Anda di halaman 1dari 38

AKUNTANSI KLIRING

Sugiarti kiki
Nur ain pratiwi
Septi nurrahmah
Viviana tantiara arsew

(12121036)
(12121040)
(12121047)
(12121048)

PENGERTIAN KLIRING

KLIRING adalah suatu proses


penyelesaian hutang piutang antar
satu bank dengan bank lain dalam
suatu wilayah tertentu.

Kliring diselenggarakan dan dilakukan


di Lembaga Kliring yang bertempat di
Bank Indonesia setempat atau yang
ditunjuk oleh Bank Indonesia.

SISTEM MANUAL

SISTEM SEMI
OTOMATIS

SEMI OTOMATIS

SISTEM ELEKTRONIK

PESERTA
LANGSUN
G
PESERTA
TIDAK
LANGSUN
G

WARKA
T
CEK

BILYET GIRO

WESEL BANK
UNTUK
TRANSFER
(WBUT)

SURAT BUKTI
PENERIMAAN
TRANSFER
(SBPT)

WARKAT
DEBET

WARKAT
KREDIT

KATEGORI WARKAT YANG


DIKLIRINGKAN

WDK

WDM

GIRO BANK
INDONESIA

GIRO
NASABA
H

DEBIT
(-)

KREDIT
(-)

GIRO BANK
INDONESIA

DEBIT
(+)

GIRO
NASABA
H

KREDIT
(-)

WKM
WKK

GIRO BANK
INDONESIA

DEBIT
(-)

GIRO
NASABA
H

KREDIT
(-)

GIRO BANK
INDONESIA

DEBIT
(+)

GIRO
NASABA
H

KREDIT
(+)

Dokumen Kliring

Merupakan dokumen yang berfungsi sebagai alat


Bantu dalam proses perhitungan kliring ditempat
penyelenggara. Dokumen kliring yang digunakan
dalam penyelenggaraan kliring lokal dengan
sistem manual berupa daftar warkat kliring
penyerahan (pengembalian) yang berfungsi
sebagai bukti penyerahan (pengembalian)
warkat baik pada kliring penyerahan maupun
kliring pengembalian. Daftar warkat kliring
penyerahan atau pengembalian ini disediakan
oleh masing masing peserta.

FORMULIR KLIRING
NERACA KLIRING GABUNGAN

NERACA KLIRING PENYERAHAN ATAU


PENGEMBALIAN

BILYET SALDO KLIRING

TATA CARA PENYELENGGARAN


KLIRING LOKAL MANUAL
I. KLIRING
PENYERAHAN

1. KEGIATAN
DIKANTOR
PESERTA
2. KEGIATAN
PESERTA DI
TEMPAT
PENYELENGGARA
3. KEGIATAN
PETUGAS
PENYELENGGARA

II. KLIRING
PENGEMBALIAN

.1. KEGIATAN
DIKANTOR
PESERTA
2. KEGIATAN
PESERTA DI
TEMPAT
PENYELENGGARA
3. KEGIATAN
PETUGAS
PENYELENGGARA

III. PENYELESAIAN
AKHIR

1.PENYELENGGAR
A MENGIRIMKAN
INFORMASI HASIL
KLIRING
2. MEMBUKUKAN
HASIL KLIRING
3. TANGGAL
VALUTA
PEMBUKUAN
HASIL KLIRING
4. KESELAHAN
PERHITUNGAN
HASIL KLIRING
5. DALAM
KEADAAN
DARURAT

E. Jadwal Kliring Lokal dan Pelimpahan


Hasil Kliring
Jadwal kliring lokal yang ditetapkan merupakan
rentang waktu bagi wakil peserta diperkenankan
untuk hadir dan penyerahan/pengembalian
mendistribusikan warkat pada proses
penyelenggaraan kliring. Sebagai contoh:
Jadwal kliring penyerahan ditetapkan pukul 10.30
s/d 11.00.
Jadwal kliring pengembalian ditetapkan pukul 13.00
s/d 13.30. hal ini berarti bahwa kehadiran wakil
peserta dan proses pendistribusian warkat debet
tolakan dapat dimulai pada pukul 13.00 dengan
batas akhir kehadiran wakil peserta pukul 13.30.

Contoh transaksi kliring dan pencatatannya:


Tgl 1 mei 2012 A nasabah giro Bank ABC
Semarang membeli barang kepada B
nasabah Bank BAP senilai Rp. 10.000.000.
Sdr. A membayarnya dengan cek Bank ABC
Semarang.
A menyerahkan cek no. 112 kepada Bank
ABC Semarang untuk rekening giro B
nasabah Bank BAP Semarang sebesar Rp.
20.000.000 sebagai pelunasan hutang.

Pencatatan di Bank ABC Semarang adalah:


Keterangan

Tgl

Kliring 2

1 mei 2012

Rekening
Dr. Giro A
Cr. Giro BI

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

30.000.000

30.000.000

Pencatatan di Bank BAP Semarang:


Keterangan

Tgl

Rekening

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

Kliring 1

1 mei 2012

Dr. RAR. Kliring

10.000.000

Kliring 2

1 mei 2012

20.000.000

20.000.000

Dr. Giro BI
Cr. Giro B

Bagaimana pada kliring kedua (kliring retur)? Bila pada kliring


kedua terjadi penolakan warkat maka seluruh rekening untuk
warkat yang ditolak harus dinihilkan dengan cara membalik
jurnal yang telah dilakukan. Pada contoh ini misalnya warkat
debet keluar senilai Rp 10.000.000 ditolak, maka Bank BAP
dapat langsung mengkredit rekening RAR warkat Kliring Rp
10.000.000 sehingga rekening administratif ini menjadi nihil.
Keterangan

Tgl

Rekening

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

Kliring 1

1 mei 2012

Cr. RAR. Kliring

10.000.000

Bila kliring kedua tagihan dinyatakan efektif


(tidak ditolak) maka pencatatannya di
samping menihilkan rekening administratif
kliring juga mencatat hasil tagihan kliring
tersebut
pada
rekening
Keterangan
Tgl
Rekening riil.
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
Kliring 2

1 mei 2012

Cr. RAR. Kliring

Dr Giro BI
Cr. Giro B

10.000.000

10.000.000

10.000.000

Contoh 2 (Transaksi-transaksi di bawah ini adalah


transaksi yang diselesaikan melalui kliring).

Kirana Nastiti nasabah Bank Cahaya Artha Sentosa (CAS)


Semarang telah menarik cek no. 011.000.4 sebesar Rp
25.000.000 dan Cek no. 011.000.5 sebesar Rp 20.000.000
untuk membayar hutang kepada Anggi Waskita nasabah Giro
Bank Caraka Investama Sejati (Bank CIS) Semarang.
Pada hari yang sama, Bank CIS menerima bilyet giro dari Rudi
Kemprot (nasabah Giro) untuk keuntungan Sdr. Dalimin
Nasabah Giro Bank CUS Semarang sebesar Rp 15.000.000.
Astuti nasabah bank CUS menarik cek untuk membayar
barang dagangan kepada Abdullah nasabah Bank CIS
Semarang sebesar Rp 20.000.000.
Bank CAS Semarang menerima warkat debet masuk untuk
beban nasabah Giro Sdr. Dwi Rahayu sebesar Rp 30.000.000.
Warkat ini diterima dari Bank CUS Semarang melalui lembaga
kliring (Bank Indonesia) Semarang untuk keuntungan Giro Sdr.
Andika.

Bila seluruh transaksi diselesaikan melalui


kliring di Bank Indonesia Semarang, maka
diminta:
Pencatatan jurnal pada masing-masing
peserta kliring
Neraca kliring pada masing-masing bank
peserta kliring
Neraca kliring yang perlu disajikan oleh
Bank Indonesia selaku lembaga kliring.

Pencatatan Jurnal di Bank Caraka Investama Sejati


(Bank CIS);
Transaksi

Keterangan

Tgl

Rekening

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

Kliring 1

Dr. RAR Kliring

45.000.000

Kliring 2

Cr. RAR. Kliring

45.000.000

45.000.000

45.000.000

Kliring 1

Dr. Giro Rudi Kempot

15.000.000

Cr. Giro BI

15.000.000

Kliring 1

20.000.000

Kliring 2

Cr. RAR. Kliring

20.000.000

20.000.000

20.000.000

Dr. Giro BI
Cr. Giro Anggi Waskita

Dr. RAR. Kliring

Dr. Giro BI
Cr. Giro Abdullah

Pencatatan di Bank Cahaya Artha Sentosa (Bank CAS)


Semarang:

Transaksi

Keterangan

Tgl

Rekening

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

Kliring 2

Dr. Giro Kirana Nastiti

45.000.000

45.000.000

Kliring 2

Dr. Giro Dwi Rahayu

30.000.000

Cr. Giro BI

30.000.000

Cr. Giro BI

Pencatatan Jurnal di Bank Ceria Usaha Sejati


(Bank Cus):
Transaksi Keteranga

Tgl

Rekening

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

Dr. Giro BI

15.000.000

15.000.000

n
Kliring 2

Kliring 2

Dr. Giro Astuti

20.000.000

20.000.000

Kliring 1

Dr. RAR. Kliring

20.000.000

20.000.000

Kliring 2

20.000.000

30.000.000

30.000.000

Cr. Giro Dalimin

Cr. Giro BI

Cr. RAR. Kliring


Dr. Giro BI
Cr. Giro Andika

Dengan memperhatikan transaksi dan jurnal


di masing-masing bank peserta, maka dapat
disusun neraca kliring untuk masing-masing
bank sebagai berikut:

Bank CIS
Neraca Kliring
Tgl

Keterangan

Saldo (Rp)

Tgl

Keterangan

Saldo (Rp)

a). WDK

45.000.000

b). WKK

c). WDK

20.000.000

Menang kliring

50.000.000

Jumlah

65.000.000

Jumlah

65.000.000

15.000.000

Bank CAS
Neraca Kliring
Tgl

Keterangan

Saldo (Rp)

Tgl

a). WDM

45.000.000

75.000.000

d). WDM

30.000.000

75.000.000

75.000.000

Kalah kliring

Keterangan

Saldo (Rp)

Bank CUS
Neraca Kliring
Tgl

Keterangan

Saldo (Rp)

Tgl

Keterangan

Saldo (Rp)

b). WKM

15.000.000

c). WDM

20.000.000

d). WDK

30.000.000

Menang kliring

25.000.000

45.000.000

45.000.000

Bank Indonesia
Neraca Kliring
Tgl

Bank Kalah Kliring

Bank CAS

Jumlah

Saldo (Rp)

Tgl

Bank Menang Kliring

Saldo (Rp)

75.000.000

Bank CIS

50.000.000

Bank CUS

25.000.000

75.000.000

Jumlah

75.000.000

F. Sistem Kliring Warkat Luar Wilayah


Kliring warkat luar wilayah adalah penyelenggaraan kliring atas
cek dan BG yng diterbitkan oleh kantor bank yang bukan peserta di
wilayah kliring dimana cek dan BG tersebut dikliringkan.
Penerapan kliring warkat luar wilayah akan memberikan manfaat
berupa efisiensi dalam penyelesaian pembayaran cek/BG luar kota,
baik efisien waktu maupun biaya, sebab:
a. Efektivitas dana cek/BG sesuai jadwal kliring lokal dimana warkat
dikliringkan (same day settlement)
b. Biaya proses oleh Bank Indonesia sama dengan warkat lokal
lainnya. Dengan manfaat tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kelancaran lalu lintas pembayaran giral antar daerah.

Contoh transaksi kliring warkat luar wilayah


dan pencatatannya.

Pada 12 juni 2012 Sdr. X telah membeli barang


kepada Sdr. Y senilai Rp 100.000.000. Sdr. X adalah
nasabah Bank B Surabaya sehingga melakukan
pembayaran dengan menarik cek bank tersebut
sebesar Rp 10.000.000 dan diserahkan kepada
Sdr.Y nasabah Bank A Jakarta. Tgl 14 Juni 2012 Sdr.
Y melakukan penyetoran untuk rekening gironya
dengan cek tersebut yang diterima dari Sdr. X.
Informasi dari lembaga kliring bahwa cek tersebut
dinyatakan efektif (dana terpenuhi). Bagaimana
pencatatan di masing-masing bank yang terlibat
transaksi kliring?

Pencatatan Jurnal di Bank A Jakarta


Keterangan

Tgl

Rekening

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

Kliring 1

14/6-2012

Dr. RAR. Kliring

100.000.000

Kliring 2

14/6-2012

100.000.000

Dr. Giro BI

100.000.000

100.000.000

Cr. RAR. Kliring

Cr. Giro Y

Pencatatan Jurnal di Bank B Jakarta


Keterang

Tgl

Rekening

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

Kliring 2

14/6-2012

Dr. RAK Cab. Surabaya

100.000.000

100.000.000

an

Cr. Giro BI

Pencatatan Jurnal di Bank B Surabaya


Keterangan

Tgl

Transaksi

Antarcabang

Rekening

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

14/6-2012 Dr. Giro X

100.000.000

100.000.000

Cr. RAK Cab. Jakarta

Prinsip-Prinsip Umum Kliring Warkat Luar Wilayah

-Cek dan BG
diterbitkan oleh
suatu kantor bank
dapat dikliringkan
diwilayah kliring
manapun
sepanjang :
A.diterbitkan oleh
bank yang sudah
terdaftar sebagai
peserta kliring
warkat luar wilayah
B. Di wilayah
kliring di mana
warkat tersebut
dikliringkan
terdapat kantor
cabang dari bank
penerbit yang
menjadi peserta
kliring

-Kepesertaan
A.Saat ini kepesertaan bank
dalam kliring warkat luar
wilayah tidak bersifat wajib,
tergantung pada kebutuhan
dan kesiapan masingmasing bank
B.Pendaftaran untuk
menjadi peserta kliring
warkat luar wilayah cukup
dilakukan oleh kantor pusat
bank dan berlaku bagi
seluruh kantor bank yang
bersangkutan
C.Bank wajib menetapkan
satu kantor koordinator di
setiap wilayah kliring
dimana bank tersebut
menjadi peserta

-Bank indonesia tidak

mengatur mekanisme
internal bank dalam
melakukan validasi
cek dan BG luar
kotanya
-Dalam
penyelenggaraan
kliring, proses
perhitungan atas cek
dan BG luar kota tidak
dipisahkan dari
proses warkat lokal
lainnya, sehingga
evektifitas dana
Cek/BG luar kota
tersebut sama
dengan jadwal kliring
lokal dimana cek/BG
tersebut dikliringkan
-Perhitungan
antarkantor dari bank
tertarik diselesaikan
secara internal oleh
masing-masing bank

Implikasi bagi bank secara umum adalah


sebagai berikut :

1.Sistem dan prosedur penerimaan dan pemrosesan


cek/BG luar kota, memilih mana yang sudah dapat
dikliringkan lokal dan mana yang belum
2.Terkait dengan sistem kliring yang digunakan di
masing-masing wilayah kliring saat ini, terdapat
implikasi yang berbeda bagi bank-bank yang
menjadi peserta kliring masing-masing wilayah
kliring tersebut, yaitu :
Bank Peserta Kliring Elektronik/Otomasi
Bank Peserta Kliring SOKL
Bank Peserta Kliring Manual

Peserta kliring warkat luar wilayah adalah bank


yang telah mendaftar dan disetujui oleh Bank
Indonesai untuk menjadi peserta kliring warkat
luar wilayah. Dengan mendaftar sebagai peserta
kliring warkat luar wilayah, berarti cek/BG yang
dikeluarkan oleh seluruh kantor bank tersebut
dapat dikliringkan dimanapun sepanjang di
wilayah kliring tersebut terdapat kantornya yang
menjadi peserta kliring. Bagi bank peserta kliring
warkat luar wilayah, terdapat beberapa implikasi
khusus sebagai berikut:
Sistem Verifikasi CekBG
Prosedur
Pencetakan Warkat

Kliring Elektronik dan


Otomasi
Kliring
Elektro
nik dan
Otomas
i

Teknologi yang
lebih canggih

Warka
t

Kliring
Manual

Sistem Pusat
komputer Kliring
Elektronik (SPKE)
Terminal Peserta
Kliring (TPK)

Elektroni
k Kliring
dan
Otomasi

Jaringan Komunikasi
Data (JKD)

Tujuan
Sistem
Kliring
Elektronik

Meningkatkan kualitas
dan kapasitas layanan
system pembayaran
lebih cepat, akurat,
handal, aman dan
lancar.
Meningkatkan efisiensi,
efektifitas serta
keamanan
pelaksanaan dan
pengawasan proses
Kliring.
Memenuhi kebutuhan
informasi para peserta
kliring mengenai hasil
perhitungan kliring
secara lebih cepat,
akurat dan tepat
waktu.

Dokumen
kliring
yang
digunaka
n sebagai
alat
bantu
dalam
proses
perhitung
an kliring
elektronik
dan
otomasi

Bukti Penyerahan
Warkat Debet (BPWD)
Bukti Penyerahan
Warkat Kredit (BPWK)
Lembar Substitusi
Kartu Batch
Bukti Penyerahan
Rekaman Warkat
Kliring Pengembalian
(BPRWKP)

Sistem Kliring Elektronik di Indonesia

Tahun 1996

18
September
1998

18 Juni 2001.

Konsep penyelenggaraan kliring lokal


secara elektronik dengan teknologi image
mulai dikembangkan oleh Urusan Akunting
dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia.
pertama kalinya di Indonesia diresmikan
penggunaan Sistem Kliring Elektronik
(SKE) oleh Gubernur Bank Indonesia, DR.
Syahril Sabirin
Implementasi Kliring Elektronik secara
menyeluruh kepada seluruh peserta
kliring di Jakarta

Anda mungkin juga menyukai