Anda di halaman 1dari 49

Standar Kompetensi

• 5. Memahami penyusunan siklus


akuntansi perusahaan jasa

Kompetensi Dasar
 5.6 Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan
jasa

Indikator
 Membuat jurnal penyesuaian
Arti Penting Jurnal Penyesuaian
• Berguna untuk mengkoreksi perkiraan2,
sehingga mencerminkan keadaan aktiva,
kewajiban, modal, pendapatan & biaya
yang sebenarnya
Kondisi diperlukan Jurnal Penyesuaian:
• Keadaan dimana suatu transaksi telah terjadi,
tapi belum dicatat dalam perkiraan
• Keadaan dimana suatu transaksi telah dicatat
dalam suatu perkiraan, tapi saldonya perlu
dikoreksi untuk mencerminkan keadaan yang
sebenarnya
1. Perlengkapan (Supplies)
2. Beban dibayar di muka
3. Pendapatan diterima di muka
4. Beban yang masih harus dibayar
5. Pendapatan yang masih harus diterima
6. Penyusutan Aktiva tetap
Tgl 8/8-01 dibeli supplies 10 botol tinta @Rp. 10.000,-(tunai)
Tgl 31/12-01 tinta yang ada digudang 6 botol
A. Dicatat sebagai harta :
Jurnal Umum
8/8-01 Supplies(10 botol) Rp. 100.000,-
Kas Rp. 100.000,-

Mula-mula (10 botol) = Rp.100.000,-


Sisa (6 botol) = Rp. 60.000,-
sudah dipakai/ Beban Rp. 40.000,- (4 botol )

Jurnal Penyesuaian
31/12-01 Beban Supplies Rp. 40.000,-
Supplies Rp. 40.000,-
B. Dicatat sebagai Beban :
Jurnal Umum
8/8-01 Beban Supplies Rp. 100.000,-
Kas Rp. 100.000,-
Jurnal Penyesuaian
31/12-01 Supplies Rp. 60.000,-
Beban Supplies Rp. 60.000,-

Contoh Soal :
Tgl 14/3-01 bengkel Takeshi membeli 10 lusin busi (tunai) Rp. 2.000/lusin
Tgl 20/10-01 bengkel Takeshi membeli lagi 5 lusin busi (kredit) Rp. 2.000/lusin
Bengkel Takeshi mencatat pembelian busi sebagai harta. Diminta :
1. Sajikanlah jurnal umum atas transaksi diatas
2. Sajikanlah jurnal penyesuaian , apabila busi pada akhir periode akuntansi
masih ada 7 lusin
Jurnal Umum
14/3-01 Supplies Bengkel Rp. 20.000,-
Kas Rp. 20.000,-
20/10-01 Supplies Bengkel Rp. 10.000,-
Hutang dagang Rp. 10.000,-

Mula-mula(15 lusin busi) = Rp. 30.000,-


Sisa (7 lusin busi) = Rp. 14.000,-
Sudah dipakai/ Beban = Rp. 16.000,- (8 lusin busi)

Jurnal Penyesuaian
31/12-01 Beban Supplies bengkel Rp. 16.000,-
Supplies bengkel Rp. 16.000,-
Beban dibayar dimuka
(prepaid expenses)
• Adalah Beban yang dibayar tunai & dicatat
sebagai aktiva sebelum digunakan/dikonsumsi
• Contoh: Perlengkapan, Asuransi, Iklan, Sewa.
• Beban dibayar dimuka akan jatuh tempo,
disebabkan karena berlalunya waktu &
pemakaian
Untuk mencatat transaksi pembayaran beban
dibayar dimuka ada 2 cara yaitu :
a. Transaksi dicatat sebagai harta
…. Dibayar di muka xx
kas xx
b. Transaksi dicatat sebagai Beban
Beban … xx
kas xx
Contoh:
Pada tgl 01 April 2001 dibayar sewa
untuk 1 tahun sebesar Rp. 1.200.000,-
(transaksi dicatat sebagai harta)
Diminta :
a. Jurnal umum pada tgl 01 april 2001
b. Jurnal penyesuaian pada tgl 31 Desember
2001
a. Jurnal Umum
1 April 2001 Sewa dibayar dimuka Rp. 1.200.000,-
Kas Rp. 1.200.000,-

Mula-mula (12 bulan) = Rp. 1.200.000,-


Sisa ( 3 bulan) = Rp. 300.000,-
Beban ( 9 bulan) = Rp. 900.000,-

b. Jurnal Penyesuaian
31 Des 2001 Beban sewa Rp. 900.000,-
Sewa dibayar dimuka Rp. 900.000,-
Contoh :
Pada tgl 01 April 2001 dibayar asuransi untuk 1
tahun sebesar Rp. 1.200.000,-( transaksi
dicatat sebagai Beban).
Diminta :
a. Jurnal umum pada tgl 01 April 2001
b. Jurnal penyesuaian pada tgl 31 Desember
2001
Jurnal Umum :
1 April 2001 Beban Asuransi Rp. 1.200.000,-
Kas Rp. 1.200.000,-

Mula-mula (12 bulan) =Rp. 1.200.000,-


Sisa ( 3 bulan) =Rp. 300.000,-
Beban ( 9 bulan) =Rp. 900.000,-

Jurnal Penyesuaian
31 Des 2001 Asuransi dibayar dimuka Rp. 300.000,-
Beban Asuransi Rp. 300.000,-
Contoh :
Saldo komisi dibayar dimuka Rp. 1.000.000,-(31
Desember 2001). Komisi
itu dibayar untuk menjual 10 unit sepeda.
Sampai akhir periode Akuntansi ternyata sepeda
yang sudah dijual hanya 8 unit sepeda.
Diminta : Sajikanlah jurnal penyesuaiannya
Mula- mula = Rp. 1.000.000,- ( 10 unit sepeda)
Sisa = Rp. 200.000,- ( 2 unit sepeda)
Beban = Rp. 800.000,- ( 8 unit sepeda)

Jurnal Penyesuaian
31 Des 2001 Beban Komisi Rp. 800.000,-
Komisi dibayar dimuka Rp. 800.000,-
Contoh:
Saldo Beban asuransi Rp. 1.000.000,- (31 Desember 2001), Asuransi yang
sudah daluarsa 60%. Diminta : Sajikanlah jurnal penyesuaiannya!

Penyelesaian :
Mula-mula = Rp. 1.000.000,-( 100%)
Sisa = Rp. 400.000,-( 40%)
Beban = Rp. 600.000,-( 60%)

Jurnal Penyesuaian
31 Des 2001 Asuransi dibayar dimuka Rp. 400.000,-
Beban asuransi Rp. 400.000,-
Pendapatan diterima dimuka/ pendapatan yang
belum dihasilkan
(unearned revenues)

• Adalah pendapatan yang diterima dalam bentuk


kas & dicatat sebagai kewajiban sebelum
dihasilkan
• Jurnal Penyesuaian:
• Jika dicatat sebagai utang
• Pendapatan diterima dimuka...xxx
• Pendapatan..........xxx
• Jika Dicatat sebagai pendapatan
• Pendapatan ………..xxx
• Pendapatan diterima dimuka ……..xxx
Transaksi dapat dicatat dengan 2 cara yakni :
a. Dicatat sebagai hutang
Kas xx
Pendapatan diterima dimuka xx
b. Dicatat sebagai Pendapatan
Kas xx
Pendapatan xx
Contoh :
Tanggal 1 Sept 2001 diterima sewa 10 bulan sebesar Rp. 1.000.000,-
A. Dicatat sebagai hutang
Jurnal Umum
1 Sept 2001 Kas Rp. 1.000.000,-
Sewa diterima dimuka Rp. 1.000.000,-

Jurnal Penyesuaian
31 Des 2001 Sewa diterima dimuka Rp. 400.000,-
Pendapatan sewa (4/10 x Rp.1.000.000,-) Rp. 400.000,-

B. Dicatat sebagai Pendapatan


Jurnal Umum
1 Sept 2001 Kas Rp. 1000.000,-
Pendapatan Sewa Rp. 1.000.000,-

Jurnal Penyesuaian
31 Des 2001 Pendapatan sewa Rp. 600.000,-
Sewa diterima dimuka (6/10 x Rp.1.000.000,-) Rp. 600.000,-
akun ini muncul karena ada sejumlah
Beban yang sudah dimanfaatkan
perusahaan tetapi belum dibayar
Contoh:
Tgl 1 Oktober 2001 didirikan perusahaan XYZ dengan ketentuan gaji dibayar setiap tgl
1 bulan berikutnya sebesar Rp. 1.000.000,- . Diminta :
a. Sajikanlah jurnal umum dari transaksi diatas
b. Sajikanlah jurnal penyesuaian tgl 31 Des 2001

Penyelesaian:
a. Jurnal Umum
1 Nov 2001 Beban Gaji Rp. 1.000.000,-
Kas Rp. 1.000.000,-
1 Des 2001 Beban Gaji Rp. 1.000.000,-
Kas Rp. 1.000.000,-

Mula-mula (2 bulan) = Rp. 2.000.000,-


Kurang (1 bulan) = Rp. 1.000.000,-
Beban (3 bulan) = Rp. 3.000.000,-

b. Jurnal Penyesuaian
31 Des 2001 Beban gaji Rp. 1.000.000,-
Gaji yang masih harus dibayar Rp. 1.000.000,-
(hutang gaji)
Contoh :
Tgl 1 Sept 2001 perusahaan Minerva meminjam uang Rp. 10.000.000,- dengan
mengeluarkan selembar wesel. Wesel
itu akan jatuh tempo tgl 01 Februari 2002. Tingkat bunga 12%.
Diminta :
a. Sajikanlah jurnal umum dari transaksi diatas
b. Sajikanlah jurnal penyesuaian tertanggal 31 Desember 2001

Penyelesaian :
Bunga = tingkat bunga x lama pinjaman x pokok pinjaman
a. Jurnal umum
1 Sept 2001 Kas Rp.10.000.000,-
Hutang wesel Rp. 10.000.000,-

Mula-mula (4 bulan) =Rp.0


=Rp. 400.000,-
Beban bunga (4 bulan)= 12% x 4/12 x Rp. 10.000.000,- = Rp.400.000,-

b. Jurnal penyesuaian
31 Des 2001 Beban Bunga Rp. 400.000,-
Hutang bunga Rp. 400.000,-
Merupakan akun harta lancar
Contoh :
Tgl 1 Oktober 2001 dipinjamkan uang tunai Rp. 10.000.000,- dengan menerima wesel.
Tingkat bunga 12%. Diminta :
a. Jurnal umum dari transaksi diatas
b. Jurnal penyesuaian tertanggal 31 desember 2001
Penyelesaian:
a. Jurnal Umum
1 Oktober 2001 Piutang wesel Rp. 10.000.000,-
Kas Rp. 10.000.000,-

b. Jurnal penyesuaian
31 Des 2001 Bunga yang masih harus diterima Rp. 300.000,-
( Piutang bunga)
Pendapatan bunga Rp. 300.000,-
(12% x 3/12 x Rp. 10.000.000,-)
Contoh:
Saldo Pendapatan komisi Rp. 400.000,-(31 Des 2001). Komisi
itu diterima untuk menjual sepeda, komisi tiap sepeda
Rp. 50.000,- Sepeda yang terjual tahun 2001 sebanyak 10 unit.
Diminta : Jurnal penyesuaian tertanggal 31 Des 2001

Penyelesaian :
31 Des 2001 Komisi yang masih harus diterima Rp. 100.000,-
Pendapatan komisi Rp. 100.000,-
Aktiva tetap biasanya mengalami penurunan
nilai akibat pemakaian yang disebut Beban
penyusutan aktiva tetap

Karena secara fisik aktiva tetap tidak berkurang


maka dipakai akun pengurang aktiva tetap yang
disebut Akumulasi penyusutan aktiva tetap

Nilai aktiva tetap pada akhir periode akuntansi


disebut Nilai buku
Jadi perhitungan nilai buku adalah :
Aktiva tetap xx
Akumulasi penyusutan aktiva tetap xx -
Nilai buku aktiva tetap xx
Besarnya Beban penyusutan per satu
periode akuntansi dapat dihitung dengan
metode garis lurus.
Rumusnya:
Penyusutan / tahun = C-R
n
Ket : C = harga perolehan
R = nilai sisa (Residu)
n = umur ekonomis
Contoh :
Tgl 1 April 2001 dibeli mobil seharga Rp.
55.000.000,- (Tunai) Mobil itu ditaksir dapat
dipakai 5 tahun. Setelah 5 tahun mobil masih
mempunyai nilai sebesar Rp. 5.000.000,-
Diminta :
a. hitunglah penyusutan/ tahun
b. hitunglah Beban penyusutan 2001
c. Sajikanlah jurnal penyesuaian tertanggal
31 Des 2001
d. Hitunglah nilai buku di neraca
Penyelesaian :
a. Penyusutan/ tahun =C–R
n
= 55.000.000 – 5.000.000
5
= Rp. 10.000.000,-
b. Beban penyusutan 2001 :
= 9 x Rp. 10.000.000,- 1/4-2001 …….. 31/12-2001
12 9 bulan
= Rp. 7.500.000,-
c. Jurnal penyesuaian tertanggal 31 des 2001
Beban penyusutan mobil Rp. 7.500.000,-
Akumulasi penyusutan mobil Rp. 7.500.000,-
d. Neraca 31 Desember 2001
Mobil Rp. 55.000.000,-
Akumulasi penyusutan mobil Rp. 7.500.000,-
Nilai buku mobil Rp. 47.500.000,-

Penyusutan/ tahun = Persentase penyusutan (%) x harga perolehan


Dalam mengantisipasi kemungkinan timbulnya
kerugian dari piutang yang tak tertagih, maka
ada 2 teknik yang bisa dipakai perusahaan yaitu
:
1. Metode penghapusan langsung ( Direct write
off method)
2. Metode penyisihan (Allowance method)
Ad.1 Direct Write Off Method
Menurut metode ini sesuatu piutang baru bisa
dihapuskan bila sudah diperoleh bukti-bukti
yang autentik(sah) bahwa sesuatu piutang
memang benar-benar tidak bisa tertagih lagi.
Dengan demikian kerugian yang timbul akan
dicatatkan sekaligus pada saat bukti itu
diperoleh. Jurnalnya :
Beban piutang tak tertagih xx
Piutang usaha xx
Ad2. Allowance Method
Menurut metode ini setiap akhir periode haruslah dilakukan
penyisihan sejumlah tertentu atas piutang-piutang yang
diperkirakan tidak tertagih. Walaupun belum ada bukti yang
kuat bahwasannya piutang itu tidak tertagih.
Mis. Pada akhir periode 1999 :
Beban piutang tak tertagih xx
Penyisihan piutang tak tertagih xx

Apabila nantinya diperoleh bukti yang kuat bahwa suatu


piutang memang benar-benar tidak bisa ditagih lagi, maka
pada saat itu akan dilakukanlah penghapusannya, sehingga
akan diketahui berapa kerugiannya dari piutang yang tidak
dapat ditagih. Mis. Pada saat ada bukti yang kuat tidak
tertagih ( Pada tahun 2000)
Penyisihan piutang tak tertagih xx
Piutang dagang xx
Sering kali terjadi bahwa diantara piutang-piutang yang sudah dihapuskan,
ada yang dapat tertagih lagi. Bila terjadi hal yang seperti ini maka pda
waktu diperoleh bukti yang kuat bahwa piutang tadi dapat ditagih lagi,
maka harus dihidupkan kembali dengan cara :
A. Direct write off method
pada tahun yang sama :
piutang dagang xx
Beban piutang tak tertagih xx
pada tahun berikutnya :
piutang dagang tak tertagih xx
pendapatan lain-lain xx
B. Allowance method
Jurnalnya adalah sama, baik itu pada tahun yang sama dan pada tahun
berikutnya.
piutang dagang xx
penyisihan piutang tak tertagih xx
Soal–soal penyesuaian (dalam ribuan rupiah)
1. Di neraca saldo per 31 desember 2000
terdapat akun piutang sebesar Rp. 7.000,-.
Diperkirakan piutang yang tak tertagih
sebesar Rp. 500,-. Perusahaan memakai
metode langsung (Direct write-off method)
Penyelesaian :
beban penghapusan piutang 500
piutang 500
Soal–soal penyesuaian (dalam ribuan rupiah)
2. Di neraca saldo per 31 desember 2000
terdapat akun perlengkapan Rp. 2.000,-.
Persediaan perlengkapan Rp. 1.200,- pada
akhir periode akuntansi

Penyelesaian :
Beban perlengkapan = 2000 -1200 = 800
beban pemakaian perlengkapan 800
perlengkapan 800
Soal–soal penyesuaian (dalam ribuan rupiah)
3. Akun sewa dibayar dimuka Rp.1.200,- di neraca
sisa per 31 desember 1999.Sewa dibayar tanggal
1 Juni 1999 untuk masa setahun
Penyelesaian :
Sewa 1 bulan =1200/12 = 100
Beban sewa (dari juni s/d des ) = 7 x 100 =700
beban Sewa 700
sewa dibayar dimuka 700
Soal–soal penyesuaian (dalam ribuan rupiah)
4. Akun peralatan Rp. 10.000,- di neraca saldo per
31 des 2000. Penyusutan peralatan 2,5% dari
harga perolehan.
Penyelesaian :
Beban penyusutan peralatan = 2,5% x 10.000
= 250
Beban penyusutan peralatan 250
Ak. Penyusutan peralatan 250
Soal–soal penyesuaian (dalam ribuan rupiah)
5. Akun pinjaman Bukopin Rp. 12.000,- di neraca
sisa per 31 des 2000. Bunga pinjaman bukopin
belum dibayar selama 3 bulan, bunga 12%
setahun.
Penyelesaian :
Pinjaman bukopin Rp. 12.000
Bunga 1 bulan = 12%/12 = 1 %
Beban bunga = 3% (3 bulan) x 12.000 = 360
Beban bunga 360
hutang bunga 360
Soal–soal penyesuaian (dalam ribuan rupiah)
6. Di neraca saldo per 31 des 2000 terdapat akun beban asuransi Rp.
3.600,- . Premi asuransi dibayar 1 agustus 2000 untuk 1 tahun.
Penyelesaian :
Beban asuransi/ bln = 3.600/12 =300
Cara 1 :
Beban asuransi( yg benar2 sdh dijalani) =5bln x 300= 1500
Asuransi di bayar di muka (7 bln) =3600-1500 =2100
Cara 2:
Asuransi dibayar di muka (7 bln) =7/12 x 3600=2100

Asuransi dibayar dimuka 2.100


beban asuransi 2.100
Soal–soal penyesuaian (dalam ribuan rupiah)
7. Di neraca saldo per 31 des 2000 terdapat akun beban iklan Rp. 2.500,-. 1
juli 2000 dibayar beban iklan untuk 10 kali penerbitan. Sampai dengan 31
des 2000 iklan tersebut telah dimuat enam kali.
Penyelesaian :
Beban iklan(1x) =2.500/10=250
Cara 1 :
Beban iklan (yang telah dimuat 6 kali) = 6x Rp.250 =1.500
Iklan dibayar dimuka (4x) =2500-1500 =1.000
Cara 2:
Iklan dibayar dimuka (4x) =4/10 x 2500= 1.000

Iklan dibayar dimuka 1.000


beban iklan 1.000
Soal–soal penyesuaian (dalam ribuan rupiah)
8. Di neraca saldo per 31 des 2000 terdapat akun
persediaan barang dagangan Rp. 12.000,-( metode
ikhtisar laba-rugi). Pada akhir periode akuntansi
dilakukan pemeriksaan ke gudang ternyata persediaan
barang dagangan hanya tinggal/ bersisa sebesar Rp.
15.000,-
Penyelesaian :
a. Ikhtisar laba rugi 12.000
persediaan barang dagangan 12.000
b. Persediaan barang dagangan 15.000
ikhtisar laba rugi 15.000
Soal-soal penyesuaian
1. Di neraca saldo per 31 des 2000 terdapat akun kas sebesar Rp.
6.975.000,-. Menurut rekening koran yang diterima dari bank,
pada akun perusahaan terdapat saldo kredit Rp. 7.225.000,-.
Selisih terjadi karena bank telah mendebet akun perusahaan
sebesar Rp. 150.000,- Untuk beban administrasi dan mengkredit
Rp. 400.000,- untuk jasa giro.

Penyelesaian:
Kas = 7.225.000-6.975.000= 250.000,-

Beban adm bank 150.000


Kas 250.000
pendapatan bunga 400.000
Soal-soal penyesuaian
2. Di neraca sisa per 31 des 2000 terdapat akun asuransi
dibayar di muka Rp. 2.400.000,-.Premi asuransi dibayar
1 juni 2000 untuk masa dua tahun.

Penyelesaian:
Beban asuransi = 7/24 x 2.400.000 = 700.000

Beban asuransi 700.000


asuransi dibayar dimuka 700.000
Soal-soal penyesuaian
3. Di neraca sisa per 31 des 2000 terdapat akun
perlengkapan kantor Rp.1.600.000,-. Persediaan
perlengkapan kantor Rp. 900.000,-

Penyelesaian:
Beban perlengkapan kantor
=1.600.000-900.000 = 700.000

Beban perlengkapan kantor 700.000


perlengkapan kantor 700.000
Soal-soal penyesuaian
4. Di neraca sisa per 31 des 2000 terdapat akun
persediaan barang dagangan Rp. 9.500.000,-
Apabila perusahaan menggunakan metode ikhtisar
laba rugi ternyata persediaan barang dagangan
Rp. 12.000.000,-

Penyelesaian:
Ikhtisar laba rugi 9.500.000
Persediaan barang dagangan 9.500.000

Persediaan barang dagangan 12.000.000


Ikhtisar laba rugi 12.000.000
Soal-soal penyesuaian
5. Di neraca sisa per 31 des 2000 terdapat akun gedung
Rp. 200.000.000,-. Atas gedung disusutkan 5% dari
harga perolehan.

Penyelesaian:
Beban penyusutan gedung = 5% x Rp. 200.000.000
= 10.000.000

Beban peny. gedung 10.000.000


Ak. Peny. Gedung 10.000.000
Soal-soal penyesuaian
6. Di neraca sisa per 31 des 2000 peralatan
kantor Rp.25.000.000,-. Atas peralatan kantor
disusutkan 10% dari harga perolehan.

Penyelesaian:
Beban peny. Peralatan kantor = 10% x Rp.25.000.000
= 2.500.000

Beban peny. Peralatan kantor 2.500.000


Ak. Peny. Peralatan kantor 2.500.000
Soal-soal penyesuaian
7. Di neraca sisa per 31 des 2000 pinjaman hipotik
Rp. 20.000.000,-. Bunga dibayar tiap 1 maret & 1 september
dengan bunga 12% setahun. Tiap 1 november pinjaman
diangsur Rp. 2.000.000,-
Penyelesaian:
Hutang hipotik = 20 jt -> hutang bunga->
Sept -> Okt -> Nov ->Des
20jt 18jt
1 Nov -> angsuran 2jt
Sept & Okt =2/12 x 12%x Rp. 20jt = Rp.400.000
Nov & Des =2/12 x 12%x Rp. 18jt = Rp.360.000
Rp.760.000

Beban bunga 760.000


Hutang bunga 760.000
Soal-soal penyesuaian
8. Pada tgl 31 des 2000 beban angkut pembelian
yang masih harus dibayar
Rp. 200.000,-

Penyelesaian:
Beban angkut pembelian 200.000
Utang beban angkut 200.000
Soal-soal penyesuaian
9. Di neraca sisa per 31 des 2000 beban gaji
penjualan Rp. 2.600.000,- Pada tgl 31 des 2000
ternyata beban gaji penjualan terutang Rp.
500.000,-

Penyelesaian:
Beban gaji penjualan 500.000
Utang gaji penjualan 500.000

Anda mungkin juga menyukai