Anda di halaman 1dari 4

Dampak Ketimpangan Sosial di Bidang Hukum Dan Pendidikan Beserta

Upayanya

Ketimpangan Di Bidang pendidikan

Masih adanya paham atau jalan yang berbeda dari kalangan keluarga mampu dan tidak
mampu. Dampak tersebut antara lain :

 Kualitas Lingkungan Sekolah. Faktor ini meliputi masyarakat dan lingkungan sekitar
yang mendukung seorang anak untuk mendapat pendidikan yang baik.
 Kesempatan Memperoleh Pendidikan yang Berkualitas. Keterbatasan dari segi kualitas
pengajar, budaya masyarakat, hingga kemudahan akses ke sekolah juga berpengaruh
terhadap mudah atau tidaknya kesempatan seseorang untuk mendapat pendidikan yang
berkualitas.
 Kualitas Lulusan. Semakin baik kualitas lulusan di wilayah tersebut, makin besar pula
kesempatan wilayah itu untuk menjadi lebih berkembang dan sejahtera.
 Fasilitas Pendidikan. Hal ini juga mencakup ketersediaan fasilitas pendidikan, rasio guru-
siswa, dan kualitas guru.
1. Lingkungan sekolah yang tidak berkualitas.
2. Kurangnya kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat kurang
mampu.
3. Kualitas lulusan yang kurang memadai.
4. Fasilitas yang tidak sama.
5. Kondisi sekolah yang tidak aman.
6. Kurangnya keamanan lingkungan sekolah
7. Sarana dan prasarana yang tidak layak dan memadai.
8. Kurangnya Bantuan/Dana yang mendukung siswa tidak mampu.
9. Lulusan mengalami kesulitan mencari pekerjaan.
10. Berbedanya sekolah antara negeri dan swast.

Upaya mengatasi ketimpangan social

Dalam buku Ketimpangan Sosial Sebagai Dampak Perubahan Sosial di Era Globalisasi (2017)
karya Alifia mengatakan harus ada upayanunruk menelan ketimpangan sosial di tengah
masyarakat. Terdapat beberapa identifikasi untuk menentukan upaya yang akan di lakukan, yaitu
:

1. Menentukan masalah yang akan dicari solusinya.


2. Identifikasi penyebab timbulnya masalah.
3. Mencari beberapa alternatif solusi.
4. Memilah masalah yang harus diprioritaskan.

Berikut upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketimpangan sosial, di antaranya:

Kebijakan pemerintah

Di Indonesia untuk mengatasi ketimpangan sosial tertuang Undang-Undang Dasar 1945


Pasal 33 Ayat 1 dan 2, Pasal 33 Ayat 1 dan 2, Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia, serta Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

Program masyarakat

Menciptakan lapangan kerja serta merancang program jaminan sosial yang dapt
menurunkan tingkat ketimpangan. Pemerintah harus bisa memungut pajak dengan benar dan
memastikan belanja pemerintah lebih berpihak pda masyarakat kurang mampu.

Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPPPD)

Melakukan pemerataan yang adil dengan memberikan kesempatan yang sama seluruh
masyarakat dalam berperan serta dalam pembangunan dan menikmati hasil pembangunan,
meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan, dan sebagainya.
Ketimpangan Dibidang Hukum/Peradilan

Ketimpangan peradilan ini bisa dilihat saat proses peradilan di pengadilan tinggi.
Seringkali kita mendengar ada seorang pencuri ayam yang diberi hukuman penjara bertahun-
tahun. Sebaliknya, kita juga mendengar seorang koruptor yang melakukan korupsi uang negara
hanya diberi hukuman kurang dari 5 tahun. Bahkan, ada juga yang hanya dihukum beberapa
bulan saja. Ketimpangan ini semakin menunjukkan bahwa tataran peradilan mulai kacau dan
gampang dipermainkan. Bila ini dibiarkan, ketimpangan hukum akan semakin parah dan
penegakkan hukum pun menjadi tidak tegas.

Contohnya :

1. Koruptor yang memakan uang rakyat hingga milyaran rupiah hanya ditahan selama 3
tahun sedangkan orang yang maling ayam dapat ditahan hingga belasan tahun.
2. Tidak adanya fasilitas transportasi yang cukup layak untuk penderita cacat.
3. Orang yang memiliki penampilan dengan pakaian necis diperlakukan dengan sangat baik
oleh pelayan dan perlakuannya sangat berbeda dengan orang yang berpenampilan biasa
saja.
4. Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertaniannya.
5. Terdesaknya kerajinan di desa oleh produk industry modern.
6. Di desa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
7. Kegagalan panen memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
Penduduk desa memiliki anggapan bahwa di kota banyak memiliki lapangan pekerjaan
dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan.
8. Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi
industry kerajinan
9. Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat
10. Kota dianggap mempunyai tingkat dalam unsur kebudayaan yang lebih tinggi dan
merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur kemanusiawiannya
11. Kota memberikan kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang
ketatatau untuk mengangkat diri dari posisisosial yang rendah
12. Kurangnya perhatian pemerintah dalam menyediakan fasilitas umum untuk penyandak
disabilitas. Solusi yang bisa dilakukan adalah memberikan masukan kepada pemerintah
untuk segera menyediakan fasilitas untuk penyandang disabilitas.
13. Perlakuan yang berbeda antara pelanggan yang berpenampilan layaknya orang kaya
dengan orang yang berpenampilan biasa saja di suatu mall. Solusi yang bisa dikerjakan
adalah memberikan pengarahan kepada setiap pegawai untuk memperlakukan pelanggan
dengan tidak memandang penampilan luar.
14. Pemberian hukuman kepada koruptor 1 tahun penjara, sedangkan untuk pencuri ayam
diberi hukuman 5 tahun penjara. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah
mengadakan aksi untuk memprotes adanya ketidakadilan terhadap hukum yang ditujukan
untuk pemerintah.
15. Pembedaan pemberian layanan kesehatan di rumah sakit antara pasien kaya dengan
pasien miskin. Solusi yang perlu dilakukan adalah memberi masukan kepada pihak
manager rumah sakit agar menegur tindakan seperti itu kepada karyawan rumah sakit.
16. Pemberian fasilitas dalam lembaga pendidikan yang berbeda antara siswa kaya dan
miskin. Solusi yang perlu dilakukan adalah menindak pihak sekolah agar tidak
melakukan pembedaan antara siswanya dengan menjadikan satu kelas tersebut tanpa ada
perbedaan..
17. Pemberian upah yang berbeda kepada pekerja lulusan SMA dengan lulusan S1. Solusi
unuk mengatasinya adalah memberikan upah yang setara. Sebab, pekerjaan yang
dilakukan sudah sesuai dengan apa yang dibebankan kepada perusahaan.
18. Murid yang berprestasi diperlakukan sangat baik oleh guru dibandingkan dengan murid
yang tidak berprestasi. Solusi mengatasinya adalah memberi teguran kepada guru
tersebut agar tidak membeda-bedakan murid.
19. Kurangnya peminat terhadap hasil produksi rumahan karena masih menggunakan alat
produksi manual. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah memberikan
pelatihan menggunakan alat produksi yang sudah memiliki tekonologi dan memberikan
modal tambahan agar menambah motivasi dalam melakukan produksi.
20. Banyaknya pengangguran di suatu daerah akibat kurangnya lapangan pekerjaan dan
tingkat persaingan yang tinggi. Solusi yang perlu dilakukan adalah memberikan pelatihan
berwirausaha agar dapat membuka lapangan pekerjaan.

Perbedaan Dari Ketimpangan social dibidang Hukum dan Pendidikan.

Tentunya dapat kita bedakan sendiri dan dari ketimpangan tersebut tentu ada dampak positif
dan negatifnya yang dapat menguntungkan dan merugikan semua pihak, baik Negara ataupun
rakyat.

Dampak Ketimpangan Sosial

Ketimpangan sosial mempunyai sejumlah dampak, baik positif maupun negatif. Dampak-
dampak tersebut antara lain :

1. Dampak positif:

 Menimbulkan rasa empati untuk membantu pihak yang terdiskriminasikan supaya bisa mendapat
hidup yang lebih layak lagi.
 Menjadi stimulus bagi pihak yang terdiskriminasikan untuk terus mengembangkan dirinya agar
menjadi lebih baik.

2. Dampak Negatif:

 Memicu kesombongan terhadap pihak yang diunggulkan.


 Menimbulkan kecemburuan sosial antar pihak.

Anda mungkin juga menyukai