Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AKUNTANSI SOSIAL DAN LINGKUNGAN

“Implementasi Akuntansi Lingkungan dan Sosial pada Sektor Farmasi”

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Diva Novita Ramadhani

Fira Marleyni

Supirman

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena berkat limpahan rahmat
dan karunia-nya sehingga kami dapat Menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Implementasi Akuntansi Lingkungan
dan Sosial pada Sektor Farmasi atas dukungan yang diberikan dalam Menyusun makalah ini,
maka penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Makalah ini dibuat dengan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan
segala tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari pembaca sangat di harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Makassar, 12 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ...................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2

C. Tujuan Makalah............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Akuntansi Sosial dan Lingkungan Sektor Farmasi ...................................................... 3

B. Implementasi Akuntansi Sosial dan Lingkungan ......................................................... 3

C. Mengukur Dampak dari Implementasi Akuntansi Sosial dan Lingkungan

pada Sektor Farmasi ..................................................................................................... 4

D. Aspek-Aspek yang Diterapkan dalam Akuntansi Sosial dan Lingkungan

pada Sektor Farmasi ..................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diketahui bahwa lingkungan dinilai sudah menjadi sebuah perbincangan isu yang bersifat
secara praktis dengan sebuah kepentingan yang ada pada dunia ini, dan memiliki sifat
kepentingan dalam terobosan berbagai kebijakan sosial dan ekonomi. Lingkungan hidup telah
menjadi persoalan yang paling pelik di dunia, termasuk di Indonesia. Permasalahan ini menjadi
tanggung jawab seluruh masyarakat di negara tersebut bukan hanya tanggung jawa satu oknum.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menangulangi permasalahan ini agar
lingkungan tidak bertambah rusak. Hal ini didukung oleh fenomena pencemaranlingkungan yang
semakin mendapat perhatian akhir-akhir ini, terutama mengingat kemajuan industri diseluruh
dunia adalah keragaman sumber polusi dan efek berbahaya.

Kehidupan modern setiap orang muncul yang dibarengi revolusi industri dengan berbagai
kemajuan teknologi. Sehingga diindikasikan bahwa pada kondisi semakin terlihat sifat modern
yang ada dalam kehidupan seseorang maka pada kondisi ini akan semakin tidak memunculkan
sikap yang mampu menunjukkan keramahan dan dalam kondisi ini akan malah terus merusak
lingkungan yang ada disekitarnya ataupunalam yang ada di lingkungan ini. Dampak positif dan
juga dampak negatif terhadap lingkungan menghasilkan kegiatan manusia yang
semakin beragam.

Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup terciri dari pemerintah


mengeluarkan sebuah UU yang dalam hal ini memiliki kaitan tentang bagaimana sebuah aturan
terkait sebuah tanggung jawab yang bersifat sosial serta bagaimana sebuah aturan terkait sebuah
tanggung jawab yang ada pada lingkungan ini mengenai peraturan pemerintah yang ada pada
pasal 74 tentang UU No.40 Tahun 2007 tentang sebuah Perseroan Terbatas. Peraturan tersebut
yang mengatur tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas kehidupan demi terwujudnya pembangunan ekonomi berkelanjutan dankebermanfaatan
lingkungan pada umumnya bagi masyarakat dan komunitas setempat, maka dari itu perusahaan
juga harus menjalin keserasian hubungan, keseimbangan, tepat dengan lingkungan sekitar,
evaluasi, agama, serta masyarakat pada budaya sekitar. Perusahaan diwajibkan dengan
terlaksananya mengenai sebuah kegiatan-kegiatan yang ada pada usaha sebuah perusahaan atau
yang ada pada sebuah entitas yang dalam kondisi ini timbulnya keharusan atau kewajiban terkait
wajib untuk melaksanakan sebuah tanggung jawab yang bersifat secara sosial lingkungan yang
dalam kondisi ini telah dikaitkan dengan tersedianya sebuah sumber daya alam
(SDA) yang memadai.

Sebuah Peraturan terkait rasa tanggung jawab yang bersifat secara sosial dan Peraturan
terkait rasa tanggung jawab pada lingkungan yang ada di kawasan wilayah Indonesia dalam hal
ini mencakup sebuah hierarki hukum yang diketahui berbentuk sebuah anggaran dasar, ialah

1
mencakup sebuah UU No. 40 tahun 2007 yang diketahui dalam hal ini tentang Perseroan
Terbatas dan mencakup sebuah UU No. 25 tahun 2007 yang diketahui dalam hal ini modal, serta
dalam bentuk berupa sebuah peraturan pemerintah, yang dalam hal ini secara khususnya adanya
sebuah Peraturan Pemerintah No. 47 tahun 2007 yang diketahui dalam hal ini tentang sebuah
tanggung jawab yang bersifat sosial dan tentang lingkungan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu akuntansi sosial dan lingkungan sektor farmasi?

2. Bagaimana cara mengimplementasikan akuntansi sosial dan lingkungan pada sektor farmasi?

3. Bagaimana cara mengukur dampak dari implementasi akuntansi sosial dan lingkungan pada
sektor farmasi?

4. Apa saja aspek yang yang diterapkan dalam akuntansi sosial dan lingkungan pada sektor
farmasi?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui definisi akuntansi sosial dan lingkungan sektor farmasi.

2. Untuk mengetahui cara mengimplementasikan akuntansi sosial dan lingkungan pada sektor
farmasi.

3. Untuk mengetahui cara mengukur dampak dari implementansi akuntansi sosial dan
lingkungan pada sektor farmasi.

4. Untuk mengetahui aspek yang diterapkan dalam akuntansi sosial dan lingkungan sektor
farmasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Akuntansi Sosial dan Lingkungan Sektor Farmasi

Akuntansi lingkungan adalah alat manajemen lingkungan yang digunakan untuk menilai
keefektifan kegiatan lingkungan dari sudut pandang biaya dan manfaat atau efek. Konsep
akuntansi lingkungan dapat membantu perusahaan untuk meminimalisasi persoalan lingkungan
yang dihadapinya. Perusahaan farmasi merupakan salah satu sektor perusahaan manufaktur yang
seharusnya menerapkan green accounting atau akuntansi lingkungan secara optimal. Namun,
dalam praktiknya masih ditemukan perusahaan farmasi yang tidak menerapkan konsep green
accounting yang dilihat dari tidak diungkapkannya kepedulian terhadap lingkungan pada laporan
annual report. Selain akuntansi lingkungan, terdapat juga akuntansi sosial yang membahas
tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan lain, seperti karyawan, konsumen,
pemerintah, masyarakat, media, organisasi industri, dan kelompok kepentingan lainnya.

Akuntansi sosial dan lingkungan di sektor farmasi adalah suatu konsep akuntansi yang
memperhitungkan dampak sosial dan lingkungan dari aktivitas perusahaan farmasi.
Implementasi akuntansi sosial dan lingkungan di sektor farmasi bertujuan untuk memastikan
bahwa perusahaan farmasi memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam aktivitas
bisnisnya. Dalam praktiknya, implementasi akuntansi sosial dan lingkungan di sektor farmasi
dapat dilakukan dengan menerapkan green accounting, mengungkapkan CSR, mengikuti
regulasi, dan menggunakan teknologi ramah lingkungan. Implementasi akuntansi sosial dan
lingkungan di sektor farmasi menjadi penting karena perusahaan perlu menyampaikan informasi
mengenai aktivitas sosial dan perlindungan terhadap lingkungan kepada stakeholder.

B. Implementasi Akuntansi Sosial dan Lingkungan

Implementasi akuntansi sosial dan lingkungan di sektor farmasi dapat dilakukan dengan
beberapa cara, antara lain:

1. Menerapkan Green Accounting


Green accounting atau akuntansi hijau adalah suatu konsep akuntansi yang
memperhitungkan dampak lingkungan dari aktivitas perusahaan. Dalam sektor farmasi,
perusahaan dapat menerapkan green accounting dengan menghitung dan melaporkan
emisi gas rumah kaca, penggunaan energi, dan pengelolaan limbah.
2. Mengungkapkan CSR
Corporate social responsibility (CSR) adalah suatu konsep di mana perusahaan
mempertimbangkan dampak sosial dari aktivitas bisnisnya. Adapun beberapa program
CSR yang dapat dijalankan disektor farmasi meliputi;

3
a) Donasi Obat-Obatan: Perusahaan farmasi dapat memberikan donasi obat-obatan
kepada masyarakat yang membutuhkan. Hal ini dapat membantu masyarakat yang
kurang mampu untuk mendapatkan akses ke obat-obatan yang dibutuhkan.
b) Kampanye Kesehatan: Perusahaan farmasi dapat melakukan kampanye kesehatan
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan. Kampanye
kesehatan dapat berupa penyuluhan tentang penyakit tertentu, cara hidup sehat,
dan lain sebagainya.
c) Pelatihan Kesehatan: Perusahaan farmasi dapat memberikan pelatihan kesehatan
kepada masyarakat. Pelatihan kesehatan dapat berupa pelatihan tentang
penggunaan obat-obatan yang benar, cara merawat kesehatan, dan lain
sebagainya.
d) Pengelolaan Sampah: Perusahaan farmasi dapat melakukan pengelolaan sampah
yang ramah lingkungan. Hal ini dapat membantu mengurangi dampak negatif dari
aktivitas perusahaan terhadap lingkungan.
e) Pemberdayaan Masyarakat: Perusahaan farmasi dapat melakukan program
pemberdayaan masyarakat, seperti memberikan pelatihan keterampilan atau
membantu masyarakat dalam memperoleh akses ke layanan kesehatan.
3. Mengikuti Regulasi
Perusahaan farmasi juga perlu mengikuti regulasi terkait lingkungan dan sosial. Regulasi
ini dapat berupa peraturan pemerintah atau standar internasional seperti Global Reporting
Initiative (GRI). Dengan mengikuti regulasi, perusahaan farmasi dapat memastikan
bahwa aktivitas bisnisnya tidak merugikan lingkungan dan masyarakat.
4. Menggunakan Teknologi Ramah Lingkungan
Perusahaan farmasi dapat menggunakan teknologi ramah lingkungan dalam proses
produksinya. Contohnya, menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, mengurangi
penggunaan energi, dan mengoptimalkan pengelolaan limbah.

Tetapi, masih ditemukan perusahaan farmasi yang tidak menerapkan konsep akuntansi
lingkungan dan sosial. Oleh karena itu, perusahaan farmasi seharusnya menerapkan konsep
akuntansi lingkungan dan sosial secara optimal untuk meningkatkan kinerja sosial dan
lingkungan perusahaan serta mendapatkan keunggulan kompetitif.

C. Mengukur Dampak dari Implementasi Akuntansi Sosial dan Lingkungan pada Sektor
Farmasi

Untuk mengukur dampak dari implementasi akuntansi sosial dan lingkungan di sektor
farmasi, dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

1. Mengukur Kinerja Lingkungan


Salah satu cara untuk mengukur dampak dari implementasi akuntansi sosial dan
lingkungan di sektor farmasi adalah dengan mengukur kinerja lingkungan perusahaan.
Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung emisi gas rumah kaca, penggunaan energi,

4
dan pengelolaan limbah. Dengan mengukur kinerja lingkungan, perusahaan farmasi dapat
mengetahui dampak dari aktivitas bisnisnya terhadap lingkungan.
2. Mengukur Kinerja Sosial
Selain mengukur kinerja lingkungan, perusahaan farmasi juga dapat mengukur kinerja
sosialnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung jumlah donasi obat-obatan yang
diberikan kepada masyarakat, jumlah kampanye kesehatan yang dilakukan, dan jumlah
pelatihan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Dengan mengukur kinerja sosial,
perusahaan farmasi dapat mengetahui dampak dari aktivitas bisnisnya terhadap
masyarakat.
3. Mengukur Dampak Finansial
Implementasi akuntansi sosial dan lingkungan di sektor farmasi juga dapat berdampak
pada kinerja keuangan perusahaan. Penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan
akuntansi lingkungan dan CSR dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan di sektor
farmasi. Oleh karena itu, perusahaan farmasi dapat mengukur dampak finansial dari
implementasi akuntansi sosial dan lingkungan dengan menghitung nilai perusahaan
sebelum dan setelah menerapkan praktik-praktik yang ramah lingkungan dan
memberikan manfaat bagi masyarakat.

D. Aspek-Aspek yang Diterapkan dalam Akuntansi Sosial dan Lingkungan pada Sektor
Farmasi

Implementasi akuntansi lingkungan dan sosial dalam sektor farmasi melibatkan langkah-
langkah untuk mengukur, melaporkan, dan mempertanggungjawabkan dampak lingkungan dan
sosial perusahaan. Beberapa aspek yang dapat diterapkan meliputi:

1. Identifikasi Dampak Lingkungan dan Sosial: Tinjau kegiatan operasional dan rantai
pasok farmasi untuk mengidentifikasi dampak terhadap lingkungan dan masyarakat.
2. Pengukuran Kinerja Lingkungan: Gunakan indikator kinerja lingkungan, seperti emisi
gas rumah kaca, limbah berbahaya, dan konsumsi energi, untuk mengukur dampak
lingkungan perusahaan.
3. Sosial dan Etika Bisnis: Bangun sistem untuk memantau dan melaporkan praktik
ketenagakerjaan, hak asasi manusia, dan etika bisnis dalam operasi perusahaan.
4. Pelaporan Berkelanjutan: Sediakan laporan keberlanjutan yang mencakup pencapaian dan
progres dalam hal tanggung jawab lingkungan dan sosial.
5. Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Terlibat dengan pemangku kepentingan, seperti
konsumen, pemasok, dan masyarakat setempat, untuk memahami kebutuhan dan
keprihatinan mereka terhadap praktik lingkungan dan sosial perusahaan.
6. Implementasi Sistem Akuntansi Khusus: Integrasikan sistem akuntansi yang khusus
memantau biaya dan manfaat yang terkait dengan inisiatif lingkungan dan sosial.
7. Pelatihan dan Kesadaran: Berikan pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan
kesadaran akan pentingnya tanggung jawab lingkungan dan sosial, serta cara melibatkan
mereka dalam implementasi praktik berkelanjutan.

5
8. Audit dan Verifikasi Independen: Lakukan audit reguler oleh pihak ketiga untuk
memverifikasi laporan dan kebijakan perusahaan terkait dengan akuntansi lingkungan
dan sosial.
9. Penghargaan dan Insentif: Berikan penghargaan atau insentif kepada divisi atau individu
yang berhasil mengimplementasikan praktik berkelanjutan dengan baik.
10. Peningkatan Berkelanjutan: Evaluasi secara berkala dan tingkatkan program akuntansi
lingkungan dan sosial sesuai dengan perkembangan industri dan standar keberlanjutan.

Dengan mengadopsi pendekatan ini, perusahaan farmasi dapat memainkan peran yang
lebih proaktif dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan sosial, sekaligus membangun
citra perusahaan yang positif.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini bahwa implementasi akuntansi sosial dan lingkungan pada
sektor farmasi dapat dilakukan dengan menerapkan green accounting, mengungkapkan CSR,
mengikuti regulasi, dan menggunakan teknologi ramah lingkungan. Dengan demikian,
perusahaan farmasi dapat memastikan bahwa aktivitas bisnisnya tidak merugikan lingkungan dan
masyarakat serta memperoleh kepercyaan dari stakeholder. Implementansi akuntansi sosial dan
lingkungan pada sektor farmasi bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan farmasi
memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam bisnisnya. Kemudian juga dapat
disimpulkan bahwa mengukur dampak dari implementasi ini dapat dilakukan dengan mengukur
kinerja lingkungan, kinerja sosial, dan mengukur dampak finansialnya. Dengan mengukur
dampak dari implementasi ini, perusahaan farmasi dapat mengetahui efektifitas dari praktik-
praktik yang telah diterapkan dan memperbaiki praktik-praktik tersebut jika diperlukan.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://onesearch.id/Record/IOS2118.article-2639

https://ojs.unud.ac.id/index.php/jiab/article/download/2639/1853

https://www.coursehero.com/file/144748367/RPS-AKUNTANSI-SOSIAL-DAN
LINGKUNGANdocx/

https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/4927-Full_Text.pdf

https://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha/article/download/733/445

https://repo.undiksha.ac.id/11674/3/1817051013-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf

http://repository.unissula.ac.id/22933/12/S1%20Akuntansi_31401700096_fullpdf.pdf

http://scholar.unand.ac.id/64581/2/BAB%20I.pdf

https://www.kai.id/corporate/csr

https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFEK/article/view/21204

https://www.biofarma.co.id/id/announcement/detail/peduli-lingkungan-bio-farma-kolaborasi-
dengan-forum-csr-tenant-indotaisei-

http://jea.ppj.unp.ac.id/index.php/jea/article/view/794

https://repository-
feb.unpak.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/324/2020%20PENGARUH%20UKURAN%
20PERUSAHAAN%2C%20CORPORATE%20SOCIAL%20REPONSIBILITY%20TERHADA
P%20PROFITABILITAS%20PADA%20PERUSAHAAN%20SUB%20SEKTR%20FARMASI
%20YANG%20TERDAFTAR%20DI%20BEI%20TAHUN%202015%20-
%202019%20INDRA%20CAHYA%20AULIA%20022115009.pdf?isAllowed=y&sequence=1

Anda mungkin juga menyukai