Anda di halaman 1dari 39

YAYASAN WIDYA BHAKTI

SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA


TERAKREDITASI A
Jl. Merdeka No. 24 Bandung  022. 4214714 – Fax.022.
4222587
http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : 043
smaangela@yahoo.co.id URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd.
ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En

MODUL PEMBELAJARAN
AKUNTANSI PILIHAN
XII MIA
TAHUN AJAR 2017/2018

Disusun oleh :
Antonius Bimo, S.E
Ella Ekaristy, S.Pd
Melania Lintang Kenisah, S.E
BAB I
“LAPORAN KEUANGAN”

KOMPETENSI DASAR
1.3. Menganalisis siklus akuntansi perusahaan jasa
4.3. Mempraktikkan siklus akuntansi perusahaan jasa

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti pembelajaran melalui proses
mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan, peserta didik mampu:
1. Membuat Laporan Keuangan

MATERI POKOK

A. TAHAP PELAPORAN
Pembuatan Laporan Keuangan
Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan.
Laporan keuangan diperlukan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap kinerja perusahaan, seperti pemegang
saham, pemimpin perusahaan, investor, bank, dan pemerintah
(kantor pajak). Bagi para pemegang saham, laporan keuangan
dapat menunjukkan kemajuan pengelolaan perusahaan oleh pihak
manajemen. Disisi lain, bagi pihak bank, laporan keuangan dapat
menunjukkan efektivitas pengelolaan dana yang mereka pinjamkan
kepada perusahaan.
Sebelum menyusun laporan keuangan, perlu diketahui
beberapa prinsip yang menlandasi pembuatan laporan keuangan.
Prinsip-prinsip tersebut adalah :
 Entitas bisnis (business entity)
Perusahaan merupakan entitas yang terpisah dari pemilik
sehingga pencatatan transaksi pribadi pemilik harus
dipisahkan dari pemilik sehingga pencatatan transaksi pribadi
pemilik harus dipisahkan dari pencatatan transaksi perusahaan.
 Kelangsungan usaha (going concern)
Aktivitas operasional perusahaan diasumsikan akan
berlangsung secara berkelanjutan di masa depan
 Penandingan (matching concept)
Beban-beban yang tombul dari aktivitas operasional
perusahaan akan dihubungkan langsung dengan pos
pendapatan yang terkait dengan beban tersebut.
 Harga perolehan (historical cost)
Pencatatan aset harus didasarkan pada biaya atau harga
perolehannya. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara
kas yang dibayarkan untuk memperoleh suatu aset (sesuai
dengan PSAK no 16)
 Accrual basis
Setiap aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban harus
diakui pada saat terjadinya transaksi terlepas dari diterimanya
kas atau tidak, hampir semua jenis laporan keuangan harus
disusun berdasarkan accrual basis, kecuali laporan arus kas
(sesuai dengan PSAK nomor 1)
1. Penyusunan Laporan Keuangan
Kertas kerja pada dasarnya merupakan alat bantu untuk
menyusun laporan keuangan. Melalui kertas kerja, kita dapat
menyusun laporan keuangan mulai dari neraca saldo hingga
laporan neraca. Perhatikan kertas kerja perusahaan pengiriman
Sehari Sampai berikut ini.
USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI
Kertas Kerja
Per 31 Desember 2013
(dalam ribuan rupiah)
Neraca Saldo
Neraca Saldo Penyesuaian Laba Rugi Neraca
Kode Disesuaikan
Nama Akun
Akun Kredi
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit
t
101 Kas 252.500 - 252.50 252.50
- - - - - -
0 0
102 Piutang usaha 344.100 - 346.60 346.60
2.500 - - - - -
0 0
103 Perlengkapan mobil 122.500 - - 60.300 62.200 - - - 62.200 -
104 Perlengkapan kantor 16.250 - - 9.300 6.950 - - - 6.950 -
111 Mobil 50.000 - - - 50.000 - - - 50.000 -
112 AK. Peny. Mobil - 2.000 - 250 - 2.250 2.250
113 Peralatan kantor 75.000 - - - 75.000 - - - 75.000 -
114 Ak. Peny. Peralatan kantor - 15.000 22.50
- 7.500 - 22.500 - - -
0
201 Utang usaha - 40.125 40.12
- - - 40.125 - - -
5
211 Pinjaman hipotek - 20.000 20.00
- - - 20.000 - - -
0
301 Modal Firman - 21.575 21.57
- - - 21.575 - - -
5
302 Prive Firman 2.500 - - - 2.500 - - - 2.500 -
401 Pendapatan jasa - 667.650 670.15 670.15
- 2.500 - - - -
0 0
501 Beban gaji 6.000 - 15.000 - 21.000 - 21.000 - - -
502 Beban pemakaian bahan 12.500 -
- - 12.500 - 12.500 - - -
bakar
503 Beban kantor perwakilan 4.000 - - - 4.000 - 4.000 - - -
504 Beban asuransi 9.000 - - 3.750 5.250 - 5.250 - - -
505 Beban pengepakan 4.500 - 500 - 5.000 - 5.000 - - -
506 Beban pengiriman barang 12.000 - - - 12.000 - 12.000 - - -
511 Beban rupa-rupa 3.100 - 4.000 - 7.100 - 7.100 - - -
512 Beban bunga 2.400 - 1.600 - 4.000 - 4.000 - - -
916.350 916.350
507 Beban perlengkapan mobil 60.300 - 60.300 - 60.300 - - -
508 Beban perlengkapan
9.300 - 9.300 - 9.300 - - -
kantor
513 Beban peny. Mobil 250 - 250 - 250 - - -
514 Beban peny. Peralatan
7.500 - 7.500 - 7.500 - - -
kantor
212 Utang bunga - 1.600 - 1.600 - - - 1.600
202 Utang gaji - 15.000 - 15.000 - - - 15.000
203 Jasa pengepakan terutang - 500 - 500 - - - 500
213 Beban rupa-rupa terutang - 4.000 - 4.000 - - - 4.000
105 Asuransi dibayar dimuka 3.750 - 3.750 - - - 3.750 -
127.55
104.700 104.700 947.700 947.700 148.200 820.150 -
0
Laba 671.95
671.950 - -
0
799.50
820.150 820.150 799.500
0

Berdasarkan kertas kerja tersebut, diketahui bahwa nilai akun


laporan laba rugi (akun nominal) bersumber dari neraca saldo
disesuaikan, tetapi hanya akun-akun pendapatan dan beban yang
digunakan. Selain itu, sisi kredit pada kolom laba rugi berjumlah
lebih dari Rp 671.950.000,- daripada sisi debet. Jika laporan laba
rugi disajikan terpisah dari kertas kerja dalam bentuk single step
dan multiple step, tampilannya adalah sebagai berikut.

a. Single step
USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013
Pendapatan:
Pendapatan jasa Rp 670.150.000,-
Laba penjualan mobil Rp 150.000.000,-
Total Pendapatan Rp 820.150.000,-
Beban :
Beban gaji Rp 21.000.000,-
Beban pemakaian bahan bakar Rp 12.500.000,-
Beban kantor perwakilan Rp 4.000.000,-
Beban asuransi Rp 5.250.000,-
Beban pengepakan Rp 5.000.000,-
Beban pengiriman barang Rp 12.000.000,-
Beban rupa-rupa Rp 7.100.000,-
Beban bunga RP 4.000.000,-
Beban perlengkapan mobil Rp 60.300.000,-
Beban perlengkapan kantor Rp 9.300.000,-
Beban peny. Mobil Rp 250.000,-
Beban peny. Peral. Kantor Rp 7.500.000,-
Total beban (Rp 148.200.000,-)
Laba bersih Rp 671.950.000,00

b. Multiple step
USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013
Pendapatan usaha:
Pendapatan jasa Rp 670.150.000,-
Beban usaha :
Beban gaji Rp 21.000.000,-
Beban pemakaian bahan bakar Rp 12.500.000,-
Beban kantor perwakilan Rp 4.000.000,-
Beban asuransi Rp 5.250.000,-
Beban pengepakan Rp 5.000.000,-
Beban pengiriman barang Rp 12.000.000,-
Beban rupa-rupa Rp 7.100.000,-
Beban perlengkapan mobil Rp 60.300.000,-
Beban perlengkapan kantor Rp 9.300.000,-
Beban peny. Mobil Rp 250.000,-
Beban peny. Peral. Kantor Rp 7.500.000,-
Total beban usaha (Rp 144.200.000,-)
Laba usaha Rp 525.950.000
Pendapatan (beban) diluar usaha:
Laba penjualan mobil Rp 150.000.000,-
beban bunga (Rp 4.000.000,-)
Laba di luar usaha Rp 146.000.000,-
Laba bersih Rp 671.950.000,00

Selain dalam bentuk stafel, laporan laba rugi juga dapat disusun
dalam bentuk scontro. Tampilan laba rugi yang disusun dalam
bentuk scontro akan terlihat sebagai berikut.

USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI


Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013
Beban : Pendapatan :
Beban gaji Rp 21.000.000,- Pedapatan jasa Rp 670.150.000,-
Beban pemakaian bahan bakar Rp 12.500.000,- Laba penjualan Rp 150.000.000,-
mobil
Beban kantor perwakilan Rp 4.000.000,-
Beban asuransi Rp 5.250.000,-
Beban pengepakan Rp 5.000.000,-
Beban pengiriman barang Rp 12.000.000,-
Beban rupa-rupa Rp 7.100.000,-
Beban bunga RP 4.000.000,-
Beban perlengkapan mobil Rp 60.300.000,-
Beban perlengkapan kantor Rp 9.300.000,-
Beban peny. Mobil Rp 250.000,-
Beban peny. Peral. Kantor Rp 7.500.000,-
Laba bersih Rp 671.950.000,-
Rp 820.150.000,- Rp 820.150.000,-

2. Laporan Perubahan Ekuitas


untuk menyusun laporan perubahan ekuitas, kita perlu
mengetahui modal awal, saldo laba atau rugi, dan penarikan
pribadi (prive). Hal-hal tersebut dapat diketahui dari data yang
tercantum pada kertas kerja. Dibawah ini adalah contoh dari
laporan perubahan ekuitas.

USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI


Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk periode yang berakhir per 31 Desember 2013
Modal per 1 Januari 2011 Rp 21.575.000,-
Laba tahun buku 2011 Rp 671.950.000,00
Prive Firman 2013 (Rp 2.500.000,-)
Kenaikan modal Rp 669.450.000,-
Modal per 31 Des 2013 Rp 691.025.000,-

3. Neraca
Jika diperhatikan, jumlah saldo debit dan kredit pada kolom
neraca di kertas kerja biasanya berbeda. Namun, jumlah
neraca akan seimbang bila saldo laba atau rugi telah ditambah
atau dikurangi kedalam akun modal pemilik melalui laporan
perubahan ekuitas. Akun modal tersebut kemudian disajikan
pada neraca. Selisih laba atau rugi pada neraca harus sama
dengan selisih pada laporan laba rugi. Perhatikan bentuk
neraca dibawah ini.

a. Bentuk stafel
USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI
Neraca
Per 31 Desember 2013
(dalam ribuan)
Aset
Aset Lancar :
Kas Rp 252.500,-
Piutang usaha Rp 346.600,-
Perlengkapan mobil Rp 62.200,-
Perlengkapan kantor Rp 6.950,-
Asuransi dibayar dimuka Rp 3.750,-
Total Aset Lancar Rp 672.000,-
Aset Tetap:
Mobil Rp 50.000,-
Ak. Peny. Mobil (Rp 2.250,-)
Rp 47.750,-
Peralatan kantor Rp 75.000,-
Ak. Peny. Peralatan kantor (Rp 22.500,-)
Rp 52.500,-
Total Aset Tetap Rp 100.250,-
Total Aset Rp 772.250,-

Liabilitas
Utang Jangka Pendek :
Utang usaha Rp 40.125,-
Utang gaji Rp 15.000,-
Jasa pengepakan terutang Rp 500,-
Beban rupa-rupa terutang Rp 4.000,-
Utang bunga Rp 1.600,-
Total utang jangka pendek Rp 61.225,-

Utang jangka panjang :


Pinjaman hipotek Rp 20.000,-
Total Utang Jangka Panjang Rp 20.000,-
Total Liabilitas Rp 81.225,-
Ekuitas
Modal Firman Januari 2013 Rp 21.575,-
Prive Firman tahun 2013 (Rp 2.500,-)
Laba usaha tahun 2013 Rp 671.950,-
Total Ekuitas Rp 691.025,-
Total Liabilitas dan Ekuitas Rp 772.250,-

b. Bentuk scontro
USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013
Aset Liabilitas
Aset Lancar : Utang Jangka Pendek :
Kas Rp 252.500,- Utang usaha Rp 40.125,-
Piutang usaha Rp 346.600,- Utang gaji Rp 15.000,-
Perlengkapan mobil Rp 62.200,- Jasa pengepakan terutang Rp 500,-
Perlengkapan kantor Rp 6.950,- Beban rupa-rupa terutang Rp 4.000,-
Asuransi dibayar dimuka Rp 3.750,- Utang bunga Rp 1.600,-
Total Aset Lancar Rp 672.000,- Total utang jangka pendek Rp 61.225,-
Aset Tetap: Utang jangka panjang :
Mobil Rp 50.000,- Pinjaman hipotek Rp 20.000,-
Ak. Peny. Mobil (Rp 2.250,-) Total Utang Jangka Panjang Rp 20.000,-
Rp 47.750,- Total Liabilitas Rp 81.225,-
Peralatan kantor Rp 75.000,- Ekuitas
Ak. Peny. Peralatan kantor (Rp 22.500,-) Modal Firman Januari 2013 Rp 21.575,-
Rp 52.500,- Prive Firman tahun 2013 (Rp 2.500,-)
Total Aset Tetap Rp 100.250,- Laba usaha tahun 2013 Rp 671.950,-
Total Ekuitas Rp 691.025,-
Total Aset Rp 772.250,- Total Liabilitas dan Ekuitas Rp 772.250,-

LATIHAN SOAL

Kantor akuntan Eka Jaya


Neraca Saldo
Per 30 September 2010

No Nama akun Saldo


akun Debet Kredit
111 Kas 8.900.000
112 Piutang usaha 2.000.000
115 Perlengkapan kantor 425.000
121 Peralatan kantor 3.250.000
211 Utang usaha 525.000
311 Modal Nn. Eka 12.500.000
312 Prive Nn. Eka 500.000
411 Pendapatan Jasa 6.500.000
511 Beban sewa 3.000.000
512 Beban gaji karyawan 1.000.000
513 Beban iklan 200.000
514 Beban listrik dan 150.000
telepon
515 Beban lain-lain 100.000

 Data penyesuaian per 31 Des 2010 :


1. Sewa dibayar tanggal 1 September 2010 untuk 6 bulan 
2. Aktifa tetap disusutkan 2% dari harga perolehan  
3. Pendapatan yang masih merupakan pendapatan diterima di
muka Rp. 500.000,00 
4. Beban iklan belum dibayar Rp. 200.000,00 
5. Perlengkapan tersisa Rp. 125.000,00Buatlah jurnal
penyesuaian per 31 Des 2011
Dari data diatas, buatlah :
1. Jurnal Penyesuaian.
2. Kertas Kerja.
3. Laporan laba rugi bentuk single step.
4. Laporan perubahan ekuitas.
5. Laporan neraca.
BAB II
“JURNAL KOREKSI”

KOMPETENSI DASAR
1.4. Menganalisis siklus akuntansi perusahaan jasa
4.3. Mempraktikkan siklus akuntansi perusahaan jasa

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti pembelajaran melalui proses
mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan, peserta didik mampu:
1. Membuat Jurnal Koreksi

MATERI POKOK

JURNAL KOREKSI
Jurnal koreksi biasa disebut juga sebagai jurnal pembetulan, karena
fungsi dari jurnal ini sendiri adalah untuk membetulkan jurnal
yang terlanjur salah dibuat – entah itu salah angka atau salah akun.
Kesalahan ketika mencatat jurnal bisa terjadi di akun apa saja dan
sangat dianjurkan untuk membuat jurnal koreksi ketika terjadi di
periode yang sedang berjalan.
Jurnal koreksi berbeda dengan jurnal penyesuaian karena jurnal
penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilai
saldo akun-akun tertentu agar sesuai dengan kondisi sebenarnya
dan bukan untuk mengoreksi kesalahan.

TAHAPAN PENYUSUNAN JURNAL KOREKSI


Langkah penyusunan jurnal koreksi terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1. Tahap pembuatan jurnal penghapusan
Tahap ini bertujuan untuk menghapus jurnal yang keliru
dicatat. Tahap ini dibuat dengan cara membalik posisi akun
dan saldonya, misalkan akun kas awalnya ada di posisi
debit, maka untuk menghapus akun kas yaitu dengan
mengubah posisinya menjadi di kredit.
2. Tahap pembuatan jurnal yang seharusnya dibuat
Tahap ini memunculkan jurnal yang seharunya dibuat dan
dicatat sebagai pengganti dari jurnal yang keliru.
3. Tahap pembuatan jurnal koreksi
Tahap ini menggabungkan tahapan pertama dan kedua
yang ditandingkan untuk membuat jurnal koreksi.

Ilustrasi I:
Pada tanggal 12 November 2013 Ari menerima slip tunai atas
pembayaran sewa. Untuk itu Ari membuat jurnal:

[Debit] Beban Sewa Rp 10.130.000,-


[Kredit] Kas Rp 10.130.000,-

Keesokan harinya Ari mendapat informasi dari manager bahwa


saldo yang seharusnya adalah Rp 10,310,000,- setelah
membandingkannya antara slip dengan jurnal yang sudah dibuat
ternyata ada kesalahan angka. Sebagai gantinya, Ari memasukkan
JURNAL KOREKSI :
[Debit] Beban Sewa Rp 180.000,-
[Kredit] Kas Rp 180.000,-

Jurnal koreksi tersebut berasal dari:


Tahap I: penghapusan jurnal yang keliru
[Debit] Kas Rp10.130.000,00
[Kredit] Beban sewa Rp10.130.000,00
Tahap II: pembuatan jurnal yang seharusnya
[Debit] Beban Sewa Rp 10.310.000,-
[Kredit] Kas Rp 10.310.000,-
(ketika tahap I dan II ditandingkan, beban sewa masih tersisa di
debit sebesar Rp180.000,- begitu pula dengan kasnya di sisi kredit,
sehingga terbentuklah jurnal koreksi seperti di atas.)

Ilustrasi II:
PT Winardi membeli peralatan kantor secara tunai sebesar
Rp200.000, keliru dicatat sebagai perlengkapan kantor.
Dalam kasus tersebut PT Winardi telah menjurnal transaksi
tersebut, sebagai berikut:
Perlengkapan kantor (D) Rp200.000,00
Kas (K) Rp200.000,00

Penyelesaian dari kasus tersebut adalah:


Tahap I “Pembuatan jurnal penghapusan”:
Kas (D) Rp200.000,00
Perlengkapan kantor (K) Rp200.000,00

Tahap II “Pembuatan jurnal yang seharusnya”


Peralatan kantor (D) Rp200.000,00
Kas (K) Rp200.000,00
Tahap II “Jurnal Koreksi”
Peralatan kantor (D) Rp200.000,00
Perlengkapan kantor (K) Rp200.000,00
(kas di tahap I dicoret dengan kas di tahap II karena posisinya
berlawanan, sehingga tinggal tersisa 2 akun tersebut)

Buatlah jurnal koreksi per 31 Desember 2014 dengan


menggunakan tahapan yang benar!
1. Memerima pelunasan piutang usaha sebesar Rp750.000,00
dicatat sebesar Rp570.000,00.
2. Membayar sewa kantor Rp1.300.000,00 dicatat sebesar
Rp1.800.000,00.
3. Membayar beban bunga Rp500.000,00 dicatat sebagai
membayar beban gaji Rp500.000,00.
4. Menerima pelunasan atas utang usaha sebesar
Rp3.500.000,00 dicatat sebagai pelunasan piutang usaha.
5. Membeli perlengkapan kantor secara tunai Rp550.000,00
dicatat sebagai pembelian peralatan kantor secara kredit.
6. Membayar beban listrik Rp540.000,00 dicatat sebagai
membayar beban telepon Rp450.000,00.
7. Membeli peralatan pabrik Rp300.000.000,00 dicatat
sebagai membeli gedung Rp800.000.000,00.
8. Menerima pendapatan atas jasa reparasi sebesar
Rp2.500.000,00 dicatat sebagai pelunasan piutang sebesar
Rp5.200.000,00.

BAB III
“JURNAL PENUTUP, NERACA SALDO setelah
PENUTUPAN dan JURNAL PEMBALIK”

KOMPETENSI DASAR
1.5. Menganalisis siklus akuntansi perusahaan jasa
4.3. Mempraktikkan siklus akuntansi perusahaan jasa

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti pembelajaran melalui proses
mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan, peserta didik mampu:
1. Membuat jurnal penutup dan posting jurnal penutup.
2. Menyusun neraca saldo setelah penutupan.
3. Membuat jurnal pembalik.

MATERI POKOK

JURNAL PENUTUP
1. Pengertian Jurnal Penutup

Saldo akun terdapat dalam laporan laba rugi merupakan saldo


sementara, sehingga saldo tersebut tidak dapat diikutsertakan
atau dipindahkan ke laporan akuntansi periode berikutnya.
Contohnya adalah penarikan oleh pemilik. ( dalam perubahan
ekuitas) yang bersifat sementara. Laporan tersebut hanya
menunjukkan perubahan ekuitas untuk satu periode akuntansi
saja. Oleh karena itu, saldo-saldo pada laporan laba rugi dan
perubahan ekuitas harus ditutup atau dinolkan. Dalam hal ini,
jurnal penutup dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
menutup akun-akun laporan laba rugi dan akun prive dalam
laporan perubahan ekuitas.
2. Langkah-langkah Membuat Jurnal Penutup
Langkah-langkah penyusunan jurnal penutup adalah sebagai
berikut :
a. Memindahkan saldo akun-akun beban kea kun Ikhtisar
Laba Rugi dengan menDebet saldo akun Ikhtisar Laba
Rugi dan mengkredit saldo akun beban
b. Memindahkan saldo akun pendapatan kea kun Ikhtisar
Laba Rugi dengan menDebet saldo akun pendapatan dan
mengkredit saldo akun Ikhtisar Laba Rugi
c. Saldo akun Ikhtisar Laba Rugi dipindahkan dengan
memperhatikan bentuk perusahaan.
 Perusahaan Perorangan
1) Saldo laba dipindahkan ke akun modal pemilik
dengan menDebet akun Ikhtisar Laba Rugi dan
mengkredit akun modal pemilik .
2) Saldo rugi dipindahkan ke akun modal pemilik
dengan menDebet akun modal pemilik dan
mengkredit akun Ikhtisar Laba Rugi
 Persekutuan (partnership)
Caranya sama dengan perusahaan perorangan, hanya
saja laba terlebih dahulu dibagi sesuai dengan
anggaran dasar kemudian baru dipindahkan ke akun
modal setiap partner.
 Perseroan (Corporation)
Saldo akun Ikhtiar Laba Rugi dipindahkan ke akun
Laba ditahan dengan syarat sebagai berikut :
1) Dalam kondisi laba, akun Ikhtisar Laba Rugi
dicatat di Debet dan saldo akun Laba ditahan
dicatat di kredit.
2) Dalam kondisi rugi, saldo akun Laba Rugi dicacat
di Debet dan akun Ikhtisar Laba Rugi dicatat di
kredit.
d. Saldo akun prive dipindahkan ke akun modal sebagai
berikut :
 Perusahaan perorangan
Akun modal dicatat di Debet, akun prive dicatat di
kredit
 Persekutuan
Caranya sama dengan perusahaan perorangan, saldo
akun prive ditutup ke dalam akun modal tiap pemilik
atau partner.

Berikut ini disajikan contoh jurnal penutup berdasarkan kertas


kerja usaha Pengiriman Sehari Sampai.

USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI


Jurnal Penutup
Per 31 Desember 2013
(dalam ribuan rupiah)

Tanggal Akun/ Ket Ref Debet Kredit


2013 31 Pendapatan jasa 401 670.150,-
Des Laba penjualan mobil 411 150.000.-
Ikhltisar laba rugi 303 820.150,-
31 Ikhtisar laba rugi 303 148.200,-
Beban gaji 501 21.000,-
Beban pemakaian bahan 502 12.500,-
bakar
Beban kantor perwakilan 503 4.000,-
Beban asuransi 504 5.250,-
Beban pengepakan 505 5.000,-
Beban pengiriman barang 506 12.000,-
Beban perl.mobil 507 60.300,-
Beban perl. Kantor 508 9.300,-
Beban rupa-rupa 511 7.100,-
Beban bunga 512 4.000,-
Beban peny.mobil 513 250,-
Beban peny.perl. kantor 514 7.500,-
31 Ikhtisar laba rugi 303 671.950,-
Modal Firman 301 671.950,-
31 Modal Firman 301 2.500,-
Prive Firman 302 2.500
1.642.800,- 1.642.800,-

3. Menutup Buku Besar


Akun buku besar dicatat berdasarkan jurnal transaksi harian dan
pada akhir tahun diperbaharui melalui jurnal penyesuaian.
Namun, akun-akun buku besar tersebut belum dituutp pada saat
kertas kerja selesai dibuat. Setelah kertas kerja dibuat, langkah
beikutnya adalah membuat jurnal penutup yang kemudian akan
dipindah bukukan kedalam buku besar. Setelah saldo jurnal
penutup dipindahkan di buku besar, akun-akun di buku besar
terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Akun terbuka (open account) meliputi akun-akun riil dan
akun neraca, dan
b. Akun tak bersaldo (closed account) meliputi akun-akun
nominal.
Neraca saldo setelah penutupan adalah neraca saldo yang
disusun dari akun buku besar setelah jurnal penutupan
dibuat. Tujuan pembuatan jurnal penutup adalah mengetahui
apakah saldo-saldo akun terbuka seimbang. Saldo setelah
penutupan tersebut kemudian akan menjadi dasar untuk
membuka akun-akun dalam buku besar di periode akuntansi
berikutnya.

NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN

Neraca saldo setelah penutupan dibuat dengan mencantumkan


saldo-saldo akun terbuka. Jadi, angka-angka pada neraca saldo
setelah penutupan harus sama dengan angka-angka yang terdapat
pada akun terbuka dan saldo-saldo tersebut akan menjadi saldo
awal tiap akun pada periode pelaporan berikutnya.

Berikut ini adalah saldo buku besar setelah penutupan pada usaha
pengiriman Sehari Sampai (dalam rupiah)

Kas Kode Akun 101 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Neraca Saldo - - 252.500 -
Des
Piutang Usaha Kode Akun 102 (000)
Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Neraca Saldo - - 344.100 -
Des Penyesuaian 2.500 - 346.600

Perlengkapan Mobil Kode Akun 103 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Neraca Saldo - - 122.500 -
Des 31 Penyesuaian - 60.300 62.200 -

Perlengkapan Kantor Kode Akun 104 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Neraca Saldo - - 16.250 -
Des 31 Penyesuaian 9.300 6.950 -

Mobil Kode Akun 111 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Neraca Saldo - - 50.000 -
Des
Ak. Peny. Mobil Kode Akun 112 (000)
Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Neraca Saldo - - - 2.000
Des 31 Penyesuaian - 250 - 2.250

Peralatan kantor Kode Akun 113 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Neraca Saldo - - 75.000 -
Des

Ak. Peny Peralatan kantor Kode Akun 114 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Neraca Saldo - - - 15.000
Des 31 Penyesuaian - 7.500 - 22.500

Utang Usaha Kode Akun 201 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Neraca Saldo - - - 40.125
Des

Pinjaman Hipotek Kode Akun 202 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Neraca Saldo - - - 20.000
Des

Modal Firman Kode Akun 301 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
31 Neraca Saldo - - - 21.575
2013
31 Ikhtisar laba rugi - 671.950 - 693.525
Des
31 Prive 2.500 - - 691.025

Prive Firman Kode Akun 302 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Neraca Saldo - - 2.500 -
Des 31 Penutupaan - 2.500 - -

Pendapatan Jasa Kode Akun 401 (000)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
31 Neraca Saldo - - - 667.650
2013
31 Penyesuaian - 2.500 - 670.150
Des
31 Penutupan 670.150 - - -

Laba Penjualan Mobil Kode Akun 411 (000)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2013 31 Neraca Saldo - - - 150.000
Des 31 Penutupan 150.000 - - -

Beban gaji Kode Akun 501 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
31 Neraca Saldo - - 6.000 -
2013
31 Penyesuaian 15.000 - 21.000 -
Des
31 Penutupan - 21.000 - -

Beban Pemakaian Bahan Bakar Kode Akun 502 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Neraca Saldo - - 12.500 -
Des 31 Penutupan - 12.500 - -

Beban Kantor Perwakilan Kode Akun 503 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Neraca Saldo - - 4.000 -
Des 31 Penutupan - 4.000 - -

Beban Asuransi Kode Akun 504 (000)


Tanggal Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f Debet Kredit
31 Neraca Saldo - - 9.000 -
2013
31 Penyesuaian - 3.750 5.250
Des
31 Penutupan - 5.250 - -

Beban Pengepakan Kode Akun 505 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
31 Neraca Saldo - - 4.500 -
2013
31 Penyesuaian 500 - 5.000
Des
31 Penutupan - 5.000 - -

Beban Pengiriman Barang Kode Akun 506 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Neraca Saldo - - 12.000 -
Des 31 Penutupan - 12.000 - -

Beban rupa-rupa Kode Akun 511 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
31 Neraca Saldo - - 3.100 -
2013
31 Penyesuaian 4.000 - 7.100
Des
31 Penutupan - 7.100 - -

Beban bunga Kode Akun 512 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
31 Neraca Saldo - - 2.400 -
2013
31 Penyesuaian 1.600 - 4.000 -
Des
31 Penutupan - 4.000 - -

Beban Perl. mobil Kode Akun 507 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Penyesuaian 60.300 - 60.300 -
Des 31 Penutupan - 60.300 - -

Beban Perl. Kantor Kode Akun 508 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
31 Penyesuaian 9.300 - 9.300 -
2013
31 Penutupan - 9.300 -
Des

Beban peny. mobil Kode Akun 513 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Penyesuaian 250 - 250 -
Des 31 Penutupan - 250 - -

Beban Peny. Peral. Kantor Kode Akun 514 (000)


Tanggal Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f Debet Kredit
2013 31 Penyesuaian 7.500 - 7.500 -
Des 31 Penutupan - 7.500 - -

Utang Bunga Kode Akun 212 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Penyesuaian - 1.600 1.600
Des

Utang Gaji Kode Akun 202 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Penyesuaian - 15.000 - 15.000
Des

Jasa Pengepakan Terutang Kode Akun 203 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Penyesuaian - 500 500
Des

Beban rupa-rupa terutang Kode Akun 213 (000)


Tanggal Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f Debet Kredit
2013 31 Penyesuaian - 4.000 - 4.000
Des

Asuransi Dibayar Dimuka Kode Akun 105 (000)


Saldo
Re
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2013 31 Penyesuaian 3.750 - 3.750 -
Des

Ikhtisar Laba Rugi Kode Akun 303 (000)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
31 Pendapatan jasa - 670.150 - 670.150
2013
Laba penjualan
Des - 150.000 - 820.150
mobil
Beban gaji 21.000 - - 799.150
Beban pemakaian
12.500 - - 786.650
bahan bakar
Beban kantor
4.000 - - 782.650
perwakilan
Beban asuransi 5.250 - - 777.400
Beban pengepakan 5.000 - - 772.400
Beban pengiriman
12.000 - - 760.400
barang
Beban rupa-rupa 7.100 - - 753.300
Beban bunga 4.000 - - 749.300
Beban perl. Mobil 60.300 - - 689.000
Beban perl. Kantor 9.300 - - 679.700
Beban peny. Mobil 250 - - 679.450
Beban peny. Perl.
7.500 - - 671.950
Kantor
Penutupan 671.950 - - -

USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI


Neraca Saldo Setelah Penutupan
Per 31 Desember 2013
(dalam ribuan rupiah)

Kode
Nama Akun Debet Kredit
Akun
101 Kas 252.500 -
102 Piutang usaha 346.600 -
103 Perlengkapan mobil 62.200 -
104 Perlengkapan kantor 6.950 -
105 Asuransi dibayar dimuka 3.750 -
111 Mobil 50.000 -
112 Ak. Peny. Mobil - 2.250
113 Peralatan kantor 75.000 -
114 Ak. Peny. Peralatan kantor - 22.500
201 Utang usaha - 40.125
202 Utang gaji - 15.000
203 Jasa pengepakan terutang - 500.000
211 Pinjaman hipotek - 20.000
212 Utang bunga - 1.600
213 Beban rupa-rupa terutang - 4.000
301 Modal Firman - 691.025
797.000 797.000

JURNAL PEMBALIK
Tujuan pembuatan jurnal pembalik adalah untuk memudahkan
pencatatan transaksi pada awal periode pelaporan berikutnya. Transaksi
yang dibuatkan jurnal pembaliknya adalah transaksi yang berhubungan
dengan jurnal penyesuaian. Penggunaan jurnal pembalik tidak mengubah
nilai yang dicatat dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, penyusunan
jurnal pembalik bukan merupakan suatu keharusan dalam siklus
akuntansi.
Ilustrasi perbandingan sistem akuntansi yang menggunakan dan tidak
menggunakan jurnal pembalik dapat dilihat pada contoh berikut.
Jika Jurnal Pembalik Tidak Digunakan Jika Jurnal Pembalik Digunakan
Beban bunga sebelum disesuaikan Beban bunga sebelum disesuaikan
Des 10 beban bunga Rp 5000.000,00 Des 10 Beban bunga Rp 5.000.000,00
Kas Rp 5.000.000,00 Kas Rp 5.000.000,00
Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian
Des 31 Beban bunga Rp 1.000.000,00 Des 31 Beban bunga Rp 1.000.000,00
Utang bunga Rp 1.000.000,00 Utang bunga Rp 1.000.000,00
Jurnal Penutup Jurnal penutup
Des 31 Ikhtisar laba rugi Rp 6.000.000,00 Des 31 Ikhtisar laba rugi Rp 6.000.000,00
Beban bunga Rp 6.000.000,00 Beban bunga Rp 6.000.000,00
Jurnal Pembalik Jurnal pembalik
Jan 1 tidak ada jurnal pembalik Jan 1 Utang bunga Rp 1.000.000,00
Beban bunga Rp 1.000.000,00
Pembayaran bunga periode berikutnya Pembayaran bunga periode berikutnya
Jan 10 Utang Bunga Rp 1000.000,00 Jan 10 Beban bunga Rp 6.000.000,00
Beban bunga Rp 5000.000,00 Kas Rp 6.000.000,00
Kas Rp 6.000.0000,00

Pos-pos yang perlu dibuatkan jurnal pembalikya adalah akun-akun


penyesuaian yang dicatat secara deferral dan accrual , antara lain beban
yang akan dibayar kemudian, beban dibayar di muka, pedapatan yang
masih harus diterima, dan pendapatan diterima di muka.

1. Beban yang akan dibayar kemudian


Beban yang akan dibayar kemudian adalah beban yang
pencatatannya dilakukan kemudian, tetapi manfaat dari beban
tersebut telah diterima lebih dahulu. Contohnya, utang gaji dan
utang bunga. Berikut adalah contoh perbandingan pencatatan beban
yang dibayar kemudian dengan dan tanpa menggunakan jurnal
pembalik . Pada saat tutup buku per 31 Desember 2013, masih ada
gaji pegawai untuk bulan Desember yang belum dibayar sejumlah
Rp 2000.000,00 karena pegawai yang bersangkutan cuti.
Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2013 adalah :
Beban gaji Rp 2.000.000,00
Utang gaji Rp 2.000.000,00

Pada tanggal 10 Januari 2014 dibayar gaji sebesar Rp 8.000.000,00.


Jurnal yang dibuat adalah :
Utang gaji Rp 2.000.000,00
Beban gaji Rp 6.000.000,00
Kas Rp 8.000.000,00

Jurnal transaksi tanggal 10 Januari tersebut merupakan jurnal yang


harus dibuat jika pada awal bulan Januari tidak dibuat jurnal
pembalik. Lain halnya apabila pada awal bulan Januari dibuat jurnal
pembalik, jurnal pembalik yang harus dibuat adalah sebagai
berikut :
Utang gaji Rp 2.000.000,00
Beban gaji Rp 2.000.000,00

Jurnal pembalik tersebut mengkibatkan akun Beban Gaji menjadi


tidak bersaldo karena akun penyesuaian yang semula bersaldo Debet
sebesar Rp 2.000.000,00 telah dibalik dan dicatat di sisi kredit dengan
jumlah yang sama. Dengan demikian, pencatatan jurnal pada 10
Januari 2014 terkait pembayaran gaji menjadi sebagai berikut :
Beban gaji Rp 8.000.000,00
Kas Rp 8.000.000,00

2. Beban dibayar dimuka


Beban dibayar di muka adalah beban yang dibayar lebih dulu,
sementara manfaatnya akan diterima kemudian. Jurnal
pembalik untuk beban dibayar di muka perlu dibuat jika
transaksinya dicatat dengan metode beban. Akan tetapi, jika
transaksinya dicatat sebagai aset, jurnal pembalik tidak
diperlukan. Alasannya adalah pada pencatatan jurnal
penyesuaian dengan metode aset, terdapat akun beban yang
akan menjadi nol pada waktu jurnal penutup dibukukan contoh:
Pada tanggal 1 Agustus 2011 dibayar sewa gedung di muka
sebesar Rp 12.000.000,00 untuk masa satu tahun. Jika transaksi
ini dicatat sebagai beban jurnalnya adalah :
Beban sewa Rp 12.000.000,00
Kas Rp 12.000.000,00

Jurnal penyesuaian pada akhir periode 31 Desember 2011


adalah :
Sewa dibayar di muka Rp7.000.000,00
Beban sewa Rp 7.000.000,00

Jika digunakan jurnal pembalik, jurnal pada awal periode


adalah :
Beban sewa Rp 7.000.000,00
Sewa dibayar di muka Rp 7.000.000,00

Dilain pihak jika transaksi tersebut dicatat sebagai aset


jurnalnya adalah :
Sewa dibayar di muka Rp 12.000.000,00
Kas Rp 12.000.000,00

Jurnal penyesuaian pada akhir periode 31 Desember 2011


adalah :
Beban sewa Rp 5.000.000,00
Sewa dibayar di Rp 5.000.000,00
muka

Jurnal pembalik tidak perlu dibuat kerena saldo beban sewa


akan di nol kan oleh jurnal penutup dan pada setiap transaksi
pembayaran sewa akan digunakan akun sewa dibayar di muka.

Catatan :
Sewa dibayar di muka yang menjadi beban sampai tanggal 31
Desember 201 adalah untuk lima bulan ( 1 Agustus – 31
Desember) atau sejumlah :
5
x Rp 12.000.000=Rp5.000 .000
12
Jurnal pembalik hanya diperlukan untuk transaksi penyesuaian
yang dicatat sebagai beban, sedangkan untuk transaksi
penyesuaian yang dicatat sebagai aset tidak diperlukan jurnal
pembalik.

3. Pendapatan yang masih harus diterima


Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan
yang telah dihasilkan sampai akhir periode pelaporan, tetapi
belum dicatat sebagai pendapatan karena pembayarannya
belum diterima. Contoh pendapatan yang masih harus diterima
adalah piutang sewa, iutang bunga, dan piutang komisi.
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2011 masih harus diterima
pendapatan sewa untuk bulan September hingga Desember
sebesar Rp 16.000.000,-. Pada saat sewa diterima,
transaksinya dicatat pada akun Pendapatan sewa.

Jurnal penyesuaianper tanggal 31 Desember 2011 adalah :


Piutang sewa Rp 16.000.000,-
Pendapatan sewa Rp 16.000.000,-

Jurnal pembalik pada awal periode berikutnya adalah :


Pendapatan sewa Rp 16.000.000,-
Piutang sewa Rp 16.000.000,-

4. Pendapatan diterima dimuka


Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan yang telah
diterima perusahaan, tetapi bila dilihat dari segi waktu, belum
boleh diakui sebagai pendapatan karena jasa belum diberikan.
Contoh :
Pada tanggal 1 Agustus 2011 diterima sewa dimuka sebesar
Rp 18.000.000,- untuk satu tahun. Jurnal untuk transaksi
tersebut adalah :
Kas Rp 18.000.000,-
Pendapatan sewa Rp 18.000.000,-

Jurnal penyesuaian pada akhir periode adalah :


Pendapatan sewa Rp 10.500.000,-
Sewa diterima dimuka Rp 10.500.000,-

Jurnal pembalik pada awal periode adalah :


Sewa diterima dimuka Rp 10.500.000,-
Pendapatan sewa Rp 10.500.000,-
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa jurnal
pembalik adalah jurnal yang dibuat untuk membalik jurnal
penyesuaian tertentu, sehingga akun-akun yang tidak lazim
digunakan selama periode akuntansi berjalan akan terhapus. Selain
itu, dengan jurnal pembalik, pencatatan transaksi pada periode
pelaporan berikutnya akan lebih konsisten dan akurat.

LATIHAN SOAL

Perhatikan kertas kerja berikut :


PT BUMI SANGKURIANG
Kertas Kerja
Per 31 Desember 2011
(dalam ribuan rupiah)

Kod Neraca saldo


Neraca Saldo Penyesuaian Laba/ Rugi Neraca
e disesuaikan
Nama Akun
Aku Kredi
Debet Kredit Debet Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
n t
101 Kas 128.00 128.00 128.00
0 0 0
102 Piutang 22.000 23.00
45.000
0 45.000
103 Perlengkapan 20.000
8.000 12.000 12.000
kantor
104 Iklan dibayar 10.000
7.000 3.000 3.000
dimuka
111 Peralatan 25.000
25.000 25.000
kantor
112 Ak.peny. 10.000
2.500 12.500 12.500
peral.kantor
121 Gedung 200.00 200.00 200.00
0 0 0
122 Ak.Peny.Gedu 40.000 10.00
50.000 50.000
ng 0
201 Utang usaha 20.000 20.000 20.000
211 Pinjaman 50.000
50.000 50.000
hipotek
301 Modal Saham 30.000 30.000 30.000
302 Laba ditahan 13.000 13.000 13.000
411 Pendapatan 380.00 23.00 403.00 403.00
komisi 0 0 0 0
501 Beban gaji 60.000 6.000 66.000 66.000
502 Beban sewa 24.000 24.000 24.000
503 Beban asuransi 36.000 35.00
1.000 1.000
0
504 Beban 12.000
12.000 12.000
administrasi
601 Beban bunga 6.000 8.000 14.000 14.000
543.00 543.00
0 0
506 Beban
perlengkapan 8.000 8.000 8.000
kantor
507 beban iklan 7.000 7.000 7.000
508 beban peny.
Peralatan 2.500 2.500 2.500
kantor
509 beban peny. 10.00
10.000 10.000
Gedung 0
106 asuransi
35.00
dibayar 35.000 35.000
0
dimuka
212 utang bunga 8.000 8.000 8.000
213 utang gaji 6.000 6.000 6.000
9950 9950 59250 59250 14450 40300 44800 189.50
0 0 0 0 0 0 0 0
Laba 258.50 258.50
0 0
403.00 403.00 448.00 448.00
0 0 0 0

Berdasarkan kertas kerja tersebut, buatlah :


a. Jurnal penutup per 31 Desember 2011.
b. Neraca saldo setelah penutupan per 31 Desember 2011.

DAFTAR PUSTAKA
Alam S. 2013. Akuntansi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Esis
Alam S. 2013. Ekonomi untuk SMA? MA Kelas XII. Jakarta : Esis
Kieso, Weygandt, Warfield. 2011. Intermediate Accounting Vol.1 IFRS
Edition. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai