AKUNTANSI PERBANKAN
Anggota Kelompok :
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
C. Tujuan .................................................................................................................. 4
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………
Giro Nasabah………………………………………………………………………………5
Akuntansi Giro…………………………………………………………………………….13
Akuntansi Tabungan…………………………………………………………………….15
Penarikan Tabungan……………………………………………………………………25
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai lembaga keuangan bank memiliki fungsi pokok berupa mengumpulkan dana dari
masyarakat dalam bentuk tabungan yang sementara menganggur dan kemudian
disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pemberian pinjaman kepada pihak
lain, juga menjamin keamanan uang masyarakat yang disimpan tersebut dari risiko hilang,
kebakaran, dan lain- lain. Hal ini tentu akan mendatangkan laba kepada bank tersebut
melalui selisih bunga simpanan dan bunga pinjaman tersebut.
Bank memperoleh sebagian besar dananya berasal dari simpanan masyarakat berupa giro,
deposito, tabungan dan sebagainya yang mana dana yang telah dihimpun tersebut
disalurkan kembali kepada masyarakat, terutama pada dunia usaha dalam bentuk kredit.
Dalam hal ini, bank memperoleh pendapatan atau penghasilan dari perbedaan tingkat
suku bunga yang berlaku pada saat itu, yaitu antara tingkat bunga yang dibebankan atas
kredit yang diberikan bank kepada debitur dengan tingkat bunga yang diberikan bank atas
uang yang disimpan pada bank tersebut.
Jenis bank dapat digolongkan menjadi beberapa golongan, tidak hanya berdasarkan jenis
kegiatan usahanya, melainkan juga mencakup bentuk badan hukumnya, pendirian dan
kepemilikannya, dan target pasarnya. Sebelum diberlakukannya undang- undang Nomor 7
Tahun 1992, bank dapat digolongkan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, seperti bank
tabungan, bank pembangunan, dan bank ekspor impor. Setelah undang- undang tersebut
berlaku, jenis bank yang diakui secara resmi hanya terdiri atas dua jenis, yaitu Bank Umun
dan Bank Perkreditan Rakyat(BPR).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
1. Giro Nasabah
Simpanan giro adalah simpanan yang berasal dari masyarakat atau dari pihak ke tiga yang
penarikannya bisa dilakukan setiap saat dengan menggunakan sarana penarikan berupa
cek dan biliyet giro atau sarana lainnya.
Menurut Dendawijaya (2000), dalam pelaksanaannya, giro ditatausahakan oleh bank dalam
suatu rekening yang disebut dengan rekening Koran. Jenis rekening giro ini dapat berupa:
Tingkat jasa giro dan juga cara pemberlakuan jasa giro antara bank yang satu dengan bank
yang lain biasanya berbeda. Beberapa bank bias menerapkan sistem bunga harian, tetapi
ada juga yang menerapkan sistem bunga terendah. Beberapa bank yang lain mungkin
menerapkan bunga yang sama besarnya untuk setiap nominal namun di bank lain juga ada
yang menerapkan sistem bunga berjenjang. Bunga berjenjang yaitu tingkat bunga giro yang
semakin menaik untuk posisi saldo tertentu.
Contoh:
0 – 5.000.000 0%
5.000.000 – 25.000.000 8%
25.000.000- 100.000.000 12%
100.000.000 – tak terhingga 14%
Jenis-jenis Giro
Giro swasta adalah giro yang dimiliki oleh perseorangan, kelompok, instansi swasta,
yayasan social, dan badan non pemerintah lainnya.
Giro pemerintah adalah giro yang dimiliki oleh instansi pemerintah misalnya giro
kelurahan, giro departemen, giro dinas perpajakan, dsb.
Akuntansi Giro
Akuntansi giro adalah pencatatan yang terkait dengan transaksi yang terjadi pada rekening
giro. Pencatatan transaksi rekening giro dapat terjadi pada saat pembukuan, setoran tunai,
pemindah bukuan, setoran kliring, penarikan tunai maupun penarikan kliring dan transaksi
lainnya. Pencatatan akuntansi giro dapat diatur sebagai berikut:
1. Transaksi rekening giro diakui sebesar nominal uang yang disetorkan oleh nasabah
atau yang ditarik atau dicairkan. Pada saat nasabah melakukaan transaksi setoran atau
penarikan secara tunai, maka bank akan melakukan pencatatan transaksi tersebut sesuai
dengan uang tunai yang diterimanya.
2. Setoran giro dapat dilakukan secara tunai dan non tunai. Dalam hal setoran
dilakukan secara tunai, maka setoran tersebut diakui pada saat uang diterima. Dalam
setoran dilakukan secara non tunai (setoran kliring), sehingga setoran tersebut diakui
setelah kliring efektif, yaitu setelah setoran berhasil ditagihkan ke bank tertagih.
3. Bank akan memberikan imbalan kepada pemegang rekening giro. Besarnya imbalan
yang diberikan tergantung kebijakan masing-masing bank. Imbalan yang berasal dari
rekening giro disebut dengan jasa giro.
4. Dalam hal rekening giro bersaldo negative, maka bank dapat memberikan kredit
overdraft, kredit overdraft adalah kredit yang diberikan untuk memberikan tambahan dana
kerekening giro nasabah, bila terdapat penarikan cek dan atau biliyet giro yang jumlahnya
melebihi saldo rekening giro. Bank akan membebankan bunga overdraft.
1. Calon nasabah tidak tercantum dalam Daftar Hitam Bank Indonesia (DHBI).
2. Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP).
3. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank.
4. Jumlah minimal setoran dan minimal saldo pengendapan.
Setelah persyaratan terpenuhi, maka nasabah dapat membuka simpanan giro kemudian
melakukan setoran pertama yang jumlah setoran minimalnnya tergantung pada masing-
masing bank.
Contoh: Pada tanggal 16 april 2016 PT. Yudistira membuka rekening giro di Bank Bima
Surabaya dengan setoran pertama sebesar Rp 5.000.000 secara tunai. Pada saat yang sama
PT. Yudistira membeli 25 lembar buku cek dan 25 lembar buku biliyet giro dengan harga
masing-masing Rp 100.000 pembelian buku cek dan biliyet giro didebit dari saldo rekening
giro PT. Yudistira. Dari transaksi diatas maka yang dibuat adalah:
16 Kas 5.000.000
Giro-PT Yudistira 5.000.000
200.000
Dari transaksi pembukaan rekening giro PT. yudistira dengan jumlah setoran awal sama
dengan Rp 5.000.000 dan pembelian buku cek dan BG tersebut sebesar Rp 200.000, maka
pada bulan laporan (30 April 2016) bank akan membuat laporan rekening giro atau disebut
juga laporan rekenung Koran PT. Yudistira per 30 April 2016 seperti pada contoh berikut ini:
PT Yudidistita
Mutasi
Tgl keterangan Saldo
Debit Kredit
Setoran
Setoran adalah aktifitas yang dilakukan oleh pemegang rekening giro untuk menyetorkan
sejumlah uang tunai atau warkat tagihan dengan maksud untuk menambah jumlah saldo
rekening gironya. Setoran dapat dilakukan dengan setoran secara tunai dan setoran non
tunai (kliring dan pemindah bukuan).
Setoran Tunai
Setoran non-tunai yaitu setoran yang tidak dilakukan secara resmi kepada bank. Setoran
non-tunai bias berasal dari trasaksi antara lain:
Pemindahbukuan antar rekening dalam cabang bank yang sama
Pemilik rekening giro menerima setoran dari pemindahan dana dari rekening lain pada
cabang bank yang sama. Rekening lain tersebut bias bersal dari rekening giro atau rekening
tabungan. Dengan adanya setoran dari rekening lain, maka setoran tersebut akan menambah
saldo rekening giro nasabah.
Pemindahbukuan dari bank yang sama tetapi berasal dari cabang lain.
Pemegang rekening giro mendapatkan kiriman dana dari cabang lain. Kiriman dana tersebut
melibatkan dua cabang, maka pencatatan yang dilakukan yaitu terkait dengan Akun
Rekening antar kantor (RAK) masing-masing cabang. Akun rekening antar kantor dilakukan
untuk mencatat ttransaksi antar bank yang sama tapi pada kantor cabang yang berbeda.
Bank menerima transferan uang dari bank lain yang masih dalam wilayah kliring yang sama.
Kiriman uang (transfer in) ini sebagai keuntungan pemegang rekening giro. Dalam hal
adanya transfer ini yang berasal dari bank lain, oleh karena itu transaksi kirioman uang atau
transfer ini dilakukan memalalui mekanisme kliring, sehingga dilibatkan rekening giro pada
bank Indonesia.
Nasabah menyetorkan cek atau bilyet giro yang diterbitkan oleh bank lain. Setiap transaksi
yang melibatkan bank lain baik dalam wilayah kliring maupun diluar wilayah kliring, maka
pencatatannya melalui akun “giro pada bank Indonesia”. Hal ini karena setiap ada transaksi
dengan bank lain, maka terdapat perubahan saldo rekening bank di bank Indonesia.
Perubahan tersebut berpengaruh pada perubahan saldo pada akun giro pada bank
Indonesia. Tagihan warkat antar bank hanya dapat dilakukan melalui lembaga kliring atau
bank Indonesia.
Penarikan
Penarikan merupakan transaksi penarikan atau pengambilan atas beban rekening giro. Dari
transaksi penarikan, maka saldo rekening giro nasabah akan berkurang. Penarikan dibagi
menjadi dua, yaitu penarikan tunai dan penarikan non-tunai.
Penarikan Tunai
Penarikan tunai rekening giro dapat dilakukan dengan menggunakan cek. Artinya, penarikan
dana secara tunai karena cek juga berfungsi sebagai alat pembayaran. Dalam hal pemegang
rekening giro ingin mencairkan dananya, maka dia dapat menggunakan cek dan
menyerahkan cek tersebut kepada bank penerbit, yaitu bank yang menerbitkan cek.
Penarikan cek yang dilakukan di bank penerbit adalah house cheque. Dalam hal cek ditarik
melalui bank yang menrbitkan cek, maka bank harus membayarnya selama dananya
tersedia, dan bank dapat menolak pencairan cek tersebut dalam hal saldo dananya lebih
rendah disbanding jumlah penarikan sesuai jumlah nominal yang tertera dalam cek. Dalam
penarikan rekening giro secara tunai dengan menggunakan cek, maka transaksi ini akan
berpengaruh apda penurunan kas yang ada di bank.
Penarikan non-tunai
Penarikan non-tunai yaitu penarikan yang dilakukan dengan menyerahkan bilyet giro, bukti
transfer, dan penarika kliring. Penarikan non-tunai tidak berpengaruh pada pengurangan kas
dibank, akan tetapi hanya akan mempengaruhi penurunan saldo pemilik rekening giro.
Penarikan Kliring
Penarikan kliring terjadi dalam hal penarikan cek dan atau bilyet giro dilakukan di bank lain,
bukan bank penerbit cek atau bank tertarik. Pada nasabah menarik cek dan atau BG tidak
kepada bank penerbit, tetapi melalui bank lain, maka penagihannya dilakukan melalui
lembaga klirimg (Bank Indonesia). Penarikan cek atau BG yang dilakukan melalui bank lain
akan berpengaruh pada akun Giro pada Bank Indonesia.
Pemindah bukuan
Penarikan nontunai dapat dilakukan dengan cara pemindahbukuan dan atau transfer ke bank
lain. Pemindahanbukuan merupakan transaksi nontunai yang dilakukan oleh nasabah untuk
keuntungan nasabah lain yang mempunyai rekening di bank yang sama. Pemindahbukuan
dari Rek. Giro ke Rek. Tabungan pada bank yang sama. Pemindahan dana ini merupakan
penarikan dan dana dari rekening giro dengan menggunakan cek atau Bilyet Giro, kemudian
dipindahkan (dikreditkan) ke rekening tabungan. Atas transaksi ini maka giro nasabah akan
berkurang dan Tabungan akan bertambah.
Sesuai dengan laporan rekening giro per 30 April 2016 pada ilustrasi sebelumnya dan jasa
giro 3% per tahun, maka jasa giro dapat dihitung dengan menggunakan dua cara seperti
pada contoh dibawah ini:
16-20
5 365 3% 4.800.000 1.973
5 365 3% 19.800.000 8.137
21-25
1 365 3% 44.800.000 3.682
26-26
1 365 3% 42.300.000 3.477
27-27
3 365 3% 37.300.000 9.197
28-30
26.466
26.466
Jasa giro PT Yudistira per 30 April 2016 sebesar
5.923
Pajak = 20% X 26.466
–
Jasa giro bersih yang diterima PT Yudistira sebesar
21.173
Jumlah hari pengendapan (kolom dua), dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun (kolom
tiga), dikalikan dengan presentase jasa giro (kolom empat) kemudian dikalikan saldo yang
mengendap (kolom lima), hasilnya sama dengan jasa giro (kolom enam). Kolom enam
dijumlahkan mulai dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 30 April 2016. Penjumlahan dari
kolom enam merupakan jasa giro bulan april 2016, yaitu sebesar Rp 26.466.
Dengan asumsi pajak 20% yang ditanggung oleh pemegang rekening giro atas jasa giro yang
diperoleh, maka beban pajak atas jasa giro sebesar Rp 5.293 dan jasa giro bersih yang
diperoleh oleh pemegang rekening giro adalah sebesar Rp 21.173 (Rp 26.466 – Rp 5.293).
Tgl
Jumlah hari Saldo Total
mengendap
26 1 X 42.300.000 = 42.300.000
27 3 X 37.300.000 = 111.900.000
28-30
Total 322.000.000
Jumlah hari dalam bulan april 2015
30
Saldo harian Rp 322.000.000/ 30
10.733.333
Perhitungan jasa giro dilakukan setiap akhir bulan, hal ini diperlukan untuk membebankan
biaya jasa giro untuk laporan bulanan. Pembayaran jasa giro kerekening nasabah akan
dilakukan setiap tanggal akhir bulan.
Giro – PT Yudistira
30
5.293 5.293
Hutang pajak
Demikianlah artikel tentang Simpanan Giro, Pengertian Simpanan Giro, Jenis-jenis Giro,
Akuntansi Giro, Pembukaan Rekening Giro, Setoran, Penarikan, dan Perhitungan Jasa Giro
(Lengkap) dari Ayoksinau.com
Baca juga:
2 DefinitionGiro pada bank lain adalah saldo rekening giro bank, baik dalam rupiah maupun
dalam valuta asing di bank lain. Giro pada bank indonesia tidak termasuk dalam rekening
ini.Transaksi giro pada bank lain dalam valuta asing dicatat sebesar nilai
nominal.Transaksi giro pada bbank lain dalam valuta asing dicatat sesuai valuta asingnya
dan dikonversikan kedalam rupiah berdasarkan kurs laporan Bank Indonesia (booking
rate) pada saat terjadinya (multicurrency).Saldo rekening giro pada bank lain dalam valuta
asing dicatat sebesar saldo valuta asingnya dan dijabarkan kedalam rupiah dengan
menggunakan kurs laoran Bank Indonesi (booking rate).
3 Kegiatan bank yang berkaitan dengan pengelolaan giro pada bank lain adalah
penerimaan sertoran pajak, penyelesaian utang piutang, dsb.Pembukaan rekening giro di
bank lain dalam negeri pada umumnya dipergunakan untuk menyelesaikan utang piutang
berupa pajak.Penempatan giro di bank lain di bank luar negeri dimaksudkan untuk
menyelesaikan kewajiban utang piutangn dengan bank-bank di luar negeri misalnya
pembayaran impor barang, pengiriman uang ke luar negeri, dsb.
5 Misalkan Bank papua cabang nabire akan melimp[ahkan dana pajak yang telah diterima
dari masyarakat sebesar Rp ke kantor cabang Bank BRI cabang Biak. Untuk
menyelesaikan transaksi di Bank Papua Cabang Nabirfe membuka rekening giro di kantor
cabang Bank BRI Biak. Dengan pembukaan rekening rekening tsb akan memudahkan
pelimpahan pajak ke kas negara. Dalam kasus ini mempunyai giro yang mempunyai giro
pada bank lain adalah Bank papua cabang nabire, sedangkan bagi bank BRI cabang biak
akan tercatat sebagai simpanan bank lain dari transaksi tersebut masing – masing bank
akan melakukan jurnal pembukuan sebagai berikut :
Bank Indonesia (BI) menyatakan telah memantau laporan terkait pemalsuan bilyet giro.
Kasus penyalahgunaan tersebut berkedok manipulasi bilyet giro palsu. "Modus
manipulasi bilyet giro yang seolah-olah asli dan mengubah nomor rekening dan jumlah
nominal," kata Direktur Departemen Penyelenggara Sistem Pembayaran BI Ery Setiawan di
Jakarta, Senin (20/3/2017). (Baca: Pemalsuan Bilyet Deposito, BTN Laporkan Sindikat
Kejahatan Perbankan) Untuk memitigasi risiko penyalahgunaan tersebut, maka BI
melakukan penyempurnaan ketentuan bilyet giro. Ketentuan tersebut kini dirangkum
dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 18/41/PBI Tanggal 21 November 2016 dan
Surat Edaran (SE) BI Nomor 18/32/DPSP Tanggal 29 November 2016. Beberapa ketentuan
baru yang dicantumkan antara lain penggunaan tanda tangan basah penarik, tanggal
penarikan, dan tanggal efektif. Selain itu, syarat formal harus diisi oleh penarik pada saat
penerbitan bilyet giro. Selain itu, pada ketentuan yang baru, jumlah koreksi maksimal tiga
kali, pada seluruh field kecuali tanda tangan. Pun batas kliring ditetapkan maksimal Rp
500 juta. "Bank juga sekarang ada SOP kalau jumlah penarikannya tinggi biasanya
dimintakan konfirmasi kepada nasabah penarik. Kalau benar, maka dilanjutkan. Kadang
ada yang tidak bisa dihubungi atau bisa dihubungi tapi lupa," jelas Ery. Ketentuan baru
mengenai bilyet giro ini berlaku sejak tanggal 1 April 2017. Bilyet giro yang diterbitkan
sebelum Peraturan Bank Indonesia (PBI) tersebut berlaku tetap dapat dibayarkan sampai
berakhirnya masa berlaku bilyet giro. Adapun bilyet giro dengan format lama masih dapat
digunakan paling lambat 31 Desember 2017.
3. Akuntansi Tabungan
Definisi Tabungan adalah simpanan masyarakat atau pihak lain yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak bisa
ditarik dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau yang dipersamakan dengan itu.
Syarat-syarat tertentu misalnya harus ditarik secara tunai, penarikan hanya dalam kelipatan
nominal tertentu, jumlah penarikan tidak boleh melebihi saldo minimal tertentu.
Pada awalnya, tabungan jaman dulu di Indonesia hanya tiga jenis yaitu:
1. Tabanas
2. Taska
3. Tabungan ONH (ongkos naik haji)
Namun dalam perkembangannya setelah tahun 1989 Bank Indonesia memberikan
kebebasan kepada bank-bank komersial untuk menciptakan produk tabungan.
Oleh karena itu jenis-jenis produk tabungan jaman now sangat banyak, contoh tabungan
BRI Simpedes, Tahapan BCA, Taplus BNI, Tabungan Emas, Tabungan Mapan CIMB Niaga,
Tabungan Citibank, Tabungan Mandiri dari Bank Mandiri.
Setiap setoran tabungan akan dicatat sebesar nilai nominal setoran dan selanjutnya
disajikan sebesar nilai kewajiban.
Nilai kewajiban adalah saldo ditambah bunga yang diperhitungkan dikurangi pajak. Setiap
bunga yang diperhitungkan dikreditkan ke rekening tabungan.
Untuk setor tabungan, seorang penabung bisa menggunakan uang tunai, warkat, transfer
masuk yang disetujui bank.
Setoran menggunakan warkat atau surat berharga lain bisa dikreditkan ke tabungan jika
warkat itu sudah efektif, artinya bisa diuangkan saat itu.
Perhatikan contoh pencatatan jurnal transaksi setoran tabungan bank berikut:
Tanggal 01 Mei 2019 Mas Jono membuka tabungan pada Bank Artha Bening Surabaya
dengan setoran berupa:
Inkaso berhasil:
Penyetoran tabungan tidak hanya bisa dilakukan pada bank tempat penabung membuka
tabungan, namun bisa dilakukan di kantor cabang yang lain.
Bila ini yang terjadi maka akan dicatat pada rekening antar kantor (RAK).
Sebagai contoh, Mas Jono setor tunai untuk tabungan pada tanggal 5 Mei 2019 sebesar Rp
10.000.000 dari Cabang Bandung, maka pencatatan jurnal transaksi setoran tabungan ini
adalah sebagai berikut:
Di Cabang Surabaya:
Di Cabang Bandung:
Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan secara tunai disetiap counter-counter cabang
bank yang bersangkutan atau dengan menggunakan alat tertentu berupa kartu ATM.
Kartu ATM adalah kartu tunai (cash card) yang hanya bisa digunakan untuk penarikan tunai
di setiap tempat yang tersedia Automatic Teller Machine (ATM – Anjungan Tunai Mandiri).
Penarikan tabungan di cabang lain akan dicatat pada Rekening Antar Kantor (RAK).
Perhatikan contoh pencatatan jurnal transaksi penarikan tabungan di cabang lain berikut
ini:
Di Cabang Surabaya:
Tanggal 10/5/2019:
Tanggal 25/5/2019:
Di Cabang Jakarta:
Tanggal 25/5/2019:
Bunga tabungan dihitung pada setiap akhir bulan dan langsung dikreditkan ke rekening
tabunga. Dengan demikian bunga tabungan akan menambah saldo tabungan.
Perhitungan bunga tabungan bisa bisa dilakukan secara harian atau bulanan dengan
mendasarkan pada:
A. Bunga diperhitungkan dengan dasar lamanya saldo mengendap dan tingkat suku bunga
berubah-ubah.
Bila pendekatan in yang digunakan, lamanya waktu mengendap dihitung sejak perubahan
sampai terjadi perubahan bunga.
Perhitunga waktu tanggal 5/5/2019 sampai 10/5/2019, maka lamanya dana mengendap
adalah 10-4 = 6 hari.
Di sini hari pada tanggal 5/5/2019 diperhitungkan , sedangkan tanggal 10/5/2019 tidak
diperhitungkan.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan kasus perhitungan bunga seperti di bawah ini. Suku bunga
tabungan selama Mei 2019 adalah sebagai berikut:
Contoh perhitungan suku bunga
Bila di minta untuk menentukan bunga yang diperoleh Mas Jono pada bulan Mei 2019, maka
perhitungan bunganya adalah:
Keterangan:
= 4/360 X 15.940.000 X 12% = 21.253.33 yang lain sama cara untuk menghitungnya.
Pencatatan jurnal transaksi bunga dan PPh dapat ditunjukkan di bawah ini:
Dengan menggunakan contoh sebelumnya dan tingkat suku bunga tetap 12%, maka dapat
ditentukan bunga sebagai berikut:
Cara menghitung bunga tabungan didasarkan pada saldo terendah dalam bulan yang
bersangkutan dengan bunga berjenjang.
Contoh
tingkat suku bunga tabungan
Keterangan:
Biaya ini umumnya diperhitungkan proporsional dengan kemampuan suatu bank dalam
menghimpun dana melalui tabungan.
Kemampuan itu tercermin dari posisi saldo tabungan di neraca. Dengan demikian semakin
besar suatu bank menghimpun dana tabungan, maka relatif besar kemampuan untuk
memberikan hadiah.
Total biaya hadiah ditentukan sekian persen dari total dana tabungan yang dihimpun dari
seluruh cabang termasuk kantor pusat ditambah sumbangan untuk sosial memlalui
pemerintah dan pajak undian.
Pajak undian adalah pajak yang ditanggung bank. Bila pajak ditanggung pemenang, maka
pajak tidak diperhitungkan bank.
Nilai hadiah undian sebelum sumbangan sosial berkisar antara 0,1% hingga 0,5% dari
posisi saldo tabungan bank yang bersangkutan.
Pada tahun 2019 akan mengadakan undian berhadiah untuk Tabungan Bahana Plus Undian
akan dilaksanakan setiap akhir semester (dua kali dalam satu tahun)
Diketahui posisi saldo tabungan bank Bahana Plus per 31 Desember 2018 sebesar Rp
1.578.000.000. Nilai hadiah sebelum sumbangan ditentukan 0,045% dar posisi saldo
tabungan tersebut.
Sumbangan sosial melalui pemerintah 10% dari nilai hadiah, pajak undian 25% ditanggung
bank.
= Rp 1.578.000.000
= Rp 7.101.000
Sumbangan sosial:
= 10% X Rp 7.101.000
= Rp 710.100
Pajak undian:
= 25% X Rp 7.101.000
= Rp 1.775.250
Dengan demikian biaya yang harus dilimpahkan ke cabang adalah secara proporsional
sebagai berikut:
Biaya promosi yang dibayar di muka tersebut di-amortisasi setiap bulan selama enam bulan
(satu semester).
Dan pencatatan jurnal umum biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut:
#1: Kantor Pusat:
Bila dalam undian terdapat penabung yang memenangkan hadiah, maka cabang akan men-
DEBIT RAK Kantor Pusat dan meng-kredit rekening tabungan nasabah yang
bersangkutan.
Pencatatan seperti ini dilakukan karena pada saat pembagian hadiah, asumsinya dana
promosi telah di pool di kantor pusat sebagaimana ditunjukkan ditunjukkan dalam jurnal
di atas.
Sehingga pada saat pembagian ke nasabah, kantor cabang meminta ke kantor pusat.
Contoh:
Indra, nasabah Tabungan Bahan Plus Cabang Banyuwangi memperoleh hadiah utama
senilai Rp 5.000.000.
Pencatatan jurnal hadiah ini pada saat pelimpahan ke rekening nasabah adalah sebagai
berikut:
Untuk sakarang ini pasti banyak sekali orang yang menyisihkan sebagian penghasilannya
untuk ditabung. Khususnya bagi individu atau orang yang berpenghasilan tinggi tentunya
akan menyisihkan uangnya untuk tabungan, karena tidak mungkin semua pendapatannya
dibelanjakan sekaligus. Terdapat beberapa jenis tabungan yang diantaranya seperti
Tabanas “Tabungan Pembangunan Nasional”, Taskah, ONH dan lain-lian. Dan pada
kesempatan kali ini kami akan memberikan penjelasan mengenai tabungan, kalau begitu
simak berikut ini.
Pengertian Tabungan
Tabungan merupakan suatu simpanan yang berupa uang dari pihak ke tiga “perorangan”
atau suatu badan usaha pada Bank, yang dimana penarikan uangnya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan media tertentu, tapi tidak dapat menggunakan biyet
giro, cek ataupun alat-alat lainnya yang sama.
Tabungan dapat di definisikan juga sebagai sisa dari pendapatan yang telah digunakan
untuk berbagai macam pengeluaran atau kebutuhan konsumsi. Tabungan dengan kata
lain disebut juga dengan Saving yakni bagian dari pada pendapatan yang tidak
dikonsumsi dan disimpan untuk di gunakan di masa yang akan datang. Jika dalam lingkup
ekonomi Makro saving diartikan sebagai suatu bagian dari pendapatan nasional per-
tahunya yang tidak dibelanjakan atau dikonsumsi. Jika ingin memiliki tabungan di Bank,
tentunya terlebih dahulu kalian harus membuka rekening tabungan di Bank dan
melampirkan beberapa persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak bank, selanjutnya
akan di proses oleh pegawai bank.
Setoran Tunai
Merupakan setoran yang dilakukan oleh nasabh bank secara langsung dengan
menyetorkan sejumlah uang tunai kepada pihak bank.
Setoran Non-Tunai
Setoran non-tunai akan dicatat jika dana atau uang tersebut telah benar-benar diterima oleh
pihak bank. Setoran ini merupakan setoran yang dilakukan oleh nasabah bank ataupun
pihak tertentu dengan menyerahkan sejumlah uang tunai dengan cara sebagai berikut ini:
Pemindah bukuan, merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pihak bank atas permintaan
nasabh untuk memindahkan dana atau uang dari satu rekening ke rekening yang lain, tapi
pemindah bukuan ini harus dilakukan pada bank yang sama.
Transfer yang masuk, merupakan kiriman uang yang sumbernya berasal dari nasabah
bank yang sama ataupun yang berbeda, dengan maksud untuk menambah saldo rekening
nasabah dari bank yang menerima dana atau uang tersebut.
Setoran kliring merupakan suatu setoran non-tunai yang dapat dilakukan oleh nasabah
misalnya dengan menyerahkan warkat bank “seperti cek” lain untuk keuntungan rekening
tabungan deposito ataupun giro.
Penarikan Tunai
Merupakan penarikan tabungan yang dilakukan oleh nasabah secara langsung ke pihak
bank yakni dengan cara membawa buku tabungannya, kartu ATM, kartu identitas dan
bisanya harus mengisi slip penarikan. Atau bisa juga dengan melakukan penarikan uang
lewat mesin ATM, tentunya dengan menggunakan kartu ATM bank tersebut.
Penarikan Non-Tunai
Merupakan penarikan tabungan yang dapat dilakukan dengan menggunakan sarana lain
yang disediakan oleh bank selain kartu ATM dan tabungan. Salah satu contoh penarikan
non-tunai ialah transfer uang keluar atau mengirim uang. Seperti tranfer keluar yang
merupakan penarikan uang yang sumbernya berasal dari rekening nasabah yang
melakukan penarikan dan dikirimkan ke rekening nasabah lain.
Pendapatan yang diterima, jadi semakin banyak pendapatan yang diterima maka akan
semakin banyak juga pendapatan yang akan disisihkan oleh nasabah dan nantinya akan
ditabungkan.
Hasrat untuk menabung hal ini merupakan keinginan pada masing-masing individu dalam
menyisihkan pendapatannya untuk ditabung.
Tingkat suku bunga pada bank, jika semakin tinggi tingkat suku bunga dari simpanan
uang di bank maka akan semakin banyak individu-individu untuk menabung.
5. Bunga Tabungan beserta Perhitungannya
Sebagai pihak yang menerima sejumlah dana tabungan atau simpanan dari para
nasabahnya, maka bank juga menerapkan sejumlah bunga di dalam tabungan tersebut.
Meski berbeda-beda dan tergantung pada kebijakan masing-masing bank, namun pada
dasarnya besaran bunga ini akan ditentukan langsung oleh Bank Indonesia dan sekaligus
diawasi penerapannya di dalam setiap bank.
Secara garis besar, terdapat tiga metode perhitungan bunga yang diterapkan oleh bank
pada tabungan nasabahnya:
Contoh:
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Maka perhitungan bunga = (Jumlah saldo terendah x suku bunga % x jml hari pd bulan
laporan) / Jumlah hari dalam 1 tahun
Berdasarkan tabel di atas, saldo terendah yang terdapat dalam tabungan tersebut adalah
Rp 10.000.000,-
Contoh:
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Maka perhitungan bunga = (Saldo rata-rata harian x suku bunga % x jml hari pada bulan
berjalan) / Jumlah hari dalam 1 tahun
Jumlah = 459.000.000
Maka bunga tabungan yang diterima oleh nasabah: Rp 75.452,- - Rp 15.090,- = Rp 60.362,-
Contoh:
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
Saldo
01/06/2015
Saldo Awal
10.000.000
10.000.000
04/06/2015
Setoran Tunai
5.000.000
15.000.000
06/06/2015
Setoran Tunai
7.000.000
22.000.000
15/06/2015
Penarikan Tunai
10.000.000
12.000.000
17/06/2015
Penarikan Tunai
1.000.000
11.000.000
28/06/2015
Setoran Tunai
3.000.000
14.000.000
Maka perhitungan bunga = (Saldo harian x suku bunga % x jml hari pd bulan berjalan) / Jml
hari dalam 1 tahun.
Tanggal
Saldo
Jumlah Hari
Bunga Harian
1-3
10.000.000
4-5
15.000.000
6-14
22.000.000
15-16
12.000.000
2
17-27
11.000.000
11
28-30
14.000.000
Jumlah bunga selama bulan juni adalah sebesar: Rp 73.149 (bunga gross)
Jadi bunga tabungan yang diterima oleh nasabah: Rp 73.149,- - Rp 14.629,- = Rp 58.520,-
Penyelesaian:
Diketahui:
Modal = Rp2.000.000,00;
Bunga = 18% setahun.
a) Bunga akhir bulan pertama (dalam 1 tahun ada 12 bulan maka untuk bulan pertama = 1/12
dan 18% artinya 18/100)
Bunga = (1 /12)(18/100)xRp2.000.000,00
Bunga = Rp30.000,00
b) Bunga akhir bulan keenam (dalam 1 tahun ada 12 bulan maka untuk bulan keenam = 6/12)
Bunga = (6/12) × (18/100) ×Rp2.000.000,00
Bunga =Rp180.000,00
c) Karena bunga pertahun maka untuk menghitung bunga dalam 2 tahun adalah sebagai
berikut.
Bunga n tahun = n x a% x M
Bunga 2 tahun = 2× (18/100) × Rp2.000.000,00
Bunga 2 tahun = Rp720.000,00
https://mafia.mafiaol.com/2012/11/cara-menghitung-bunga-tungal-tabungan.html
https://www.ayoksinau.com/simpanan-giro-pengertian-simpanan-giro-jenias-jenis-giro-akuntansi-
giro-pembukaan-rekening-giro-setoran-penarikan-dan-perhitungan-jasa-giro-lengkap/