Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI SOSIAL DAN LINGKUNGAN

MAKALAH TENTANG

“AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN”

KELOMPOK 2

 LALA ANGGRIANI C30119097


 NUR FAJRAHTURRAHMA C30119120
 APRIANTI ADWAN C30119129

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Akuntansi Manajemen
Lingkungan” “ ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Akuntansi Sosial dan Lingkungan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Akuntansi Manajemen Lingkungan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palu , 12 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
2.1. Pertimbangan Manfaat dan Biaya Sehubungan dengan ...................................................
Pembangunan Berkelanjutan dan Eco-efieiensi................................................................3
2.2. Metode-Metode Yang digunakan Dalam Akuntasi Biaya Lingkungan............................5
2.3. Menelusuri Biaya Lingkungan..........................................................................................8

BAB III PENUTUP................................................................................................................11


3.1. Kesimpulan........................................................................................................................11
3.2 Saran..................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat populasi dunia berkembang, memperluas kegiatan usaha, dan dunia


yangtampaknya menyusut, jutaan orang di seluruh dunia lebih sadar akan sangat
pentingnyamelestarikan lingkungan kita untuk diri kita dan keturunan kita. Masalah-
masalahseperti kualitas udara dan air, karsinogen tersembunyi, pemanasan global, dan
konsumsiberlebihan sumber energi tak terbarukan merupakan berita utama setiap hari.
Parapemimpin bisnis telah berbicara tentang keinginan pembangunan berkelanjutan,
yangberarti kegiatan usaha yang menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan di masa
kinitanpa membatasi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan
mereka.Banyak perusahaan yang berjuang untuk ecoefficiency lebih besar, yang
berartimeningkatkan produksi barang dan jasa, sementara pada saat yang sama
mengurangiefek merusak pada lingkungan produksi yang sayangnya, tidak semua
perusahaan sama-sama berusaha keras untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.

Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya mempedulikan sumber daya di


bumiuntuk kepentingan generasi mendatang, melahirkan kepedulian akan pentingnya
menjagakelestarian dan ketersediaan sumber daya. Kepedulian pada lingkungan yang
meliputikualitas udara, air dan bahan beracun yang dapat merusak alam juga berpengaruh
terhadap bisnis perusahaan yang dituntut agar perusahaan berbisnis dengan ramah
lingkungan.

Hal ini menyebabkan perusahaan harus berusaha memenuhi tuntutan ini


denganmelakukan bisnis yang ramah lingkungan. Perusahaan harus menyiapkan
anggaran yangterkait dengan aktivitas untuk memastikan bahwa mereka tidak
menghasilkan/ harusmengolah limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Hal ini pada
akhirnya akan menjadi biaya bagi perusahaan. Perusahaan harus memikirkan bagaimana

1
agar dapat meminimalkan atau bahkan menghilangkan biaya yang terkait dampak
lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


1) Bagimana Pertimbangan Manfaat dan Biaya Sehubungan dengan Pembangunan
Berkelanjutan dan Eco-efisiensi?
2) Metode-metode apa yang dilakukan dalam Akuntansi Biaya Lingkungan?
3) Bagaimana menelusuri biaya lingkungan?

1.3 Tujuan Penulisan


1) Mampu mengetahui Bagimana Pertimbangan Manfaat dan Biaya Sehubungan
dengan Pembangunan Berkelanjutan dan Eco-efisiensi.
2) Mapu mengetahui Metode-metode apa yang dilakukan dalam Akuntansi Biaya
Lingkungan.
3) Mampu menelusuri biaya lingkungan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pertimbangan Manfaat dan Biaya Sehubungan dengan Pembangunan Berkelanjutan dan
Eco-efisiensi

Kepedulian akan pentingnya perusahaan memperhatikan dampak


lingkungandalam aktivitas industri, mendorong munculnya banyak peraturan yang
mewajibkan perusahaan untuk melakukan pengelolaan atas dampak yang dihasilkan dari
kegiatan produksi. Hal ini mendorong perusahaan perlu mengeluarkan biaya yang tidak
sedikitterkait lingkungan. Untuk meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan terkait
lingkungan,maka perusahaan harus menerapkan suatu sistem produksi yang ramah
lingkungan. Olehkarena itu muncul suatu konsep yang dinamakan eco-efficiency.

Ekoefisiensi merupakan suatu konsep yang bertujuan untuk menyatukan


antaratujuan bisnis perusahaan dengan menyelesaikan berbagai permasalahan terkait
lingkungansebagai akibat dari kegiatan produksi. Secara esensi, ekoefisiensi menjaga
agar organisasidapat memproduksi makin banyak barang dan jasa yang mana secara
simultan mengurangidampak negatif terhadap lingkungan, konsumsi sumber daya, dan
biaya. Ekoefisiensi paling tidak mengandung tiga hal penting. Pertama, peningkatan
kinerja ekologi danekonomi dapat dan sudah seharusnya saling melengkapi. Kedua,
peningkatan kinerjalingkungan seharusnya tidak lagi dipandang hanya sebagai amal dan
untuk nama baik,tetapi juga sebagai suatu persaingan (competitiveness). Ketiga,
ekoefisiensi adalah suatu pelengkap dan pendukung pengembangan yang
berkesinambungan (sustainabledevelopment). Pengembangan yang berkesinambungan
didefinisikan sebagai pengembangan yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa
mengurangi kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri.

Pembangunan berkelanjutan memiliki tiga dimensi ekonomi,lingkungan, dan


sosial. Tiga dimensi pembangunan berkelanjutan ini dapat berinteraksi untuk

3
menghasilkan dampak positif (manfaat) atau dampak negatif (biaya). Oleh karena itu,
kemungkinan hubungan timbal balik berikut dapat terjadi:

a) Kegiatan ekonomi dapat menyebabkan dampak sosial (mis. integrasisosial di tempat


kerja; isolasi pekerja).
b) Dampak sosial dapat mengarah pada manfaat dan biaya ekonomi(mis. Moral kerja
yang baik meningkatkan kinerja ekonomi;mengurangi biaya kesehatan dan
kehilangan pekerjaan performaekonomi).
c) Peluang dan masalah sosial dapat menyertai dampak lingkungan(misalnya orang
mengembangkan motivasi intrinsik untuk konservasi alam; penggundulan hutan
terjadi karena kemiskinan).
d) Masalah lingkungan dapat menimbulkan manfaat dan biaya sosial(misalnya
lingkungan yang baik, kualitas mental dapat menyebabkanmigrasi; deforestasi dapat
menyebabkan migrasi)
e) Kegiatan ekonomi dapat memiliki dampak lingkungan (misalnyasebagai akibat dari
pengembangan teknologi untuk meningkatkankualitas air; peningkatan polusi udara
dari limbah pabrik).
f) Dampak lingkungan dapat menghasilkan dampak ekonomi (misalnyadaya tarik alam-
ness mendukung ekowisata; tumpahan limbah beracun menyebabkan biaya
pembersihan).

Pada kenyataannya, dimensi lingkungan, ekonomi dan sosial saling terkait.


pembangunan berkelanjutan yang kuat ditandai dengan peningkatan ketigadimensi.
Namun, buku ini hanya berfokus pada masalah lingkungan dari suatulingkungan.
perspektif ekonomi. Cara terbaik untuk meningkatkan efisiensilingkungan adalah dengan
mengurangi dampak lingkungan yang berbahaya,sementara pada saat yang sama menjaga
konstan atau meningkatkan profitabilitas(perlindungan lingkungan ekonomis yang
menguntungkan), misalnya denganmengembangkan dan menjual lebih banyak teknologi
ramah lingkungan pendekatan proaktif untuk pengelolaan lingkungan. Pendekatan
alternatif denganhasil yang sama tetapi fokus yang berbeda adalah mencoba
meningkatkan profitabilitas dengan menggunakan metode yang juga terjadi untuk
mengurangidampak lingkungan (Kegiatan ekonomi yang menguntungkan lingkungan)

4
pendekatan reaktif terhadap pengelolaan lingkungan. Yang terakhir dapat dilihat sebagai
bagian dari aktivitas komersial normal pencarian langkah-langkah perlindungan
lingkungan yang juga meningkatkan pendapatan dan / atau mengurangi biaya biasanya
dilihat sebagai bagian dari manajemen lingkungan perusahaan. Kedua merupakan hal
yang penting dalam pengelolaan pengetahuan dan efiensi yang berorientasi eco-efisiensi
mengharuskan manajer untuk mengintegrasikan manfaat dan biaya alternative yang
disebabkan oleh lingkungan aktivitas bisnis tive dengan kegiatan komersial normal.

2.2 Metode-metode yang dilakukan dalam Akuntansi Biaya Lingkungan


Biaya lingkungan pada dasarnya berhubungan dengan biaya produk, proses,
sistem atau fasilitas penting untuk pengambilan keputusan manajemen yang lebih baik.
Tujuan perolehan biaya adalah bagaimana cara mengurangi biaya-biaya lingkungan,
meningkatkan pendapatan dan memperbaiki kinerja lingkungan dengan memberi
perhatian pada situasi sekarang, masa yang akan datang dan biaya-biaya manajemen yang
potensial (Arfan Ikhsan, 2008)
Akuntansi biaya lingkungan dijelaskan oleh IFAC ( 1998 ) sebagai bagian dari
inti akuntansi manajemen lingkungan (lihat juga Hummel dan Männel 1993 ).Arus
metode akuntansi biaya lingkungan dapat dibedakan menurut definisi yangdigunakan
untuk 'biaya lingkungan' dan akuntansi biaya metode yang diusulkan.Tabel 6 . 4
memberikan ikhtisar tentang metode lingkungan saat ini akuntansi biaya. Analisis biaya
tertentu bervariasi tergantung pada definisi materi pelajaran,seperti biaya yang berbeda
diperlukan untuk tujuan yang berbeda (Clark 1923 ).
Sebagaimana dibahas di atas, biaya lingkungan dapat dilihat sebagai
 biaya perlindungan lingkungan atau sebagai
 biaya yang berkaitan dengan aliranmaterial dan energi yang dapat dikurangi
melalui peningkatan tingkat perlindungan lingkungan.

Biaya peluang perlindungan lingkungan yang belumdirealisasi terjadi jika nilai


sekarang bersih dari langkah-langkah pencegahan polusi adalah positif.

5
Berfokus pada biaya pencegahan polusi yang belum direalisasi. Di satu sisi,
pendekatan berurusan dengan biaya perlindungan lingkungan mempertimbangkan biaya
masa lalu dan sekarang, atau biaya masa depan; sedangkan, di sisi lain, pendekatan yang
berfokus pada biaya material dan aliran energi tampaknya hanya berdasarkan hasil masa
lalu. Sampai saat ini, empat metode telah digunakan untuk menangani biaya lingkungan.
Beberapa metode telah dirancang untuk menghasilkan perhitungan terpisah, tidak
diintegrasikan ke dalam mapan sistemakuntansi manajemen perusahaan. suatu metode
lain yang diusulkan meliputiakuntansi biaya penuh, penetapan biaya langsung dan biaya
proses, karena gambaran umum pendekatan akuntansi biaya.

Akuntansi lingkungan mengandung metode-metode dalam menyelesaikan sebuah


masalah yang timbul akibat dari kegiatan produksi dan pembangunan perusahaan.
Akuntansi lingkungan sangat diperlukan bagi setiap perusahaan, apalagi perusahaan
tersebut terletak di daerah sekitar masyarakat. Fungsi serta peran dari akuntansi
lingkungan itu berupa perhitungan terhadap biaya yang harus dikeluarkan untuk
melakukan sebuah tanggung jawab sosial yang ditimbulkan. Hadirnya akuntansi
lingkungan ini untuk menuntut kerugian yang ditimbulkan perusahaan, agar perusahaan
tersebut dapat bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Namun,
bukan itu saja fungsi dari akuntansi lingkungan adalah menyediakan informasi terkait
biaya lingkungan pada para stakeholder.

Sistem kerja akuntansi lingkungan pertama, kesesuaian antara evaluasi yang


dibuat perusahaan terhadap dampak lingkungan. Kedua, menentukan apa yang menjadi
target perusahaan dengan cara mengindentifikasi faktor-faktor utama yang berdampak
pada lingkungan. Ketiga, memilih alat ukur yang sesuai. Keempat, melakukan penilaian
administrasi untuk menetapkan target tersebut. Selain itu, sistem akuntansi lingkungan
sendiri terdiri atas 2 lingkup, konvensional dan ekologis. Lingkungan akuntansi
konvensional mengukur dampak-dampak dari lingkungan alam pada suatu perusahaan
dalam istilah-istilah keuangan. Sedangkan akuntansi ekologis mengukur dampak suatu
perusahaan berdasarkan lingkungan tetapi pengukurannya dilakukan dalam bentuk unit
fisik, seperti sisa barang produksi, dll.

6
Walaupun di Indonesia penerapan akuntansi lingkungan belum secara jelas dan
rinci diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) namun bisa kita lihat
dalam PSAK No. 1 mengenai penyajian laporan keuangan, PSAK No. 57 mengenai
provisi, kontijensi, siliabilitas, dan kontijensi aset dimana ada transaksi yang berkaitan
dengan lingkungan hidup, PSAK No. 64 mengenai eksplorasi mineral, dan PSAK No. 5
mengenai segmen operasi baik perusahaan besar maupun kecil dan kegiatan usahanya
berkaitan dengan lingkungan dan sumber daya maka, sangat penting dan dianjurkan
untuk menerapkan akuntansi lingkungan, karena merupakan tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap masyarakat sekitar.

Akuntansi sangat penting untuk dilaksanakan pada perusahaan karena hal ini juga
memberikan dampak positif terhadap perusahaan yang menerapkan akuntansi
lingkungan. karena hal ini berkaitan erat dengan keberlangsungan hidup perusahaan
dimasa mendatang. Sedangkan lingkup akuntansi lingkungan dibagi menjadi dua yaitu,
pertama didasarkan pada kegiatan akuntansi lingkungan suatu perusahaan baik secara
nasional maupun regional. Dan kedua, berkaitan dengan akuntansi lingkungan pada
perusahaan-perusahaan dan organisasi lainnya. pada dasarnya penjelasan mengenai
konsep akuntansi lingkungan harus mengikuti beberapa faktor berikut:

 Biaya konservasi lingkungan

Biaya konservasi lingkungan yang diukur menggunakan satuan nilai mata uang.
Biaya konservasi lingkungan terkait dengan biaya-biaya yang dikeluarkan sebagai salah
satu upaya dalam melestarikan lingkungan. Sebagai contoh, penyediaan kolam limbah
ampas tahu oleh perusahaan tahu susu. Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan kolam,
pengelolaan, dan analisis dampak lingkungan serta perawatan kolam penampungan
limbah tersebut harus diperhitungkan.

 Keuntungan konservasi

Keuntungan dari upaya konservasi alam di sekitar area perusahaan yang diukur
dengan satuan fisik. Sebagai contoh, jumlah limbah yang diolah secara mandiri sebesar
berapa kilogram dan alternatif limbah tersebut dapat digunakan sebagai bio-energi yang
menghasilkan tenaga sebesar berapa kiloJoule. Hal-hal yang dapat dihitung dengan

7
satuan fisik merupakan keuntungan kegiatan konservasi yang dilakukan oleh
perusahaan.

 Profit dari kegiatan konservasi lingkungan.

Profit dari kegiatan konservasi yang dapat dihitung menggunakan satuan nilai
mata uang. Biasanya, hal ini merupakan efek dari kegiatan konservasi yang telah
dilakukan. Secara tidak langsung, kegiatan konservasi yang dipublikasikan merupakan
salah satu senjata untuk melakukan promosi dan menguatkan citra perusahaan sebagai
perusahaan yang ramah lingkungan. Sehingga, masyarakat akan tertarik dan secara tak
langsung mereka akan membeli produk perusahaan sebagai salah satu wujud kontribusi
dalam menyelamatkan lingkungan.

Tiga hal tersebut tidak semuanya dapat diukur dengan satuan nilai mata uang.
Namun, ada juga yang diukur dengan unit fisik terdampak dari aktivitas perusahaan.

Akuntansi lingkungan merupakan alat yang sangat berguna bagi perusahaan


dalam mengungkapkan aktivitas sosialnya di dalam laporan keuangan karena akan
membantu pemakai laporan keuangan untuk menganalisis sejauh mana perhatian dan
tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dalam menjalankan bisnis. Diharapkan
dapat mendorong perusahaan bukan hanya mengejar keuntungan semata tetapi juga ikut
memperhatikan dan peduli terhadap kondisi lingkungan sosialnya serta perlunya
perusahaan memberikan kemudahan dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, agar
lebih bisa bertanggungjawab terhadap stakeholders.

2.3 Menulusuri Biaya Lingkungan


Sebagian besar perusahaan menggunakan sistem akuntansi yang dirancang
sebelum siapa pun mampu untuk mengantisipasi biaya bisnis yang terkait dengandampak
lingkungan dan peraturan pemenuhan. Sampai saat ini, biaya dampak lingkungan dan
kepatuhan dipikirkan menjadi signifikansi marjinal bagi banyak perusahaan manufaktur.
Pada saat bersamaan, biaya pelacakan dan penelusuran biaya yang disebabkan oleh
lingkungan sangat tinggi (lihat Haveman dan Foecke 1998 ). Oleh karena itu, banyak

8
perusahaan memasukkan semua lingkungan biaya perlindungan mental dan banyak biaya
yang berkaitan dengan aliran materialsecara umum biaya overhead, bersama dengan gaji
presiden, biaya kebersihan dan pengeluaran lainnya itu tidak ditelusuri kembali ke proses
manufaktur individudan produk akhir.
Dalam dekade terakhir, kurangnya perhatian pada kebutuhan untuk identifikasi
terpisah biaya lingkungan telah dibalik sebagai insentif baru, peraturan lingkungan yang
lebih ketat dan kesadaran yang lebih besar tentang persepsi manajemen masalah
lingkungan oleh pemangku kepentingan utama telah berubah persepsi manajemen.
Di banyak negara, investasi modal dan pengeluaran untuk perlindungan
lingkungan kegiatan mendapat manfaat dari subsidi, pembebasan pajak dankeuntungan
lainnya, sedangkan eksternal biaya polusi semakin diinternalisasi karena pencemar dibuat
untuk 'membayar' untuk setiap kerusakan lingkunganyang mereka sebabkan. Cara yang
paling jelas untuk menginternalisasilingkungan biaya mental adalah melalui pengenaan
pajak, denda, dan biaya.Pajak, denda, dan biaya seperti itu memiliki dampak yang sangat
langsung padaakuntansi manajemen. Misalnya, pelanggan dapat membutuhkan
perhitungan terperinci dari harga produk suatu perusahaan begitu mereka telah
dinaikkankarena pajak atau biaya lingkungan baru. Namun, akuntansi manajemen adalah
biasanya tidak dalam posisi untuk mengidentifikasi atau mengungkapkan informasi ini
sebagai sistem informasi sering tidak dirancang untuk memisahkan biaya produksi dari
pajak pabrik, biaya dan denda. Manajemen juga engganmengungkapkan margin
kontribusi yang terkait dengan produk penting. Sebagai biaya lingkungan tumbuh dalam
pentingnya sistem akuntansi manajemen perlu melacak biaya, denda, biaya, dan pajak
karena harus dianggap sebagai bagian dari biaya produk. Karena biaya lingkungan yang
berkaitan dengan aliran materialtelah menjadi lebih tinggi dan terus meningkat bagi
banyak perusahaan, dan biaya penelusuran lingkungan biaya terkait menjadi relatif lebih
rendah dibandingkandengan biaya tidak melacaknya semua, manfaat bersih dari biaya
pelacakan telah tumbuh. Karena itu, dalam konsekuensi pelacakan dan penelusuran
biayalingkungan menjadi lebih penting proses menghitung dengan benar profitabilitas
produk, lokasi produksi dan perusahaan.
Terlepas dari kebutuhan ini dan keadaan yang berubah, banyak perusahaanmasih
tidak berusaha untuk menghitung biaya yang disebabkan oleh lingkunganmereka.

9
Sebagian besar manajer perusahaan semacam itu sama sekali tidak tahuapakah biaya
marjinal mengumpulkan informasi lingkungan dan mengurangidampak lingkungan lebih
kecil daripada biaya marjinal lingkungan. biaya, denda,dan masalah gambar yang
disebabkan secara mental.
Namun, semakin banyak contoh telah menunjukkan bahwa perusahaanmendapat
manfaat finansial. secara resmi dari keputusan yang dibuat untuk melacak dan
mengalokasikan biaya yang disebabkan oleh lingkungan, dengandemikian meningkatkan
relevansi informasi yang tersedia untuk pengambilankeputusan (Box 6 . 7 ; lihat juga
White dan Zinkl 1997 ). Tugas paling pentinguntuk menelusuri dan melacak adalah
menentukan biaya mana yang seharusnyadiklasifikasikan sebagai 'lingkungan'
dibandingkan dengan biaya lainnya. Secaraumum, hanya biaya-biaya itu saja secara
khusus terkait dengan masalahlingkungan yang disebabkan oleh aliran material dan
energi dan yang dapatdiidentifikasi harus dimasukkan, bukan yang terkait dengan, atau
bagian dari,normal aktivitas bisnis.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ekoefisiensi merupakan suatu konsep yang bertujuan untuk menyatukan antaratujuan
bisnis perusahaan dengan menyelesaikan berbagai permasalahan terkait lingkungansebagai
akibat dari kegiatan produksi. Secara esensi, ekoefisiensi menjaga agar organisasidapat
memproduksi makin banyak barang dan jasa yang mana secara simultan
mengurangidampak negatif terhadap lingkungan, konsumsi sumber daya, dan biaya.
Ekoefisiensi paling tidak mengandung tiga hal penting. Pertama, peningkatan kinerja
ekologi danekonomi dapat dan sudah seharusnya saling melengkapi. Kedua, peningkatan
kinerjalingkungan seharusnya tidak lagi dipandang hanya sebagai amal dan untuk nama
baik,tetapi juga sebagai suatu persaingan (competitiveness). Ketiga, ekoefisiensi adalah
suatu pelengkap dan pendukung pengembangan yang berkesinambungan
(sustainabledevelopment). Pengembangan yang berkesinambungan didefinisikan sebagai
pengembangan yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa mengurangi kemampuan
generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Biaya lingkungan pada dasarnya berhubungan dengan biaya produk, proses,
sistem atau fasilitas penting untuk pengambilan keputusan manajemen yang lebih baik.
Tujuan perolehan biaya adalah bagaimana cara mengurangi biaya-biaya lingkungan,
meningkatkan pendapatan dan memperbaiki kinerja lingkungan dengan memberi
perhatian pada situasi sekarang, masa yang akan datang dan biaya-biaya manajemen yang
potensial (Arfan Ikhsan, 2008)

3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

1) https://id.scribd.com/document/363253573/Akuntansi-Manajemen-Lingkungan-Makalah
2) https://id.scribd.com/document/451757347/Jheyzhen-Resume-Pertemuan-6
3) https://feb.unmul.ac.id/detail-berita-web-kenalan-dengan-akuntansi-lingkungan-yuk-
hmjakuntansi.html
4) http://e-journal.uajy.ac.id/3087/3/2EA16039.pdf
5) https://accounting.binus.ac.id/2017/06/14/apa-sebenarnya-akuntansi-lingkungan-itu/
#:~:text=%E2%80%9CFungsi%20penting%20akuntansi%20lingkungan
%20adalah,perusahaan%20sedang%20memperbaiki%20kualitas%20lingkungan
%E2%80%9D.

12

Anda mungkin juga menyukai