Anda di halaman 1dari 18

AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

BAB 3
SIMPANAN GIRO

Tujuan Bab 3
Bab 3 menjelaskan tentang pengertian simpanan giro,akuntansi giro yang meliputi
transaksi pembukuan,setoran tunai maupun setoran kliring,penarikan tunai maupun
nontunai,dan perhitungan jasa giro.Setelah mempelajari topik ini,pembaca
diharapkan mampu:

a. Menjelaskan tentang simpanan giro.


b. Membuat jurnal-jurnal yang terkait dengan transaksi simpanan giro antara
lain: jurnal setoran,penarikan,pemindahbukuan,serta jurnal untuk transaksi
lainnya.
c. Mencatat beban jasa giro pada akhir bulan.
d. Menghitung jasa giro setiap bulan sesuai dengan ketentuan perhitungan jasa
giro

27
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

3.1 Pengertian Simpanan Giro


Simpanan giro merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat atau dana
pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mengunakan
sarana penarikan berupa cek dan bilyet giro atau sarana lainnya. Simpanan giro lebih
dikenal dengan nama giro dapat ditawarkan kepada seluruh masyarakatbaik
perorangan maupun badan usaha sesuai dengan persyaratan pembukuan rekening
giro. Giro sangat bermanfaat bagi masyarakat yang melakukan aktivitas usaha,
karena pemegang rekening giro akan banyak mendapat kemudahan dalam
melakukan transaksi usahanya. Memiliki rekening giro di bank pada dasarnya sama
dengan memiliki uang tunai, karena fungsi rekening giro sama dengan memiliki uang
tunai. Pemilik rekening giro dapat dengan mudah melakukan transaksi bisnisnya
dengan melakukan pembayaran dengan cek atau bilyet giro.

Undang-undang perbankan No. 10 Tahun 1998 mendefinisikan simpanan giro


adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan
cara pemindahbukuan.

Menurut Dendawijaya (2000:56), dalam pelaksanaannya, giro ditatausahakan


oleh bank dalam suatu rekening yang disebut dengan rekening koran. Jenis rekening
giro ini dapat berupa :

a. Rekening atas nama perorangan;


b. Rekening atas nama suatu badan usaha/lembaga, dan;
c. Rekening bersama/gabungan.

3.2 Akuntansi Giro


Akuntansi giro merupakan pencatatan yang terkait dengan transaksi yang
terjadi pada rekening giro. Pencatatan transaksi rekening giro dapat terjadi pada saat
pembukuan, setoran tunai, pemindahbukuan, setoran kliring, penarikan tunai
maupun penarikan kliring dan transaksi lainnya. Pencatatan akuntansi giro diatur
sebagai berikut :

a. Transaksi rekening giro diakui sebesar nominal uang yang disetorkan oleh

28
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

nasabah atau yang ditarik/dicairkan. Pada saat nasabah melakukan transaksi


setoran atau penarikan secara tunai,maka bank akan melakukan pencatatan
transaksi tersebut sesuai dengan uang tunai yang diterimanya.
b. Setoran giro dapat dilakukan secara tunai dan nontunai. Dalam hal setoran
dilakukan secara tunai, maka setoran tersebut diakui pada saat uang diterima.
Dalam hal setoran dilakukan secara nontunai (setoran kliring), maka setoran
tersebut diakui setelah kliring efektif, yaitu setelah setoran berhasil ditagih ke
bank tertagih.
c. Bank akan memberikan imbalan kepada pemegang rekening giro. Besarnya
imbalan tergatung pada kebijakan masing-masing bank. Imbalan yang berasal
dari rekening giro disebut dengan jasa giro.
d. Dalam hal rekening giro bersaldo negatif, maka bank dapat memberikan kredit
overdraft, yaitu kedit yang diberikan untuk memberikan tambahan dana ke
rekening giro nasabah, bila terdapat penarikan cek dan atau bilyet giro yang
jumlahnya melebihi saldo rekening giro. Bank akan membebankan bunga
overdraft.

3.3 Pembukaan Rekening Giro


Pembukaan rekening giro dapat dilakukan oleh nasabah dengan mengisi
formulir pembukuan rekening yang telah disediakan oleh bank. Calon nasabah
simpanan giro dapat membuka rekening giro apabila memenuhi syarat dan
ketentuan. Syarat yang harus dimiliki calon nasabah adalah sekurang-kurangnya
sebagai berikut :

 Calon nasabah tidak tercantum dalam Daftar Hitam Bank Indonesia


(DHBI).
 Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP).
 Persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank.
 Jumlah minimal setoran dan minimal saldo pengendapan.

29
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

Setelah persyaratan terpenuhi, maka nasabah dapat membuka simpanan giro


dan melakukan setoran pertama yang jumlah setoran minimalnya tergantung pada
masing-masing bank. Untuk mempermudah pemahaman, maka dibawah ini
diberikan ilustrasi.

Ilustrasi

Pada tanggal 26 April 2006 PT Yudistira membuka rekening giro di bank Bima
Surabaya dengn setoran pertama sebesar Rp. 5.000.000,-secara tunai. Pada saat
yang sama PT Yudistira membeli 25 lembar buku cek dan 25 lembar buku bilyet giro
dengan harga masing-masing Rp. 100.000,-Pembelian buku cek dan bilyet giro di
debit dari saldo rekening giro PT Yudistira.

Dari transaksi diatas, maka jurnal yang dibuat adalah :

Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit


16 Kas 5.000.000
Giro PT Yudistira 5.000.000
(mencatat setoran awal rekening giro)
16 Giro PT Yudistira 200.000
Pendapatan Buku Cek & BG 200.000
(mencatat pembelian buku cek & BG)

Dari transaksi pembukaan rekening giro PT Yudistira dengan jumlah setoran


awal sama dengan Rp. 5.000.000,- dan pembelian buku cek dan BG tersebut sebesar
Rp. 200.000,-maka pada bulan laporan ( 30 April 2006 ) bank akan membuat Laporan
Rekening Giro atau disebut juga Laporan Rekening Koran PT Yudistira per 30 April
2006 seperti pada contoh berikut ini. (asumsi tidak ada transaksi lain selama bulan
april 2006.

Laporan rekening koran diperlukan oleh nasabah untuk mengetahui transaksi-


transaksi yang terjadi pada rekening giro selama satu bulan. Dari data mutasi pada
rekening koran, dapat diketahui bahwa saldo rekening giro PT Yudistira per 30 April
2006 sebesar Rp. 4.800.000,-.

30
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

PT Yudistira
Laporan Rekening Giro
Per 30 April 2006

Tgl. Keterangan Mutasi Saldo


Debit Kredit
16 Setoran tunai 5.000.000 5.000.000
16 Pembelian buku cek & 200.000 4.800.000
BG

3.4 Setoran

Setoran merupakan aktivitas yang akan dilakukan oleh pemegang rekening


giro untuk menyetorkan sejumlah uang tunai atau wargat tagihan dengan maksud
untuk menambah jumlah saldo rekening gironya. Setoran dapat dilakukan dengan
setoran secara tunai dan setoran nontunai ( kliring dan pemindahbukuan ).

3.4.1 Setoran tunai

Setoran tunai, yaitu setoran yang dilakukan dengan menyerahkan sejumlah


uang kepada bank dan atau dengan menggunakan cek yang diterbitkan oleh bank itu
sendiri. Nasabah menyetorkan uang tunai sejumlah tertentu kepada bank untuk
menambah saldo rekening gironya.

Ilustrasi

Pada tanggal 21 April 2006 PT Yudistira setor uang tunai sebesar Rp. 15.000.000,- di
bank Bima Surabaya untuk menambah saldo rekening gironya.

Dari transaksi diatas, maka jurnal yang dibuat adaah :

Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit


21 Kas 15.000.000
Giro-PT Yudistira 15.000.000
Mencatat setoran tunai

31
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

Dengan adanya setoran tunai tersebut, maka pada akhir bulan PT.Yudistira akan
menerima rekening Koran/rekening giro per 30 April 2006 seperti pada contoh
dibawah ini.Dari informasi rekening giro tersebut dapat diketahui saldo rekening giro
PT.Yudistira per 30 April 2006 sebesar Rp.19.800.000,-

PT.Yudistira

Laporan Rekening Giro

Per 30 April 2006

Tgl. Keterangan Mutasi Saldo


Kredit Debit
16 Setoran Tunai 5.000.000 5.000.000
16 Pembelian Buku cek & BG 200.000 4.800.000
21 Setoran Tunai 15.000.000 19.800.000

3.4.2 Setoran non tunai

Setoran non tunai merupakan setoran yang tidak dilakukan secara tunai kepada
bank.setoran non tunai bisa berasal dari transaksi antara lain:

a. Pemindah bukuan antar rekening dalam cabang bank yang sama

Pemilik rekening giro minta setoran dari pemindahan dana dari rekening lain pada
cabang bank yang sama.rekening tersebut bisa berasal dari rekening giro atau
rekening tabungan.dengan adanya setoran dari rekening lain,maka setoran tersebut
akan menambah jumlah saldo rekening giro nasabah

Ilustrasi

Anton adalah pemegang rekening giro bank bima Surabaya.pada tanggal 26


april 2006 anton memindahkan dana nya di bank bima Surabaya sebesar
Rp.2000.000 untuk keutungan rekening giro PT.Yudistira,pemengang rekening giro di
bank bima Surabaya.

Dari transaksi tersebut, maka jurnal yang di buat adalah:

TGL Keterangan Ref Debit Kredit


26 Giro-Anton 2.000.000
Giro-PT.Yudistira 2.000.000
(Pemindahan dana dari rekening Giro
Anton)

32
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

Saldo Rekening Giro Anton akan berkurang sebesar Rp.2.000.000 karena


adanya pendebitan rekeningnya dan di pindahkan bukukan ke rekening giro
PT.Yudistira.Sebaliknya saldo Giro PT.Yudistira akan bertambah sebesar Rp.2000.000
karena telah menerima dana dari rekening giro Anton.

B. Pemindahan bukuan dari bank yang sama tetapi berasal dari cabang lain.

Pemegang rekening giro mendapatkan kiriman dana dari cabang lain.Kiriman


dana tersebut melibatkan dua cabang.maka pencataan yang dilakukan adalah terkait
dengan akun rekening antar kantor (RAK) masing-masing cabang.akun rekening antar
kantor digunakan untuk mencatat transaksi antar bank yang sama tapi pada kantor
cabang yang berbeda.

Ilustrasi

Dinaria adalah pemegang rekening Giro Bank Bima Malang.pada


tanggal 26 April 2006 DInaria memindahkan dananya dari Bank Bima Malang sebesar
Rp.3.000.000 untuk keuntunga rekening giro PT.Yudistira di Bank Bima Surabaya.

Dari Transaksi diatas,maka jurnal yang dibuat di bank Bima malang.

TGL KETERANGAN Reff Debit Kredit


26 Giro-Dinaria 3.000.000
RAK-Cabang Surabaya 3.000.000
Pemindahan dana ke surabaya

Dari transaksi tersebut.maka jurnal yang dibuat di Bank Bima Surabaya:

TGL Keterangan Reff Debit Kredit


26 RAK-Cabang Malang 3.000.000
Giro-PT.Yudistira 3.000.000
Pemindahan dana dari malang

C. Penerimaan transfer/kiriman uang dari bank lain.

Bank menerima kiriman uang dari bank lain yang masih dalam wilayah kliring
yang sama.Kiriman uang (transfer-in) Ini untuk

33
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

keuntungan pemegang rekening giro.Dalam hal adanya transfer-in yang


berasal dari bank lain.maka transaksi kiriman uang atau transfer-in ini dilakukan
melalui mekanisme kliring,sehingga melibatkan rekening Giro pada Bank
Indonesia.setiap transaksi anatr bank,maka transaksi tersebut(uang piutang
warkat)dilakukan melalui Bank Indonesia,akun yang digunakan untuk transaksi antar
bank adalah giro pada Bank Indonesia.

Kiriman uang dari bank lain dalam wilayah kliring yang sama
pencatatannya akan berpengaruh pada akun “giro pada Bank Indonesia”. Kiriman
uang dari bank lain di luar wilayah kliring,dapat berpengaruh pada akun “Giro pada
Bank Indonesia atau akun”Rekening Antar Kantor”.Hal ini tergantung pada
mekanisme kiriman uang yang dilakukan oleh bank pengirim.pengiriman uang yang
dilakukan oleh bank pengirim melalui cabangnya di kota tujuan.pencatatannya akan
mempengaruhi akun “Giro pada Bank Indonesia”.pengirim uang yang dilakukan
langsung diwilayah kliring bank pengirim.maka transaksi ini akan dicatat pada
akun”Rekening Antar Kantor”.Selanjutnya oleh Bank penerima,kiriman dana tersebut
akan diteruskan melalui transaksi antar cabang.

Ilustrasi

Pada tanggal 26 April 2006 Bank Bima Surabaya Menerima kiriman


uang dari Bank Niaga Surabaya sebesar Rp.5.000.000,- untuk keuntungan Rekening
Giro PT.Yudistira

Dari transaksi tersebut,Maka jurnal yang dibuat di Bank Bima Surabaya:

TGL Keterangan Ref. Debit Kredit


26 Giro Pada Bnk Indonesia 5.000.000
Giro-PT.Yudistira 5.000.000
(Mencatat transfer masuk)

Kiriman uang dari Bank lain dari luar wilayah kliring,maka kiriman uang tersebut
dapat dilakukan melalui bank pengirim di kota tujuan atau dikirim langsung melalui
bank yang dituju di kota

34
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

pengirim.Kedua mekanisme pengiriman uang ini dapat berpengaruh pada


pencatatannya.

Ilustrasi

Pada tanggal 27 April 2006 Bank Bima Surabaya menerima kiriman uang dari
Bank Niaga Malang sebesar Rp.5.000.000,- untuk keuntungan rekening giro
PT.Yudistira.Dari transaksi di atas,terdapat dua mekanisme penerimaan uang dari
bank lain diluar wilayah kliring.Dua mekanisme ini akan mempengaruhi pencatatan
akuntasinya.

 Bank niaga mengirimkan dana langsung ke bank bima malang,maka


mekanisme pengiriman uangnya dalah bank niaga cabang malang
mengirimkan dana ke bank bima cabang malang melalui lembang kliring
wilayah malang(BI malang),kemudian bank bima malang memindah buku kan
dana tersebut kebank bima cabang Surabaya yang merupakan cabang bank
yang di tuju.dengan demikian maka transaksi kliring dilakukan diwilayah kliring
malang(BI malang)
Jurnal yang dibuat :
Bank malang niaga
TGL Keterangan Reff Debit Kredit
27 Giro pada bank Indonesia 5.000.000
RAK-Cabang Surabaya 5.000.000
(Mencatat transfer masuk)

Jurnal yang dibuat:


Bank Bima Surabaya
TGL Keterangan Reff Debit Kredit
27 RAK-Cabang Malang 5.000.000
Giro-PT.Yudistira 5.000.000
(Mencatat Pemindahan
bukuan)

Bank Niaga langsung mengirimkan dananya dengan pemindahukuan ke bank niaga


Surabaya.Mekanisme kiriman uangnya adalah Bank Niaga melakukan
pemindahbukuan dengan

35
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

mendebit rekening nasabah Bank Niaga Malang dan dikirimkan ke Bank Niaga
Surabaya. Bank Niaga Surabaya setelah menerima pemindah bukuan dari Bank Niaga
Malang kemudian mentransfer dana tersebut ke Bank Bima Surabaya melalui lembaga
kliring Surabaya(Bank Indonesia Surabaya).Dengan demikian, maka transaksi kliring
dilakukan di wilayah kliring Surabaya(Bank Indonesia Surabaya).

Jurnal yang dibuat :

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit


26 Giro pada Bank Indonesia 5.000.000
Giro – PT Yudistira 5.000.000
(Mencatat transfer masuk)

d. Setoran kliring oleh pemegang rekening giro

Nasabah menyetorkan cek atau bilyet giro yang diterbitkan oleh bank lain.
Setiap transaksi yang melibatkan bank lain baik dalam wilayah kliring maupun di luar
wilayah kliring, maka pencatatanya melalui akun “Giro pada Bank Indonesia”. Hal ini
karena setiap ada transaksi dengan bank lain, maka terdapat perubahan saldo
rekening bank di Bank Indonesia. Perubahan tersebut berpengaruh pada perubahan
saldo pada akun Giro pada Bank Indonesia. Tagihan warkat antar bank hanya dapat
dilakukan melalui lembaga kliring/Bank Indonesia.

Ilustrasi

Pada tanggal 26 April 2006 PT Yudistira menyetorkan Bilyet Giro ke Bank Bima
cabang Surabaya. Bilyet Giro tersebut diterbitkan oleh Bank BCA Surabaya yang
nilainya sebesar Rp. 10.000.000,- . Hasilnya akan mejadi keuntungan rekening giro PT
Yudistira.

Dari transaksi di atas, maka jurnal yang dibuat :

Jurnal yang dibuat pada saat warkat ditagihkan melalui Bank Indonesia

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit


26 Rek. Perantara Kliring 10.000.000
(Mencatat setoran kliring pada -
warkat ditagihkan)

36
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

Jurnal yang dibuat bila tagihan warkat berhasil/efektif :

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit


26 Rek. Perantara Kliring 10.000.000

26 Giro pada Bank Indonesia 10.000.000


Giro – PT Yudistira 10.000.000
(Mencatat kliring efektif)
Jurnal yang dibuat bila tagihan bila warkat ditolak

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit


26 Rek. Perantara Kliring - 10.000.000

Dengan memperhitungkan setoran nontunai tersebut, maka saldo rekening


giro PT Yudistira per 30 April 2006 adalah sebesar Rp. 44.800.000,- .

Daftar rincian rekening giro PT Yudistira dapat dilihat berikut ini :

PT Yudistira

Laporan Rekening Giro

Per 30 April 2006

Tgl Keterangan Mutasi Saldo


Debet Kredit
16 Setoran Tunai 5.000.000 5.000.000
16 Pembelian buku cek & 200.000 4.800.000
21 BG 15.000.000 19.800.000
26 Setoran Tunai 2.000.000 21.800.000
Pemindah bukuan antar
26 rekening 3.000.000 24.800.000
Pemindahan bukuan
26 antar cabang 5.000.000 29.800.000
26 Kiriman dari bank lain 5.000.000 34.800.000
26 Kiriman dari bank lain 10.000.000 44.800.000
Setoran Kliring

3.5 Penarikan

Penarikan merupakan transaksi penarikan atau pengambilan atas beban


rekening giro. Dari transaksi penarikan, maka saldo rekening giro

37
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

nasabah akan berkurang. Penarikan dibagi menjadi dua, yaitu penarikan tunai dan
non-tunai.

3.5.1 Penarikan Tunai

Penarikan tunai rekening giro dapat dilakukan dengan menggunakan cek.


Penarikan rekening giro dengan menggunakan cek, artinya penarikan dana secara
tunai, karena cek juga berfungsi sebagai alat pembayaran. Kasmir (2002: 71),
Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada
pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut.

Dalam hal pemegang rekening giro ingin mencairkan dananya, maka dia dapat
menggunakan cek dan menyerahkan cek tersebut kepada bank penerbit, yaitu bank
yang menerbitkan cek. Penarikan cek yang dilakukan di bank penerbit adalah House
Cheque. Dalam hal cek ditarik melalui bank yang menerbit cek, maka bank harus
membayarnya selama dananya tersedia, dan bank dapat menolak pencairan cek
tersebut dalam hal saldo dananya lebih rendah dibanding jumlah penarikan sesuai
jumlah nominal yang tertera dalam cek.

Dalam penarikan rekening giro secara tunai dengan menggunakan cek, maka
transaksi ini akan berpengaruh pada penurunan kas yang ada di bank.

Ilustrasi

Pada tanggal 27 April 2006 Annisa menarik cek yang diterbitkan oleh Bank Bima
Surabaya di cabang Surabaya sebesar Rp. 2.500.000,- atas beban rekening giro PT
Yudistira.

Dari transaksi di atas, maka jurnal yang dibuat :

Bank Bima Surabaya

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit


27 Giro – PT Yudistira 2.500.000
Kas 2.500.000
(Penarikan cek sendiri)

38
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

3.5.2 Penarikan NonTunai

Penarikan nontunai merupakan penarikan yang dilakukan dengan


menyerahkan bilyet giro, bukti transfer, dan penarikan kliring. Penarikan nontunai
tidak berpengaruh pada pengurangan kas di bank, akan tetapi hanya akan
mempengaruhi penurunan saldo pemilik rekening giro.

a. Penarikan kliring
Penarikan kliring terjadi dalam hal penarikan cek dan/atau bilyet giro dilakukan
di bank lain, bukan bank penerbit cek atau bank tertarik. Pada nasabah menarik
cek dan/atau BG tidak kepada bank penerbit, tetapi melalui bank lain, maka
penagihannya dilakukan melalui lembaga kliring(Bank Indonesia).
Penarikan cek atau BG yang dilakukan melalui bank lain akan
berpengaruh pada akun Giro pad Bank Indonesia.

Ilustrasi
Pada tanggal 28 April 2006 terdapat penarikan kliring dari Bank Surya
Surabaya sebesar Rp. 4.000.000,- atas beban rekening giro PT Yudistira di Bank
Bima Surabaya.
Bila saldo rekening giro PT Yudistira cukup, yaitu lebih dari Rp.
4.000.000,- maka penarikan kliring dari bank lain dapat dijalankan.

Jurnal yang dibuat :


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
28 Giro – PT Yudistira 4.000.000
Giro pada Bank 4.000.000
Indonesia
(Penarikan Kliring)

Bila saldo rekening PT Yudistira tidak tersedia ataukurang, misalnya


saldo giro kurang dari Rp. 4.000.000,- maka penarikan kliring tersebut ditolak.
Atas tolakan kliring, nasabah pemegang ‘rekening giro dikenakan denda.

39
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

Jurnal yang dibuat:

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit


28 Giro-PT Yudistira 25000
Pedapatan komisi 25000
(komisi tolakan kliring)

b.Pemindahan bukuan

Penarikan nontunai dilakukan dengan carapemindahanbukuan dan/atau


transfer ke bank lain.Pemindahanbukuan merupakan transaksi nontunai yang
dilakukan oleh nasabah untuk keuntungan nasabah lain yang mempunyai rekening
dibank yang sama.

Pemindahbukuan dari Rek.Giro ke rek.Tabunganpada bank yang sama.


Pemindahan dana ini merupakan penarikan dana dari rekening giro dengan
menggunakan cek/Bilyet Giro. Kemudian dipindahkan (dikreditkan) ke rekening
tabungan. Atas transaksi ini maka giro nasabah akan berkurang dan tabungan akan
bertambah.

ILUSTRASI

Pada tanggal 28 april 2006 PT Yudistira memindahkan dana dengan


mendebitkan rekening gironya untuk keuntungan rekening tabungan Ira sebesar
Rp.1000.000.-

Dari transaksi diatas, maka jurnal yang dibuat:

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit


28 Giro PT Yudistira 1000.000
Tabungan Ira 1000.000
(pemindahbukuan)

Transfer ke bank lain dengan maenarik dana dari rekening Giro Nasabah.
Transfer ini dilakukan dengan menarik dana yang berasal dari rekening giro dengan
menggunakan sarana penarikan berupa cek atau Bilyet Giro. Selanjutnya hasil
penarikan di transfer ke bank lain dengan menggunakan formulir transfer yang
disediakan oleh bank.

40
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

ILUSTRASI

Pada tanggal 30 April 2006 PT Yudistira menstranfer dananya mendebit


rekening Gironya untuk keuntungan rekening nasabah Bank Surya Surabaya sebesar
Rp.2000.000

Dari transaksi diatas, maka jurnal yang dibuat:

Tgl Keterangan Ref. Debit Kredit


28 Giro PT Yudistira 2000.000
Giro pada bil 2.000.000
(Transfer keluar)

Dengan menggunakan contoh di atas,maka saldo Giro PT Yudistira per 30 April


2007 :

Tgl Keterangan Mutasi Saldo


Debit Kredit
16 Setoran Tunai 5.000.000 5.000.000
16 Pembelian buku cek&BG 200.000 4.800.000
21 Setoran tunai 15.000.000 19.800.000
26 Pemindahbukuan antar rekening 2.000.000 21.800.000
26 Pemindahbukuan antar cabang 3.000.000 24.800.000
26 Kiriman dari bank lain 5.000.000 29.800.000
26 Kiriman dari bank lain 5.000.000 34.800.000
26 Setoran Kliring 10.000.000 44.800.000
27 Penarikan House Cheque 2.500.000 42.300.000
28 Penarikan Kliring 4.000.000 38.300.000
28 Transfer antarrekening 1.000.000 37.300.000
30 Transfer kebank lain 2.000.000 35.300.000
Beban jasa giro 26.266 35.326.266
pajak 5.293 35.320.973

3.6 Perhitungan Jasa Giro

Bank memberikan imbalan berupa jasa giro kepada nasabah pemilik rekening giro.
Perhitungan jasa giro pada umumnya dihitung dengan menggunakan saldo
harian,karena perhitungan dengan saldoharian merupakan perhitungan jasa giro
yang sangat fair bagi nasabah maupun bagi bank.Dengan perhitungan jasa giro yang
didasarkan pada saldo harian rekening giro dalam bulan yang bersangkutan,maka

41
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

bank akan menghitung jasa giro berdasarkan saldo yang mengendap dikalikan
dengan jumlah hari pengendapan saldo setelah dibagi dengan jumlah hari dalam satu
tahun dan dikalikan presentasi jasa giro.

Perhitungan Jasa Giro dapat dirumuskan sebagai berikut:


𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐥𝐝𝐨
𝐉𝐚𝐬𝐚 𝐆𝐢𝐫𝐨 = x % Jasa Giro x Nominal saldo
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧

Jumlah hari dalam satu tahun dihitung dengan 365 hari.

Sesuai dengsn laporan rekening giro per 30 April 2006 pada ilustrasi
sebelumnya dan jasa giro 3% per tahun,maka jasa giro dapat dihitung dengan
menggunakan dua cara seperti pada contoh si bawah ini:

3.6.1 Perhitungan Cara Pertama

Jml.Hari
% Jasa Nominal Jasa
Tgl. Jml.Hari dalam Nominal Saldo
Giro Giro
setahun
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
16-20 5 365 3% 4.800.000 1.973
21-25 5 365 3% 19.800.000 8.137
26-26 1 365 3% 44.800.000 3.682
27-27 1 365 3% 42.300.000 3.477
28-30 3 365 3% 37.300.000 9.197
26.466
Jasa Giro PT Yudistira per 30 April 2006 sebesar 26.466
Pajak = 20% x 26.466 5.293
Jasa Giro Bersih yang diterima PT Yudistira Sebesar 21.173

Jumlah hari pengendapan (kolom 2) , dibagi dengan jumlah hari dalam satu
tahun (kolom 3) , dikalikan dengan presentase jasa giro (kolom 4) , kemudian
dikalikan saldo yang mengendap, (kolom 5) , hasilnya sama dengan jasa giro (kolom
6) , kolom 6 dijumlahkan dengan tanggal 30 April 2006. Penjumlahan dari kolom 6
merupakan jasa giro bulan April 2006 , yaitu sebesar Rp 26.466.

42
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

Dengan asumsi pajak 20% yang ditanggung oleh pemegang rekening giro atas jasa
giro yang diperoleh,maka beban pajak atas jasa giro sebesar Rp 5.293 dan jasa giro
bersih yang diperoleh oleh pemegang rekening giro adalah sebesar Rp 21.173 (Rp
26.466 – Rp 5.293).

3.6.2 Perhitungan Cara Kedua

a. Menghitung saldo rata-rata harian.

b. Mengalikan jumlah hari pengendapan dikalikan dengan saldo pada hari


pengendapan.

c. Menjumlahkan butir b selama bulan laporan (contoh kasus,bulan April


2006),yaitu sebesar Rp 322.000.000,-

d. Saldo rata-rata harian sama dengan butir c dibagi dengan butir jumlah hari
dalam bulan laporan (Rp 322.000.000/30 hari)sama dengan Rp 10.733.333.

e. Jasa Giro dihitung dengan rumus:

Jumlah hari dalam bulan bersangkutan x 3% x Rata − rata saldo harian


Jumlah hari dalam satu tahun

Tanggal Mengendap Jml.Hari Saldo Total

Tanggal 16-20 5 x 4.800.000 = 24.000.000


Tanggal 21-25 5 x 19.800.000 = 99.000.000
Tanggal 26 1 x 44.800.000 = 44.800.000
Tanggal 27 1 x 42.300.000 = 42.300.000
Tanggal 28-30 3 x 37.300.000 = 111.900.000
Total 322.000.000
Jumlah hari dalam bulan April 2006 30
Saldo harian Rp322.000.000/30 10.733.333
Jasa Giro =30/365 x 3% x 10.733.333 = 26.466
Pajak 20% x 26.466 = 5.293
Jasa Giro Bersih = 21.173

Perhitungan jasa giro dilakukan setiap akhir bulan,hal ini diperlukan untuk
membebankan besarnya biaya jasa giro untuk laporan bulanan.Pembayaran jasa giro
ke rekening nasabah akan dilakukan setiap tanggal akhir bulan.

43
AKUNTANSI BANK : Teori & Aplikasi dalam Rupiah

Jurnal yang dibuat oleh PT Bank Bima adalah sebagai berikut :

Tanggal 30 April 2006

Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit


30 Beban Jasa Giro 26.466
Giro - PT Yudistira 21.173
Hutang Pajak Jasa Giro 5.293

44

Anda mungkin juga menyukai