PENDAHULUAN
Ilustrasi
Pada tanggal 16 April 2006 PT Yudistiramembuka rekening giro di Bank Bima Surabaya
dengan setoran pertama sebesar Rp. 5.000.000,- secara tunai. Pada saat yang sama PT
Yudistira membeli 25 lembar buku cek dan 25 lembar buku Bilyet Giro dengan harga
masing – masing sebesar Rp. 100.000,- Pembelian buku cek dan Bilyet Giro di debit dari
saldo rekening giro PT Yudistira.
Dari transaksi diatas, maka jurnal yang dibuat adalah :
Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit
16 Kas Rp. 5.000.000,-
Giro – PT Yudistira Rp.
(Mencatat setoran awal Rekening Giro) 5.000.000,-
16 Giro – PT Yudistira Rp. 200.000,-
Pendapatan Buku Cek & BG Rp. 200.000,-
(Mencatat pembelian buku Cek &
BG)
Dari transaksi pembukaan rekening giro PT Yudistira dengan jumlah setoran awal sama
dengan Rp. 5.000.000,- dan pembelian buku cek dan BG tersebut sebesar Rp. 200.000,-
maka pada buku laporan (30 April 2006) bank akan membuat laporan rekening Giro atau
disebut juga Laporan Rekening Koran PT. Yudistira per 30 April 2006 seperti pada
contoh berikut ini. (asumsi tidak ada transaksi lain selama bulan April 2006).
Laporan Rekening Koran diperlukan oleh nasabah untuk mengetahui transaksi – transaksi
yang terjadi pada rekening giro selama satu bulan. Dari data mutasi pada rekening koran,
dapat diketahui bahwa saldo rekening giro PT Yudistira per 30 April 2006 sebesar Rp.
4.800.000,-.
PT. Yudistira
Laporan Rekening Giro
Per 30 April 2006
Tgl Mutasi
Keterangan Saldo
. Debit Kredit
16 Setoran Tunai Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,-
16 Pembelian buku Cek & BG Rp. 200.000,- Rp. 4.800.000,-
2.4 Setoran
Setoran merupakan aktivitasyang dilakukan oleh pemegang rekening giro untuk
menyetorkan sejumlah uang tunai atau warkat tagihan dengan maksud untuk menambah
jumlah saldo rekening gironya. Setoran dapat dilakukan dengan setoran secara tunai dan
setoran non tunai (kliring dan pemindahbukuan)
2.4.1 Setoran Tunai
Setoran tunai, yaitu setoran yang dilakukan dengan menyerahkan sejumlah uang
kepada bank dan/ atau dengan menggunakan cek yang diterbitkan oleh bank itu
sendiri.Nasabah menyetorkan uang tunai sejumlah tertentu kepada bank untuk
menambah saldo rekening gironya.
Ilustrasi
Pada tanggal 21 April 2006 PT Yudistira setor uang tunai sebesar Rp. 15.000.000,-
di Bank Surabaya untuk menambah saldo rekening gironya.
Dari transaksi diatas, maka jurnal yang dibuat adalah :
Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit
21 Kas Rp. 15.000.000,-
Giro – PT Yudistira Rp. 15.000.000,-
(Mencatat setoran tunai)
Dengan adanya setoran tunai tersebut, maka pada akhir bulan PT. Yudistira akan
menerima rekening koran/rekening giro per 30 April 2006 seperti pada contoh
dibawah ini. Dari informasi rekening giro tersebut dapat diketahui saldo rekening
giro PT Yudistira per 30 April 2006 sebesar Rp. 19.800.000,-
PT. Yudistira
Laporan Rekening Giro
Per 30 April 2006
Mutasi
Tgl. Keterangan Saldo
Debit Kredit
16 Setoran Tunai Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,-
16 Pembelian buku Cek & BG Rp. 200.000,- Rp. 4.800.000,-
21 Setoran tunai Rp. 15.000.000,- Rp. 19.800.000,-
2.4.2 Setoran Non Tunai
Setoran non tunai merupakan setoran yang tidak dilakukan secara tunai kepada
bank. Setoran non tunai bisa berasal dari transaksi antara lain :
a. Pemindahbukuan antar rekeningdalam cabang bank yang sama
Pemilik rekening giro menerima setoran dari pemindahan dana dari rekening
lain pada cabang bank yang sama. Rekening lain tersebut bisa berasal dari
rekening giro atau rekening tabungan. Dengan adanya setoran dari rekening
lain, maka setoran tersebut akan menambah jumlah saldo rekening giro nasabah.
Ilustrasi
Anton adalah pemegang rekening Giro Bank Bima Surabaya. Pada tanggal 6
April 2006 Anton memindahkan dananya di Bank Bima Surabaya sebesar Rp.
2.000.000,- untuk keuntungan rekening giro PT Yudistira, pemegang rekening
giro di Bank Bima Surabaya.
Dari transaksi tersebut, maka jurnal yang dibuat adalah :
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
. .
26 Giro Anton Rp.
Giro – PT Yudistira 2.000.000,- Rp.
(Pemindahan dana dari rekening 2.000.000,-
Giro
Anton)
Saldo Rekening Giro Anton akan berkurang sebesar Rp. 2.000.000,- karena
adanya pendebitan rekeningnya dan dipindahbukukan ke rekening Giro PT
Yudistira. Sebaliknya saldo Giro PT Yudistira akan bertambah sebesar Rp.
2.000.000,- karens telah menerima dana dari rekening giro Anton.
b. Pemindahbukuan dari bank yang sama tetapi berasal dari cabang lain.
Pemegang rekening giro mendapat kiriman dana dari cabang kain. Kiriman dana
tersebut melibatkan dua cabang, maka pencatatan yang dilakukan adalah terkait
dengan Akun Rekening Antar Kantor (RAK) masing – masing cabang. Akun
Rekening Antar Kantor digunakan untuk mencatat transaksi antar bank yang
sama tapi pada kantor cabang yang berbeda.
Ilustrasi
Dinaria adalah pemegang rekening Giro Bank Bima Malang. Pada tanggal 26
April 2006 Dinaria memindahkan dananya dari Bank Bima Malang sebesar Rp.
3.000.000,- untuk keuntungan rekening Giro PT Yudistira di Bank Bima
Surabaya.
Dari transaksi diatas, maka jurnal yang dibuat di Bank Bima Malang :
Tgl Keterangan Ref. Debit Kredit
.
26 Giro – Dinaria Rp. 3.000.000,-
RAK – Cabang Surabaya Rp.
Pemindahan dana ke 3.000.000,-
Surabaya
Dari transaksi tersebut, maka jurnal yang dibuat di Bank Bima Surabaya :
Tgl Keterangan Ref. Debit Kredit
.
26 RAK – Cabang Malang Rp. 3.000.000,-
Giro – PT Yudistira Rp.
Pemindahan dana dari Malang 3.000.000,-
Kiriman uang dari bank lain dari luat wilayah kliring, maka kiriman uang
tersebut dapat dilakukan melalui bank pengirim di kota tujuan, atau dikirim
langsung melalui bank yang dituju di kota pengirim. Kedua mekanisme
pengiriman uang ini dapat berpengaruh pada pencatatannya.
Ilustrasi
Pada tanggal 27 April 2006 Bank Bima Surabaya menerima kiriman uang dari
Bank Niaga Malang sebesar Rp. 5.000.000,- untuk keuntungan rekening giro PT
Yudistira.
Dari transaksi diatas, terdapat dua mekanisme penerimaan uang dari bank lain
di luar wilayah kliring. Dua mekanisme ini akan memengaruhi pencatatan
akuntansinya.
1. Bank Niaga mengirimkan dana langsung ke Bank Bima Malang, maka
mekanisme pengiriman uangnya adalah Bank Niaga cabang Malang
mengirimkan dana ke Bank Bima cabang Malang melalui lembaga kliring
wilayah Malang (BI Malang), kemudian Bank Bima Malang
memindahbukukan dana tersebut ke Bank Bima cabang Surabaya, yang
merupakan cabang bank yang dituju. Dengan demikian, maka transaksi
kliring dilakukan di wilayah kliring Malang (BI Malang).
Jurnal yang dibuat :
Bank Bima Malang
Tgl. Keterangan Ref Debit Kredit
.
27 Giro pada Bank Indonesia Rp.
RAK – Cabang 5.000.000,- Rp.
Surabaya 5.000.000,-
(Mencatat transfer
masuk)
2.5 Penarikan
Penarikan merupakan transaksi penarikan atau pengambilan atas beban rekening giro.
Dari transaksi penarikan, maka saldo rekening giro nasabah akan berkurang. Penarikan
dibagi menjadi dua, yaitu penarikan tunai dan penarikan nontunai.
2.5.1 Penarikan Tunai
Penarikan tunai rekening giro dapat dilakukan dengan menggunakan cek. Penarikan
rekening giro dengan menggunakan cek, artinya penarikan dana secara tunai,
karena cek juga berfungsi sebagai alat pembayaran. Kasmir (2002: 71), Pengertian
cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara
rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang
disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut.
Dalam hal pemegang rekening giro ingin mencairkan dananya, maka dia dapat
menggunakan cek dan menyerahkan cek tersebut kepada bank penerbit, yaitu bank
yang menerbitkan cek.Penarikan cek yang dilakukan di bank penerbit adalah House
Cheque.Dalam hal cek yang ditarik melalui bank yang menerbitkan cek, maka bank
harus membayarnya selama dananya tersedia, dan bank dapat menolak pencairan
cek tersebut dalam hal saldo dananya lebih rendah dibanding jumlah penarikan
sesuai jumlah nominal yang tertera dalam cek.
Dalam penarikan rekening giro secara tunai dengan menggunakan cek, maka
transaksi ini akan berpengaruh pada penurunan kas yang ada di bank.
Ilustrasi
Pada tanggal 27 April 2006 Annisa menarik cek yang diterbitkan oleh Bank Bima
Surabaya di cabang Bank Bima Surabaya sebesar Rp 2.500.000,- atas beban
rekening giro PT Yudistira.
Dari transaksi diatas, maka jurnal yang dibuat ;
Bank Bima Surabaya
Tgl Keterangan Ref. Debit Kredit
.
27 Giro – PT Yudistira Rp 2.500.000,-
Kas Rp. 2.500.000,-
(Penarikan cek sendiri)
b. Pemindahbukuan
Penarikan nontunai dapat dilakukan dengan cara pemindahbukuan dan/atau
transfer ke bank lain.Pemindahbukuan merupakan transaksi nontunai yang
dilakukan oleh nasabah untuk keuntungan nasabah yang mempunyai rekening di
bank yang sama.
Pemindahbukuan dari Rek.Giro ke Rek. Tabungan pada bank yang sama.
Pemindahan dana ini merupakan penarikan dana dari rekening giro dengan
menggunakan cek atau Bilyet Giro, kemudian dipindahkan (dikreditkan) ke
rekening tabungan. Atas transaksi ini maka Giro nasabah akan berkurang dan
tabungan akan bertambah.
Ilustrasi
Pada tanggal 28 April 2006 PT Yudistira memindahkan dengan mendebit
rekening gironya untuk keuntungan rekening tabungan Ira sebesar Rp
1.000.000,-
Dari transaksi di atas, maka jurnal yang dibuat;
Tgl Keterangan Ref. Debit Kredit
.
28 Giro – PT Yudistira Rp
Tabungan-Ira 1.000.000,- Rp 1.000.000,-
(Pemindahbukuan)
Transfer ke bank lain dengan menarik dana dari rekening giro nasabah.
Transfer ini dilakukan dengan menarik dana yang berasal dari rekening giro
dengan menggunakan sarana penarikan berupa cek atau Bilyet Giro, selanjutnya
hasil penarikan ditransfer ke bank lain dengan menggunakan formulir transfer
yang disediakan oleh Bank.
Ilustrasi
Pada tanggal 30 April 2006 PT Yudistira mentransfer dananya dengan mendebit
rekening Gironya untuk keuntungan rekening nasabah Bank Surya Surabaya
sebesar Rp 2.000.000,-
Dari transaksi di atas, maka jurnal yang dibuat :
Tgl Keterangan Ref. Debit Kredit
.
30 Giro – PT Yudistira Rp
Giro Pada BI 2.000.000,- Rp 2.000.000,-
(Transfer keluar)
Dengan menggunakan contoh di atas, maka saldo Giro PT yudistira per 30
April 2006 adalah sebagai berikut :
PT Yudistira
Laporan Rekening Giro
Per 30 April 2006
Tgl Mutasi
Keterangan Saldo
. Debit Kredit
16 Setoran tunai Rp 5.000.000,- Rp 5.000.000,-
16 Pembelian buku cek & BG Rp 200.000,- Rp 4.800.000,-
21 Setoran tunai Rp 15.000.000,- Rp 19.800.000,-
26 Pemindahbukuan antar Rp 2.000.000,- Rp 21.800.000,-
26 rekening Rp 3.000.000,- Rp 24.800.000,-
26 Pemindahbukuan antar Rp 5.000.000,- Rp 29.800.000,-
26 cabang Rp 5.000.000,- Rp 34.800.000,-
26 Kiriman dari bank lain Rp 10.000.000,- Rp 44.800.000,-
27 Kiriman dari bank lain Rp 2.500.000,- Rp 42.300.000,-
28 Setoran kliring Rp 4.000.000,- Rp 38.300.000,-
28 Penarikan House Cheque Rp 1.000.000,- Rp 37.300.000,-
30 Penarikan Kliring Rp 2.000.000,- Rp 35.300.000,-
Transfer antar rekening Rp 26.466,- Rp 35.326.466,-
Transfer ke bank lain Rp 5.293,- Rp 35.321.173,-
Beban Jasa Giro
Pajak
Jml.H
Tanggal Mengendap Saldo Total
ari
Tanggal 16-20 5 x 4.800.000 = 24.000.000
Tanggal 21-25 5 x 19.800.000 = 99.000.000
Tanggal 26 1 x 44.800.000 = 44.800.000
Tanggal 27 1 x 42.300.000 = 42.300.000
Tanggal 28-30 3 x 37.300.000 = 111.900.000
Total 322.000.000
Jumlah hari dalam bulan April 2006 30
Saldo harian Rp 322.000.000/30 10.733.333
Jasa Giro = 30/365 x 3% x 10.733.333 = 36.466
Pajak 20% x 24.466 = 5.293
Jasa Giro bersih = 21.173
Perhitungan jasa giro dilakukan setiap akhir bulan, hal ini diperlukan untuk
membebankan besarnya biaya jasa giro untuk laporan bulanan. Pembayaran jasa giro
ke rekening nasabah akan dilakukan setiap tanggal akhir bulan.
Jurnal yang dibuat oleh PT Bank Bima adalah sebagai berikut:
Tanggal 30 April 2006
Tgl Keterangan Ref. Debit Kredit
.
30 Beban Jasa Giro Rp 26.466,-
Giro – PT Yudistira Rp 26.466,-
Hutang Pajak Jasa Giro
Ismail. 2014. Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, Jakarta: Kencana
https://melindadwijayanti2013.files.wordpress.com/2014/03/flowchart-giro-part-ii.pdf