MODUL PEMBELAJARAN
AKUNTANSI PILIHAN
XII MIA
TAHUN AJAR 2017/2018
Disusun oleh :
Antonius Bimo, S.E
Ella Ekaristy, S.Pd
Melania Lintang Kenisah, S.E
BAB I
“LAPORAN KEUANGAN”
KOMPETENSI DASAR
1.3. Menganalisis siklus akuntansi perusahaan jasa
4.3. Mempraktikkan siklus akuntansi perusahaan jasa
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti pembelajaran melalui proses
mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan, peserta didik mampu:
1. Membuat Laporan Keuangan
MATERI POKOK
A. TAHAP PELAPORAN
Pembuatan Laporan Keuangan
Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan.
Laporan keuangan diperlukan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap kinerja perusahaan, seperti pemegang
saham, pemimpin perusahaan, investor, bank, dan pemerintah
(kantor pajak). Bagi para pemegang saham, laporan keuangan
dapat menunjukkan kemajuan pengelolaan perusahaan oleh pihak
manajemen. Disisi lain, bagi pihak bank, laporan keuangan dapat
menunjukkan efektivitas pengelolaan dana yang mereka pinjamkan
kepada perusahaan.
Sebelum menyusun laporan keuangan, perlu diketahui
beberapa prinsip yang menlandasi pembuatan laporan keuangan.
Prinsip-prinsip tersebut adalah :
Entitas bisnis (business entity)
Perusahaan merupakan entitas yang terpisah dari pemilik
sehingga pencatatan transaksi pribadi pemilik harus
dipisahkan dari pemilik sehingga pencatatan transaksi pribadi
pemilik harus dipisahkan dari pencatatan transaksi perusahaan.
Kelangsungan usaha (going concern)
Aktivitas operasional perusahaan diasumsikan akan
berlangsung secara berkelanjutan di masa depan
Penandingan (matching concept)
Beban-beban yang tombul dari aktivitas operasional
perusahaan akan dihubungkan langsung dengan pos
pendapatan yang terkait dengan beban tersebut.
Harga perolehan (historical cost)
Pencatatan aset harus didasarkan pada biaya atau harga
perolehannya. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara
kas yang dibayarkan untuk memperoleh suatu aset (sesuai
dengan PSAK no 16)
Accrual basis
Setiap aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban harus
diakui pada saat terjadinya transaksi terlepas dari diterimanya
kas atau tidak, hampir semua jenis laporan keuangan harus
disusun berdasarkan accrual basis, kecuali laporan arus kas
(sesuai dengan PSAK nomor 1)
1. Penyusunan Laporan Keuangan
Kertas kerja pada dasarnya merupakan alat bantu untuk
menyusun laporan keuangan. Melalui kertas kerja, kita dapat
menyusun laporan keuangan mulai dari neraca saldo hingga
laporan neraca. Perhatikan kertas kerja perusahaan pengiriman
Sehari Sampai berikut ini.
USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI
Kertas Kerja
Per 31 Desember 2013
(dalam ribuan rupiah)
Neraca Saldo
Neraca Saldo Penyesuaian Laba Rugi Neraca
Kode Disesuaikan
Nama Akun
Akun
Kredi
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit
t
101 Kas 252.500 - 252.50 252.50
- - - - - -
0 0
102 Piutang usaha 344.100 - 346.60 346.60
2.500 - - - - -
0 0
103 Perlengkapan mobil 122.500 - - 60.300 62.200 - - - 62.200 -
104 Perlengkapan kantor 16.250 - - 9.300 6.950 - - - 6.950 -
111 Mobil 50.000 - - - 50.000 - - - 50.000 -
112 AK. Peny. Mobil - 2.000 - 250 - 2.250 2.250
113 Peralatan kantor 75.000 - - - 75.000 - - - 75.000 -
114 Ak. Peny. Peralatan kantor - 15.000 22.50
- 7.500 - 22.500 - - -
0
201 Utang usaha - 40.125 40.12
- - - 40.125 - - -
5
211 Pinjaman hipotek - 20.000 20.00
- - - 20.000 - - -
0
301 Modal Firman - 21.575 21.57
- - - 21.575 - - -
5
302 Prive Firman 2.500 - - - 2.500 - - - 2.500 -
401 Pendapatan jasa - 667.650 670.15 670.15
- 2.500 - - - -
0 0
501 Beban gaji 6.000 - 15.000 - 21.000 - 21.000 - - -
502 Beban pemakaian bahan 12.500 -
- - 12.500 - 12.500 - - -
bakar
503 Beban kantor perwakilan 4.000 - - - 4.000 - 4.000 - - -
504 Beban asuransi 9.000 - - 3.750 5.250 - 5.250 - - -
505 Beban pengepakan 4.500 - 500 - 5.000 - 5.000 - - -
506 Beban pengiriman barang 12.000 - - - 12.000 - 12.000 - - -
511 Beban rupa-rupa 3.100 - 4.000 - 7.100 - 7.100 - - -
512 Beban bunga 2.400 - 1.600 - 4.000 - 4.000 - - -
916.350 916.350
507 Beban perlengkapan mobil 60.300 - 60.300 - 60.300 - - -
508 Beban perlengkapan
9.300 - 9.300 - 9.300 - - -
kantor
513 Beban peny. Mobil 250 - 250 - 250 - - -
514 Beban peny. Peralatan
7.500 - 7.500 - 7.500 - - -
kantor
212 Utang bunga - 1.600 - 1.600 - - - 1.600
202 Utang gaji - 15.000 - 15.000 - - - 15.000
203 Jasa pengepakan terutang - 500 - 500 - - - 500
213 Beban rupa-rupa terutang - 4.000 - 4.000 - - - 4.000
105 Asuransi dibayar dimuka 3.750 - 3.750 - - - 3.750 -
127.55
104.700 104.700 947.700 947.700 148.200 820.150 -
0
Laba 671.95
671.950 - -
0
799.50
820.150 820.150 799.500
0
Selain dalam bentuk stafel, laporan laba rugi juga dapat disusun
dalam bentuk scontro. Tampilan laba rugi yang disusun dalam
bentuk scontro akan terlihat sebagai berikut.
USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013
Beban : Pendapatan :
Beban gaji Rp 21.000.000,- Pedapatan jasa Rp 670.150.000,-
Beban pemakaian bahan bakar Rp 12.500.000,- Laba penjualan Rp 150.000.000,-
mobil
Beban kantor perwakilan Rp 4.000.000,-
Beban asuransi Rp 5.250.000,-
Beban pengepakan Rp 5.000.000,-
Beban pengiriman barang Rp 12.000.000,-
Beban rupa-rupa Rp 7.100.000,-
Beban bunga RP 4.000.000,-
Beban perlengkapan mobil Rp 60.300.000,-
Beban perlengkapan kantor Rp 9.300.000,-
Beban peny. Mobil Rp 250.000,-
Beban peny. Peral. Kantor Rp 7.500.000,-
Laba bersih Rp 671.950.000,-
Rp 820.150.000,- Rp 820.150.000,-
3. Neraca
Jika diperhatikan, jumlah saldo debit dan kredit pada kolom
neraca di kertas kerja biasanya berbeda. Namun, jumlah
neraca akan seimbang bila saldo laba atau rugi telah ditambah
atau dikurangi kedalam akun modal pemilik melalui laporan
perubahan ekuitas. Akun modal tersebut kemudian disajikan
pada neraca. Selisih laba atau rugi pada neraca harus sama
dengan selisih pada laporan laba rugi. Perhatikan bentuk
neraca dibawah ini.
a. Bentuk stafel
USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI
Neraca
Per 31 Desember 2013
(dalam ribuan)
Aset
Aset Lancar :
Kas Rp 252.500,-
Piutang usaha Rp 346.600,-
Perlengkapan mobil Rp 62.200,-
Perlengkapan kantor Rp 6.950,-
Asuransi dibayar dimuka Rp 3.750,-
Total Aset Lancar Rp 672.000,-
Aset Tetap:
Mobil Rp 50.000,-
Ak. Peny. Mobil (Rp 2.250,-)
Rp 47.750,-
Peralatan kantor Rp 75.000,-
Ak. Peny. Peralatan kantor (Rp 22.500,-)
Rp 52.500,-
Total Aset Tetap Rp 100.250,-
Total Aset Rp 772.250,-
Liabilitas
Utang Jangka Pendek :
Utang usaha Rp 40.125,-
Utang gaji Rp 15.000,-
Jasa pengepakan terutang Rp 500,-
Beban rupa-rupa terutang Rp 4.000,-
Utang bunga Rp 1.600,-
Total utang jangka pendek Rp 61.225,-
Utang jangka panjang :
Pinjaman hipotek Rp 20.000,-
Total Utang Jangka Panjang Rp 20.000,-
Total Liabilitas Rp 81.225,-
Ekuitas
Modal Firman Januari 2013 Rp 21.575,-
Prive Firman tahun 2013 (Rp 2.500,-)
Laba usaha tahun 2013 Rp 671.950,-
Total Ekuitas Rp 691.025,-
Total Liabilitas dan Ekuitas Rp 772.250,-
b. Bentuk scontro
USAHA PENGIRIMAN SEHARI SAMPAI
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013
Aset Liabilitas
Aset Lancar : Utang Jangka Pendek :
Kas Rp 252.500,- Utang usaha Rp 40.125,-
Piutang usaha Rp 346.600,- Utang gaji Rp 15.000,-
Perlengkapan mobil Rp 62.200,- Jasa pengepakan terutang Rp 500,-
Perlengkapan kantor Rp 6.950,- Beban rupa-rupa terutang Rp 4.000,-
Asuransi dibayar dimuka Rp 3.750,- Utang bunga Rp 1.600,-
Total Aset Lancar Rp 672.000,- Total utang jangka pendek Rp 61.225,-
Aset Tetap: Utang jangka panjang :
Mobil Rp 50.000,- Pinjaman hipotek Rp 20.000,-
Ak. Peny. Mobil (Rp 2.250,-) Total Utang Jangka Panjang Rp 20.000,-
Rp 47.750,- Total Liabilitas Rp 81.225,-
Peralatan kantor Rp 75.000,- Ekuitas
Ak. Peny. Peralatan kantor (Rp 22.500,-) Modal Firman Januari 2013 Rp 21.575,-
Rp 52.500,- Prive Firman tahun 2013 (Rp 2.500,-)
Total Aset Tetap Rp 100.250,- Laba usaha tahun 2013 Rp 671.950,-
Total Ekuitas Rp 691.025,-
Total Aset Rp 772.250,- Total Liabilitas dan Ekuitas Rp 772.250,-
LATIHAN SOAL
KOMPETENSI DASAR
1.4. Menganalisis siklus akuntansi perusahaan jasa
4.3. Mempraktikkan siklus akuntansi perusahaan jasa
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti pembelajaran melalui proses
mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan, peserta didik mampu:
1. Membuat Jurnal Koreksi
MATERI POKOK
JURNAL KOREKSI
Jurnal koreksi biasa disebut juga sebagai jurnal pembetulan, karena
fungsi dari jurnal ini sendiri adalah untuk membetulkan jurnal
yang terlanjur salah dibuat – entah itu salah angka atau salah akun.
Kesalahan ketika mencatat jurnal bisa terjadi di akun apa saja dan
sangat dianjurkan untuk membuat jurnal koreksi ketika terjadi di
periode yang sedang berjalan.
Jurnal koreksi berbeda dengan jurnal penyesuaian karena jurnal
penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilai
saldo akun-akun tertentu agar sesuai dengan kondisi sebenarnya
dan bukan untuk mengoreksi kesalahan.
Ilustrasi I:
Pada tanggal 12 November 2013 Ari menerima slip tunai atas
pembayaran sewa. Untuk itu Ari membuat jurnal:
[Debit] Beban Sewa Rp 10.130.000,-
[Kredit] Kas Rp 10.130.000,-
KOMPETENSI DASAR
1.5. Menganalisis siklus akuntansi perusahaan jasa
4.3. Mempraktikkan siklus akuntansi perusahaan jasa
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti pembelajaran melalui proses
mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan, peserta didik mampu:
1. Membuat jurnal penutup dan posting jurnal penutup.
2. Menyusun neraca saldo setelah penutupan.
3. Membuat jurnal pembalik.
MATERI POKOK
JURNAL PENUTUP
1. Pengertian Jurnal Penutup
Berikut ini adalah saldo buku besar setelah penutupan pada usaha
pengiriman Sehari Sampai (dalam rupiah)
Kas Kode Akun 101 (000)
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2013 31 Neraca Saldo - - 252.500 -
Des
Kode
Nama Akun Debet Kredit
Akun
101 Kas 252.500 -
102 Piutang usaha 346.600 -
103 Perlengkapan mobil 62.200 -
104 Perlengkapan kantor 6.950 -
105 Asuransi dibayar dimuka 3.750 -
111 Mobil 50.000 -
112 Ak. Peny. Mobil - 2.250
113 Peralatan kantor 75.000 -
114 Ak. Peny. Peralatan kantor - 22.500
201 Utang usaha - 40.125
202 Utang gaji - 15.000
203 Jasa pengepakan terutang - 500.000
211 Pinjaman hipotek - 20.000
212 Utang bunga - 1.600
213 Beban rupa-rupa terutang - 4.000
301 Modal Firman - 691.025
797.000 797.000
JURNAL PEMBALIK
Tujuan pembuatan jurnal pembalik adalah untuk memudahkan
pencatatan transaksi pada awal periode pelaporan berikutnya. Transaksi
yang dibuatkan jurnal pembaliknya adalah transaksi yang berhubungan
dengan jurnal penyesuaian. Penggunaan jurnal pembalik tidak mengubah
nilai yang dicatat dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, penyusunan
jurnal pembalik bukan merupakan suatu keharusan dalam siklus
akuntansi.
Ilustrasi perbandingan sistem akuntansi yang menggunakan dan tidak
menggunakan jurnal pembalik dapat dilihat pada contoh berikut.
Jika Jurnal Pembalik Tidak Digunakan Jika Jurnal Pembalik Digunakan
Beban bunga sebelum disesuaikan Beban bunga sebelum disesuaikan
Des 10 beban bunga Rp 5000.000,00 Des 10 Beban bunga Rp 5.000.000,00
Kas Rp 5.000.000,00 Kas Rp 5.000.000,00
Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian
Des 31 Beban bunga Rp 1.000.000,00 Des 31 Beban bunga Rp 1.000.000,00
Utang bunga Rp 1.000.000,00 Utang bunga Rp 1.000.000,00
Jurnal Penutup Jurnal penutup
Des 31 Ikhtisar laba rugi Rp 6.000.000,00 Des 31 Ikhtisar laba rugi Rp 6.000.000,00
Beban bunga Rp 6.000.000,00 Beban bunga Rp 6.000.000,00
Jurnal Pembalik Jurnal pembalik
Jan 1 tidak ada jurnal pembalik Jan 1 Utang bunga Rp 1.000.000,00
Beban bunga Rp 1.000.000,00
Pembayaran bunga periode berikutnya Pembayaran bunga periode berikutnya
Jan 10 Utang Bunga Rp 1000.000,00 Jan 10 Beban bunga Rp 6.000.000,00
Beban bunga Rp 5000.000,00 Kas Rp 6.000.000,00
Kas Rp 6.000.0000,00
Catatan :
Sewa dibayar di muka yang menjadi beban sampai tanggal 31
Desember 201 adalah untuk lima bulan ( 1 Agustus – 31
Desember) atau sejumlah :
5
𝑥 𝑅𝑝12.000.000 = 𝑅𝑝5.000.000
12
Jurnal pembalik hanya diperlukan untuk transaksi penyesuaian
yang dicatat sebagai beban, sedangkan untuk transaksi
penyesuaian yang dicatat sebagai aset tidak diperlukan jurnal
pembalik.
LATIHAN SOAL
Neraca saldo
Kode Neraca Saldo Penyesuaian Laba/ Rugi Neraca
Nama Akun disesuaikan
Akun
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
101 Kas 128.000 128.000 128.000
102 Piutang 22.000 23.000 45.000 45.000
103 Perlengkapan 20.000
8.000 12.000 12.000
kantor
104 Iklan dibayar 10.000
7.000 3.000 3.000
dimuka
111 Peralatan 25.000
25.000 25.000
kantor
112 Ak.peny. 10.000
2.500 12.500 12.500
peral.kantor
121 Gedung 200.000 200.000 200.000
122 Ak.Peny.Gedung 40.000 10.000 50.000 50.000
201 Utang usaha 20.000 20.000 20.000
211 Pinjaman 50.000
50.000 50.000
hipotek
301 Modal Saham 30.000 30.000 30.000
302 Laba ditahan 13.000 13.000 13.000
411 Pendapatan 380.000
23.000 403.000 403.000
komisi
501 Beban gaji 60.000 6.000 66.000 66.000
502 Beban sewa 24.000 24.000 24.000
503 Beban asuransi 36.000 35.000 1.000 1.000
504 Beban 12.000
12.000 12.000
administrasi
601 Beban bunga 6.000 8.000 14.000 14.000
543.000 543.000
506 Beban
perlengkapan 8.000 8.000 8.000
kantor
507 beban iklan 7.000 7.000 7.000
508 beban peny.
Peralatan 2.500 2.500 2.500
kantor
509 beban peny.
10.000 10.000 10.000
Gedung
106 asuransi dibayar
35.000 35.000 35.000
dimuka
212 utang bunga 8.000 8.000 8.000
213 utang gaji 6.000 6.000 6.000
99500 99500 592500 592500 144500 403000 448000 189.500
Laba 258.500 258.500
403.000 403.000 448.000 448.000