Anda di halaman 1dari 11

Penyusunan Siklus Akuntansi pada Perusahaan Dagang

A. Karakteristik Perusahaan Dagang


perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli dan
menjual barang tanpa melakukan perubahan terhadap barang tersebut terlebih dahulu.
Barang tersebut diperoleh perusahaan dari produsen atau grosir untuk dijual kembali
kepada konsumen tau kepada grosir berikutnya.
Perusahaan dagang dapat dibedakan antara pedagang besar (grosir) dan
pedagang kecil (pedagang eceran). Barang yang dijual dapat berupa produk industri,
perkebunan, pertambangan atau pertanian.
B. Transaksi pada Perusahaan Dagang
Berkaitan dengan transaksi yang dilakukan perusahaan dagang, terdapat syarat
pembayaran dan penyerahan barang.
1. Syarat Pembayaran
Ada beberapa syarat pembayaran yang biasa digunakan, yaitu sebagai berikut:
a. Tunai atau kontan artinya pembayaran dilakukan saat terjadi transaksi, baik
secara langsung maupun pembayaran dengan cek atau giro bilyet.
b. Syarat EOM (end of month), artinya harga neto faktur harus dibayar paling
lambat pada akhir bulan terjadinya transaksi.
c. n/10 EOM, artinya pembayaran dilakukan paling lambat 10 hari setelah akhir
bulan.
d. Syarat n/30, artinya pembayarn dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah
tanggal terjadinya transaksi sebesar harga faktur.
e. 2/10, /30, artinya pembeli akan mendapatkan potongan 2% dari total
pembelian paling lambat 10 hari sejak tanggal pembelian, dengan jangka
waktu pembayaran 30 hari.
f. 3/10, n/60 berari akan mendapatkan potongan sebesar 3%, jika pembayaran
dilakukan dalam jangka waktu 10 hari atau kurang dari 10 hari sejak
terjadinya transaksi dan jangka waktu pelunasannya selama 60 hari.
2. Syarat Penyerahan Barang
Syarat penyerahan barang yang dapat disepakati, diantarany asebagai berikut.
a. Franco Gudang Penjual ( free on Board Shipping Point/FOB Shipping
Point)
Syarat ini menetapkan bahwa barang dagang disrrahkan di gudang
penjual. Transaksi dianggap telah terjadi dan dapat dibukukan sejak barang
diserahkan di gudang penjual. Biaya pengangkutan dan risiko barang rusak
menjadi tanggung jawab pembeli.
b. Franco Gudang Pembeli (Free on Board Destination Point /FOB
Destination Point)
Syarat ini menetapkan bahwa barang dagangan diserahkan di gudang
pembeli. Transaksi dianggap sah jika barnag telah diserahkan oleh penjual di
guadang pembeli. Biaya pengangkutan dan risiko kerusakan atau kehilangan
barang menjadi tanggung jawab penjual.
c. Cost Insurance and Freight (CIF)
Artinya pihak penjual harus menanggung beban pengiriman barang
dan premi asuransi kerugian barnag yang dikirim. Syarat penyerahan barang
CIF biasanya dilakukan pada transaksi ekspor dan impor.
3. Persediaan Barang Dagang (Merchandise Inventory)
Transaksi yang berhubungan dengan persediaan merupakan aktivitas yang sering
terjadi. Pencatatan persediaan akan mempengaruhi laporan keuangan perusahaan.
Metode pencatatan persediaan barang dagangan, diantaranya metode FIFO, LIFO,
averange, dan identifikasi khusus.
a. Metode FIFO (first in first out)
Penialian harga pokok dengan metode FIFO didasarkan pada asumsi
bahwa barang yang dibeli (masuk) pertama akan dijual (keluar) lebih dahulu.
b. Metode LIFO (last in first out)
Metode LIFO adalah penilaian persediaan yang terakhir masuk
diasumsikan akan keluar atau dijual pertama kali. Metode ini memiliki konsep
yang cukup sederhana namun sulit dilaksanakan. Pengaruh penggunaan
metode LIFO terhadap penentuan laba bersih usaha, jika harga cenderung naik
maka laba perusahaan terlalu kecil atau sebaliknya.
c. Metode Rata-rata (Averange)
Pada metode rata-rata, harga yang digunakan untuk menentukan harga
pokok barang, yaitu harga rata-rata dari barang yang tersedia pada tanggal
penjualan atau pada akhir periode.
d. Metode Identifikasi Khusus (Special Identification)
Dalam metode identifikasi khusus, harga pokok yang dibebankan pada
harga jual didasarkan pada harga pokokbarang yang dikeluarkan khusus untuk
barang yang memiliki identifikasi tertentu. Metode ini cocok unutk barang-
barang yang nilai satuannya tinggi dan jumlahnya tidak banyak, seperti mobil,
sepeda motor, dan pesawat.
C. Akun-akun pada Perusahaan Dagang
Pada perusahaan dagang terdapat transaksi dan akun khusus yang berkaitan
dengan transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan. Akun-akun tersebut
diantaranya sebagai berikut:
1) Akun pembelian (purchase),yaitu akun untuk mencatat semua transaksi
pembelian barang dagangan.
2) Akun persediaan barang dagangan (merchandise inventory), yaitu akun untuk
mencatat jumlah persediaan barang dagangan.
3) Akun retur pembelian dan pengurangan haerga (purchases return and
allowances), yaitu akun untuk mencatat pengembalian barang dagangan yang
rusak dan pengurangan atas harga pembelian barang tersebut.
4) Akun potongan pembelian (purchases discount), yaitu akun untuk mencatat
transaksi potongan pembelian.
5) Akun beban angkut pembelian (freight in), yaitu akun untuk mencatat
transaksi biaya angkut pembelian.
6) Akun penjualan (sales), yaitu akun untuk mencatat semua transaksi penjulan.
7) Akun potongan penjualan (sales discount), yaitu akun untuk mecatat otongan
penjualan.
8) Akun retur penjualan dan pengurangan harga (sales return and allowances),
yaitu akun untuk mencatat transaksi penerimaan kembali barang dagang yang
dijual.
9) Akun beban angkut penjualan (freight out), yaitu akun untuk mencatat
transaksi biaya angkut penjualan.
D. Tahapan Pencatatan Akuntansi pada Perusahaan Dagang
1. Jurnal Khusus dan Jurnal Umum
Jurnal khusus adalah jurnal untuk mencatat transaksi yang dikelompokkan sesuai
jenis transaksinya. Jurnal khusus biasanya digunakan untuk perusahaan dagang besar
yang sering melakukan transaksi sejenis. Transaksi yang tidak tercatat dalam jurnal
khusus, akan dicatt dalam jurnal umum. Misalnya, transaksi retur pembelian dan retur
penjualan. Dengan demikian, jurnal yang digunakan dalam perusahaan dagang, yaitu
jurnal pembelian, juarnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas,
dan jurnal umum.
a. Jurnal Pembelian (Purchases Journal)
Yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi
pembelian secara kredit, baik barang dagangan maupun harta lainnya.
Transaksi yang sering terjadi dicatat pada kolom khusus, sedangkan transaksi
yang jarang terjadi dicatat dikolom serba-serbi
b. Jurnal Penjualan (Sales Journal)
Jurnal penjualan adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat
transaksi penjualan secara kredit.
c. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
Jurnal penerimaan kas adalah jurnal khusus untuk mencatat semua
transaksi penerimaan uang tunai. Transaksi yang merupakan sumber
penerimaan kas, diantaranya penjualan tunai, penerimaan piutang, dan setoran
modal berupa uang tunai.
d. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal khusus untuk mencatat seluruh
transaksi pembayaran kas yang dilakukan oleh perusahaan. Transaksi yang
berhubungan dengan pengeluaran kas, antara lain pembelian barang dagangan
secara tunai, pembelian perlengkapan secara tunai, pembayaran utang, prive,
dan pembayaran beban.
2. Buku Besar
Buku besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu buku besar utama dan buku besar
pembantu.
a. Buku Besar Utama
Buku besar utama atau buku besar umum (general ledger) merupakan
kumpulan akun ynag saling berkaitan dan menjadi satu kesatuan yang
digunakan dalam proses akuntansi sebuah perusahaan. Data yang di posting ke
buku besar diambil dari jurnal. Dalam proses akuntansi perusahaan dagang,
data yang di posting ke buku besar diambil dari jurnal khusus. Agar pemindah
bukuan (posting) jurnal khusus ke buku besar lebih mudah, dapat dibuat
rekapitulasi jurnal khusus terlebih dahulu.
b. Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu (subsidiary ledger) dibaut untuk mencatat
perincian yang ada dalam buku besar utama yang bersangkutan. Buku besar
pembantu, di antaranya buku besar pembantu utang dagang, buku besar
pembantu piutang dagang, buku besar pembantu persediaan barang dagangan,
buku besar pembantu peralatan, dan buku besar pembantu perlengkapan. Jenis
buku besar pembantu yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam praktiknya, buku besar pembantu yang sering digunakan adalah
buku besar pembantu utang dagang dan piutang dagang.
E. Tahapan Pengikhtisaran Akuntansi pada Perusahaan Dagang
1. Neraca Saldo
Setelah jurnal diposting ke buku besar, selanjutnya dibuat neraca saldo.
Neraca saldo disusun berdasarkan saldo yang ada dalam buku besar.
2. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dengan pendekatan ikhtisar laba/rugi hanya menyesuaikan
persediaan barang dagangan pada awal periode dan akhir periode.
a. Persediaan Barang Dagangan Awal
Persediaan barang dagangan awal disesuaikan dengan cara mendebit
akun ikhtisar laba/rugi dan mengkredit akun persediaan barang dagangan.
b. Persediaan Barang Dagangan Akhir
Penyesuaian untuk persediaan barang dagangan akhir pada akhir
periode akuntansi dilakukan dengan mendebit akun persediaan barang
dagangan dan mengkredit akun ikhtisar laba/rugi.
3. Kertas Kerja (Worksheet)
Kertas kerja atau sering disebut neraca lajur merupakan kertas berkolom yang
dirangcang oleh para akuntan untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan,
khususnya dalam membuat laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,
laporan perubahan ekuitas, dan neraca. Pembuatan kertas kerja bukan merupakan
prosedur resmi yang harus dilakukan dalam proses akuntansi sehingga jika tidak
dibuat pun tidak apa-apa. Namun kertas kerja sangat berguna dlam mempermudah
dan meminimalisasi kesalahan yang dilakukan dalam penyususnan laporan keuangan.
F. Tahapan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang
1. Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
HPP adalah persediaan barang dagangan awal yang dimiliki perusahaan
ditambah pembelian bersih dikurangi persediaan akhir barang dagangan. Dengan
demikian, harga pokok dibentuk oleh komponen persediaan dan pembelian.
Pembelian bersih dihitung dari pembelian kotir dikurangi potongan pembelian dan
retur pembelian.
2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada perusahaan dagang
menyajikan informasi tentang penjualan, harga pokok penjualan, beban usaha, serta
pendapatan dan beban di luar usaha yang terjadi dalam kegiatan operasional
perusahaan. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dapat disusun
dalam bentuk langsung (single step) dan bentuk bertahap (multiple steps).
3. Laporan Perubahan Ekuitas (Modal)
Yaitu laporan keuangan yang mengungkapkan perubahan modal (capital) atau
ekuitas yang terjadi dalam satu periode akuntansi. Modal akan bertambah jika laba
bersih perusahaan lebih besar dari pengambilan pribadi (prive) dan modal akan
berkurang jika laba bersih lebih kecil dari pengambilan pribadi (prive).
4. Laporan Posisi Keuangan
Format neraca pada perusahaan dagang sama dengan neraca pada perusahaan
jasa yang dapat disusun dalam bentuk skontoro (account form) dan stafel (report
form). Adapun komposisi penyusunannya terdiri atas harta, utang, dan modal
perusahaan.
5. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan yang mengungkapkan
informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar perusahaan selama suatu periode
akuntansi. Arus kas perusahaan terdiri atas arus kas dari aktivitas berikut.\
a. Arus kas dari aktivitas operasi terkait dengan pos dalam laporan laba rugi dna
penghasilan komprehensif lain.
b. Arus kas dari aktivitas investasi berasal dari transaksi kas dalam memperoleh
dan menjual aktiva jangka panjang dan pemberian pinjaman pada pihak lain.
c. Arus kas dari aktivitas pendanaan berasal dari transaksi yang menyebabkan
perubahan modal dan kewajiban jangka panjang.
Tahapan Penutupan Siklus Akuntansi pada Perusahaan Dagang
A. Jurnal Penutup
Jurnal penutup digunakan untuk menutup akun-akun persediaan barang
dagang awal, penghasilan ke akun ikhtisar laba rugi, beban, prive, dan laba atau rugi
perusahaan.
1. Jurnal Penutup Akun Pendapatan
Penutupan akun penjualan dilakukan dengan mendebit penjualan dan
mengkredit akun ikhtisar laba/rugi. Dengan demikian, saldo akun penjualan yang
dipindahkan ke akun ikhtisar laba/rugi merupakan saldo akun penjualan bersih.
Adapun di dalam jurnal penutup pendapatan, ada dua unsur pengurang, yaituretur
penjualan dan pengurangan harga serta potongan tunai penjualan.
2. Jurnal Penutup Akun Beban
Pencatatan transaksi pembelian dalam akuntansi merupakan suatu beban.
Tujuan pembelian adalah memperoleh barang dagangan. Oleh karena itu, pembelian
atau harga pokok penjualan ditutup ke dalam akun ikhtisar laba/rugi
3. Jurnal Penutup Akun Laba/Rugi
Pencatatan laba/rugi dalam suatu perusahaan dagang merupakan akun nominal
yang harus ditutup pada suatu periode. Jika perusahaan memperoleh laba, akan
menambah modal. Sebaliknya, jika perusahaan mendapatkan kerugian, akan
mengurangi modal.
Pencatatan ikhtisar laba/rugi dicatat di sebelah debet jika perusahaan
memperoleh laba. Namun jika perusahaan rugi, ikhtisar laba/rugi dicatat di sisa kredit.
4. Jurnal Penutup Akun Prive
Prive merupakan hak pemilik atas modal yang ditanamkan di perusahaan.
Pada saldo normal prive dicatat di sisi debit. Namun, pada jurnal penutup, prive
dicatat pada sisi kredit.
B. Buku Besar Setelah Penutup
Setelah jurnal penutup ditutup, neraca saldo setelah penutupan hanyalah
menyisakan akun-akun riil, termasuk akun persediaan barang dagang. Selanjutnya,
untuk mendapatkan saldo akun-akun yang akan dicantumkan pada neraca saldo
setelah penutupan, jurnal penutup harus diposting terlebih dahulu ke buku besar.
C. Neraca Saldo Setelah Penutup
Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar. Selanjutnya, menyusun
neraca saldo setelah penutupan. Tujuan dibuatnya neraca saldo setelah penutupan,
yaitu untuk memastikan jumlah kedua sisi dalam keadaan seimbangdan benar pada
awal periode berikutnya.
D. Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik (Reversing Entry) adalah jurnal yang dibuat untuk
mengembalikan saldo akun dari pos penyesuaian tertentu yang dibuat pada periode
sebelumnya.jurnal pembalik dibuat pada awal periode berikutnya. Jurnal pembalik
diperlukan untuk akun-akun berikut.
1. Beban Bayar di Muka yang Dicatat sebagai Beban
Beban dibayar dimuka adalah beban yang dibayar terlebih dahulu, sementara
manfaatnyaditerima di kemudia hari.
2. Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang manfaatnya telah diterima
terlebih dahulu, tetapi beban tersebut belum dibayar atau akan dibayarkan kemudian.
3. Pendapatan Terima Dimuka yang Dicatat sebagai Pendapatan
Adalah pendapatan yang telah diterima dan dicatat oleh perusahaan, namun
kewajiban untuk memperoleh pendapatan tersebut belum terlaksanakan sepenuhnya.
4. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Adalah pendapatan yang telah dihasilkan, tetapi belum dicatat sebagai
pendapatan sampai pada akhir periode.
Berikut transaksi PD Azmi Jaya yang terjadi pada Desember 2023.
1 Desember, dibeli barang dagangan dari Toko Merpati seharga Rp18.000.000,00 dengan
syarat 2/10, n/60.
2 Desember, diterima pendapatan sewa gudang sampai dengan Mei 2023 sebesar
Rp9.000.000,00.
4 Desember, dijual barang dagangan kepada Tuan Ari seharga Rp21.000.000,00 dengan
syarat 2/10, n/3.
5 Desember, dibeli peralatan toko dari Toko Jepara seharga Rp12.000.000,00 dengan syarat
n/30.
7 Desember, dibeli barang dagangan dari Toko Bangau seharga Rp15.000.000,00 secara
tunai.
8 Desember, dibayar beban gaji karyawan untuk November senilai Rp5.000.000,00.
9 Desember, diterima pengembalian barang dagangan dari Tuan Ari atas transaksi
penjualan tanggal 4 Desember seharga Rp.900.000,00.
9 Desember, dilunasi pembelian barang dagangan atas transaksi tanggal 1 Desember ke
Toko Merpati.
11 Desember, diterima pelunasan dari Tuan Ari atas transaksi penjualan barang dagangan
tanggal 4 Desember.
10 Desember, pemilik mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar
Rp10.000.000,00.
12 Desember, dijual barang dagangan secara tunai seharga Rp24.000.000,00 kepada Nyoya
Rice.
13 Desember, dibeli barang dagangan dari Toko Beo seharga Rp16.000.000,00 dengan syarat
2/10, n/30.
14 Desember, dijual barang dagangan kepada Tuan Ari seharga Rp9.000.000,00 dengan
syarat 2/15, n/30.
15 Desember, dijual barang dagangan kepada Tuan Yusuf seharga Rp18.000.000,00 dengan
syarat 2/10, n/30.
17 Desember, dibeli barang dagangan dari Toko Jalak seharga Rp6.000.000,00 dengan syarat
2/10, n/30.
19 Desember, dibeli barang dagangan dari Toko Merpati seharga Rp13.200.000,00 dengan
syarat 2/10, n/30.
20 Desember, dijual barang dagangan kepada Tuan Roby seharga Rp7.500.000,00 secara
tunai.
25 Desember, dilunasi pembelian barang dagangan 13 Desember kepada Toko Beo.
27 Desember, dijual barang dagangan kepada Tuan Farhan seharga Rp26.000.000,00 dengan
syarat 2/10, n/30.
28 Desember, dibayar tagihan listrik dan telepon sebesar Rp2.000.000,00.
29 Desember, dijual barang dagangan secara tunai seharga Rp18.000.000,00 kepada Nyonya
Feby.
30 Desember, dibeli barang dagangan secara tunai seharga Rp12.000.000,00 dari Toko Dara.
PD Azmi Jaya
Jurnal Umum
Des-23
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Retur penjualan Tn. Ari Rp 900.000
09-Des
Piutang dagang Rp 900.000
Jumlah Rp 900.000 Rp 900.000

PD Azmi Jaya
Jurnal Pembelian
Des-23
Debit Kredit
Tanggal Keterangan syarat pembayaran Ref Serba-serbi
Pembelian perlengkapan Utang dagang
Ref Ket Jumlah
01-Des Toko Merpati 2/10, n/60 Rp 18.000.000 Rp 18.000.000
05-Des Toko Jepara n/30 Peralatan toko Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
13-Des Toko Beo 2/10, n/30 Rp 16.000.000 Rp 16.000.000
17-Des Toko Jalak 2/10, n/30 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
19-Des Toko Merpati 2/10, n/30 Rp 13.200.000 Rp 13.200.000
Jumlah Rp 53.200.000 Rp 12.000.000 Rp 65.200.000

PD Azmi Jaya
Jurnal Penjualan
Des-23
Piutang dagang (D)
Tanggal No Faktur Keterangan Ref Syarat Pembayaran
Penjualan (K)
04-Des Tuan Ari 2/10, n/30 Rp21.000.000
14-Des Tuan Ari 2/15, n/30 Rp9.000.000
15-Des Tuan Yusuf 2/10, n/30 Rp18.000.000
27-Des Tuan Farhan 2/10, n/30 Rp26.000.000
Jumlah Rp74.000.000

PD Azmi Jaya
Jurnal Kas Masuk
Des-23
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Penjualan Serba-serbi
Kas Pot. Penjualan Piutang Dagang
Ref Keterangan Jumlah
02-Des Pendapatan sewa Rp 9.000.000 Pendapatan sewa Rp 9.000.000
11-Des Tuan Ari Rp 19.698.000 Rp 402.000 Rp 20.100.000
12-Des Nyonya Rice Rp 24.000.000 Rp24.000.000
20-Des Tuan Roby Rp 7.500.000 Rp7.500.000
29-Des Nyonya Feby Rp 18.000.000 Rp18.000.000
Jumlah Rp 78.198.000 Rp 402.000 Rp 20.100.000 Rp49.500.000 Rp 9.000.000
Rp 78.600.000 Rp 78.600.000
Pd Azmi jaya
Jurnal Kas Keluar
Des-23
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Serba-serbi
Pembelian Utang dagang Ref Kas Pot. pembelian
Keterangan Jumlah
07-Des Toko Bangau Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
08-Des Beban gaji Beban gaji karyawan Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
09-Des Toko Merpati Rp 18.000.000 Rp 17.640.000 Rp 360.000
10-Des Prive Prive Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
25-Des Toko Beo Rp 16.000.000 Rp 16.000.000
28-Des Beban listrik, telp Beban listrik, telp Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
30-Des Toko Dara Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
Jumlah Rp 27.000.000 Rp 34.000.000 Rp 17.000.000 Rp 77.640.000 Rp 360.000
Rp 78.000.000 Rp 78.000.000

Rekapitulasi Jurnal Pembelian


No
Akun Nama Akun Debit Kredit
5101 Pembelian Rp 53.200.000
1202 Peralatan toko Rp 12.000.000
2101 Utang dagang Rp 65.200.000
Jumlah Rp 65.200.000 Rp 65.200.000

Rekapitulasi Jurnal Penjualan


No
Akun Nama Akun Debit Kredit
1102 Piutang dagang Rp 74.000.000
4101 Penjualan Rp 74.000.000
Jumlah Rp 74.000.000 Rp 74.000.000

Rekapitulasi Jurnal Penerimaan Kas


No
akun Nama akun Debit Kredit
1101 Kas Rp 78.198.000
4102 Pot. Penjualan Rp 402.000
1102 piutang dagang Rp 20.100.000
4101 penjualan Rp 49.500.000
4202 pendapatan sewa Rp 9.000.000
jumlah Rp 78.600.000 Rp 78.600.000
Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas
no
akun nama akun debit kredit
5101 pembelian Rp 27.000.000
2101 utang dagang Rp 34.000.000
6101 beban gaji karyawan Rp 5.000.000
3102 prive Rp 10.000.000
6102 beban listrik, telp Rp 2.000.000
1101 kas Rp 77.640.000
5102 pot. Pembelian Rp 360.000
jumlah Rp 78.000.000 Rp 78.000.000

Rekapitulasi Jurnal Umum


no
akun nama akun debit kredit
4103 retur penjualan Rp 900.000
1102 piutang dagang Rp 900.000
jumlah Rp 900.000 Rp 900.000

Name : SHERLY DWI MARSHANDA


Npm : 2205170069
Major : ACCOUNTING

Anda mungkin juga menyukai