Anda di halaman 1dari 3

BAGAN KLASIFIKASI AKUN

AKUN

RIIL NOMINAL
(Neraca) (Laporan L/R)

1. HARTA 2. UTANG 3. MODAL 4. PENDAPATAN 5. BEBAN

4. Harta 5. Harta 1. Utang 2. Utang


1. Harta
2. Investasi
3. Harta 1. Modal 1. Pendapatan 1. Beban
2. Beban
jangka Tidak Lain- 2. Pendapatan
Lancar Tetap Jangka Jangka Usaha Usaha Usaha diluar
Panjang Berwujud lain diluar uasaha
Pendek Panjang usaha

1. Modal
1. Utang usaha 1. Utang 1. Pendapatan 1. Beban
Tuan A 1. Pendapatan
1. Investasi 1. Peralatan* 1. Hak paten hipotik jasa administrasi 1.Beban
2. Utang 2. Prive Tuan Bunga
1. Kas dalam 2. Akumulasi 2. Hak cipta Mesin yang 2. penjualan 2. Beban gaji
wesel /Wesel 2. Utang A Bunga
2. Surat S
berharga saham penyusutan 3. Merek tidak dipakai obligasi 3. Beban sewa
bayar 3. Modal
3. Piutang usaha 2. Investasi peralatan dagang dalam 3. Kredit 4. Beban asuransi
3. Utang beban / saham
4. Wesel tagih / dalam 3. Mesin 4. Francise operasi investasi 5. Beban
4. Modal
Piutang Wesel obligasi 4. Akumulasi 5. Goodwill Beban yg msih perlengkapan
simpanan
5. Persediaan 3. Penyisihan Penyusutan hrs dibayar* 6. Beban
barang dagangan dana mesin 4. Utang penyusutan …..
6. Beban dibayar 4. Investasi 5. Kendaraan 7. Beban iklan
pendapatan /
dimuka / 5. Rupa-rupa 6. Akumulasi 8. Beban listrik,
penyusutan Pendapatan
Piutang Beban* air, telepon
Kendaraan diterima
7. Pendapatan yang 9. Beban serba
masih akan 7. Gedung dimuka*
serbi
diterima / Piutang 8. Akumulasi
pendapatan* penyusutan
8. Perlengkapan gedung
kantor* 9. Tanah
*KETERANGAN :

HARTA LANCAR:
1. Perlengkapan: harta yang berkurang/habis dipakai, contoh: spidol, tinta, kertas, dsb
2. Beban dibayar dimuka / Piutang beban
3. Pendapatan yang masih akan diterima / Piutang pendapatan

HARTA TETAP:
1. Peralatan: Harta yang dipakai lebih dari 1 tahun, contoh, computer, meja, almari dsb
2. Akumulasi penyusutan : menyusutnya nilai guna aktifa tetap. Semua aktiva tetap nilainya akan menyusut kecuali tanah

BEBAN dan PENDAPATAN tapi bukan akun NOMINAL:


1. Utang beban/Beban yang masih harus dibayar
2. Utang pendapatan/ Pendapatan diterima dimuka
3. Piutang Beban / Beban Dibayar dimuka
4. Piutang Pendapatan / Pendapatan Yang masih akan diterima

KODE AKUN

Kode akun adalah tanda yang menggunakan angka atua huruf untuk mempermudah identifikasi atau membedakan akun, meliputi:

1. Kode nomor berurutan: pemberian kode akun dengan nomor berurutan


2. Kode Kelompok: disesuaikan dengan kelompok akun, contoh: Harta (1), Harta Lancar (1), Kas (1) jadi kode akun Kas = 111, Utang Usaha (211)
3. Kode Blok: Setiap kelompok, golongan dan jenis akun dibuatkan blok nomor atau kode berbeda, missal: Harta Lancar (100-199), Utang (200-299) dst.
4. Kode Mnemonik: Pemberian kode dengan menggunakan huruf, contoh: Harta (H), Harta lancar (HL), Utang (U) dst
5. Kode Kombinasi huruf dan angka: dengan mengkombinasikan huruf dan angka, contoh: Kas (HL-1), Utang Usaha (UL-1), Beban gaji (BU-2) dst

Dari beberapa kode akun tersebut yang sering digunakan oleh perusahaan adalah kode kelompok, Jika perusahaan mengurutkan harta investasi dibawah harta lancar maka Kode Harta
tetap bergeser sesuai urutan menjadi 2 sehingga kode perlatan yang semula 131 menjadi 121.

BUKTI TRANSAKSI :
Bukti transaksi merupakan bukti tertulis sebagai bentuk pertanggungjawaban atas terjadinya transaksi. Transaksi yang tidak disertai bukti tidak bisa di proses dalam akuntansi.
Bukti transaksi meliputi
1. Bukti intrn: contoh: memo (surat perintah dari manjer kepada bawahanya), contoh memo untuk menghitung perlengkapan yang terpakai
2. Bukti ekstern, meliputi:
a. Tunai: Nota, kuitansi, cek dll
b. Kredit: Faktur, wesel bayar, wesel tagih

Anda mungkin juga menyukai