Anda di halaman 1dari 42

DASAR HUKUM PELAKSANAAN AKUNTANSI

DI INDONESIA.
Undang-undang no 16 Tahun 2000 tentang ketentuan
umum dan tata cara perpajakan menyebutkan bahwa
orang atau badan yang melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas di Indonesia wajib menyelenggarakan
pembukuan yang menyajikan keterangan mencukupi
untuk menghitung penghasilan kena pajak,harga
perolehan atau penyerahan barang dan jasa guna
perhitungan jumlah pajak terhitung berdasarkan undang-
undang perpajakan.
KONSEP DASAR AKUNTANSI.
• Adalah aturan baku yang menjadi landasan dalam pelaporan
informasi akuntansi. Sebagai bahasa bisnis akuntansi harus
mampu menjamin adanya pemahaman yang sama antara penyaji
informasi (keuangan) perusahaan dan pihak yang mengguna kan
informasi tersebut.
1. Asas pemadanan Metode Pencatatan yaitu terdiri dari :
• Basis Kas (Cash Basis) yaitu bahwa penghasilan dilaporkan pada
saat uang telah diterima,dan biaya dilaporkan pada saat
dikeluarkan atau segala transaksi dicatat jika terdapat kas yang
diterima atau diserahkan.
• Basis Akrual (Accrual Basis) yaitu bahwa penghasilan dilaporkan
pada saat diterima , dan biaya dilaporkan pada saat biaya itu
terjadi. tanpa mempedulikan apakah uang telah diterima atau
diserahkan kepada pihak lain.
2. Konsep Kesatuan Usaha(Business Entity) yaitu, bahwa setiap
perusahaan dianggap sebagai suatu lembaga yang berdiri sendiri,
karena berdiri sendiri,maka keuangan perusahaan harus terpisah
dari keuangan pemilik,keuangandirektur,dan keuangan karyawan.
3. Kesinambungan (going concern) yaitu bahwa perusahaan
itu dianggap akan beroperasi selama waktu yang tidak
dapat tentuan. Atas dasar inilah Laporan keuangan perlu
disusun secara periodik, biasa per bulan, per triwulan,per
semester, atau per tahun. Sehingga para pemakai
informasi akuntansi bisa membandingkan dari waktu ke
waktu.
4. Asas Matching Concept (perbandingan pengeluaran
beban dengan penghasilan).
5. Asas Harga perolehan adalah nilai atau biaya yang
dikorbankan untuk memperoleh suatu barang hingga
barang tersebut siap digunakan.
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM
• Tidaklah memungkinkan untuk membuat laporan akuntansi menurut
kepentingan atau kebutuhan masing-masing pemakai laporan
keuangan. Itulah mengapa dikembangkan suatu standar atau prinsip
dalam pelaporan keuangan sehingga dapat diterima dan berlaku secara
umum (generally accepted accounting principles).
• Prinsip akuntansi yang berlaku umum merupakan suatu pedoman
untuk bertindak dan dapat berubah dari waktu ke waktu.
• Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum harus dirumuskan oleh
suatu lembaga yang kompeten. Indonesia memiliki Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) sebagai lembaga yang berwenang dalam menetapkan
peraturan-peraturan di bidang akuntansi. Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia pertama dengan judul Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)
dan pada tahun 1994 mengalami revisi menjadi Standar Akuntansi
Keuangan (SAK).
• Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan himpunan prinsip,
prosedur, metode, dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan
laporan keuangan , khususnya yang ditujukan kepada pihak luar
seperti pemegang saham, kreditor, investor dan bank
TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGAN

Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi berkaitan
dengan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan, sehingga bermaanfaat bagi sebagian besar pembaca laporan
keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Fungsi Laporan Keuangan


Fungsi laporan keuangan adalah untuk mengetahui berbagai macam kondisi
keuangan perusahaan.
PENGGOLONGAN AKUN
PENGELOMPOKKAN AKUN RILL DAN NOMINAL
Pengelompokkan akun-akun

Akun-akun nominal /
Akun-akun riil/ Akun Neraca
Akun Laba Rugi

Kelompok Kelompok akun Kelompok Kelompok akun Kelompok akun


akun harta kewajiban/ Utang akun modal pendapatan beban
 Akun merupakan suatu formulir yang digunakan untuk
mencatat pengaruh perubahan nilai (penambahan atau
pengurangan) dan saldo dari suatu pos yang dilaporkan
dalam laporan keuangan
 Akun Riil.
• Akun riil merupakan akun-akun yang terdapat di neraca saldo,
antara lain terdiri dari akun-akun aktiva, hutang, dan ekuitas.
• Tiap akhir periode, akun-akun ini tidak ditutup, sehingga pada awal
periode, akun-akun riil akan memiliki saldo dari periode-periode
yang lalu.
 Akun Nominal.
Akun nominal merupakan akun-akun yang terdapat di laporan laba
rugi. Tiap akhir periode, akun ini harus ditutup oleh jurnal penutup.
Semua akun ini akan ditutup pada akun ikhtisar laba rugi. Pad awal
periode, saldo dari akun ini akan berniali nol.
UNSUR-UNSUR DALAM LAPORAN KEUANGAN

Neraca
Neraca atau laporan posisi keuangan adalah suatu daftar
yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban,
dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu
saat tertentu. Unsur-unsur dalam neraca adalah:
A. Aktiva (Assets) / Harta. Aktiva antara lain terdiri dari :
1. Aktiva lancar / Harta Lancar (Current Assets).
2. Penyertaan (investasi jangka panjang) (Long Term
Investment.
3. Aktiva tetap (Fixed Assets).
4. Aktiva tidak berwujud. (Intangible Assets)
5. Aktiva lain-lain .(Other Assets)
1. Aktiva Lancar (Current Assets).
Aktiva lancar adalah aktiva yang diperkirakan dapat direalisasikan atau
yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau digunakan
hingga habis per unitnya dalam jangka waktu 12 bulan. Contoh aktiva
lancar sebagai berikut:
a. Kas dan bank.
b. Surat – surat berharga .
c. Deposito jangka pendek.
d. Wesel tagih / piutang wesel dengan jatuh tempo kurang dari satu
tahun.
e. Piutang usaha.
f. Persediaan barang dagang.
g. Perlengkapan misalnya.kertas hvs, tinta, spidol
h. Biaya dibayar di muka seperti Sewa dibayar dimuka, iklan dibayar
dimuka, asuransi dibayar dimuka)
2. Penyertaan (Investasi Jangka Panjang)/ Long Term
Invesment
Penyertaan merupakan penyertaan modal jangka panjang kepada perusahaan
lain atau dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain. Contoh penyertaan
antara lain sebagai berikut:
a. Penyertaan dalam bentuk saham atau obligasi.
b. Aktiva lain, seperti pembelian tanah dengan rencana penggunaan yang
akan datang.

3. Aktiva Tetap (Fixed Assets).


Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang digunakan untuk operasi
perusahaan dan mempunyai masa manfaat satu tahun atau lebih. Contoh
aktiva tetap antara lain sebagai berikut:
a. Tanah atau hak atas tanah.
b. Gedung.
c. Mesin.
d. Peralatan misalnya.komputer, kalkulator, mesin tik
e. Kendaraan.
4. Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Assets).

Aktiva tidak berwujud merupakan hak-hak istimewa atau posisi yang


menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Contoh
aktiva tidak berwujud antara lain sebagai berikut:
1. Hak paten.
2. Hak cipta.
3. Hak merk.
4. Waralaba (franchise).
5. Goodwill.
5. Aktiva Lain-Lain (Other Assets).

Aktiva lain-lain merupakan aktiva yang tidak dapat digolongkan ke dalam


keempat jenis aktiva sebelumnya. Contoh aktiva lain sebagai berikut:
a. Aktiva tetap yang tidak digunakan.
b. Aktiva lancar yang tidak disertakan dalam kegiatan.
c. Beban-beban yang ditangguhkan.
d. Piutang kepada pemegang saham.
B. Kewajiban / Utang (Liabilities).
Kewajiban (liabilitas), yang lazim disebut utang, adalah pengorbanan
ekonomis yang wajib dilakukan perusahaan di masa yang akan datang dalam
bentuk penyerahan aktiva/pemberian jasa. Kewajiban timbul dari tindakan
atau transaksi pada masa sebelumnya.
1. Kewajiban Lancar/Utang Jangka Pendek (Short Term Liabilities).
Kewajiban lancar adalah utang yang akan dilunasi dalam jangka waktu
satu tahun. Kewajiban lancar mencakup :
a. Utang usaha.
b. Uang muka pembayaran misalnya. Sewa diterima dimuka
c. Wesel bayar / utang wesel
d. Utang dagang
e. Utang pajak
f. Utang gaji
g. Beban-beban yang masih harus dibayar.
h. Utang pembelian aktiva tetap atau pinjaman bank yang harus
diselesaikan dalam waktu satu tahun.
2. Kewajiban jangka Panjang / Utang jangka panjang (Long Term Liabilities).

Kewajiban jangka panjang adalah hutang yang tidak jatuh tempo dalam
waktu satu tahun atau hutang yang umumnya tidak bisa menggunakan
aktiva lancar dalam pelunasannya. Kewajiban jangka panjang mencakup:
a. Obligasi.
b. Hipotik.
c. Pinjaman gadai.

3. Kewajiban Lain-Lain (Other Liabilities).

Kewajiban lain-lain merupakan hutang yang tidak bisa digolongkan ke


dalam kewajiban lancar atau jangka panjang. kewajiban- lain-lain
mencakup:
a. Pendapatan yang ditangguhkan (lebih dari satu tahun).
b. Utang jaminan jangka panjang.
c. Utang kepada direksi atau perusahaan afiliasi.
C. Modal (Equity).

• Modal (equity) merupakan hak pemilik dalam perusahaan.


• Secara teknis, modal direpresentasikan oleh selisih antara aktiva dan
kewajiban.
• Modal berasal dari investasi pemilik (pemegang saham) dan akumulasi hasil
usaha (laba/rugi) perusahaan.
Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang menggambarkan hasil operasi


perusahaan dalam satu periode waktu tertentu.
A. Pendapatan (Income). Aliran penerimaan kas atau aktiva lain
yang diterima dari konsumen sebagai hasil barang atau
pemberian jasa (usaha pokok) atau dari aktivitas di luar usaha
pokok perusahaan dalam satu periode. Pendapatan
dikelompokkan menjadi dua:
1. Pendapatan Usaha (Operating Income). Pendapatan usaha
timbul dari usaha pokok perusahaan mis.pendapatann jasa.
2. Pendapatan di Luar Usaha (Non Operating Income). Pendapatan
di luar usaha yang timbul dari selain kegiatan usaha pokok
perusahaan mis.pendapatan bunga.
B. Beban (Expense).
Beban merupakan biaya yang telah dimanfaatkan dalam
usaha menghasilkan pendapatan dalam satu periode. Beban
dapat dikelompokkan menjadi:
1. Beban Usaha (Operating Expense). Biaya yang
dikorbankan untuk usaha utama mis.
 beban gaji,
 beban sewa,
 beban perlengkapan
 beban listrik dan telpon
 beban iklan,
 beban penyusutan gedung
 Beban lain - lain
2. Beban di Luar Usaha (Non Operating Expense). Biaya
yang dikorbankan untuk kegiatan bukan usaha utama,
mis.beban bunga
3. Beban Lain-Lain (Other Expense). Biaya yang dikorbankan
untuk kegiatan di luar usaha perusahaan.
 Laporan Perubahan Modal.
Laporan ini hanya menyajikan perubahan modal perusahaan
pada suatu periode tertentu. Modal yang berubah tergantung
dari laba atau rugi yang dialami oleh perusahaan pada periode
yang sama.
 Laporan Arus Kas.
Laporan arus kas perusahaan digunakan sebagai dasar untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Laporan ini merupakan
jembatan antara accural basis dan cash basis. Laporan arus kas
terbagi menjadi tiga komponen besar:
1. Arus kas dari kegiatan operasional.
2. Arus kas dari kegiatan investasi.
3. Arus kas dari kegiatan pendanaan.
PEMBUATAN KODE AKUN

• Akun dikelompokkan sesuai dengan jenis akun, misalnya


kelompok aktiva, hutang, modal, pendapatan, dan beban.
• Tujuan pembuatan kode akun adalah sebagai berikut:
1. Memudahkan dalam mengelompokkan akun.
2. Membantu proses pencatatan akuntansi, karena dengan kode
akan lebih cepat menemukan akun yang dicari.
3. Memudahkan dalam mengingat dan mempercepat
pencatatan, karena kode akun telah mewakili nama-nama
akun yang bersangkutan.
MODEL KODE AKUN
 Numerial. Numerial adalah kode dengan menggunakan nomor (angka).
Model nomor dapat dibuat dengan tiga cara sebagai berikut.
1. Kelompok. Kode (angka) angka dibuat berdasarkan kelompok akun.
Contoh:
a. Kelompok aktiva dengan nomor 1.
b. Kelompok hutang dengan nomor 2.
c. Kelompok modal dengan nomor 3.
d. Kelompok pendapatan dengan nomor 4.
e. Kelompok beban dengan nomor 5.

1 1 1 1
Jenis Akun : Kas

Sub golongan akun : Aktiva lancar


non persediaan

Golongan akun : Aktiva Lancar

Kelompok akun : Aktiva


2. Blok. Kode akun dengan angka dibuat menjadi blok berdasarkan
kelompok akun, antara lain aktiva, hutang, modal, beban, dan
pendapatan. Contoh:
1. Kelompok Aktiva nomor 100-199
2. Kelompok Hutang nomor 200-299
3. Kelompok Modal nomor 300-399
4. Kelompok Pendapatan nomor 400-499
5. Kelompok Beban nomor 500-599

3. Kode Nomor Berurutan. Dengan kode nomor berurutan, akun


diberikan nomor secara berurutan. Nomor yang digunakan dapat
dimulai dari 1, 100, atau sesuai dengan yang diinginkan.
MODEL NUMERIAL MENGGUNAKAN NOMOR
BERURUTAN
Nomor Kode Nama Akun
100 Kas
101 Bank
102 Piutang Usaha
103 Wesel Tagih
104 Perlengkapan
121 Tanah
201 Hutang Usaha
202 Wesel Bayar

Catatan:
1. Nomor kode dapat dibuat tiga digit.
2. Nomor kode numerial lazim digunakan dalam teori akuntansi,
sedangkan nomor kode lain jarang digunakan.
 Desimal. Pemberian kode menurut metode ini adalah berdasarkan
kelompok dan sub kelompok atau jenis akun, sementara antara kelompok
dan sub kelompok dipisahkan dengan titik

MODEL KODE AKUN DESIMAL

Nama Akun Kelompok Sub Kelompok Urutan No Kode


Kas Aktiva (1) Aktiva lancar (1) 1 1.1.1
Perlengkapan Aktiva (1) Aktiva lancar (1) 4 1.1.4
Gedung Aktiva (1) Aktiva tetap (3) 4 1.3.4
Hutang dagang Hutang (2) Hutang lancar (1) 1 2.1.1
Hutang hipotik Hutang (2) Hutang jangka panjang (2) 1 2.2.1
Beban gaji Beban (5) Beban usaha (1) 1 5.1.1
Beban bunga Beban (5) Beban lain (3) 1 5.3.1
 Mnemonik. Mnemonik adalah kode akun dengan menggunakan huruf.
Teknik mnemonik sama dengan numerial.

MODEL KODE AKUN MNEMONIK


Kelompok Kode Jenis Akun Urutan Kode Akun
Aktiva A Kas A Aa
Piutang usaha B Ab
Perlengkapan C Ac
Gedung F Af
Hutang B Hutang usaha A Ba
Hutang iklan C Bc
Modal C Modal Arya A Ca
Prive Arya B Cb
Pendapatan D Pendapatan usaha A Da
Pendapatan sewa B Db
Beban E Beban gaji A Ea
Beban iklan B Eb
Beban bunga H Eh
 Campuran Huruf dengan Angka. Kode akun menggunakan dan angka.

MODEL KODE AKUN CAMPURAN HURUF DENGAN ANGKA

Kelompok Kode Jenis Akun Urutan Kode Akun


Aktiva A Kas 1 A.1
Piutang usaha 2 A.2
Perlengkapan 3 A.3
Gedung 4 A.4
Hutang B Hutang usaha 1 B.1
Hutang iklan 2 B.2
Hutang hipotik 5 B.5
Modal C Modal Arya 1 C.1
Prive Arya 2 C.2
Pendapatan D Pendapatan usaha 1 D.1
Pendapatan sewa 2 D.2
Beban E Beban gaji 1 E.1
Beban iklan 2 E.2
Beban bunga 4 E.4
NO NAMA PERKIRAAN NO NAMA PERKIRAAN
111 Kas 411 Pendapatan Jahit
112 Piutang Dagang 412 Pendapatan Obras
113 Sewa dibayar dimuka
413 Pendapatan Lain
114 Perlengkapan Jahit
115 Perlengkapan Rupa-rupa 511 Beban Gaji dan Upah
121 Peralatan Jahit 512 Beban Upah Lembur
122 Akum.Peny.Peralatan Jahit 513 Beban Bunga
123 Peralatan Obras 514 Beban Air dan Listrik
124 Akum.Peny.Peralatan Obras
125 Peralatan Lain 515 Beban Sewa Kios
126 Akum.Peny.Peralatan Lain 516 Beban Perlengakapan Jahit
211 Utang Gaji dan Upah 517 Beban Pemeliharaan Peralatan
212 Utang Air dan Listrik
518 Beban Rupa-rupa
213 Utang Dagang
519 Beban Keamanan dan Kebersihan
214 Utang Bank
311 Modal 520 Beban Peny.Peralatan Jahit
312 Prive 521 Beban Peny.Peralatan Obras
313 Ikhtisar Rugi/Laba 522 Beban Peny. Peralatan Lain
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Hubungan antara kekayaan dan hak atau klaim atas kekayaan tersebut dapat
dinyatakan dalam bentuk persamaan akuntansi (accounting equation) dan
dirumuskan sebagai berikut:
AKTIVA = PASIVA

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

ATAU
H=U+M

Hak atau klaim pemilik atas aktiva atau kekayaan perusahaan adalah suatu
residu atau sisa dari aktiva dikurangkan dengan kewajiban, seperti ditunjukkan
oleh persamaan berikut:

Aktiva – Kewajiban = Ekuitas


• Tujuan perusahaan adalah meningkatkan aktiva dan ekuitas
melalui pendapatan (revenues), yakni jumlah yang diperoleh
dengan menyerahkan barang dan jasa kepada para pelangggan.
• Pendapatan akan menambah ekuitas atau modal perusahaan
karena pendapatan menambah aktiva tetapi tidak menambah
kewajiban.
• Investasi pemilik juga menambah ekuitas atau modal
perusahaan.
• Sementara itu, pengambilan pemilik atau prive (withdrawals)
dan beban-beban (expense) akan mengurangi ekuitas atau
modal
• Pengambilan pemilik atau prive merupakan lawan dari investasi
pemilik.
• Beban-beban merupakan penurunan dalam ekuitas atau modal
sehubungan dengan kegiatan penyerahan barang atau jasa
kepada pelanggan.
Contoh: Transaksi yang terjadi pada Salon Lily selama satu bulan pertama
dalam suatu periode akuntansi.

 Transaksi 1
Nona Lily menyetor modalnya Rp. 7.500.000. pengaruh dari transkasi ini
adalah menambah aktiva perusahaan dalam bentuk “Kas” pada sisi kiri
dan jumlah yang sama dalam bentuk “Modal Lily”.

Aktiva = Ekuitas / Modal


Kas = Ekuitas
+ 7.500 + 7.500
CONTOH TRANSAKSI PERUSAHAAN JASA SALON LILY
BULAN JANUARI 2014
1) Nona Lily menyetor modal sebesar Rp. 7.500.000.
2) Salon Lily membeli tunai sebidang tanah seharga Rp. 5.000.000.
3) Membeli perlengkapan secara kredit sebesar Rp. 675.000.
4) Menerima uang tunai dari pendapatan jasa salon sebanyak Rp.
3.750.000.
5) Membayar beban gaji sebesar Rp. 1.062.500, beban sewa sebesar
Rp. 400.000, beban listrik dan telepon sebesar Rp. 225.000, dan
beban rupa-rupa sebesar Rp. 137.500.
6) Membayar hutang dagang sebesar Rp. 475.000.
7) Jumlah perlengkapan yang tersis pada akhir bulan Rp. 275.000.
8) Nona Lily mengambil uang untuk urusan pribadi Rp. 1.000.000.
 Transaksi 2

Salon Lily membeli sebidang tanah untuk pembangunan gedung kantor


di masa yang akan datang sebesar Rp. 5.000.000 tunai. Akibat
transaksi ini persamaan akuntansi menjadi sebagai berikut.

Aktiva = Ekuitas
Kas + Tanah = Modal Lily
7.500 7.500
( 5.000 ) + 5000
2.500 + 5000 = 7.500
 Transaksi 3

Selama bulan ini, Salon Lily membeli secara kredit perlengkapan sebesar
Rp. 675.000. perlengkapan yang dibeli akan menambah aktiva dalam
bentuk perlengkapan dan kewajiban yang timbul disebut dengan hutang
usaha (account payable). Pengaruh transaksi ini adalah sebagai berikut.

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas


Modal Nona
Kas + Perlengkapan + Tanah
= Hutang usaha + Lily
2.500 5.000 7.500

675 + 675 +

2.500 + 675 + 5.000 = 675 + 7500


 Transaksi 4

Nona Lily memperoleh pendapatan jasa (service revenue) dari


pelanggannya. Selama bulan pertama menjalankan usaha, Nona Lily
memperoleh pendapatan jasa salon sebesar Rp. 3.750.000. transaksi
perolehan pendapatan ini membuat usaha Salon Lily menjadi
berkembang, sebagaimana ditunjukkan dengan bertambahnya jumlah
aktiva dan jumlah ekuitas.

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Keterangan


Modal Nona
Kas + Perlengkapan + Tanah
= Hutang usaha + Lily
2.500 +675 5.000 +675 7.500

+3750 +3750 Pendapatan jasa

6.250 + 675 + 5.000 = 675 + 11.250


 Transaksi 5
Nona Lily membayar gaji pegawai sebesar Rp. 1.062.500; sewa kantor Rp.
400.000; tagihan listrik dan telepon sebesar Rp. 225.000; dan beban rupa-
rupa Rp. 137.500. pengaruh terhadap persamaan akuntansi sebagai
berikut.
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
Kas + Perlengkapan + Tanah = Hutang Usaha + Modal Nona Lily Keterangan
6.250 675 5.000 675 11.250
(1.062,5) (1.062,5) Beban gaji
5.187,5 675 5.000 675 10.187,5
(400) (400) Beban sewa kantor
4.787,5 675 5.000 675 9787,5
(225) (225) Beban listrik dan telpon
4.562,5 675 5.000 675 9562,5
(137,5) (137,5) Beban rupa-rupa
4.425 + 675 + 5.000 = 675 + 9.425
 Transaksi 6

Selama bulan ini, Salon Lily membayar utang usaha sebesar Rp.
475.000,00. Pengaruh terhadap persamaan akuntansi adalah sebagai
berikut.

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas


Kas + Perlengkapan + Tanah = Hutang Usaha + Modal Nona Lily
4.425 675 5.000 675 9.425
(475) (475)
3.950 + 675 + 5.000 200 + 9.425
 Transaksi 7

Perlengkapan yang terpakai selama bulan berjalan adalah sebesar Rp.


400.000. transaksi ini menjadi beban perusahaan yang akan mengurangi
ekuitas dan aktiva perusahaan. Pengaruh transaksi ini adalah sebagai
berikut.

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas


Kas + Perlengkapan + Tanah = Hutang Dagang + Modal Nona Lily Keterangan
3.950 675 5.000 200 9.425

Beban
(400) (400) perlengkapan
3.950 + 275 + 5.000 200 + 9.025
 Transaksi 8

Pada akhir bulan, Nona Lily mengambil uang sebesar Rp. 1.000.000 dari
perusahaan untuk keperluan pribadi. Transaksi ini mengakibatkan
penurunan dalam kas dan modal Nona Lily (ekuitas). Bagi perusahaan,
pengambilan uang ini bukan merupakan beban dan biasa disebut prive.
Pengaruh pengambilan ini adalah sebagai berikut.

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas


Keteran
Kas + Perlengkapan + Tanah = Hutang Dagang + Modal Nona Lily gan
3.950 275 5.000 200 9.025
(1.000) (1.000) Prive
2.950 + 275 + 5.000 200 + 8.025
Berdasarkan ilustrasi Salon Lily tersebut dapat
diperhatikan tiga hal penting yang berlaku untuk setiap
bentuk dan jenis usaha antara lain:
a. Pengaruh dari setiap transaksi ditunjukkan dengan
kenaikkan atau penurunan satu atau lebih dari
unsur persamaan akuntansi.
b. Pengaruh ini tidak mengganggu keseimbangan dari
persamaan akuntansi.
c. Ekuitas modal akan bertambah apabila ada
kenaikkan dalam investasi pemilik dan pendapatan
(revenue). Sebaliknya, ekuitas akan berkurang
apabila ada pengambilan oleh pemilik (prive) dan
beban (expense).
PENGARUH TRANSAKSI ATAS PERSAMAAN AKUNTANSI PADA SALON LILY
TGL Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
Kas + Perlengkapan + Tanah = Hutang Dagang + Modal Nona Lily Keterangan
Investasi Nona Lily
1 7.500 7.500
2 (5.000) 5.000
2.500 5000 7.500
3 675 675
2.500 675 5.000 675 7.500
Pendapatan Jasa
4 3.750 3.750
6.250 675 5.000 675 11.250
5 (1.062,5) (1.062,5) Beban gaji
5.187,5 675 5.000 675 10.187,5
(400) (400) Beban Sewa Kantor
4.787,5 675 5.000 675 9787,5
(225) (225) Beban Listrik dan Telepon
4.562,5 675 5.000 675 9562,5
(137,5) (137,5) Beban rupa -rupa
4.425 675 5.000 675 9.425
6 (475) (475)
3.950 675 5.000 200 9.425
7 (400) (400) Beban Perlengkapan
3.950 275 5.000 200 9.025
8 (1.000) (1.000) Prive
2.950 275 5.000 200 8.025
SOAL LATIHAN 1
• Sebuah perushaan jasa “Konveksi Angin Mamiri”milik Tuan Bakri Jakarta
Selatan, pada tanggal 1 Maret 2015 dengan menginvestasikan uang tunai
sebesar Rp 150.000.000,-
• 3 Maret dibeli mesin jahit,mesin obras,dan dinamo mesin seharga Rp
85.000.000,- tunai
• 5 Maret Dibeli barang berupa benang jahit,benang obras,kain
kantong,kain keras,releting,bahan lainya dari Toko Arjuna Blok M
seharga Rp 12.500.000,- dengan kredit
• 6 Maret dibayar sewa tempat usaha sebesar Rp 7.500.000,-
• 10 Maret diterima hasil jasa konpeksi dari langganan per kas sebesar
Rp 17.500.000,-
• 15 Maret Tuan Bakri mengambil uang untuk keperluan sekolah
anaknya sebesar Rp 1.500.000,-
• 16 Maret dibayar perkas rekening listrik telpon dan air Rp 750.000
• 20 Maret di kirimkan faktur kepada langganan atas pekerjakan konpeksi
yang telah diselesaikan sebesar Rp 25.000.000,-
• 25 Maret dibayar sebagian utang kepada kreditur sebesar Rp 3.700.000,-
• 28 Maret dibayar untuk upah pegawai sebesar Rp 4.000.000,-
SOAL LATIHAN 2

• Perusahaan Yogya Consult merupakan perusahaan jasa konsultan bagi manajemen dan
keuangan yang didirikan oleh Tn. Basuki. Kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan pada
tanggal 1 Januari 2010 adalah Kas Rp 15.700.000,-, Piutang Dagang Rp 5.400.000,-,
Perlengkapan Kantor Rp 2.150.000,- dan Peralatan kantor Rp 8.600.000,-. Sementara disisi
pasivanya adalah hutang dagang Rp 5.800.000,- dan Modal Basuki Rp 26.050.000,-. Berikut
transaksi pada bulan Januari 2005:
• Jan 01 Membayar sewa tempat usaha sebesar Rp 500.000,- untuk bulan ini
• Jan 03 Jasa keuangan yang diminta perusahaan ANDIKA telah selesai dikerjakan senilai
Rp 2.100.000,- baru diterima Rp 1.500.000,-
• Jan 06 membeli perlengkapan kantor senilai Rp 250.000,- tunai
• Jan 09 Menerima pembayaran piutang dari pelanggan Rp 750.000,-
• Jan 11 Membayar Biaya telpon dan listrik Rp 450.000,-
• Jan17 Membeli peralatan kantor sebesar Rp 3.500.000,- dibayar tunai 50% sisanya
dibayar sebulan lagi
• Jan19Menerima uang dari jasa konsultasi terhadap perusahaan makanan CHIKO
senilai Rp 2.750.000,-
• Jan 22 Membayar hutang Rp 2.350.000,-
• Jan 25 Membayar gaji pegawai Rp 2.500.000,-
• Jan 26 Pemilik mengambil uang untuk keperluan pribadinya sebesar Rp 900.000,-
• Jan 28 Jasa konsultasi yang diminta perusahaan ANEKA telah selesai senilai
Rp 1.550.000,- tapi pembayarannya sebulan lagi
• Jan 30 Perlengkapan kantor yang telah digunakan Rp.250.000!

Anda mungkin juga menyukai