ARTIKEL DI INTERNET
BUKU AKUNTANSI
AKUNTANSI PENGANTAR I
PERUSAHAAN JASA
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Maksudnya adalah sumber harta berasal dari utang (luar perusahaan) dan dari modal pemilik (internal
perusahaan). Utang dan modal adalah sumber daya bagi perusahaan dalam menjalakan aktivitasnya. Harta
menunjukkan kekayaan perusahaan. Utang menunjukkan utang perusahaan. Modal menunjukkan setoran modal
awal ditambah dengan pendapatan dan dikurangi dengan biaya operasi perusahaan, dan prive serta penarikan
modal pemilik. Karena saldo akhir modal akhir merupakan akumulasi modal awal ditambah pendapatan
dikurangi dengan biaya periode berjalan maka persamaan tersebut di atas dapat dikembangkan menjadi :
SIKLUS AKUNTANSI
1. Bukti Transaksi
Bukti transaksi dapat dibagi menjadi 2, yakni : Evidence dan Evidential Matter.
Evidence adalah bukti sedangkan evidential matter adalah bukti yang sifatnya membuktikan.
Contoh Evidence :
a. Nota Penjualan
b. Nota Pembelian
c. Bukti Kas Keluar
d. Bukti Kas Masuk
e. Bukti Memorial
Contoh Evidential Matter :
a. Konfirmasi kepada pihak penjual
2. Jurnal Umum
Jurnal Umum dikenal sebagai buku catatan pertama dalam proses akuntansi yang merupakan catatan
sistematis dan kronologis berdasarkan bukti transaksi. Di dalam jurnal baik jurnal umum maupun jurnal
lainnya dikenal istilah Double Entry yakni pencatatan dilakukan dua kali pertama di debit kemudian di
kredit. Jurnal memiliki beberapa fungsi, yakni fungsi analisis, fungsi pencatatan, dan fungsi historis.
Formulir jurnal umum berisi :
a) Tanggal
b) Uraian
c) Referensi Posting
d) Tick Mark (Tanda Checklist)
e) Debit
f) Kredit
Aturan Dasar Jurnal
Kelompok Akun Saldo Normal Bertambah Berkurang
Harta Debit Debit Kredit
Utang Kredit Kredit Debit
Modal Kredit Kredit Debit
Pendapatan Kredit Kredit Debit
Biaya Debit Debit Kredit
#Prinsip Pendapatan mengatur tentang : ---- Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 Al-Harjono Jusup Halaman 183-
184
3. Buku Besar
Buku besar merupakan buku catatan kedua setelah jurnal umum dalam sebuah proses akuntansi. Buku
besar yang umum digunakan dalam perusahaan memuat data dan informasi, yakni : Nama Buku Besar,
Periode, Nomor Akun Buku Besar, Nomor Halaman Buku Besar, Tanggal, Uraian, Referensi, Tick Mark
(Checklist), Kolom Debit, Kolom Kredit, dan Kolom Saldo. Untuk memuat data tersebut dalam sebuah
buku besar maka kartu buku besar dapat dirancang dengan baris dan kolom sebagai berikut :
Formulir Buku Besar ------ sumber Pengantar Akuntansi Edisi IFRS – L.M. SAMRYN
BUKU BESAR : NO. REK :
PERIODE : HALAMAN :
TANGGAL URAIAN REF D K SALDO
Formulir Buku Besar – Bentuk T (Rekening T) --- sumber Pengantar Akuntansi Edisi IFRS – L.M.SAMRYN
4. Neraca Saldo
Siklus pelaporan keuangan dimulai dari kompilasi neraca saldo dengan menggunakan data dari saldo buku-
buku besar dalam tiap siklus transaksi. Nama-nama akun yang dicantumkan di sini hanya yang mempunyai
saldo saja. Akun yang tidak mempunyai saldo sampai pada tahap ni boleh diabaikan. Jika dalam proses
selanjutnya ternyata masih ada akun yang masih harus dimasukkan maka dapat disiapkan baris-baris
kosong di bagian bawah lembar kerja. Dalam beberapa akun neraca saldo yang disajikan terkadang masih
terdapat unsur akun neraca dan akun laba rugi di dalamnya. Atau sebaliknya dalam akun laba rugi masih
terdapat unsur neraca. Akun-akun tersebut dapat diidentifikasi sebagai kelompok yang terdiri dari :
a) Pembayaran Di Muka. Seperti Pembayaran sewa, asuransi, uang muka pajak, uang muka pembelian,
dan pembayaran dimuka lainnya yang masih terdapat sisa manfaatnya sampai dengan periode akuntansi
berikutnya.
b) Biaya yang Terutang atau Biaya yang Masih Harus Dibayar. Seperti gaji pegawai yang belum
dibayar, biaya listrik, telepon, dan air PDAM, dan lain sebagainya. Jasa atau barangnya sudah dipakai
tetapi uangnya belum dibayarkan.
c) Alokasi Harga Perolehan Aktiva. Harga perolehan aktiva tetap atau aktiva yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun (periode) dialokasikan ke dalam periode akuntansi dimana aktiva tersebut
memberikan manfaat. Misalnya, sebuah komputer harganya Rp 5.000.000 ditaksir berumur 5 tahun.
Setiap tahun akan diperhitungkan alokasi harga perolehan sebesar 1/5 x Rp 5.000.000 = Rp 1.000.000
yang dibebankan sebagai biaya tahun berjalan.
d) Kerugian. Kerugian bisa terjadi karena kesalahan pengelolaan, Misanya kerugian karena piutang yang
tidak bisa ditagih, kerugian karena persediaan barang dagangan yang rusak. Kerugian bisa juga karena
pengaruh faktor luar yang tidak diinginkan. Misanya, penurunan kurs rupiah terhadap mata uang asing.
e) Pendapatan Diterima Di Muka. Termasuk dalam kelompok ini adalah sejumlah uang yang diterima
dari pelanggan untuk pembayaran di muka atas barang yang diserahkan kemudian. Uangnya sudah
diterima, tetapi barang/jasa belum diserahkan.
f) Pendapatan yang Baru Diperhitungkan. Misal, PT. X mempunyai piutang wesel Rp 1.000, Bunga
tahunan 12%. Jika sampai tanggal 31 Desember wesel sudah berumur 1 bulan maka perusahaan berhak
mengakui pendapatan sebesar 1/12 x 12% x Rp 1.000 = Rp 10.
5. Jurnal Penyesuaian
Laporan Keuangan dapat dikatakan berkualitas jika :
a) Dapat dipercaya (Andal / Menggambarkan hal yang sebenarnya)
b) Relevan (Sesuai keputusan yang akan diambil)
c) Sistematis (Dikerjakan oleh orang berbeda hasilnya sama)
d) Aktual
Pembuatan penyesuaian pada umumnya berkaitan dengan penentuan laba bersih perusahaan. Tujuan proses
penyesuaian juga dapat dikatakan adalah :
1) Agar setiap akun nominal (akun pendapatan dan beban) menunjukkan pendapatan dan beban yang
seharusnya diakui dalam suatu periode akuntansi.
2) Agar setiap akun riil, khususnya akun-akun aset dan akun-akun kewajiban, menunjukkan jumlah
yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi.
Dihitung
Dihitung
Contoh 2 : ----- Konsep dari Buku “Akuntansi Pengantar 2” Cetakan 4 Tahun 2005 Karangan Prof. Dr.
Slamet Sugiri, M.B.A., Akt
Pada awal tahun 2014, PT X memiliki perlengkapan seharga Rp 50.000.000 kemudian pada tanggal 10
Agustus 2014 melakukan pembelian perlengkapan seharga Rp 25.000.000. Diakhir periode, hasil stock
opname menunjukkan perlengkapan tersisa seharga Rp 30.000.000. Buatlah jurnal 10 Agustus 2014 dan
31 Desember 2014 !
2) Depresiasi / Penyusutan ---- Dalam Kasus disini untuk Aktiva/Harta Tetap Non Tanah
Contoh :
Data neraca saldo perusahaan 31 Desember 2013 :
Aktiva Tetap – Mesin Rp 520.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 100.000.000 -
Nilai Buku Rp 420.000.000
Data tentang mesin :
Mesin dibeli tanggal 2 Januari 2013 dengan harga perolehan Rp 520.000.000. Nilai residu/sisa
Rp20.000.000. Umur ekonomis 5 tahun. Buatlah jurnal penyesuaian untuk tanggal 31 Desember 2013 !
Contoh 2 :
Pada tanggal 1 September 2014 PT. A menjual obligasi seharga Rp 100.000.000, bunga 12 p.a (per
annual). Bunga dibayarkan tiap 1 September dan 1 Maret.
Contoh 3 :
Pada tanggal 1 Oktober 2014 PT. X menjual obligasi seharga Rp 200.000.000. Bunga 12% p.a. yang
dibayarkan tiap 1 Februari dan 1 Agustus.
Berdasarkan Buku “Akuntansi Pengantar 2” Cetakan 4 Tahun 2005 Karangan Prof. Dr. Slamet Sugiri,
M.B.A., Akt
Soal yang diajarkan oleh Pak Sumaryanto menggunakan pendekatan Laba Rugi seperti yang tertera
pada buku “Akuntansi Pengantar 2” Cetakan 4 Tahun 2005 Karangan Prof. Dr. Slamet Sugiri,
M.B.A., Akt halaman 190-191
Jurnal Penjualan : Ajaran Pak Slamet Sugiri ---- Pendekatan Neraca
Kas Rp 204.000.000
Utang Biaya Bunga Rp 4.000.000
Utang Obligasi Rp 200.000.000
(Rp 200.000.000 x 12% x 2/12 = Rp 4.000.000)
(Biaya Bunga Obligasi Periode 1 Agustus 2014 s.d. 1 Oktober 2014)
4 Bulan
Berdasarkan Buku “Akuntansi Pengantar 2” Cetakan 4 Tahun 2005 Karangan Prof. Dr. Slamet Sugiri,
M.B.A., Akt
Soal yang diajarkan oleh Pak Sumaryanto menggunakan pendekatan Laba Rugi seperti yang tertera
pada buku “Akuntansi Pengantar 2” Cetakan 4 Tahun 2005 Karangan Prof. Dr. Slamet Sugiri,
M.B.A., Akt halaman 138-139
Contoh :
Perusahaan mempunyai data per 31 Desember 2013 :
Piutang Usaha Rp 500.000.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp 40.000.000 -
Nilai Piutang Rp 460.000.000
Perusahaan menetapkan cadangan kerugian piutang sebesar 10% dari piutang usaha. Buatlah jurnal
penyesuaian !
Akuntansi mengenal dua metode pencatatan yakni : ----- Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 Al-Harjono Jusup
a) Dasar Akrual (Accrual Basis)
Dalam dasar ini akuntansi mengakui pengaruh transaksi pada saat transaksi tersebut terjadi. Apabila
terjadi transaksi pemberian jasa, penjualan barang, atau pengeluaran beban, maka transaksi-transaksi
tersebut akan dicatat dalam penbukuan sebagai pendapatan atau beban. Dalam metode ini akan
menampilkan kondisi sebenarnya dari suatu perusahaan.
b) Dasar Kas (Cash Basis)
Dalam dasar ini akuntansi mengakui transaksi pendapatan dan beban hanya akan dicatat apabila terjadi
penerimaan atau pengeluaran kas.
Hubungan antara jenis penyesuaian, alasan penyesuaian, akun sebelum penyesuaian, dan jurnal
penyesuaian secara singkat Weygandt, Kieso dan Kimmel menyederhanakannya sebagai berikut :
JENIS PENYESUAIAN ALASAN AKUN SEBELUM JURNAL
PENYESUAIAN PENYESUAIAN PENYESUAIAN
Biaya dibayar di muka Cara 1 : Biaya dibayar Aktiva dilaporkan terlalu
di muka yang semua besar Debit : Beban
dicatat sebagai akun Kredit : Aktiva
beban yang belum Beban dilaporkan terlalu
digunakan rendah
Cara 2 : Biaya dibayar Aktiva dilaporkan terlalu
dimuka yang semula rendah Debit : Aktiva
dicatat sebagai aktiva Kredit : Beban
yang telah digunakan Beban dilaporkan terlalu
besar
Pendapatan diterima di Cara 1 : Pendapatan Kewajiban dilaporkan Debit : Kewajiban
muka diterima di muka yang terlalu besar Kredit : Pendapatan
dicatat dalam akun
kewajiban belum diakui Pendapatan dilaporkan
sebagai pendapatan terlalu rendah
Cara 2 : Pendapatan Kewajiban dilaporkan Debit : Pendapatan
diterima di muka semula terlalu rendah Kredit : Kewajiban
dicatat sebagai akun
pendapatan Pendapatan dilaporkan
terlalu besar
Piutang Pendapatan Pendapatan telah terjadi Aktiva dilaporkan terlalu Debit : Aktiva
tetapi belum dicatat atau rendah Kredit : Pendapatan
belum diterima dalam
bentuk kas Pendapatan dilaporkan
terlalu rendah
Utang Biaya Beban yang telah terjadi Beban dilaporkan terlalu Debit : Beban
tetapi belum dibayar rendah Kredit : Kewajiban
atau belum dicatat
Kewajiban dilaporkan
terlalu rendah
7. Neraca Saldo Setelah Disesuaikan ---- Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 Al-Harjono Jusup
Apabila data dalam neraca saldo masih harus disesuaikan lebih dahulu, maka angka-angka dalam neraca
saldo tidak sepenuhnya bisa dikutip ke dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, kita memerlukan neraca
saldo yang baru, yang disebut neraca saldo setelah disesuaikan.
c. Neraca
Neraca atau laporan posisi keuangan (balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian
dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan
posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset,
liabilitas, dan ekuitas.
(Wikipedia, diakses pada 17 Agustus 2016 pukul 12.12 WIB)
b) Rekening Biaya-Biaya
Jurnal Penutup :
Ikhtisar Laba/Rugi Rp XXX
Biaya ...... Rp XXX
Biaya ...... Rp XXX
Biaya ...... Rp XXX
(Bukan Biaya ..... Dibayar Di Muka)
2. Jika Rugi --- Ketika nilai akun Ikhtisar Laba Rugi dari penutupan rekening pendapatan-
pendapatan lebih kecil daripada nilai akun Ikhtisar Laba Rugi dari penutupan rekening biaya-
biaya. Dimana hasil selisih tersebut nilainya sebesar dengan nilai dari Laporan Laba Rugi
Jurnal Penutup :
Modal Rp XXX
Ikhtisar Laba/Rugi Rp XXX
d) Rekening Prive
Jurnal Penutup :
Modal Rp XXX
Prive Rp XXX
11. Jurnal Pembalik / Re Adjusment
Jurnal pembalik adalah jurnal yang digunakan untuk membalik akun-akun pada jurnal penyesuaian yang
menghasilkan kas masuk / kas keluar pada periode berikutnya. Contohnya Utang Gaji atau Piutang
Pendapatan
Contoh Kasus 1:
Pada tanggal 1 September 2013 perusahaan membeli obligasi PT. X sebesar Rp 100.000.000, bunga 12%
p.a. Bunga dibayarkan setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Buatlah jurnal tanggal :
a. 1 September 2013 saat pembelian obligasi
b. 31 Desember 2013 saat jurnal penyesuaian
c. 1 Januari 2014 saat jurnal pembalik
d. 1 Maret 2014 saat pembayaran bunga
Contoh Kasus 2 :
Pada tanggal 31 Desember 2013 perusahaan belum membayarkan gaji bulan Desember 2013 sebesar
Rp80.000.000. Gaji tersebut akan dibayarkan pada tanggal 5 Januari 2014. Buatlah :
a. Jurnal Penyesuaian 31 Desember 2013
b. Jurnal Pembalik 1 Januari 2014
c. Jurnal Saat Pembayaran Gaji 5 Januari 2014
Jika, 1) Ada Jurnal Pembalik
2) Tanpa Jurnal Pembalik
Jurnal Saat Pembayaran Gaji : 5 Januari 2014 --- Ada Jurnal Pembalik
Biaya Gaji Rp 80.000.000
Kas Rp 80.000.000
Jurnal Saat Pembayaran Gaji : 5 Januari 2014 --- Tanpa Adanya Jurnal Pembalik
Utang Biaya Gaji Rp 80.000.000
Kas Rp 80.000.000
Persediaan
Pembelian Penjualan
Tunai Tunai
Kas Kredit
Kredit
Pelunasan
Pelunasan
Utang Piutang
Tunai Tunai
Seperti halnya dalam perusahaan jasa, pengakuan pendapatan juga dapat dibedakan sebagai cash basis dan
akrual basis. Dalam cash basis pendapatan hanya dapat diakui jika penyerahan barang diikuti dengan
penerimaan kas. Dalam acrual basis pendapatan dapat diakui sekalipun saat penyerahan hak atas barang belum
direalisasikan dalam bentuk penerimaan kas.
Pengakuan harga pokok dipengaruhi oleh syarat atau termin pembelian. Pengakuan harga pokok berkenaan
dengan syarat pembelian. Syarat pembelian tersebut bisa :
a. Fob destination. Dalam prangko pembeli, persediaan mulai diakui setelah barang yang dibeli diterima di
gudang pembeli. Biaya angkut dan biaya pembelian lainnya menjadi tanggungan penjual. Penjual dapat
mengakui transaksi penjualan setelah mendapatkan tanda terima barang dari pembeli. Selama dalam
perjalanan persediaan barang dagangan masih menjadi milik penjual dengan status sebagai barang dalam
pengangkutan atau dalam perjalanan.
b. Fob shipping point. Dalam prangko gudang, persediaan mulai diakui pada saat siap dikirim oleh penjual.
Biaya angkut dan biaya pembelian lainnya menjadi tanggungan pembeli. Pada saat ini penjual sudah dapat
mengakui terjadinya transaksi penjualan.
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG
1. Transaksi Penjualan
a. Tunai
Kas XXX
Penjualan XXX
Metode Periodik / Fisik
b. Kredit
Jika
Metode Perpetual
Jurnal :
Kas Rp 90.000.000
Potongan Tunai Penjualan Rp 10.000.000
Penjualan Rp 100.000.000
Pembelian XXX
Kas XXX
b. Kredit Metode Periodik / Fisik
Pembelian XXX
Utang Dagang XXX
Jika
Metode Perpetual
Jurnal :
Pembelian Rp 100.000.000
Potongan Tunai Pembelian Rp 10.000.000
Kas Rp 90.000.000
Contoh :
Penjualan = Rp 50.000.000
Laba = 20%
d. Potongan Pembelian
Penyesuaian ini dimaksudkan untuk menghapuskan nilai potongan pembelian.
Jurnal Penyesuaian :
Potongan Pembelian Barang Dagangan Rp XXX
Harga Pokok Penjualan Rp XXX
e. Retur Pembelian
Penyesuaian ini dimaksudkan untuk menghapus nilai retur pembelian yang ada dala buku besar. Sekaligus
memindahkan nilainya ke dalam akun harga pokok penjualan.
Jurnal Penyesuaian :
Retur Pembelian Barang Dagangan Rp XXX
Harga Pokok Penjualan Rp XXX
Penjualan Rp 75.000
Retur Penjualan Rp 1.500
Potongan Penjualan Rp 1.000 +
Rp 2.500 -
Rp 72.500
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Awal Rp 2.500
Pembelian Barang Dagangan Rp 40.000
Biaya Angkut Pembelian Rp 500 +
Rp 40.500
Retur Pembelian Rp 1.000
Potongan Pembelian Rp 500 +
Rp 1.500 -
Pembelian Bersih Rp 39.000 +
Persediaan Yang Tersedia Untuk Dijual Rp 41.500
Persediaan Akhir Rp 3.500 -
Harga Pokok Penjualan Rp 38.000 -
Laba Bruto Rp 34.500
Beban Usaha :
Beban Penjualan
Beban Iklan Rp 3.000
Beban Gaji Penjualan Rp 6.000 +
Rp 9.000
Beban Administrasi dan Umum
Beban Umum dan Kantor Rp 5.000
Beban Perlengkapan Kantor Rp 150
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 750
Rp 5.900 +
Rp 14.900 -
Laba Usaha Rp 19.600
NERACA
1. Rekening Pendapatan
Jurnal ini bertujuan untuk menghapus nilai penjualan dan pendapatan lain-lain, dan memindahkan nilainya
ke akun ikhtisar laba rugi.
Jurnal Penutup :
Penjualan Rp XXX
Pendapatan Lain-lain Rp XXX
Ikhtisar Laba Rugi Rp XXX
Jurnal Penutup :
Ikhtisar Laba Rugi Rp XXX
Retur dan Potongan Penjualan Rp XXX
Jurnal Penutup :
Ikhtisar Laba Rugi Rp XXX
Potongan Tunai Penjualan Rp XXX
b) Jika Rugi --- Ketika nilai akun Ikhtisar Laba Rugi dari penutupan rekening pendapatan-pendapatan
lebih kecil daripada nilai akun Ikhtisar Laba Rugi dari penutupan rekening biaya-biaya. Dimana hasil
selisih tersebut nilainya sebesar dengan nilai dari Laporan Laba Rugi
Jurnal Penutup :
Modal Rp XXX
Ikhtisar Laba/Rugi Rp XXX
Berdasarkan dari Buku Pengantar Akuntansi Edisi IFRS L. M. SAMRYN tidak dicatat sebagai modal
namun sebagai Saldo Laba jika Laba dan Saldo Rugi Jika Rugi.
4. Rekening Prive
Jurnal Penutup :
Modal Rp XXX
Prive Rp XXX
5. Rekening Dividen
Berdasarkan dari Buku Pengantar Akuntansi Edisi IFRS L. M. SAMRYN
Jurnal Penutup :
Saldo Laba Rp XXX
Dividen Rp XXX
JURNAL PEMBALIKAN PERUSAHAAN DAGANG
Prosedur pembalikan ini sama seperti dalam siklus pelaporan keuangan untuk perusahaan jasa. Akun-akun yang
dapat dibalik meliputi akun-akun terutang, atau akun yang memerlukan realisasi penyelesaian pada periode
berikutnya dengan transaksi penerimaan atau pengeluaran kas.
PERUSAHAAN INDUSTRI (MANUFAKTUR)
Menurut L.M.SAMRYN, Perusahaan industri merupakan perusahaan yang memiliki ciri utama mengubah
bahan baku menjadi produk jadi. Dalam kegiatan komersialnya perusahaan industri menjalankan proses
produksi dan kemudian menjual barang jadi yang dihasilkannya sendiri.
Biaya Overhead
Kas Penjualan
Utang Piutang
Aktivitas Lain
Biaya Overhead
SIKLUS PRODUKSI
Proses pengubahan bahan baku menjadi barang ajdi yang bentuk dan wujud lain terjadi dalam siklus
produksi. Misalnya, produksi untuk mengubah terigu menjadi roti, mengubah ayam hidup menjadi ayam
goreng. Karena aktivitasnya mengubah wujud barang maka siklus ini disebut juga sebagai siklus konversi.
Dalam siklus produksi terjadi transaksi sebagai berikut :
1. Pemakaian Bahan Baku
2. Pemakaian Tenaga Kerja Langsung
3. Pemakaian Overhead Pabrik
SKEMA ALIRAN DATA BIAYA DALAM PROSES PRODUKSI
Ilustrasi di atas menunjukkan hubungan antara tiap tahapan dalam aktivitas produksi kegiatan dan biaya-biaya
yang melekat pada tiap tahapan tersebut.
1. Biaya Bahan Baku berasal dari aktivitas pemakaian bahan baku.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Berasal dari Biaya Gaji dan Upah yang dibayarkan kepada mereka pekerja
yang secara langsung menangani aktivitas produksi.
3. Biaya Overhead Pabrik berasal dari biaya-biaya yang terjadi di pabrik, untuk aktivitas yang tidak
berhubungan langsung dengan proses produksi. Biaya-biaya ini juga sering disebut sebagai biaya tidak
langsung pabrik.
4. Nilai barang dalam proses berasal dari akumulasi biaya yang berasal dari pemakaian bahan baku, tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
5. Nilai barang jadi berasal dari nilai barang dalam proses yang karena sudah selesai dalam proses produksi
maka dipindahkan ke gudang barang jadi.
6. Beban pokok penjualan merupakan nilai persediaan barang jadi yang sudah laku terjual.
Contoh Kasus
Data Produksi :
Masuk Proses 10.000 unit
Produk Jadi 8.000 unit
Produk Dalam Proses 2.000 unit
(100% BB, 50% BTKL dan BOP)
Data Biaya :
Biaya Bahan Baku Rp 10.000.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 4.500.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 2.250.000
Rp 16.750.000
Buatlah Jurnal :
1. Transfer Produk Jadi
2. Transfer Produk Dalam Proses
SALON AYU
NERACA SALDO SEBELUM DISESUAIKAN
PERIODE 31 DESEMBER 2010
Informasi terkait neraca saldo di atas yang digunakan sebagai dasar pembuatan jurnal penyesuaian sebagai
berikut :
1. Perhitungan fisik perlengkapan yang ada di gudang pada tanggal 31 Desember 2010 di Salon Ayu sebesar
Rp 50.000
2. Biaya sewa tempat sebesar Rp 350.000 dibayarkan pada tanggal 1 Juli 2010 untuk satu tahun Laba/Rugi
3. Bangunan diperoleh tanggal 2 Januari 2009 mempunyai harga perolehan Rp 5.000.000, umur ekonomis
lima tahun, dan nilai residu nol (depresiasi menggunakan metode garis lurus).
4. Peralatan yang dibeli tanggal 2 Januari 2009 mempunyai harga perolehan Rp 3.000.000, umur ekonomis
tiga tahun, dan nilai residu nol (depresiasi menggunakan metode garis lurus).
5. Pendapatan usaha termasuk untuk pemesanan rias wisuda UAD untuk periode 5 Desember 2010 dan 19
Februari 2011 masing masing Rp 100.000. Neraca
PENYELESAIAN TUGAS 1
SALON AYU
JURNAL PENYESUAIAN
PERIODE 31 DESEMBER 2010
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
31-Des-10 Biaya Perlengkapan Rp150.000,00
Perlengkapan Rp150.000,00
31-Des-10 Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp175.000,00
Biaya Sewa Rp175.000,00
31-Des-10 Biaya Depresiasi Bangunan Rp1.000.000,00
Akumulasi Depresiasi Bangunan Rp1.000.000,00
31-Des-10 Biaya Depresiasi Peralatan Rp1.000.000,00
Akumulasi Depresiasi Peralatan Rp1.000.000,00
31-Des-10 Pendapatan Diterima Dimuka Rp100.000,00
Pendapatan Usaha Rp100.000,00
Rp2.425.000,0 Rp2.425.000,0
Jumlah 0 0
SALON AYU
NERACA SALDO DISESUAIKAN
PERIODE 31 DESEMBER 2010
Nama Rekening Debit Kredit
Kas Rp1.100.000,00
Piutang Usaha Rp380.000,00
Surat Berharga (Obligasi) Rp120.000,00
Perlengkapan Rp50.000,00
Tanah Rp1.000.000,00
Nilai Buku Bangunan Rp4.000.000,00
Nilai Buku Peralatan Rp2.000.000,00
Utang Usaha Rp700.000,00
Pendapatan Diterima Dimuka Rp100.000,00
Modal Nn. Ayu Rp8.000.000,00
Pendapatan Usaha Rp700.000,00
Biaya Sewa Rp175.000,00
Biaya Gaji Rp250.000,00
Biaya Listrik Rp100.000,00
Biaya Perlengkapan Rp150.000,00
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp175.000,00
Biaya Depresiasi Bangunan Rp1.000.000,00
Akumulasi Depresiasi Bangunan Rp1.000.000,00
Biaya Depresiasi Peralatan Rp1.000.000,00
Akumulasi Depresiasi Peralatan Rp1.000.000,00
Jumlah Rp11.500.000,00 Rp11.500.000,00
SALON AYU
LAPORAN LABA RUGI
PERIODE 31 DESEMBER 2009
Pendapatan Usaha Rp700.000,00
Biaya:
Biaya Sewa Rp175.000,00
Biaya Gaji Rp250.000,00
Biaya Listrik Rp100.000,00
Biaya Perlengkapan Rp150.000,00
Biaya Depresiasi Bangunan Rp1.000.000,00
Biaya Depresiasi Peralatan Rp1.000.000,00 +
Total Biaya Rp2.675.000,00 -
RUGI Rp1.975.000,00
SALON AYU
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PER 31 DESEMBER 2009
SALON AYU
NERACA
PER 31 DESEMBER 2009
AKTIVA PASIVA
Kas Rp1.100.000,00 Utang Usaha Rp700.000,00
Piutang Usaha Rp380.000,00 Pendapatan Diterima Dimuka Rp100.000,00
Surat Berharga Rp120.000,00
Perlengkapan Rp50.000,00 Modal Akhir Nn. Ayu Rp6.025.000,00
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp175.000,00
Tanah Rp1.000.000,00
Nilai Buku Bangunan Rp4.000.000,00
Akumulasi Depreasiasi Bangunan (Rp 1000.000)
Nilai Buku Peralatan Rp2.000.000,00
Akumulasi Depreasiasi Peralatan (Rp 1000.000)
Total Aktiva Rp6.825.000,00 Total Pasiva Rp6.825.000,00
SALON AYU
NERACA LAJUR
PER 31 DESEMBER 2009
1 April 2009 Tuan Bimo merencanakan akan membuat perusahaan bengkel sepeda motor dengan nama
“Bengkel PIT STOP”. Pada tanggal tersebut Tn Bimo menyerahkan harta pribadinya berupa
Kas Rp 100.000.000, Bangunan untuk bengkel seharga RP 150.000.000
2 April 2009 Bengkel PIT STOP membeli peralatan bengkel untuk menjalankan usahanya seharga
Rp50.000.000.
2 April 2009 Bengkel PIT STOP mendesain bangunan bengkel yang menghabiskan biaya sebesar
Rp10.000.000
2 April 2009 Bengkel PIT STOP membelikan seragam untuk kelima montirnya seharga Rp 1.000.000
2 April 2009 Menerima jasa service sebanyak lima kendaraan sepeda motor seharga Rp 750.000
3 April 2009 Menerima jasa body repair motor seharga Rp 150.000
3 April 2009 Bengkel PIT STOP membeli perlengkapan bengkel seharga Rp 2.000.000
3 April 2009 Menerima jasa service sebanyak sepuluh kendaraan sepeda motor seharga Rp 1.500.000
4 April 2009 Bengkel PIT STOP membayar upah mingguan kelima montirnya seharga Rp 1.000.000
4 April 2009 Bengkel PIT STOP memberikan konsumsi makan siang untuk kelima montirnya seharga
Rp30.000
4 April 2009 Menerima jasa service sebanyak 20 kendaraan sepeda motor seharga Rp 3.000.000
4 April 2009 Bengkel PIT STOP memberikan konsumsi makan siang untuk kelima montirnya seharga
Rp30.000
7 April 2009 Menerima jasa service sebanyak delapan kendaraan sepeda motor seharga Rp 1.200.000
7 April 2009 Menerima jasa ganti minyak pelumasi lima sepeda motor seharga Rp 50.000
7 April 2009 Bengkel PIT STOP membeli peralatan seharga Rp 10.000.000
7 April 2009 Bengkel PIT STOP memberikan konsumsi makan siang untuk kelima montirnya seharga
Rp30.000
9 April 2009 Menerima jasa service sebanyak 30 kendaraan sepeda motor seharga Rp 4.500.000
9 April 2009 Bengkel PIT STOP memberikan konsumsi makan siang untuk kelima montirnya seharga
Rp30.000
10 April 2009 Menerima jasa service sebanyak 20 kendaraan sepeda motor seharga Rp 3.000.000
10 April 2009 Menerima jasa body repair motor seharga Rp 2.000.000
10 April 2009 Bengkel PIT STOP membayar biaya Telepon dan Listrik sebesar Rp 350.000
10 April 2009 Tn Bimo menghitung kembali jumlah perlengkapan yang ada di gundang (stock op-name) dan
diperkirakan perlengkapan yang masih ada di gudang sebesar Rp 13.000.000
10 April 2009 Bengkel PIT STOP memberikan konsumsi makan siang untuk kelima montirnya seharga
Rp30.000
Diminta :
1. Catatlah transaksi di atas dengan ke Buku Besar (Rekening T)
2. Buatlah neraca saldo berdasarkan buku besar untuk rekening T yang telah dikerjakan.
3. Buatlah laporan keuangan perusahaan untuk periode tersebut.
4. Buatlah jurnal umum, posting ke buku besar, neraca saldo, dan laporan keuangan.
PENYELESAIAN TUGAS 2
PT PIT STOP
JURNAL UMUM
Rp116.150.000,00 Rp89.530.000,00
Rp26.620.000,00
PERLENGKAPAN
DEBIT KREDIT
10-Apr-09
02-Apr-09 Rp15.000.000,00 Rp4.000.000,00
04-Apr-09 Rp2.000.000,00
Rp17.000.000,00 Rp4.000.000,00
Rp13.000.000,00
BANGUNAN
DEBIT KREDIT
01-Apr-09 Rp150.000.000,00
Rp150.000.000,00
PERALATAN
DEBIT KREDIT
02-Apr-09 Rp50.000.000,00
07-Apr-09 Rp10.000.000,00
Rp60.000.000,00
PENDAPATAN
DEBIT KREDIT
Rp750.000,00 03-Apr-09
Rp150.000,00 03-Apr-09
Rp1.500.000,00 04-Apr-09
Rp1.200.000,00 07-Apr-09
Rp50.000,00 07-Apr-09
Rp3.000.000,00 08-Apr-09
Rp4.500.000,00 09-Apr-09
Rp3.000.000,00 10-Apr-09
Rp2.000.000,00 10-Apr-09
Rp16.150.000,00
BIAYA KONSUMSI
DEBIT KREDIT
03-Apr-09 Rp30.000,00
04-Apr-09 Rp30.000,00
07-Apr-09 Rp30.000,00
08-Apr-09 Rp30.000,00
09-Apr-09 Rp30.000,00
10-Apr-09 Rp30.000,00
Rp180.000,00
PIT STOP
NERACA SALDO
PIT STOP
Laporan Laba Rugi
Biaya-Biaya :
Biaya Desain Rp10.000.000,00
Biaya Seragam Rp1.000.000,00
Biaya Gaji Rp1.000.000,00
Biaya Konsumsi Rp180.000,00
Biaya Listrik dan Telepon Rp350.000,00
Biaya Perlengkapan Rp4.000.000,00 +
Total Biaya Rp16.530.000,00 -
RUGI -Rp380.000,00
PT PIT STOP
Laporan Perubahan Modal
PT PIT STOP
NERACA
Aktiva Passiva
Kas Rp26.620.000,00 Modal Tn. Bimo Rp249.620.000,00
Perlengkapan Rp13.000.000,00
Peralatan Rp60.000.000,00
Bangunan Rp150.000.000,00
Total Aktiva Rp249.620.000,00 Total Passiva Rp249.620.000,00
TUGAS 3
MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI, JURNAL UMUM, DAN LAPORAN KEUANGAN
PO. BANTER
NERACA
PERIODE 1 JANUARI 2001
Aktiva Passiva
Kas Rp20.000.000 Utang Usaha Rp20.000.000
Piutang Usaha Rp5.000.000 Utang Bank Rp51.000.000
Perlengkapan Rp3.000.000 Modal Tn X Rp75.000.000
Bangunan Rp50.000.000
Akumulasi Penyusutan Bangunan (Rp10.000.000) Rp40.000.000
Kendaraan Rp80.000.000
Akumulasi Penyusutan Kendaraan (Rp2.000.000) Rp78.000.000
3 Januari 2001 Perusahaan menerima jasa angkutan pariwisata ke Bali untuk lima hari
sebesar Rp 15.000.000 tapi perusahaan baru menerima Rp 5.000.000
5 Januari 2001 Membeli perlengkapan bus secara kredit Rp 5.000.000
6 Januari 2001 Membayar premi asuransi Jasa Raharja Rp 2.000.000
8 Januari 2001 Menerima pelunasan dari pelanggan atas jasa transportasi Rp 13.000.000
10 Januari 2001 Melunasi utang usaha pada kreditur Rp 15.000.000 dan mengangsur utang
bank Rp 5.000.000
15 Januari 2001 Menerima jasa angkutan pariwisata ke Bandung untuk dua hari sebsar
Rp3.000.000
17 Januari 2001 Membayar biaya telepon dan listrik sebesar Rp 1.000.000
22 Januari 2001 Membayar gaji pegawai sebesar Rp 3.000.000
28 Januari 2001 Dilakukan penghitungan perlengkapan yang masih ada di gudang sebesar
Rp 4.000.000
Diminta :
1. Buatlah transaksi di atas ke dalam buku persamaan akuntansi dan laporan keuangan pada daftar yang telah
disediakan !
2. Catatlah transaksi di atas ke dalam jurnal umum !
PENYELESAIAN TUGAS 3
PO BANTER
Laporan Laba Rugi
PERIODE 28 JANUARI 2001
Biaya-Biaya :
Biaya Asuransi Rp2.000.000,00
Biaya Telepon dan Listrik Rp1.000.000,00
Biaya Gaji Rp3.000.000,00
Biaya Perlengkapan Rp4.000.000,00 +
Total Biaya Rp10.000.000,00 -
Laba Rp8.000.000,00
PO BANTER
Laporan Perubahan Modal
PERIODE 28 JANUARI 2001
PO BANTER
Neraca
PERIODE 28 JANUARI 2001
Aktiva Passiva
Kas Rp15.000.000,00 Utang Usaha Rp10.000.000,00
Piutang Rp2.000.000,00 Utang Bank Rp46.000.000,00
Perlengkapan Rp4.000.000,00
Bangunan Rp40.000.000,00 Modal Tn. X Rp83.000.000,00
Kendaraaan Rp78.000.000,00
Buatlah
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan Laba/Rugi (Kinerja)
Laporan Perubahan Modal
PENYELESAIAN TUGAS 4
Aktiva Passiva
Kas Rp100.000.000,00 Utang Usaha Rp81.000.000,00
Piutang Usaha Rp50.000.000,00 Pendapatan Diterima Dimuka Rp30.000.000,00
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp45.000.000,00
Perlengkapan Rp60.000.000,00 Modal Tn Macho Rp244.000.000,00
Peralatan Rp120.000.000,00
Akumulasi Depresiasi
Peralatan -Rp20.000.000,00
Total Aktiva Rp355.000.000,00 Total Passiva Rp355.000.000,00
PO. SLAMET
Neraca Saldo
Kas Rp20.000.000,00 Utang Usaha Rp20.000.000,00
Piutang Usaha Rp5.000.000,00 Utang Bank Rp51.000.000,00
Perlengkapan Rp3.000.000,00 Modal Tn. Slamet Rp75.000.000,00
Bangunan Rp50.000.000,00
Akumulasi Penyusutan Bangunan Rp10.000.000,00 Rp40.000.000,00
Kendaraan Rp80.000.000,00
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp2.000.000,00 Rp78.000.000,00
Rp146.000.000,00 Rp146.000.000,00
3 Januari 2001 Perusahaan menerima jasa angkutan pariwisata ke Bali untuk lima hari
sebesar Rp 20.000.000 tapi perusahaan baru menerima Rp 6.000.000
5 Januari 2001 Membeli perlengkapan bus secara kredit Rp 5.000.000
6 Januari 2001 Membayar premi asuransi Jasa Raharja Rp 2.000.000
8 Januari 2001 Menerima pelunasan dari pelanggan atas jasa transportasi Rp 13.000.000
10 Januari 2001 Melunasi utang usaha pada kreditur Rp 15.000.000 dan mengangsur utang
bank Rp 5.000.000
15 Januari 2001 Menerima jasa angkutan pariwisata ke Bandung untuk dua hari sebsar
Rp3.000.000
17 Januari 2001 Membayar biaya telepon dan listrik sebesar Rp 1.000.000
22 Januari 2001 Membayar gaji pegawai sebesar Rp 3.000.000
28 Januari 2001 Dilakukan penghitungan perlengkapan yang masih ada di gudang sebesar
Rp 5.000.000
Diminta :
1. Buatlah transaksi di atas ke dalam jurnal umum.
2. Catatlah transaksi di atas dengan buku besar (Rekening T)
3. Buatlah neraca saldo.
PENYELESAIAN TUGAS 5
PO. SLAMET
Jurnal Umum
TANGGAL REKENING DEBIT KREDIT
Kas Rp6.000.000,00
03-Jan-01 Piutang Usaha Rp14.000.000,00
Pendapatan Usaha Rp20.000.000,00
Perlengkapan Rp5.000.000,00
05-Jan-01
Utang Usaha Rp5.000.000,00
06-Jan-01 Biaya Asuransi Rp2.000.000,00
Kas Rp2.000.000,00
08-Jan-01 Kas Rp13.000.000,00
Piutang Usaha Rp13.000.000,00
Utang Usaha Rp10.000.000,00
10-Jan-01 Utang Bank Rp5.000.000,00
Kas Rp15.000.000,00
Kas Rp3.000.000,00
15-Jan-01
Pendapatan Usaha Rp3.000.000,00
Biaya Telepon dan Listrik Rp1.000.000,00
17-Jan-01
Kas Rp1.000.000,00
Biaya Gaji Rp3.000.000,00
22-Jan-01
Kas Rp3.000.000,00
Biaya Perlengkapan Rp3.000.000,00
28-Jan-01
Perlengkapan Rp3.000.000,00
Jumlah Rp65.000.000,00 Rp65.000.000,00
PO. SLAMET
Buku Besar (Rekening T)
Rp75.000.000,00 Rp23.000.000,00
Debit Biaya Telepon dan Listrik Kredit Debit Biaya Gaji Pegawai Kredit
17-Jan-01 Rp1.000.000,00 22-Jan-01 Rp3.000.000,00
Rp1.000.000,00 Rp3.000.000,00
Debit Akumulasi Depresiasi Kendaraan Kredit Debit Akumulasi Depresiasi Bangunan Kredit
Rp2.000.000,00 01-Jan-01 Rp10.000.000,00 01-Jan-01
Rp2.000.000,00 Rp10.000.000,00
SALON AYU
NERACA SALDO SEBELUM DISESUAIKAN
PERIODE 31 DESEMBER 2009
DEBIT KREDIT
Kas Rp1.000.000,00 Utang Usaha Rp1.000.000,00
Piutang Rp750.000,00 Pendapatan Diterima Dimuka Rp400.000,00
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp1.200.000,00 Utang Bank Rp1.000.000,00
Perlengkapan Rp2.000.000,00 Modal Nn.Ayu Rp11.000.000,00
Peralatan Rp2.000.000,00 Pendapatan Usaha Rp5.950.000,00
Akumulasi Penyusutan Perlengkapan Rp800.000,00
Nilai Buku Peralatan Rp1.200.000,00
Kendaraan Rp10.000.000,00
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp1.000.000,00
Nilai Buku Gedung Rp9.000.000,00
Biaya Listrik Rp600.000,00
Biaya Administrasi Rp300.000,00
Biaya Gaji Rp3.300.000,00
Jumlah Debit Rp19.350.000,00 Jumlah Kredit Rp19.350.000,00
Informasi-informasi terkait neraca saldo di atas yang digunakan sebagai dasar pembuatan jurnal penyesuaian
sebagai berikut :
1. Perhitungan fisik perlengkapan yang ada di gudang pada tanggal 31 Desember 2009 di Salon Ayu sebesar
Rp250.000.
2. Biaya sewa tempat untuk usaha salon dibayarkan pada tanggal 1 November 2009 untuk satu tahun.
3. Peralatan yang dibeli tanggal 2 Januari 2007 mempunyai harga perolehan Rp2.000.000 umur ekonomis
lima tahun dan telah dipergunakan selama dua tahun.
4. Kendaraan yang dibeli tanggal 2 Januari 2008 mempunyai harga perolehan Rp10.000.000 umur ekonomis
sepuluh tahun dan telah dipergunakan selama satu tahun.
5. Pendapatan diterima dimuka untuk pemesanan rias wisuda UAD untuk periode 5 Desember 2009 dan 19
Februari 2010 masing-masing Rp200.000
Diminta :
a. Buatlah neraca lajur.
b. Buatlah laporan keuangan yang berupa : Neraca, Laporan Perubahan Modal dan Laporan Laba Rugi.
PENYELESAIAN TUGAS 6
SALON AYU
NERACA LAJUR
PERIODE 31 DESEMBER 2009
Rekening Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan Penyesuaian Neraca Saldo Setelah Disesuaikan Laba Rugi Neraca
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Kas Rp1.000.000,00 - - - Rp1.000.000,00 - - - Rp1.000.000,00 -
Piutang Rp750.000,00 - - - Rp750.000,00 - - - Rp750.000,00 -
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp1.200.000,00 - - Rp200.000,00 Rp1.000.000,00 - - - Rp1.000.000,00 -
Perlengkapan Rp2.000.000,00 - - Rp1.750.000,00 Rp250.000,00 - - - Rp250.000,00 -
Peralatan Rp2.000.000,00 - - - Rp2.000.000,00 - - - Rp2.000.000,00 -
Akumulasi Penyusutan
Peralatan - Rp800.000,00 - Rp400.000,00 - Rp1.200.000,00 - - - Rp1.200.000,00
Kendaraan Rp10.000.000,00 - - - Rp10.000.000,00 - - - Rp10.000.000,00 -
Akumulasi Penyusutan
Kendaraan - Rp1.000.000,00 - Rp1.000.000,00 - Rp2.000.000,00 - - - Rp2.000.000,00
Biaya Listrik Rp600.000,00 - - - Rp600.000,00 - Rp600.000,00 - - -
Biaya Administrasi Rp300.000,00 - - - Rp300.000,00 - Rp300.000,00 - - -
Biaya Gaji Rp3.300.000,00 - - - Rp3.300.000,00 - Rp3.300.000,00 - - -
Utang Usaha - Rp1.000.000,00 - - - Rp1.000.000,00 - - - Rp1.000.000,00
Pendapatan Diterima Dimuka - Rp400.000,00 Rp200.000,00 - - Rp200.000,00 - - - Rp200.000,00
Utang Bank - Rp1.000.000,00 - - - Rp1.000.000,00 - - - Rp1.000.000,00
Modal Nn.Ayu - Rp11.000.000,00 - - - Rp11.000.000,00 - - - Rp11.000.000,00
Pendapatan Usaha - Rp5.950.000,00 - Rp200.000,00 - Rp6.150.000,00 - Rp6.150.000,00 - -
- - - - - - - - - -
Biaya Perlengkapan - - Rp1.750.000,00 - Rp1.750.000,00 - Rp1.750.000,00 - - -
Biaya Sewa - - Rp200.000,00 - Rp200.000,00 - Rp200.000,00 - - -
Biaya Penyusutan Peralatan - - Rp400.000,00 - Rp400.000,00 - Rp400.000,00 - - -
Biaya Penyusutan Kendaraan - - Rp1.000.000,00 - Rp1.000.000,00 - Rp1.000.000,00 - - -
Jumlah Rp21.150.000,00 Rp21.150.000,00 Rp3.550.000,00 Rp3.550.000,00 Rp22.550.000,00 Rp22.550.000,00 Rp7.550.000,00 Rp6.150.000,00 Rp15.000.000,00 Rp16.400.000,00
Rugi - Rp1.400.000,00 Rp1.400.000,00 -
Rp7.550.000,00 Rp7.550.000,00 Rp16.400.000,00 Rp16.400.000,00
SALON AYU
NERACA
PERIODE 31 DESEMBER 2009
Aktiva Lancar Utang
Kas Rp1.000.000,00 Utang Usaha Rp1.000.000,00
Pendapatan Diterima
Piutang Rp750.000,00 Dimuka Rp200.000,00
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp1.000.000,00 Utang Bank Rp1.000.000,00
Perlengkapan Rp250.000,00
Aktiva Tetap Modal
Peralatan Rp2.000.000,00 Modal Nn. Ayu Rp9.600.000,00
(Rp1,200,000.00
Akumulasi Penyusutan Peralatan )
Nilai Buku Peralatan Rp800.000,00
Kendaraan Rp10.000.000,00
(Rp2,000,000.00
Akumulasi Penyusutan Kendaraan )
Nilai Buku Kendaraan Rp8.000.000,00
Total Aktiva Rp11.800.000,00 Total Pasiva Rp11.800.000,00
TUGAS 7
MATERI JURNAL UMUM, BUKU BESAR, DAN NERACA SALDO
PO. LOUNDRY
NERACA SALDO
Aktiva Pasiva
Kas dan Setara Kas Rp50.000.000 Utang Usaha Rp10.000.000
Piutang Usaha Rp25.000.000
Rp150.000.00
Perlengkapan Rp30.000.000 Utang Bank 0
Tanah Rp75.000.000
Rp125.000.00
Bangunan Rp40.000.000 Modal Tn. Beja Toyo 0
Akumulasi Depresiasi Bangunan Rp15.000.000
Nilai Buku Bangunan Rp25.000.000
Rp100.000.00
Peralatan 0
Akumulasi Depresiasi Peralatan Rp20.000.000
Nilai Buku Peralatan Rp80.000.000
Rp285.000.00 Rp285.000.00
TOTAL AKTIVA 0 TOTAL UTANG dan MODAL 0
PENYELESAIAN TUGAS 7
PO. LOUNDRY
JURNAL UMUM
KAS PERLENGKAPAN
DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
Rp50.000.000,00 Rp5.000.000,00 Rp30.000.000,00 Rp20.000.000,00
Rp6.000.000,00 Rp5.000.000,00 Rp10.000.000,00
Rp20.000.000,00 Rp3.000.000,00
Rp20.000.000,00 Rp10.000.000,00
Rp10.000.000,00
Rp40.000.000,00 Rp20.000.000,00
Rp20.000.000,00
MODAL
DEBIT KREDIT
Rp125.000.000,00
Rp125.000.000,0
0
Rp106.000.000,00 Rp23.000.000,00
Rp83.000.000,00
Rp100.000.000,0
0 Rp20.000.000,00
PENDAPATAN
DEBIT KREDIT
Rp20.000.000,00
Rp20.000.000,00
Rp10.000.000,00
Rp50.000.000,00
Rp3.000.000,00 Rp75.000.000,00
Rp40.000.000,0
Rp5.000.000,00 0
PO. LOUNDRY
NERACA SALDO
TUGAS 8
MATERI PERUSAHAAN DAGANG
JURNAL UMUM, BUKU BESAR, NERACA SALDO, JURNAL PENYESUAIAN, NERACA LAJUR,
DAN LAPORAN KEUANGAN
UD. MERANA
NERACA SALDO
PERIODE 30 NOVEMBER 2011
REKENING DEBIT KREDIT
Kas Rp9.300.000
Piutang Dagang Rp3.500.000
Persediaan Barang Dagangan Rp5.000.000
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp2.000.000
Biaya Asuransi Dibayar Dimuka Rp1.200.000
Kendaraan Rp50.000.000
Akumulasi Depresiasi Kendaraan Rp10.000.000
Utang Dagang Rp6.000.000
Utang Bank Rp45.000.000
Modal Nn Melani Rp10.000.000
Jumlah Rp71.000.000 Rp71.000.000
Diminta :
1. Jurnallah transaksi bulan Desember 2011
2. Potinglah jurnal di atas dalam buku besar tiap rekening
3. Buatlah neraca saldo periode 31 Desember 2011
4. Buatlah jurnal penyesuaian dengan tambahan informasi sebagai berikut :
a. Hasil dari stock opname persediaan barang dagangan Rp 4.000.000
b. Biaya sewa dibayar dimuka untuk dua tahun dan dibayarkan 2 Januari 2011
c. Biaya asuransi dibayar dimuka untuk dua tahun dan dibayarkan 2 Januari 2011
d. Kendaraan dibeli tanggal 2 Januari 2010, umur eknomis lima tahun, nilai residu nol dan menggunakan
metoda garis lurus
e. Gaji pegawai bulan Desember 2011 sebesar Rp1.000.000, dibayarkan tanggal 2 Januari 2012
5. Buatlah neraca lajur
6. Buatlah laporan keuangan
#maksud dari 2/10 adalah apabila dilunasi dalam 10 jangka waktu 0-10 hari sejak transaksi dilakukan maka
akan memperoleh potongan sebesar 2%
#maksud dari n/30 adalah batas jangka waktu pelunasan/pembayaran adalah paling lambat 30 hari sejak
transaksi dilakukan.
Atau berdasarkan Artikel Kompasiana yang berjudul “Syarat Pembayaran Barang Dagangan” oleh Klinik
Akuntansi diakses pada 18 Agustus 2016 pukul 07.24 WIB
Kredit diberikan kepada Danu Akbar sebagai Sumber Informasi Awal
Syarat pembayaran barang dagang merupakan perjanjian antara penjual dan pembeli atas pembayaran
barang dagang yang dibeli. Syarat pembayaran ini berkaitan dengan potongan tunai, jangka waktu pembayaran,
dan besarnya potongan yang diberikan. Berikut beberapa syarat pembayaran yang terjadi dalam perjanjian jual
beli secara kredit.
Pertama yaitu syarat n/30, artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah terjadi transaksi
jual beli. Dalam syarat ini tidak berlaku pemotongan jika dilakukan pembayaran lebih cepat. Dan juga tidak ada
denda jika dibayar terlambat. Apakah dengan demikian akan membuat kita bisa leluasa memilih kapan
dilakukan pembayaran? Tentu tidak. Syarat pembayaran tetap harus ditepati. Karena jika tidak maka aktiva
tetap tidak berwujud (goodwill) akan terkena imbasnya. Efek yang paling mungkin terjadi adalah hilangnya
kepercayaan mitra kita tersebut. Sehingga kerjasama kedepannya terancam tidak bisa dilanjutkan.
Kedua, syarat 2/10, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan sebelum 10 hari setelah terjadi
transaksi atau kurang akan mendapat potongan 2%, dan pembayaran faktur paling lambat 30 hari
setelah transaksi.
Ketiga, syarat 2/10, 1/15, n/10, artinya jika pembayaran dilakukan 10 hari atau kurang
akan mendapatkan potongan 2%. Namun, jika pembayaran dilakukan setelah 10 hari sampai 15 hari, akan
mendapatkan potongan 1%. Pembayaran faktur paling lambat 30 hari setelah transaksi.
Keempat, syarat EOM (end of month), artinya pembayaran dilakukan paling lambat pada akhir
bulan berjalan.
Dan terakhir adalah syarat n/10 EOM, artinya pembayaran harus dilunasi paling lambat 10 hari setelah
akhir bulan tanpa potongan.
Perlu diingat, jika dalam syarat pembayaran ada potongan dalam jangka waktu tertentu dalam hitungan
persen. Maka keterlambatan pembayaran biasanya juga akan diganjar denda dengan jumlah yang sama dalam
hitungan persen. Karena itu pembayaran harus sesuai dengan syarat pembayaran yang telah dibuat.
Syarat pembayaran akan sangat berguna bagi pembeli untuk menyiapkan biaya pembayaran dengan waktu yang
lebih renggang. Selain itu adanya syarat pembayaran akan memperjelas kapan terjadinya uang masuk dan uang
keluar dari kas perusahaan. Syarat pembayaran juga akan sangat berguna untuk menjaga kepercayaan dari mitra
kita dalam berjual beli.
PENYELESAIAN TUGAS 8
UD. MERANA
JURNAL UMUM
PER 31 DESEMBER 2011
Tanggal Rekening Ref Debit Kredit
1 Desember 2011 Biaya Advertensi Rp300.000
Kas Rp300.000
2 Desember 2011 Kas Rp5.000.000
Penjualan Rp5.000.000
Rp10.000.00
4 Desember 2011 Pembelian 0
Utang Dagang Rp10.000.000
6 Desember 2011 Kas Rp3.000.000
Piutang Dagang Rp3.000.000
9 Desember 2011 Piutang Dagang Rp5.000.000
Penjualan Rp5.000.000
10 Desember 2011 Biaya Katering Rp1.000.000
Kas Rp1.000.000
Rp10.000.00
12 Desember 2011 Utang Dagang 0
Potongan Pembelian Rp200.000
Kas Rp9.800.000
15 Desember 2011 Kas Rp15.000.000
Penjualan Rp15.000.000
18 Desember 2011 Kas Rp4.750.000
Potongan Penjualan Rp250.000
Piutang Dagang Rp5.000.000
Biaya Retribusi
20 Desember 2011 Kebersihan Rp100.000
Kas Rp100.000
24 Desember 2011 Utang Bank Rp500.000
Biaya Bunga Rp45.000
Kas Rp545.000
27 Desember 2011 Pembelian Rp2.000.000
Kas Rp2.000.000
29 Desember 2011 Kas Rp7.500.000
Penjualan Rp7.500.000
30 Desember 2011 Pembelian Rp8.000.000
Utang Dagang Rp8.000.000
31 Desember 2011 Piutang Dagang Rp2.000.000
Penjualan Rp2.000.000
Rp74.445.00
JUMLAH 0 Rp74.445.000
UD. MERANA
BUKU BESAR (REKENING T)
PER 31 DESEMBER 2011
Rp300.000,00 Rp100.000,00
PENJUALAN KENDARAAN
DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
Rp5.000.000,00 2 Des 30 Nov Rp50.000.000,00
Rp5.000.000,00 9 Des
Rp15.000.000,00 15 Des
Rp7.500.000,00 29 Des
Rp2.000.000,00 31 Des
Rp34.500.000,00 Rp50.000.000,00
UD. MERANA
NERACA SALDO
PER 31 DESEMBER 2011
Rekening Debit Kredit
Kas Rp30.805.000
Piutang Dagang Rp2.500.000
Persediaan Barang Dagang Rp5.000.000
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp2.000.000
Biaya Asuransi Dibayar Dimuka Rp1.200.000
Kendaraan Rp50.000.000
Akumulasi Depresiasi Kendaraan Rp10.000.000
Utang Dagang Rp14.000.000
Utang Bank Rp44.500.000
Modal Nn. Melan Rp10.000.000
Biaya Advertensi Rp300.000
Biaya Katering Rp1.000.000
Biaya Retribusi Kebersihan Rp100.000
Biaya Bunga Rp45.000
Penjualan Rp34.500.000
Pembelian Rp20.000.000
Potongan Penjualan Rp250.000
Potongan Pembelian Rp200.000
Rp113.200.00 Rp113.200.00
JUMLAH 0 0
UD. MERANA
JURNAL PENYESUAIAN
PER 31 DESEMBER 2011
Tanggal Rekening Ref Debit Kredit
31 Desember 2011 Harga Pokok Penjualan Rp5.000.000
Persediaan Barang Dagang Rp5.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp20.000.000
Pembelian Rp20.000.000
Potongan Pembelian Rp200.000
Harga Pokok Penjualan Rp200.000
Persediaan Barang Dagang Rp4.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp4.000.000
Biaya Sewa Rp1.000.000
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp1.000.000
Biaya Asuransi Rp600.000
Biaya Asuransi Dibayar Dimuka Rp600.000
Biaya Depresiasi Kendaraan Rp10.000.000
Akumulasi Depresiasi Kendaraan Rp10.000.000
Biaya Gaji Rp1.000.000
Utang Biaya Gaji Rp1.000.000
JUMLAH Rp41.800.000 Rp41.800.000
Neraca Saldo Sebelum Neraca Saldo Setelah
Laba Rugi Neraca
Rekening Disesuaikan Penyesuaian Disesuaikan
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Kas Rp30.805.000 - - - Rp30.805.000 - - - Rp30.805.000 -
Piutang Dagang Rp2.500.000 - - - Rp2.500.000 - - - Rp2.500.000 -
Persediaan Barang Dagang Rp5.000.000 - Rp4.000.000 Rp5.000.000 Rp4.000.000 - - - Rp4.000.000 -
Biaya Sewa Dibayar Dimuka Rp2.000.000 - - Rp1.000.000 Rp1.000.000 - - - Rp1.000.000 -
Biaya Asuransi Dibayar Dimuka Rp1.200.000 - - Rp600.000 Rp600.000 - - - Rp600.000 -
Kendaraan Rp50.000.000 - - - Rp50.000.000 - - - Rp50.000.000 -
Akumulasi Depreasiasi Kendaraan - Rp10.000.000 - Rp10.000.000 - Rp20.000.000 - - - Rp20.000.000
Utang Dagang - Rp14.000.000 - - - Rp14.000.000 - - - Rp14.000.000
Utang Bank - Rp44.500.000 - - - Rp44.500.000 - - - Rp44.500.000
Modal Nn. Melani - Rp10.000.000 - - - Rp10.000.000 - - - Rp10.000.000
Biaya Advertensi Rp300.000 - - - Rp300.000 - Rp300.000 - - -
Biaya Katering Rp1.000.000 - - - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - - -
Biaya Retribusi Kebersihan Rp100.000 - - - Rp100.000 - Rp100.000 - - -
Biaya Bunga Rp45.000 - - - Rp45.000 - Rp45.000 - - -
Penjualan - Rp34.500.000 - - - Rp34.500.000 - Rp34.500.000 - -
Pembelian Rp20.000.000 - - Rp20.000.000 - - - - - -
Potongan Penjualan Rp250.000 - - - Rp250.000 - Rp250.000 - - -
Potongan Pembelian - Rp200.000 Rp200.000 - - - - - - -
Rp113.200.000 Rp113.200.000 - - - - - - - -
Harga Pokok Penjualan - - Rp25.000.000 Rp4.200.000 Rp20.800.000 - Rp20.800.000 - - -
Biaya Sewa - - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - - -
Biaya Asuransi - - Rp600.000 - Rp600.000 - Rp600.000 - - -
Biaya Depresiasi Kendaraan - - Rp10.000.000 - Rp10.000.000 - Rp10.000.000 - - -
Biaya Gaji - - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - - -
Utang Biaya Gaji - - - Rp1.000.000 - Rp1.000.000 - - - Rp1.000.000
Jumlah Rp41.800.000 Rp41.800.000 Rp124.000.000 Rp124.000.000 Rp35.095.000 Rp34.500.000 Rp88.905.000 Rp89.500.000
Rugi Rp595.000 Rp595.000
Rp35.095.000 Rp35.095.000 Rp89.500.000 Rp89.500.000
Jurnal Khusus
Berikut ini transaksi-transaksi keuangan yang terjadi pada bulan Januari 2010 UD. MANTAP :
02-Jan Dibeli barang dagangan dari PT Bintang seharga 160.000.000 dengan termin 2/10, n/30
02-Jan Dijual barang dagangan kepada Tn. Tarigan senilai 50.000.000 dengan termin 1/10, n/30
04-Jan Dijual barangan dagangan kepadda Tn. Bramantyo senilai 80.000.000 dengan termin 2/10, n/30
04-Jan Dikembalikan barangan dagangan yang dibeli tanggal 2 Januari pada PT. Bintang seharga 20.000.000
08-Jan Dibayar seluruh utang kepada PT Bintang untuk pembelian tanggal 2 Januari
09-Jan Diterima pengembalian barang dagangan yang dibeli Tn. Bramantyo tanggal 4 Januari seharga 10.000.000
11-Jan Diterima pelunasan Tn Tarigan untuk penjualan barang dagangan tanggal 2 Jan
12-Jan Dibeli barang dagangan dari Fa. Mandala seharga 60.000.000 dengan termin 5/10, n/30. Disamping itu perusahaan memperoleh potongan tunai sebesar 10%
13-Jan Diterima pelunasan dari Tn. Bramantyo untuk penjualan tanggal 4 Januari
15-Jan Dibeli peralatan kantor seharga 90.000.000 dengan termin 1/10, n/30
16-Jan Dibayar biaya pengangkutan untuk pembelian barang dagangan yang dilakukan tanggal 12 Januari sebesar 6.000.000
18-Jan Dijual barang dagangan kepada Nn. Tiara sebesar 60.000.000 dengan termin 2/10, n/30
20-Jan Dijual barang dagangan seharga 40.000.000
Jurnallah transaksi keuangan di atas menggunakan Jurnal Penjualan (khusus untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit)
Jurnal penerimaan kas, Jurnal Pembelian (khusus untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan secara kredit) dan Jurnal Pengeluaran Kas
PENYELESAIAN TUGAS 9
UD. MANTAP
Jurnal Penjualan
Per 31 Januari 2012
Tanggal Keterangan Syarat Jumlah
02-Jan Tn Tarigan 1/10, n/30 Rp50.000.000
04-Jan Tn Bramantyo 2/10, n/30 Rp80.000.000
18-Jan CV Tiara 2/10, n/30 Rp60.000.000
Jumlah Rp190.000.000
UD. MANTAP
Jurnal Pembelian
Per 31 Januari 2012
Tanggal Keterangan Syarat Jumlah
02-Jan PT Bintang 2/10, n/30 Rp160.000.000
12-Jan Fa Mandala 5/10, n/30 Rp540.000.000
Jumlah Rp700.000.000
UD. MANTAP
Jurnal Penerimaan Kas
Per 31 Januari 2012
Debit Kredit
Tangga
Keterangan Lain-Lain
l Kas Potongan Penjualan Piutang Dagang
Akun Jumlah
11-Jan Tn Tarigan Rp49.500.000 Rp500.000.000 Rp50.000.000
13-Jan Tn Bramantyo Rp68.600.000 Rp1.400.000 Rp70.000.000
Penjuala
20-Jan Penjualan Barang Dagang n Rp40.000.000
Jumlah Rp118.100.000 Rp501.400.000 Rp120.000.000 Rp0 Rp40.000.000
UD. MANTAP
Jurnal Pengeluaran Kas
Per 31 Januari 2012
Debit Kredit
Tangga
Keterangan Lain-Lain Kas Potongan Pembelian
l Utang Dagang
Akun Jumlah
08-Jan PT Bintang Rp140.000.000 Rp137.200.000 Rp2.800.000
16-Jan Fa Mandala Biaya Angkut Pembelian Rp6.000.000 Rp6.000.000
Jumlah Rp140.000.000 Rp6.000.000 Rp143.200.000 Rp2.800.000
UD. MANTAP
Jurnal Umum
Per 31 Januari 2012
Tanggal Rekening Debit Kredit
4 Januari Utang Dagang Rp20.000.000
Retur Pembelian Rp20.000.000
9 Januari Retur Penjualan Rp10.000.000
Piutang Dagang Rp10.000.000
15 Januari Peralatan Rp90.000.000
Utang Dagang Rp90.000.000
Jumlah Rp120.000.000 Rp120.000.000
TUGAS 10
MATERI JURNAL KHUSUS
UD. TING TONG
NERACA SALDO
PER 31 DESEMBER 2010
Rekening Debit Kredit
Kas Rp100.000.000
Piutang Usaha Rp150.000.000
Persediaan Berlian Rp2.000.000.000
Biaya Sewa Dibayar Di Muka Rp20.000.000
Peralatan Rp500.000.000
Akumulasi Depresiasi Peralatan Rp450.000.000
Utang Dagang Rp750.000.000
Utang Bank Rp400.000.000
Modal Nn. Ayu Ting Tong Rp1.170.000.000
Jumlah Rp2.770.000.000 Rp2.770.000.000
Berikut ini adalah transaksi-transaksi selama tahun 2011 :
PENYELESAIAN TUGAS 10
UD. TING TONG
JURNAL PENJUALAN
Per 31 Maret 2011
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref
Piutang Dagang Penjualan
Jan-11 31 Menjual Berlian Rp 350.000.000 Rp 350.000.000
Feb-11 5 Pesanan Cincin Rp 7.500.000 Rp 7.500.000
15 Menjual Berlian Rp 400.000.000 Rp 400.000.000
Jumlah Rp 757.500.000 Rp 757.500.000
Rp250.000.00 Rp158.200.00
Jumlah 0 Rp100.000.000 0 Rp508.200.000
Contoh Pembelian :
Berikut Akuisisi Perusahaan A pada Perusahaan B :
Harga Pasar Aset Perusahaan B :
Tanah : Rp 20.000.000.000
Bangunan : Rp 30.000.000.000
Mesin-mesin : Rp 15.000.000.000
Perusahaan B dijual pada Perusahaan A dengan harga paket Rp 55.000.000.000. Buat Jurnal Akuisisi !
Jurnal :
Tanah (20/65 x 55 M) Rp 16.923.076.920
Bangunan (30/65 x 55 M) Rp 25.384.615.380
Mesin-Mesin (15/65 x 55 M) Rp 12.692.307.690
Kas Rp 55.000.000.000
IFRS – Akhir Tahun dilakukan revaluasi aset. Misal Tanah dipasarkan seharga Rp 25 M
Tanah XXX
Laba Penilaian Kembali Aset XXX ----- PPh
#Kalau menerima manfaat dianggap penghasilan
Contoh Depresiasi :
PT. ABC membeli mesin dengan harga perolehan Rp 1.200.000.000 umur ekonomis 5 tahun dan akhir tahun
ke-5 diperkirakan mesin tersebut berharga Rp 100.000.000, dan selama 5 tahun mempunyai produktifitas
sebanyak 1.000.000 Kg.
Buatlah Depresiasi dengan metode aktivitas, metode garis lurus dan metode beban menurun.
Metode Aktivitas :
Tarif Depresiasi = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Unit Produksi
= (Rp 1.200.000.000 – Rp 100.000.000) / 1.000.000 Kg
= (Rp 1.100.000.000) / 1.000.000 Kg
= Rp 1.100 / Kg
Untuk Besarnya Depresiasi per tahun ditentukan oleh unit produksi tiap tahun. Misal tahun ke-1 diproduksi
sebanyak 100.000 Kg maka besarnya depresiasi pada tahun ke-1 :
Depresiasi = Tarif Depresiasi x Unit Produksi
= Rp 1.100 x 100.000
= Rp 110.000.000
Jurnal :
Biaya Depresiasi Kendaraan Rp 56.000.000
Akumulasi Depresiasi Kendaraan Rp 56.000.000
Nilai Buku Tahun ke-3 = Harga Perolehan – Akumulasi Depresiasi s/d tahun ke-3
= Rp 1.500.000.000 – Rp 900.000.000
= Rp 600.000.000
Jurnal :
Kerugian Penurunan Nilai Aset Rp 200.000.000 -- masuk ke Laporan Laba Rugi
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 200.000.000
(Nilai Buku Tahun ke-3 – Nilai Penilaian Kembali)
Nilai Buku Tahun Ke-3 = Harga Perolehan – Akumulasi Depresiasi s/d tahun ke-3
= Rp 1.500.000.000 – Rp 1.200.000.000
= Rp 300.000.000
Jurnal :
Kerugian Penurunan Nilai Aset Rp 100.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 100.000.000
(Nilai Buku tahun ke-3 – Nilai Penilaian Kembali)
Nilai Buku Tahun ke-3 = Harga Perolehan – Akumulasi Depresiasi s/d tahun ke-3
= Rp 1.500.000.000 – Rp 900.000.000
= Rp 600.000.000
Jurnal :
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 200.000.000
Keuntungan Penilaian Kembali Rp 200.000.000 -- ke Laporan Laba Rugi
(Nilai Buku Tahun ke-3 – Nilai Penilaian Kembali)
Nilai Buku :
Metode Garis Lurus = Rp 600.000.000 (Hrg Perolehan – Akum. Dep. s/d akhir tahun ke-3)
Metode Angka Tahun = Rp 300.000.000 (Hrg Perolehan – Akum. Dep. s/d akhir tahun ke-3)
Rp 300.000.000
Jurnal :
Kerugian Penggantian Metode Akuntansi Rp 300.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 300.000.000
Jurnal Depresiasi :
Depresiasi tahun ke-1 :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 300.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 300.000.000
Jurnal Reparasi :
Mesin Rp 300.000.000
Kas / Utang Rp 300.000.000
(Jadi, Nilai Buku Mesin mengalami kenaikan sebesar Rp 300.000.000 akibat reparasi, awalnya pada akhir tahun
ke-2 senilai (Rp 1.500.000- Rp 600.000.000 = Rp 900.000.000), sekarang berubah menjadi (Rp 900.000.000 +
Rp 300.000.000= Rp 1.200.000.000)
Jurnal Depresiasi :
Karena menggunakan metode garis lurus, maka besarnya Depresiasi untuk setiap tahun adalah sama.
Depresiasi tahun ke-3 :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 240.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 240.000.000
Jurnal Depresiasi :
Karena menggunakan metode garis lurus, maka besarnya Depresiasi untuk setiap tahun adalah sama.
Depresiasi tahun ke-3 :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 257.142.857,1
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 257.142.857,1
Jurnal Amortisasi :
Tahun 1 = Rp 90.000.000
Tahun 2 = Rp 99.000.000
Tahun 3 = Rp 108.900.000
Tahun 4 = Rp 119.790.000
Tahun 5 = Rp 131.767.000
Tahun 6 = Rp 144.945.900
Tahun 7 = Rp 159.440.490
Tahun 8 = Rp 175.384.539
Tahun 9 = Rp 192.922.992
Tahun 10 = Rp 212.215.292
Rp 1.434.368.214,09
Tambahan Soal :
Pada awal tahun ke-9 burger merk BIG sudah tidak laku dijual di pasaran karena kualitas pesaing yang lebih
baik. Buatlah jurnalnya !
Jurnal :
Aktiva Pasiva
Kas Rp 10.000.000 Utang Rp 60.000.000
Piutang Rp 20.000.000 Modal Rp 40.000.000
Persediaan Rp 30.000.000
Aktiva Tetap Rp 40.000.000
Total Rp 100.000.000 Total Rp 100.000.000
Buatlah jurnal yang dibuat PT. ABC !
Perhitungan Goodwill :
Harga Beli Rp 75.000.000
Aktiva :
Kas Rp 10.000.000
Piutang Rp 20.000.000
Persediaan Rp 30.000.000
Aktiva Tetap Rp 40.000.000 +
Jumlah Aktiva Rp 100.000.000
Kewajiban :
Utang Rp 60.000.000
Jumlah Utang Rp 60.000.000 –
Aktiva Bersih Rp 40.000.000 –
Goodwill Rp 35.000.000
Jurnalnya :
Piutang Rp 20.000.000
Persediaan Rp 30.000.000
Aktiva Tetap Rp 40.000.000
Goodwill Rp 35.000.000
Utang Rp 60.000.000
Kas Rp 65.000.000
(Kas Rp 75.000.000 – Rp 10.000.000 = Rp 65.000.000)
Contoh Ekuitas :
Perusahaan menjual saham biasa 1.000.000 lembar dengan nilai pari Rp 1.000 / lembar dan saham preferen
10.000 lembar dengan nilai pari Rp 10.000 / lembar.
Transaksi yang terjadi,
1/4 16 Perusahaan menjual saham biasa 600.000 lembar dengan harga Rp 1.400 / lembar.
3/4 16 Perusahaan menjual saham preferen 4.000 lembar dengan harga Rp 9.500 / lembar.
4/4 16 Perusahaan menjual saham biasa 400.000 lembar dengan harga Rp 950 / lembar.
7/4 16 Perusahaan menjual saham preferen 6.000 lembar dengan harga Rp 11.000 / lembar.
Jurnal 1/4 16 :
Kas Rp 840.000.000
Agio Modal Saham Biasa Rp 240.000.000
Modal Saham Biasa Rp 600.000.000
Jurnal 3/4 16 :
Kas Rp 38.000.000
Disagio Modal Saham Preferen Rp 2.000.000
Modal Saham Preferen Rp 40.000.000
Jurnal 4/4 16 :
Kas Rp 380.000.000
Disagio Modal Saham Biasa Rp 20.000.000
Modal Saham Biasa Rp 400.000.000
Jurnal 7/4 16 :
Kas Rp 66.000.000
Agio Modal Saham Preferen Rp 6.000.000
Modal Saham Preferen Rp 60.000.000
Neraca Modal Saham Biasa :
Modal Saham Biasa Rp 1.000.000.000
Agio Saham Biasa Rp 220.000.000 +
Modal Saham Biasa Disetor Rp 1.220.000.000
Contoh Ekuitas :
Perusahaan menjual saham biasa 1.000.000 lembar dengan nilai pari Rp 1.000 / lembar dan saham preferen
10.000 lembar dengan nilai pari Rp 10.000 / lembar.
Perusahaan tersebut menjual semua saham biasa dan preferen sebesar Rp 900.000.000
Jurnal :
Kas Rp 900.000.000
Disagio Saham Biasa Rp 181.818.181,8
Disagio Saham Preferen Rp 18.181.818,2
Modal Saham Biasa Rp 1.000.000.000
Modal Saham Preferen Rp 100.000.000
(Disagio Saham Biasa Rp 1.000.000.000 – Rp 818.181.818,2 = Rp 181.818.181,8)
(Disagio Saham Preferen Rp 100.000.000 – Rp 81.818.181,8 = Rp 18.181.818,2)
Lanjutan :
1/5 16 Perusahaan yang menjual saham biasa dengan cara lumpsum membeli
kembali saham biasa sebanyak 100.000 lembar dengan harga Rp 800 / lembar
10/5 16 Perusahaan menjual kembali semua saham yang dibeli kembali tanggal 1/5 16
dengan harga Rp 1.200 / lembar
Jurnal 1/5 16 :
Modal Saham Biasa Treasury Rp 80.000.000
Kas Rp 80.000.000
Laporan di Neraca :
Modal Saham Biasa XXX
Disagio Modal Saham Biasa (XXX)
Modal Saham Biasa Treasury XXX
Jurnal 10/5 16 :
Kas Rp 120.000.000
Modal Saham Biasa Treasury Rp 80.000.000
Modal Disetor dari Saham Treasury Rp 40.000.000
Materi Dividen
Dividen dibagikan dalam bentuk :
1. Tunai
2. Properti
3. Likuidasi (lebih terkait kemampuan perusahaan)
4. Saham
Saat Pengumuman :
Laba Ditahan Rp XXX
Utang Dividen Rp XXX
Pembagian Tunai :
Utang Dividen Rp XXX
Kas Rp XXX
Saat Pembayaran :
Utang Dividen Rp 1.200.000
Kas Rp 1.200.000
Pembagian Saham :
Contoh perusahaan mengeluarkan dividen saham biasa sebesar 10.000 lembar dengan harga pasar Rp 1.100 /
lembar, nilai pari Rp 1.000 / lembar.
Jurnal :
Laba Ditahan Rp 11.000.000
Modal Saham Biasa Rp 10.000.000
Agio Modal Saham Biasa Rp 1.000.000
Jurnal :
Aktiva Tetap – Mesin B Rp 600.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin A Rp 400.000.000
Aktiva Tetap – Mesin A Rp 500.000.000
Kas Rp 100.000.000
Laba Penghentian Aktiva Tetap Rp 400.000.000
Soal 2 :
Data aset mesin perusahaan sebagai berikut :
Harga perolehan Rp 5.000.000.000, umur ekonomis 5 tahun nilai residu nol (depresiasi garis lurus). Pada awal
tahun ketiga perusahaan melakukan perbaikan sebesar Rp 2.000.000 sehingga sisa umur ekonomis bertambah
menjadi lima tahun.
Buat jurnal saat perbaikan dan jurnal depresiasi pada tahun ke 3 sampai tahun ke 7 !
Jurnal Depresiasi :
Depresiasi tahun ke-1 :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 1.000.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 1.000.000.000
Jurnal Reparasi :
Mesin Rp 2.000.000
Kas / Utang Rp 2.000.000
(Jadi, Nilai Buku Mesin mengalami kenaikan sebesar Rp 2.000.000 akibat reparasi, awalnya pada akhir tahun
ke-2 senilai (Rp 5.000.000.000- Rp 2.000.000.000 = Rp 3.000.000.000), sekarang berubah menjadi (Rp
3.000.000.000 + Rp 2.000.000= Rp 3.002.000.000)
Jurnal Depresiasi :
Karena menggunakan metode garis lurus, maka besarnya Depresiasi untuk setiap tahun adalah sama.
Depresiasi tahun ke-3 :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 600.400.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 600.400.000
Jurnal Depresiasi :
Karena menggunakan metode garis lurus, maka besarnya Depresiasi untuk setiap tahun adalah sama.
Depresiasi tahun ke-3 :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 714.571.428,6
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 714.571.428,6
Depresiasi tahun ke-4 :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 714.571.428,6
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 714.571.428,6
Jawab 1 :
Nilai Nominal = Rp 10.000.000
Bunga = 18%
Jangka Waktu = 12 bulan
Soal 2 :
Pada tanggal 16 November 2006 PT. X menerima pinjaman dari Bank ABC sebesar Rp 100.000.000 untuk
jangka waktu empat bulan dengan bunga 12% p.a.
Buatlah : Jurnal tahun 2006 dan jurnal saat jatuh tempo !
Soal 3 :
PT. ABC pada tahun 2006 telah berhasil menjual produknya sebesar Rp 1.500.000.000 dan oleh pemerintah
termasuk produk yang dikenakan PPN 10%. Namun pada periode tersebut PT. ABC juga melakukan belanja
untuk barang yang kena PPN 10% sebesar Rp 750.000.000.
Buatlah : Jurnal penjualan dan pembelian PT. ABC untuk tahun 2006 dan tentukan utang pajak PPN yang harus
dibayarkan pada Kantor Pajak !
Penjualan = Rp 1.500.000.000, PPN 10%
Pembelian = Rp 750.000.000, PPN 10%
Soal 4 : berbeda dengan tugas, di tugas bunga 12% disini 17% tapi cara tetap sama
PT. XYZ pada tanggal 2 Januari 2006 melakukan pencairan kredit perbankkan sebesar Rp2.500.000.000 untuk
jangka waktu lima tahun. Pembayaran angsuran akan dibayarkan oleh PT. XYZ pada setiap akhir tahun dan
dikenakan biaya bunga 17% p.a.
Buatlah : Jurnal angsuran selama lima tahun jika (1) jumlah angsuran tidak sama besar, dan (2) jumlah angsuran
sama besar !