Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia, kondisi perekonomian mempunyai peranan dan pengaruh yang
sangat besar. maka dari itu penting untuk membahas sejumlah data yang digunakan oleh
para ekonom dan pembuat kebijakan untuk memonitor kinerja perekonomian secara
keseluruhan. Ilmu ekonomi makro adalah ilmu tentang fenomena perekonomian secara
luas, termasuk inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam ilmu ekonomi makro, untuk mengukur keseluruhan dari biaya hidup para
ekonom dan departemen statistik menggunakan IHK atau Indeks Harga Konsumen.
Dalam sebuah negara penting untuk mengetahui perkembangan atau pertumbuhan
ekonomi dari tahun ke tahun. Ilmu ekonomi makro menjelaskan dengan berupa data yang
konkret tentang bagaimana suatu negara dapat tumbuh dan berkembang bahkan suatu
negara dapat melemah dalam bidang ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan organisasi ?
2. Jelaskan karakteristik organisasi !
3. Jelaskan mengenai organisasi tradisional dan organisasi modern !
4. Apa yang dimaksud dengan manajer ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan organisasi
2. Untuk mengetahui apa saja karakteristik dari organisasi
3. Untuk mengetahui mengenai organisasi tradisional dan organisasi modern
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manajer

1.4 Manfaat Penulisan

Paper ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis
maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna menjadi penambah wawasan
mengenai organisasi. Paper ini diharapkan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca bila
suatu saat bergabung dalam sebuah organisasi.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Organisasi
Pengertian Organisasi menurut para ahli :

o James D Mooney “Organisasi adalah sebuah bentuk perserikatan manusia guna meraih
tujuan bersama.”
o Kochler “Kochler berpendapat bahwa pengertian organisasi merupakan sistem
hubungan yang terstruktur dalam mengkoordinasikan usaha sebuah kelompok orang
guna meraih tujuan.”

o Philip Selznick “Organisasi merupakan suatu peraturan personil untuk mempermudah


pencapaian tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan dengan melalui alokasi fungsi
serta tanggungjawab.”

o Prof. Dr. Sondang P. Siagian ”Pengertian organisasi merupakan bentuk persekutuan


antara 2 orang ataupun lebih yang saling bekerjasama dan masih terikat secara formal
dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi.”

o Stoner “Menyatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang


melalui orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.”

o Chester I. Bernard “Berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem


aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.”

o Stephen P. Robbins “Menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial


yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu
tujuan bersama atau sekelompok tujuan.”

Dan secara umum, organisasi dapat berarti sekumpulan orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu
misalnya lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang, dan beberapa sumberdaya lain
dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut. Orang orang yang terkumpul dalam sebuah
organisasi sepakat untuk mencapai tujuan tertentu melalui sumber daya secara sistematis dan
rasional yang terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional
organisasi dengan terencana.
2. Karakteristik Organisasi

Karakteristik organisasi adalah perilaku dan tingkah laku suatu badan/institusi terhadap
kondisi yang ada diluar institusi itu maupun didalam institusi itu sendiri, artinya dalam dunia
bisnisnya selalu fokus kepada pelanggannya yang bukan hanya dari luar perusahaan itu tapi juga
orang-orang di dalam perusahaan yang merupakan aset perusahaan itu sendiri.

Abdul Azis Wahab menjelaskan beberapa karakteristik dari organisasi diantaranya adalah :

1. Sebuah entitas sosial


2. Bertujuan atau diarahkan oleh tujuan (goal directed)
3. Memiliki sistem kegiatan terstruktur yang disengaja
4. dengan batas-batas yang jelas.

Sedangkan menurut Gerlof karakteristik dari sebuah organisasi yaitu : 1) Tujuan; 2) Orang; 3)
Rencana.

Sedangkan karakteristik organisasi secara umum yaitu :

1. Setiap organisasi harus memiliki tujuan.


Tujuan dicerminkan oleh sasaran-sasaran yang dilakukan baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang. Tiga bidang utama dalam tujuan organisasi yaitu profitability
(keuntungan), growth (pertumbuhan), dan survive (bertahan hidup). Ketiganya harus
berjalan berkesinambungan demi kemajuan organisasi.
2. Setiap organisasi terdiri dari kumpulan orang-orang
Jelas, tidak mungkin jika organisasi hanya terdiri dari satu orang yang ingin mencapai
tujuannya sendiri. Dari definisi dijelaskan bahwa organisasi setidaknya terdiri dari
kumpulan orang, berarti minimal dua orang, yang memiliki tujuan yang sama.
3. Setiap organisasi memiliki struktur yang tersusun
Struktur dibentuk dalam sebuah organisasi dengan tujuan agar posisi setiap anggota
organisasi dapat dipertanggungjawabkan, mengenai hak maupun kewajibannya. Struktur
dibentuk agar organisasi berjalan rapi, karena terdapat struktur komando, siapa yang
berwenang dan siapa yang diberi wewenang.
4. Sistem dan prosedur yang tersusun
Karakteristik yang terakhir ini menggambarkan bahwa sebuah organisasi diatur
berdasarkan aturan-aturan yang ditetapkan bersama dan tentu saja harus dengan penuh
komitmen dalam menjalankannya. Implementasi dari sistem dan prosedur ini ialah
adanya ketetapan mengenai tata cara, sistem rekrut, dan birokrasi.

3. Organisasi Tradisional dan Modern

Pengertian Organisasi Tradisional

Organisasi Tradisional yaitu memandang organisasi sebagai sebuah sistem tertutup dimana
semua unsur organisasi diperhatikan dan berada dibawah pengendalian pihak manajemen.

Ciri-ciri Organisasi Tradisional :

a) Bekerja lebih stabil


b) Tidak fleksibel
c) Berfokus pada pekerjaan
d) Pekerjaan didefinisikan berdasarkan posisi pekerjaan
e) Berorientasi individu
f) Pekerjaan yang tetap
g) Berorientasi perintah
h) Manajer selalu membuat keputusan
i) Berorientasi peraturan
j) Tenaga kerja yang relative homogeny
k) Hari kerja ditentukan dari jam 5 sampai jam 9
l) Hubungan hirarki
m) Bekerja di fasilitas organisasi selama jam kerja tertentu
n) Berdasarkan pengalaman

Teori Organisasi Tradisional

Teori organisasi Tradisional telah mempengaruhi filsafat manajemen dari tahun 1900
sampai tahun 1950. Ia bersumber pada ide-ide. Adam smith (tahun 1776. Akan tetapi, baru sejak
tahun 1900 falsafah teori tradisional dalam bentuk lebih lengkap disesuaikan oleh Taylor, Fayol,
dan Weber yang berkaitan dengan aspek-aspek pembagian kerja, hirakhi ketat, standar, prestasi
pekerjaan agar sasaran-sasaran perusahaan dapat dicapai.

Menurut organisasi tradisional, organisasi dipandang sebagai sebuah sistem tertutup


dimana semua variabel diperhatikan dan berada dibawah pengendalian pihak manajemen. Teori
tradisional itu membawa hasil nyata dalam praktik yang terjadi kenaikan pruduktivitas yang
berarti, yang sangat dibutuhkan pada masa itu. Tetapi suatu hal pokok bahwa teori organisasi
tradisional mengabaikan faktor manusia. Nasib para pegawai/karyawan tidak diperhatikan
(mereka seakan-akan dianggap sebagai bagian dari mesin). Seperti mesin apabila onderdil
mesinnya rusak maka dapat diganti. Hasil produksi (output) dicapai dengan pengorbanan
manusia yang terlampau besar. Dalam organisasi diberlakukan peraturan-peraturan ketat,
prosedur-prosedur ketat, hirarkhi yang kuat, tiap pekerjaan diterisolasi dari teman-teman
sekerjanya.

Akibat dari semua itu buruh makin banyak absen, kualitas yang dihasilkan makin
merosot dan para pekerja makin terasing dari pekerjaan mereka. Timbul macam-macam konflik-
konflik. Gejala-gejala tersebut dibalas olah pihak manajemen dengan cara-cara yang makin ketat.
Kekeliruan pihak manajemen adalah pihak manajemen hanya menanggapi gejala-gejalanya saja
tetapi bukan sebab-sebab yang menimbulkan masalah tersebut. Hasil pendekatan menurut teori
organisasi tradisional adalah ketidak puasan dalam pekerjaan. Manusia dikorbankan untuk
kepentungan produksi.

Sistem Tertutup ( Closed System )

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak mengadakan pertukaran informasi, tidak menyerap
aspirasi-aspirasi dari luar baik lingkungan maupun bawahan. Sistem yang tidak mempunyai
relasi dengan lingkungan.

Ciri-ciri Sistem tertutup menurut Tom Burns dan G.M Stalker adalah :

1) Tugas rutin terjadi dalam keadaan yang stabil

2) Adanya pembagian tugas Sarana

3) Konflik didalam organisasi diselesaikan

4) Rasa tanggung jawab dan loyalitas seseorang diberikan kepada sub unit birokrasi yang
telah dibebankan kepadanya

5) Organisasi dipahami sebagai suatu struktur hierarki

6) Pengetahuan hanya inklusif berada pada pucuk hierarki

7) Interaksi diantara orang – orang dalam organisasi cendrung vertical


8) Gaya interaksi diarahkan untuk mencapai kepatuhan, komando dan hubungan yang jelas
antara atasan dan bawahan

9) Loyalitas dan kepatuhan pada seorang atasan dan organisasi pada umumnya sangat
ditekankan

10) kedudukan seseorang itu didalam organisasi sangat ditentukan oleh kantor dan derajat
seseorang.

Struktur tingkat-tingkat organisasi tradisional

Organisasi tradisional memakai struktur sentralisasi yang mana garis-garis perintah atau
kekuasaan membentang tegak lurus dari atas kebawah atau dari pimpinan atasan/pusat sampai
kepada organ yang paling bawah. Segala sesuatu mengenai urusan semuanya ditentukan oleh
pusat. Sedangkan bawahan hanya merupakan pelaksana-pelaksana pasif. Sesuai dengan sistim
sentralisasi dalam organisasi. Dalam sistim sentralisasi seperti ini ciri-ciri pokok yang menonjol
adalah keharusan adanya uniformitas (keragaman).

Prinsip-prinsip Organisasi Tradisional

1) Prinsip kesatuan perintah

Seserang bawahan hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja, sehingga
jelas apa yang harus dilakukan setiap orang dan jelas pula kepada siapa ia harus
mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya.

Prinsip kekecualian

Prinsip kekecualian menyatakan bahwa keputusan-keputusan yang timbul


berulang-ulang kali harus ditangani dengan cara rutin oleh para manejer dengan tingkat
lebih rendah. Sedangkan problem-problem yang berkaitan dengan persoalan yang luar
biasa, harus dihadapi oleh tingkat-tingkat yang lebih tinggi.

2) Rentang pengawasan

Rentang pengawasan seorang manejer yaitu terdapat adanya pembatasan terhadap


jumlah bawahan yang dapat disupervisi oleh atasan.
3) Prinsip Skalar

Diatas telah disinggung tentang prinsip skalar, yang mana prinsip skalar
menyatakan bahwa otoritas serta tanggung jawab harus mengalir dalam bentuk garis yang
tidak terputus-putus dari manajer tinggi hingga manajer rendah.

4) Depertementasi

Dengan cara apa aktivitas-aktivitas dibagi dan dibentuk kedalam kelompok-


kelompok khusus, biasanya disebut sebagai departementasi, adapun tujuan
departementasi adalah

a) Mengkhususkan aktivitas-aktivitas

b) Menyederhanakan tugas-tugas para manejer

c) Mengusahakan pengawasan

5) Manajemen Ilmiah

Manajemen ilmiah dikembangkan mulai sekitar tahun 1990 oleh Frederick


Winslow Taylor, telah dipergunakan cukup luas. Teori manajemen ilmiah masih banyak
dijumpai dalam praktek-praktek manajemen modern. Manajemen ilmiah merupakan
penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan maslah-masalah
organisasai. Empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi
perusahaan, yaitu :

a) Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode yang


dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmuan dan benar.

b) Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengenbangan para karyawan secara


ilmiah, agar memungkinkan para karyawan bekerja sabaik-baiknya sesuai dengan
spesialisasinya.

c) Pengembangan ilmu tentang kerja seleksi, latihan dan pengembangan secara


ilmiah harus diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan
untuk mencapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat
menekankan biaya produksi menjadi rendah.

d) Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan


mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai
upaya untuk menimbulkan suasana kerja sama yang baik.

Pengertian Organisasi Modern


Organisasi modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang
saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi modern merupakan sistem terbuka yang
berkaitan dengan lingkungan terbuka dan apabila organisasi dapat bertahan hidup maka ia harus
bisa beradaptasi dengan lingkungan

Ciri – ciri Organisasi Modern :


a) Bekerja secara dinamis
b) Fleksibel
c) Berfokus pada keahlian
d) Pekerjaan didefinisikan berdasar tugas yang harus dilakukan
e) Berorientasi tim
f) Pekerjaan sementara
g) Berorientasi keterlibatan
h) Karyawan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
i) Berorientasi konsumen
j) Tenaga kerja yang beragam
k) Waktu kerja tidak mempunyai batasan waktu
l) Hubungan lateral dan jaringan
m) Bekerja dimana saja dan kapan saja

Teori Organisasi Modern

Barnard mendefinisikan organisasi Modern adalah organisasi formal sebagai suatu sistem
kegiatan-kegiatan yang secara sadar dikoordinasikan oleh dua atau lebih yang bekerja sama
untuk mewujudkan tujuan. Dari pengertian diatas, kita dapat menarik kesimpulan tentang
definisi organisasi modern (Team). Teori modern mendefinisikan organisasi sebagai proses-
proses yang tersususn dalam suatu sistem di mana orang-orang di dalamnya berinteraksi saling
melengkapi, bekerja sama untuk mewujudkan tujuan tujuan bersama.
Teori organisasi modern ini muncul pada tahun 1950, sebagai akibat ketidakpuasan dua
teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa
Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsik. Teori
Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling
bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan
lingkunngan dan apabila organisasi dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan
lingkungan.

Pandangan modern ini cenderung membicarakan organisasi sebagai sebuah sistem yang
saling ketergantungan satu sama lainnya. Tampaknya sesuai apabila mengartikan organisasi
sebagai sebuah sistem sosial yang diorganisir untuk pencapaian jenis tujuan tertentu. Pencapaian
tujuan tersebut pada saat yang sama merupakan sebuah kinerja fungsional atas nama sistem yang
lebih inklusif, yaitu masyarakat. Teori modern mempertimbangkan semua elemen organisasi
pada umumnya. Definisi atau batasan teori modern yaitu, suatu organisasi merupakan suatu
proses yeng tersusun para individu saling mempengaruhi untuk berbagai tujuan.

Sifat Sifat Teori Organisasi Modern (Team)

1) Teori system
a) Kedinamisan
b) Multi level dan multi dimensional.
c) Multi motivasi
d) Multi disipliner
e) Multi variable
2) Teori Kontigensi

Karakteristik dari teori organisasi Modern, antara lain:

1) Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi,


2) Mempertimbangkan semua elemen, organisasi,
3) Memandang organisasi sebagai suatu sistem,
4) Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus
disesuaikan dengan perubahan lingkungannya,
5) Organisasi dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan.

Tujuan Organisasi modern


1) Menciptakan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan staf anggota
organisasi.
2) Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka
3) Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi.
4) Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan
mengendalikan diri.

4. Pengertian Manajer
Yang dimaksud dengan manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan
dan keterampilan yang baik yang diakui oleh organisasi untuk dapat memimpin, mengelola,
mengendalikan, mengatur serta mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.
Atau definisi manajer yang lainnya adalah seseorang yang dapat mengarahkan orang lain dan
mampu bertanggung jawab atas kegiatan atau pekerjaan tersebut.

Manajer diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan yaitu :

1) Manajer Puncak

Adalah manajer yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan yang


mencakup seluruh organisasi dan menyusun rencana serta sasaran yang mempengaruhi
keseluruhan organisasi. Mereka memegang jabatan sebagai wakil presiden eksekutif,
direktur utama, direktur pelaksana, kepala bagian operasional, CEO, atau ketua dewan
direksi

2) Manajer Menengah

Adalah manajer di antara tingkatan bawah dan tingkatan puncak organisasi yang
mengelola pekerjaan pada manajer bawah. Mereka memegang jabatan sebagai kepala
bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi

3) Manajer Bawah

Adalah manajer pada tingkatan paling rendah dalam organisasi yang mengelola
pekerjaan karyawan non-manajerial yang terlibat dalam produksi dan penciptaan produk
organisasi. Mereka memegang jabatan sebagai penyelia (supervisors), manajer shift,
manajer area, manajer departemen, manajer kantor atau mandor (foreman)

Anda mungkin juga menyukai