Pendapatan utama perusahaan dagang adalah berasal dari penjualan barang sehingga
rekening penjualan digunakan sebagai ganti rekening Pendapatan. Juga Piutang Dagang dan
Utang Dagang. Disamping itu ada akun-akun khusus yang bersangkutan dengan perusahaan
dagang disamping Penjualan, antara lain yang terpenting adalah Harga Pokok Penjualan,
Pembelian, Retur dan Keringanan Penjualan, Retur dan Keringanan Pembelian, Potongan
Penjualan dan Potongan pembelian. Potongan pembelian ataupun potongan penjualan
hendaknya tidak dikacaukan dengan pengertian potongan harga (price/trade discount).
Ada akun khusus menyebabkan Laporan laba rugi perusahaan dagang juga bebeda dengan
laporan perusahaan dagang. Biaya dalam perusahaan dagang dibagi menjadi 2 (dua)
kelompok yaitu biaya yang melekat pada barang dagangan yang terjual yang disebut biaya
operasi. Harga pokok penjualan sendiri sebenarnya merupakan biaya operasi lainnya.
Penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan merupakan laba yang berasal dari
penjualan yang dikenal dengan istilah laba kotor penjualan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum atau generally accepted accounting principles
(GAAP) merupakan sistem standar penilaian data keuangan suatu perusahaan dalam membuat
suatu laporan akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi ini dikembangkan oleh Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI) guna mengetahui perbandingan kinerja dan kondisi keuangan antar
perusahaan. Saat ini, Financial Accounting Standars Board (FASB) merupakan lembaga yang
mempunyai kewenangan di Amerika Serikat dengan tugas utama mengembangkan prinsipprinsip akuntansi.
Sedangkan yang disebut persamaan akuntansi adalah hubungan antara aktiva, kewajiban
(liabilities) dan modal pemilik (owner equity) yang dinyatakan dalam suatu persamaan. Unsurunsur persamaan akuntansi terdiri dari 3 (tiga) yaitu : aktiva, Utang (liabilities) dan modal
pemilik (owner equity).
Aktiva = Modal
Aktiva mungkin pula diperoleh dari pinjaman pihak luar, yaitu biasa disebut juga
Utang/Kewajiban, maka persamaan diatas akan berubah menjadi :
Utang/Kewajiban sering juga disebut dengan Pasiva, maka persamaan tersebut menjadi :
Aktiva = Pasiva
Persamaan akuntansi itu adalah keseimbangan antara sisi Aktiva (kiri) dan sisi Pasiva (kanan).
Aktiva (assets) adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan memberikan
Utang (liabilities) adalah berupa Utang atau pinjaman yang harus dibayarkan
Modal pemilik (owner equity) adalah jumlah aktiva yang tersisa setelah
dikurangi kewajiban-kewajiban.
distributor dan sejenisnya. Karakteristik utama perusahaan dagang adalah bahwa pada
peristiwa penjualan terjadi penyerahan barang yang di dalamnya memuat jumlah rupiah
disebut harga pokok penjualan.
Pendapatan utama perusahaan dagang adalah berasal dari penjualan barang sehingga
rekening penjualan digunakan sebagai ganti rekening Pendapatan. Juga Piutang Dagang dan
Utang Dagang. Di samping itu ada akun-akun khusus yang bersangkutan dengan perusahaan
dagang di samping Penjualan, antara lain yang terpenting adalah Harga Pokok Penjualan,
Pembelian, Retur dan Keringanan Penjualan, Retur dan Keringanan Pembelian, Potongan
Penjualan dan Potongan Pembelian. Potongan pembelian ataupun potongan penjualan
hendaknya tidak dikacaukan dengan pengertian potongan harga (price/trade discount).
Ada akun khusus menyebabkan Laporan laba-rugi perusahaan dagang juga berbeda dengan
laporan perusahaan dagang. Biaya dalam perusahaan dagang dibagi menjadi dua kelompok
yaitu biaya yang melekat pada barang dagangan yang terjual yang disebut biaya operasi.
Harga pokok penjualan sendiri sebenarnya merupakan biaya operasi lainnya. Penjualan
dikurangi dengan harga pokok penjualan merupakan laba yang berasal dari penjualan yang
dikenal dengan istilah laba kotor penjualan.
Pada saat terjadi penjualan sebenarnya terjadi dua peristiwa yaitu pertama terjadinya
pendapatan yang disebut penjualan yang mempunyai akibat menambah modal dan yang
kedua keluarnya barang dagangan sebagai harga pokok penjualan yang mempunyai akibat
mengurangi modal karena sifatnya sebagai biaya. Bila pada saat penjualan keluarnya barang
dagangan sebagai harga pokok tidak dihitung dan dicatat dan baru akan dicatat pada akhir
periode sebagai penyesuaian maka dikatakan bahwa perusahaan menggunakan sistem
persediaan fisik atau periodik (physical or periodical inventory system). Sedangkan bilangan
pada tiap kali terjadi penjualan harga pokok barang yang ke luar dicatat maka dikatakan
bahwa perusahaan menggunakan sistem persediaan kontinu atau buku/perpetual or book
inventory system
besar yang akan digunakan untuk menyusun daftar saldo disebut dengan buku besar kendali
(controlling account)
Jurnal khusus yang biasanya memiliki oleh suatu perusahaan dagang antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
Jurnal Memorial :
Transaksi yang tidak dapat dicatat dalam buku jurnal di atas akan dicatat
dalam buku Jurnal umum (General Journal) yang dapat merupakan buku jurnal
biasa (dua kolom) atau berkolom banyak (columnar journal).
Tentu saja tiap perusahaan tidak harus menyediakan seluruh jurnal khusus di atas tetapi harus
disesuaikan dengan kebutuhan. Suatu perusahaan mungkin cukup mempunyai satu jurnal
yaitu jurnal umum saja karena transaksi yang terjadi masih sederhana. Bila perusahaan makin
maju dan transaksinya makin kompleks maka mungkin diperlukan beberapa jurnal khusus.
Yang jelas adalah bahwa suatu perusahaan selalu menyediakan jurnal umum.
Penjualan barang dagang secara tunai atau kredit dicatat dengan mengkredit Penjualan. Pada
saat terjadi penjualan sebenarnya terjadi 2 (dua) peristiwa yaitu pertama terjadinya
pendapatan yang disebut penjualan yang mempunyai akibat menambah modal dan yang
kedua keluarnya barang dagangan sebagai harga pokok penjualan yang mempunyai akibat
mengurangi modal karena sifatnya sebagai biaya.
Metode atau cara pencatatan untuk barang dagang akibat dari pembelian atau penjualan, ada
2 cara yaitu :
1.
Metode Phisyik (Berkala/Periodik) yaitu metode apabila pada saat penjualan keluarnya
barang dagangan sebagai harga pokok tidak dihitung dan dicatat secara kontinu dan baru
akan dicatat pada akhir episode sebagai penyesuaian.
Pada saat terjadi pembelian tidak menambah persediaan, tetapi dianggap sebagai
pengeluaran beban untuk mendapatkan barang tersebut. Dalam metode fisik dicatat sebagai
berikut :
Pembelian
Rp. xxxx
Rp. xxxx
(Kas = untuk pembelian tunai dan Utang Dagang = untuk pembelian secara kredit)
Pada saat terjadi penjualan, penjualan tersebut tidak mengurangi persediaan tetapi dianggap
sebagai penerimaan pendapatan dari hasil penjualan yang dicatat sebagai berikut :
Rp. xxxx
Penjualan
Rp. xxxx
(Kas = untuk penjualan tunai, dan Piutang Dagang = untuk penjualan secara kredit)
2.
Metode Perpetual yaitu metode yang mencatat persediaan secara terus menerus setiap
kali terjadi perubahan baik pembelian atau penjualan dan kemungkinan adanya pengembalian
barang atau retur pembelian atau penjualan barang.
Pencatatan saat terjadinya pembelian barang dagang pada metode ini adalah :
Persediaan
Rp. xxxx
Rp. xxxx
(Kas = untuk pembelian tunai dan Utang Dagang = untuk pembelian secara kredit)
Penjualan
Persediaan
Rp. xxxx
Rp. xxxx
Rp. xxxx
Rp. xxxx
(Kas = untuk penjualan tunai dan Piutang Dagang = untuk penjualan kredit)
Syarat Penyerahan
Syarat-syarat penjualan harus menyebutkan kapan pemilikan (hak) atas barang dagang
tersebut beralih dari penjual kepada pembeli, dan menentukan pihak mana, penjual atau
pembeli yang harus menanggung biaya transportasi (ongkos angkut).
Syarat penjualan dalam pengiriman barang dagang dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
a)
FOB tempat pengiriman (FOB Shipping Point) adalah hak milik atas barang dagang bisa
beralih kepada pembeli pada saat penjual menyerahkan barang tersebut ke perusahaan
pengangkut. Pembeli menanggung biaya transportasi pengiriman barang dagang.
b)
FOB tempat tujuan (FOBDestination) adalah hak milik atas barang dagang bisa beralih ke
pembeli menerima barang dagang tersebut, ini berarti penjual menyerahkan barang dagang
tersebut ke tempat tujuan pembeli tanpa dibebani ongkos angkut kepada pembeli dan penjual
membayar ongkos angkut sampai ke tempat tujuan terakhir.
2.
Syarat Pembayaran
Syarat pembayaran adalah perjanjian yang menetapkan cara pembayaran atas barang yang
diperjual belikan yang mungkin berupa trade discount ataupun cash discount.
a)
Trade discount atau rabat adalah potongan yang diberikan karena membeli barang
dalam partai besar, biasanya dinyatakan dengan persen. Harga yang diperhitungkan pada
pembeli ialah harga menurut daftar (list price) dikurangi rabat (trade discount) yang disebut
harga kontrak (contract price).
b)
Cash Discount adalah potongan tunai yang diperoleh pembeli apabila membayar dalam
batas waktu yang ditentukan yang diberikan oleh penjual. Maksud diberikan potongan tunai
kepada pembeli adalah agar pembeli terdorong untuk membayar lebih cepat dari waktu yang
ditentukan. Macam-macam syarat pembayaran adalah sebagai berikut :
1.
2/10, n/30
artinya pembelian akan memperoleh potongan 2 % apabila bisa membayar dalam waktu 10
hari setelah tanggal faktur dan netto harus dibayar paling lambat 30 hari setelah tanggal
faktur.
2.
Artinya pembayaran paling lambat tanggal akhir bulan dari hari pembelian barang.
3.
n/10. EOM
artinya pembayaran paling lambat 10 hari sesudah akhir bulan pembelian barang.
4.
artinya pembelian akan memperoleh potongan 2 % apabila bisa membayar dalam waktu 10
hari setelah tanggal faktur dan hanya akan memperoleh potongan 1 % membayar setelah 10
hari dari tanggal faktur tetapi tidak lebih dari 15 hari dan netto harus dibayar paling lambat 60
hari setelah tanggal faktur.
1.
PT Marina menjual barang dagangnya kepada PT Shanty dengan harga menurut daftar
(list price) Rp. 5.500.000,00 dengan trade discount 8%, 6%, 4%. Hitunglah berapa harga
jualnya ?
Penyelesaian :
List Price
Rabat
Rp. 5.500.000,00
8% x Rp. 5.500.000
Rp.
440.000,00
Rp. 5.060.000,00
6% x Rp. 5.060.000
Rp.
303.600,00
Rp.
190.256,00
Rp. 4.756.400,00
4% x Rp. 4.756.400
2.
Pada tanggal 2 November 2002 PT Karunika menjual barang seharga Rp. 3.000.000
dengan syarat pembayaran 2/10 n/30, berapakah cash discount yang diberikan ?
Penyelesaian :
Dengan syarat tersebut berarti PT Karunika memberi potongan atau discount sebesar Rp.
60.000 (2% x Rp. 3.000.000) kepada pembeli apabila dilunasi paling lambat tanggal 12
November 2002. Dan apabila lewat dari tanggal tersebut pembeli tidak memperoleh potongan
tunai dan harus membayar penuh sebesar Rp. 3.000.000 dan paling lambat tanggal 2
Desember 2002.
Transaksi transaksi pokok dalam perusahaan dagang dianalisa dalam jurnal umum sebagai
berikut :
Transaksi
Jurnal
(D) Pembelian
Pembelian
(K) Penjualan
(D) Kas
(D) Potongan Penjualan
Potongan penjualan (menerima piutang dagang dengan
memberi potongan)
(K) Piutang Dagang
(K) Kas
1.
Neraca adalah daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan modal pada
tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir bulan atau akhir tahun. Neraca sering
disebut juga dengan Laporan posisi keuangan.
Manfaat neraca bagi suatu perusahaan adalah untuk mengetahui tentang :
b)
2.
Laporan Laba Rugi adalah laporan yang membuat ikhtisar pendapatan dan
beban suatu perusahaan untuk periode tertentu. Laporan laba rugi disebut juga dengan
laporan laba atau operasi. Laporan laba rugi merupakan suatu gambaran tentang hasil usaha
perusahaan atau operasi perusahaan.
Manfaat laporan laba rugi bagi perusahaan adalah untuk mengetahui tentang :
3.
perubahan modal yaitu untuk periode tertentu satu bulan atau satu tahun.
Manfaat Laporan perubahan modal yaitu dapat diperolehnya sebab-sebab perubahan modal
selama periode tertentu. Penambahan dalam modal pemilik berasal dari investasi yang
dilakukan oleh pemilik dan dari laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan.
Pengurangan modal pemilik dari pengambilan pribadi oleh pemilik dan dari kerugian bersih
selama periode berjalan.
4.
jumlah kas masuk berupa penerimaan kas dan jumlah kas keluar berupa pengeluaran atau
pembayaran kas dalam suatu periode tertentu. Laporan arus kas wajib dibuat oleh setiap
perusahaan, menurut Standar Akuntansi Keuangan 1994 .
Arus kas dapat bersumber dari :
a)
b)
c)
Laporan ini berguna untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, serta untuk
mengetahui kenaikan atau penurunan bersih kas yang dimiliki oleh perusahaan selama
periode berjalan dan saldo kas yang dimiliki perusahaan pada akhir periode.
SIKLUS AKUNTANSI
Transaksi
Kertas Kerja
(neraca lajur)
Laporan Keuangan
(Laba Rugi, Perubahan Modal, dan Neraca)
Jurnal Pembalik
3. REKENING-REKENING MODAL
DI DEBIT, Jika BERKURANG
DIKREDIT, Jika BERTAMBAH
4. REKENING-REKENING PENGHASILAN
DI DEBIT, Jika BERKURANG
DIKREDIT, Jika BERTAMBAH
5. REKENING-REKENING BIAYA
DI DEBIT, Jika BERTAMBAH
DIKREDIT, Jika BERKURANG
6. REKENING PRIVE
DI DEBIT, Jika Terjadi transaksi pengambilan uang atau aktiva yang lain oleh
pemilik perusahaan.
DIKREDIT, Jika Terjadi transaksi pembagian laba yang menjadi hak pemilik
perusahaan.
Atau dapat dirangkum dalam ikhtisar sbb:
REKENING-REKENING
BERTAMBAH
BERKURANG
AKTIVA
Debit
Kredit
HUTANG
Kredit
Debit
MODAL
Kredit
Debit
PENGHASILAN
Kredit
Debit
BIAYA
Debit
Kredit
Contoh
Jurnal
JURNAL
Hal : 1
Tanggal
2-Jan-08
Ref
Kas
101
301
BUKU BESAR
Debit
Kredit
7,500,000
7,500,000
KAS
Tanggal
2-Jan-08
Keterangan
Modal Setoran awal
Ref
j1
Debit
Kredit
7,500,000
Debit
Kredit
7,500,000
Tanggal
2-Jan-08
Keterangan
Setoran Modal
Ref
Debit
j1
Kredit
7,500,000
Debit
Kredit
7,500,000
Perusahaan dagang
Perusahaan manufaktur
= persediaan barang jadi awal + Harga pokok Produksi persediaan
barang akhir
CONTOH :
PT XYZ didirikan oleh tuan wawan dan luki, pada tanggal 1 mei 2000.
Tuan wawan menanamkan modal sebesar : Rp. 1.000.000 berupa uang tunai Rp. 400.000
dan barang dagangan bernilai Rp. 600.000.
Tuan Luki menanamkan modal sebesar : Rp. 2.000.000 berupa uang tunai Rp. 200.000 ,
dan Kendaraan seharga 1000.000 dan perlengkapan toko Rp. 800.000
Transaksi Keuangan sbb :
Tgl 2. Dibeli barang dagangan seharga Rp. 750.000 dengan syarat 2/10, n/30
Tgl 3. Perusahaan memperoleh pinjaman uang dari bank sebesar Rp. 2.000.000
Tgl 5. Dibayar hutang dagang dari pembelian tgl 2 mei 2000
Tgl 8. Dibeli barang dagangan seharga Rp. 1.500.000 dengan syarat 2/10, n/30. atas
pembelian tersebut perusahaan mengeluarkan uang untuk membayar biaya angkut
Rp. 25.000
Tgl 9 Barang dagangan seharga Rp. 200.000 yang dibeli tgl 8 mei 2000, dikembalikan
kepada penjual karena tidak sesuai pesanan.
Tgl 11 Dijual barang dagangan seharga Rp. 1.250.000 dengan syarat 2/10, n/30.
Tgl 14. Perusahaan membayar hutang dagang dari pembelian tgl 8 mei 2000 sebesar Rp.
1.000.000
Tgl 15. Perusahaan membayar gaji karyawan Rp. 100.000., biaya supplier toko Rp.
10.000 dan biaya angkut penjualan Rp. 5.000
Tgl 16 Perusahaan menerima kembali barang dagangan seharga Rp. 150.000 yang telah
dijual tgl 11 mei 2000
Tgl 17 Dijual lagi barang dagangan seharga Rp. 2.000.000 dari penjualan tersebut
diterima uang Rp. 500.000, sisanya dijual dengan syarat 2/10, n/30.
Tgl 20 Perusahaan menerima uang dari hasil penjualan barang dagang tgl 11 mei 2000
sebesar Rp. 750.000.
Tgl 21 Dibeli tunai barang dagangan seharga Rp. 750.000, belum termasuk potongan
pembelian sebesar Rp. 15.000.
Tgl 22 Perusahaan membayar pembelian barang dagangan tgl 8 mei 2000 sebesar Rp.
300.000
Tgl 25 Dijual tunai barang dagangan seharga Rp. 1.000.000, belum termasuk potongan
penjualan sebesar Rp. 20.000
Tgl 27 Dibeli barang dagangan seharga Rp. 500.000 dengan syarat 2/10, n/30.
Tgl 29 Perusahaan mengeluarkan uang untuk membayar angkut penjualan Rp. 5.000,
biaya bunga Rp. 40.000, dan biaya sewa Rp. 100.000
Tgl 30 Perusahaan membayar gaji karyawan Rp.100.000., biaya listrik Rp. 25.000, biaya
telepon Rp.60.000 dan macam-macam biaya Rp.15.000
Tgl 31 Diambil uang tunai untuk keperluan pribadi tuan wawan dan tuan luki masingmasing sebesar Rp.100.000.
JURNAL
Tanggal
Keterangan
1-May-00
Kas
Persedaiaan Barang dagangan
Modal Setoran tuan Wawan
(jurnal penanaman modal tuan wawan)
Debit (Rp)
Kas
Kendaraan
perlengkapan toko
1,000,000
200,000
1,000,000
800,000
Pembelian
2,000,000
750,000
Hutang dagang
(jurnal yg mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat 2/10.n/30))
3 mei 2000
Kredit (Rp)
400,000
600,000
Kas
750,000
2,000,000
Hutang Bank
2,000,000
Hutang dagang
750,000
Potongan pembelian
Kas
(jurnal yg mencatat pembayaran hutang dagang dari pembelian tgl 2 mei 2000)
8 mei 2000
9 mei 2000
15,000
735,000
Pembelian
1,500,000
Hutang dagang
(jurnal yg mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat 2/10.n/30))
Biaya angkut pembelian
25,000
Kas
(jurnal yg mencatat pembayaran biaya angkut pembelian )
Hutang dagang
200,000
Piutang Dagang
1,250,000
Penjaulan
(jurnal yg mencatat penjualan barang dagangan dengan syarat 2/10.n/30))
14 mei 2000
15 mei 2000
1,250,000
Hutang dagang
1,000,000
Potongan pembelian
Kas
(jurnal yg mencatat pembayaran hutang dagang dari pembelian tgl 8 mei 2000)
Gaji Karyawan
Biaya Supplies Toko
Biaya Angkut Penjaulan
Retur Penjualan
Kas
Pituang dagang
150,000
500,000
1,500,000
Penjualan
(jurnal yg mencatat penjualan barang secara tunai dan kredit)
20 mei 2000
Kas
Potongan Penjualan
2,000,000
735,000
15,000
Pituang dagang
(jurnal yg mencatat penerimaan uang hasil penjualan tgl 11 mei 2000)
21 mei 2000
Pembelian
750,000
750,000
Potongan pembelian
Kas
(jurnal yg mencatat pembelian barang dagang secara tunai)
22 mei 2000
Hutang dagang
15,000
735,000
300,000
Kas
(jurnal yg mencatat pembayaran dari pembelian tgl 8 mei 2000)
25 mei 2000
Kas
Potongan Penjualan
300,000
980,000
20,000
Penjualan
(jurnal yg mencatat Penjualan barang dagangan secara tunai )
Jumlah dipindahkan
Tanggal
Keterangan
Debit (Rp)
15,540,000
Pembelian
Kredit (Rp)
15,540,000
500,000
Hutang dagang
500,000
(jurnal yg mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat 2/10.n/30))
29 mei 2000
1,000,000
15,540,000
Jumlah dipindahkan
27 mei 2000
115,000
150,000
Pituang dagang
(jurnal yg mencatat retur penjaulan tgl 11 mei 2000)
17 mei 2000
20,000
980,000
100,000
10,000
5,000
Kas
(jurnal yg mencatat pengeluaran uang utk gaji, biaya supplies toko, & biaya angkut penjualan)
16 mei 2000
25,000
200,000
Retur pembelian
11 mei 2000
1,500,000
5,000
Biaya bunga
40,000
Biaya sewa
100,000
Kas
15,540,000
145,000
(jurnal yg mencatat pembayaran biaya angkut penjualan, biaya bunga, dan sewa)
30 mei 2000
Gaji Karyawan
100,000
Biaya Lisytik
25,000
Biaya Telepon
60,000
Nacam-macam Biaya
15,000
Kas
200,000
(jurnal yg mencatat pengeluaran uang utk gaji, biaya listrik, telepon & biaya lain-lain)
31 mei 2000
100,000
100,000
Kas
200,000
(jurnal yg mencatat pengambilan uang untuk keperluan pribadi tuan wawan dan Luki)
Jumlah
16,585,000
16,585,000
BUKU BESAR
KAS
Tanggal
Keterangan
1 mei 2000
Debit (Rp)
400,000
Kredit (Rp)
D/K
Saldo (Rp)
400,000
1 mei 2000
3 mei 2000
5 mei 2000
735,000
8 mei 2000
25,000
14 mei 2000
980,000
15 mei 2000
Pembayaran biaya
17 mei 2000
Penerimanan penjualan
20 mei 2000
21 mei 2000
Pembelian tunai
735,000
22 mei 2000
300,000
25 mei 2000
Penjualan tunai
29 mei 2000
pembayaran biaya
145,000
30 mei 2000
pembayaran biaya
200,000
31 mei 2000
Pengambilan Prive
200,000
200,000
600,000
2,000,000
2,600,000
1,865,000
1,840,000
860,000
745,000
500,000
1,245,000
735,000
1,980,000
1,245,000
945,000
1,925,000
1,780,000
1,580,000
1,380,000
115,000
980,000
PERSEDIAAN BARANG
DAGANGAN
Tanggal
Keterangan
1 mei 2000
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
D/K
600,000
Saldo (Rp)
600,000
Keterangan
1 mei 2000
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
1,000,000
D/K
Saldo (Rp)
1,000,000
KENDARAAN
Tanggal
Keterangan
1 mei 2000
setoran modal
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
D/K
1,000,000
Saldo (Rp)
1,000,000
PERLENGKAPAN TOKO
Tanggal
Keterangan
1 mei 2000
setoran modal
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
D/K
800,000
Saldo (Rp)
800,000
Keterangan
1 mei 2000
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
2,000,000
D/K
Saldo (Rp)
2,000,000
PEMBELIAN
Tanggal
Keterangan
2 mei 2000
2 mei 2000
21 mei 2000
Tunai
27 mei 2000
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
D/K
Saldo (Rp)
750,000
750,000
1,500,000
2,250,000
750,000
3,000,000
500,000
3,500,000
HUTANG DAGANG
Tanggal
Keterangan
2 mei 2000
Pembelian barang
5 mei 2000
Pelunasan
8 mei 2000
Pembelian barang
9 mei 2000
Retur Pembelian
14 mei 2000
Pelunasan
22 mei 2000
Pelunasan
27 mei 2000
Pembelian barang
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
750,000
D/K
Saldo (Rp)
750,000
-
750,000
1,500,000
200,000
1,000,000
300,000
K
500,000
1,500,000
1,300,000
300,000
500,000
HUTANG BANK
Tanggal
Keterangan
3 mei 2000
Per Kas
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
2,000,000
D/K
Saldo (Rp)
2,000,000
POTONGAN PEMBELIAN
Tanggal
Keterangan
5 mei 2000
2/100 X 750.000
14 mei 2000
2/100 X 1.000.000
21 mei 2000
2/100 X 750.000
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
D/K
Saldo (Rp)
15,000
15,000
20,000
35,000
15,000
50,000
BIAYA ANGKUT
PEMBELIAN
Tanggal
Keterangan
8 mei 2000
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
D/K
25,000
Saldo (Rp)
25,000
RETUR PEMBELIAN
Tanggal
Keterangan
9 mei 2000
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
200,000
D/K
Saldo (Rp)
200,000
PIUTANG DAGANG
Tanggal
Keterangan
11 mei 2000
16 mei 2000
Retur Penjualan
17 mei 2000
20 mei 2000
Pelunasan
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
D/K
1,250,000
150,000
D
D
1,500,000
750,000
Saldo (Rp)
1,250,000
1,100,000
2,600,000
1,850,000
PENJUALAN
Tanggal
Keterangan
11 mei 2000
17 mei 2000
25 mei 2000
Tunai
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
D/K
1,250,000
2,000,000
1,000,000
Saldo (Rp)
1,250,000
3,250,000
4,250,000
GAJI KARYAWAN
Tanggal
Keterangan
15 mei 2000
Per Kas
30 mei 2000
Per Kas
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
D/K
100,000
100,000
Saldo (Rp)
100,000
200,000
Keterangan
15 mei 2000
Per Kas
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
D/K
Saldo (Rp)
100,000
100,000
Keterangan
15 mei 2000
29 mei 2000
Debit (Rp)
Kredit
(Rp)
D/K
Saldo (Rp)
5,000
5,000
5,000
10,000
RETUR PENJUALAN
Tanggal
Keterangan
16 mei 2000
Debit (Rp)
Kredit
(Rp)
D/K
150,000
Saldo (Rp)
150,000
POTONGAN PENJUALAN
Tanggal
Keterangan
20 mei 2000
2/100 X 750.000
25 mei 2000
2/100 X 1.000.000
Debit (Rp)
Kredit
(Rp)
D/K
Saldo (Rp)
15,000
15,000
20,000
35,000
BIAYA BUNGA
Tanggal
Keterangan
29 mei 2000
Per Kas
Debit (Rp)
Kredit
(Rp)
D/K
40,000
Saldo (Rp)
40,000
BIAYA SEWA
Tanggal
Keterangan
29 mei 2000
Per Kas
Debit (Rp)
Kredit
(Rp)
D/K
100,000
Saldo (Rp)
100,000
BIAYA LISTRIK
Tanggal
Keterangan
30 mei 2000
Per Kas
Debit (Rp)
Kredit
(Rp)
D/K
25,000
Saldo (Rp)
25,000
BIAYA TELEPON
Tanggal
Keterangan
30 mei 2000
Per Kas
Debit (Rp)
60,000
Kredit
(Rp)
D/K
Saldo (Rp)
60,000
MACAM-MACAM BIAYA
Tanggal
Keterangan
30 mei 2000
Per Kas
Debit (Rp)
Kredit
(Rp)
D/K
15,000
Saldo (Rp)
15,000
Keterangan
31 mei 2000
Per Kas
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
D/
K
100,000
Saldo (Rp)
100,000
Keterangan
31 mei 2000
Per Kas
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
100,000
Kas
Debit (Rp)
600,000
1,000,000
1,000,000
Perlengkapan Toko
800,000
2,000,000
Pembelian
3,500,000
Hutang Dagang
500,000
Hutang Bank
2,000,000
Potongan Pembelian
Biaya Angkut Pem,belian
50,000
25,000
Retur Pembelian
Piutang Dagang
200,000
1,850,000
Penjualan
4,250,000
Gaji Karyawan
Biaya Supplies Toko
Biaya Angkut Penjualan
Retur Penjualan
Potongan Penjualan
Biaya Bunga
Biaya Sewa
Kredit (Rp)
1,380,000
200,000
10,000
10,000
150,000
35,000
40,000
100,000
D/
K
Saldo (Rp)
100,000
Biaya Listrik
Biaya Telepon
Macam-Macam Biaya
Prive Tuan Wawan
Prive Tuan Luki
JUMLAH
25,000
60,000
15,000
100,000
100,000
10,000,000
10,000,000