untuk mencatat jumlah rupiah yang harus didebetkan sesuai kolom (2)
Kolom (5) untuk mencatat jumlah rupiah yang harud dikreditkan sesuai kolom (2).
Proses memasukkan transaksi ke dalam jurnal disebut penjurnalan (Journalizing).
Perusahaan memasukkan ayat jurnal secara terpisah untuk setiap transaksi. Berikut diberikan
ilustrasi bagaimana cara mencatat transaksi ke dalam jurnal.

Jurnal Halaman...
Jumlah
Tanggal Rekening dan Keterangan Referensi
Debet Kredit
(1) (2) (3)
(4) (5)
2017, 2 Kas 101 Rp 185.000.000
Sept Modal Engel 301 Rp 185.000.000
(Setoran modal pemilik)
5 Perlengkapan kantor 113 12.000.000
Hutang dagang 201 12.000.000
(Pembelian perlengkapan kantor)

Buku Besar (Ledger)

Seperti telah kita bahas sebelumnya, transaksi pertama-tama dicatat dalam jurnal.
Kemudian secara periodik, ayat jurnal tersebut dipindahkan ke akun-akun pada buku besar.
Buku besar adalah kelompok-kelompok akun yang digunakan oleh sebuah perusahaan. Akun
yang dicatat di jurnal harus sama dengan akun yang dicatat dalam buku besar. Buku besar pada
dasarnya dijaga dalam tempat dimana semua transaksi tentang perubahan dalam saldo akun
khusus.
Umumnya perusahaan menggunakan model buku besar yang disebut buku besar umum
(general ledger). Buku besar umum memuat semua informasi tersendiri tentang akun aset,
liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban. Bentuk buku besar yang paling sederhana adalah
bentuk T dan juga bentuk skontro. Berikut dibuat format buku besar bentuk T atau Skontro dan
bentuk buku besar tiga kolom atau saldo berjalan.

Buku Besar xxx No:


Sisi kiri Sisi kanan
Debit Kredit
(1) (2)

Setiap buku besar perlu dibuat judul yang memuat nama akun sesuai dengan akun yang ada di
jurnal. Apabila akun yang ada di jurnal adalah di debet, maka dalam buku besar juga
Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 55
dimasukkan ke sisi debet. Sebaliknya, jika akun di jurnal adalah di kredit maka akun tersebut
juga ditransfer ke buku besar sebelah kredit. Ketika memidahkan dari jurnal jangan lupa juga
memindahkan tanggal transaksi. Proses pemindahan transaksi dari jurnal ke buku besar disebut
posting (pemosan). Tanggal transaksi yang dipindahkan dari jurnal harus sama dengan tanggal
yang sama di buku besar. Contoh buku besar model akun berjalan seperti berikut ini.
Buku Besar: Kas No Rek ...
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Juli 2017 1 Saldo bulan Juni Rp.111.500.000 - Rp.111.500.000
3 Bayar sewa kantor Rp10.000.000 101.500.000
4 Penjualan tunai 15.000.000 16.500.000

Berikut adalah contoh memindahkan akun dari jurnal ke buku besar.

Jumlah
Tanggal Rekening dan Keterangan Referensi
Debet Kredit
(1) (2) (3)
(4) (5)
2017, 2 Kas 101 Rp 185.000.000
Sept Modal Engel 301 Rp 185.000.000
(Setoran modal pemilik)

Kas No. 101


Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
2017 2 Setoran modal pemilik 1 Rp 185.000.000 - Rp 185.000.000
Sept

Modal Engel No. 301


Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
2017 2 Setoran modal pemilik 1 Rp 185.000.000 Rp 185.000.000
Sept

Ilustrasi 1 berikut sesuai dengan informasi transaksi yang terjadi untuk Tailor MangOdang bulan
Maret 2017. Adapun transaksi tersebut sebagai berikut:
1 Maret MangOding membuka usaha jahitan dengan menyerahkan uang
Rp20.000.000,00 untuk membuka usaha.
2 Maret MangOding membeli peralatan jahit dari UD Setuju senilai Rp3.000.000,00
secara kredit.
2 Maret MangOding membeli perlengkapan jahit senialai Rp1.000.000,00 secara
kontan di UD Setia.
5 Maret Diterima uang tunai atas jasa yang dikerjakan sebesar Rp500.000,00 dari
ibu Pretty.
7 Maret MangOding membayar utang usaha sebesar Pp2.000.000,00 kepada UD
Setuju.

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 56


10 Maret Diserahkan pekerjaan jasa kepada bapak Rubby senilai Rp1.000.000,00
pembayaran belum diterima.
12 Maret Diterima pembayaran piutang senilai Rp750.000,00 dari bapak Rubby.
14 Maret MangOding mengambil uang tunai sebesar Rp100.000,00 untuk
kepentingan pribadi.
20 Maret Diterima uang tunai atas jasa jahitan sebesar Rp1.500.000,00 dari ibu
Murni.
20 Maret Dibayar biaya listrik sebesar Rp200.000,00.
29 Maret Dibayar gaji pegawai sebesar Rp600.000,00.

Berdasarkan informasi transaksi di atas, maka dibuat jurnal untu Tailor MangOdang seperti
tampak pada format jurnal berikut ini.

TAILOR MangOding
JURNAL UMUM
PERIODE MARET 2017 N0: 01
Kredit (Rp)
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp)
2017, 1 Kas 20.000.000,00
Maret Ekuitas MangOding 20.000.000,00
(Ekuitas Awal)
2 Peralatan 3.000.000,00
Utang Usaha 3.000.000,00
(Pembelian peralatan)
2 Perlengkapan 1.000.000,00
Kas 1.000.000,00
(Membeli Perlengkapan Tunai)
5 Kas 500.000
Pendapatan Jasa 500.000
(Penerimaan Pendapatan)
7 Utang Usaha 2.000.000,00
Kas 2.000.000,00
(Pembayaran Utang)
10 Piutang Usaha 1.000.000,00
Pendapatan Jasa 1.000.000,00
(Piutang Pendapatan)
12 Kas 750.000,00
Piutang Usaha 750.000,00
(Penerimaan Pendapatan)
14 Prive Tn. Oding 100.000,00
Kas 100.000,00
(Pengambilan Pribadi)
20 Kas 1.500.000,00
Pendapatan jasa 1.500.000,00
(Penerimaan pendapatan)
20 Biaya Listrik 200.000,00
Kas 200.000,00
(Pembayaran Listrik)
29 Beban Gaji 600.000,00
Kas 600.000,00
(Gaji Pegawai)
Jumlah 30.650.000,00 30.650.000,00

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 57


Berikut posting buku besar dari buku jurnal berdasarkan transaksi di Tailor MangOding
selama bulan Maret 2017.
Akun : Kas
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
1 Maret Setoran Ekuitas awal JU 01 20.000.000,0 20.000.000,00
0
2 Maret Pembelian peralatan JU 01 1.000.000,00 19.000.000,00
5 Maret Pembelian perlengkapan JU 01 500.000,00 19.500.000,00
tunai
7 Maret Pembayaran hutang JU 01 2.000.000,00 17.500.000,00
usaha
12 Maret Pelunasan piutang JU 01 750.000,00 18.250.000,00
14 Maret Pengambilan pemilik JU 01 100.000,00 18.150.000,00
20 Maret Penerimaan pendapatan JU 01 1.500.000,00 19.650.000,00
20 Maret Pembayaran beban listrik JU 01 200.000,00 19.450.000,00
29 Maret Pembayaran beban gaji JU 01 600.000,00 18.850.000,00

Akun: Piutang
Tanggal Saldo
Bulan Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
10 Maret Posting JU 01 1.000.000,00 1.000.000,00
12 Maret Posting JU 01 750.000,00 250.000,00

Akun: Perlengkapan
Tanggal Saldo
Bulan Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
2 Maret Posting JU 01 1.000.000,00 1.000.000,00

Akun : Peralatan
Tanggal Saldo
Bulan Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
2 Maret Posting JU 01 3.000.000,00 3.000.000,00

Akun: Utang Usaha


Tanggal Saldo
Bulan Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
2 Maret Posting JU 01 3.000.000,00 3.000.000,00
7 Maret Posting JU 01 2.000.000,00 1.000.000,00

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 58


Akun: Ekuitas Oding
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
Bulan
1 Maret Posting JU 01 20.000.000,00 20.000.000,00

Akun Prive Oding


Tanggal Saldo
Bulan Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
14 Maret Posting JU 01 100.000,00 100.000,00

Akun: Pendapatan Jasa


Tanggal Saldo
Bulan Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
5 Maret Posting JU 01 500.000,00 500.000,00
10 Maret Posting JU 01 1.000.000,00 1.500.000,00
20 Maret Posting JU 01 1.500.000,00 3.000.000,00

Akun: Beban Listrik


Tanggal Saldo
Bulan Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
20 Maret Posting JU 01 200.000,00 200.000,00

Akun: Beban Gaji


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
Bulan
29 Maret Posting JU 01 600.000,00 600.000,00

Ilustrasi 2. Berikut adalah transaksi yang terjadi Jasa Rental "Softbyte" selama Juli 2017 untuk
T_1 sampai T_10. Berdasarkan transaksi-transaksi tersebut kemudian dibuatlah jurnal dan buku
besar seperti tampak pada hasil berikut ini.

T_1, Tuan R setor kas $ 15.000 untuk penyertaan modal pada sofbyte.
Kas $15.000.
Modal $15.000.

T_2, Beli peralatan kantor $7.000 sec tunai


Peralatan kantor $7.000.
Kas $7.000.

T_3, Beli perlengkapan (kertas) secara kredit $1.600.


Perlengkapan (kertas) $1.600.
Hutang dagang $1.600.

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 59


T_4, Terima kas dari pelanggan atas jasa yg diberikan sofbyte $1.200.
Kas $1.200.
Pendapatan $1.200.

T_5, Terima surat tagihan atas pemasangan iklan, akan dibayar kemudian $250.
Beban Iklan $250.
Hutang D $250.

T_6, Terima penjualan jasa dari klien $3.500, (cash $1.500, credit $2.000)
Kas $1.500.
Piutang $2.000.
Revenue 3.500.

T_7, Pembayaran biaya gaji $900, sewa $600, utilitas $200, secara tunai.
Biaya gaji $900
Biaya sewa $600
Biaya utilitas $200
Kas $1.700

T_8, Bayar tagihan iklan cash $250.


Hutang D $250
Kas $250

T_9, Menerima pembayaran dari jasa yg diberikan (T_6) $600


Kas $600
Piutang D $600

T_10, Pengambilan prive oleh tuan R $1.300.


Prive $1.300
Kas $1.300

Setelah selesai di jurnal kemudian akun-akun tersebut ditransfer atau diposkan ke buku besar
untuk masing-masing akun seperti tampak pada peraga berikut ini.

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 60


KAS
Tgl Explanation Ref D K Saldo
1-9 Investasi tuan R 15.000. 15.000.
Beli peralatan kantor 7.000. 8.000.
Terima kas atas jasa yg diberikan dr 1.200. 9.200.
pelanggan
Terima jasa dr klien 1.500. 10.700.
Biaya gaji, sewa, & utility 1.700. 9.000.
Bayar tagihan iklan 250. 8.750.
Terima pembayaran dr jasa yg diberikan 600. 9.350.
Pengambilan prive tuan R 1.300. 8.050.

MODAL
Tgl Explanation Ref D K Saldo
1-9 Investasi tuan R 15.000. 15.000.

PENDAPATAN

Tgl Explanation Ref D K Saldo


T_4 Pendapatan atas jasa yg diberikan 1.200. 1.200.
T_6 Pendapatan jasa 3.500. 3.500.
4.700.

PERALATAN
Tgl Explanation Ref D K Saldo
Beli peralatan kantor 7.000. 7.000.

PERLENGKAPAN
Tgl Explanation Ref D K Saldo
Beli perlengkapan kantor 1.600. 1.600.

BEBAN IKLAN
Tgl Explanation Ref D K Saldo
Membayar beban iklan 250. 250.

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 61


PIUTANG
Tgl Explanation Ref D K Saldo
Tagihan jasa programing yg akan diterima 2.000. 2.000.
Klien bayar tagihan atas jasa yg 600. 1.400.
diterimanya

HUTANG DAGANG
Tgl Explanation Ref D K Saldo
. 1.600 1.600.
Beban iklan ditanggunghkan 250 1.850
Bayar hutang 250 1.600

GAJI
Tgl Explanation Ref D K Saldo
Biaya gaji 900. 900.

SEWA
Tgl Explanation Ref D K Saldo
Biaya sewa 600. 600.

UTILITAS
Tgl Explanation Ref D K Saldo
Biaya utility 200. 200.

PRIVE
Tgl Explanation Ref D K Saldo
Biaya utility 200. 200.

Neraca Saldo (Trial Balance)


Neraca saldo adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo buku besar. Saldo ini berasal
dari selisih antara sisi debet dan sisi kredit akun. Jika jumlah sisi debet lebih besar dari sisi kredit
Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 62
maka termasuk sebagai saldo debet, sebaliknya jika sisi kredit lebih besar dari sisi debet maka
termasuk sebagai saldo kredit. Saldo menggambarkan jumlah yang tersisa pada suatu saat
tertentu. Apabila perusahaan menggunakan format buku besar saldo berjalan, maka dengan
sendirinya saldo-saldo akan terlihat setiap ada transaksi. Namun apabila perusahaan
menggunakan format akun T, maka dengan sendirinya saldo harus dihitung.
Penyusunan neraca saldo biasanya dilakukan pada tiap akhir bulan atau akhir periode.
Saldo akun dalam neraca saldo merupakan ringkasan transaksi yang telah dicatat dalam satu
periode akuntansi. Perlu diingat bahwa penyusunan neraca saldo dilakukan sesuai urutan akun
yaitu mulai akun-akun aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan kemudian bagian terakhir adalah
akun beban. Neraca saldo berfungsi untuk membuktikan apakah akun yang dipindahkan ke
buku besar semuanya telah dilakukan dengan baik. Langkah-langkahnya mengerjakan neraca
saldo yakni:
1. Hitung dan tentukan saldo akhir dari tiap-tiap akun buku besar.
2. Saldo akhir dari tiap-tiap akun disusun dalam neraca saldo sesuai dengan nomor kode
akun dan tingkat likuiditasnya.
3. Buktikan kesamaan antara kedua kolom debet dan kredit.

Penemuan Dan Korelasi Kesalahan


Konsep materialitas (materiality concept) menyatakan bahwa kasalahan dapat ditangani
dengan cara yang paling mudah. Misalnya, kesalahan beberapa rupiah/dolar dalam pencatatan
aset yang dinyatakan sebagai beban pada perusahaan yang memiliki aset jutaan rupiah/dolar
akan dianggap sebagai kesalahan yang tidak material dan tidak dibutuhkan korelasi.
Neraca saldo adalah cara yang paling efektif untuk menemukan kesalahan dalam buku
besar. Namun, neraca saldo tersebut hanya mengindikasikan bahwa jumlah debit dan kredit
adalah sama. Namun, terdapat juga kesalahan yang tidak menyebabkan perbedaan jumlah
dalam neraca saldo, yakni:
1. Transaksi yang tidak tercatat atau tidak diposkan.
2. Pencatatan jumlah yang sama di sisi debit dan kredit tetapi slah.
3. Pencatatan transaksi yang sama lebih dari satu kali.
4. Pemosan transaksi secara benar sebagai debit dan kredit, tetapi ke akun yang salah.
Besarnya selisih diantara kedua jumlah total neraca saldo seringkali dapat menjelaskan
sifat kesalahan atau menjelaskan dimana terjadi kesalahan. Kekeliruan lainnya dikenal sebagai
transposisi dan slide. Transposisi (trans-position) terjadi bila urutan digit dalam angka ayat jurnal
berubah secara tidak sengaja. Slide terjadi jika terjadi kesalahan penempatan jumlah. Jika
kesalahan tidak ditemukan dalam neraca saldo, maka langkah-langkah dalam prosedur
akuntansi harus ditelusuri kembali, mulai dari langkah terakhir sampai dengan ayat jurnal dalam
jurnal. Biasanya kesalahan yang mengakibatkan selisih dalam neraca saldo akan ditemukan
sebelum semua prosedur ditelusuri. Prosedur yang digunakan untuk mengoreksi kesalahan
dalam jurnal atau pemosan sangat tergantung pada sifat dan waktu ditemukannya kesalahan.
Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 63
Kedua ilustrasi yang telah dibuat di atas dapatlah disusun neraca saldo. Ilustrasi 1 untuk
perusahaan Tailor MangOdang dan Ilustrasi 2 untuk perusahaan Jasa Komputer Softbyte.
Ilustrasi 1
Tailor MangOdang
Neraca Saldo
31 Maret 2017
Akun Debet Kredit
Kas Rp 18.850.000
Piutang 250.000
Perlengkapan 1.000.000
Peralatan 3.000.000
Hutang Usaha 1.000.000
Ekuitas Oding 20.000.000
Prive Oding 100.000
Pendapatan Jasa 3.000.000
Beban Listrik 200.000
Beban Gaji 600.000
Rp 24.000.000 Rp 24.000.000

Hasil penjumlahan neraca saldo menunjukkan jumlah yang sama antara sisi debet dan sisi
kredit. Hasil ini menunjukkan bahwa baik jurnal maupun buku besar telah dilakukan dengan
benar.
Ilustrasi 2.
Komputer Softbyte
Neraca Saldo
31 Juli 2017
Akun Debet Kredit
Kas $ 8.050
Piutang 1.400
Perlengkapan 1.600
Peralatan 7.000
Hutang Usaha $ 1.600
Ekuitas Oding 15.000
Prive R 1.300
Pendapatan Jasa 4.700
Beban Iklan 250
Beban Sewa 600
Beban Gaji 900
Beban Utilitas 200
$ 21.300 $ 21.300

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 64


SOAL LATIHAN:
Soal 1: Akun dan Bagan Akun
Sebuah sekolah pengembangan diri telah terdaftar pada Kementerian Perdagangan untuk
mendirikan perusahaan dengan nama Sekolah Pengembangan Diri. Daftar akun yang akan
dimasukkan ke dalam buku besar adalah
Utang usaha Beban lain-lain
Piutang usaha Asuransi dibayar dimuka
Kas Beban sewa
Peralatan Bahan habis pakai
Pendapatan jasa Beban bahan habis pakai
Modal Engel Sewa diterima dimuka
Prive, Engel Beban upah
Saudara diminta mengurutkan akun yang seharusnya muncul di buku besar dan berikan nomor
akunnya. Setiap akun memiliki nomor akun sebanyak dua digit. Digit pertama menunjukkan
klasifikasi aset dan seterusnya; dan digit kedua menunjukkan akun spesifik dalam setiap
klasifiaksi utama.

Soal 2: Aturan debet dan kredit


Tabel berikut ini merangkum aturan debet dan kredit. Untuk setiap butir identifikasikanlah
aturan jika kenaikan, penurunan, dan saldo normal untuk masing-masing akun tersebut.
Akun Laporan posisi keuangan Kenaikan Penurunan Saldo Normal
Aset
Kas
Piutang
Peralatan
Liabilitas
Ekuitas:
Modal
Prive
Laporan laba rugi:
Pendapatan
Beban

Soal 3 (Jurnal, buku besar, dan neraca saldo)


Christina Kiesia seorang arsitek mendirikan perusahaan jasa arstiek pada tanggal 1 Juli 2012.
Dalam bulan tersebut terdapat transaksi sebagai berikut:

a. Ditransfer kas dari akun bank pribadi ke perusahaan $18.000


b. Dibayar sewa kantor dan ruang kerja untuk bulan Juli $1.500
c. Dibeli mobil bekas seharga $16.500 dan dibayr tunai $1.500 dan sisanya dibayar wesel
tanpa bunga
Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 65
d.Dibeli peralatan kantor dan ruang gambar secara kredit $6.500
e.Dibayar tunai untuk perlengkapan $1.050
f.Dibayar tunai untuk polis asuransi $ 1.200
g.Diterima tunai dari klien untuk rancang gambar yang telah diserahkan $2.750
h.Dibayar beban rupa-rupa $140
i.Dibayar utang kepada kreditor $3.000
j.Dibayar angsuran yang jatuh tempo atas wesel bayar $450
k.Diterima faktur atas cetak biru yang jatuh tempo dalam bulan Agustus $525
l.Dibukukan pendapatan jasa atas rancang gambar yang diserahkan dan pembayaran
akan diterima dalam bulan Agustus $4.150
m. Dibayar gaji asisten $1.000
n. Dibayar bensin, oli dan reparasi mobil bulan Juli $150
Diminta

a. Jurnalkanlah transaksi-transaksi di atas


b. Catatlah akun-akun tersebut pada akun T dan tentukanlah saldo akun
c. Buatlah Neraca Saldo per 31 Juli 2012

Soal 4 (Jurnal, Buku Besar, dan Neraca Saldo)


Maryoni seorang arsitek membuka kantornya pada tanggal 1 Juli 2017. Selama bulan berjalan
perusahaannya telah menyelesaikan transaksi berikut yang berhubungan dengan profesinya:
A Memindahkan kas dari rekening pribadi ke rekening bank yang digunakan untuk
usahanya Rp25.000.000
B Membayar sewa kantor dan ruang kerja bulan Juli Rp 2.750.000
C Membeli kendaraan operasional seharga Rp30.000.000 dengan membayar tunai
Rp4.000.000 dan memberikan wesel bayar untuk sisanya
D Membeli peralatan kantor dan komputer senilai Rp 9.000.000
E Membeli bahan habis pakai senilai Rp 1.600.000
F Membayar kas untuk asuransi tahunan Rp 2.400.000
G Menerima dari klien untuk jasa yang telah diberikan Rp11.150.000
H Membayar kas untuk beban lain-lain Rp 300.000
I Membayar hutang kepada kreditur Rp 3.500.000
J Membayar cicilan wesel yang telah jatuh tempo Rp 550.000
K Menerima tagihan untuk jasa pembuatan cetak biru yang jatuh tempo di bulan Agustus
Rp 1.500.000
L Mencatat pendapatan atas rancangan yang telah dihasilkan Rp, pembayaran akan
diterima dibulan Agustus Rp 17.300.000
M Membayar gaji asisten Rp 2.200.000
N Membayar bahan bakar, oli dan perbaikan kendaraan bulan Juli Rp 815.000
Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 66
Instruksi:
1 Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi di atas
2 Posting ke buku besar bentuk T
3 Buatlah daftar saldo
4 Hitunglah laba atau rugi

Bahan Ajar Pengantar Akuntansi 1: Bab III Proses Pencatatan 67

Anda mungkin juga menyukai