Anda di halaman 1dari 8

 Perengkapan ( suppies )

Tgl 8/8-01 dibeli supplies 10 botol tinta @Rp. 10.000,-(tunai)


Tgl 31/12-01 tinta yang ada digudang 6 botol
A. Dicatat sebagai harta :
Jurnal Umum
8/8-01 Supplies(10 botol) Rp. 100.000,-
Kas Rp. 100.000,-
Mula-mula (10 botol) = Rp.100.000,-
Sisa (6 botol) = Rp. 60.000,-
sudah dipakai/ Beban Rp. 40.000,- (4 botol )
Jurnal Penyesuaian
31/12-01 Beban Supplies Rp. 40.000,-
Supplies Rp. 40.000,-

B. Dicatat sebagai Beban :


Jurnal Umum
8/8-01 Beban Supplies Rp. 100.000,-
Kas Rp. 100.000,-
Jurnal Penyesuaian
31/12-01 Supplies Rp. 60.000,-
Beban Supplies Rp. 60.000,-
Contoh Soal :
Tgl 14/3-01 bengkel Takeshi membeli 10 lusin busi (tunai) Rp. 2.000/lusin
Tgl 20/10-01 bengkel Takeshi membeli lagi 5 lusin busi (kredit) Rp. 2.000/lusin
Bengkel Takeshi mencatat pembelian busi sebagai harta. Diminta :
1. Sajikanlah jurnal umum atas transaksi diatas
2. Sajikanlah jurnal penyesuaian , apabila busi pada akhir periode akuntansi
masih ada 7 lusin

Jurnal Umum
14/3-01 Supplies Bengkel Rp. 20.000,-
Kas Rp. 20.000,-
20/10-01 Supplies Bengkel Rp. 10.000,-
Hutang dagang Rp. 10.000,-
Mula-mula(15 lusin busi) = Rp. 30.000,-
Sisa (7 lusin busi) = Rp. 14.000,-
Sudah dipakai/ Beban = Rp. 16.000,- (8 lusin busi)
Jurnal Penyesuaian
31/12-01 Beban Supplies bengkel Rp. 16.000,-
Supplies bengkel Rp. 16.000,-
 Beban Dibayar Dimuka

Untuk mencatat transaksi pembayaran beban dibayar dimuka ada 2 cara yaitu :
a. Transaksi dicatat sebagai harta
…. Dibayar di muka xx
kas xx
b. Transaksi dicatat sebagai Beban
Beban … xx
kas xx
Contoh:
Pada tgl 01 April 2001 dibayar sewa untuk 1 tahun sebesar Rp. 1.200.000,- (transaksi
dicatat sebagai harta)
Diminta :
a. Jurnal umum pada tgl 01 april 2001
b. Jurnal penyesuaian pada tgl 31 Desember 2001

Jurnal Umum
1 April 2001 Sewa dibayar dimuka Rp. 1.200.000,-
Kas Rp. 1.200.000,-
Mula-mula (12 bulan) = Rp. 1.200.000,-
Sisa ( 3 bulan) = Rp. 300.000,-
Beban ( 9 bulan) = Rp. 900.000,-
Jurnal Penyesuaian
31 Des 2001 Beban sewa Rp. 900.000,-
Sewa dibayar dimuka Rp. 900.000,-
Contoh :
Pada tgl 01 April 2001 dibayar asuransi untuk 1 tahun sebesar Rp. 1.200.000,-(
transaksi dicatat sebagai Beban).
Diminta :
a. Jurnal umum pada tgl 01 April 2001
b. Jurnal penyesuaian pada tgl 31 Desember 2001

Jurnal Umum :
1 April 2001 Beban Asuransi Rp. 1.200.000,-
Kas Rp. 1.200.000,-
Mula-mula (12 bulan) =Rp. 1.200.000,-
Sisa ( 3 bulan) =Rp. 300.000,-
Beban ( 9 bulan) =Rp. 900.000,-
Jurnal Penyesuaian
31 Des 2001 Asuransi dibayar dimuka Rp. 300.000,-
Beban Asuransi Rp. 300.000,-

Contoh :
Saldo komisi dibayar dimuka Rp. 1.000.000,-(31 Desember 2001). Komisi
itu dibayar untuk menjual 10 unit sepeda. Sampai akhir periode Akuntansi ternyata sepeda
yang sudah dijual hanya 8 unit sepeda.
Diminta : Sajikanlah jurnal penyesuaiannya
Mula- mula = Rp. 1.000.000,- ( 10 unit sepeda)
Sisa = Rp. 200.000,- ( 2 unit sepeda)
Beban = Rp. 800.000,- ( 8 unit sepeda)
Jurnal Penyesuaian
31 Des 2001 Beban Komisi Rp. 800.000,-
Komisi dibayar dimuka Rp. 800.000,-
Contoh:
Saldo Beban asuransi Rp. 1.000.000,- (31 Desember 2001), Asuransi yang sudah
daluarsa 60%. Diminta : Sajikanlah jurnal penyesuaiannya!
Penyelesaian :
Mula-mula = Rp. 1.000.000,-( 100%)
Sisa = Rp. 400.000,-( 40%)
Beban = Rp. 600.000,-( 60%)
Jurnal Penyesuaian
31 Des 2001 Asuransi dibayar dimuka Rp. 400.000,-
Beban asuransi Rp. 400.000,-

 Pendapatan Diterima Dimuka

Transaksi dapat dicatat dengan 2 cara yakni :


a. Dicatat sebagai hutang
Kas xx
Pendapatan diterima dimuka xx
b. Dicatat sebagai Pendapatan
Kas xx
Pendapatan xx

Contoh :
Tanggal 1 Sept 2001 diterima sewa 10 bulan sebesar Rp. 1.000.000,-
A. Dicatat sebagai hutang
Jurnal Umum
1 Sept 2001 Kas Rp. 1.000.000,-
Sewa diterima dimuka Rp. 1.000.000,-

Jurnal Penyesuaian
31 Des 2001 Sewa diterima dimuka Rp. 400.000,-
Pendapatan sewa (4/10 x Rp.1.000.000,-) Rp. 400.000,-
B. Dicatat sebagai Pendapatan
Jurnal Umum
1 Sept 2001 Kas Rp. 1000.000,-
Pendapatan Sewa Rp. 1.000.000,-

Jurnal Penyesuaian
31 Des 2001 Pendapatan sewa Rp. 600.000,-
Sewa diterima dimuka (6/10 x Rp.1.000.000,-) Rp. 600.000,-
 Beban Yang Masih Harus Dibayar

Contoh:
Tgl 1 Oktober 2001 didirikan perusahaan XYZ dengan ketentuan gaji dibayar setiap
tgl 1 bulan berikutnya sebesar Rp. 1.000.000,- . Diminta :
a. Sajikanlah jurnal umum dari transaksi diatas
b. Sajikanlah jurnal penyesuaian tgl 31 Des 2001
Penyelesaian:
a. Jurnal Umum
1 Nov 2001 Beban Gaji Rp. 1.000.000,-
Kas Rp. 1.000.000,-
1 Des 2001 Beban Gaji Rp. 1.000.000,-
Kas Rp. 1.000.000,-
Mula-mula (2 bulan) = Rp. 2.000.000,-
Kurang (1 bulan) = Rp. 1.000.000,-
Beban (3 bulan) = Rp. 3.000.000,-
b. Jurnal Penyesuaian
31 Des 2001 Beban gaji Rp. 1.000.000,-
Gaji yang masih harus dibayar Rp. 1.000.000,-
(hutang gaji)
Contoh :
Tgl 1 Sept 2001 perusahaan Minerva meminjam uang Rp. 10.000.000,- dengan
mengeluarkan selembar wesel. Wesel
itu akan jatuh tempo tgl 01 Februari 2002. Tingkat bunga 12%.
Diminta :
a. Sajikanlah jurnal umum dari transaksi diatas
b. Sajikanlah jurnal penyesuaian tertanggal 31 Desember 2001
Penyelesaian :
Bunga = tingkat bunga x lama pinjaman x pokok pinjaman
a. Jurnal umum
1 Sept 2001 Kas Rp.10.000.000,-
Hutang wesel Rp. 10.000.000,-
Mula-mula (4 bulan) =Rp.0
=Rp. 400.000,-
Beban bunga (4 bulan)= 12% x 4/12 x Rp. 10.000.000,- = Rp.400.000,-
b. Jurnal penyesuaian
31 Des 2001 Beban Bunga Rp. 400.000,-
Hutang bunga Rp. 400.000,-

 Pendapatan Yang Masih Harus Diterima

Merupakan akun harta lancar


Contoh :
Tgl 1 Oktober 2001 dipinjamkan uang tunai Rp. 10.000.000,- dengan menerima wesel.
Tingkat bunga 12%. Diminta :
a. Jurnal umum dari transaksi diatas
b. Jurnal penyesuaian tertanggal 31 desember 2001
Penyelesaian:
a. Jurnal Umum
1 Oktober 2001 Piutang wesel Rp. 10.000.000,-
Kas Rp. 10.000.000,-
b. Jurnal penyesuaian
31 Des 2001 Bunga yang masih harus diterima Rp. 300.000,-
( Piutang bunga)
Pendapatan bunga Rp. 300.000,-
(12% x 3/12 x Rp. 10.000.000,-)
Contoh:
Saldo Pendapatan komisi Rp. 400.000,-(31 Des 2001). Komisi
itu diterima untuk menjual sepeda, komisi tiap sepeda
Rp. 50.000,- Sepeda yang terjual tahun 2001 sebanyak 10 unit.
Diminta : Jurnal penyesuaian tertanggal 31 Des 2001
Penyelesaian :
31 Des 2001 Komisi yang masih harus diterima Rp. 100.000,-
Pendapatan komisi Rp. 100.000,-

 Penyusutan Aktiva Tetap

Aktiva tetap biasanya mengalami penurunan nilai akibat pemakaian yang disebut
Beban penyusutan aktiva tetap

Karena secara fisik aktiva tetap tidak berkurang maka dipakai akun pengurang aktiva
tetap yang disebut Akumulasi penyusutan aktiva tetap
Nilai aktiva tetap pada akhir periode akuntansi disebut Nilai buku
Jadi perhitungan nilai buku adalah :
Aktiva tetap xx
Akumulasi penyusutan aktiva tetap xx -
Nilai buku aktiva tetap xx

Besarnya Beban penyusutan per satu periode akuntansi dapat dihitung dengan metode garis
lurus.
Rumusnya:
Penyusutan / tahun = C-R
n
Ket : C = harga perolehan
R = nilai sisa (Residu)
n = umur ekonomis
Contoh :
Tgl 1 April 2001 dibeli mobil seharga Rp. 55.000.000,- (Tunai) Mobil itu ditaksir dapat
dipakai 5 tahun. Setelah 5 tahun mobil masih mempunyai nilai sebesar Rp. 5.000.000,-
Diminta :
a. hitunglah penyusutan/ tahun
b. hitunglah Beban penyusutan 2001
c. Sajikanlah jurnal penyesuaian tertanggal 31 Des 2001
d. Hitunglah nilai buku di neraca
Penyelesaian :
a. Penyusutan/ tahun =C–R
n
= 55.000.000 – 5.000.000
5
= Rp. 10.000.000,-
b. Beban penyusutan 2001 :
= 9 x Rp. 10.000.000,- 1/4-2001 …….. 31/12-2001
12 9 bulan
= Rp. 7.500.000,-
c. Jurnal penyesuaian tertanggal 31 des 2001
Beban penyusutan mobil Rp. 7.500.000,-
Akumulasi penyusutan mobil Rp. 7.500.000,-
a. Neraca 31 Desember 2001
Mobil Rp. 55.000.000,-
Akumulasi penyusutan mobil Rp. 7.500.000,-
Nilai buku mobil Rp. 47.500.000,-
Penyusutan/ tahun = Persentase penyusutan (%) x harga perolehan

Dalam mengantisipasi kemungkinan timbulnya kerugian dari piutang yang tak tertagih, maka
ada 2 teknik yang bisa dipakai perusahaan yaitu :
1. Metode penghapusan langsung ( Direct write off method)
2. Metode penyisihan (Allowance method)

Ad.1 Direct Write Off Method


Menurut metode ini sesuatu piutang baru bisa dihapuskan bila sudah diperoleh
bukti-bukti yang autentik(sah) bahwa sesuatu piutang memang benar-benar tidak bisa
tertagih lagi. Dengan demikian kerugian yang timbul akan dicatatkan sekaligus pada saat
bukti itu diperoleh. Jurnalnya :
Beban piutang tak tertagih xx
Piutang usaha xx
Ad2. Allowance Method
Menurut metode ini setiap akhir periode haruslah dilakukan penyisihan sejumlah
tertentu atas piutang-piutang yang diperkirakan tidak tertagih. Walaupun belum ada bukti
yang kuat bahwasannya piutang itu tidak tertagih.
Mis. Pada akhir periode 1999 :
Beban piutang tak tertagih xx
Penyisihan piutang tak tertagih xx

Apabila nantinya diperoleh bukti yang kuat bahwa suatu piutang memang benar-
benar tidak bisa ditagih lagi, maka pada saat itu akan dilakukanlah penghapusannya,
sehingga akan diketahui berapa kerugiannya dari piutang yang tidak dapat ditagih. Mis. Pada
saat ada bukti yang kuat tidak tertagih ( Pada tahun 2000)
Penyisihan piutang tak tertagih xx
Piutang dagang xx
Sering kali terjadi bahwa diantara piutang-piutang yang sudah dihapuskan, ada yang dapat
tertagih lagi. Bila terjadi hal yang seperti ini maka pda waktu diperoleh bukti yang kuat
bahwa piutang tadi dapat ditagih lagi, maka harus dihidupkan kembali dengan cara :
A. Direct write off method
pada tahun yang sama :
piutang dagang xx
Beban piutang tak tertagih xx
pada tahun berikutnya :
piutang dagang tak tertagih xx
pendapatan lain-lain xx
B. Allowance method
Jurnalnya adalah sama, baik itu pada tahun yang sama dan pada tahun berikutnya.
piutang dagang xx
penyisihan piutang tak tertagih xx
Soal–soal penyesuaian (dalam ribuan rupiah)
1. Di neraca saldo per 31 desember 2000 terdapat akun piutang sebesar Rp. 7.000,-.
Diperkirakan piutang yang tak tertagih sebesar Rp. 500,-. Perusahaan memakai metode
langsung (Direct write-off method)
Penyelesaian :
beban penghapusan piutang 500
piutang 500
Soal–soal penyesuaian (dalam ribuan rupiah)
2. Di neraca saldo per 31 desember 2000 terdapat akun perlengkapan Rp. 2.000,-. Persediaan
perlengkapan Rp. 1.200,- pada akhir periode akuntansi
Penyelesaian :
Beban perlengkapan = 2000 -1200 = 800
beban pemakaian perlengkapan 800
perlengkapan 800
Soal–soal penyesuaian (dalam ribuan rupiah)
3. Akun sewa dibayar dimuka Rp.1.200,- di neraca sisa per 31 desember 1999.Sewa dibayar
tanggal 1 Juni 1999 untuk masa setahun
Penyelesaian :
Sewa 1 bulan =1200/12 = 100
Beban sewa (dari juni s/d des ) = 7 x 100 =700
beban Sewa 700
sewa dibayar dimuka 700
Soal–soal penyesuaian (dalam ribuan rupiah)
4. Akun peralatan Rp. 10.000,- di neraca saldo per 31 des 2000. Penyusutan peralatan 2,5%
dari harga perolehan.
Penyelesaian :
Beban penyusutan peralatan = 2,5% x 10.000
= 250
Beban penyusutan peralatan 250
Ak. Penyusutan peralatan 250
Soal–soal penyesuaian (dalam ribuan rupiah)
5. Akun pinjaman Bukopin Rp. 12.000,- di neraca sisa per 31 des 2000. Bunga pinjaman
bukopin belum dibayar selama 3 bulan, bunga 12% setahun.
Penyelesaian :
Pinjaman bukopin Rp. 12.000
Bunga 1 bulan = 12%/12 = 1 %
Beban bunga = 3% (3 bulan) x 12.000 = 360
Beban bunga 360
hutang bunga 360
Soal–soal penyesuaian (dalam ribuan rupiah)
6. Di neraca saldo per 31 des 2000 terdapat akun beban asuransi Rp. 3.600,- . Premi asuransi
dibayar 1 agustus 2000 untuk 1 tahun.
Penyelesaian :
Beban asuransi/ bln = 3.600/12 =300
Cara 1 :
Beban asuransi( yg benar2 sdh dijalani) =5bln x 300= 1500
Asuransi di bayar di muka (7 bln) =3600-1500 =2100
Cara 2:
Asuransi dibayar di muka (7 bln) =7/12 x 3600=2100
Asuransi dibayar dimuka 2.100
beban asuransi 2.100
Soal–soal penyesuaian (dalam ribuan rupiah)
7. Di neraca saldo per 31 des 2000 terdapat akun beban iklan Rp. 2.500,-. 1 juli 2000 dibayar
beban iklan untuk 10 kali penerbitan. Sampai dengan 31 des 2000 iklan tersebut telah
dimuat enam kali.
Penyelesaian :
Beban iklan(1x) =2.500/10=250
Cara 1 :
Beban iklan (yang telah dimuat 6 kali) = 6x Rp.250 =1.500
Iklan dibayar dimuka (4x) =2500-1500 =1.000
Cara 2:
Iklan dibayar dimuka (4x) =4/10 x 2500= 1.000
Iklan dibayar dimuka 1.000
beban iklan 1.000
Soal–soal penyesuaian (dalam ribuan rupiah)
8. Di neraca saldo per 31 des 2000 terdapat akun persediaan barang dagangan Rp. 12.000,-(
metode ikhtisar laba-rugi). Pada akhir periode akuntansi dilakukan pemeriksaan ke gudang
ternyata persediaan barang dagangan hanya tinggal/ bersisa sebesar Rp. 15.000,-
Penyelesaian :
a. Ikhtisar laba rugi 12.000
persediaan barang dagangan 12.000
b. Persediaan barang dagangan 15.000
ikhtisar laba rugi 15.000

Anda mungkin juga menyukai