Anda di halaman 1dari 23

POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG

Mata Kuliah : AKUNTANSI DASAR II


Subjek
: AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN PERDAGANGAN
Oleh
: Komarudin, S.Si, MM

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN PERDAGANGAN


Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli barang.
Perusahaan membeli barang untuk dijual kembali dalam bentuk semula tanpa mengalami
pengolahan. Perusahaan dapat berupa toko, penyalur tunggal, agen penjualan, distributor, dan
sejenisnya. Karakteristik utama perusahaan dagang adalah bahwa pada peristiwa penjualan
terjadi penyerahan barang yang didalamnya memuat jumlah rupiah disebut harga pokok
penjualan.

Pendapatan utama perusahaan dagang adalah berasal dari penjualan barang sehingga
rekening penjualan digunakan sebagai ganti rekening Pendapatan. Juga Piutang Dagang dan
Utang Dagang. Disamping itu ada akun-akun khusus yang bersangkutan dengan perusahaan
dagang disamping Penjualan, antara lain yang terpenting adalah Harga Pokok Penjualan,
Pembelian, Retur dan Keringanan Penjualan, Retur dan Keringanan Pembelian, Potongan
Penjualan dan Potongan pembelian. Potongan pembelian ataupun potongan penjualan
hendaknya tidak dikacaukan dengan pengertian potongan harga (price/trade discount).

Ada akun khusus menyebabkan Laporan laba rugi perusahaan dagang juga bebeda dengan
laporan perusahaan dagang. Biaya dalam perusahaan dagang dibagi menjadi 2 (dua)
kelompok yaitu biaya yang melekat pada barang dagangan yang terjual yang disebut biaya
operasi. Harga pokok penjualan sendiri sebenarnya merupakan biaya operasi lainnya.
Penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan merupakan laba yang berasal dari
penjualan yang dikenal dengan istilah laba kotor penjualan.

Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum

Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum atau generally accepted accounting principles
(GAAP) merupakan sistem standar penilaian data keuangan suatu perusahaan dalam membuat
suatu laporan akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi ini dikembangkan oleh Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI) guna mengetahui perbandingan kinerja dan kondisi keuangan antar
perusahaan. Saat ini, Financial Accounting Standars Board (FASB) merupakan lembaga yang
mempunyai kewenangan di Amerika Serikat dengan tugas utama mengembangkan prinsipprinsip akuntansi.

Pengaruh suatu transaksi terhadap persamaan akuntansi

Sebelum menjelaskan pengaruh suatu transaksi terhadap persamaan akuntansi, akan


dijelaskan lebih dahulu pengertian Transaksi. Transaksi adalah suatu kejadian atau kondisi
ekonomi yang secara langsung mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi suatu
entitas.

Sedangkan yang disebut persamaan akuntansi adalah hubungan antara aktiva, kewajiban
(liabilities) dan modal pemilik (owner equity) yang dinyatakan dalam suatu persamaan. Unsurunsur persamaan akuntansi terdiri dari 3 (tiga) yaitu : aktiva, Utang (liabilities) dan modal
pemilik (owner equity).

Aktiva = Modal
Aktiva mungkin pula diperoleh dari pinjaman pihak luar, yaitu biasa disebut juga
Utang/Kewajiban, maka persamaan diatas akan berubah menjadi :

Aktiva = Utang + Modal

Utang/Kewajiban sering juga disebut dengan Pasiva, maka persamaan tersebut menjadi :

Aktiva = Pasiva

Persamaan akuntansi itu adalah keseimbangan antara sisi Aktiva (kiri) dan sisi Pasiva (kanan).

Aktiva (assets) adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan memberikan

keuntungan bagi usaha tersebut di masa mendatang. Contohnya kas, piutang,


tanah/bangunan, kendaraan, peralatan dan lain-lain.

Utang (liabilities) adalah berupa Utang atau pinjaman yang harus dibayarkan

kepada pihak luar.

Modal pemilik (owner equity) adalah jumlah aktiva yang tersisa setelah

dikurangi kewajiban-kewajiban.

PERUSAHAAN DAGANG DAN JURNAL KHUSUS


Perusahaan Dagang (Merchandise Company)
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli barang.
Perusahaan membeli barang untuk dijual kembali dalam bentuk semula tanpa mengalami
pengolahan. Perusahaan dagang dapat berupa toko, penyalur tunggal, agen penjualan,

distributor dan sejenisnya. Karakteristik utama perusahaan dagang adalah bahwa pada
peristiwa penjualan terjadi penyerahan barang yang di dalamnya memuat jumlah rupiah
disebut harga pokok penjualan.

Pendapatan utama perusahaan dagang adalah berasal dari penjualan barang sehingga
rekening penjualan digunakan sebagai ganti rekening Pendapatan. Juga Piutang Dagang dan
Utang Dagang. Di samping itu ada akun-akun khusus yang bersangkutan dengan perusahaan
dagang di samping Penjualan, antara lain yang terpenting adalah Harga Pokok Penjualan,
Pembelian, Retur dan Keringanan Penjualan, Retur dan Keringanan Pembelian, Potongan
Penjualan dan Potongan Pembelian. Potongan pembelian ataupun potongan penjualan
hendaknya tidak dikacaukan dengan pengertian potongan harga (price/trade discount).

Ada akun khusus menyebabkan Laporan laba-rugi perusahaan dagang juga berbeda dengan
laporan perusahaan dagang. Biaya dalam perusahaan dagang dibagi menjadi dua kelompok
yaitu biaya yang melekat pada barang dagangan yang terjual yang disebut biaya operasi.
Harga pokok penjualan sendiri sebenarnya merupakan biaya operasi lainnya. Penjualan
dikurangi dengan harga pokok penjualan merupakan laba yang berasal dari penjualan yang
dikenal dengan istilah laba kotor penjualan.

Pada saat terjadi penjualan sebenarnya terjadi dua peristiwa yaitu pertama terjadinya
pendapatan yang disebut penjualan yang mempunyai akibat menambah modal dan yang
kedua keluarnya barang dagangan sebagai harga pokok penjualan yang mempunyai akibat
mengurangi modal karena sifatnya sebagai biaya. Bila pada saat penjualan keluarnya barang
dagangan sebagai harga pokok tidak dihitung dan dicatat dan baru akan dicatat pada akhir
periode sebagai penyesuaian maka dikatakan bahwa perusahaan menggunakan sistem
persediaan fisik atau periodik (physical or periodical inventory system). Sedangkan bilangan
pada tiap kali terjadi penjualan harga pokok barang yang ke luar dicatat maka dikatakan
bahwa perusahaan menggunakan sistem persediaan kontinu atau buku/perpetual or book
inventory system

Jurnal Khusus (Special Journal)


Pada umumnya di dalam perusahaan banyak terjadi transaksi yang sifatnya rutin dan frekuensi
terjadinya sangat tinggi. Transaksi rutin ini biasanya meliputi: penjualan kredit, pembelian
kredit, penerimaan kas, pengeluaran kas dan sebagainya. Dengan buku jurnal dua kolom
ternyata pencatatan transaksi rutin menjadi tidak efisien dan tidak praktis, terutama dalam hal
posting dari buku jurnal ke buku besar. Karena itu transaksi rutin yang sering terjadi sebaiknya
dicatat dalam buku jurnal tersendiri yang disebut dengan buku jurnal khusus. Dengan adanya
jurnal khusus maka biasanya ada beberapa akun yang memerlukan perincian misalnya Piutang
Dagang dan Utang Dagang. Akun-akun untuk perincian ini membentuk satu buku besar
tersendiri yang disebut dengan buku besar pembantu (subsidiary ledger), sedangkan buku

besar yang akan digunakan untuk menyusun daftar saldo disebut dengan buku besar kendali
(controlling account)

Jurnal khusus yang biasanya memiliki oleh suatu perusahaan dagang antara lain:

1.

Jurnal Penjualan (Sales Journal).

2.

Jurnal Pembelian (Purchase Journal).

3.

Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal).

4.

Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Disbursment Journal).

5.

Jurnal Memorial :
Transaksi yang tidak dapat dicatat dalam buku jurnal di atas akan dicatat
dalam buku Jurnal umum (General Journal) yang dapat merupakan buku jurnal
biasa (dua kolom) atau berkolom banyak (columnar journal).

Jurnal Retur dan Keringanan Penjualan (Sales Return and Allowance


Journal).

Jurnal Retur dan Keringanan Pembelian (Purchase Return and


Allowance Journal).

Tentu saja tiap perusahaan tidak harus menyediakan seluruh jurnal khusus di atas tetapi harus
disesuaikan dengan kebutuhan. Suatu perusahaan mungkin cukup mempunyai satu jurnal
yaitu jurnal umum saja karena transaksi yang terjadi masih sederhana. Bila perusahaan makin
maju dan transaksinya makin kompleks maka mungkin diperlukan beberapa jurnal khusus.
Yang jelas adalah bahwa suatu perusahaan selalu menyediakan jurnal umum.

Menjurnal penjualan dan pembelian barang dagang

Penjualan barang dagang secara tunai atau kredit dicatat dengan mengkredit Penjualan. Pada
saat terjadi penjualan sebenarnya terjadi 2 (dua) peristiwa yaitu pertama terjadinya
pendapatan yang disebut penjualan yang mempunyai akibat menambah modal dan yang
kedua keluarnya barang dagangan sebagai harga pokok penjualan yang mempunyai akibat
mengurangi modal karena sifatnya sebagai biaya.

Metode atau cara pencatatan untuk barang dagang akibat dari pembelian atau penjualan, ada
2 cara yaitu :

1.

Metode Phisyik (Berkala/Periodik) yaitu metode apabila pada saat penjualan keluarnya

barang dagangan sebagai harga pokok tidak dihitung dan dicatat secara kontinu dan baru
akan dicatat pada akhir episode sebagai penyesuaian.

Pada saat terjadi pembelian tidak menambah persediaan, tetapi dianggap sebagai
pengeluaran beban untuk mendapatkan barang tersebut. Dalam metode fisik dicatat sebagai
berikut :

Pembelian

Rp. xxxx

Kas / Utang Dagang

Rp. xxxx

(Kas = untuk pembelian tunai dan Utang Dagang = untuk pembelian secara kredit)

Pada saat terjadi penjualan, penjualan tersebut tidak mengurangi persediaan tetapi dianggap
sebagai penerimaan pendapatan dari hasil penjualan yang dicatat sebagai berikut :

Kas / Piutang Dagang

Rp. xxxx

Penjualan

Rp. xxxx

(Kas = untuk penjualan tunai, dan Piutang Dagang = untuk penjualan secara kredit)

2.

Metode Perpetual yaitu metode yang mencatat persediaan secara terus menerus setiap

kali terjadi perubahan baik pembelian atau penjualan dan kemungkinan adanya pengembalian
barang atau retur pembelian atau penjualan barang.

Pencatatan saat terjadinya pembelian barang dagang pada metode ini adalah :

Persediaan

Rp. xxxx

Kas / Utang Dagang

Rp. xxxx

(Kas = untuk pembelian tunai dan Utang Dagang = untuk pembelian secara kredit)

Pencatatan saat terjadi penjualan adalah :

Kas / Piutang Usaha

Penjualan

Harga Pokok Penjualan

Persediaan

Rp. xxxx

Rp. xxxx

Rp. xxxx

Rp. xxxx

(Kas = untuk penjualan tunai dan Piutang Dagang = untuk penjualan kredit)

Persyaratan Jual Beli


1.

Syarat Penyerahan

Syarat-syarat penjualan harus menyebutkan kapan pemilikan (hak) atas barang dagang
tersebut beralih dari penjual kepada pembeli, dan menentukan pihak mana, penjual atau
pembeli yang harus menanggung biaya transportasi (ongkos angkut).

Syarat penjualan dalam pengiriman barang dagang dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :

a)

FOB tempat pengiriman (FOB Shipping Point) adalah hak milik atas barang dagang bisa

beralih kepada pembeli pada saat penjual menyerahkan barang tersebut ke perusahaan
pengangkut. Pembeli menanggung biaya transportasi pengiriman barang dagang.

b)

FOB tempat tujuan (FOBDestination) adalah hak milik atas barang dagang bisa beralih ke

pembeli menerima barang dagang tersebut, ini berarti penjual menyerahkan barang dagang
tersebut ke tempat tujuan pembeli tanpa dibebani ongkos angkut kepada pembeli dan penjual
membayar ongkos angkut sampai ke tempat tujuan terakhir.

2.

Syarat Pembayaran

Syarat pembayaran adalah perjanjian yang menetapkan cara pembayaran atas barang yang
diperjual belikan yang mungkin berupa trade discount ataupun cash discount.

a)

Trade discount atau rabat adalah potongan yang diberikan karena membeli barang

dalam partai besar, biasanya dinyatakan dengan persen. Harga yang diperhitungkan pada
pembeli ialah harga menurut daftar (list price) dikurangi rabat (trade discount) yang disebut
harga kontrak (contract price).

b)

Cash Discount adalah potongan tunai yang diperoleh pembeli apabila membayar dalam

batas waktu yang ditentukan yang diberikan oleh penjual. Maksud diberikan potongan tunai
kepada pembeli adalah agar pembeli terdorong untuk membayar lebih cepat dari waktu yang
ditentukan. Macam-macam syarat pembayaran adalah sebagai berikut :

1.

2/10, n/30

artinya pembelian akan memperoleh potongan 2 % apabila bisa membayar dalam waktu 10
hari setelah tanggal faktur dan netto harus dibayar paling lambat 30 hari setelah tanggal
faktur.

2.

E.O.M (end of math)

Artinya pembayaran paling lambat tanggal akhir bulan dari hari pembelian barang.

3.

n/10. EOM

artinya pembayaran paling lambat 10 hari sesudah akhir bulan pembelian barang.

4.

2/10 1/5 n/60

artinya pembelian akan memperoleh potongan 2 % apabila bisa membayar dalam waktu 10
hari setelah tanggal faktur dan hanya akan memperoleh potongan 1 % membayar setelah 10
hari dari tanggal faktur tetapi tidak lebih dari 15 hari dan netto harus dibayar paling lambat 60
hari setelah tanggal faktur.

Untuk lebih jelas kita simak contoh soal berikut :

1.

PT Marina menjual barang dagangnya kepada PT Shanty dengan harga menurut daftar

(list price) Rp. 5.500.000,00 dengan trade discount 8%, 6%, 4%. Hitunglah berapa harga
jualnya ?

Penyelesaian :

List Price

Rabat

Rp. 5.500.000,00

8% x Rp. 5.500.000

Rp.

440.000,00

Rp. 5.060.000,00

6% x Rp. 5.060.000

Rp.

303.600,00

Rp.

190.256,00

Rp. 4.756.400,00

4% x Rp. 4.756.400

Harga Jual / Contract Price Rp. 4.566.144,00

2.

Pada tanggal 2 November 2002 PT Karunika menjual barang seharga Rp. 3.000.000

dengan syarat pembayaran 2/10 n/30, berapakah cash discount yang diberikan ?

Penyelesaian :

Dengan syarat tersebut berarti PT Karunika memberi potongan atau discount sebesar Rp.
60.000 (2% x Rp. 3.000.000) kepada pembeli apabila dilunasi paling lambat tanggal 12
November 2002. Dan apabila lewat dari tanggal tersebut pembeli tidak memperoleh potongan
tunai dan harus membayar penuh sebesar Rp. 3.000.000 dan paling lambat tanggal 2
Desember 2002.

Transaksi transaksi pokok dalam perusahaan dagang dianalisa dalam jurnal umum sebagai
berikut :

Transaksi

Jurnal
(D) Pembelian

Pembelian

Pembelian barang secara tunai atau kredit

(K) Kas / Utang Dagang

Retur pembelian dan pengurangan harga

(D) Utang Dagang

(K) Retur pembelian & pengurangan harga

(D) Utang Dagang


(K) Potongan Pembelian
Potongan pembelian (membayar utang dagang dengan
memperoleh potongan)
(K) Kas

(D) Kas / Piutang Dagang


Penjualan

Penjualan barang dagang secara tunai

(K) Penjualan

(D) Retur penjualan & pengurangan harga


Retur penjualan dan pengurangan harga

(K) Piutang Dagang

(D) Kas
(D) Potongan Penjualan
Potongan penjualan (menerima piutang dagang dengan
memberi potongan)
(K) Piutang Dagang

(D) Beban angkut pembelian


Biaya Angkut

Biaya angkut pembelian (membayar beban angkut


barang yang dibeli)

(K) Kas

(D) Beban angkut penjualan


Biaya angkut penjualan (adalah semua pengeluaran biaya
(K) Kas
untuk mengirim barang sampai ke gedung pembeli)

Proses akuntansi yang terjadi adalah :


Proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan keuangan perusahaan Perdagangan
dan proses penyusunan laporan keuangannya.

LAPORAN KEUANGAN (Financial Statement)


Laporan Keuangan adalah laporan formal tentang informasi keuangan perusahaan. Laporan
keuangan suatu perusahaan terdiri dari 4 (empat) laporan yaitu Neraca (laporan posisi
keuangan), Laporan Laba Rugi, Laporan perubahan modal dan Laporan arus kas.

1.

Neraca adalah daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan modal pada

tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir bulan atau akhir tahun. Neraca sering
disebut juga dengan Laporan posisi keuangan.
Manfaat neraca bagi suatu perusahaan adalah untuk mengetahui tentang :

Jumlah kekayaan perusahaan

Kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya (likuiditas dan


solvabilitas)

Kemapuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar


(fleksibilitas)

Jumlah utang perusahaan pada kreditur

Jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan

Bentuk penyajian neraca ada 2 (dua) yaitu :


a)

Bentuk Rekening (Skontro)

b)

Bentuk Laporan (Staffel)

2.

Laporan Laba Rugi adalah laporan yang membuat ikhtisar pendapatan dan

beban suatu perusahaan untuk periode tertentu. Laporan laba rugi disebut juga dengan
laporan laba atau operasi. Laporan laba rugi merupakan suatu gambaran tentang hasil usaha
perusahaan atau operasi perusahaan.
Manfaat laporan laba rugi bagi perusahaan adalah untuk mengetahui tentang :

laba yang diperoleh atau rugi yang dialami suatu perusahaan.

Sebab-sebab perusahaan memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian

informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan


sumber-sumber utama pendapatan perusahaan.

3.

Laporan Perubahan Modal adalah laporan yang memuat ikhtisar

perubahan modal yaitu untuk periode tertentu satu bulan atau satu tahun.

Manfaat Laporan perubahan modal yaitu dapat diperolehnya sebab-sebab perubahan modal
selama periode tertentu. Penambahan dalam modal pemilik berasal dari investasi yang
dilakukan oleh pemilik dan dari laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan.
Pengurangan modal pemilik dari pengambilan pribadi oleh pemilik dan dari kerugian bersih
selama periode berjalan.

4.

Laporan Arus Kas (cash flow) adalah laporan yang menggambarkan

jumlah kas masuk berupa penerimaan kas dan jumlah kas keluar berupa pengeluaran atau
pembayaran kas dalam suatu periode tertentu. Laporan arus kas wajib dibuat oleh setiap
perusahaan, menurut Standar Akuntansi Keuangan 1994 .
Arus kas dapat bersumber dari :
a)

Operasi, misalnya dari penjualan barang dagangan

b)

Investasi, misalnya dari penjualan aktiva jangka panjang

c)

Pendanaan (Financing), misalnya kredit bank.

Laporan ini berguna untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, serta untuk
mengetahui kenaikan atau penurunan bersih kas yang dimiliki oleh perusahaan selama
periode berjalan dan saldo kas yang dimiliki perusahaan pada akhir periode.

SIKLUS AKUNTANSI
Transaksi

Dokumen Sumber Data (pendukung Transaksi)

Analisis Transaksi (Identifikasi akun) dan buat Jurnal

Posting Jurnal Ke Buku Besar

Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian (updating) dan posting ke Buku Besar

Kertas Kerja
(neraca lajur)

Neraca saldo setelah penyesuaian

Laporan Keuangan
(Laba Rugi, Perubahan Modal, dan Neraca)

Jurnal Penutup dan Posting ke Buku besar

Neraca saldo setelah penutupan

Jurnal Pembalik

ATURAN PENDEBITAN DAN PENGKREDITAN REKENING


1. REKENING-REKENING AKTIVA
DI DEBIT, Jika BERTAMBAH
DIKREDIT, Jika BERKURANG
2. REKENING-REKENING HUTANG
DI DEBIT, Jika BERKURANG
DIKREDIT, Jika BERTAMBAH

3. REKENING-REKENING MODAL
DI DEBIT, Jika BERKURANG
DIKREDIT, Jika BERTAMBAH
4. REKENING-REKENING PENGHASILAN
DI DEBIT, Jika BERKURANG
DIKREDIT, Jika BERTAMBAH
5. REKENING-REKENING BIAYA
DI DEBIT, Jika BERTAMBAH
DIKREDIT, Jika BERKURANG
6. REKENING PRIVE
DI DEBIT, Jika Terjadi transaksi pengambilan uang atau aktiva yang lain oleh
pemilik perusahaan.
DIKREDIT, Jika Terjadi transaksi pembagian laba yang menjadi hak pemilik
perusahaan.
Atau dapat dirangkum dalam ikhtisar sbb:

REKENING-REKENING

BERTAMBAH

BERKURANG

AKTIVA

Debit

Kredit

HUTANG

Kredit

Debit

MODAL

Kredit

Debit

PENGHASILAN

Kredit

Debit

BIAYA

Debit

Kredit

PENCATATAN, PENGGOLONGAN DAN PERINGKASAN TRANSAKSI


Pada dasarnya proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi keuangan
pada perusahaan Perdagangan tidak jauh beda dengan perusahaan jasa dan Manufaktur,
yaitu menggunakan BUKU JURNAL dan BUKU BESAR.
Perbedaannya terletak pada jenis maupun jumlah transaksi keuangan . Pada perusahaan
manufaktur tidak hanya sekedar transaksi pada departemen produksi yaitu pembelian
dan penjualan barang atau jasa, akan tetapi meliputi pula transaksi keuangan pada
departemen lainnya, seperti Departemen pemasaran dan administrasi umum.
Neraca lajur untuk perusahaan manufaktur sama dengan perusahaan dagang, tetapi
ditambah kolom SKEDUL HARGA POKOK PRODUKSI.

Contoh
Jurnal
JURNAL
Hal : 1
Tanggal
2-Jan-08

Nama Akun dan keterangan

Ref

Kas

101

Modal Setoran awal

301

BUKU BESAR

Debit

Kredit

7,500,000
7,500,000

KAS

NOMOR AKUN : 101


Saldo

Tanggal
2-Jan-08

Keterangan
Modal Setoran awal

Ref

j1

Debit

Kredit

7,500,000

Debit

Kredit

7,500,000

Modal Setoran awal

NOMOR AKUN : 301


Saldo

Tanggal
2-Jan-08

Keterangan
Setoran Modal

Ref

Debit

j1

Kredit

7,500,000

Debit

Kredit

7,500,000

KATEGORI AYAT-AYAT JURNAL PENYESUAIAN


a. Biaya Dibayar Dimuka (Prepaid Expenses)
Unsur-unsur asset yang diharapkan menjadi beban karena dipakai, sepanjang
operasi perusahaan. Contoh :
- Perlengkapan (supplies)
- Sewa dibayar dimuka (prepaid rent)
- Assuransi dibayar dimuka.
b.

Pendapatan diterima Dimuka (Diferred revenues or unearned


revenues)
Adalah unsur-unsur kewajiban yang diharapkan menjadi pendapatan dengan
berlalunya waktu seiring dengan operasi perusahaan.
Contoh :
- Pendapatan jasa diterima dimuka (unearned service revenue) seperti :
rental
- Sewa diterima dimuka (unearned rent)

c. Biaya yang masih harus dibayar (accrued expenses)


Biaya yg masih harus dibayar kr jasa yang telah diterima perusahaan, tp belum
dicatat dalam jurnal dan belum dibayar.
Contoh Upah yang masih blm dibayarkan kpd karyawan dan blm dicatat pd
akhir periode akuntansi.
d. Pendapatan yang masih harus diterima (accrued revenues)
Pendapatan yang telah dimiliki oleh perusahaan tp perusahaan blm menerima
uangnya. Unsur ini merupakan bagian dari asset.
Contoh : Fee .uang yg blm diterima tp Jasa telah diberikan.
e. Unsur-unsur estimasi
Beban-beban yg penentuan jumlahnya berdasarkan estimasi.
Contoh :
- Beban penyusutan (alokasi biaya dari asset tetap/asset berwujud
jangka panjang, berdasarkan berlalunya waktu), asset tetap akan habis
manfaatnya dan dialokasikan biaya menjaddi beban penyusutan
melalui beberapa periode akuntansi.
- Beban piutang tak tertagih.

HARGA POKOK PENJUALAN


-

Perusahaan dagang

= persediaan awal + pembelian bersih persediaan akhir


-

Perusahaan manufaktur
= persediaan barang jadi awal + Harga pokok Produksi persediaan
barang akhir

CONTOH :
PT XYZ didirikan oleh tuan wawan dan luki, pada tanggal 1 mei 2000.
Tuan wawan menanamkan modal sebesar : Rp. 1.000.000 berupa uang tunai Rp. 400.000
dan barang dagangan bernilai Rp. 600.000.
Tuan Luki menanamkan modal sebesar : Rp. 2.000.000 berupa uang tunai Rp. 200.000 ,
dan Kendaraan seharga 1000.000 dan perlengkapan toko Rp. 800.000
Transaksi Keuangan sbb :
Tgl 2. Dibeli barang dagangan seharga Rp. 750.000 dengan syarat 2/10, n/30
Tgl 3. Perusahaan memperoleh pinjaman uang dari bank sebesar Rp. 2.000.000
Tgl 5. Dibayar hutang dagang dari pembelian tgl 2 mei 2000

Tgl 8. Dibeli barang dagangan seharga Rp. 1.500.000 dengan syarat 2/10, n/30. atas
pembelian tersebut perusahaan mengeluarkan uang untuk membayar biaya angkut
Rp. 25.000
Tgl 9 Barang dagangan seharga Rp. 200.000 yang dibeli tgl 8 mei 2000, dikembalikan
kepada penjual karena tidak sesuai pesanan.
Tgl 11 Dijual barang dagangan seharga Rp. 1.250.000 dengan syarat 2/10, n/30.
Tgl 14. Perusahaan membayar hutang dagang dari pembelian tgl 8 mei 2000 sebesar Rp.
1.000.000
Tgl 15. Perusahaan membayar gaji karyawan Rp. 100.000., biaya supplier toko Rp.
10.000 dan biaya angkut penjualan Rp. 5.000
Tgl 16 Perusahaan menerima kembali barang dagangan seharga Rp. 150.000 yang telah
dijual tgl 11 mei 2000
Tgl 17 Dijual lagi barang dagangan seharga Rp. 2.000.000 dari penjualan tersebut
diterima uang Rp. 500.000, sisanya dijual dengan syarat 2/10, n/30.
Tgl 20 Perusahaan menerima uang dari hasil penjualan barang dagang tgl 11 mei 2000
sebesar Rp. 750.000.
Tgl 21 Dibeli tunai barang dagangan seharga Rp. 750.000, belum termasuk potongan
pembelian sebesar Rp. 15.000.
Tgl 22 Perusahaan membayar pembelian barang dagangan tgl 8 mei 2000 sebesar Rp.
300.000
Tgl 25 Dijual tunai barang dagangan seharga Rp. 1.000.000, belum termasuk potongan
penjualan sebesar Rp. 20.000
Tgl 27 Dibeli barang dagangan seharga Rp. 500.000 dengan syarat 2/10, n/30.
Tgl 29 Perusahaan mengeluarkan uang untuk membayar angkut penjualan Rp. 5.000,
biaya bunga Rp. 40.000, dan biaya sewa Rp. 100.000
Tgl 30 Perusahaan membayar gaji karyawan Rp.100.000., biaya listrik Rp. 25.000, biaya
telepon Rp.60.000 dan macam-macam biaya Rp.15.000
Tgl 31 Diambil uang tunai untuk keperluan pribadi tuan wawan dan tuan luki masingmasing sebesar Rp.100.000.

JURNAL
Tanggal

Keterangan

1-May-00

Kas
Persedaiaan Barang dagangan
Modal Setoran tuan Wawan
(jurnal penanaman modal tuan wawan)

Debit (Rp)

Kas
Kendaraan
perlengkapan toko

1,000,000
200,000
1,000,000
800,000

Modal Setoran tuan Luki


(jurnal penanaman modal tuan wawan)
2 mei 2000

Pembelian

2,000,000
750,000

Hutang dagang
(jurnal yg mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat 2/10.n/30))
3 mei 2000

Kredit (Rp)

400,000
600,000

Kas

750,000
2,000,000

Hutang Bank

2,000,000

(jurnal yg mencatat penerimaan uang pinjaman bank)


5 mei 2000

Hutang dagang

750,000

Potongan pembelian
Kas
(jurnal yg mencatat pembayaran hutang dagang dari pembelian tgl 2 mei 2000)
8 mei 2000

9 mei 2000

15,000
735,000

Pembelian

1,500,000
Hutang dagang
(jurnal yg mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat 2/10.n/30))
Biaya angkut pembelian
25,000
Kas
(jurnal yg mencatat pembayaran biaya angkut pembelian )
Hutang dagang

200,000

Piutang Dagang

1,250,000

Penjaulan
(jurnal yg mencatat penjualan barang dagangan dengan syarat 2/10.n/30))
14 mei 2000

15 mei 2000

1,250,000

Hutang dagang

1,000,000
Potongan pembelian
Kas
(jurnal yg mencatat pembayaran hutang dagang dari pembelian tgl 8 mei 2000)
Gaji Karyawan
Biaya Supplies Toko
Biaya Angkut Penjaulan

Retur Penjualan

Kas
Pituang dagang

150,000
500,000
1,500,000

Penjualan
(jurnal yg mencatat penjualan barang secara tunai dan kredit)
20 mei 2000

Kas
Potongan Penjualan

2,000,000
735,000
15,000

Pituang dagang
(jurnal yg mencatat penerimaan uang hasil penjualan tgl 11 mei 2000)
21 mei 2000

Pembelian

750,000
750,000

Potongan pembelian
Kas
(jurnal yg mencatat pembelian barang dagang secara tunai)
22 mei 2000

Hutang dagang

15,000
735,000
300,000

Kas
(jurnal yg mencatat pembayaran dari pembelian tgl 8 mei 2000)
25 mei 2000

Kas
Potongan Penjualan

300,000
980,000
20,000

Penjualan
(jurnal yg mencatat Penjualan barang dagangan secara tunai )
Jumlah dipindahkan

Tanggal

Keterangan

Debit (Rp)

15,540,000

Pembelian

Kredit (Rp)

15,540,000

500,000
Hutang dagang

500,000
(jurnal yg mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat 2/10.n/30))

29 mei 2000

1,000,000
15,540,000

Jumlah dipindahkan

27 mei 2000

115,000

150,000

Pituang dagang
(jurnal yg mencatat retur penjaulan tgl 11 mei 2000)
17 mei 2000

20,000
980,000

100,000
10,000
5,000

Kas
(jurnal yg mencatat pengeluaran uang utk gaji, biaya supplies toko, & biaya angkut penjualan)
16 mei 2000

25,000

200,000
Retur pembelian

11 mei 2000

1,500,000

Biaya Angkut Penjaulan

5,000

Biaya bunga

40,000

Biaya sewa

100,000
Kas

15,540,000

145,000
(jurnal yg mencatat pembayaran biaya angkut penjualan, biaya bunga, dan sewa)

30 mei 2000

Gaji Karyawan

100,000

Biaya Lisytik

25,000

Biaya Telepon

60,000

Nacam-macam Biaya

15,000
Kas

200,000
(jurnal yg mencatat pengeluaran uang utk gaji, biaya listrik, telepon & biaya lain-lain)

31 mei 2000

Prive Tuan Wawan

100,000

Prive Tuan Luki

100,000
Kas

200,000
(jurnal yg mencatat pengambilan uang untuk keperluan pribadi tuan wawan dan Luki)

Jumlah

16,585,000

16,585,000

BUKU BESAR
KAS
Tanggal

Keterangan

1 mei 2000

Setoran Modal tuan Wawan

Debit (Rp)

400,000

Kredit (Rp)

D/K

Saldo (Rp)

400,000

1 mei 2000

Setoran Modal tuan Luki

3 mei 2000

Penerimaan Pinjaman Bank

5 mei 2000

Perlunasan hutang dagangan

735,000

8 mei 2000

Pembayaran biaya angkut pembelian

25,000

14 mei 2000

Pelunasan hutang dagang

980,000

15 mei 2000

Pembayaran biaya

17 mei 2000

Penerimanan penjualan

20 mei 2000

Penerimaan piutang dagang

21 mei 2000

Pembelian tunai

735,000

22 mei 2000

Pelunasan hutang dagang

300,000

25 mei 2000

Penjualan tunai

29 mei 2000

pembayaran biaya

145,000

30 mei 2000

pembayaran biaya

200,000

31 mei 2000

Pengambilan Prive

200,000

200,000

600,000

2,000,000

2,600,000

1,865,000

1,840,000

860,000

745,000

500,000

1,245,000

735,000

1,980,000

1,245,000

945,000

1,925,000

1,780,000

1,580,000

1,380,000

115,000

980,000

PERSEDIAAN BARANG
DAGANGAN
Tanggal

Keterangan

1 mei 2000

Setoran Modal tuan Wawan

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

D/K

600,000

Saldo (Rp)

600,000

MODAL TUAN WAWAN


Tanggal

Keterangan

1 mei 2000

Berupa uang & baranga dagangan

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

1,000,000

D/K

Saldo (Rp)

1,000,000

KENDARAAN
Tanggal

Keterangan

1 mei 2000

setoran modal

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

D/K

1,000,000

Saldo (Rp)

1,000,000

PERLENGKAPAN TOKO
Tanggal

Keterangan

1 mei 2000

setoran modal

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

D/K

800,000

Saldo (Rp)

800,000

MODAL TUAN LUKI


Tanggal

Keterangan

1 mei 2000

Berupa uang, mbl, perlengkapan toko

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

2,000,000

D/K

Saldo (Rp)

2,000,000

PEMBELIAN
Tanggal

Keterangan

2 mei 2000

Kredit 2/10, N/30

2 mei 2000

Kredit 2/10, N/30

21 mei 2000

Tunai

27 mei 2000

Kredit 2/10, N/30

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

D/K

Saldo (Rp)

750,000

750,000

1,500,000

2,250,000

750,000

3,000,000

500,000

3,500,000

HUTANG DAGANG
Tanggal

Keterangan

2 mei 2000

Pembelian barang

5 mei 2000

Pelunasan

8 mei 2000

Pembelian barang

9 mei 2000

Retur Pembelian

14 mei 2000

Pelunasan

22 mei 2000

Pelunasan

27 mei 2000

Pembelian barang

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

750,000

D/K

Saldo (Rp)

750,000
-

750,000
1,500,000

200,000

1,000,000

300,000

K
500,000

1,500,000
1,300,000
300,000
500,000

HUTANG BANK
Tanggal

Keterangan

3 mei 2000

Per Kas

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

2,000,000

D/K

Saldo (Rp)

2,000,000

POTONGAN PEMBELIAN
Tanggal

Keterangan

5 mei 2000

2/100 X 750.000

14 mei 2000

2/100 X 1.000.000

21 mei 2000

2/100 X 750.000

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

D/K

Saldo (Rp)

15,000

15,000

20,000

35,000

15,000

50,000

BIAYA ANGKUT
PEMBELIAN
Tanggal

Keterangan

8 mei 2000

Pembelian tgl 8 mei 2000

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

D/K

25,000

Saldo (Rp)

25,000

RETUR PEMBELIAN
Tanggal

Keterangan

9 mei 2000

Pembelian tgl 8 mei 2000

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

200,000

D/K

Saldo (Rp)

200,000

PIUTANG DAGANG
Tanggal

Keterangan

11 mei 2000

Pejualan barang dagangan

16 mei 2000

Retur Penjualan

17 mei 2000

Pejualan barang dagangan

20 mei 2000

Pelunasan

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

D/K

1,250,000
150,000

D
D

1,500,000
750,000

Saldo (Rp)

1,250,000
1,100,000
2,600,000
1,850,000

PENJUALAN
Tanggal

Keterangan

11 mei 2000

Kredit 2/10, N/30

17 mei 2000

Kredit 2/10, N/30

25 mei 2000

Tunai

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

D/K

1,250,000

2,000,000

1,000,000

Saldo (Rp)

1,250,000
3,250,000
4,250,000

GAJI KARYAWAN
Tanggal

Keterangan

15 mei 2000

Per Kas

30 mei 2000

Per Kas

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

D/K

100,000

100,000

Saldo (Rp)

100,000
200,000

BIAYA SUPPLIES TOKO


Tanggal

Keterangan

15 mei 2000

Per Kas

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

D/K

Saldo (Rp)

100,000

100,000

BIAYA ANGKUT PENJUALAN


Tanggal

Keterangan

15 mei 2000

PENJAULAN tgl 11 mei 2000

29 mei 2000

PENJAULAN tgl 25 mei 2000

Debit (Rp)

Kredit
(Rp)

D/K

Saldo (Rp)

5,000

5,000

5,000

10,000

RETUR PENJUALAN
Tanggal

Keterangan

16 mei 2000

PENJAULAN tgl 11 mei 2000

Debit (Rp)

Kredit
(Rp)

D/K

150,000

Saldo (Rp)

150,000

POTONGAN PENJUALAN
Tanggal

Keterangan

20 mei 2000

2/100 X 750.000

25 mei 2000

2/100 X 1.000.000

Debit (Rp)

Kredit
(Rp)

D/K

Saldo (Rp)

15,000

15,000

20,000

35,000

BIAYA BUNGA
Tanggal

Keterangan

29 mei 2000

Per Kas

Debit (Rp)

Kredit
(Rp)

D/K

40,000

Saldo (Rp)

40,000

BIAYA SEWA
Tanggal

Keterangan

29 mei 2000

Per Kas

Debit (Rp)

Kredit
(Rp)

D/K

100,000

Saldo (Rp)

100,000

BIAYA LISTRIK
Tanggal

Keterangan

30 mei 2000

Per Kas

Debit (Rp)

Kredit
(Rp)

D/K

25,000

Saldo (Rp)

25,000

BIAYA TELEPON
Tanggal

Keterangan

30 mei 2000

Per Kas

Debit (Rp)

60,000

Kredit
(Rp)

D/K

Saldo (Rp)

60,000

MACAM-MACAM BIAYA
Tanggal

Keterangan

30 mei 2000

Per Kas

Debit (Rp)

Kredit
(Rp)

D/K

15,000

Saldo (Rp)

15,000

PRIVE TUAN WAWAN


Tanggal

Keterangan

31 mei 2000

Per Kas

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

D/
K

100,000

Saldo (Rp)

100,000

PRIVE TUAN LUKI


Tanggal

Keterangan

31 mei 2000

Per Kas

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

100,000

USAHA DAGANG PT XYZ


NERACA SALDO
PER 31 MEI
2000
Keterangan

Kas

Debit (Rp)

600,000

Modal Tuan Wawan


Kendaraan

1,000,000
1,000,000

Perlengkapan Toko

800,000

Modal Tuan Luki

2,000,000

Pembelian

3,500,000

Hutang Dagang

500,000

Hutang Bank

2,000,000

Potongan Pembelian
Biaya Angkut Pem,belian

50,000
25,000

Retur Pembelian
Piutang Dagang

200,000
1,850,000

Penjualan

4,250,000

Gaji Karyawan
Biaya Supplies Toko
Biaya Angkut Penjualan
Retur Penjualan
Potongan Penjualan
Biaya Bunga
Biaya Sewa

Kredit (Rp)

1,380,000

Persediaan Barang Dagangan

200,000
10,000
10,000
150,000
35,000
40,000
100,000

D/
K

Saldo (Rp)

100,000

Biaya Listrik
Biaya Telepon
Macam-Macam Biaya
Prive Tuan Wawan
Prive Tuan Luki

JUMLAH

25,000
60,000
15,000
100,000
100,000
10,000,000

10,000,000

Anda mungkin juga menyukai