Pengertian Bendaharawan
1. Menurut ICW (Indische Compabilitait Wet) :
Bendaharawan adalah Orang-orang atau badan yang dtugasi oleh negara untuk
menerima, menyimpan , membayar , mencatat dan mempertanggungjawabkan
uang , surat-surat berharga dan barang-barang milik negara yang berada dalam
pengurusannya.
2. Menurut UU No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara :
Bendaharawan adalah Setiap orang yang diberi tugas menerima , menyimpan ,
membayar dan/atau mengeluarkan uang/barang milik negara adalah bendahara
yang wajb menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Badan Pemeriksa
Keuangan.
3. Menurut UU No.1/2004 tentang Perbendaharaan Negara :
Bendaharawan adalah Setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas
nama negara/daerah menerima , menyimpan dan membayar/menyerahkan uang
atau surat berharga atau barang-barang negara/daerah.
Bentuk-bentuk Bendaharawan
1. Bendaharawan Barang
Bendaharawan yang bertugas menerima, menyimpan, menyalurkan, mencatat,
dan mempertanggung jawabkan semua barang milik negara yang berada dalam
pengurusannya.
2. Bendaharawan Umum
Bendaharawan yang dapat melakukan segala penerimaan dan pembayaran atas
beban anggaran belanja Negara, berdasarkan bukti-bukti tagihan yang sah
menurut hokum dan mendapat perintah membayar dari pejabat yang
mempunyai wewenang ordonatur.
Yang bertugas sebagai bendaharawan umum adalah para kepala seksi yang
melaksanakan tugas pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN)
maupun kantor yang diserahi tugas bendaharawan umum, seperti : Bank
Indonesia, Bank-bank Pemerintah, Giro Pos dan Perwakilan RI di luar negeri.
3. Bendaharawan Khusus
Bendaharawan yang melakukan pengurusan kebendaharawanan dalam ruang
lingkup tertentu yaitu mengenai penerimaan dan pengeluaran negara saja.
Bendaharawan khusus dibagi jadi dua (2) yaitu,
Bendaharawan Khusus Penerimaan
Bendaharawan yang khusus hanya menerima penerimaan Negara dan
menyetorkannya secara berkala apa yang telah diterimanya kepada KPKN
melalui Rekening Kas Negara.
Bendaharawan Khusus Pengeluaran
Biasanya disebut juga dengan bendaharawan UYHD (Uang Yang Harus
Dipertanggung jawabkan), bendaharawan yang secara fisik menguasai uang
Negara, yaitu berupa uang muka kerja guna pembiayaan kantor dan
instansinya. Oleh karena itu bendaharawan ini terdapat hampir di setiap
kantor/proyek/satuan kerja.
Tugas-Tugas Bendaharawan
Berdasar Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 73 Tahun 2008, pengertian
dan tugas Bendahara (dalam Pasal 1) adalah :
Bendahara adalah setiap orang yang diberi tugas menerima, menyimpan,
membayar dan/atau menyerahan uang atau surat berharga atau barang-barang
Negara.
Tugas menerima mengandung pengertian bahwa Bendahara harus meng-
administrasikan dengan baik aliran kas masuk yang diterimanya
Tugas menyimpan mengandung pengertian keamanan dan keselamatan dari kas
yang diterimanya menjadi tanggung jawab bendahara
Tugas membayarkan merupakan tugas fungsional bendahara yaitu membantu
pelaksanaan pembayaran belanja negara pada tingkat satuan kerja yang tidak
dapat secara langsung dibayar oleh Kuasa Bendahara Umum Negara, untuk
pelaksanaan ini bendahara mendapatkan Uang muka kerja yang selanjutnya
dikenal dengan istilah Uang persediaan (UP).
Tugas menata usahakan mengandung pengertian seluruh kegiatan Bendahara
(fungsi kebendaharaan yang telah disebutkan diatas) harus diadministrasikan
dengan menggunakan prosedur sesuai kaidah pengendalian internal
Tugas mempertanggungjawabkan mengandung pengertian bahwa bendahara baik
sebagai pemberi tugas atau penerima tugas, dapat memastikan bahwa tugas yang
diberikan terlaksana dengan baik dan mengkomunikasikan pelaksanaan tugasnya
sebagai bentuk dari pertanggungjawabannya. Adapun sarana pertanggungjawaban
yang digunakan adalah berupa Laporan pertanggungjawaban (LPJ).
Pengertian UYHD
Uang Yang Harus Dipertanggung jawabkan (UYHD) ialah Uang muka kerja
yang diterima oleh bendaharawan untuk membiayai pengeluaran anggaran
departemen/lembaga/instansi sehari-hari dalam jumlah yang relatif kecil, yang
selanjutnya harus dipertanggung jawabkan.
Sifat UYHD
Sifat-sifat system dana UYHD adalah,
a. UYHD belum merupakan beban alokasi/kredit anggaran departemen/lembaga/
instansi yang bersangkutan, melainkan uang muka kerja atas beban anggaran
khusus/transitorus : untuk anggaran rutin dengan mata anggaran pengeluaran
(MAK) no. 6211; dan untuk anggaran pembangunan dengan MAK no. 6212.
b. UYHD bersifat revolving (berdaur ulang), artinya dana UYHD yang telah
digunakan untuk pengeluaran dapat diganti kembali dengan cara penerbitan SPM
atas nama bendaharawan bersangkutan sebesar pengeluaran atas beban MAK
yang tercantum dalam DIK/DIP/SKO bersangkutan, sehingga jumlah UYHD
menjadi pulih kembali.
Penggunaan UYHD
a. UYHD dapat diberikan baik untuk keperluan anggaran rutin maupun anggaran
pembangunan.
b. UYHD digunakan untuk keperluan sehari-hari perkantoran/instansi, satuan kerja,
proyek yang jumlanya relatif kecil.
c. UYHD dapat digunakan untuk berbagai jenis belanja atau MAK yang kredit
anggarannya tersedia dalam DIK/DIP/SKO dan MAK yang bersangkutan.
d. Pembayaran untuk pengadaan barang/pekerjaan dengan nilai diatas Rp
5.000.000,00 dilakukan dengan SPM-LS, tidak diperkenankan dilakukan dari
UYHD. Ketentuan ini termuat dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.
217/KMK.03/1990 pasal 4 ayat 1.
sampai dengan Rp 450.000.000,00 UYHD yang dapat diberikan 1/12 (satu per
jumlah UYHD yang dapat diberikan adalah 1/18 (satu per delapan belas) dari
UYHD menganut system impress fund senilai dengan batas yang ditentukan
secara tetap pada setiap bulan. Hal ini dilakukan dengan mengajukan reimbursement
atas UYHD yang telah dikeluarkan sesuai dengan Mata Anggaran Pengeluarannya
(MAK).
setempat berdasarkan DIK (Daftar Isian Kegiatan) atau DIP (Daftar Isian Proyek).
Untuk pengajuan dana UYHD, ada empat jenis SPP yang diajukan :
4. SPP-LS (SPP Langsung), diajukan jika jumlah pembayaran yang diperlukan dalam
pengajuan SPP-LS maka pembayaran dilakukan langsung oleh KPKN kepada pihak
ketiga atau dengan kata lain, SPP-LS merupakan pelaksanaan pembayaran yang
Setelah semua SPP diperiksa dan disetujui oleh KPKN, maka KPKN
mempunyai rekening (atas nama jabatan) di Bank, sebab semua pembayaran KPKN
2. SPM-GU, untuk pembayaran penggantian dana UYHD yang telah digunakan oleh
Buku untuk mencatat saldo kas awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo kas
akhir dalam periode tertentu, semua aktivitas keuangan harus dapat terlihat
dalam BKU. (BKU merupakan alat control utama dari pelaksanaan kegiatan
b. Buku Pembantu
Buku untuk mencatat lebih rinci dari transakasi-transkasi yang dicatat dalam
buku kas umum, untuk per jenis perkiraan. Secara umum, buku pembantu
terdiri dari:
1. Buku kas tunai
secara tunai. Buku ini untuk memantau keadaan fisik uang yang ada dalam
brankas bendaharawan.
2. Buku bank
Untuk mencatat transaksi yang memerlukan dana UYHD atas beban MAK.
Buku ini berfungsi untuk mengetahui saldo dana UYHD yang masih tersedia
dibuat per MAK sehingga pengeluaran tidak melampaui batas anggaran yang
Buku ini digunakan untuk mencatat saldo dan muatsi uang muka yang diberikan
Buku ini digunakan untuk mencatat pungutan dan penyetoran pajak yang
terjadi.
Siklus Pembukuan
Indentifikasi/ Mengklasifikasikan/
Pengukuran Pencatatan Meringkas Pelaporan
Transaksi
Bukti-bukti (1) Buku (3) - LKKA
Intern dan
Pembukuan Kas - LKK
Ekstern
Umum
Instansi
Penjelasan :