Tanggal 27 Januari; Mencatat kembali piutang Pak Idrus Santoso yang telah
dihapuskan dan menerima kas untuk pembayaran sisa piutang sebesar Rp 2.000.000
PEMBAHASAN
Pencatatan transaksi tanggal 3 Mencatat transaksi tanggal 27
Januari: Januari:
Dr.Kas … Rp 750.000 (Debit) Dr. Piutang Usaha – Pak Idrus Santoso
… Rp 2.000.000 (Debit)
Dr.Beban Piutang Tak Tertagih … Rp
2.000.000 (Debit) Cr.Beban Piutang Tak Tertagih … Rp
2.000.000 (Kredit)
Cr.Piutang Usaha – Pak Idrus Santoso
… Rp 2.750.000 (Kredit) Dr. Kas … Rp 2.000.000 (Debit)
Cr. Piutang Usaha – Pak Idrus Santoso
… Rp 2.000.000 (Kredit)
AYAT JURNAL UNTUK MENCATAT TRANSAKSI
BERIKUT DENGAN MEMAKAI PROSEDUR
PENGHAPUSAN LANGSUNG UNTUK PIUTANG TAK
TERTAGIH
Oktober 14; menerima pembayaran piutang sebesar Rp 200.000 dari Toko Irama dan
menghapus piutang yang belum dibayarkan sebesar Rp 400.000 yang dianggap tidak
bisa ditagih lagi,
Oktober 29; mencatat kembali piutang Toko Irama yang sudah dihapuskan dan
menerima kas untuk membayar piutang yang belum dilunasi sebesar Rp 200.000
PEMBAHASAN
Mencatat transaksi pembayaran dan Jurnal pencatatan transaksi pembayaran
penghapusan piutang: piutang:
Dr. (Debit) Kas … Rp 200.000 Dr. (Debit) Piutang Usaha an. Toko
Irama .. Rp 400.000
Dr.(Debit) Beban Piutang Tidak Bisa
Ditagih … Rp 400.000 Cr. (Kredit) Beban Piutang Tak Tertagih
… Rp 400.000
Cr.(Kredit) Piutang Usaha an. Toko
Irama .. Rp 600.000 Dr. (Debit) Kas … Rp 200.000
Cr. (Kredit) Piutang Usaha an. Toko
Irama .. Rp 200.000
PIUTANG TAK TERTAGIH
METODE TIDAK LANGSUNG
Transaksi-transaksi berikut ini dilakukan oleh suatu perusahaan dagang. Buatlah ayat jurnal
untuk mencatat transaksi tersebut dengan asumsi perusahaan menerapakan metode penyisihan
untuk piutang tak tertagih.
Februari 12; Toko Pertanian Subur menerima pembayaran piutang sebesar Rp 1.250.000 dari
Kelompok Tani Mulia. Sebelumnya kelompok tani tersebut masih memiliki utang ke toko
sebesar Rp 890.000. Toko Pertanian Subur mengambil kebijakan untuk menghapuskan utang
tersebut karena sudah lama tidak dilunasi.
Februari 29; Kelompok Tani Mulia membayar utang yang sudah lama belum dilunasi senilai
Rp 890.00. Padahal Toko Pertanian Subur telah mencatat penghapusan piutang usaha tersebut.
PEMBAHASAN
Pencatatan tanggal 12 Februari:
Kas … Rp 1.250.000 (Debit)
Penyisihan Piutang Tak Tertagih … Rp 890.000 (Debit)
Piutang Usaha – Kelompok Tani Mulia … Rp 2.140.000
Jurnal tanggal 29 Februari:
(Debit) Piutang Usaha – Kelompok Tani Mulia .. Rp 890.000
(Kredit) Cadangan Piutang Tak Tertagih … Rp 890.000
(Debit) Kas … Rp 890.000
(Kredit) Piutang Usaha … Rp 890.000
PENGHAPUSAN PIUTANG
METODE PENYISIHAN
CV Dinamika Selaras selama bulan Juni melakukan transaksi keuangan dan bisnis
seperti berikut ini:
Juni 21; Gapoktan Makmur Sejahtera membayar pembelian barang-barang peralatan
budidaya jahe emprit sebesar Rp 1.650.000. Sisa utang Gapoktan Makmur Sejahtera
yang belum dilunasi senilai Rp 450.000 dan CV Dinamika Selaras akan melakukan
penghapusan terhadap sisa piutang yang tak tertagih tersebut.
Juni 30; Gapoktan Makmur akhirnya membayar utang yang masih tersisa dan telah
dihapuskan oleh CV Dinamika Selaras pada tanggal 21 Juni.
Pertanyaan:
Bagaimana prosedur pencatatan dua transaksi yang dilakukan oleh CV Dinamika
Selaras?
PEMBAHASAN
Jurnal tanggal 21 Juni:
(Debit) Kas … Rp 1.650.000
(Debit) Cadangan Penyisihan Piutang Tak Tertagih .. Rp 450.000
(Kredit) Piutang Usaha Gapoktan Makmur Sejahtera … Rp 2.100.000
Pencatatan tanggal 30 Juni:
(Debit) Piutang Usaha … Rp 450.000
(Kredit) Cadangan Penyisihan Piutang Tak Tertagih .. Rp 450.000
(Debit) Cash … Rp 450.000
(Kredit) Piutang Usaha … Rp 450.000
PIUTANG WESEL
1: Soal tanggal jatuh tempo, nilai jatuh tempo, dan ayat jurnal piutang wesel
CV Intanika Jaya menerima wesel tagih tertanggal 20 September senilai Rp 15.500.300,
dengan waktu 60 hari dan bunga 9% per tahun dari seorang pelanggan tetap yang membeli
dengan kredit.
Persoalannya adalah:
1. Berapa tanggal jatuh tempo piutang wesel?
2. Hitunglah nilai jatuh tempo wesel tagih.
3. Bagaimana prosedur pencatatan jurnal penerimaan kas pada saat pembayaran piutang
wesel yang telah jatuh tempo?
PEMBAHASAN
a: Menghitung waktu jatuh tempo b: Menghitung besaran jatuh tempo
piutang wesel = Rp 15.500.300 + (Rp 15.500.300 x 9% x
September = 30 – 20 = 10 hari 60/360)
= Rp 15.500.300 + Rp 232.500 = Rp
Oktober = 31 hari 15.732.800
November = 19 hari c: Jurnal penerimaan kas pelunasan wesel
Jadi tanggal jatuh tempo piutang wesel Dr.Cash … Rp 15.732.800 (Debit)
adalah 19 November.
Cr.Wesel Tagih … Rp 15.500.300 (Kredit)
Cr.Pendapatan Bunga … Rp 232.500
(Kredit)
PIUTANG WESEL
Sebuah perusahaan yang memasok barang-barang kebutuhan perkebunan
kelapa sawit, seperti pupuk, kacangan, dan pestisida. Pada tanggal 26 Mei
perusahaan menerima wesel yang dibuat dan ditandatangani oleh salah satu
pelanggannya. Besarnya piutang wesel tersebut adalah Rp 75.800.500 dengan
durasi waktu jatuh tempo 45 hari, dan bunga 12% per tahun.
Pertanyaan:
1. Berapa tanggal jatuh tempo piutang wesel tersebut?
2. Berapa nilai jatuh tempo wesel tagih tersebut?
3. Ketika jatuh tempo, pembuat wesel membayar piutangnya, bagaimana
prosedur pencatatannya?
PEMBAHASAN #1
(a). Tanggal jatuh tempo
Untuk mengetahui waktu jatuh tempo wesel, salah cara yang paling sederhana adalah merinci
jumlah hari masing-masing bulan dari tanggal wesel. Perhatikan proses perhitungannya berikut
ini:
Mei : 31 – 26 = 5 hari
Juni: 30 hari
Juli : 10 hari
Dari perhitungan dan perincian seperti di atas, kita bisa mengetahui bahwa tanggal jatuh tempo
wesel adalah 10 Juli.
PEMBAHASAN #2 & #3
(b). Jumlah uang saat jatuh tempo
Setelah mengetahui tanggal jatuh tempo, selanjutnya dihitung jumlah uang yang akan
diterima perusahaan saat jatuh tempo, caranya seperti berikut ini:
= Rp 75.800.500 + (Rp 75.800.500 x 12% x 45/360)
= Rp 75.800.500 + Rp 1.137.000 = Rp 76.937.500
Dr. Tanah30.000.000
Dr. Gedung 50.000.000
Dr. Peralatan 20.000.000
Cr. Tanah, gedung & peralatan 100.000.000
METODE PENYUSUTAN
Harga Perolehan suatu aktiva sebesar Rp 32.000.000
Estimasi nilai sisa (Residu) sebesar Rp 2.000.000
Estimasi umur manfaat selama 5 tahun
Tanggal perolehan 1 Januari 2020
Di minta:
Buatlah tabel penyusutan dengan metode:
· Garis Lurus
· Saldo Menurun Berganda
· Jumlah Angka Tahun
PEMBAHASAN
Metode Garis Lurus
Tahun Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
32.000.000
1 6.000.000 6.000.000 26.000.000
2 6.000.000 12.000.000 20.000.000
3 6.000.000 18.000.000 14.000.000
4 6.000.000 24.000.000 8.000.000
5 6.000.000 30.000.000 2.000.000
PEMBUANGAN AKTIVA TETAP
(DISCARDING OF PLANT
ASSETS)
Diketahui data sebagai berikut :
Harga Perolehan Peralatan Rp 6.000
Taksiran umur manfaat 10 tahun
Taksiran nilai sisa (residu) Rp 0
Metode penyusutan Garis lurus
Telah disusutkan selama 10 tahun
Peralatan yang harga perolehannya sebesar 6.000 dan telah disusutkan penuh sampai dengan 10 tahun,
dengan nilai sisa adalah 0, maka nilai buku pada akhir tahun ke 10 adalah sebesar Rp 0 atau sama dengan nilai sisa
(Lihat Tabel Penyusutan) Jika suatu peralatan dengan nilai buku sebesar Rp 0, kemudian di buang
sebagai barang rongsokan, maka tidak terjadi kerugian ataupun keuntungan. Dengan kata lain impas.
PEMBUANGAN AKTIVA TETAP
(DISCARDING OF PLANT
ASSETS)
Diketahui data sebagai berikut :
Harga Perolehan Peralatan (rupiah) Rp 6.000
Taksiran umur manfaat 10 Tahun
Taksiran nilai sisa (residu) (rupiah) Rp 0
Metode penyusutan Garis lurus
Telah disusutkan selama 7 tahun
Pada akhir bulan maret tahun ke 8, peralatan tersebut dibuang sebagai barang rongsokan.
Ha rg a P e ro le h a n 6 .00 0
Aku m u la s i p e n yu s u ta n s /d a kh ir b ula n m a re t ta h u n ke 8 4 .35 0 -
Nila i b uku 1 .65 0
PEMBAHASAN #4
Karena peralatan masih mempunyai nilai buku sebesar Rp 1.650, kemudian
peralatan tersebut dibuang sebagai barang rongsokan, maka terjadi kerugian sebesar
nilai buku.
Jurnal Pembuangan peralatan (terjadi kerugian sebesar nilai buku)