Anda di halaman 1dari 46

LATIHAN SOAL

PIUTANG DAN ASSET


TETAP
PENGHAPUSAN PIUTANG
DENGAN METODE LANGSUNG
1: Dari transaksi-transaksi yang disajikan berikut ini, buatlah ayat jurnal untuk untuk
mencatat transaksi dengan menggunakan metode penghapusan langsung untuk
piutang tak tertagih:
Tanggal 3 Januari; Menerima pembayaran piutang sebesar Rp 750.000 dari Pak
Idrus Santoso dan menghapus sisa piutang sebesar Rp 2.000.000 yang dianggap
tidak dapat ditagih.

Tanggal 27 Januari; Mencatat kembali piutang Pak Idrus Santoso yang telah
dihapuskan dan menerima kas untuk pembayaran sisa piutang sebesar Rp 2.000.000
PEMBAHASAN
Pencatatan transaksi tanggal 3 Mencatat transaksi tanggal 27
Januari: Januari:
Dr.Kas … Rp 750.000 (Debit) Dr. Piutang Usaha – Pak Idrus Santoso
… Rp 2.000.000 (Debit)
Dr.Beban Piutang Tak Tertagih … Rp
2.000.000 (Debit) Cr.Beban Piutang Tak Tertagih … Rp
2.000.000 (Kredit)
Cr.Piutang Usaha – Pak Idrus Santoso
… Rp 2.750.000 (Kredit) Dr. Kas … Rp 2.000.000 (Debit)
Cr. Piutang Usaha – Pak Idrus Santoso
… Rp 2.000.000 (Kredit)
AYAT JURNAL UNTUK MENCATAT TRANSAKSI
BERIKUT DENGAN MEMAKAI PROSEDUR
PENGHAPUSAN LANGSUNG UNTUK PIUTANG TAK
TERTAGIH
Oktober 14; menerima pembayaran piutang sebesar Rp 200.000 dari Toko Irama dan
menghapus piutang yang belum dibayarkan sebesar Rp 400.000 yang dianggap tidak
bisa ditagih lagi,
Oktober 29; mencatat kembali piutang Toko Irama yang sudah dihapuskan dan
menerima kas untuk membayar piutang yang belum dilunasi sebesar Rp 200.000
PEMBAHASAN
Mencatat transaksi pembayaran dan Jurnal pencatatan transaksi pembayaran
penghapusan piutang: piutang:
Dr. (Debit) Kas … Rp 200.000 Dr. (Debit) Piutang Usaha an. Toko
Irama .. Rp 400.000
Dr.(Debit) Beban Piutang Tidak Bisa
Ditagih … Rp 400.000 Cr. (Kredit) Beban Piutang Tak Tertagih
… Rp 400.000
Cr.(Kredit) Piutang Usaha an. Toko
Irama .. Rp 600.000 Dr. (Debit) Kas … Rp 200.000
Cr. (Kredit) Piutang Usaha an. Toko
Irama .. Rp 200.000
PIUTANG TAK TERTAGIH
METODE TIDAK LANGSUNG
Transaksi-transaksi berikut ini dilakukan oleh suatu perusahaan dagang. Buatlah ayat jurnal
untuk mencatat transaksi tersebut dengan asumsi perusahaan menerapakan metode penyisihan
untuk piutang tak tertagih.

Februari 12; Toko Pertanian Subur menerima pembayaran piutang sebesar Rp 1.250.000 dari
Kelompok Tani Mulia. Sebelumnya kelompok tani tersebut masih memiliki utang ke toko
sebesar Rp 890.000. Toko Pertanian Subur mengambil kebijakan untuk menghapuskan utang
tersebut karena sudah lama tidak dilunasi.
Februari 29; Kelompok Tani Mulia membayar utang yang sudah lama belum dilunasi senilai
Rp 890.00. Padahal Toko Pertanian Subur telah mencatat penghapusan piutang usaha tersebut.
PEMBAHASAN
Pencatatan tanggal 12 Februari:
Kas … Rp 1.250.000 (Debit)
Penyisihan Piutang Tak Tertagih … Rp 890.000 (Debit)
Piutang Usaha – Kelompok Tani Mulia … Rp 2.140.000
Jurnal tanggal 29 Februari:
(Debit) Piutang Usaha – Kelompok Tani Mulia .. Rp 890.000
(Kredit) Cadangan Piutang Tak Tertagih … Rp 890.000
(Debit) Kas … Rp 890.000
(Kredit) Piutang Usaha … Rp 890.000
PENGHAPUSAN PIUTANG
METODE PENYISIHAN
CV Dinamika Selaras selama bulan Juni melakukan transaksi keuangan dan bisnis
seperti berikut ini:
Juni 21; Gapoktan Makmur Sejahtera membayar pembelian barang-barang peralatan
budidaya jahe emprit sebesar Rp 1.650.000. Sisa utang Gapoktan Makmur Sejahtera
yang belum dilunasi senilai Rp 450.000 dan CV Dinamika Selaras akan melakukan
penghapusan terhadap sisa piutang yang tak tertagih tersebut.
Juni 30; Gapoktan Makmur akhirnya membayar utang yang masih tersisa dan telah
dihapuskan oleh CV Dinamika Selaras pada tanggal 21 Juni.
Pertanyaan:
Bagaimana prosedur pencatatan dua transaksi yang dilakukan oleh CV Dinamika
Selaras?
PEMBAHASAN
Jurnal tanggal 21 Juni:
(Debit) Kas … Rp 1.650.000
(Debit) Cadangan Penyisihan Piutang Tak Tertagih .. Rp 450.000
(Kredit) Piutang Usaha Gapoktan Makmur Sejahtera … Rp 2.100.000
Pencatatan tanggal 30 Juni:
(Debit) Piutang Usaha … Rp 450.000
(Kredit) Cadangan Penyisihan Piutang Tak Tertagih .. Rp 450.000
(Debit) Cash … Rp 450.000
(Kredit) Piutang Usaha … Rp 450.000
PIUTANG WESEL
1: Soal tanggal jatuh tempo, nilai jatuh tempo, dan ayat jurnal piutang wesel
CV Intanika Jaya menerima wesel tagih tertanggal 20 September senilai Rp 15.500.300,
dengan waktu 60 hari dan bunga 9% per tahun dari seorang pelanggan tetap yang membeli
dengan kredit.
Persoalannya adalah:
1. Berapa tanggal jatuh tempo piutang wesel?
2. Hitunglah nilai jatuh tempo wesel tagih.
3. Bagaimana prosedur pencatatan jurnal penerimaan kas pada saat pembayaran piutang
wesel yang telah jatuh tempo?
PEMBAHASAN
a: Menghitung waktu jatuh tempo b: Menghitung besaran jatuh tempo
piutang wesel = Rp 15.500.300 + (Rp 15.500.300 x 9% x
September = 30 – 20 = 10 hari 60/360)
= Rp 15.500.300 + Rp 232.500 = Rp
Oktober = 31 hari 15.732.800
November = 19 hari c: Jurnal penerimaan kas pelunasan wesel
Jadi tanggal jatuh tempo piutang wesel Dr.Cash … Rp 15.732.800 (Debit)
adalah 19 November.
Cr.Wesel Tagih … Rp 15.500.300 (Kredit)
  Cr.Pendapatan Bunga … Rp 232.500
(Kredit)
PIUTANG WESEL
Sebuah perusahaan yang memasok barang-barang kebutuhan perkebunan
kelapa sawit, seperti pupuk, kacangan, dan pestisida. Pada tanggal 26 Mei
perusahaan menerima wesel yang dibuat dan ditandatangani oleh salah satu
pelanggannya. Besarnya piutang wesel tersebut adalah Rp 75.800.500 dengan
durasi waktu jatuh tempo 45 hari, dan bunga 12% per tahun.
Pertanyaan:
1. Berapa tanggal jatuh tempo piutang wesel tersebut?
2. Berapa nilai jatuh tempo wesel tagih tersebut?
3. Ketika jatuh tempo, pembuat wesel membayar piutangnya, bagaimana
prosedur pencatatannya?
PEMBAHASAN #1
(a). Tanggal jatuh tempo
Untuk mengetahui waktu jatuh tempo wesel, salah cara yang paling sederhana adalah merinci
jumlah hari masing-masing bulan dari tanggal wesel. Perhatikan proses perhitungannya berikut
ini:
Mei : 31 – 26 = 5 hari
Juni: 30 hari
Juli : 10 hari
Dari perhitungan dan perincian seperti di atas, kita bisa mengetahui bahwa tanggal jatuh tempo
wesel adalah 10 Juli.
PEMBAHASAN #2 & #3
(b). Jumlah uang saat jatuh tempo
Setelah mengetahui tanggal jatuh tempo, selanjutnya dihitung jumlah uang yang akan
diterima perusahaan saat jatuh tempo, caranya seperti berikut ini:
= Rp 75.800.500 + (Rp 75.800.500 x 12% x 45/360)
= Rp 75.800.500 + Rp 1.137.000 = Rp 76.937.500

(c). Jurnal piutang wesel


[Debit] Kas … Rp 75.800.500
[Kredit] Piutang Wesel … Rp 75.800.500
[Kredit] Pendapatan Bunga … Rp 1.137.000
PIUTANG DAGANG METODE
PERSENTASE PENJUALAN
BERSIH
Pada akhir bulan, akun Piutang Usaha PT Gelombang Lautan memiliki saldo sebesar
Rp 12.000.000. Penyisihan cadangan piutang tak tertagih memiliki saldo kredit
sebesar Rp 120.000. Penjualan bersih untuk periode tersebut berjumlah Rp 6.250.000.
Beban piutang tak tertagih diperkirakan sebesar 0,5% dari penjualan bersih.
Pertanyaan:
1. Berapa jumlah beban piutang tak tertagih?
2. Hitunglah saldo penyisihan cadangan piutang tak tertagih.
3. Berapa nilai realisasi bersih piutang usaha?
PEMBAHASAN
1: Jumlah beban piutang tak tertagih
= Penjualan bersih x Estimasi persentase piutang tak tertagih
= Rp 6.250.000 x 0,5% = Rp 31.250

2: Jumlah penyisihan piutang usaha


= Rp 120.000 + Rp 31.250
= Rp 151.250

3: Menghitung jumlah realisasi bersih piutang usaha


= Piutang usaha – Penyisihan
=  Rp 12.000.000 – Rp 151.250 = Rp 11.848.750
METODE PENENTUAN UMUR UNTUK
MEMBUAT PERKIRAAN PIUTANG TAK
TERTAGIH
PT Eka Dwi Tri Sapta Javaneka mempunyai saldo akun Piutang Dagang
sebesar Rp 76.000.000, sedangkan saldo kredit akun Penyisihan Piutang Tak
Tertagih senilai Rp 6.000.000 dan omset penjualan bersih untuk tahun
tersebut berjumlah Rp 54.000.000.
Perusahaan mengimplementasikan metode penentuan umur piutang.
Saldo account Penyisihan Piutang Tak Tertagih diestimasi sebesar 2%
Pertanyaan:
1. Berapa jumlah penyesuaian untuk piutang tidak tertagih?
2. Hitung jumlah saldo akun Piutang Usaha, Penyisihan Piutang Tak
Tertagih, dan Beban Piutang Tak Tertagih.
3. Realisasi bersih account receivable
PEMBAHASAN
1: Menghitung jumlah penyesuaian
= Penjualan bersih x Estimasi piutang tidak bisa 3: Nilai realisasi net account
ditagih receivable
= Rp 54.000.000 x 2% = Rp 1.080.000 = Jumlah account receivable –
Penyisihan piutang tak tertagih
2: Beban Piutang Tak Tertagih = Rp 76.000.000 – Rp 7.080.000
Piutang usaha = Rp 76.000.000 = Net Account Receivable = 68.920.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih:
= Jumlah penyesuaian + jumlah cadangan
penyisihan
= Rp 1.080.000 + Rp 6.000.000 = Rp 7.080.000
Beban Piutang Tak Tertagih = Rp 7.080.000
PENYESUAIAN PENGHAPUSAN
PIUTANG TAK TERTAGIH
PT Komputerindo Lima Sukses adalah perusahaan konsultan teknologi. Setelah
diadakan rapat direksi yang alot dengan argumentasi dari masing-masing pihak
akhirnya diputuskan untuk menghapus saldo piutang dari salah satu pelanggannya,
yaitu perusahaan jasa sevice komputer, ‘Kampium’  sebesar Rp 1.000.200.
Pertanyaan:
Bagaimana prosedur pembuatan ayat jurnal penyesuaian untuk menghapus piutang
yang sudah tidak bias ditagih lagi tersebut?
PEMBAHASAN
Dr.Beban Piutang Tak Tertagih … Rp 1.000.200 (Debit)
Cr. Piutang Dagang – Kampium … Rp 1.000.200 (Kredit)
Penjelasan prosedur jurnal pencatatan transaksi:
Penghapusan piutang dagang memengaruhi 2 akun, yaitu menaikkan nilai akun
Beban Piutang Tak tertagih sehingga dicatat di bagian debit dan menurunkan saldo
piutang dagang, sehingga oleh bagian Finance & Accounting dicatat pada sisi Kredit.
PIUTANG WESEL DISKONTO
PT Boleh Dinamika Semesta memiliki piutang wesel dari pelanggannya tanggal 27
Mei 2022 dengan nilai Rp 2.400.000, waktu jatuh tempo 90 hari, tingkat bunga 10%
per tahun. Wesel tagih didiskontokan di bank penerima pembayaran tanggal 21 Juni
2022 dengan bunga 12%.
Pertanyaan:
1. Berapa nilai pendapatan bunga?
2. Buatlah jurnal pencatatan transaksi piutang wesel diskonto.
PEMBAHASAN
1: Nilai pendapatan bunga (e). Nilai hasil pendiskontoan
(a). Nilai nominal wesel tanggal 27 Mei 2022 = Rp = (c) – (d)
2.400.000 = Rp 2.460.000 – Rp 53.300 = Rp 2.406.700
(b). Bunga wesel tagih :
= (Rp 2.400.000 x 10%) x (90 : 360)
= Rp  240.000 x 0,25 = Rp 60.000 (f). Pendapatan bunga
= (e) – (a)
(c). Nilai jatuh tempo tanggal 25 Agustus 2022 = Rp 2.406.700 – Rp 2.400.000 = Rp 6.700
= (a) + (b)
= Rp 2.400.000 + Rp 60.000 = Rp 2.460.000
2: Jurnal piutang wesel diskonto
(d). Diskon pada nilai jatuh tempo (65 hari mulai
tanggal 21 Juni 2022 sampai dengan 25 Agustus 2022 (Debit) Kas … Rp 2.406.700
= (Rp 2.460.000 x 12%) x (65 : 360 hari) (Kredit) Piutang Wesel Tagih … Rp 2.400.000
(Kredt) Pendapatan Bunga … Rp Rp 6.700
= Rp 53.300
PIUTANG WESEL BERBUNGA
PT GHI menerima wesel tagih senilai Rp 4.600.000 dari salah satu pelanggan setianya yaitu
Toko 89. Piutang wesel berbunga ini akan jatuh tempo dalam jangka waktu 60 hari dengan
tingkat bunga 15% per tahun.
Pertanyaan:
Bagaimana cara PT GHI mencatat transaksi piutang wesel berbunga tersebut?
Pembahasan :
(Debit) Wesel Tagih – Toko 89 … Rp 4.600.000
(Kredit) Piutang Usaha – Toko 89 … Rp 4.600.000
PEROLEHAN ASSET TETAP
1. Pada tanggal 27 januari 2020 PT Bumisatu menerima sumbangandari pemerintah
daerah berupa tanah. Nilai wajar tanah dilokasi setempat adalah Rp 75 juta.
Hitunglah harga perolehan tanah dan buatlah jurnal yang diperlukan !
2. PT FEDNY membeli peralatan pabrik dengan harga tunai 120.000.000 Uang muka
yang diberikan sebesar 20.000.000 dan sisanya dibayar dengan wesel berbunga
janka waktu 1 tahun bunga 10 %. Buatlah Jurnal untuk mencatat pembelian aktiva
tetap tersebut !
3. PT SIFA pada tanggal 1 januari 2020 membeli tanah, gedung dan peralatan dengan
harga total 100.000.000 dan harga pasar masingmasing sebesar 45.000.000 untuk
tanah, 75.000.000 untuk gedungnya dan 30.000.000 untuk peralatan. Hitunglah
alokasi harga perolehan masing-masing aktiva tersebut dan buatlah jurnalnya !
PEMBAHASAN #1
1. (Debit) Tanah 75juta Pada saat jatuh tempo wesel, dibayarkan
nilai nominalnya ditambah dengan
(Credit) Modal Sumbangan 75 juta bunga sebesar 10.000.000 ( 100.000.000
x 10%) dan dicatat dalam jurnal :
2. (Debit) Peralatan pabrik 120juta
Utang wesel 100.000.000
(Credit) Kas 20juta
Biaya bunga 10.000.000
(Credit) Utang Wesel 100juta Kas 110.000.000
PEMBAHASAN #2
Golongan Harga Pasar % dari HP & Perhitungan Alokasi
Tanah 45.000.00030 % x 100.000.000 30.000.000
Gedung 75.000.00050 % x 100.000.000 50.000.000
Peralatan 30.000.00020 % x 100.000.000 20.000.000
  150.000.000 100% 100.000.000

Jurnal untuk mencatat pembelian aktiva tetap secara gabungan

Debit Tanah, gedung & peralatan 100.000.000


Credit Kas 100.000.000
Jurnal untuk mencatat alokasi harga perolehan masing-masing aktiva

Dr. Tanah30.000.000
Dr. Gedung 50.000.000
Dr. Peralatan 20.000.000
Cr. Tanah, gedung & peralatan 100.000.000
METODE PENYUSUTAN
Harga Perolehan suatu aktiva sebesar Rp 32.000.000
Estimasi nilai sisa (Residu) sebesar Rp 2.000.000
Estimasi umur manfaat selama 5 tahun
Tanggal perolehan 1 Januari 2020
Di minta:
Buatlah tabel penyusutan dengan metode:
· Garis Lurus
· Saldo Menurun Berganda
· Jumlah Angka Tahun
PEMBAHASAN
Metode Garis Lurus
Tahun Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
      32.000.000
1 6.000.000 6.000.000 26.000.000
2 6.000.000 12.000.000 20.000.000
3 6.000.000 18.000.000 14.000.000
4 6.000.000 24.000.000 8.000.000
5 6.000.000 30.000.000 2.000.000
PEMBUANGAN AKTIVA TETAP
(DISCARDING OF PLANT
ASSETS)
Diketahui data sebagai berikut :
Harga Perolehan Peralatan Rp 6.000
Taksiran umur manfaat 10 tahun
Taksiran nilai sisa (residu) Rp 0
Metode penyusutan Garis lurus
Telah disusutkan selama 10 tahun

Buat dan Hitung :


1. Tabel Penyusutan (Metode Garis Lurus)
2. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut
PEMBAHASAN
Perhitungan:
#1
Beban Penyusutan = (6.000 - 0) / 10 tahun
= 600 / tahun
Tabel Penyusutan (Metode Garis Lurus)
Tahu Beban Akumulasi Nilai Buku
n Penyusutan Penyusutan
0     6.000
1 600 600 5.400
2 600 1.200 4.800
3 600 1.800 4.200
4 600 2.400 3.600
5 600 3.000 3.000
6 600 3.600 2.400
7 600 4.200 1.800
8 600 4.800 1.200
9 600 5.400 600
10 600 6.000 0
PEMBAHASAN #2
Harga perolehan 6.000
Akumulasi penyusutan s/d akhir tahun ke 10 6000 (-)
Nilai buku 0

Dr. Akm. Penyusutan - Peralatan 6.000


Cr. Peralatan 6.000

Peralatan yang harga perolehannya sebesar 6.000 dan telah disusutkan penuh sampai dengan 10 tahun,
dengan nilai sisa adalah 0, maka nilai buku pada akhir tahun ke 10 adalah sebesar Rp 0 atau sama dengan nilai sisa
(Lihat Tabel Penyusutan) Jika suatu peralatan dengan nilai buku sebesar Rp 0, kemudian di buang
sebagai barang rongsokan, maka tidak terjadi kerugian ataupun keuntungan. Dengan kata lain impas.
PEMBUANGAN AKTIVA TETAP
(DISCARDING OF PLANT
ASSETS)
Diketahui data sebagai berikut :
Harga Perolehan Peralatan (rupiah) Rp 6.000
Taksiran umur manfaat 10 Tahun
Taksiran nilai sisa (residu) (rupiah) Rp 0
Metode penyusutan Garis lurus
Telah disusutkan selama 7 tahun

Pada akhir bulan maret tahun ke 8, peralatan tersebut dibuang sebagai barang rongsokan.

Buat dan Hitung :


1. 1. Tabel Penyusutan (Metode Garis Lurus)
2. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut
PEMBAHASAN #1
Beban Penyusutan = (6.000 - 0) / 10 tahun
= 600 / tahun

Tabel Penyusutan untuk sampai dengan akhir ke 7

Tahun Beban Penyusutan Akumulasi Nilai Buku


Penyusutan
0     6.000
1 600 600 5.400
2 600 1.200 4.800
3 600 1.800 4.200
4 600 2.400 3.600
5 600 3.000 3.000
6 600 3.600 2.400
7 600 4.200 1.800
PEMBAHASAN #2
Perhitungan penyusutan untuk 3 bulan:
Penyusutan per tahun sebesar Rp 600.
Jadi untuk 3 bulan = 600 x (3/12) = 150
Jurnal penyusutan untuk 3 bulan :
Dr.Beban Penyusutan Peralatan 150
Cr. Akumulasi penyusutan - peralatan 150
PEMBAHASAN # 3
Tabel penyusutan sampai dengan akhir bulan maret tahun ke 8
Tahun Beban Penyusutan Akumulasi Nilai Buku
Penyusutan
0     6.000
1 600 600 5.400
2 600 1.200 4.800
3 600 1.800 4.200
4 600 2.400 3.600
5 600 3.000 3.000
6 600 3.600 2.400
7 600 4.200 1.800
8 150 4.350 1.650

Ha rg a P e ro le h a n 6 .00 0
Aku m u la s i p e n yu s u ta n s /d a kh ir b ula n m a re t ta h u n ke 8 4 .35 0 -
Nila i b uku 1 .65 0
PEMBAHASAN #4
Karena peralatan masih mempunyai nilai buku sebesar Rp 1.650, kemudian
peralatan tersebut dibuang sebagai barang rongsokan, maka terjadi kerugian sebesar
nilai buku.
Jurnal Pembuangan peralatan (terjadi kerugian sebesar nilai buku)

Akm. Penyusutan - peralatan 4.350


Kerugian atas pelepasan Aktiva Tetap 1.650
Peralatan 6.000
PENJUALAN AKTIVA TETAP
(SELLING OF PLANT ASSETS)
Sebuah peralatan yang dibeli seharga Rp 10.000,- dan disusutkan dengan tarif
tahunan 10%, telah dijual secara tunai pada tanggal 12 Oktober, yaitu pada tahun ke
8 peralatan itu dipakai. Perkiraan akumulasi penyusutan per 31 desember tahun lalu
(akhir tahun ke 7) mempunyai saldo sebesar Rp 7.000 Jika dijual :
Hitunglah tarif penyusutan dengan metode garis lurus dan jurnal yang dibutuhkan
atas transaksi tersebut jika dijual dengan harga sebagai berikut :
1. Seharga Rp 2.250 ·
2. Seharga Rp 1.000 ·
3. Seharga Rp 3.000
PEMBAHASAN #1
Penjelasan:
Penyusutan dengan tarif tahunan berarti metode penyusutan yang dipakai adalah
metode garis lurus. 10%, berarti taksiran umur manfaat selama 10 tahun (100/10),
dan tanpa nilai sisa (residu)
Perhitungan:
Beban penyusutan per tahun : 10.000 x10% = 1.000
atau jika memakai metode garis lurus = (10.000 - 0) / 10 = 1.000
Jadi akumulasi penyusutan s/d akhir tahun ke 7 sebesar : Rp 1.000 x 7 = 7.000
Untuk tahun ke 8 di pakai s/d tgl 12 oktober atau sama dengan 9 bulan.
PEMBAHASAN #2
Jurnal mencatat Penyusutan untuk 9 bulan (1.000 x (9/12) = 750
Dr. Beban Penyusutan Peralatan 750
Cr. Akumulasi Penyusutan Peralatan 750
Jadi tabel penyusutan s/d 12 oktober tahun ke 8 adalah:
Tahun Beban Penyusutan Akumulasi Nilai Buku
Penyusutan
0     10.000
1 1.000 1.000 9.000
2 1.000 2.000 8.000
3 1.000 3.000 7.000
4 1.000 4.000 6.000
5 1.000 5.000 5.000
6 1.000 6.000 4.000
7 1.000 7.000 3.000
8 750 7.750 2.250
PEMBAHASAN #3
Jika dijual seharga Rp 2.250
Perhitungan:
Ha r g a p e r o le ha n 10 .000
Aku m ula s i p e nyus u ta n s /d 12 okt’ ta hun ke 8 7.75 0 -
Nila i b u ku 2.25 0
Ha r g a ju a l 2.25 0 -
Imp a s (tid a k r u g i tid a k untun g ) 0

Jurnal penjualan peralatan - tidak untung tidak rugi

Dr. Kas 2.250


Dr. Akumulasi Penyusutan Peralatan 7.750
Cr. Peralatan 10.000
PEMBAHASAN #4
Jika dijual seharga Rp 1.000 Jurnal penjualan peralatan – rugi
Perhitungan: Dr. Kas 1.000
Dr. Akumulasi Penyusutan Peralatan 7.750
Ha rg a p e role ha n 10.000
Akumula s i p e nyus uta n s /d 12 okt’ ta hun ke 8 7.750 - Dr. Kerugian Pelepasan Peralatan 1.250
Nila i b uku 2.250 Cr. Peralatan 10.000
Ha rg a jua l 1.000 -
Ke rug ia n 1.250
PEMBAHASAN #5
Jurnal penjualan peralatan – Untung
Jika dijual seharga Rp 3.000 Dr. Kas 3.000
Perhitungan: Dr. Akumulasi Penyusutan Peralatan 7.750

Ha rga pe role ha n 10.000


Cr. Keuntungan Pelepasan Peralatan 750
Akumula s i pe nyus uta n s /d 12 okt’ ta hun ke 8 7.750 - Cr. Peralatan 10.000
Nila i buku 2.250
Ha rga jua l 3.000 -
Ke untunga n 750
DEPLESI
Tanah yang mengandung sumber alam dibeli
dengan harga Rp 6.500.000. Harga dari tanah Jurnal pencatatan beban deplesi
itu sendiri setelah pengurasan sumber daya
memiliki nilai estimasi sebesar Rp 500.000. Dr. Tanah 500.000
Cadangan sumber alam diestimasikan sebanyak
2.000.000 ton. Tahun pertama telah dilakukan Dr. Cadangan Mineral (6.500.000-
penambangan sebanyak 100.000 ton. Buatlah 500.000) 6.000.000
jurnal yang diperlukan atas transaksi tersebut!
Cr Kas 6.500.000
Perhitungan:
Beban deplesi per ton : (6.500.000 - 500.000) / Jurnal Pembelian hak tambang
2.000.000 = Rp 3 per ton Dr. Beban Deplesi 300.000
Beban deplesi untuk tahun pertama : 100.000 x
3 = Rp 300.000 Cr. Akumulasi deplesi (Cadangan
Mineral) 300.000
AKTIVA TIDAK BERWUJUD
1. Jelaskan pengertian aktiva tak berwujud berikut ini dan berikan contoh dari
masing-masing jenis aktiva tak berwujud tersebut :
a) Paten
b) Hak Cipta
c) Goodwill
Jawab :
Paten : Yaitu hak khusus untuk memproduksi dan menjual suatu barang
dengan satu spesifikasi tertentu atau lebih.
Hak paten dikeluarkan oleh pemerintah bagi penemunya dan berlaku selama
17 tahun
PEMBAHASAN #1
Hak Cipta : Yaitu hak istimewa untuk menerbitkan dan menjual buku, karya seni atau
komposisi Musik Hak ini dikeluarkan oleh pemerintah dan berlaku sampai dengan 50 tahun
sampai pengarangnya wafat.
Harga perolehan hak cipta meliputi biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan karya tersebut
ditambah biaya untuk memperoleh hak ciptanya.
Goodwill : Pengertian goodwill yang dipakai dalam dunia usaha yaitu aktiva tak berwujud
yang terkaIt ke suatu perusahaan sebagai hasil dari faktor- faktor yang menguntungkan seperti
lokasi yang strategis, keunggulan produk, reputasi perusahaan, dan keahlian manajemen.
Umur dari goodwill tidak boleh lebih dari 40 tahun
Untuk Aktiva tidak berwujud hanya mengenal satu metode amortisasi yaitu metode garis lurus
SILAKAN DIKERJAKAN

Anda mungkin juga menyukai