Anda di halaman 1dari 20

AKUNTANSI SIMPANAN GIRO

SIMPANAN GIRO (UU Perbankan No.10.Thn 1998) :


simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan
 Pencatatan Akuntansi Giro:
1. saat pembukaan
2. setoran tunai
3. pemindahbukuan
4.setoran kliring
5. penarikan tunai maupun penarikan kliring
6.transaksi lainnya
=> Aturan Transaksi Giro
a. Transaksi rekening giro diakui sebesar nominal uang
yang disetorkan oleh nasabah atau yang ditarik/
dicairkan.
b. Setoran giro dapat dilakukan secara tunai dan
nontunai. Dalam hal setoran dilakukan secara tunai,
maka setoran tersebut diakui pada saat uang diterima.
Dalam hal setoran tersebut secara nontunai(kliring)
diakui setelah kliring efektif, yaitu setelah berhasil
ditagihkan ke bank tertagih
c. Bank akan memberikan imbalan (jasa giro)
kepada pemegang rekening giro.
d. Dalam hal rekening giro bersaldo negatif,
maka bank dapat memberikan kredit overdraft,
yaitu kredit yang diberikan untuk memberikan
tambahan dana ke rekening giro nasabah, bila
terdapat penarikan cek dan atau bilyet giro yang
jumlahnya melebihi saldo rekening giro. Bank
akan membebankan bunga overdraft
1. Pembukaan Rekening Giro
ilustrasi: Pada tanggal 16 April 2011 PT Yudistira membuka
rekening giro di Bank Bima Surabaya dengan setoran
pertama sebesar Rp. 5.000.000 secara tunai. Pada saat
yang sama PT Yudistira membeli 25 lembar buku cek dan
25 lembar buku bilyet giro dengan harga masing-masing
sebesar Rp. 100.000. Pembelian buku cek dan bilyet giro di
debit dari saldo rekening giro PT. yudistira
Kas Rp. 5.000.000
Giro – PT Yudistira Rp. 5.000.000
Giro – PT Yudistira Rp. 200.000
Pendapatan buku cek&bg Rp. 200.000
Kas Rp. 5.200.000
Giro – PT Yudistira Rp. 5.000.000
Pendapatan buku cek&bg Rp. 200.000
2. Setoran : aktivitas yang dilakukan oleh pemegang
rekening giro untuk menyetorkan sejumlah uang tunai atau
warkat tagihan dengan maksud untuk menambah jumlah
saldo rekening gironya. Bentuk setoran secara tunai dan
nontunai (kliring)
2.1 Setoran Tunai (berupa uang / cek yang diterbitkan oleh
bank sendiri)
Ilustrasi: pada tanggal 21 April 2011 PT. Yudistira setor uang
tunai sebesar Rp. 15.000.000 di bank Bima Surabaya untuk
menambah saldo rekening gironya
Kas Rp. 15.000.000
Giro – PT Yudistira Rp. 15.000.000
2.2 Setoran Non Tunai
a. Pemindahbukuan antarrekening (rekening lain)
dalam cabang yang sama
Ilustrasi: Anton pemegang rekening Giro Bank Bima
Surabaya. Pada tanggal 26 April 2011 Anton
memindahkan dananya di Bank Bima Surabaya sebesar
Rp. 2.000.000 untuk keuntungan rekening giro PT.
Yudistira pemegang rekening giro di bank Bima
Surabaya
Giro - Anton Rp. 2.000.000
Giro – PT Yudistira Rp. 2.000.000
b. Pemindahbukuan dari bank yang sama tetapi
berasal dari cabang lain
Ilustrasi: Dinaria adalah pemegang rekening Giro Bank
Bima Malang. Pada tanggal 26 April 2011 Dinaria
memindahkan dananya dari Bank Bima Malang
sebesar Rp. 3.000.000 untuk keuntungan rekening giro
PT. Yudistira pemegang rekening giro di bank Bima
Surabaya
Bank Bima Malang mencatat
Giro - Dinaria Rp. 3.000.000
RAK-Cabang Surabaya Rp. 3.000.000
Bank Bima Surabaya mencatat
RAK-Cabang Malang Rp. 3.000.000
Giro – PT Yudistira Rp. 3.000.000
c. Penerimaan transfer/kiriman uang dari bank lain
Bank menerima kiriman uang dari bank lain yang masih
dalam wilayah kliring yang sama melibatkan rekening
giro pada bank Indonesia dan jika diluar wilayah kliring
akan melibatkan giro pada bank Indonesia dan rekening
antar kantor
- Ilustrasi: pada tanggal 26 April 2011 Bank Bima
Surabaya menerima kiriman uang dari Bank Niaga
Surabaya sebesar Rp. 5.000.000 untuk keuntungan
rekening giro PT. Yudistira

Giro pada bank Indonesia Rp. 5.000.000


Giro PT Yudistira Rp. 5.000.000
Kiriman uang dari bank lain dari luar wilayah kliring:
Ilustrasi: pada tanggal 27 April 2011 Bank Bima Surabaya
menerima kiriman uang dari Bank Niaga Malang sebesar
Rp. 5.000.000 untuk keuntungan rekening giro PT.
Yudistira;
1. Bank Niaga mengirimkan dana langsung ke Bank Bima
Malang melalui kliring di wilayah Malang kemudian Bank
Bima Malang memindahkan dana tersebut ke Bank Bima
Surabaya.
Bank Bima Malang
Giro pada bank Indonesia Rp. 5.000.000
RAK –cabang Surabaya Rp. 5.000.000
Bank Bima Surabaya
RAK –cabang Malang Rp. 5.000.000
Giro- PT Yudistira Rp. 5.000.000
2. Bank Niaga Malang langsung mengirimkan dananya
dengan pemindahbukuan ke Bank Niaga Surabaya setelah
itu bank Niaga Surabaya mentransfer dana tersebut ke
bank Bima Surabaya melalui mekanisme kliring Surabaya
Bank Bima Surabaya
Giro pada bank Indonesia Rp. 5.000.000
Giro- PT Yudistira Rp. 5.000.000

d. Setoran Kliring oleh pemegang rekening Giro


Ilustrasi : pada tanggal 26 April 2011 PT. Yudistira
menyetorkan bilyet giro ke Bank Bima Surabaya . Bilyet
giro tersebut diterbitkan oleh Bank BCA Surabaya yang
nilainya Rp. 10.000.0000 . Hasilnya akan menjadi
keuntungan rekening giro PT. Yudistira
Jurnal yang dibuat pada saat warkat ditagihkan melalui
Bank Indonesia
Rekening Perantara Kliring db: Rp. 10.000.000

Jurnal yang dibuat bila tagihan warkat berhasil/efektif


Rekening Perantara Kliring kr: Rp. 10.000.000
Giro pada bank Indonesia Rp. 10.000.000
Giro PT. Yudistira Rp. 10.000.000

Jurnal yang dibuat bila tagihan warkat ditolak


Rekening Perantara Kliring kr: Rp. 10.000.000
3. Penarikan
3.1 Penarikan Tunai
Penarikan tunai rekening giro dapat dilakukan dengan
menggunakan cek .
Ilustrasi: Pada tanggal 27 April 2011 Annisa menarik cek
yang diterbitkan oleh Bank Bima di cabang Bank Bima
Surabaya sebesar Rp. 2.500.000 atas beban rekening
giro PT. Yudistira
Giro – PT Yudistira Rp. 2.500.000
Kas Rp. 2.500.000
3.2 Penarikan Nontunai
penarikan nontunai dilakukan dengan menyerahkan bilyet
giro, bukti transfer dan penarikan kliring
a. Penarikan kliring
ilustrasi: pada tanggal 28 April 2011, terdapat penarikan
kliring dari Bank Surya Surabaya sebesar Rp. 4.000.000 atas
beban rekening giro PT Yudistira di bank Bima Surabaya
Giro – PT Yudistira Rp. 4.000.000
Giro pada Bank Indonesia Rp. 4.000.000
Apabila saldo giro PT Yusitira tidak tersedia/kurang dari Rp.
4.000.000 maka penarikan kliring tersebut ditolak . Atas
tolakan kliring, nasabah pemegang rekening giro dikenakan
denda.
Giro PT Yudistira Rp. 25.000
Pendapatan komisi Rp. 25.000
3.2 Pemindahbukuan
Pemindahbukuan dilakukan oleh nasabah untuk
keuntungan nasabah lain yang mempunyai rekening di
bank yang sama
ilustrasi: pada tanggal 28 April 2011 PT Yudistira
memindahkan dana dengan mendebit rekening gironya
untuk keuntungan rekening tabungan Ira sebesar Rp.
1.000.000
Giro PT Yudistira Rp. 1.000.000
Tabungan Ira Rp. 1.000.000
Transfer ke bank lain dengan menarik dana dari
rekening giro nasabah. Dilakukan dengan cara menarik
dana dengan menggunakan sarana penarikan berupa
cek atau giro selanjutnya menggunakan formulir
transfer yang disediakan bank
ilustrasi: pada tanggal 30 April 2011 PT Yudistira
mentransfer dananya dengan mendebit rekening
gironya untuk keuntungan rekening nasabah Bank
Surya Surabaya sebesar Rp. 2.000.000
Giro PT Yudistira Rp. 2.000.000
Giro pada Bank Indonesia Rp. 2.000.000
PT Yudistira
Laporan rekening giro (30 April 2011)

Tgl Keterangan Debit Kredit Saldo

16 Setoran tunai 5.000.000 5.000.000

16 Pembelian buku cek dan BG 200.000 4.800.000

21 Setoran tunai 15.000.000 19.800.000

26 Pemindahbukuan antar rekening 2.000.000 21.800.000

26 Pemindahbukuan antar cabang 3.000.000 24.800.000

26 Kiriman dari bank lain 5.000.000 29.800.000

26 Kiriman dari bank lain 5.000.000 34.800.000

26 Setoran kliring 10.000.000 44.800.000


27 Penarikan house cheque 2.500.000 42.300.000

28 Penarikan kliring 4.000.000 38.300.000

28. Transfer antarrekening 1.000.000 37.300.000

30 Transfer ke bank lain 2.000.000 35.300.000

Beban jasa giro 26.266 35.326.266

Pajak 5.293 35.320.973


4. Perhitungan Jasa giro
1. Menggunakan saldo harian didasarkan pada saldo
harian rekening giro dalam bulan bersangkutan . Bank
menghitung jasa giro berdasarkan saldo yang mengendap
dikalikan dengan jumlah hari pengendapan saldo setelah
dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun dan dikalikan
% jasa giro.
Jasa giro =
Jumlah hari pengendapan saldo x % jasa giro x nominal saldo
jumlah hari dalam satu tahun
2. Perhitungan cara kedua
jumlah hari dalam bulan bersangkutan x % js x rata2 saldo harian
jumlah hari dalam satu tahun
tgl Jml hari Hari %jasa giro saldo Jasa giro
setahun
16-20 5 365 3% 4.800.000 1.973
21-25 5 365 3% 19.800.000 8.137
26-26 1 365 3% 44.800.000 3.682
27-27 1 365 3% 42.300.000 3.477
28-30 3 365 3% 37.300.000 9.197
jasa giro PT Yudistira per 30 April 2011 sebesar 26.466
Pajak = 20% x 26.466 5.293
Jasa giro bersih yang diterima PT yudistira 21.173

Jurnal yang dibuat:


Beban jasa giro Rp. 26.466
Giro PT Yudistira Rp. 21.173
Hutang pajak jasa giro Rp. 5.293
Tanggal mengendap Jumlah hari Saldo Total
16-20 5 4.800.000 24.000.000
21-25 5 19.800.000 99.000.000
26-26 1 44.800.000 44.800.000
27-27 1 42.300.000 42.300.000
28-30 3 37.300.000 111.900.000
Total 322.000.000

Jumlah hari dalam bulan April 2011 30


Saldo harian Rp. 322.000.000 / 30 10.733.333
jasa giro = 30/365 x 3% x 10.733.333 26.466
pajak 20% x 26.466 5.293
jasa giro bersih 21.173
beban jasa giro 26.466
hutang pajak jasa giro 5.293
giro PT Yudistira 21.173

Anda mungkin juga menyukai