Anda di halaman 1dari 86

CATATAN DI KELAS DOSEN PAK SUMARYANTO

ARTIKEL DI INTERNET
BUKU AKUNTANSI
AKUNTANSI PENGANTAR I

PERUSAHAAN JASA
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Persamaan akuntansi berawal dari :


Harta = Utang + Modal

Maksudnya adalah sumber harta berasal dari utang (luar perusahaan) dan dari modal pemilik (internal
perusahaan). Utang dan modal adalah sumber daya bagi perusahaan dalam menjalakan aktivitasnya. Harta
menunjukkan kekayaan perusahaan. Utang menunjukkan utang perusahaan. Modal menunjukkan setoran modal
awal ditambah dengan pendapatan dan dikurangi dengan biaya operasi perusahaan, dan prive serta penarikan
modal pemilik. Karena saldo akhir modal akhir merupakan akumulasi modal awal ditambah pendapatan
dikurangi dengan biaya periode berjalan maka persamaan tersebut di atas dapat dikembangkan menjadi :

Harta = Utang + Modal Awal + Pendapatan - Biaya


Akumulasi Modal

SIKLUS AKUNTANSI

Bukti Transaksi Jurnal Umum Buku Besar Neraca Saldo

Neraca Saldo Setelah


Penutupan

Neraca Saldo Setelah


Jurnal Penutup Laporan Keuangan Jurnal Penyesuaian
Disesuaikan

1. Bukti Transaksi

Bukti transaksi dapat dibagi menjadi 2, yakni : Evidence dan Evidential Matter.
Evidence adalah bukti sedangkan evidential matter adalah bukti yang sifatnya membuktikan.
Contoh Evidence :
a. Nota Penjualan
b. Nota Pembelian
c. Bukti Kas Keluar
d. Bukti Kas Masuk
e. Bukti Memorial
Contoh Evidential Matter :
a. Konfirmasi kepada pihak penjual

2. Jurnal Umum
Jurnal Umum dikenal sebagai buku catatan pertama dalam proses akuntansi yang merupakan catatan
sistematis dan kronologis berdasarkan bukti transaksi. Di dalam jurnal baik jurnal umum maupun jurnal
lainnya dikenal istilah Double Entry yakni pencatatan dilakukan dua kali pertama di debit kemudian di
kredit. Jurnal memiliki beberapa fungsi, yakni fungsi analisis, fungsi pencatatan, dan fungsi historis.
Formulir jurnal umum berisi :
a) Tanggal
b) Uraian
c) Referensi Posting
d) Tick Mark (Tanda Checklist)
e) Debit
f) Kredit
Aturan Dasar Jurnal
Kelompok Akun Saldo Normal Bertambah Berkurang
Harta Debit Debit Kredit
Utang Kredit Kredit Debit
Modal Kredit Kredit Debit
Pendapatan Kredit Kredit Debit
Biaya Debit Debit Kredit

Aturan Jurnal – Siklus Pendapatan


Kelompok Akun Saldo Normal Bertambah Berkurang
Piutang Debit Debit Kredit
Pendapatan Kredit Kredit Debit
Potongan Pendapatan Debit Debit Kredit
Retur Penjualan Debit Debit Kredit
Biaya Kerugian Piutang Debit Debit Kredit
Cadangan Kerugian Piutang Kredit Kredit Debit
Untuk sebuah siklus pendapatan perusahaan jasa dapat dibuat jurnal standar sebagai berikut :
Piutang Usaha XXX
Biaya Kerugian Piutang XXX
Potongan Pendapatan XXX
Pendapatan XXX
Penyisihan Piutang Tak Tertagih XXX
Piutang Usaha XXX

Aturan Jurnal – Siklus Pengeluaran


Kelompok Akun Saldo Normal Bertambah Berkurang
Pembelian Debit Debit Kredit
Persediaan Debit Debit Kredit
Aktiva Tetap Debit Debit Kredit
Aktiva Lain-Lain Debit Debit Kredit
Biaya-Biaya Tidak Tunai Debit Debit Kredit
Utang Kredit Kredit Debit

a. Jurnal Mempengaruhi Harta dengan Harta


1. Pelunasan dari Pelanggan
Kas XXX
Piutang XXX
2. Pembelian Secara Tunai
Peralatan XXX
Kas XXX

b. Jurnal Mempengaruhi Harta dengan Biaya


1. Pembayaran Biaya
Biaya Sewa XXX
Kas XXX

c. Jurnal Mempengaruhi Harta dengan Utang


1. Pembelian Aset Secara Kredit
Peralatan XXX
Utang XXX
2. Pelunasan Utang Usaha
Utang Usaha XXX
Kas XXX

d. Jurnal Mempengaruhi Harta dengan Modal


1. Setoran Pemilik
Kas XXX
Tanah XXX
Bangunan XXX
Kendaraan XXX
Modal XXX
2. Penarikan Modal (Berbeda dengan prive) --- sumber Pengantar Akuntansi Edisi IFRS – L.M. SAMRYN
Modal XXX
Kas XXX
e. Jurnal Mempengaruhi Harta dengan Pendapatan
1. Penjualan Tunai
Kas XXX
Pendapatan Jasa XXX
2. Penjualan Secara Kredit
Piutang Usaha XXX
Pendapatan XXX

f. Jurnal Mempengaruhi Biaya dengan Utang


1. Penyesuaian Biaya Gaji (Bulan Desember) yang dibayarkan bulan depan
Biaya Gaji XXX
Utang Biaya Gaji XXX
(Biaya Gaji yang harus dibayarkan periode bulan Desember XXX)

g. Jurnal Mempengaruhi Utang dengan Modal


1. Akuisisi Perusahaan

h. Jurnal Mempengaruhi Utang dengan Pendapatan


1. Misal, JEC menerima pesanan tempat wisuda UAD untuk 2 tahun. Saat penerimaan pembayaran :
Kas XXX
Pendapatan Sewa XXX
Jurnal Penyesuaian 31 Desember :
Pendapatan Sewa XXX
Pendapatan Sewa Diterima Dimuka XXX

#Prinsip Pendapatan mengatur tentang : ---- Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 Al-Harjono Jusup Halaman 183-
184

1) Kapan Pendapatan Dicatat


a) Situasi 1 – Tidak Memerlukan Pencatatan Pendapatan
Seorang calon konsumen datang ke kantor Percetakan Rapih dan menyatakan keinginannya untuk
memesan beberapa macam barang cetakan. Pesanan diharapkan dapat diselesaikan dan diserahkan
bulan yang akan datang. Apakah Percetakan Rapih harus mencatat pendapatan berdasarkan rencana
calon konsumen ini ? Kejadian ini tidak perlu dicatat sebagai pendapatan karena belum terjadi
transaksi apapun.
b) Situasi 2 – Harus Dicatat Sebagai Pendapatan
Pada bulan berikutnya calon konsumen tersebut datang lagi ke kantor Percetakan Rapih dan
memesan sejumlah barang cetakan. Pesanan dapat diselesaikan Percetakan Rapih dalam waktu satu
minggu. Dengan diserahkannya pesanan yang disertai faktur, maka Percetakan Rapih harus
mencatat terjadinya pendapatan dengan cara mengkredit akun Pendapatan Jasa Percetakan. Apabila
konsumen langsung melakukan pembayaran, maka transaksi ini akan dicatat dengan mendebit akun
Kas, dan bila pembayarannya akan dilakukan kemudian, maka yang didebit adalah akun Piutang
Usaha.
2) Jumlah Pendapatan yang Dicatat
Bahwa pendapatan dicatat sebesar nilai tunai barang atau jasa yang diserahkan kepada konsumen.

3. Buku Besar
Buku besar merupakan buku catatan kedua setelah jurnal umum dalam sebuah proses akuntansi. Buku
besar yang umum digunakan dalam perusahaan memuat data dan informasi, yakni : Nama Buku Besar,
Periode, Nomor Akun Buku Besar, Nomor Halaman Buku Besar, Tanggal, Uraian, Referensi, Tick Mark
(Checklist), Kolom Debit, Kolom Kredit, dan Kolom Saldo. Untuk memuat data tersebut dalam sebuah
buku besar maka kartu buku besar dapat dirancang dengan baris dan kolom sebagai berikut :

Formulir Buku Besar ------ sumber Pengantar Akuntansi Edisi IFRS – L.M. SAMRYN
BUKU BESAR : NO. REK :
PERIODE : HALAMAN :
TANGGAL URAIAN REF  D K SALDO
Formulir Buku Besar – Bentuk T (Rekening T) --- sumber Pengantar Akuntansi Edisi IFRS – L.M.SAMRYN

NAMA BUKU BESAR : Nomor Akun :


DEBIT KREDIT

4. Neraca Saldo
Siklus pelaporan keuangan dimulai dari kompilasi neraca saldo dengan menggunakan data dari saldo buku-
buku besar dalam tiap siklus transaksi. Nama-nama akun yang dicantumkan di sini hanya yang mempunyai
saldo saja. Akun yang tidak mempunyai saldo sampai pada tahap ni boleh diabaikan. Jika dalam proses
selanjutnya ternyata masih ada akun yang masih harus dimasukkan maka dapat disiapkan baris-baris
kosong di bagian bawah lembar kerja. Dalam beberapa akun neraca saldo yang disajikan terkadang masih
terdapat unsur akun neraca dan akun laba rugi di dalamnya. Atau sebaliknya dalam akun laba rugi masih
terdapat unsur neraca. Akun-akun tersebut dapat diidentifikasi sebagai kelompok yang terdiri dari :
a) Pembayaran Di Muka. Seperti Pembayaran sewa, asuransi, uang muka pajak, uang muka pembelian,
dan pembayaran dimuka lainnya yang masih terdapat sisa manfaatnya sampai dengan periode akuntansi
berikutnya.
b) Biaya yang Terutang atau Biaya yang Masih Harus Dibayar. Seperti gaji pegawai yang belum
dibayar, biaya listrik, telepon, dan air PDAM, dan lain sebagainya. Jasa atau barangnya sudah dipakai
tetapi uangnya belum dibayarkan.
c) Alokasi Harga Perolehan Aktiva. Harga perolehan aktiva tetap atau aktiva yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun (periode) dialokasikan ke dalam periode akuntansi dimana aktiva tersebut
memberikan manfaat. Misalnya, sebuah komputer harganya Rp 5.000.000 ditaksir berumur 5 tahun.
Setiap tahun akan diperhitungkan alokasi harga perolehan sebesar 1/5 x Rp 5.000.000 = Rp 1.000.000
yang dibebankan sebagai biaya tahun berjalan.
d) Kerugian. Kerugian bisa terjadi karena kesalahan pengelolaan, Misanya kerugian karena piutang yang
tidak bisa ditagih, kerugian karena persediaan barang dagangan yang rusak. Kerugian bisa juga karena
pengaruh faktor luar yang tidak diinginkan. Misanya, penurunan kurs rupiah terhadap mata uang asing.
e) Pendapatan Diterima Di Muka. Termasuk dalam kelompok ini adalah sejumlah uang yang diterima
dari pelanggan untuk pembayaran di muka atas barang yang diserahkan kemudian. Uangnya sudah
diterima, tetapi barang/jasa belum diserahkan.
f) Pendapatan yang Baru Diperhitungkan. Misal, PT. X mempunyai piutang wesel Rp 1.000, Bunga
tahunan 12%. Jika sampai tanggal 31 Desember wesel sudah berumur 1 bulan maka perusahaan berhak
mengakui pendapatan sebesar 1/12 x 12% x Rp 1.000 = Rp 10.

5. Jurnal Penyesuaian
Laporan Keuangan dapat dikatakan berkualitas jika :
a) Dapat dipercaya (Andal / Menggambarkan hal yang sebenarnya)
b) Relevan (Sesuai keputusan yang akan diambil)
c) Sistematis (Dikerjakan oleh orang berbeda hasilnya sama)
d) Aktual

Pembuatan penyesuaian pada umumnya berkaitan dengan penentuan laba bersih perusahaan. Tujuan proses
penyesuaian juga dapat dikatakan adalah :
1) Agar setiap akun nominal (akun pendapatan dan beban) menunjukkan pendapatan dan beban yang
seharusnya diakui dalam suatu periode akuntansi.
2) Agar setiap akun riil, khususnya akun-akun aset dan akun-akun kewajiban, menunjukkan jumlah
yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi.

Periode Ini Periode Berikutnya


Deferal Kas Diterima atau Dibayar Pendapatan atau Beban Dicatat
Akrual Pendapatan atau Beban Dicatat Kas Diterima atau Dibayar
Atas dasar dua kategori dua jurnal penyesuaian di atas, kita dapat membagi lagi jurnal penyesuaian
menjadi 5 tipe, yaitu :

1) Beban Dibayar Di Muka / Beban Ditunda


Contoh 1 :
Pada tanggal 1 Juli 2014 Perusahaan membayar premi asuransi tenaga kerja untuk satu tahun sebesar
Rp 50.000.000. Buatlah jurnal perusahaan tersebut tanggal 1 Juli 2014 dan 31 Desember 2014 !

Jurnal Pengeluaran : 1 Juli 2014 ---- Pendekatan Laba Rugi


Biaya Asuransi Rp 50.000.000
Kas Rp 50.000.000
(Premi Asuransi Periode 1 Juli 2014 s.d. 1 Juli 2015)

Jurnal Penyesuaian : 31 Desember 2014 ----- Pendekatan Laba Rugi


Biaya Asuransi Dibayar Di Muka Rp 25.000.000
Biaya Asuransi Rp 25.000.000
(Biaya Asuransi Dibayar Di Muka Periode 31 Desember 2014 s.d. 1 Juli 2015)

Dihitung

1 Juli 2014 31/12 2014 1 Juli 2015

Jurnal Pengeluaran : 1 Juli 2014 ---- Pendekatan Neraca


Biaya Asuransi Dibayar Di Muka Rp 50.000.000
Kas Rp 50.000.000
(Premi Asuransi Periode 1 Juli 2014 s.d. 1 Juli 2015)

Jurnal Penyesuaian : 31 Desember 2014 ----- Pendekatan Neraca


Biaya Asuransi Rp 25.000.000
Biaya Asuransi Dibayar Di Muka Rp 25.000.000
(Biaya Asuransi Periode 1 Juli 2014 s.d. 31 Desember 2014)

Dihitung

1 Juli 2014 31/12 2014 1 Juli 2015

Contoh 2 : ----- Konsep dari Buku “Akuntansi Pengantar 2” Cetakan 4 Tahun 2005 Karangan Prof. Dr.
Slamet Sugiri, M.B.A., Akt

Pada awal tahun 2014, PT X memiliki perlengkapan seharga Rp 50.000.000 kemudian pada tanggal 10
Agustus 2014 melakukan pembelian perlengkapan seharga Rp 25.000.000. Diakhir periode, hasil stock
opname menunjukkan perlengkapan tersisa seharga Rp 30.000.000. Buatlah jurnal 10 Agustus 2014 dan
31 Desember 2014 !

Jurnal Pembelian : 10 Agustus 2014


Perlengkapan Rp 25.000.000
Kas RP 25.000.000

Jurnal Penyesuaian : 31 Desember 2014


Biaya Perlengkapan Rp 45.000.000
Perlengkapan Rp 45.000.000
Perlengkapan terpakai selama tahun 2014 :
Persediaan Awal Perlengkapan + Pembelian Perlengkapan – Persediaan Akhir Perlengkapan
Rp 50.000.000 + Rp 25.000.000 – Rp 30.000.000 = Rp 45.000.000

2) Depresiasi / Penyusutan ---- Dalam Kasus disini untuk Aktiva/Harta Tetap Non Tanah
Contoh :
Data neraca saldo perusahaan 31 Desember 2013 :
Aktiva Tetap – Mesin Rp 520.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 100.000.000 -
Nilai Buku Rp 420.000.000
Data tentang mesin :
Mesin dibeli tanggal 2 Januari 2013 dengan harga perolehan Rp 520.000.000. Nilai residu/sisa
Rp20.000.000. Umur ekonomis 5 tahun. Buatlah jurnal penyesuaian untuk tanggal 31 Desember 2013 !

Depresiasi Metode Garis Lurus :


Depresiasi = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Umur Ekonomis
= (Rp 520.000.000 – Rp 20.000.000) / 5 Tahun
= Rp 100.000.000 / Tahun

Jurnal Penyesuaian : 31 Desember 2013


Biaya Depresiasi Mesin Rp 100.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 100.000.000

#Nilai Buku = Harga Perolehan – Depresiasi


#Nilai Residu/Sisa = Nilai Akhir Setelah Melewati Umur Ekonomis

3) Beban Masih Harus Dibayar


Contoh 1 :
Gaji karyawan bulan Desember 2014 sebesar Rp 200.000.000 baru akan dibayarkan tanggal 2 Januari
2015.

Jurnal Penyesuaian : 31 Desember 2014


Biaya Gaji Rp 200.000.000
Utang Gaji Rp 200.000.000
(Gaji Karyawan bulan Desember 2014)

Contoh 2 :
Pada tanggal 1 September 2014 PT. A menjual obligasi seharga Rp 100.000.000, bunga 12 p.a (per
annual). Bunga dibayarkan tiap 1 September dan 1 Maret.

Jurnal Penjualan : 1 September 2014


Kas Rp 100.000.000
Utang Obligasi Rp 100.000.000
(Penjualan Obligasi PT. A)

Jurnal Penyesuaian : 31 Desember 2014


Biaya Bunga Rp 4.000.000
Utang Biaya Bunga Rp 4.000.000
(Rp 100.000.000 x 12% x 4/12 = Rp 4.000.000)
(Biaya Bunga Obligasi Periode 1 September 2014 s.d. 31 Desember 2014)

Contoh 3 :
Pada tanggal 1 Oktober 2014 PT. X menjual obligasi seharga Rp 200.000.000. Bunga 12% p.a. yang
dibayarkan tiap 1 Februari dan 1 Agustus.

Jurnal Penjualan : Ajaran Pak Sumaryanto ---- Pendekatan Laba Rugi


Kas Rp 204.000.000
Biaya Bunga Rp 4.000.000
Utang Obligasi Rp 200.000.000
(Rp 200.000.000 x 12% x 2/12 = Rp 4.000.000)
(Biaya Bunga Obligasi Periode 1 Agustus 2014 s.d. 1 Oktober 2014)

Jurnal Penyesuaian : Ajaran Pak Sumaryanto ---- Pendekatan Laba Rugi


Biaya Bunga Rp 10.000.000
Utang Biaya Bunga Bunga Rp 10.000.000
(Rp 200.000.000 x 12% x 5/12 = Rp 10.000.000)
(Biaya Bunga Obligasi Periode 1 Agustus 2014 s.d. 31 Desember 2014)

Berdasarkan Buku “Akuntansi Pengantar 2” Cetakan 4 Tahun 2005 Karangan Prof. Dr. Slamet Sugiri,
M.B.A., Akt

Soal yang diajarkan oleh Pak Sumaryanto menggunakan pendekatan Laba Rugi seperti yang tertera
pada buku “Akuntansi Pengantar 2” Cetakan 4 Tahun 2005 Karangan Prof. Dr. Slamet Sugiri,
M.B.A., Akt halaman 190-191
Jurnal Penjualan : Ajaran Pak Slamet Sugiri ---- Pendekatan Neraca
Kas Rp 204.000.000
Utang Biaya Bunga Rp 4.000.000
Utang Obligasi Rp 200.000.000
(Rp 200.000.000 x 12% x 2/12 = Rp 4.000.000)
(Biaya Bunga Obligasi Periode 1 Agustus 2014 s.d. 1 Oktober 2014)

Jurnal Penyesuaian : Ajaran Pak Slamet Sugiri --- Pendekatan Neraca


Biaya Bunga Rp 6.000.000
Utang Biaya Bunga Rp 6.000.000
(Rp 200.000.000 x 12% x 3/12 = Rp 6.000.000)
(Biaya Bunga Obligasi Periode 1 Oktober 2014 s.d. 31 Desember 2014)

4) Pendapatan Masih Akan Diterima / Piutang Pendapatan


Contoh 1 :
Pada tanggal 1 September 2014 Perusahaan membeli obligasi PT. A seharga Rp 100.000.000, bunga 12
p.a (per annual). Bunga dibayarkan tiap 1 September dan 1 Maret.

Jurnal Pembelian : 1 September 2014


Investasi – Obligasi Rp 100.000.000
Kas Rp 100.000.000
(Pembelian Obligasi PT. A)

Jurnal Penyesuaian : 31 Desember 2014


Piutang Pendapatan Bunga Rp 4.000.000
Pendapatan Bunga Rp 4.000.000
(Rp 100.000.000 x 12% x 4/12 = Rp 4.000.000)
(Pendapatan Bunga Obligasi dari PT. A Periode 1 September 2014 s.d. 31 Desember 2014)

4 Bulan

1/9 2014 31/12 2014 1/3 2015


Contoh 2 :
Pada tanggal 1 Oktober 2014 Perusahaan membeli Obligasi PT. X seharga Rp 200.000.000. Bunga 12%
p.a. yang dibayarkan tiap 1 Februari dan 1 Agustus.

Jurnal Pembelian : Ajaran Pak Sumaryanto ---- Pendekatan Laba Rugi


Investasi – Obligasi Rp 200.000.000
Pendapatan Bunga Rp 4.000.000
Kas Rp 204.000.000
(Rp 200.000.000 x 12% x 2/12 = Rp 4.000.000)
(Pendapatan Bunga Obligasi dari PT. X Periode 1 Agustus 2014 s.d. 1 Oktober 2014)

Jurnal Penyesuaian : Ajaran Pak Sumaryanto ---- Pendekatan Laba Rugi


Piutang Pendapatan Bunga Rp 10.000.000
Pendapatan Bunga Rp 10.000.000
(Rp 200.000.000 x 12% x 5/12 = Rp 10.000.000)
(Pendapatan Bunga Obligasi dari PT. X Periode 1 Agustus 2014 s.d. 31 Desember 2014)

Berdasarkan Buku “Akuntansi Pengantar 2” Cetakan 4 Tahun 2005 Karangan Prof. Dr. Slamet Sugiri,
M.B.A., Akt

Soal yang diajarkan oleh Pak Sumaryanto menggunakan pendekatan Laba Rugi seperti yang tertera
pada buku “Akuntansi Pengantar 2” Cetakan 4 Tahun 2005 Karangan Prof. Dr. Slamet Sugiri,
M.B.A., Akt halaman 138-139

Jurnal Pembelian : Ajaran Pak Slamet Sugiri ---- Pendekatan Neraca


Investasi – Obligasi Rp 200.000.000
Piutang Pendapatan Bunga Rp 4.000.000
Kas Rp 204.000.000
(Rp 200.000.000 x 12% x 2/12 = Rp 4.000.000)
(Pendapatan Bunga Obligasi dari PT. X Periode 1 Agustus 2014 s.d. 1 Oktober 2014)
Jurnal Penyesuaian : Ajaran Pak Slamet Sugiri --- Pendekatan Neraca
Piutang Pendapatan Bunga Rp 10.000.000
Piutang Pendapatan Bunga Rp 4.000.000
Pendapatan Bunga Rp 6.000.000
(Rp 200.000.000 x 12% x 3/12 = Rp 6.000.000)
(Pendapatan Bunga Obligasi dari PT. X Periode 1 Oktober 2014 s.d. 31 Desember 2014)

5) Pendapatan Diterima Di Muka


Contoh 1 :
Pada tanggal 1 September 2014 UAD membayar sewa ruang di PT. JEC untuk wisuda periode
November 2014 dan Maret 2015 sebesar Rp 60.000.000. Buatlah jurnal PT. JEC untuk tanggal 1
September 2014 dan 31 Desember 2014 !

Jurnal Penerimaan : 1 September 2014 ----- Pendekatan Laba Rugi


Kas Rp 60.000.000
Pendapatan Rp 60.000.000
(Pendapatan Sewa dari UAD untuk bulan November 2014 dan Maret 2015)

Jurnal Penyesuaian : 31 Desember 2014 ----- Pendekatan Laba Rugi


Pendapatan Rp 30.000.000
Pendapatan Diterima Di Muka Rp 30.000.000
(Pendapatan sewa diterima di muka dari UAD untuk periode Maret 2015)

November 2014 31/12 2014 Maret 2015

Jurnal Penerimaan : 1 September 2014 ----- Pendekatan Neraca


Kas Rp 60.000.000
Pendapatan Diterima Di Muka Rp 60.000.000
(Pendapatan sewa diterima di muka dari UAD untuk bulan November 2014 dan Maret 2015)

Jurnal Penyesuaian : 31 Desember 2014 ----- Pendekatan Neraca


Pendapatan Diterima Di Muka Rp 30.000.000
Pendapatan Rp 30.000.000
(Pendapatan sewa dari UAD untuk periode November 2014)

November 2014 31/12 2014 Maret 2015

6. Kerugian --- Sumber Pak Sumaryanto


Kerugian bisa terjadi karena kesalahan pengelolaan. Misalnya kerugian karena piutang yang tidak bisa
ditagih, kerugian karena persediaan barang dagangan yang rusak. Kerugian bisa juga karena pengaruh
faktor luar yang tidak diinginkan. Misalnya penurunan kurs rupiah terhadap mata uang asing.

Contoh :
Perusahaan mempunyai data per 31 Desember 2013 :
Piutang Usaha Rp 500.000.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp 40.000.000 -
Nilai Piutang Rp 460.000.000
Perusahaan menetapkan cadangan kerugian piutang sebesar 10% dari piutang usaha. Buatlah jurnal
penyesuaian !

PIUTANG USAHA CADANGAN KERUGIAN PIUTANG


Rp 500.000.000 Rp 40.000.000
Rp 10.000.000* 31 Desember 2013

Saldo : Rp 50.000.000 (Kredit)


10% -- Cadangan Kerugian Piutang = 10% x Rp 500jt
= Rp 50.000.000 (Debit)
Jurnal Penyesuaian : 31 Desember 2013
Kerugian Piutang Rp 10.000.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp 10.000.000

#Kerugian Piutang dimasukkan ke dalam Laporan Laba Rugi sebagai Biaya

Akuntansi mengenal dua metode pencatatan yakni : ----- Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 Al-Harjono Jusup
a) Dasar Akrual (Accrual Basis)
Dalam dasar ini akuntansi mengakui pengaruh transaksi pada saat transaksi tersebut terjadi. Apabila
terjadi transaksi pemberian jasa, penjualan barang, atau pengeluaran beban, maka transaksi-transaksi
tersebut akan dicatat dalam penbukuan sebagai pendapatan atau beban. Dalam metode ini akan
menampilkan kondisi sebenarnya dari suatu perusahaan.
b) Dasar Kas (Cash Basis)
Dalam dasar ini akuntansi mengakui transaksi pendapatan dan beban hanya akan dicatat apabila terjadi
penerimaan atau pengeluaran kas.

Hubungan antara jenis penyesuaian, alasan penyesuaian, akun sebelum penyesuaian, dan jurnal
penyesuaian secara singkat Weygandt, Kieso dan Kimmel menyederhanakannya sebagai berikut :
JENIS PENYESUAIAN ALASAN AKUN SEBELUM JURNAL
PENYESUAIAN PENYESUAIAN PENYESUAIAN
Biaya dibayar di muka Cara 1 : Biaya dibayar Aktiva dilaporkan terlalu
di muka yang semua besar Debit : Beban
dicatat sebagai akun Kredit : Aktiva
beban yang belum Beban dilaporkan terlalu
digunakan rendah
Cara 2 : Biaya dibayar Aktiva dilaporkan terlalu
dimuka yang semula rendah Debit : Aktiva
dicatat sebagai aktiva Kredit : Beban
yang telah digunakan Beban dilaporkan terlalu
besar
Pendapatan diterima di Cara 1 : Pendapatan Kewajiban dilaporkan Debit : Kewajiban
muka diterima di muka yang terlalu besar Kredit : Pendapatan
dicatat dalam akun
kewajiban belum diakui Pendapatan dilaporkan
sebagai pendapatan terlalu rendah
Cara 2 : Pendapatan Kewajiban dilaporkan Debit : Pendapatan
diterima di muka semula terlalu rendah Kredit : Kewajiban
dicatat sebagai akun
pendapatan Pendapatan dilaporkan
terlalu besar
Piutang Pendapatan Pendapatan telah terjadi Aktiva dilaporkan terlalu Debit : Aktiva
tetapi belum dicatat atau rendah Kredit : Pendapatan
belum diterima dalam
bentuk kas Pendapatan dilaporkan
terlalu rendah
Utang Biaya Beban yang telah terjadi Beban dilaporkan terlalu Debit : Beban
tetapi belum dibayar rendah Kredit : Kewajiban
atau belum dicatat
Kewajiban dilaporkan
terlalu rendah

Penyesuaian saldo ini bermanfaat untuk :


1. Memisahkan akun laba rugi (nominal) dan akun neraca (riil) dari suatu akun.
2. Membebankan biaya dengan tetap atas pemanfaatan sumber daya ekonomi tertentu.
3. Menyajikan nilai akun yang realistis dalam laporan keuangan.

7. Neraca Saldo Setelah Disesuaikan ---- Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 Al-Harjono Jusup
Apabila data dalam neraca saldo masih harus disesuaikan lebih dahulu, maka angka-angka dalam neraca
saldo tidak sepenuhnya bisa dikutip ke dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, kita memerlukan neraca
saldo yang baru, yang disebut neraca saldo setelah disesuaikan.

8. Neraca Lajur --- sumber Pengantar Akuntansi Edisi IFRS – L.M.SAMRYN


Neraca lajut merupakan kertas kerja yang terdiri dari baris dan kolom sebagai dasar untuk menyusun
laporan keuangan akhir. Dalam praktiknya, dalam sebuah proses akuntansi tahapan ini bersifat opsional.
9. Laporan Keuangan
Laporan keuangan terdiri dari beberapa komponen, yakni :
a. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan
keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-
unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
(Wikipedia, diakses pada 17 Agustus 2016 pukul 07.10 WIB)

b. Laporan Perubahan Ekuitas/Modal


Laporan perubahan modal (ekuitas) adalah merupakan salah satu dari laporan keuangan yang harus
dibuat oleh perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan
selama periode yang bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut.
(Wikipedia, diakses pada 17 Agustus 2016 pukul 07.10 WIB)

c. Neraca
Neraca atau laporan posisi keuangan (balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian
dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan
posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset,
liabilitas, dan ekuitas.
(Wikipedia, diakses pada 17 Agustus 2016 pukul 12.12 WIB)

10. Jurnal Penutup


Jurnal penutup adalah jurnal yang digunakan untuk melihat saldo sebenarnya atau me-nol-kan saldo laba
rugi. Menurut Al-Harjono Jusup dalam bukunya Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1, bahwa jurnal penutup
adalah jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo-saldo akun sementara (akun-akun nominal dan akun
prive.

Akun-Akun yang perlu ditutup :


a) Rekening Pendapatan-Pendapatan
Jurnal Penutup :
Pendapatan Usaha Rp XXX
Ikhtisar Laba/Rugi Rp XXX

b) Rekening Biaya-Biaya
Jurnal Penutup :
Ikhtisar Laba/Rugi Rp XXX
Biaya ...... Rp XXX
Biaya ...... Rp XXX
Biaya ...... Rp XXX
(Bukan Biaya ..... Dibayar Di Muka)

c) Rekening Ikhtisar Laba-Rugi


1. Jika Laba ---- Ketika nilai akun Ikhtisar Laba Rugi dari penutupan rekening pendapatan-
pendapatan lebih besar daripada nilai akun Ikhtisar Laba Rugi dari penutupan rekening biaya-
biaya. Dimana hasil selisih tersebut nilainya sebesar dengan nilai dari Laporan Laba Rugi
Jurnal Penutup :
Ikhtisar Laba/Rugi Rp XXX
Modal Rp XXX

2. Jika Rugi --- Ketika nilai akun Ikhtisar Laba Rugi dari penutupan rekening pendapatan-
pendapatan lebih kecil daripada nilai akun Ikhtisar Laba Rugi dari penutupan rekening biaya-
biaya. Dimana hasil selisih tersebut nilainya sebesar dengan nilai dari Laporan Laba Rugi
Jurnal Penutup :
Modal Rp XXX
Ikhtisar Laba/Rugi Rp XXX

d) Rekening Prive
Jurnal Penutup :
Modal Rp XXX
Prive Rp XXX
11. Jurnal Pembalik / Re Adjusment
Jurnal pembalik adalah jurnal yang digunakan untuk membalik akun-akun pada jurnal penyesuaian yang
menghasilkan kas masuk / kas keluar pada periode berikutnya. Contohnya Utang Gaji atau Piutang
Pendapatan
Contoh Kasus 1:
Pada tanggal 1 September 2013 perusahaan membeli obligasi PT. X sebesar Rp 100.000.000, bunga 12%
p.a. Bunga dibayarkan setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Buatlah jurnal tanggal :
a. 1 September 2013 saat pembelian obligasi
b. 31 Desember 2013 saat jurnal penyesuaian
c. 1 Januari 2014 saat jurnal pembalik
d. 1 Maret 2014 saat pembayaran bunga

Jurnal Saat Pembelian Obligasi : 1 September 2013


Investasi – Obligasi Rp 100.000.0000
Kas Rp 100.000.000

Jurnal Penyesuaian : 31 Desember 2013


Piutang Pendapatan Bunga Rp 4.000.000
Pendapatan Bunga Rp 4.000.000
(Periode 1 September 2013 s.d. 31 Desember 2013)
(4/12 x 12% x Rp 100.000.000 = Rp 4.000.000)

Jurnal Pembalik : 1 Januari 2014


Pendapatan Bunga Rp 4.000.000
Piutang Pendapatan Bunga Rp 4.000.000
Jurnal Pembayaran Bunga : 1 Maret 2014
Kas Rp 6.000.000
Pendapatan Bunga Rp 6.000.000
(Periode sejak 1 September 2013 s.d. 1 Maret 2014)
(6/12 x 12% x Rp 100.000.000 = Rp 6.000.000)

Contoh Kasus 2 :
Pada tanggal 31 Desember 2013 perusahaan belum membayarkan gaji bulan Desember 2013 sebesar
Rp80.000.000. Gaji tersebut akan dibayarkan pada tanggal 5 Januari 2014. Buatlah :
a. Jurnal Penyesuaian 31 Desember 2013
b. Jurnal Pembalik 1 Januari 2014
c. Jurnal Saat Pembayaran Gaji 5 Januari 2014
Jika, 1) Ada Jurnal Pembalik
2) Tanpa Jurnal Pembalik

Jurnal Penyesuaian : 31 Desember 2013


Biaya Gaji Rp 80.000.000
Utang Biaya Gaji Rp 80.000.000

Jurnal Pembalik 1 Januari 2014


Utang Biaya Gaji Rp 80.000.000
Biaya Gaji Rp 80.000.000

Jurnal Saat Pembayaran Gaji : 5 Januari 2014 --- Ada Jurnal Pembalik
Biaya Gaji Rp 80.000.000
Kas Rp 80.000.000

Jurnal Saat Pembayaran Gaji : 5 Januari 2014 --- Tanpa Adanya Jurnal Pembalik
Utang Biaya Gaji Rp 80.000.000
Kas Rp 80.000.000

12. Neraca Saldo Setelah Penutupan


Setelah melakukan tahapan jurnal penutup dengan memindahkan saldo-saldo akun sementara (akun-akun
nominal dan akun prive. Maka langkah selanjutnya adalah menyusun neraca saldo setelah penutupan (after
closing trial balance). Tujuan dari penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian adalah untuk
menyakinkan bahwa keseimbangan posisi keuangan tetap terjaga.
PERUSAHAAN DAGANG
Menurut L. M. SAMRYN, perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang
dagangan dan menjual kembali sebagaimana adanya tanpa mengubah wujud fisik barang yang bersangkutan.
Siklus kegiatan utama dalam perusahaan dagang dapat digambarkan sebagai berikut :

Persediaan

Pembelian Penjualan
Tunai Tunai

Kas Kredit
Kredit
Pelunasan
Pelunasan

Utang Piutang
Tunai Tunai

Kredit Aktivitas Lain Kredit

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN HARGA POKOK ---- L.M. SAMRYN

Seperti halnya dalam perusahaan jasa, pengakuan pendapatan juga dapat dibedakan sebagai cash basis dan
akrual basis. Dalam cash basis pendapatan hanya dapat diakui jika penyerahan barang diikuti dengan
penerimaan kas. Dalam acrual basis pendapatan dapat diakui sekalipun saat penyerahan hak atas barang belum
direalisasikan dalam bentuk penerimaan kas.

Pengakuan harga pokok dipengaruhi oleh syarat atau termin pembelian. Pengakuan harga pokok berkenaan
dengan syarat pembelian. Syarat pembelian tersebut bisa :
a. Fob destination. Dalam prangko pembeli, persediaan mulai diakui setelah barang yang dibeli diterima di
gudang pembeli. Biaya angkut dan biaya pembelian lainnya menjadi tanggungan penjual. Penjual dapat
mengakui transaksi penjualan setelah mendapatkan tanda terima barang dari pembeli. Selama dalam
perjalanan persediaan barang dagangan masih menjadi milik penjual dengan status sebagai barang dalam
pengangkutan atau dalam perjalanan.
b. Fob shipping point. Dalam prangko gudang, persediaan mulai diakui pada saat siap dikirim oleh penjual.
Biaya angkut dan biaya pembelian lainnya menjadi tanggungan pembeli. Pada saat ini penjual sudah dapat
mengakui terjadinya transaksi penjualan.
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG

1. Transaksi Penjualan
a. Tunai

Kas XXX
Penjualan XXX
Metode Periodik / Fisik
b. Kredit

Piutang Dagang XXX


Penjualan XXX

Jika
Metode Perpetual

Ada Tambahan Akun :


Harga Pokok Penjualan XXX
Persedian Barang Dagang XXX

2. Potongan Tunai Penjualan


Contoh :
Perusahaan A menjual Barang Dagangan sebesar Rp 100.000.000 dan perusahaan A memberikan potongan
tunai 10%.

Jurnal :
Kas Rp 90.000.000
Potongan Tunai Penjualan Rp 10.000.000
Penjualan Rp 100.000.000

3. Potongan Penjualan dan Retur Penjualan


Contoh :
Pada tanggal 20 September 2014 perusahaan menjual Barang Dagangan Rp 50.000.000 dengan syarat
EOM/30, 5/10
Pada tanggal 23 September 2014 terjadi penerimaan Barang Dagangan dari Penjualan (Retur Penjualan)
tanggal 20 September 2014 sebesar Rp 20.000.000
Pada tanggal 28 September 2014 terjadi penerimaan pelunasan atas penjualan tanggal 20 September 2014.

Jurnal : 20 September 2014


Piutang Dagang Rp 50.000.000
Penjualan Rp 50.000..000

Jurnal : 23 September 2014


Retur Penjualan Rp 20.000.000
Piutang Dagang Rp 20.000.000

Jurnal : 28 September 2014


Kas Rp 28.500.000
Potongan Penjualan Rp 1.500.000
Piutang Dagang Rp 30.000.000
(Potongan Penjualan = Rp 30.000.000 x 5% = Rp 1.500.000)
4. Pembelian
a. Tunai

Pembelian XXX
Kas XXX
b. Kredit Metode Periodik / Fisik

Pembelian XXX
Utang Dagang XXX

Jika
Metode Perpetual

Ketika Pembelian maka akunnya :


Persediaan Barang Dagang XXX
Kas / Utang Dagang XXX

Dalam metode perpetual dapat dikatakan :


a) Potongan Pembelian diakui sebagai Pendapatan Lain-Lain
b) Retur Pembelian diakui sebagai Biaya Lain-Lain

c. Potongan Tunai Pembelian


Contoh :
Perusahaan membeli Barang Dagangan sebesar Rp 100.000.000 dan memperoleh potongan tunai 10%.

Jurnal :
Pembelian Rp 100.000.000
Potongan Tunai Pembelian Rp 10.000.000
Kas Rp 90.000.000

d. Potongan Pembelian dan Retur Pembelian


Contoh :
Pada tanggal 20 September 2014 perusahaan membeli Barang Dagangan Rp 50.000.000 dengan syarat
EOM/30, 5/10
Pada tanggal 23 September 2014 terjadi Retur Pembelian tanggal 20 September 2014 sebesar Rp
20.000.000
Pada tanggal 28 September 2014 terjadi pelunasan atas pembelian tanggal 20 September 2014.

Jurnal : 20 September 2014


Pembelian Rp 50.000.000
Utang Dagang Rp 50.000..000

Jurnal : 23 September 2014


Utang Dagang Rp 20.000.000
Retur Pembelian Rp 20.000.000

Jurnal : 28 September 2014


Utang Dagang Rp 30.000.000
Potongan Pembelian Rp 1.500.000
Kas Rp 28.500.000
(Potongan Pembelian = Rp 30.000.000 x 5% = Rp 1.500.000)
FORM DAN RUMUS DALAM PERUSAHAAN DAGANG

RUMUS Harga Pokok Penjualan :


Persediaan Awal Rp XXX
Pembelian Rp XXX +
Barang Tersedia Dijual Rp XXX
Persediaan Akhir Rp XXX -
Harga Pokok Penjualan Rp XXX

Atau dapat lebih dijabarkan menjadi :

Persediaan Awal Rp XXX


Pembelian Rp XXX
Biaya Angkut Pembelian Rp XXX +
Rp XXX
Potongan Tunai Pembelian Rp XXX
Potongan Pembelian Rp XXX
Retur Pembelian Rp XXX +
Rp XXX -
Pembelian Bersih Rp XXX +
Barang Tersedia Dijual Rp XXX
Persediaan Akhir Rp XXX -
Harga Pokok Penjualan Rp XXX

Harga Pokok Penjualan juga bisa dicari dalam bentuk lain :

Contoh :
Penjualan = Rp 50.000.000
Laba = 20%

HPP ----- 100% =x


Laba / Penjualan = Persentase Profit / Penjualan
100% / 120% = X / Rp 50.000.000
120% X = Rp 50.000.000
X = Rp 46.666.666,67
JURNAL PENYESUAIAN DALAM PERUSAHAAN DAGANG

Berdasarkan dari Buku Pengantar Akuntansi Edisi IFRS L. M. SAMRYN :


Transaksi yang perlu disesuaikan di Jurnal Penyesuaian Untuk Perusahaan Dagang Antara Lain :

a. Persediaan Awal Barang Dagang


Penyesuaian ini dimaksudkan untuk menghapus nilai persediaan awal. Dan memindahkan nilainya menjadi
tambahan pada Harga Pokok Penjualan.
Jurnal Penyesuaian :
Harga Pokok Penjualan Rp XXX
Persediaan Barang Dagangan Rp XXX

b. Pembelian Barang Dagang


Penyesuaian ini dimaksudkan untuk menghapuskan nilai pembelian barang dagangan dan memindahkan
nilai pembelian tersebut menjadi nilai Harga Pokok Penjualan.
Jurnal Penyesuaian :
Harga Pokok Penjualan Rp XXX
Pembelian Barang Dagangan Rp XXX

c. Biaya Transport/Angkut Pembelian


Penyesuaian ini dimaksudkan untuk menghapus nilai biaya angkut pembelian.
Jurnal Penyesuaian :
Harga Pokok Penjualan Rp XXX
Biaya Angkut Pembelian Rp XXX
Atau dapat ditulis
Harga Pokok Penjualan Rp XXX
Transportasi Pembelian Barang Dagangan Rp XXX

d. Potongan Pembelian
Penyesuaian ini dimaksudkan untuk menghapuskan nilai potongan pembelian.
Jurnal Penyesuaian :
Potongan Pembelian Barang Dagangan Rp XXX
Harga Pokok Penjualan Rp XXX

e. Retur Pembelian
Penyesuaian ini dimaksudkan untuk menghapus nilai retur pembelian yang ada dala buku besar. Sekaligus
memindahkan nilainya ke dalam akun harga pokok penjualan.
Jurnal Penyesuaian :
Retur Pembelian Barang Dagangan Rp XXX
Harga Pokok Penjualan Rp XXX

f. Hasil Perhitungan Fisik Supplies/Perlengkapan Toko dan Kantor


Penyesuaian ini dimaksudkan untuk memperlihatkan saldo persediaan supplies/perlengkapan pada akhir
periode.
Jurnal Penyesuaian :
Biaya Supplies Rp XXX
Persediaan Supplies Rp XXX
Atau dapat juga dicatat sebagai berikut :
Biaya Perlengkapan Rp XXX
Perlengkapan Rp XXX

g. Biaya Penyusutan Alat Toko dan Kantor


Penyusutan ini dimaksudkan untuk memperlihatkan bagian dari nilai aktiva tetap yang dianggap atau
ditaksir habis teralokasi dalam menunjang aktivitas operasi perusahaan selama periode berjalan
Jurnal Penyesuaian :
Biaya Penyusutan xxx Rp XXX
Akumulasi Penyusutan xxx Rp XXX
Atau dapat juga dicatat sebagai berikut :
Biaya Depresiasi xxx Rp XXX
Akumulasi Depresiasi xxx Rp XXX

h. Taksiran Pajak Penghasilan Perusahaan


Penyesuaian ini dimaksudkan untuk memperlihatkan beban Pajak Penghasilan Badan yang terutang atas
laba perusahaan pada periode berjalan.
Jurnal Penyesuaian :
Taksiran PPh Badan Rp XXX
Utang PPh Badan Rp XXX
i. Persediaan Akhir Barang Dagangan
Penyesuaian ini dimaksudkan untuk memunculkan nilai persediaan akhir dalam neraca pada akhir tahun.
Jurnal Penyesuaian :
Persediaan Barang Dagangan Rp XXX
Harga Pokok Penjualan Rp XXX

LAPORAN LABA RUGI DALAM PERUSAHAAN DAGANG


Salah Satu Contoh Berdasarkan dari Buku Pengantar Akuntansi Edisi IFRS L. M. SAMRYN: (sedikit
disesuaikan dengan ajaran dari Pak Sumaryanto dan keinginan penulis)

LAPORAN LABA RUGI

Penjualan Rp 75.000
Retur Penjualan Rp 1.500
Potongan Penjualan Rp 1.000 +
Rp 2.500 -
Rp 72.500
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Awal Rp 2.500
Pembelian Barang Dagangan Rp 40.000
Biaya Angkut Pembelian Rp 500 +
Rp 40.500
Retur Pembelian Rp 1.000
Potongan Pembelian Rp 500 +
Rp 1.500 -
Pembelian Bersih Rp 39.000 +
Persediaan Yang Tersedia Untuk Dijual Rp 41.500
Persediaan Akhir Rp 3.500 -
Harga Pokok Penjualan Rp 38.000 -
Laba Bruto Rp 34.500

Beban Usaha :
Beban Penjualan
Beban Iklan Rp 3.000
Beban Gaji Penjualan Rp 6.000 +
Rp 9.000
Beban Administrasi dan Umum
Beban Umum dan Kantor Rp 5.000
Beban Perlengkapan Kantor Rp 150
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 750
Rp 5.900 +
Rp 14.900 -
Laba Usaha Rp 19.600

Pendapatan dan Beban Lain-lain


Pendapatan Rental Rp 4.500
Beban Bunga Rp 500 -
Rp 4.000 -
Rp 23.600
Pajak Penghasilan Rp 1.250 -
Laba Bersih Rp 22.350
ILUSTRASI NERACA PERUSAHAAN DAGANG
Neraca perusahaan dagang juga sangat mirip dengan neraca untuk perusahaan jasa. Sedikit perbedaan dapat
dilihat pada adanya akun persediaan barang dagangan yang disajikan dalam kelompok aktiva lancar.
Beberapa masalah teknik akuntansi persediaan, seperti metode pencatatan, metode penilaian, dan metode
alokasi harga perolehan persediaan lebih rinci dibahas dalam bidang akuntansi keuangan intermediate dan
sebagian dalam mata kuliah Pengantar Akuntansi 2.

Berdasarkan dari Buku Pengantar Akuntansi Edisi IFRS L. M. SAMRYN

NERACA

AKTIVA KEWAJIBAN & EKUITAS


AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Kas dan Setara Kas Rp XXX Utang Usaha Rp XXX
Piutang Usaha Rp XXX Utang Wesel Rp XXX
Persediaan Barang Dagangan Rp XXX Utang Bunga Rp XXX
Persediaan Supplies Rp XXX + Utang Pajak Rp XXX +
Rp XXX Rp XXX

AKTIVA TETAP KEWAJIBAN JANGKA PANJANG


Tanah Rp XXX Utang Obligasi Rp XXX
Peralatan Rp XXX
Akumulasi Penyusutan Tanah (Rp XXX) EKUITAS
Rp XXX Modal Saham Rp XXX
Saldo Laba Rp XXX +
AKTIVA LAIN-LAIN Rp XXX +
Investasi Dalam Surat Berharga Rp XXX +

TOTAL AKTIVA Rp XXX TOTAL KEWAJIBAN & EKUITASRp XXX

JURNAL PENUTUP PERUSAHAAN DAGANG

1. Rekening Pendapatan
Jurnal ini bertujuan untuk menghapus nilai penjualan dan pendapatan lain-lain, dan memindahkan nilainya
ke akun ikhtisar laba rugi.
Jurnal Penutup :
Penjualan Rp XXX
Pendapatan Lain-lain Rp XXX
Ikhtisar Laba Rugi Rp XXX
Jurnal Penutup :
Ikhtisar Laba Rugi Rp XXX
Retur dan Potongan Penjualan Rp XXX
Jurnal Penutup :
Ikhtisar Laba Rugi Rp XXX
Potongan Tunai Penjualan Rp XXX

2. Rekening Harga Pokok Penjualan dan Biaya-Biaya


Jurnal Penutup :
Ikhtisar Laba Rugi Rp XXX
Harga Pokok Penjualan Rp XXX
Jurnal Penutup :
Ikhtisar Laba Rugi Rp XXX
Biaya Penjualan Rp XXX
Jurnal Penutup :
Ikhtisar Laba Rugi Rp XXX
Biaya Umum Rp XXX

Atau dengan jurnal sebagai berikut :


Jurnal Penutup :
Ikhtisar Laba Rugi Rp XXX
Retur Penjualan Rp XXX
Potongan Penjualan Rp XXX
Harga Pokok Penjualan Rp XXX
Beban Gaji Penjualan Rp XXX
Beban Umum dan Administrasi Kantor Rp XXX
Beban Supplies Rp XXX
Beban Penyusutan Rp XXX
Beban Bunga Rp XXX
Pajak Penghasilan Rp XXX

3. Rekening Ikhtisar Laba Rugi


a) Jika Laba ---- Ketika nilai akun Ikhtisar Laba Rugi dari penutupan rekening pendapatan-pendapatan
lebih besar daripada nilai akun Ikhtisar Laba Rugi dari penutupan rekening biaya-biaya. Dimana
hasil selisih tersebut nilainya sebesar dengan nilai dari Laporan Laba Rugi
Jurnal Penutup :
Ikhtisar Laba/Rugi Rp XXX
Modal Rp XXX

b) Jika Rugi --- Ketika nilai akun Ikhtisar Laba Rugi dari penutupan rekening pendapatan-pendapatan
lebih kecil daripada nilai akun Ikhtisar Laba Rugi dari penutupan rekening biaya-biaya. Dimana hasil
selisih tersebut nilainya sebesar dengan nilai dari Laporan Laba Rugi
Jurnal Penutup :
Modal Rp XXX
Ikhtisar Laba/Rugi Rp XXX
Berdasarkan dari Buku Pengantar Akuntansi Edisi IFRS L. M. SAMRYN tidak dicatat sebagai modal
namun sebagai Saldo Laba jika Laba dan Saldo Rugi Jika Rugi.

4. Rekening Prive
Jurnal Penutup :
Modal Rp XXX
Prive Rp XXX

5. Rekening Dividen
Berdasarkan dari Buku Pengantar Akuntansi Edisi IFRS L. M. SAMRYN
Jurnal Penutup :
Saldo Laba Rp XXX
Dividen Rp XXX
JURNAL PEMBALIKAN PERUSAHAAN DAGANG

Prosedur pembalikan ini sama seperti dalam siklus pelaporan keuangan untuk perusahaan jasa. Akun-akun yang
dapat dibalik meliputi akun-akun terutang, atau akun yang memerlukan realisasi penyelesaian pada periode
berikutnya dengan transaksi penerimaan atau pengeluaran kas.
PERUSAHAAN INDUSTRI (MANUFAKTUR)
Menurut L.M.SAMRYN, Perusahaan industri merupakan perusahaan yang memiliki ciri utama mengubah
bahan baku menjadi produk jadi. Dalam kegiatan komersialnya perusahaan industri menjalankan proses
produksi dan kemudian menjual barang jadi yang dihasilkannya sendiri.

Siklus kegiatan utama perusahaan industri dapat digambarkan sebagai berikut :

Biaya Tenga Kerja Langsung

Pembelian Persediaan Produksi


Biaya Bahan Baku

Biaya Overhead

Kas Penjualan

Utang Piutang
Aktivitas Lain
Biaya Overhead

SIKLUS NON PRODUKSI


Aktivitas siklus transaksi dalam aktivitas non produksi sebuah perusahaan industri pada prinsipnya sama
dengan yang terjadi dalam perusahaan perdagangan. Perbedaannya, dalam perusahaan industri, pembelian
dilakukan atas bahan baku yang selanjutnya digunakan sebagai bahan yang membentuk produk jadi melalui
proses produksi. Di dalam siklus non produksi itu sendiri terdapat siklus keuangan, siklus pendapatan.

SIKLUS PRODUKSI
Proses pengubahan bahan baku menjadi barang ajdi yang bentuk dan wujud lain terjadi dalam siklus
produksi. Misalnya, produksi untuk mengubah terigu menjadi roti, mengubah ayam hidup menjadi ayam
goreng. Karena aktivitasnya mengubah wujud barang maka siklus ini disebut juga sebagai siklus konversi.
Dalam siklus produksi terjadi transaksi sebagai berikut :
1. Pemakaian Bahan Baku
2. Pemakaian Tenaga Kerja Langsung
3. Pemakaian Overhead Pabrik
SKEMA ALIRAN DATA BIAYA DALAM PROSES PRODUKSI

Sumber Daya Transfer Barang Jadi


Pabrik Terpakai Proses Produksi Ke Gudang Penjualan Barang Jadi

Persediaan Bahan Baku


   
XXX XXX
 

Tenaga Kerja Langsung


   
XXX XXX
 
Barang Dalam Proses Harga Pokok
Overhead Pabrik (Harga Pokok) Barang Jadi Harga Pokok Penjualan
               
XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
       

Ilustrasi di atas menunjukkan hubungan antara tiap tahapan dalam aktivitas produksi kegiatan dan biaya-biaya
yang melekat pada tiap tahapan tersebut.
1. Biaya Bahan Baku berasal dari aktivitas pemakaian bahan baku.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Berasal dari Biaya Gaji dan Upah yang dibayarkan kepada mereka pekerja
yang secara langsung menangani aktivitas produksi.
3. Biaya Overhead Pabrik berasal dari biaya-biaya yang terjadi di pabrik, untuk aktivitas yang tidak
berhubungan langsung dengan proses produksi. Biaya-biaya ini juga sering disebut sebagai biaya tidak
langsung pabrik.
4. Nilai barang dalam proses berasal dari akumulasi biaya yang berasal dari pemakaian bahan baku, tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
5. Nilai barang jadi berasal dari nilai barang dalam proses yang karena sudah selesai dalam proses produksi
maka dipindahkan ke gudang barang jadi.
6. Beban pokok penjualan merupakan nilai persediaan barang jadi yang sudah laku terjual.

JURNAL PERUSAHAAN INDUSTRI

1. Pengadaan Bahan Baku


Persediaan Bahan Baku Rp XXX
Kas / Utang Rp XXX

2. Pembayaran Gaji Seluruh Karyawan


Biaya Gaji Rp XXX
Kas Rp XXX

3. Pembayaran Biaya Overhead Pabrik


Biaya Overhead Pabrik Rp XXX
Kas Rp XXX

4. Penggunaan Bahan Baku Untuk Produksi


Barang Dalam Proses – Bahan Baku Rp XXX
Persediaan Bahan Baku Rp XXX

5. Alokasi Biaya Gaji Untuk Produksi


Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp XXX
Biaya Gaji Rp XXX

6. Alokasi Biaya Overhead Pabrik Untuk Produksi


Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Rp XXX
Biaya Overhead Pabrik Rp XXX
7. Transfer Produk Jadi
Persediaan Produk Jadi Rp XXX
Biaya Dalam Proses – Bahan Baku Rp XXX
Biaya Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp XXX
Biaya Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Rp XXX

8. Transfer Produk Dalam Proses


Produk Dalam Proses Rp XXX
Biaya Dalam Proses – Bahan Baku Rp XXX
Biaya Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp XXX
Biaya Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Rp XXX

Contoh Kasus
Data Produksi :
Masuk Proses 10.000 unit
Produk Jadi 8.000 unit
Produk Dalam Proses 2.000 unit
(100% BB, 50% BTKL dan BOP)

Data Biaya :
Biaya Bahan Baku Rp 10.000.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 4.500.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 2.250.000
Rp 16.750.000

Buatlah Jurnal :
1. Transfer Produk Jadi
2. Transfer Produk Dalam Proses

Komponen Jumlah Produk jadi + %PdP Biaya / Unit


Unit Ekuivalen
BB Rp 10.000.000 8000 + 2000 = 10.000 Rp 1000
BTKL Rp 4.500.000 8000 + 1000 = 9.000 Rp 500
BOP Rp 2.250.000 8000 + 1000 = 9.000 Rp 250
Rp 16.750.000 Rp 1.750

Transfer Produk Jadi :


Persediaan Produk Jadi (8000 x 1750) Rp 14.000.000
Barang Dalam Proses – Bahan Baku (8000 x 1000) Rp 8.000.000
Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung (8000 x 500) Rp 4.000.000
Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik (8000 x 250) Rp 2.000.000

Transfer Produk Dalam Proses :


Persediaan Produk Dalam Proses Rp 2.750.000
Barang Dalam Proses – Bahan Baku (2000 x 1000) Rp 2.000.000
Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung (1000 x 500) Rp 500.000
Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik (1000 x 250) Rp 250.000
KUMPULAN TUGAS
AKUNTANSI PENGANTAR 1
TUGAS 1
MATERI JURNAL PENYESUAIAN DAN NERACA LAJUR

SALON AYU
NERACA SALDO SEBELUM DISESUAIKAN
PERIODE 31 DESEMBER 2010

REKENING DEBIT KREDIT


Kas Rp1.100.000,00  
Piutang Usaha Rp380.000,00  
Surat Berharga (Obligasi) Rp120.000,00  
Perlengkapan Rp200.000,00  
Tanah Rp1.000.000,00  
Nilai Buku Bangunan Rp4.000.000,00  
Nilai Buku Peralatan Rp2.000.000,00  
Utang Usaha   Rp700.000,00
Pendapatan Diterima Dimuka   Rp200.000,00
Modal Nn. Ayu   Rp8.000.000,00
Pendapatan Usaha   Rp600.000,00
Biaya Sewa Rp350.000,00  
Biaya Gaji Rp250.000,00  
Biaya Listrik Rp100.000,00  
Jumlah Rp9.500.000,00 Rp9.500.000,00

Informasi terkait neraca saldo di atas yang digunakan sebagai dasar pembuatan jurnal penyesuaian sebagai
berikut :
1. Perhitungan fisik perlengkapan yang ada di gudang pada tanggal 31 Desember 2010 di Salon Ayu sebesar
Rp 50.000
2. Biaya sewa tempat sebesar Rp 350.000 dibayarkan pada tanggal 1 Juli 2010 untuk satu tahun Laba/Rugi
3. Bangunan diperoleh tanggal 2 Januari 2009 mempunyai harga perolehan Rp 5.000.000, umur ekonomis
lima tahun, dan nilai residu nol (depresiasi menggunakan metode garis lurus).
4. Peralatan yang dibeli tanggal 2 Januari 2009 mempunyai harga perolehan Rp 3.000.000, umur ekonomis
tiga tahun, dan nilai residu nol (depresiasi menggunakan metode garis lurus).
5. Pendapatan usaha termasuk untuk pemesanan rias wisuda UAD untuk periode 5 Desember 2010 dan 19
Februari 2011 masing masing Rp 100.000. Neraca

PENYELESAIAN TUGAS 1

SALON AYU
JURNAL PENYESUAIAN
PERIODE 31 DESEMBER 2010
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
31-Des-10 Biaya Perlengkapan   Rp150.000,00  
  Perlengkapan     Rp150.000,00
31-Des-10 Biaya Sewa Dibayar Dimuka   Rp175.000,00  
  Biaya Sewa     Rp175.000,00
31-Des-10 Biaya Depresiasi Bangunan   Rp1.000.000,00  
  Akumulasi Depresiasi Bangunan     Rp1.000.000,00
31-Des-10 Biaya Depresiasi Peralatan   Rp1.000.000,00  
  Akumulasi Depresiasi Peralatan     Rp1.000.000,00
31-Des-10 Pendapatan Diterima Dimuka   Rp100.000,00  
  Pendapatan Usaha     Rp100.000,00
Rp2.425.000,0 Rp2.425.000,0
  Jumlah   0 0
SALON AYU
NERACA SALDO DISESUAIKAN
PERIODE 31 DESEMBER 2010
Nama Rekening Debit Kredit
Kas Rp1.100.000,00  
Piutang Usaha Rp380.000,00  
Surat Berharga (Obligasi) Rp120.000,00  
Perlengkapan Rp50.000,00  
Tanah Rp1.000.000,00  
Nilai Buku Bangunan Rp4.000.000,00  
Nilai Buku Peralatan Rp2.000.000,00  
Utang Usaha   Rp700.000,00
Pendapatan Diterima Dimuka   Rp100.000,00
Modal Nn. Ayu   Rp8.000.000,00
Pendapatan Usaha   Rp700.000,00
Biaya Sewa Rp175.000,00
Biaya Gaji Rp250.000,00
Biaya Listrik Rp100.000,00
Biaya Perlengkapan Rp150.000,00
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp175.000,00
Biaya Depresiasi Bangunan Rp1.000.000,00  
Akumulasi Depresiasi Bangunan   Rp1.000.000,00
Biaya Depresiasi Peralatan Rp1.000.000,00  
Akumulasi Depresiasi Peralatan   Rp1.000.000,00
Jumlah Rp11.500.000,00 Rp11.500.000,00

SALON AYU
LAPORAN LABA RUGI
PERIODE 31 DESEMBER 2009
Pendapatan Usaha   Rp700.000,00
   
Biaya:  
Biaya Sewa Rp175.000,00  
Biaya Gaji Rp250.000,00  
Biaya Listrik Rp100.000,00  
Biaya Perlengkapan Rp150.000,00  
Biaya Depresiasi Bangunan Rp1.000.000,00  
Biaya Depresiasi Peralatan Rp1.000.000,00  +
Total Biaya Rp2.675.000,00 -
RUGI   Rp1.975.000,00

SALON AYU
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PER 31 DESEMBER 2009

Modal Awal Nn. Ayu   Rp8.000.000,00


Rugi - Rp1.975.000,00
Modal Akhir Nn. Ayu Rp6.025.000,00
     

SALON AYU
NERACA
PER 31 DESEMBER 2009
AKTIVA   PASIVA  
Kas Rp1.100.000,00 Utang Usaha Rp700.000,00
Piutang Usaha Rp380.000,00 Pendapatan Diterima Dimuka Rp100.000,00
Surat Berharga Rp120.000,00  
Perlengkapan Rp50.000,00 Modal Akhir Nn. Ayu Rp6.025.000,00
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp175.000,00  
Tanah Rp1.000.000,00  
Nilai Buku Bangunan Rp4.000.000,00  
Akumulasi Depreasiasi Bangunan (Rp 1000.000)  
Nilai Buku Peralatan Rp2.000.000,00  
Akumulasi Depreasiasi Peralatan (Rp 1000.000)  
     
Total Aktiva Rp6.825.000,00 Total Pasiva Rp6.825.000,00
SALON AYU
NERACA LAJUR
PER 31 DESEMBER 2009

Neraca Saldo Sebelum Neraca Saldo Setelah


Rekening Penyesuaian Laba Rugi Neraca
Disesuaikan Disesuaikan
  Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Kas Rp1.100.000 - - - Rp1.100.000 - - - Rp1.100.000 -
Piutang Usaha Rp380.000 - - - Rp380.000 - - - Rp380.000 -
Surat Berharga (Obligasi) Rp120.000 - - - Rp120.000 - - - Rp120.000 -
Perlengkapan Rp200.000 - - Rp150.000 Rp50.000 - - - Rp50.000 -
Tanah Rp1.000.000 - - - Rp1.000.000 - - - Rp1.000.000 -
Nilai Buku Bangunan Rp4.000.000 - - - Rp4.000.000 - - - Rp4.000.000 -
Nilai Buku Peralatan Rp2.000.000 - - - Rp2.000.000 - - - Rp2.000.000 -
Utang Usaha - Rp700.000 - - - Rp700.000 - - - Rp700.000
Pendapatan Diterima Di Muka - Rp200.000 Rp100.000 - - Rp100.000 - - - Rp100.000
Modal Nn. Ayu - Rp8.000.000 - - - Rp8.000.000 - - - Rp8.000.000
Pendapatan Usaha - Rp600.000 - Rp100.000 - Rp700.000 - Rp700.000 - -
Biaya Sewa Rp350.000 - - Rp175.000 Rp175.000 - Rp175.000 - - -
Biaya Gaji Rp250.000 - - - Rp250.000 - Rp250.000 - - -
Biaya Listrik Rp100.000 - - - Rp100.000 - Rp100.000 - - -
Biaya Perlengkapan - - Rp150.000 - Rp150.000 - Rp150.000 - - -
Biaya Sewa Dibayar Di Muka - - Rp175.000 - Rp175.000 - - - Rp175.000 -
Biaya Depresiasi Bangunan - - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - - -
Akumulasi Depresiasi Bangunan - - - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - - - Rp1.000.000
Biaya Depresiasi Peralatan - - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - - -
Akumulasi Depresiasi Peralatan - - - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - - - Rp1.000.000
Jumlah Rp9.500.000 Rp9.500.000 Rp2.425.000 Rp2.425.000 Rp11.500.000 Rp11.500.000 Rp2.675.000 Rp700.000 Rp8.825.000 Rp10.800.000
Rugi             - Rp1.975.000 Rp1.975.000 -
              Rp2.675.000 Rp2.675.000 Rp10.800.000 Rp10.800.000
TUGAS 2
MATERI JURNAL UMUM, BUKU BESAR DAN LAPORAN KEUANGAN

1 April 2009 Tuan Bimo merencanakan akan membuat perusahaan bengkel sepeda motor dengan nama
“Bengkel PIT STOP”. Pada tanggal tersebut Tn Bimo menyerahkan harta pribadinya berupa
Kas Rp 100.000.000, Bangunan untuk bengkel seharga RP 150.000.000
2 April 2009 Bengkel PIT STOP membeli peralatan bengkel untuk menjalankan usahanya seharga
Rp50.000.000.
2 April 2009 Bengkel PIT STOP mendesain bangunan bengkel yang menghabiskan biaya sebesar
Rp10.000.000
2 April 2009 Bengkel PIT STOP membelikan seragam untuk kelima montirnya seharga Rp 1.000.000
2 April 2009 Menerima jasa service sebanyak lima kendaraan sepeda motor seharga Rp 750.000
3 April 2009 Menerima jasa body repair motor seharga Rp 150.000
3 April 2009 Bengkel PIT STOP membeli perlengkapan bengkel seharga Rp 2.000.000
3 April 2009 Menerima jasa service sebanyak sepuluh kendaraan sepeda motor seharga Rp 1.500.000
4 April 2009 Bengkel PIT STOP membayar upah mingguan kelima montirnya seharga Rp 1.000.000
4 April 2009 Bengkel PIT STOP memberikan konsumsi makan siang untuk kelima montirnya seharga
Rp30.000
4 April 2009 Menerima jasa service sebanyak 20 kendaraan sepeda motor seharga Rp 3.000.000
4 April 2009 Bengkel PIT STOP memberikan konsumsi makan siang untuk kelima montirnya seharga
Rp30.000
7 April 2009 Menerima jasa service sebanyak delapan kendaraan sepeda motor seharga Rp 1.200.000
7 April 2009 Menerima jasa ganti minyak pelumasi lima sepeda motor seharga Rp 50.000
7 April 2009 Bengkel PIT STOP membeli peralatan seharga Rp 10.000.000
7 April 2009 Bengkel PIT STOP memberikan konsumsi makan siang untuk kelima montirnya seharga
Rp30.000
9 April 2009 Menerima jasa service sebanyak 30 kendaraan sepeda motor seharga Rp 4.500.000
9 April 2009 Bengkel PIT STOP memberikan konsumsi makan siang untuk kelima montirnya seharga
Rp30.000
10 April 2009 Menerima jasa service sebanyak 20 kendaraan sepeda motor seharga Rp 3.000.000
10 April 2009 Menerima jasa body repair motor seharga Rp 2.000.000
10 April 2009 Bengkel PIT STOP membayar biaya Telepon dan Listrik sebesar Rp 350.000
10 April 2009 Tn Bimo menghitung kembali jumlah perlengkapan yang ada di gundang (stock op-name) dan
diperkirakan perlengkapan yang masih ada di gudang sebesar Rp 13.000.000
10 April 2009 Bengkel PIT STOP memberikan konsumsi makan siang untuk kelima montirnya seharga
Rp30.000
Diminta :
1. Catatlah transaksi di atas dengan ke Buku Besar (Rekening T)
2. Buatlah neraca saldo berdasarkan buku besar untuk rekening T yang telah dikerjakan.
3. Buatlah laporan keuangan perusahaan untuk periode tersebut.
4. Buatlah jurnal umum, posting ke buku besar, neraca saldo, dan laporan keuangan.
PENYELESAIAN TUGAS 2
PT PIT STOP
JURNAL UMUM

TANGGAL REKENING DEBIT KREDIT


01-Apr-09 Kas Rp100.000.000,00
  Bangunan Rp150.000.000,00
  Modal Usaha Rp250.000.000,00
02-Apr-09 Peralatan Rp50.000.000,00
  Kas Rp50.000.000,00
02-Apr-09 Perlengkapan Rp15.000.000,00
  Kas Rp15.000.000,00
02-Apr-09 Biaya Desain Rp10.000.000,00
  Kas Rp10.000.000,00
02-Apr-09 Biaya Seragam Rp1.000.000,00
  Kas Rp1.000.000,00
03-Apr-09 Kas Rp750.000,00
  Pendapatan Usaha Rp750.000,00
03-Apr-09 Kas Rp150.000,00
  Pendapatan Usaha Rp150.000,00
03-Apr-09 Biaya Konsumsi Rp30.000,00
  Kas Rp30.000,00
04-Apr-09 Perlengkapan Rp2.000.000,00
  Kas Rp2.000.000,00
04-Apr-09 Kas Rp1.500.000,00
  Pendapatan Usaha Rp1.500.000,00
04-Apr-09 Biaya Gaji Rp1.000.000,00
  Kas Rp1.000.000,00
04-Apr-09 Biaya Konsumsi Rp30.000,00
  Kas Rp30.000,00
07-Apr-09 Kas Rp1.200.000,00
  Pendapatan Usaha Rp1.200.000,00
07-Apr-09 Kas Rp50.000,00
  Pendapatan Usaha Rp50.000,00
07-Apr-09 Peralatan Rp10.000.000,00
  Kas Rp10.000.000,00
07-Apr-09 Biaya Konsumsi Rp30.000,00
  Kas Rp30.000,00
08-Apr-09 Kas Rp3.000.000,00
  Pendapatan Usaha Rp3.000.000,00
08-Apr-09 Biaya Konsumsi Rp30.000,00
  Kas Rp30.000,00
09-Apr-09 Kas Rp4.500.000,00
  Pendapatan Usaha Rp4.500.000,00
09-Apr-09 Biaya Konsumsi Rp30.000,00
  Kas Rp30.000,00
10-Apr-09 Kas Rp3.000.000,00
  Pendapatan Usaha Rp3.000.000,00
10-Apr-09 Kas Rp2.000.000,00
  Pendapatan Usaha Rp2.000.000,00
10-Apr-09 Biaya Telepon dan Listrik Rp350.000,00
  Kas Rp350.000,00
10-Apr-09 Biaya Perlengkapan Rp4.000.000,00
  Perlengkapan Rp4.000.000,00
10-Apr-09 Biaya Konsumsi Rp30.000,00
  Kas Rp30.000,00
TOTAL Rp359.680.000,00 Rp359.680.000,00
PT PIT STOP
BUKU BESAR (REKENING T)
KAS
DEBIT KREDIT
01-Apr-09 Rp100.000.000,00 Rp50.000.000,00 02-Apr-09
03-Apr-09 Rp750.000,00 Rp15.000.000,00 02-Apr-09
04-Apr-09 Rp150.000,00 Rp10.000.000,00 02-Apr-09
04-Apr-09 Rp1.500.000,00 Rp1.000.000,00 02-Apr-09
07-Apr-09 Rp1.200.000,00 Rp30.000,00 03-Apr-09
07-Apr-09 Rp50.000,00 Rp2.000.000,00 04-Apr-09
08-Apr-09 Rp3.000.000,00 Rp1.000.000,00 04-Apr-09
09-Apr-09 Rp4.500.000,00 Rp30.000,00 04-Apr-09
10-Apr-09 Rp3.000.000,00 Rp10.000.000,00 07-Apr-09
10-Apr-09 Rp2.000.000,00 Rp30.000,00 07-Apr-09
Rp30.000,00 08-Apr-09
Rp30.000,00 09-Apr-09
Rp350.000,00 10-Apr-09
Rp30.000,00 10-Apr-09

Rp116.150.000,00 Rp89.530.000,00
Rp26.620.000,00

PERLENGKAPAN
DEBIT KREDIT
10-Apr-09
02-Apr-09 Rp15.000.000,00 Rp4.000.000,00
04-Apr-09 Rp2.000.000,00
 
Rp17.000.000,00 Rp4.000.000,00
Rp13.000.000,00

BANGUNAN
DEBIT KREDIT
01-Apr-09 Rp150.000.000,00
 

Rp150.000.000,00

PERALATAN
DEBIT KREDIT
02-Apr-09 Rp50.000.000,00
07-Apr-09 Rp10.000.000,00
 

Rp60.000.000,00

PENDAPATAN
DEBIT KREDIT
  Rp750.000,00 03-Apr-09
  Rp150.000,00 03-Apr-09
  Rp1.500.000,00 04-Apr-09
  Rp1.200.000,00 07-Apr-09
  Rp50.000,00 07-Apr-09
  Rp3.000.000,00 08-Apr-09
  Rp4.500.000,00 09-Apr-09
  Rp3.000.000,00 10-Apr-09
  Rp2.000.000,00 10-Apr-09

Rp16.150.000,00

BIAYA TELEPON DAN LISTRIK MODAL


DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
10-Apr-09 Rp350.000,00   Rp250.000.000,00 01-Apr-09
   
Rp350.000,00 Rp250.000.000,00

BIAYA GAJI BIAYA SERAGAM


DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
04-Apr-09 Rp1.000.000,00 02-Apr-09 Rp1.000.000,00  
   
Rp1.000.000,00 Rp1.000.000,00

BIAYA PERLENGKAPAN BIAYA DESAIN


DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
10-Apr-09 Rp4.000.000,00 02-Apr-09 Rp10.000.000,00
   
Rp4.000.000,00 Rp10.000.000,00

BIAYA KONSUMSI
DEBIT KREDIT
03-Apr-09 Rp30.000,00
04-Apr-09 Rp30.000,00
07-Apr-09 Rp30.000,00
08-Apr-09 Rp30.000,00
09-Apr-09 Rp30.000,00
10-Apr-09 Rp30.000,00

Rp180.000,00

PIT STOP
NERACA SALDO

AKUN DEBIT KREDIT


Kas Rp26.620.000,00  
Perlengkapan Rp13.000.000,00  
Peralatan Rp60.000.000,00  
Bangunan Rp150.000.000,00  
Biaya Desain Rp10.000.000,00  
Biaya Seragam Rp1.000.000,00  
Biaya Gaji Rp1.000.000,00  
Biaya Konsumsi Rp180.000,00  
Biaya Listrik dan Telepon Rp350.000,00  
Biaya Perlengkapan Rp4.000.000,00  
Pendapatan   Rp16.150.000,00
Modal   Rp250.000.000,00
     
Total Rp266.150.000,00 Rp266.150.000,00

PIT STOP
Laporan Laba Rugi

Pendapatan Usaha Rp16.150.000,00

Biaya-Biaya :
Biaya Desain Rp10.000.000,00
Biaya Seragam Rp1.000.000,00
Biaya Gaji Rp1.000.000,00
Biaya Konsumsi Rp180.000,00
Biaya Listrik dan Telepon Rp350.000,00
Biaya Perlengkapan Rp4.000.000,00 +
Total Biaya   Rp16.530.000,00 -
RUGI -Rp380.000,00

PT PIT STOP
Laporan Perubahan Modal

Modal Awal Tn. Bimo Rp250.000.000,00


Rugi - Rp380.000,00
Modal Akhir Tn. Bimo Rp249.620.000,00

PT PIT STOP
NERACA

Aktiva   Passiva  
Kas Rp26.620.000,00 Modal Tn. Bimo Rp249.620.000,00
Perlengkapan Rp13.000.000,00  
Peralatan Rp60.000.000,00  
Bangunan Rp150.000.000,00  
     
Total Aktiva Rp249.620.000,00 Total Passiva Rp249.620.000,00

TUGAS 3
MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI, JURNAL UMUM, DAN LAPORAN KEUANGAN

PO. BANTER
NERACA
PERIODE 1 JANUARI 2001
Aktiva   Passiva  
Kas Rp20.000.000 Utang Usaha Rp20.000.000
Piutang Usaha Rp5.000.000 Utang Bank  Rp51.000.000
Perlengkapan Rp3.000.000 Modal Tn X  Rp75.000.000
Bangunan Rp50.000.000  
Akumulasi Penyusutan Bangunan (Rp10.000.000) Rp40.000.000  
Kendaraan Rp80.000.000
Akumulasi Penyusutan Kendaraan (Rp2.000.000) Rp78.000.000

Total Aktiva Rp146.000.000 Total Passiva Rp146.000.000

Berikut transaksi keuangan yang terjadi pada bulan Januari 2001 :

3 Januari 2001 Perusahaan menerima jasa angkutan pariwisata ke Bali untuk lima hari
sebesar Rp 15.000.000 tapi perusahaan baru menerima Rp 5.000.000
5 Januari 2001 Membeli perlengkapan bus secara kredit Rp 5.000.000
6 Januari 2001 Membayar premi asuransi Jasa Raharja Rp 2.000.000
8 Januari 2001 Menerima pelunasan dari pelanggan atas jasa transportasi Rp 13.000.000
10 Januari 2001 Melunasi utang usaha pada kreditur Rp 15.000.000 dan mengangsur utang
bank Rp 5.000.000
15 Januari 2001 Menerima jasa angkutan pariwisata ke Bandung untuk dua hari sebsar
Rp3.000.000
17 Januari 2001 Membayar biaya telepon dan listrik sebesar Rp 1.000.000
22 Januari 2001 Membayar gaji pegawai sebesar Rp 3.000.000
28 Januari 2001 Dilakukan penghitungan perlengkapan yang masih ada di gudang sebesar
Rp 4.000.000

Diminta :

1. Buatlah transaksi di atas ke dalam buku persamaan akuntansi dan laporan keuangan pada daftar yang telah
disediakan !
2. Catatlah transaksi di atas ke dalam jurnal umum !
PENYELESAIAN TUGAS 3

Persamaan Dasar Akuntansi


H+B=U+M+P

Tanggal Keterangan Harta Biaya Utang Modal Pendapatan


01-Jan-01 Saldo Awal Rp146.000.000,00   Rp71.000.000,00 Rp75.000.000,00  
03-Jan-01 Menerima Jasa Pariwisata Ke Bali 5 hari Rp5.000.000,00      
    Rp10.000.000,00     Rp15.000.000,00
05-Jan-01 Pembelian Perlengkapan Bus Kredit Rp5.000.000,00   Rp5.000.000,00    
06-Jan-01 Pembayaran Premi Asuransi -Rp2.000.000,00 Rp2.000.000,00      
Pelunasan dari Pelanggan Jasa
08-Jan-01 Transportasi Rp13.000.000,00      
    -Rp13.000.000,00        
10-Jan-01 Pelunasan Utang Usaha -Rp20.000.000,00   -Rp20.000.000,00    
15-Jan-01 Menerima Jasa Pariwisata untuk 2 hari Rp3.000.000,00     Rp3.000.000,00
17-Jan-01 Membayar Biaya Telepon dan Listrik -Rp1.000.000,00 Rp1.000.000,00      
22-Jan-01 Membayar Gaji Pegawai -Rp3.000.000,00 Rp3.000.000,00      
28-Jan-01 Stock Opname Perlengkapan -Rp4.000.000,00 Rp4.000.000,00      
  Rp139.000.000,00 Rp10.000.000,00 Rp56.000.000,00 Rp75.000.000,00 Rp18.000.000,00
PO BANTER
Jurnal Umum
PER 28 JANUARI 2001
TANGGAL REKENING DEBIT KREDIT
Kas Rp5.000.000,00  
03-Jan-01 Piutang Rp10.000.000,00  
Pendapatan Usaha   Rp15.000.000,00
Perlengkapan Rp5.000.000,00  
05-Jan-01
Utang Usaha   Rp5.000.000,00
06-Jan-01 Biaya Asuransi Rp2.000.000,00  
Kas   Rp2.000.000,00
08-Jan-01 Kas Rp13.000.000,00  
Piutang Usaha   Rp13.000.000,00
Utang Usaha Rp15.000.000,00  
10-Jan-01 Utang Bank Rp5.000.000,00  
Kas   Rp20.000.000,00
Kas Rp3.000.000,00  
15-Jan-01
Pendapatan Usaha   Rp3.000.000,00
Biaya Listrik Rp1.000.000,00  
17-Jan-01
Telepon   Rp1.000.000,00
Biaya Gaji Rp3.000.000,00  
22-Jan-01
Kas   Rp3.000.000,00
Biaya Perlengkapan Rp4.000.000,00  
28-Jan-01
Perlengkapan   Rp4.000.000,00
Total Rp66.000.000,00 Rp66.000.000,00

PO BANTER
Laporan Laba Rugi
PERIODE 28 JANUARI 2001

Pendapatan Usaha Rp18.000.000,00

Biaya-Biaya :
Biaya Asuransi Rp2.000.000,00
Biaya Telepon dan Listrik Rp1.000.000,00
Biaya Gaji Rp3.000.000,00
Biaya Perlengkapan Rp4.000.000,00 +
Total Biaya   Rp10.000.000,00 -
Laba Rp8.000.000,00

PO BANTER
Laporan Perubahan Modal
PERIODE 28 JANUARI 2001

Modal Awal Rp75.000.000,00


Laba     Rp8.000.000,00
Modal Akhir Rp83.000.000,00

PO BANTER
Neraca
PERIODE 28 JANUARI 2001

Aktiva   Passiva  
Kas Rp15.000.000,00 Utang Usaha Rp10.000.000,00
Piutang Rp2.000.000,00 Utang Bank Rp46.000.000,00
Perlengkapan Rp4.000.000,00
Bangunan Rp40.000.000,00 Modal Tn. X Rp83.000.000,00
Kendaraaan Rp78.000.000,00

Total Aktiva Rp139.000.000,00  Total Passiva Rp139.000.000,00


TUGAS 4
MATERI LAPORAN KEUANGAN

CV. Bengkel Betaria


Neraca Saldo

Rekening Debit Kredit


Kas Rp100.000.000,00
Piutang Usaha Rp50.000.000,00
Biaya Sewa Dibayar dimuka Rp45.000.000,00
Perlengkapan Rp60.000.000,00
Peralatan Rp120.000.000,00
Akumulasi Depresiasi Peralatan Rp20.000.000,00
Utang Usaha Rp81.000.000,00
Pendapatan Diterima Dimuka Rp30.000.000,00
Modal Tn Macho Rp200.000.000,00
Pendapatan Usaha Rp75.200.000,00
Biaya Gaji Rp24.000.000,00
Biaya Iklan Rp1.200.000,00
Biaya Listrik Rp6.000.000,00
Jumlah Rp406.200.000,00 Rp406.200.000,00

Buatlah
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan Laba/Rugi (Kinerja)
Laporan Perubahan Modal
PENYELESAIAN TUGAS 4

CV. Bengkel Betaria


Neraca

Aktiva Passiva  
Kas Rp100.000.000,00 Utang Usaha Rp81.000.000,00
Piutang Usaha Rp50.000.000,00 Pendapatan Diterima Dimuka Rp30.000.000,00
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp45.000.000,00
Perlengkapan Rp60.000.000,00 Modal Tn Macho Rp244.000.000,00
Peralatan Rp120.000.000,00
Akumulasi Depresiasi
Peralatan -Rp20.000.000,00
 
Total Aktiva Rp355.000.000,00 Total Passiva Rp355.000.000,00

CV. Bengkel Betaria


Laporan Laba Rugi
 
Pendapatan   Rp75.200.000,00
Biaya-Biaya:  
Biaya Gaji Rp24.000.000,00  
Biaya Iklan Rp1.200.000,00  
Biaya Listrik Rp6.000.000,00  +
Total Biaya Rp31.200.000,00 -
Laba   Rp44.000.000,00

CV. Bengkel Betaria


Laporan Perubahan Modal

Modal Awal Tn Macho Rp200.000.000,00


Laba Rp44.000.000,00 +
Modal Akhir Tn Macho Rp244.000.000,00
TUGAS 5

PO. SLAMET
Neraca Saldo

         
Kas   Rp20.000.000,00 Utang Usaha Rp20.000.000,00
Piutang Usaha   Rp5.000.000,00 Utang Bank Rp51.000.000,00
Perlengkapan   Rp3.000.000,00 Modal Tn. Slamet Rp75.000.000,00
Bangunan Rp50.000.000,00      
Akumulasi Penyusutan Bangunan Rp10.000.000,00 Rp40.000.000,00    
Kendaraan Rp80.000.000,00      
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp2.000.000,00 Rp78.000.000,00    
    Rp146.000.000,00   Rp146.000.000,00

Berikut transaksi keuangan yang terjadi pada bulan Januari 2001 :

3 Januari 2001 Perusahaan menerima jasa angkutan pariwisata ke Bali untuk lima hari
sebesar Rp 20.000.000 tapi perusahaan baru menerima Rp 6.000.000
5 Januari 2001 Membeli perlengkapan bus secara kredit Rp 5.000.000
6 Januari 2001 Membayar premi asuransi Jasa Raharja Rp 2.000.000
8 Januari 2001 Menerima pelunasan dari pelanggan atas jasa transportasi Rp 13.000.000
10 Januari 2001 Melunasi utang usaha pada kreditur Rp 15.000.000 dan mengangsur utang
bank Rp 5.000.000
15 Januari 2001 Menerima jasa angkutan pariwisata ke Bandung untuk dua hari sebsar
Rp3.000.000
17 Januari 2001 Membayar biaya telepon dan listrik sebesar Rp 1.000.000
22 Januari 2001 Membayar gaji pegawai sebesar Rp 3.000.000
28 Januari 2001 Dilakukan penghitungan perlengkapan yang masih ada di gudang sebesar
Rp 5.000.000

Diminta :
1. Buatlah transaksi di atas ke dalam jurnal umum.
2. Catatlah transaksi di atas dengan buku besar (Rekening T)
3. Buatlah neraca saldo.
PENYELESAIAN TUGAS 5

PO. SLAMET
Jurnal Umum
 
TANGGAL REKENING DEBIT KREDIT
Kas Rp6.000.000,00  
03-Jan-01 Piutang Usaha Rp14.000.000,00  
Pendapatan Usaha   Rp20.000.000,00
Perlengkapan Rp5.000.000,00  
05-Jan-01
Utang Usaha   Rp5.000.000,00
06-Jan-01 Biaya Asuransi Rp2.000.000,00  
Kas   Rp2.000.000,00
08-Jan-01 Kas Rp13.000.000,00  
Piutang Usaha   Rp13.000.000,00
Utang Usaha Rp10.000.000,00  
10-Jan-01 Utang Bank Rp5.000.000,00  
Kas   Rp15.000.000,00
Kas Rp3.000.000,00  
15-Jan-01
Pendapatan Usaha   Rp3.000.000,00
Biaya Telepon dan Listrik Rp1.000.000,00  
17-Jan-01
Kas   Rp1.000.000,00
Biaya Gaji Rp3.000.000,00  
22-Jan-01
Kas   Rp3.000.000,00
Biaya Perlengkapan Rp3.000.000,00  
28-Jan-01
Perlengkapan   Rp3.000.000,00
  Jumlah Rp65.000.000,00 Rp65.000.000,00
PO. SLAMET
Buku Besar (Rekening T)

Debit Kas Kredit Debit Piutang Usaha Kredit


01-Jan-01 Rp20.000.000,00 Rp2.000.000,00 06-Jan-01 01-Jan-01 Rp5.000.000,00 Rp13.000.000,00 08-Jan-01
03-Jan-01 Rp6.000.000,00 Rp15.000.000,00 10-Jan-01 03-Jan-01 Rp14.000.000,00
08-Jan-01 Rp13.000.000,00 Rp1.000.000,00 17-Jan-01  
15-Jan-01 Rp3.000.000,00 Rp3.000.000,00 22-Jan-01  
   
Rp42.000.000,00 Rp21.000.000,00 Rp19.000.000,00 Rp13.000.000,00
Rp21.000.000,00 Rp6.000.000,00

Debit Modal Kredit Debit Pendapatan Kredit


  Rp75.000.000,00 01-Jan-01   Rp20.000.000,00 03-Jan-01
    Rp3.000.000,00 15-Jan-01
   

Rp75.000.000,00 Rp23.000.000,00

Debit Bangunan Kredit Debit Kendaraan Kredit


01-Jan-01 Rp50.000.000,00 01-Jan-01 Rp80.000.000,00
   
   
Rp50.000.000,00 Rp80.000.000,00

Debit Utang Usaha Kredit Debit Utang Bank Kredit


10-Jan-01 Rp10.000.000,00 Rp20.000.000,00 01-Jan-01 10-Jan-01 Rp5.000.000,00 Rp51.000.000,00 01-Jan-01
  Rp5.000.000,00 05-Jan-01  
   
Rp10.000.000,00 Rp25.000.000,00 Rp46.000.000,00
Rp15.000.000,00
Debit Biaya Asuransi Kredit Debit Biaya Perlengkapan Kredit
06-Jan-01 Rp2.000.000,00 28-Jan-01 Rp3.000.000,00
   
Rp2.000.000,00 Rp3.000.000,00

Debit Biaya Telepon dan Listrik Kredit Debit Biaya Gaji Pegawai Kredit
17-Jan-01 Rp1.000.000,00 22-Jan-01 Rp3.000.000,00
   
Rp1.000.000,00 Rp3.000.000,00

Debit Akumulasi Depresiasi Kendaraan Kredit Debit Akumulasi Depresiasi Bangunan Kredit
  Rp2.000.000,00 01-Jan-01   Rp10.000.000,00 01-Jan-01
   
Rp2.000.000,00 Rp10.000.000,00

Debit Perlengkapan Kredit


01-Jan-01 Rp3.000.000,00 Rp3.000.000,00 28-Jan-01
05-Jan-01 Rp5.000.000,00
 
Rp8.000.000,00 Rp3.000.000,00
Rp5.000.000,00
PO. SLAMET
Neraca Saldo

REKENING DEBIT KREDIT


Kas Rp21.000.000,00  
Piutang Usaha Rp6.000.000,00  
Perlengkapan Rp5.000.000,00  
Bangunan Rp50.000.000,00  
Akumulasi Depresiasi Bangunan   Rp10.000.000,00
Kendaraan Rp80.000.000,00  
Akumulasi Depresiasi Kendaraan   Rp2.000.000,00
Utang Usaha   Rp15.000.000,00
Utang Bank   Rp46.000.000,00
Modal Tn Slamet   Rp75.000.000,00
Biaya Asuransi Rp2.000.000,00  
Biaya Telepon dan Listrik Rp1.000.000,00  
Biaya Gaji Rp3.000.000,00  
Biaya Perlengkapan Rp3.000.000,00  
Pendapatan Usaha   Rp23.000.000,00
 Jumlah Rp171.000.000,00 Rp171.000.000,00
TUGAS 6
MATERI NERACA LAJUR DAN LAPORAN KEUANGAN

SALON AYU
NERACA SALDO SEBELUM DISESUAIKAN
 PERIODE 31 DESEMBER 2009
DEBIT KREDIT
Kas   Rp1.000.000,00 Utang Usaha Rp1.000.000,00
Piutang   Rp750.000,00 Pendapatan Diterima Dimuka Rp400.000,00
Biaya Sewa Dibayar Dimuka   Rp1.200.000,00 Utang Bank Rp1.000.000,00
Perlengkapan   Rp2.000.000,00 Modal Nn.Ayu Rp11.000.000,00
Peralatan Rp2.000.000,00   Pendapatan Usaha Rp5.950.000,00
Akumulasi Penyusutan Perlengkapan Rp800.000,00      
Nilai Buku Peralatan   Rp1.200.000,00    
Kendaraan Rp10.000.000,00      
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp1.000.000,00      
Nilai Buku Gedung   Rp9.000.000,00    
Biaya Listrik   Rp600.000,00    
Biaya Administrasi   Rp300.000,00    
Biaya Gaji   Rp3.300.000,00    
Jumlah Debit   Rp19.350.000,00 Jumlah Kredit Rp19.350.000,00

Informasi-informasi terkait neraca saldo di atas yang digunakan sebagai dasar pembuatan jurnal penyesuaian
sebagai berikut :
1. Perhitungan fisik perlengkapan yang ada di gudang pada tanggal 31 Desember 2009 di Salon Ayu sebesar
Rp250.000.
2. Biaya sewa tempat untuk usaha salon dibayarkan pada tanggal 1 November 2009 untuk satu tahun.
3. Peralatan yang dibeli tanggal 2 Januari 2007 mempunyai harga perolehan Rp2.000.000 umur ekonomis
lima tahun dan telah dipergunakan selama dua tahun.
4. Kendaraan yang dibeli tanggal 2 Januari 2008 mempunyai harga perolehan Rp10.000.000 umur ekonomis
sepuluh tahun dan telah dipergunakan selama satu tahun.
5. Pendapatan diterima dimuka untuk pemesanan rias wisuda UAD untuk periode 5 Desember 2009 dan 19
Februari 2010 masing-masing Rp200.000

Diminta :
a. Buatlah neraca lajur.
b. Buatlah laporan keuangan yang berupa : Neraca, Laporan Perubahan Modal dan Laporan Laba Rugi.
PENYELESAIAN TUGAS 6
SALON AYU
NERACA LAJUR
 PERIODE 31 DESEMBER 2009
Rekening Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan Penyesuaian Neraca Saldo Setelah Disesuaikan Laba Rugi Neraca
  Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Kas Rp1.000.000,00 - - - Rp1.000.000,00 - - - Rp1.000.000,00 -
Piutang Rp750.000,00 - - - Rp750.000,00 - - - Rp750.000,00 -
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp1.200.000,00 - - Rp200.000,00 Rp1.000.000,00 - - - Rp1.000.000,00 -
Perlengkapan Rp2.000.000,00 - - Rp1.750.000,00 Rp250.000,00 - - - Rp250.000,00 -
Peralatan Rp2.000.000,00 - - - Rp2.000.000,00 - - - Rp2.000.000,00 -
Akumulasi Penyusutan
Peralatan - Rp800.000,00 - Rp400.000,00 - Rp1.200.000,00 - - - Rp1.200.000,00
Kendaraan Rp10.000.000,00 - - - Rp10.000.000,00 - - - Rp10.000.000,00 -
Akumulasi Penyusutan
Kendaraan - Rp1.000.000,00 - Rp1.000.000,00 - Rp2.000.000,00 - - - Rp2.000.000,00
Biaya Listrik Rp600.000,00 - - - Rp600.000,00 - Rp600.000,00 - - -
Biaya Administrasi Rp300.000,00 - - - Rp300.000,00 - Rp300.000,00 - - -
Biaya Gaji Rp3.300.000,00 - - - Rp3.300.000,00 - Rp3.300.000,00 - - -
Utang Usaha - Rp1.000.000,00 - - - Rp1.000.000,00 - - - Rp1.000.000,00
Pendapatan Diterima Dimuka - Rp400.000,00 Rp200.000,00 - - Rp200.000,00 - - - Rp200.000,00
Utang Bank - Rp1.000.000,00 - - - Rp1.000.000,00 - - - Rp1.000.000,00
Modal Nn.Ayu - Rp11.000.000,00 - - - Rp11.000.000,00 - - - Rp11.000.000,00
Pendapatan Usaha - Rp5.950.000,00 - Rp200.000,00 - Rp6.150.000,00 - Rp6.150.000,00 - -
  - - - - - - - - - -
Biaya Perlengkapan - - Rp1.750.000,00 - Rp1.750.000,00 - Rp1.750.000,00 - - -
Biaya Sewa - - Rp200.000,00 - Rp200.000,00 - Rp200.000,00 - - -
Biaya Penyusutan Peralatan - - Rp400.000,00 - Rp400.000,00 - Rp400.000,00 - - -
Biaya Penyusutan Kendaraan - - Rp1.000.000,00 - Rp1.000.000,00 - Rp1.000.000,00 - - -
Jumlah Rp21.150.000,00 Rp21.150.000,00 Rp3.550.000,00 Rp3.550.000,00 Rp22.550.000,00 Rp22.550.000,00 Rp7.550.000,00 Rp6.150.000,00 Rp15.000.000,00 Rp16.400.000,00
Rugi             - Rp1.400.000,00 Rp1.400.000,00 -
              Rp7.550.000,00 Rp7.550.000,00 Rp16.400.000,00 Rp16.400.000,00

SALON AYU SALON AYU


LAPORAN LABA RUGI LAPORAN PERUBAHAN MODAL
 PERIODE 31 DESEMBER 2009  PERIODE 31 DESEMBER 2009
Pendapatan Usaha     Rp6.150.000,00   Modal Awal Nn. Ayu Rp11.000.000,00
Biaya-Biaya :   Rugi Rp1.400.000,00
Biaya Listrik Rp600.000,00   Modal Akhir Nn. Ayu Rp9.600.000,00
Biaya Administrasi Rp300.000,00  
Biaya Gaji Rp3.300.000,00  
Biaya Perlengkapan Rp1.750.000,00  
Biaya Sewa Rp200.000,00  
Biaya Penyusutan Peralatan Rp400.000,00  
Biaya Penyusutan Kendaraan Rp1.000.000,00 +  
Total Biaya Rp7.550.000,00 -
Rugi     Rp1.400.000,00  

SALON AYU
NERACA
 PERIODE 31 DESEMBER 2009
Aktiva Lancar     Utang  
Kas Rp1.000.000,00 Utang Usaha Rp1.000.000,00
Pendapatan Diterima
Piutang Rp750.000,00 Dimuka Rp200.000,00
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp1.000.000,00 Utang Bank Rp1.000.000,00
Perlengkapan Rp250.000,00  
Aktiva Tetap   Modal  
Peralatan Rp2.000.000,00   Modal Nn. Ayu Rp9.600.000,00
(Rp1,200,000.00
Akumulasi Penyusutan Peralatan )    
Nilai Buku Peralatan Rp800.000,00  
Kendaraan Rp10.000.000,00    
(Rp2,000,000.00
Akumulasi Penyusutan Kendaraan )    
Nilai Buku Kendaraan Rp8.000.000,00  
Total Aktiva   Rp11.800.000,00 Total Pasiva Rp11.800.000,00
TUGAS 7
MATERI JURNAL UMUM, BUKU BESAR, DAN NERACA SALDO

PO. LOUNDRY
NERACA SALDO

Aktiva     Pasiva  
Kas dan Setara Kas   Rp50.000.000 Utang Usaha Rp10.000.000
Piutang Usaha   Rp25.000.000    
Rp150.000.00
Perlengkapan   Rp30.000.000 Utang Bank 0
Tanah   Rp75.000.000    
Rp125.000.00
Bangunan Rp40.000.000   Modal Tn. Beja Toyo 0
Akumulasi Depresiasi Bangunan Rp15.000.000      
Nilai Buku Bangunan   Rp25.000.000    
Rp100.000.00
Peralatan 0      
Akumulasi Depresiasi Peralatan Rp20.000.000      
Nilai Buku Peralatan   Rp80.000.000    
Rp285.000.00 Rp285.000.00
TOTAL AKTIVA   0 TOTAL UTANG dan MODAL 0

PENYELESAIAN TUGAS 7

PO. LOUNDRY
JURNAL UMUM

TANGGAL REKENING DEBIT KREDIT


  Kas Rp6.000.000  
  Piutang Usaha Rp14.000.000  
  Pendapatan Usaha   Rp20.000.000
  Perlengkapan Rp10.000.000  
  Utang Usaha   Rp10.000.000
  Biaya Air Rp5.000.000  
  Kas   Rp5.000.000
  Kas Rp20.000.000  
  Piutang Usaha   Rp20.000.000
  Utang Usaha Rp5.000.000  
  Kas   Rp5.000.000
  Kas Rp20.000.000  
  Pendapatan Usaha   Rp20.000.000
  Biaya Telepon dan Listrik Rp3.000.000  
  Kas   Rp3.000.000
  Biaya Gaji Rp10.000.000  
  Kas   Rp10.000.000
  Kas Rp10.000.000  
  Pendapatan Usaha   Rp10.000.000
  Biaya Perlengkapan Rp20.000.000  
  Perlengkapan   Rp20.000.000
       
  Rp123.000.000 Rp123.000.000
PO. LOUNDRY
BUKU BESAR (REKENING T)

KAS PERLENGKAPAN
DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
Rp50.000.000,00 Rp5.000.000,00 Rp30.000.000,00 Rp20.000.000,00
Rp6.000.000,00 Rp5.000.000,00 Rp10.000.000,00
Rp20.000.000,00 Rp3.000.000,00  
Rp20.000.000,00 Rp10.000.000,00  
Rp10.000.000,00
  Rp40.000.000,00 Rp20.000.000,00
  Rp20.000.000,00
 
  MODAL
  DEBIT KREDIT
  Rp125.000.000,00
 
 
 
Rp125.000.000,0
0
Rp106.000.000,00 Rp23.000.000,00
Rp83.000.000,00

PERALATAN BIAYA PERLENGKAPAN


DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
Rp100.000.000,00 Rp20.000.000,00
   

Rp100.000.000,0
0 Rp20.000.000,00

PENDAPATAN
DEBIT KREDIT
  Rp20.000.000,00
  Rp20.000.000,00
  Rp10.000.000,00
 
Rp50.000.000,00

BIAYA TELEPON DAN LISTRIK TANAH


DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
Rp3.000.000,00 Rp75.000.000,00
   

Rp3.000.000,00 Rp75.000.000,00

BIAYA GAJI AKUMULASI DEPRESIASI BANGUNAN


DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
Rp10.000.000,00   Rp15.000.000,00
   
 
Rp10.000.000,00 Rp15.000.000,00
UTANG USAHA AKUMULASI DEPRESIASI PERALATAN
DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
Rp5.000.000,00 Rp10.000.000,00   Rp20.000.000,00
  Rp10.000.000,00  
   
   
Rp5.000.000,00 Rp20.000.000,00
Rp15.000.000,00 Rp20.000.000,00

UTANG BANK PIUTANG USAHA


DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
  Rp150.000.000,00 Rp25.000.000,00 Rp20.000.000,00
  Rp14.000.000,00
   
   
Rp39.000.000,00 Rp20.000.000,00
Rp150.000.000,00 Rp19.000.000,00

BIAYA AIR BANGUNAN


DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
Rp5.000.000,00 Rp40.000.000,00
   
   
   

Rp40.000.000,0
Rp5.000.000,00 0

PO. LOUNDRY
NERACA SALDO

REKENING DEBIT KREDIT


Kas dan Setara Kas Rp83.000.000  
Piutang Usaha Rp19.000.000  
Perlengkapan Rp20.000.000  
Tanah Rp75.000.000  
Bangunan Rp40.000.000  
Akumulasi Depresiasi Bangunan   Rp15.000.000
Rp100.000.00
Peralatan 0  
Akumulasi Depresiasi Peralatan   Rp20.000.000
Utang Usaha   Rp15.000.000
Rp150.000.00
Utang Bank   0
Biaya Air Rp5.000.000  
Biaya Telepon dan Listrik Rp3.000.000  
Biaya Gaji Rp10.000.000  
Biaya Perlengkapan Rp20.000.000  
Rp125.000.00
Modal   0
Pendapatan Usaha   Rp50.000.000
JUMLAH Rp375.000.00 Rp375.000.00
0 0

TUGAS 8
MATERI PERUSAHAAN DAGANG
JURNAL UMUM, BUKU BESAR, NERACA SALDO, JURNAL PENYESUAIAN, NERACA LAJUR,
DAN LAPORAN KEUANGAN

UD. MERANA
NERACA SALDO
PERIODE 30 NOVEMBER 2011
REKENING DEBIT KREDIT
Kas Rp9.300.000
Piutang Dagang Rp3.500.000
Persediaan Barang Dagangan Rp5.000.000
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp2.000.000
Biaya Asuransi Dibayar Dimuka Rp1.200.000
Kendaraan Rp50.000.000
Akumulasi Depresiasi Kendaraan Rp10.000.000
Utang Dagang Rp6.000.000
Utang Bank Rp45.000.000
Modal Nn Melani Rp10.000.000
Jumlah Rp71.000.000 Rp71.000.000

Berikut transaksi-transaksi yang terjadi pada bulan Desember 2011 :


1 Desember Membayar biaya advertensi di AdiTV untuk bulan Desember Rp300.000
2 Desember Dijual barang dagangan pada UAD Rp5.000.000
4 Desember Dibeli barang dagangan dari PT. SMS Rp10.000.000 dengan syarat 2/10, n/30
6 Desember Menerima pelunasan dari pelanggan yang telah habis masa potongannya Rp3.000.000
9 Desember Dijual barang dagangan pada Nn. Ting-ting Rp5.000.000 dengan syarat 5/10, n/30
10 Desember Membayar biaya katering untuk makan pegawai UD. Merana Rp1.000.000
12 Desember Melunasi utang pada PT. SMS atas pembelian barang dagangan pada tanggal 4 Desember 2011
15 Desember Dijual barang dagangan pada PT. Untung Terus Rp15.000.000
18 Desember Menerima pelunasan dari Nn. Ting-ting atas penjualan barang dagangan tanggal 9 Desember
2011
20 Desember Membayar retribusi kebersihan tempat usaha Rp100.000
24 Desember Membayar angsuran utang bank Rp500.000, dengan bunga sebesar Rp45.000
27 Desember Dibeli barang dagangan dari UD. Profit Rp2.000.000
29 Desember Dijual barang dagangan pada CV. Majujur Rp7.500.000
30 Desember Dibeli barang dagangan dari PT. SMS Rp8.000.000 dengan syarat 2/10, n/30
31 Desember Dijual barang dagangan pada Tn. Tong-tong Rp2.000.000 dengan syarat 5/10, n/30

Diminta :
1. Jurnallah transaksi bulan Desember 2011
2. Potinglah jurnal di atas dalam buku besar tiap rekening
3. Buatlah neraca saldo periode 31 Desember 2011
4. Buatlah jurnal penyesuaian dengan tambahan informasi sebagai berikut :
a. Hasil dari stock opname persediaan barang dagangan Rp 4.000.000
b. Biaya sewa dibayar dimuka untuk dua tahun dan dibayarkan 2 Januari 2011
c. Biaya asuransi dibayar dimuka untuk dua tahun dan dibayarkan 2 Januari 2011
d. Kendaraan dibeli tanggal 2 Januari 2010, umur eknomis lima tahun, nilai residu nol dan menggunakan
metoda garis lurus
e. Gaji pegawai bulan Desember 2011 sebesar Rp1.000.000, dibayarkan tanggal 2 Januari 2012
5. Buatlah neraca lajur
6. Buatlah laporan keuangan

#maksud dari 2/10 adalah apabila dilunasi dalam 10 jangka waktu 0-10 hari sejak transaksi dilakukan maka
akan memperoleh potongan sebesar 2%
#maksud dari n/30 adalah batas jangka waktu pelunasan/pembayaran adalah paling lambat 30 hari sejak
transaksi dilakukan.

Atau berdasarkan Artikel Kompasiana yang berjudul “Syarat Pembayaran Barang Dagangan” oleh Klinik
Akuntansi diakses pada 18 Agustus 2016 pukul 07.24 WIB
Kredit diberikan kepada Danu Akbar sebagai Sumber Informasi Awal

Syarat pembayaran barang dagang merupakan perjanjian antara penjual dan pembeli atas pembayaran
barang dagang yang dibeli. Syarat pembayaran ini berkaitan dengan potongan tunai, jangka waktu pembayaran,
dan besarnya potongan yang diberikan. Berikut beberapa syarat pembayaran yang terjadi dalam perjanjian jual
beli secara kredit.
Pertama yaitu syarat n/30, artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah terjadi transaksi
jual beli. Dalam syarat ini tidak berlaku pemotongan jika dilakukan pembayaran lebih cepat. Dan juga tidak ada
denda jika dibayar terlambat. Apakah dengan demikian akan membuat kita bisa leluasa memilih kapan
dilakukan pembayaran? Tentu tidak. Syarat pembayaran tetap harus ditepati. Karena jika tidak maka aktiva
tetap tidak berwujud (goodwill) akan terkena imbasnya. Efek yang paling mungkin terjadi adalah hilangnya
kepercayaan mitra kita tersebut. Sehingga kerjasama kedepannya terancam tidak bisa dilanjutkan.
Kedua, syarat 2/10, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan sebelum 10 hari setelah terjadi
transaksi atau kurang akan mendapat potongan 2%, dan pembayaran faktur paling lambat 30 hari
setelah transaksi.
Ketiga, syarat 2/10, 1/15, n/10, artinya jika pembayaran dilakukan 10 hari atau kurang
akan mendapatkan potongan 2%. Namun, jika pembayaran dilakukan setelah 10 hari sampai 15 hari, akan
mendapatkan potongan 1%. Pembayaran faktur paling lambat 30 hari setelah transaksi.
Keempat, syarat EOM (end of month), artinya pembayaran dilakukan paling lambat pada akhir
bulan berjalan.
Dan terakhir adalah syarat n/10 EOM, artinya pembayaran harus dilunasi paling lambat 10 hari setelah
akhir bulan tanpa potongan.
Perlu diingat, jika dalam syarat pembayaran ada potongan dalam jangka waktu tertentu dalam hitungan
persen. Maka keterlambatan pembayaran biasanya juga akan diganjar denda dengan jumlah yang sama dalam
hitungan persen. Karena itu pembayaran harus sesuai dengan syarat pembayaran yang telah dibuat.
Syarat pembayaran akan sangat berguna bagi pembeli untuk menyiapkan biaya pembayaran dengan waktu yang
lebih renggang. Selain itu adanya syarat pembayaran akan memperjelas kapan terjadinya uang masuk dan uang
keluar dari kas perusahaan. Syarat pembayaran juga akan sangat berguna untuk menjaga kepercayaan dari mitra
kita dalam berjual beli.
PENYELESAIAN TUGAS 8

UD. MERANA
JURNAL UMUM
PER 31 DESEMBER 2011
Tanggal Rekening Ref Debit Kredit
1 Desember 2011 Biaya Advertensi   Rp300.000  
  Kas     Rp300.000
2 Desember 2011 Kas   Rp5.000.000  
  Penjualan     Rp5.000.000
Rp10.000.00
4 Desember 2011 Pembelian   0  
  Utang Dagang     Rp10.000.000
6 Desember 2011 Kas   Rp3.000.000  
  Piutang Dagang     Rp3.000.000
9 Desember 2011 Piutang Dagang   Rp5.000.000  
  Penjualan     Rp5.000.000
10 Desember 2011 Biaya Katering   Rp1.000.000  
  Kas     Rp1.000.000
Rp10.000.00
12 Desember 2011 Utang Dagang   0  
  Potongan Pembelian     Rp200.000
  Kas     Rp9.800.000
15 Desember 2011 Kas   Rp15.000.000  
  Penjualan     Rp15.000.000
18 Desember 2011 Kas   Rp4.750.000  
  Potongan Penjualan   Rp250.000  
  Piutang Dagang     Rp5.000.000
Biaya Retribusi
20 Desember 2011 Kebersihan   Rp100.000  
  Kas     Rp100.000
24 Desember 2011 Utang Bank   Rp500.000  
  Biaya Bunga   Rp45.000  
  Kas     Rp545.000
27 Desember 2011 Pembelian   Rp2.000.000  
  Kas     Rp2.000.000
29 Desember 2011 Kas   Rp7.500.000  
  Penjualan     Rp7.500.000
30 Desember 2011 Pembelian   Rp8.000.000  
  Utang Dagang     Rp8.000.000
31 Desember 2011 Piutang Dagang   Rp2.000.000  
  Penjualan     Rp2.000.000
Rp74.445.00
JUMLAH   0 Rp74.445.000
UD. MERANA
BUKU BESAR (REKENING T)
PER 31 DESEMBER 2011

KAS UTANG BANK


DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
Rp500.000,0
30-Nov-11 Rp9.300.000,00 Rp300.000,00 01-Des-11 24 Des 0 Rp45.000.000,00 30 Nov
05-Des-11 Rp5.000.000,00 Rp1.000.000,00 10-Des-11  
06-Des-11 Rp3.000.000,00 Rp9.800.000,00 12-Des-11  
15-Des-11 Rp15.000.000,00 Rp100.000,00 20-Des-11  
18-Des-11 Rp4.750.000,00 Rp545.000,00 24-Des-11
Rp500.000,0
29-Des-11 Rp7.500.000,00 Rp2.000.000,00 27-Des-11 0 Rp45.000.000,00
  Rp44.500.000,00
 
  MODAL Nn Melani
  DEBIT KREDIT
  Rp10.000.000,00 30 Nov
 
 
 
Rp10.000.000,00
Rp13.745.000,0
Rp44.550.000,00 0
Rp30.805.000,0
0

BIAYA ADVERTENSI BIAYA RETRIBUSI KEBERSIHAN


DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
1 Des Rp300.000,00 20 Des Rp100.000,00
   

Rp300.000,00 Rp100.000,00

BIAYA SEWA DIBAYAR DIMUKA BIAYA ASURANSI DIBAYAR DIMUKA


DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
30 Nov Rp2.000.000,00 30 Nov Rp1.200.000,00
   
 
Rp2.000.000,00 Rp1.200.000,00

PERSEDIAAN BARANG DAGANG AKUMULASI DEPRESIASI KENDARAAN


DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
30 Nov Rp5.000.000,00   Rp10.000.000,00 30 Nov
   
   
   
Rp5.000.000,00
Rp10.000.000,00
POTONGAN PENJUALAN BIAYA BUNGA
DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
18 Des Rp250.000,00 24 Des Rp45.000,00
   
   
   
Rp250.000,00 Rp45.000,00

UTANG DAGANG PIUTANG DAGANG


DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
12 Des Rp10.000.000,00 Rp6.000.000,00 30 Nov 30 Nov Rp3.500.000,00 Rp3.000.000,00 6 Des
  Rp10.000.000,00 4 Des 9 Des Rp5.000.000,00 Rp5.000.000,00 18 Des
  Rp8.000.000,00 30 Des 31 Des Rp2.000.000,00
 
Rp10.500.000,00 Rp8.000.000,00
Rp10.000.000,00 Rp24.000.000,00 Rp2.500.000,00
Rp14.000.000,0
0

PENJUALAN KENDARAAN
DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
  Rp5.000.000,00 2 Des 30 Nov Rp50.000.000,00
  Rp5.000.000,00 9 Des  
  Rp15.000.000,00 15 Des  
Rp7.500.000,00 29 Des
  Rp2.000.000,00 31 Des  

Rp34.500.000,00 Rp50.000.000,00

BIAYA KATERING POTONGAN PEMBELIAN


DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
10 Des Rp1.000.000,00   Rp200.000,00 12 Des
   
   
Rp1.000.000,00 Rp200.000,00

UD. MERANA
NERACA SALDO
PER 31 DESEMBER 2011
Rekening Debit Kredit
Kas Rp30.805.000  
Piutang Dagang Rp2.500.000  
Persediaan Barang Dagang Rp5.000.000  
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp2.000.000  
Biaya Asuransi Dibayar Dimuka Rp1.200.000  
Kendaraan Rp50.000.000  
Akumulasi Depresiasi Kendaraan   Rp10.000.000
Utang Dagang   Rp14.000.000
Utang Bank   Rp44.500.000
Modal Nn. Melan   Rp10.000.000
Biaya Advertensi Rp300.000  
Biaya Katering Rp1.000.000  
Biaya Retribusi Kebersihan Rp100.000  
Biaya Bunga Rp45.000  
Penjualan   Rp34.500.000
Pembelian Rp20.000.000  
Potongan Penjualan Rp250.000  
Potongan Pembelian   Rp200.000
Rp113.200.00 Rp113.200.00
JUMLAH 0 0

UD. MERANA
JURNAL PENYESUAIAN
PER 31 DESEMBER 2011
Tanggal Rekening Ref Debit Kredit
31 Desember 2011 Harga Pokok Penjualan Rp5.000.000  
  Persediaan Barang Dagang   Rp5.000.000
  Harga Pokok Penjualan Rp20.000.000  
  Pembelian   Rp20.000.000
  Potongan Pembelian Rp200.000  
  Harga Pokok Penjualan   Rp200.000
  Persediaan Barang Dagang Rp4.000.000  
  Harga Pokok Penjualan   Rp4.000.000
  Biaya Sewa Rp1.000.000  
  Biaya Sewa Dibayar Dimuka   Rp1.000.000
  Biaya Asuransi Rp600.000  
  Biaya Asuransi Dibayar Dimuka   Rp600.000
  Biaya Depresiasi Kendaraan Rp10.000.000  
  Akumulasi Depresiasi Kendaraan   Rp10.000.000
  Biaya Gaji Rp1.000.000  
  Utang Biaya Gaji     Rp1.000.000
JUMLAH   Rp41.800.000 Rp41.800.000
Neraca Saldo Sebelum Neraca Saldo Setelah
Laba Rugi Neraca
Rekening Disesuaikan Penyesuaian Disesuaikan
  Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Kas Rp30.805.000 - - - Rp30.805.000 - - - Rp30.805.000 -
Piutang Dagang Rp2.500.000 - - - Rp2.500.000 - - - Rp2.500.000 -
Persediaan Barang Dagang Rp5.000.000 - Rp4.000.000 Rp5.000.000 Rp4.000.000 - - - Rp4.000.000 -
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp2.000.000 - - Rp1.000.000 Rp1.000.000 - - - Rp1.000.000 -
Biaya Asuransi Dibayar Dimuka Rp1.200.000 - - Rp600.000 Rp600.000 - - - Rp600.000 -
Kendaraan Rp50.000.000 - - - Rp50.000.000 - - - Rp50.000.000 -
Akumulasi Depreasiasi Kendaraan - Rp10.000.000 - Rp10.000.000 - Rp20.000.000 - - - Rp20.000.000
Utang Dagang - Rp14.000.000 - - - Rp14.000.000 - - - Rp14.000.000
Utang Bank - Rp44.500.000 - - - Rp44.500.000 - - - Rp44.500.000
Modal Nn. Melani - Rp10.000.000 - - - Rp10.000.000 - - - Rp10.000.000
Biaya Advertensi Rp300.000 - - - Rp300.000 - Rp300.000 - - -
Biaya Katering Rp1.000.000 - - - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - - -
Biaya Retribusi Kebersihan Rp100.000 - - - Rp100.000 - Rp100.000 - - -
Biaya Bunga Rp45.000 - - - Rp45.000 - Rp45.000 - - -
Penjualan - Rp34.500.000 - - - Rp34.500.000 - Rp34.500.000 - -
Pembelian Rp20.000.000 - - Rp20.000.000 - - - - - -
Potongan Penjualan Rp250.000 - - - Rp250.000 - Rp250.000 - - -
Potongan Pembelian - Rp200.000 Rp200.000 - - - - - - -
  Rp113.200.000 Rp113.200.000 - - - - - - - -
Harga Pokok Penjualan - - Rp25.000.000 Rp4.200.000 Rp20.800.000 - Rp20.800.000 - - -
Biaya Sewa - - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - - -
Biaya Asuransi - - Rp600.000 - Rp600.000 - Rp600.000 - - -
Biaya Depresiasi Kendaraan - - Rp10.000.000 - Rp10.000.000 - Rp10.000.000 - - -
Biaya Gaji - - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - - -
Utang Biaya Gaji - - - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - - - Rp1.000.000
Jumlah     Rp41.800.000 Rp41.800.000 Rp124.000.000 Rp124.000.000 Rp35.095.000 Rp34.500.000 Rp88.905.000 Rp89.500.000
Rugi               Rp595.000 Rp595.000  
              Rp35.095.000 Rp35.095.000 Rp89.500.000 Rp89.500.000

UD. MERANA UD. MERANA


LAPORAN LABA RUGI LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PER 31 DESEMBER 2011 PER 31 DESEMBER 2011
Penjualan   Rp34.500.000    
Potongan Penjualan Rp250.000 -   Modal Nn. Melani Awal   Rp10.000.000  
  Rp34.250.000   Rugi Bersih Rp595.000 -
    Modal Nn. Melani Akhir   Rp9.405.000  
Harga Pokok Penjualan :  
Persediaan Awal Rp5.000.000   UD. MERANA
Pembelian Rp20.000.000   NERACA
Potongan Pembelian Rp200.000 -   PER 31 DESEMBER 2011
Barang Tersedia Dijual Rp24.800.000   Aktiva Pasiva
Persediaan Akhir Rp4.000.000   Kas Rp30.805.000 Utang Dagang Rp14.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp20.800.000 -   Piutang Dagang Rp2.500.000 Utang Bank Rp44.500.000
Laba Kotor Rp13.450.000   Persediaan Barang Dagang Rp4.000.000 Utang Biaya Gaji Rp1.000.000
    Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp1.000.000    
Modal Nn.
Biaya Usaha :   Biaya Asuransi Dibayar Dimuka Rp600.000 Melani Rp9.405.000
Rp50.000.00
Biaya Advertensi Rp300.000   Kendaraan 0    
Rp20.000.00
Biaya Katering Rp1.000.000   Akumulasi Depresiasi Kendaraan 0 -    
Biaya Retribusi Kebersihan Rp100.000   Nilai Buku Kendaraan Rp30.000.000    
Rp68.905.00
Biaya Bunga Rp45.000   Total Aktiva   0 Total Pasiva Rp68.905.000
Biaya Sewa Rp1.000.000  
Biaya Asuransi Rp600.000  
Biaya Depresiasi Kendaraan Rp10.000.000  
Biaya gaji Rp1.000.000  
Total Biaya Rp14.045.000 -
Rugi Bersih     Rp595.000  
TUGAS 9
MATERI JURNAL KHUSUS

Jurnal Khusus
Berikut ini transaksi-transaksi keuangan yang terjadi pada bulan Januari 2010 UD. MANTAP :
02-Jan Dibeli barang dagangan dari PT Bintang seharga 160.000.000 dengan termin 2/10, n/30
02-Jan Dijual barang dagangan kepada Tn. Tarigan senilai 50.000.000 dengan termin 1/10, n/30
04-Jan Dijual barangan dagangan kepadda Tn. Bramantyo senilai 80.000.000 dengan termin 2/10, n/30
04-Jan Dikembalikan barangan dagangan yang dibeli tanggal 2 Januari pada PT. Bintang seharga 20.000.000
08-Jan Dibayar seluruh utang kepada PT Bintang untuk pembelian tanggal 2 Januari
09-Jan Diterima pengembalian barang dagangan yang dibeli Tn. Bramantyo tanggal 4 Januari seharga 10.000.000
11-Jan Diterima pelunasan Tn Tarigan untuk penjualan barang dagangan tanggal 2 Jan
12-Jan Dibeli barang dagangan dari Fa. Mandala seharga 60.000.000 dengan termin 5/10, n/30. Disamping itu perusahaan memperoleh potongan tunai sebesar 10%
13-Jan Diterima pelunasan dari Tn. Bramantyo untuk penjualan tanggal 4 Januari
15-Jan Dibeli peralatan kantor seharga 90.000.000 dengan termin 1/10, n/30
16-Jan Dibayar biaya pengangkutan untuk pembelian barang dagangan yang dilakukan tanggal 12 Januari sebesar 6.000.000
18-Jan Dijual barang dagangan kepada Nn. Tiara sebesar 60.000.000 dengan termin 2/10, n/30
20-Jan Dijual barang dagangan seharga 40.000.000

Jurnallah transaksi keuangan di atas menggunakan Jurnal Penjualan (khusus untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit)
Jurnal penerimaan kas, Jurnal Pembelian (khusus untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan secara kredit) dan Jurnal Pengeluaran Kas
PENYELESAIAN TUGAS 9
UD. MANTAP
Jurnal Penjualan
 Per 31 Januari 2012
Tanggal Keterangan Syarat Jumlah
02-Jan Tn Tarigan 1/10, n/30 Rp50.000.000
04-Jan Tn Bramantyo 2/10, n/30 Rp80.000.000
18-Jan CV Tiara 2/10, n/30 Rp60.000.000
       
  Jumlah   Rp190.000.000

UD. MANTAP
Jurnal Pembelian
 Per 31 Januari 2012
Tanggal Keterangan Syarat Jumlah
02-Jan PT Bintang 2/10, n/30 Rp160.000.000
12-Jan Fa Mandala 5/10, n/30 Rp540.000.000
       
       
  Jumlah   Rp700.000.000

UD. MANTAP
Jurnal Penerimaan Kas
 Per 31 Januari 2012
Debit Kredit
Tangga
Keterangan Lain-Lain
l Kas Potongan Penjualan Piutang Dagang
Akun Jumlah
11-Jan Tn Tarigan Rp49.500.000 Rp500.000.000 Rp50.000.000    
13-Jan Tn Bramantyo Rp68.600.000 Rp1.400.000 Rp70.000.000    
Penjuala
20-Jan Penjualan Barang Dagang       n Rp40.000.000
             
  Jumlah Rp118.100.000 Rp501.400.000 Rp120.000.000 Rp0 Rp40.000.000
UD. MANTAP
Jurnal Pengeluaran Kas
 Per 31 Januari 2012
Debit Kredit
Tangga
Keterangan Lain-Lain Kas Potongan Pembelian
l Utang Dagang
Akun Jumlah    
08-Jan PT Bintang Rp140.000.000     Rp137.200.000 Rp2.800.000
16-Jan Fa Mandala   Biaya Angkut Pembelian Rp6.000.000 Rp6.000.000  
             
  Jumlah Rp140.000.000   Rp6.000.000 Rp143.200.000 Rp2.800.000

UD. MANTAP
Jurnal Umum
 Per 31 Januari 2012
Tanggal Rekening Debit Kredit
4 Januari Utang Dagang Rp20.000.000  
  Retur Pembelian   Rp20.000.000
9 Januari Retur Penjualan Rp10.000.000  
  Piutang Dagang   Rp10.000.000
15 Januari Peralatan Rp90.000.000  
  Utang Dagang   Rp90.000.000
       
  Jumlah Rp120.000.000 Rp120.000.000

TUGAS 10
MATERI JURNAL KHUSUS
UD. TING TONG
NERACA SALDO
PER 31 DESEMBER 2010
Rekening Debit Kredit
Kas Rp100.000.000
Piutang Usaha Rp150.000.000
Persediaan Berlian Rp2.000.000.000
Biaya Sewa Dibayar Di Muka Rp20.000.000
Peralatan Rp500.000.000
Akumulasi Depresiasi Peralatan Rp450.000.000
Utang Dagang Rp750.000.000
Utang Bank Rp400.000.000
Modal Nn. Ayu Ting Tong Rp1.170.000.000
Jumlah Rp2.770.000.000 Rp2.770.000.000
Berikut ini adalah transaksi-transaksi selama tahun 2011 :

2 Januari 2011 Membayar iklan di Adit Tv untuk satu tahun Rp 50.000.000


5 Januari 2011 Menerima pelunasan dari pelanggan yang sudah habis masa potongannya Rp 100.000.000
10 Januari 2011 Membeli berlian Rp 1.000.000.000 dengan syarat n/90, 5/30
25 Januari 2011 Membayar gaji pegawai Rp 1.000.000
31 Januari 2011 Menjual berlian Rp 350.000.000 dengan syarat n/90, 5/30
2 Februari 2011 Membeli berlian Rp 100.000.000
5 Februari 2011 Menerima pesanan cincin pernikahan Mas Sireon untuk acara pernikahan 20 November 2011 seharga Rp 10.000.000
dengan syarat n/270, 10/180 dan baru dibayar 25%
15 Februari 2011 Menjual berlian Rp 400.000.000 dengan syarat n/180, 10/20
25 Februari 2011 Membayar gaji pegawai Rp 1.000.000
3 Maret 2011 Membayar retribusi kebersihan tempat usaha untuk tahun 2011 Rp 1.200.000
10 Maret 2011 Menjual berlian Rp 50.000.000
20 Maret 2011 Membayar utang dagang yang habis masa potongannya Rp 250.000.000
25 Maret 2011 Membayar gaji pegawai Rp 1.000.000
31 Maret 2011 Membayar utang bank dengan perincian pokok pinjaman Rp 100.000.000 dan Rp 4.000.000 bunga pinjaman.
Transaksi di atas saudara diminta :
1. Jurnallah transaksi keuangan di atas ke dalam jurnal khusus
2. Neraca Saldo dan Laporan Keuangan

PENYELESAIAN TUGAS 10
UD. TING TONG
JURNAL PENJUALAN
Per 31 Maret 2011
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref
Piutang Dagang Penjualan
Jan-11 31 Menjual Berlian   Rp 350.000.000 Rp 350.000.000
Feb-11 5 Pesanan Cincin   Rp 7.500.000 Rp 7.500.000
  15 Menjual Berlian   Rp 400.000.000 Rp 400.000.000
           
     Jumlah   Rp 757.500.000 Rp 757.500.000

UD. TING TONG


JURNAL PENERIMAAN KAS
Per 31 Maret 2011
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Lain-lain
Kas Piutang Dagang Penjualan
Rekening Total
Jan-11 5 Pelunasan   Rp 100.000.000 Rp 100.000.000    
Feb-11 5 Pesanan Cincin   Rp 2.500.000   Rp 2.500.000
Mar-11 10 Penjualan Tunai Berlian   Rp 50.000.000   Rp 50.000.000
           
     Jumlah   Rp 152.500.000 Rp 100.000.000 Rp 52.500.000

UD. TING TONG


JURNAL PEMBELIAN
Per 31 Maret 2011
Re Debit Kredit
Tanggal Keterangan
f Pembelian Utang Dagang
Jan-11 10 Pembelian Berlian   Rp 1.000.000.000 Rp 1.000.000.000

Jumlah Rp 1.000.000.000 Rp 1.000.000.000

UD. TING TONG


JURNAL PENGELUARAN KAS
Per 31 Maret 2011
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Lain-lain
Utang Dagang Pembelian Kas
Rekening Total
Jan-11 2 Adi TV     Biaya Iklan Rp50.000.000 Rp50.000.000
  25 Gaji Pegawai     Biaya Gaji Rp1.000.000 Rp1.000.000
Pembelian Tunai
Rp100.000.000
Feb-11 2 Berlian     Rp100.000.000
  25 Gaji Pegawai     Biaya Gaji Rp1.000.000 Rp1.000.000
Mar-11 3 Retribusi Kebersihan     Biaya RetribusiKebersihan Rp1.200.000 Rp1.200.000
Rp250.000.00
  20 Pembayaran Utang   0     Rp250.000.000
  25 Gaji Pegawai     Biaya Gaji Rp1.000.000 Rp1.000.000
Pembayaran Utang Rp100.000.00
  31 Bank     Utang Bank 0  
          Biaya Bunga Rp4.000.000 Rp104.000.000

Rp250.000.00 Rp158.200.00
    Jumlah   0 Rp100.000.000   0 Rp508.200.000 

Rekapitulasi Jurnal Penjualan


Debit Kredit
Piutang Dagang Rp 757.500.000 Penjualan Rp 757.500.000
       

Rekapitulasi Jurnal Pembelian


Debit Kredit
Pembelian Rp 1.000.000.000 Utang Dagang Rp 1.000.000.000
       

Rekapitulasi Jurnal Penerimaan Kas


Debit Kredit
Ka Rp 152.500.000 Piutang Dagang Rp 100.000.000
s
    Penjualan Rp 52.500.000

Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas


Debit Kredit
Utang Dagang Rp 250.000.000 Kas Rp 508.200.000
Biaya Iklan Rp 50.000.000    
Biaya Gaji Rp 3.000.000    
Pembelian Rp 100.000.000    
Biaya Kebersihan Rp 1.200.000    
Utang Bank Rp 100.000.000    
Biaya Bunga Rp 4.000.000    
       
       

UD. TING TONG


NERACA SALDO
Per 31 Maret 2011
REKENING DEBIT KREDIT
Kas    Rp255.700.000
Piutang Dagang Rp807.500.000  
Persediaan Berlian Rp2.000.000.000  
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp20.000.000  
Peralatan Rp500.000.000  
Akumulasi Depresiasi Peralatan   Rp450.000.000
Utang Dagang   Rp1.500.000.000
Utang Bank   Rp300.000.000
Modal Nn. Ayu Ting Tong   Rp1.170.000.000
Penjualan   Rp810.000.000
Pembelian  Rp1.100.000.000  
Biaya Iklan Rp50.000.000  
Biaya Gaji Rp3.000.000  
Biaya Kebersihan Rp1.200.000  
Biaya Bunga Rp4.000.000  
Jumlah Rp4.485.700.000 Rp4.485.700.000

UD. TING TONG


LAPORAN LABA/RUGI
Periode 31 Maret 2011
Penjualan         Rp 810.000.000
Persediaan Awal Rp 2.000.000.000  
Pembelian Rp 1.100.000.000  
  Barang Tersedia di Jual Rp 3.100.000.000  
Persediaan Akhir Rp (2.500.000.000)  
  Harga Poko Penjualan Rp (600.000.000)
  Laba Kotor Penjualan Rp 210.000.000
Biaya Operasi :  
  Biaya Iklan Rp 50.000.000  
  Biaya Gaji Rp 3.000.000  
  Biaya Retribusi Kebersihan Rp 1.200.000  
  Biaya Bunga Rp 4.000.000  
  Total Biaya Operasi Rp (58.200.000)
      Laba Bersih     Rp 151.800.000

UD. TING TONG


LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Periode 31 Maret 2011
Modal Awal Nn. Ayu Ting Tong     Rp 1.170.000.000
Laba + Rp 151.800.000
Modal Akhir Nn. Ayu Ting Tong     Rp 1.321.800.000

UD. TING TONG


LAPORAN NERACA
Periode 31 Maret 2011
Harta     Kewajiban  
  Kas Rp (255.700.000) Utang  
  Piutang Dagang Rp 807.500.000 Utang Dagang Rp 1.500.000.000
  Persediaan Akhir Rp 2.500.000.000 Utang Bank Rp 300.000.000
  Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp 20.000.000 Total Utang Rp 1.800.000.000
  Peralatan Rp 500.000.000 Modal  
  Akumulasi Depresiasi Peralatan Rp (450.000.000) Modal Nn. Ayu Ting Tong Rp 1.321.800.000
  Rp 50.000.000  
  Total Aktiva   Rp 3.121.800.000      Total Kewajiban dan Modal Rp 3.121.800.000
AKUNTANSI PENGANTAR II
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
SOAL-SOAL DAN PEMBAHASAN

Contoh Pembelian :
Berikut Akuisisi Perusahaan A pada Perusahaan B :
Harga Pasar Aset Perusahaan B :
Tanah : Rp 20.000.000.000
Bangunan : Rp 30.000.000.000
Mesin-mesin : Rp 15.000.000.000

Perusahaan B dijual pada Perusahaan A dengan harga paket Rp 55.000.000.000. Buat Jurnal Akuisisi !

Jurnal :
Tanah (20/65 x 55 M) Rp 16.923.076.920
Bangunan (30/65 x 55 M) Rp 25.384.615.380
Mesin-Mesin (15/65 x 55 M) Rp 12.692.307.690
Kas Rp 55.000.000.000
IFRS – Akhir Tahun dilakukan revaluasi aset. Misal Tanah dipasarkan seharga Rp 25 M

Tanah XXX
Laba Penilaian Kembali Aset XXX ----- PPh
#Kalau menerima manfaat dianggap penghasilan

Contoh Depresiasi :
PT. ABC membeli mesin dengan harga perolehan Rp 1.200.000.000 umur ekonomis 5 tahun dan akhir tahun
ke-5 diperkirakan mesin tersebut berharga Rp 100.000.000, dan selama 5 tahun mempunyai produktifitas
sebanyak 1.000.000 Kg.
Buatlah Depresiasi dengan metode aktivitas, metode garis lurus dan metode beban menurun.

Metode Aktivitas :
Tarif Depresiasi = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Unit Produksi
= (Rp 1.200.000.000 – Rp 100.000.000) / 1.000.000 Kg
= (Rp 1.100.000.000) / 1.000.000 Kg
= Rp 1.100 / Kg
Untuk Besarnya Depresiasi per tahun ditentukan oleh unit produksi tiap tahun. Misal tahun ke-1 diproduksi
sebanyak 100.000 Kg maka besarnya depresiasi pada tahun ke-1 :
Depresiasi = Tarif Depresiasi x Unit Produksi
= Rp 1.100 x 100.000
= Rp 110.000.000

Metode Garis Lurus :


Depresiasi = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Umur Ekonomis
= (Rp 1.100.000.000) / 5 tahun
= Rp 220.000.000 / tahun
Atau
Tarif Depresiasi = 100% / Umur Ekonomis
= 100% / 5 tahun
= 20%
Depresiasi = 20% x (Harga Perolehan – Nilai Residu)
= 20% x Rp 1.100.000.000
= Rp 220.000.000

Metode Saldo Menurun : ( 2 kali tarif metode garis lurus)


Depresiasi = 2 X ((Harga Perolehan) / Umur Ekonomis)
= 2 X ((Rp 1.200.000.000) / 5 tahun)
= 2 X Rp 240.000.000
= Rp 480.000.000 / tahun
Atau
Tarif Depresiasi = 2 X (100% / Umur Ekonomis)
= 2 X (100% / 5 tahun)
= 40%
Depresiasi = 40% x (Harga Perolehan)
= 40% x Rp 1.200.000.000
= Rp 480.000.000
Metode Angka Tahun :
Tarif Depresiasi = Tahun Terdepresiasi / Jumlah Tahun
Fast Solution menentukan jumlah tahun n (n + 1) / 2 , dimana n = umur ekonomis

Depresiasi Tahun 1 = Tarif Depresiasi x (Harga Perolehan – Nilai Residu)


= 5/15 x (Rp 1.200.000.000 – Rp 100.000.000)
= 5/15 x (Rp 1.100.000.000)
= Rp 366.666.666,7

Depresiasi Tahun 2 = Tarif Depresiasi x (Harga Perolehan – Nilai Residu)


= 4/15 x (Rp 1.200.000.000 – Rp 100.000.000)
= 4/15 x (Rp 1.100.000.000)
= Rp 293.333.333,3

Contoh Metode Depresiasi Khusus :


Metode Depresiasi Khusus : (Metode Kelompok dan Gabungan)

Aktiva Harga Perolehan Nilai Residu Umur Ekonomis


Mobil Rp 145.000.000 Rp 25.000.000 3 Tahun
Truk Rp 44.000.000 Rp 4.000.000 4 Tahun
Mobil Rp 35.000.000 Rp 5.000.000 5 Tahun
Asumsi : Metode Depresiasi Garis Lurus, Buatlah jurnal depresiasinya !

Depresiasi Mobil = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Umur Ekonomis


= (Rp 145.000.000 – Rp 25.000.000) / 3 Tahun
= (Rp 120.000.000) / 3 Tahun
= Rp 40.000.000

Depresiasi Truk = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Umur Ekonomis


= (Rp 44.000.000 – Rp 4.000.000) / 4 Tahun
= (Rp 40.000.000) / 4 Tahun
= Rp 10.000.000

Depresiasi Mobil Van = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Umur Ekonomis


= (Rp 35.000.000 – Rp 5.000.000) / 5 Tahun
= (Rp 30.000.000) / 5 Tahun
= Rp 6.000.000

Total Depresiasi = Depresiasi Mobil + Depresiasi Truk + Depresiasi Mobil Van


= Rp 40.000.000 + Rp 10.000.000 + Rp 6.000.000
= Rp 56.000.000

Jurnal :
Biaya Depresiasi Kendaraan Rp 56.000.000
Akumulasi Depresiasi Kendaraan Rp 56.000.000

Contoh Penurunan Nilai :


PT. ABC mempunyai mesin dengan harga perolehan Rp 1.500.000.000 umur ekonomis 5 tahun dan akhir tahun
ke-5 diperkirakan mesin tersebut berharga nol dan menggunakan metode garis lurus.
Pada akhir tahun ke-3 terdapat kebijakan penilaian kembali mesin sebesar Rp 400.000.000.
Buatlah jurnal yang diperlukan dan depresiasi tahun ke-4 dan ke-5 !

Nilai Buku Tahun ke-3 = Harga Perolehan – Akumulasi Depresiasi s/d tahun ke-3
= Rp 1.500.000.000 – Rp 900.000.000
= Rp 600.000.000

Jurnal :
Kerugian Penurunan Nilai Aset Rp 200.000.000 -- masuk ke Laporan Laba Rugi
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 200.000.000
(Nilai Buku Tahun ke-3 – Nilai Penilaian Kembali)

Tahun ke-4 dan ke-5 :


Sisa Nilai Buku = Rp 400.000.000
Biaya Depresiasi = Rp 400.000.000 / 2 Tahun = Rp 200.000.000
Jurnal tahun ke-4 dan ke-5 :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 200.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 200.000.000
Contoh Penurunan Nilai :
PT. ABC mempunyai mesin dengan harga perolehan Rp 1.500.000.000 umur ekonomis 5 tahun dan akhir tahun
ke-5 diperkirakan mesin tersebut berharga nol dan menggunakan metode angka tahun.
Pada akhir tahun ke-3 terdapat kebijakan penilaian kembali mesin sebesar Rp 200.000.000.
Buatlah jurnal yang diperlukan dan depresiasi tahun ke-4 dan ke-5 !

Depresiasi Tahun 1 = Tarif Depresiasi x (Harga Perolehan – Nilai Residu)


= 5/15 x (Rp 1.500.000.000)
= Rp 500.000.000

Depresiasi Tahun 2 = Tarif Depresiasi x (Harga Perolehan – Nilai Residu)


= 4/15 x (Rp 1.500.000.000)
= Rp 400.000.000

Depresiasi Tahun 3 = Tarif Depresiasi x (Harga Perolehan – Nilai Residu)


= 3/15 x (Rp 1.500.000.000)
= Rp 300.000.000

Akumulasi Depresiasi s/d tahun ke-3 = Rp 500.000.000 + Rp 400.000.000 + Rp 300.000.000


= Rp 1.200.000.000

Nilai Buku Tahun Ke-3 = Harga Perolehan – Akumulasi Depresiasi s/d tahun ke-3
= Rp 1.500.000.000 – Rp 1.200.000.000
= Rp 300.000.000

Jurnal :
Kerugian Penurunan Nilai Aset Rp 100.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 100.000.000
(Nilai Buku tahun ke-3 – Nilai Penilaian Kembali)

Ada 2 Cara Menentukan Depresiasi Tahun Ke-4 dan Ke-5 :


Harga Perolehan Awalnya Rp 1.500.000.000 , Nilai Residu Rp 0, Umur Ekonomis 5 Tahun
Pada Tahun Akhir Tahun Ke-3, Penilaian Kembali Mesin sebesar Rp 200.000.000
Cara 1 : Menghitung Dari Awal
Harga Perolehan = Rp 1.500.000.000
Kerugian Penurunan Nilai = Rp 100.000.000 –
Harga Perolehan (Setelah Penurunan Nilai) = Rp 1.400.000.000

Depresiasi Tahun ke-4 = Tarif Depresiasi x Nilai Aset


= 2/15 x Rp 1.400.000.000
= Rp 186.666.666,67

Depresiasi Tahun ke-5 = Tarif Depresiasi x Nilai Aset


= 1/15 x Rp 1.400.000.000
= Rp 93.333.333,33

Cara 2 : Tidak Perlu Menghitung Dari Awal


Cara ini berbeda dengan cara yang saya tangkap setelah diajarkan oleh dosen, karena cara yang diajarkan dosen
kurasa ada keganjilan, maka saya menggunakan caraku sendiri yakni :

Nilai Buku Akhir Tahun Ke-3 = Rp 300.000.000


Kerugian Penurunan Nilai = Rp 100.000.000 –
Nilai Buku Awal Tahun Ke-4 = Rp 200.000.000

Depresiasi Tahun ke-4 = Tarif Depresiasi x Nilai Aset


= 2/3 x Rp 200.000.000
= Rp 133.333.333,33

Depresiasi Tahun ke-5 = Tarif Depresiasi x Nilai Aset


= 1/3 x Rp 200.000.000
= Rp 66.666.666,67

Contoh Kenaikan Nilai :


PT. ABC mempunyai mesin dengan harga perolehan Rp 1.500.000.000, umur ekonomis lima tahun dan akhir
tahun ke-5 diperkirakan mesin tersebut berharga nol dan menggunakan metode garis lurus.
Pada akhir tahun ke-3 terdapat kebijakan penilaian kembali mesin sebesar Rp 800.000.000.
Buatlah jurnal yang diperlukan dan depresiasi tahun ke-4 dan ke-5 !

Nilai Buku Tahun ke-3 = Harga Perolehan – Akumulasi Depresiasi s/d tahun ke-3
= Rp 1.500.000.000 – Rp 900.000.000
= Rp 600.000.000

Jurnal :
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 200.000.000
Keuntungan Penilaian Kembali Rp 200.000.000 -- ke Laporan Laba Rugi
(Nilai Buku Tahun ke-3 – Nilai Penilaian Kembali)

Tahun ke-4 dan ke-5 :


Sisa Nilai Buku = Rp 800.000.000
Biaya Depresiasi = Rp 800.000.000 / 2 Tahun = Rp 400.000.000
Jurnal tahun ke-4 dan ke-5 :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 400.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 400.000.000

Contoh Penggantian Metode Depresiasi :


PT. ABC mempunyai mesin dengan harga perolehan Rp 1.500.000.000, umur ekonomis lima tahun dan akhir
tahun ke-5 diperkirakan mesin tersebut berharga nol dan menggunakan metode garis lurus.
Pada akhir tahun ke-3 terdapat kebijakan mengubah metode depresiasi menggunakan angka tahun.
Buatlah jurnal yang diperlukan dan depresiasi tahun ke-4 dan ke-5 !

Nilai Buku :
Metode Garis Lurus = Rp 600.000.000 (Hrg Perolehan – Akum. Dep. s/d akhir tahun ke-3)
Metode Angka Tahun = Rp 300.000.000 (Hrg Perolehan – Akum. Dep. s/d akhir tahun ke-3)
Rp 300.000.000

Jurnal :
Kerugian Penggantian Metode Akuntansi Rp 300.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 300.000.000

Jurnal tahun ke-4 dan ke-5 : (Metode Angka Tahun)

Tahun ke-4 : 2/15 x Rp 1.500.000.000 = Rp 200.000.000


Biaya Depresiasi Mesin Rp 200.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 200.000.000

Tahun ke-5 : 1/15 x Rp 1.500.000.000 = Rp 100.000.000


Biaya Depresiasi Mesin Rp 100.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 100.000.000

Contoh Kapitalisasi Biaya Depresiasi :


PT. ABC mempunyai mesin dengan harga perolehan Rp 1.500.000.000, umur ekonomis lima tahun dan akhir
tahun ke-5 diperkirakan mesin tersebut berharga nol dan menggunakan metode garis lurus.
Pada akhir tahun ke-2 terdapat kebijakan dilakukan reparasi sebesar Rp 300.000.000 dan menambah umur
ekonomis 5 tahun.
Buatlah jurnal yang diperlukan dan depresiasi tahun ke-4 dan ke-5 !

Jurnal Depresiasi :
Depresiasi tahun ke-1 :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 300.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 300.000.000

Depresiasi tahun ke-2 :


Biaya Depresiasi Mesin Rp 300.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 300.000.000

Jurnal Reparasi :
Mesin Rp 300.000.000
Kas / Utang Rp 300.000.000
(Jadi, Nilai Buku Mesin mengalami kenaikan sebesar Rp 300.000.000 akibat reparasi, awalnya pada akhir tahun
ke-2 senilai (Rp 1.500.000- Rp 600.000.000 = Rp 900.000.000), sekarang berubah menjadi (Rp 900.000.000 +
Rp 300.000.000= Rp 1.200.000.000)

Cara 1 : Tidak Menghitung Dari Awal


Nilai Buku setelah reparasi = Rp 1.200.000.000
Nilai Residu = Rp 0
Sisa Manfaat setelah reparasi = 5 tahun

Depresiasi = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Umur Ekonomis


= Rp 1.200.000.000 / 5 tahun
= Rp 240.000.000

Jurnal Depresiasi :
Karena menggunakan metode garis lurus, maka besarnya Depresiasi untuk setiap tahun adalah sama.
Depresiasi tahun ke-3 :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 240.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 240.000.000

Depresiasi tahun ke-4 :


Biaya Depresiasi Mesin Rp 240.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 240.000.000

Dst.... hingga tahun ke-7

Cara 2 : Menghitung Dari Awal


Harga Perolehan = Harga Perolehan + Biaya Reparasi
= Rp 1.500.000.000 + Rp 300.000.000
Nilai Residu = Rp 0
Umur Ekonomis = 2 tahun + 5 tahun
= 7 Tahun

Lama 5 Tahun : (sebelum reparasi)


Depresiasi = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Umur Ekonomis
= Rp 1.500.000.000 / 5 tahun
= Rp 300.000.000 / tahun
Baru 7 Tahun : (setelah reparasi)
Depresiasi = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Umur Ekonomis
= Rp 1.800.000.000 / 7 Tahun
= Rp 257.142.857,1

Jurnal Depresiasi :
Karena menggunakan metode garis lurus, maka besarnya Depresiasi untuk setiap tahun adalah sama.
Depresiasi tahun ke-3 :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 257.142.857,1
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 257.142.857,1

Depresiasi tahun ke-4 :


Biaya Depresiasi Mesin Rp 257.142.857,1
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 257.142.857,1

Dst.... hingga tahun ke-7

Jurnal : Mengakui Reparasi sebagai Pendapatan


Biaya Depresiasi sebelum reparasi adalah Rp 300.000.000 dan telah berjalan selama 2 tahun.
Biaya Depresiasi setelah reparasi adalah Rp 257.142.857,1.
Untuk tahun 1 dan 2 yang belum mengalami reparasi terjadi selisih sebesar :
(Rp 300.000.000 – Rp 257.142.857,1) x 2 tahun = Rp 85.714.286

Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 85.714.286


Pendapatan Lain-lain Rp 85.714.286
Contoh Deplesi :
MacClede Co mengakuisisi hak penguasaan tanah seluas 1.000 Ha di Alaska. Biaya Lease $50.000, Biaya
Eksplorasi $100.000, Biaya Pengembangan $850.000.
MacClede Co mengestimasi tambang tersebut menghasilkan 100.000 ons emas.

Tarif Deplesi = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Unit Produksi


= ($ 1.000.000 – 0) / 100.000 ons
= $ 10 / ons
Misal, pada tahun pertama perusahaan MacClede menghasilkan 2.000 ons emas, maka besarnya depresiasi
untuk tahun pertama adalah :
Deplesi = $10 / ons x 2.000 ons
= $ 20.000
Jurnal :
Biaya Deplesi Emas $ 20.000
Akumulasi Deplesi Emas $ 20.000

Contoh Aktiva Tidak Berwujud :


PT. ABC membeli hak dagang burger merk BIG sebesar Rp 1.000.000.000. PT. ABC memprediksi pada tahun
pertama memperoleh Net Cash Flow Rp 90.000.000 dan tiap tahunnya mengalami kenaikan 10% dari tahun
sebelumnya Hak Dagang tersebut selama 10 tahun.
Diminta :
1. Jurnal Transaksi Pembelian
2. Jurnal Amortisasi dengan Metode Satuan Hasil

Jurnal Transaksi Pembelian :


Hak Dagang Rp 1.000.000.000
Kas Rp 1.000.000.000

Jurnal Amortisasi :

Tahun 1 = Rp 90.000.000
Tahun 2 = Rp 99.000.000
Tahun 3 = Rp 108.900.000
Tahun 4 = Rp 119.790.000
Tahun 5 = Rp 131.767.000
Tahun 6 = Rp 144.945.900
Tahun 7 = Rp 159.440.490
Tahun 8 = Rp 175.384.539
Tahun 9 = Rp 192.922.992
Tahun 10 = Rp 212.215.292
Rp 1.434.368.214,09

Tahun 1 = (Rp 90.000.000 / 1.434.368.214) x Rp 1.000.000.000


=

Biaya Amortisasi Hak Dagang Rp


Akumulasi Amortisasi Hak Dagang Rp
Atau
Biaya Amortisasi Hak Dagang Rp
Hak Dagang Rp

Tambahan Soal :
Pada awal tahun ke-9 burger merk BIG sudah tidak laku dijual di pasaran karena kualitas pesaing yang lebih
baik. Buatlah jurnalnya !

Jurnal :

Akumulasi Amortisasi Hak Dagang Rp


Kerugian Penghentian Aktiva Tidak Berwujud Rp
Hak Dagang Rp 1.000.000.000
atau
Kerugian Penghentian Aktiva Tidak Berwujud Rp
Hak Dagang Rp
(Nilai Buku Akhir ke-8)
Contoh Pembelian Perusahaan :
PT. ABC membeli PT. XYZ sebesar Rp 75.000.000. Berikut Neraca PT. XYZ :
Asumsi harga pasar sama dengan harga perolehan.

Aktiva Pasiva
Kas Rp 10.000.000 Utang Rp 60.000.000
Piutang Rp 20.000.000 Modal Rp 40.000.000
Persediaan Rp 30.000.000
Aktiva Tetap Rp 40.000.000
Total Rp 100.000.000 Total Rp 100.000.000
Buatlah jurnal yang dibuat PT. ABC !

Perhitungan Goodwill :
Harga Beli Rp 75.000.000
Aktiva :
Kas Rp 10.000.000
Piutang Rp 20.000.000
Persediaan Rp 30.000.000
Aktiva Tetap Rp 40.000.000 +
Jumlah Aktiva Rp 100.000.000
Kewajiban :
Utang Rp 60.000.000
Jumlah Utang Rp 60.000.000 –
Aktiva Bersih Rp 40.000.000 –
Goodwill Rp 35.000.000

Jurnalnya :
Piutang Rp 20.000.000
Persediaan Rp 30.000.000
Aktiva Tetap Rp 40.000.000
Goodwill Rp 35.000.000
Utang Rp 60.000.000
Kas Rp 65.000.000
(Kas Rp 75.000.000 – Rp 10.000.000 = Rp 65.000.000)

Contoh Ekuitas :
Perusahaan menjual saham biasa 1.000.000 lembar dengan nilai pari Rp 1.000 / lembar dan saham preferen
10.000 lembar dengan nilai pari Rp 10.000 / lembar.
Transaksi yang terjadi,
1/4 16 Perusahaan menjual saham biasa 600.000 lembar dengan harga Rp 1.400 / lembar.
3/4 16 Perusahaan menjual saham preferen 4.000 lembar dengan harga Rp 9.500 / lembar.
4/4 16 Perusahaan menjual saham biasa 400.000 lembar dengan harga Rp 950 / lembar.
7/4 16 Perusahaan menjual saham preferen 6.000 lembar dengan harga Rp 11.000 / lembar.

Jurnal 1/4 16 :
Kas Rp 840.000.000
Agio Modal Saham Biasa Rp 240.000.000
Modal Saham Biasa Rp 600.000.000

Jurnal 3/4 16 :
Kas Rp 38.000.000
Disagio Modal Saham Preferen Rp 2.000.000
Modal Saham Preferen Rp 40.000.000

Jurnal 4/4 16 :
Kas Rp 380.000.000
Disagio Modal Saham Biasa Rp 20.000.000
Modal Saham Biasa Rp 400.000.000
Jurnal 7/4 16 :
Kas Rp 66.000.000
Agio Modal Saham Preferen Rp 6.000.000
Modal Saham Preferen Rp 60.000.000
Neraca Modal Saham Biasa :
Modal Saham Biasa Rp 1.000.000.000
Agio Saham Biasa Rp 220.000.000 +
Modal Saham Biasa Disetor Rp 1.220.000.000

Neraca Modal Saham Preferen :


Modal Saham Preferen Rp 100.000.000
Agio Saham Preferen Rp 4.000.000 +
Modal Saham Preferen Disetor Rp 104.000.000

Contoh Ekuitas :
Perusahaan menjual saham biasa 1.000.000 lembar dengan nilai pari Rp 1.000 / lembar dan saham preferen
10.000 lembar dengan nilai pari Rp 10.000 / lembar.
Perusahaan tersebut menjual semua saham biasa dan preferen sebesar Rp 900.000.000

Saham Biasa = Rp 1.000 / lembar x 1.000.000 lembar = Rp 1.000.000.000


Saham Perefen = Rp 10.000 / lembar x 10.000 lembar = Rp 100.000.000 +
= Rp 1.100.000.000

Alokasi Saham Biasa = (Rp 1.000.000.000 / Rp 1.100.000.000) x Rp 900.000.000


= Rp 818.181.818,2

Alokasi Saham Preferen = (Rp 100.000.000 / Rp 1.100.000.000) x Rp 900.000.000


= Rp 81.818.181,8

Jurnal :
Kas Rp 900.000.000
Disagio Saham Biasa Rp 181.818.181,8
Disagio Saham Preferen Rp 18.181.818,2
Modal Saham Biasa Rp 1.000.000.000
Modal Saham Preferen Rp 100.000.000
(Disagio Saham Biasa Rp 1.000.000.000 – Rp 818.181.818,2 = Rp 181.818.181,8)
(Disagio Saham Preferen Rp 100.000.000 – Rp 81.818.181,8 = Rp 18.181.818,2)

Lanjutan :
1/5 16 Perusahaan yang menjual saham biasa dengan cara lumpsum membeli
kembali saham biasa sebanyak 100.000 lembar dengan harga Rp 800 / lembar
10/5 16 Perusahaan menjual kembali semua saham yang dibeli kembali tanggal 1/5 16
dengan harga Rp 1.200 / lembar

Jurnal 1/5 16 :
Modal Saham Biasa Treasury Rp 80.000.000
Kas Rp 80.000.000

Laporan di Neraca :
Modal Saham Biasa XXX
Disagio Modal Saham Biasa (XXX)
Modal Saham Biasa Treasury XXX

Jurnal 10/5 16 :
Kas Rp 120.000.000
Modal Saham Biasa Treasury Rp 80.000.000
Modal Disetor dari Saham Treasury Rp 40.000.000
Materi Dividen
Dividen dibagikan dalam bentuk :
1. Tunai
2. Properti
3. Likuidasi (lebih terkait kemampuan perusahaan)
4. Saham

Saat Pengumuman :
Laba Ditahan Rp XXX
Utang Dividen Rp XXX

Pembagian Tunai :
Utang Dividen Rp XXX
Kas Rp XXX

Pembagian Properti : (misal Kendaraan Bekas Operasional)


Utang Dividen Rp XXX
Akumulasi Depresiasi Kendaraan Rp XXX
Kendaraan Rp XXX

Pembagian Dividen Likuidasi :


Perusahaan mengumumkan pembagian dividen Rp 1.200.000, namun perusahaan membagikan dividen tunai Rp
900.000
Saat Pengumuman :
Laba Ditahan Rp 900.000
Tambahan Modal Disetor Rp 300.000
Utang Dividen Rp 1.200.000

Saat Pembayaran :
Utang Dividen Rp 1.200.000
Kas Rp 1.200.000

Pembagian Saham :
Contoh perusahaan mengeluarkan dividen saham biasa sebesar 10.000 lembar dengan harga pasar Rp 1.100 /
lembar, nilai pari Rp 1.000 / lembar.

Jurnal :
Laba Ditahan Rp 11.000.000
Modal Saham Biasa Rp 10.000.000
Agio Modal Saham Biasa Rp 1.000.000

SOAL DARI TUGAS


Soal 1 :
Data Perusahaan terkait aset mesin A :
Harga perolehan Rp 500.000.000, umur ekonomis 5 tahun, nilai residu nol (Depresiasi Angka Tahun). Pada
awal tahun ke empat mesin A ditukar dengan mesin baru yang lebih efisien seharga Rp 600.000.000 dengan
menambah uang Rp 100.000.000. Buatlah jurnalnya !
Harga Perolehan = Rp 500.000.000
Umur Ekonomis = 5 tahun
Nilai Residu = Rp 0
Metode Depresiasi mesin A = Metode Angka Tahun

Depresiasi Tahun ke-1 = 5/15 x Rp 500.000.000 = Rp 166.666.666,7


Depresiasi Tahun ke-2 = 4/15 x Rp 500.000.000 = Rp 133.333.333,3
Depresiasi Tahun ke-3 = 3/15 x Rp 500.000.000 = Rp 100.000.000 +
Akumulasi Depresiasi s/d Tahun ke-3 = Rp 400.000.000

Harga Perolehan = Rp 500.000.000


Akumulasi Depresiasi = Rp 400.000.000 -
Nilai Buku Awal Tahun ke-4 = Rp 100.000.000

Jurnal :
Aktiva Tetap – Mesin B Rp 600.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin A Rp 400.000.000
Aktiva Tetap – Mesin A Rp 500.000.000
Kas Rp 100.000.000
Laba Penghentian Aktiva Tetap Rp 400.000.000
Soal 2 :
Data aset mesin perusahaan sebagai berikut :
Harga perolehan Rp 5.000.000.000, umur ekonomis 5 tahun nilai residu nol (depresiasi garis lurus). Pada awal
tahun ketiga perusahaan melakukan perbaikan sebesar Rp 2.000.000 sehingga sisa umur ekonomis bertambah
menjadi lima tahun.
Buat jurnal saat perbaikan dan jurnal depresiasi pada tahun ke 3 sampai tahun ke 7 !

Harga Perolehan = Rp 5.000.000.000


Umur Ekonomis = 5 tahun
Nilai Residu = Rp 0
Biaya Perbaikan = Rp 2.000.000
Sebelum Perbaikan :
Depresiasi = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Umur Ekonomis
= (Rp 5.000.000.000) / 5 Tahun
= Rp 1.000.000.000

Jurnal Depresiasi :
Depresiasi tahun ke-1 :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 1.000.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 1.000.000.000

Depresiasi tahun ke-2 :


Biaya Depresiasi Mesin Rp 1.000.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp1.000.000.000

Jurnal Reparasi :
Mesin Rp 2.000.000
Kas / Utang Rp 2.000.000
(Jadi, Nilai Buku Mesin mengalami kenaikan sebesar Rp 2.000.000 akibat reparasi, awalnya pada akhir tahun
ke-2 senilai (Rp 5.000.000.000- Rp 2.000.000.000 = Rp 3.000.000.000), sekarang berubah menjadi (Rp
3.000.000.000 + Rp 2.000.000= Rp 3.002.000.000)

Cara 1 : Tidak Menghitung Dari Awal


Nilai Buku setelah reparasi = Rp 3.002.000.000
Nilai Residu = Rp 0
Sisa Manfaat setelah reparasi = 5 tahun

Depresiasi = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Umur Ekonomis


= Rp 3.002.000.000 / 5 tahun
= Rp 600.400.000

Jurnal Depresiasi :
Karena menggunakan metode garis lurus, maka besarnya Depresiasi untuk setiap tahun adalah sama.
Depresiasi tahun ke-3 :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 600.400.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 600.400.000

Depresiasi tahun ke-4 :


Biaya Depresiasi Mesin Rp 600.400.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 600.400.000

Dst.... hingga tahun ke-7

Cara 2 : Menghitung Dari Awal


Harga Perolehan = Harga Perolehan + Biaya Reparasi
= Rp 5.000.000.000 + Rp 2.000.000
Nilai Residu = Rp 0
Umur Ekonomis = 2 tahun + 5 tahun
= 7 Tahun

Lama 5 Tahun : (sebelum reparasi)


Depresiasi = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Umur Ekonomis
= Rp 5.000.000.000 / 5 tahun
= Rp 1.000.000.000 / tahun
Baru 7 Tahun : (setelah reparasi)
Depresiasi = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Umur Ekonomis
= Rp 5.002.000.000 / 7 Tahun
= Rp 714.571.428,6

Jurnal Depresiasi :
Karena menggunakan metode garis lurus, maka besarnya Depresiasi untuk setiap tahun adalah sama.
Depresiasi tahun ke-3 :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 714.571.428,6
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 714.571.428,6
Depresiasi tahun ke-4 :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 714.571.428,6
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 714.571.428,6

Dst.... hingga tahun ke-7

Jurnal : Mengakui Reparasi sebagai Pendapatan


Biaya Depresiasi sebelum reparasi adalah Rp 1.000.000.000 dan telah berjalan selama 2 tahun. Biaya Depresiasi
setelah reparasi adalah Rp 714.571.428,6.
Untuk tahun 1 dan 2 yang belum mengalami reparasi terjadi selisih sebesar :
(Rp 1.000.000.000 – Rp 714.571.428,6) x 2 tahun = Rp 570.857.142,8

Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 570.857.142,8


Pendapatan Lain-lain Rp 570.857.142,8

SOAL DARI TUGAS


Soal 1 :
Pada tanggal 1 April 2005 Bank Y menyetujui pinjaman CV. X dengan nominal Rp 10.000.000 dengan bunga
18% dan jangka waktu pinjaman 12 bulan. Pelunasan utang CV. X dilakukan pembayaran satu kali yaitu pada
akhir tahun ke-12.
Diminta : Buatlah jurnal (beserta perhitungannya) tanggal 1 April 2005, 31 Desember 2005, dan 1 April 2006 !

Jawab 1 :
Nilai Nominal = Rp 10.000.000
Bunga = 18%
Jangka Waktu = 12 bulan

Jurnal CV. X 1 April 2005 :


Kas Rp 10.000.000
Utang Wesel Rp 10.000.000

Jurnal CV. X 31 Desember 2005 :


Bunga Berjalan = 18% x 9/12 x Rp 10.000.000
= Rp 1.350.000

Biaya Bunga Rp 1.350.000


Utang Biaya Bunga Rp 1.350.000

Jurnal CV. X 1 April 2006 :


Utang Biaya Bunga Rp 1.350.000
Biaya Bunga (18% x 3/12 x Rp 10.000.000) Rp 450.000
Utang Wesel Rp 10.000.000
Kas Rp 11.800.000

Soal 2 :
Pada tanggal 16 November 2006 PT. X menerima pinjaman dari Bank ABC sebesar Rp 100.000.000 untuk
jangka waktu empat bulan dengan bunga 12% p.a.
Buatlah : Jurnal tahun 2006 dan jurnal saat jatuh tempo !

Nilai Pinjaman (Nominal) = Rp 100.000.000


Jangka Waktu = 4 bulan
Bunga = 12% p.a.
Asumsi = Setahun 365 hari
Jurnal PT. X 16 November 2006 :
Kas Rp 100.000.000
Utang Wesel Rp 100.000.000
Jurnal PT. X 31 Desember 2006 :
November = 31 – 16 = 14 hari
Desember = 31 hari +
= 45 hari

Bunga Berjalan = 12% x 45/365 x Rp 100.000.000


= Rp 1.479.452,055

Biaya Bunga Rp 1.479.452,055


Utang Biaya Bunga Rp 1.479.452,055
Jurnal PT. X 16 Maret 2007 (Saat Jatuh Tempo)
Januari = 31 hari
Februari = 28 hari
Maret = 16 hari +
Sisa Bunga = 75 hari

Utang Biaya Bunga Rp 1.479.452,055


Biaya Bunga ( 12% x 75/ 365 x Rp 100.000.000) Rp 2.465.753.425
Utang Wesel Rp 100.000.000
Kas Rp 103.945.205,480

Soal 3 :
PT. ABC pada tahun 2006 telah berhasil menjual produknya sebesar Rp 1.500.000.000 dan oleh pemerintah
termasuk produk yang dikenakan PPN 10%. Namun pada periode tersebut PT. ABC juga melakukan belanja
untuk barang yang kena PPN 10% sebesar Rp 750.000.000.
Buatlah : Jurnal penjualan dan pembelian PT. ABC untuk tahun 2006 dan tentukan utang pajak PPN yang harus
dibayarkan pada Kantor Pajak !
Penjualan = Rp 1.500.000.000, PPN 10%
Pembelian = Rp 750.000.000, PPN 10%

Jurnal Penjualan tahun 2006 :


Kas / Piutang Rp 1.650.000.000
Penjualan Rp 1.500.000.000
PPN – Keluaran ( Rp 1.500.000.000 x 10%) Rp 150.000.000

Jurnal Pembelian tahun 2006 :


Pembelian Rp 750.000.000
PPN – Masukan (Rp 750.000.000 x 10%) Rp 75.000.000
Kas Rp 825.000.000

Jurnal Menyesuaikan PPN-Keluaran dan PPN-Masukan tahun 2006 :


PPN – Keluaran Rp 150.000.000
PPN – Masukan Rp 75.000.000
Utang PPN Rp 75.000.000
Jurnal Membayar Utang PPN pada Kantor Pajak tahun 2006 :
Utang PPN Rp 75.000.000
Kas Rp 75.000.000

Soal 4 : berbeda dengan tugas, di tugas bunga 12% disini 17% tapi cara tetap sama
PT. XYZ pada tanggal 2 Januari 2006 melakukan pencairan kredit perbankkan sebesar Rp2.500.000.000 untuk
jangka waktu lima tahun. Pembayaran angsuran akan dibayarkan oleh PT. XYZ pada setiap akhir tahun dan
dikenakan biaya bunga 17% p.a.
Buatlah : Jurnal angsuran selama lima tahun jika (1) jumlah angsuran tidak sama besar, dan (2) jumlah angsuran
sama besar !

Angsuran Tidak Sama Besar :


Angsuran Pokok = Rp 2.500.000.000 / 5 tahun
= Rp 500.000.000
Tahun Pokok Angsuran Angsuran Total Sisa Pokok
Pinjaman Pokok Bunga Angsuran Pinjaman
2006 2.500.000.000 500.000.000 425.000.000 925.000.000 2.000.000.000
2007 2.000.000.000 500.000.000 340.000.000 840.000.000 1.500.000.000
2008 1.500.000.000 500.000.000 255.000.000 755.000.000 1.000.000.000
2009 1.000.000.000 500.000.000 170.000.000 670.000.000 500.000.000
2010 500.000.000 500.000.000 85.000.000 585.000.000 0

Jurnal Saat Pencairan Kredit Bank 2 Januari 2006 :


Kas Rp 2.500.000.000
Utang Wesel – Jangka Panjang Rp 2.500.000.000

Jurnal Angsuran Tidak Sama Besar 31 Desember 2006 :


Utang Wesel – Jangka Panjang Rp 500.000.000
Biaya Bunga Rp 425.000.000
Kas Rp 925.000.000

Jurnal Angsuran Tidak Sama Besar 31 Desember 2007 :


Utang Wesel – Jangka Panjang Rp 500.000.000
Biaya Bunga Rp 340.000.000
Kas Rp 840.000.000

Jurnal Angsuran Tidak Sama Besar 31 Desember 2008 :


Utang Wesel – Jangka Panjang Rp 500.000.000
Biaya Bunga Rp 255.000.000
Kas Rp 755.000.000

Jurnal Angsuran Tidak Sama Besar 31 Desember 2009 :


Utang Wesel – Jangka Panjang Rp 500.000.000
Biaya Bunga Rp 170.000.000
Kas Rp 670.000.000

Jurnal Angsuran Tidak Sama Besar 31 Desember 2010 :


Utang Wesel – Jangka Panjang Rp 500.000.000
Biaya Bunga Rp 85.000.000
Kas Rp 585.000.000

Angsuran Sama Besar :

Present Value of Money Tahun 2006 = 1 / (1 +17%)^1 = 0,854700854


Present Value of Money Tahun 2007 = 1 / (1 +17%)^2 = 0,730513551
Present Value of Money Tahun 2008 = 1 / (1 +17%)^3 = 0,624370556
Present Value of Money Tahun 2009 = 1 / (1 +17%)^4 = 0,533650048
Present Value of Money Tahun 2010 = 1 / (1 +17%)^5 = 0, 456111152 +
Anuitas = 3,199346161

Angsuran = Rp 2.500.000.000 / 3,199346161


= Rp 781.409.661,3

Tahu Pokok Total Angsuran Angsuran Sisa Pokok


n Pinjaman Angsuran Bunga Pokok Pinjaman
2006 2.500.000.000 781.409.661,3 425.000.000 356.409.661,3 2.143.590,339
2007 2.143.590.339 781.409.661,3 364.410.357,6 416.999.303,7 1.726.591.035
2008 1.726.591.035 781.409.661,3 293.520.476 487.889.185,3 1.238.701.850
2009 1.238.701.850 781.409.661,3 210.579.314,4 570.830.346,9 667.871.503,1
2010 667.871.503,1 781.409.661,3 113.538.155,5 667.871.505,8 0

Jurnal Angsuran Sama Besar 31 Desember 2006 :


Utang Wesel – Jangka Panjang Rp 356.409.661,3
Biaya Bunga Rp 425.000.000
Kas Rp 781.409.661,3
Jurnal Angsuran Sama Besar 31 Desember 2007 :
Utang Wesel – Jangka Panjang Rp 416.999.303,7
Biaya Bunga Rp 364.410.357,6
Kas Rp 781.409.661,3

Jurnal Angsuran Sama Besar 31 Desember 2008 :


Utang Wesel – Jangka Panjang Rp 487.889.185,3
Biaya Bunga Rp 293.520.476
Kas Rp 781.409.661,3

Jurnal Angsuran Sama Besar 31 Desember 2009 :


Utang Wesel – Jangka Panjang Rp 570.830.346,9
Biaya Bunga Rp 210.579.314,4
Kas Rp 781.409.661,3

Jurnal Angsuran Sama Besar 31 Desember 2010 :


Utang Wesel – Jangka Panjang Rp 667.871.505,8
Biaya Bunga Rp 113.538.155,5
Kas Rp 781.409.661,3

Anda mungkin juga menyukai