DISUSUN OLEH
Kelompok 3
Pratiwi (1762201003)
AKUNTANSI 5.1
FAKULTAS EKONOMI
Alhamdulillahirabbil’alamin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................................................23
4.2 Saran.........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
Gamabar 17-1 Penyebab-penyebab dan Insentif- insentif untuk Ekoefisiensi...........................4
Gambar 16.1 Tahapan Siklus Hidup Produk............................................................................13
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lingkungan menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan saat ini. Banyak
perusahaan yang berjuang untuk mencapai ecoefficiency yang maksimal, yang berarti
meningkatkan produksi barang dan jasa, sementara pada saat yang sama mengurangi efek
yang merusak lingkungan. Tapi sayangnya tidak semua perusahaan mau berusaha keras untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu komponen dalam mencapai ecoefficiency yang
maksimal adalah dengan adanya pembangunan berkelanjutan (sustainable development),
yang berarti menjalankan kegiatan usaha yang menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan
dimasa kini tanpa membatasi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan
mereka (Hansen dan Mowen, 2009).
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup merupakan salah satu upaya tanggung
jawab suatu organisasi di bidang sosial. Tanggung jawab dalam bidang sosial ini dikenal
sebagai Corporate Social Responsibility (CSR). Sehubungan dengan gagasan yang
terkandung dalam CSR maka setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha tidak cukup
hanya dihadapkan pada kebijakan yang menganut sistem single buttom line (keuangan) tetapi
harus berpijak pada triple buttom line (keuangan, sosial dan lingkungan).
Dalam rangka melakukan tanggung jawab dan upaya perlindungan serta pengelolaan
lingkungan maka suatu organisasi melakukan berbagai aktifitas yang berkaitan dengan
lingkungan. Misalnya: dengan melakukan pengolahan limbah. Dengan adanya aktivitas
tersebut maka timbul biaya yang disebut biaya lingkungan.
Tujuan dari penyusunan laporan biaya lingkungan adalah sebagai bahan pertimbangan
untuk melaksanakan segala bentuk perencanaan, pengendalian, serta evaluasi terkait
lingkungan. Hal ini akan bermanfaat bagi manajemen perusahaan dalam melaksanakan
perencanaan, kontrol dan pengambilan keputusan yang tepat berkitan dengan lingkungan
(planning, controlling< and decision making). Menurut Hansen dan Mowen (2007)
pelaporan biaya lingkungan penting jika sebuah organisasi serius untuk memperbaiki kinerja
lingkungannya dan mengendalikan biaya lingkungan.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka pokok permasalahan penelitian ini
adalah : berapa besar biaya lingkungan dan bagaimana pelaporan biaya lingkungan
disuatu perusahaan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
perbaikan kinerja lingkungan membangkitkan keinginan para manajer untuk
melakukan inovasi dan mencari peluang baru. Keenam, pengurangan biaya
lingkungan dapat mempertahankan atau menciptakan keunggulan bersaing.
Ekoefisiensi
Biaya Modal yang
Inovasi Lebih
dan Rendah dan
Peluang Baru Asuransi
yang Lebih
Rendah
Keuntungan Sosial
yang Signifikan sehingga
Citra Perusahaan
Menjadi Lebih Baik
4
total, keadaan yang ideal adalah tidak ada kerusakan lingkungan (sama dengan
keadaan cacat nol pada manajemen kualitas total). Kerusakan didefinisikan
sebagai degradasi langsung dari lingkungan, seperti emis residu benda pasat,
cair, atau gas ke dalam lingkungan ( misalnya: pencemaran air dan polusi
udara), atau degradasi tidak langsung seperti penggunaan bahan baku dan
energi yang tidak perlu.
5
organization , dan kebijakan lingkungan yang dikembangkan manajemen.
Contoh-contoh aktivitas deteksi adalah audit aktivitas lingkungan,
pemeriksaan produk dan proses (agar rumah lingkungan), pengembangan
ukuran kinerja lingkungan, pelaksanaan pengujian pencemaran, verifikasi
kinerja lingkungan dari pemasok, serta pengukuran tingkat pencemaran.
6
dolar. Lebih jauh, biaya pembersihan yang harus di tanggung para pembayar
pajak juga akan mencapai ratusan miliar dolar. Pembersihan limbah
perlindungam saja diperkirakan $500 miliar. Contoh biaya kegagalan eksternal
yang direlisasi adalah pembersihan danau yang tercemar, pembersihan minyak
yang tumpah, pembersihan tanah yang tercemar , penggunaan bahan bakudan
energi yang tidak efesien, penyelesaian yang klaim kecelakaan pribadi dari
praktik kerja yang tidak ramah lingkungan, penyelesaian klaim kerusakan
properti, pembaruan tanah keadaan alaminya, dan hilangnya penjualan karena
reputasi lingkungan yang buruk. Contoh biaya sosial mencakup perawatan
medis karena udara yang terpolusi (kesejahteraan individu), hilangnya
kegunaan danau sebagai tempat rekreasi karena pencemaran (degradasi),
hilangnya lapangan pekerjaan karena pencemaran (kesejahteraan individual),
dan rusaknya ekosistem karena pembuangan sampah padat (degradasi).
7
kedalam organisasi karena tindakan lingkungan seperti mendaur ulang kertas,
menemukan aplikasi baru untuk limbah yang tidak beerbahaya, dan meningkatkan
penjualan karena penguatan citra lingkungan. Penghindaran biaya mengacu pada
penghematan yang dihasilakan ditahun-tahun sebelumnya. Saat ini penghematan
mengacu pada penguranga biaya lingkungan yang dicapai tahun ini. Laporan
keuangan lingkungan juga dapat menjadi bagian dari laporan kemajuan lingkungan
yang disediakan bagi pihak pemegang saham setiap tahunnya.
G. Membebankan Biaya Lingkungan
Produk dan proses merupakan sumber-sumber biaya lingkungan. Proses yang
memproduksi produk dapat menciptakan residu padat, cair, dan gas yang selanjutnya
dilepas ke lingkungan. Residu ini memiliki potensi mendegradasi lingkungan. Dengan
demikian, residu merupakan penyebab biaya kegagalan lingkungan internal dan
eksternal (misalnya : investasi pada peralatan untuk mencegah penyebaran residu
kelingkungan pembersihan residu setelah memasuki lingkungan). Proses produksi
bukanlah satu-satunya sumber biaya lingkungan. Pengemasan juga juga merupakan
sumber sumber biaya lingkungan. Sebagai contoh, di Amerika Serikat, 30% dari
semua jumlah padat perkotaan merupakan bahan kemasan.
Thamus Corporation
Laporan Keuangan Lingkungan
untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008
Keuntungan lingkungan:
Pengurangan biaya, pencemaran $ 3.000.000
Pengurangan biaya, pembuangan limbah yang berbahaya 4.000.000
Pemasukan daur ulang 2.000.000
Penghematan biaya konservasi energi 1.000.000
Pengurangan biaya pengemasan 1.500.000
Total keuntungan lingkungan $ 11.500.000
Biaya lingkungan:
Biaya pencegahan $ 2.800.000
Biaya deteksi 3.200.000
Biaya kegagalan internal 6.000.000
Biaya kegagalan eksternal 18.000.000
Total biaya lingkungan $ 30.000.000
8
Tampilan 17-4 Laporan Keungan Lingkungan
Produk ini dapat menjadi sumber biaya lingkungan. Setelah menjual produk,
penggunaan dan pembuangan oloh pelanggan dapat mengakibatkan degradasi lingkungan.
Hal ini adalah contoh biaya lingkungan pascapembelian. Biaya lingkungan pascapembelian
serimg ditanggung oleh masyarakat, bukan oleh perusahaan sehingga merupakan biaya sosial.
Akan tetapi, biaya lingkungan pascapembelian terkadang dikonversi menjadi biaya eksternal
yang direalisasikan.
9
tersedia luas, tetapi pengetahuan mengenai biaya produk lingkungan merupakan
kuncinya. Oleh sebab itu, biaya lingkungan perlu dibebankan secara akurat.
I. Pembebanan Biaya Lingkungan Berbasis Fungsi
10
Perusahaan tersebut menemukan bahwa hanya satu produk yaitu “Ruby Red” yang
menyebabkan semua emisi kadmiumnya. Namun demikian, system akuntansi biaya
membebankan sebagian biaya ini pada setiap produk yang dihasilkan. Setelah
membaca pengalaman Spectrum, Thamus memperbaiki system biaya lingkungannya
dengan menggunakan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.
Contoh : Emisi Kadmium adalah aktivitas lingkungan (dalam hal ini aktivitas
kegagalan eksternal). Biaya aktifitas ini adalah biaya denda dan biaya perizinan
$150.000. Sekarang anggaplah jumlah edmisi kadmium adalah ukuran output aktifitas
dan anggaplah jumlahnya 20.000 unit. Tarif aktifitas adalah $7,50 per unit
($150.000/20.000 unit). Jika jenis A memproduksi 20.000 unit emisi dan jenis B
memproduksi 0 unit, maka pembebanan biaya seharusnya $150.000 untuk jenis A
($7.50 x 20.000) dan $0 untuk jenis B. Pembebanan ABC ini menghasilkan unit biaya
lingkungan sebesar $3 untuk jenis A ($150.000/50.000) dan $0 untuk jenis B.
11
Biaya lingkungan per unit $0,78 3,80
Biaya manufaktur lainnya (non 9,02 16,20
lingkungan)
Biaya unit $9,80 20,00
Unit yang diproduksi 100.000 100.000
Perhitungan biaya lingkungan ABC
Siklus hidup suatu produk meliputi: (1) ekstraksi sumber daya, (2) pembuatan
produk, (3) penggunaan produk, serta (4) daur ulang dan pembuangan. Pengemasan
produk merupakan bagiansiklus hidup produk yang sering tidak disebutkan. Sudut
pandang siklus hidup semacam ini menggabungkan sudut pandang pemasok,
produsen dan pelanggan. Penilaian biaya siklus hidup merupakan bagian mendasar
dari penilaian siklus hidup. Penilaian biaya siklus hidup membebankan biaya ke
dampak lingkungan dari beberapa desain produk. Biaya ini adalah fungsi dari
penggunaan bahan baku, energi yang dikonsumsi, dan pelepasan ke lingkungan yang
berasaldari.manufaktur.produk.
12
pengaruh-pengaruh tersebut.
L. Tahap Penelitian
Penilaian siklus hidup didefinisikan oleh tiga tahapan formal : analisis
persediaan, analisis dampak, dan analisis perbaikan. Analisis persediaan
menyebutkan jenis dan jumlah input bahan baku dan energy yang dibutuhkan serta
pelepasan ke lingkungan yang dihasilkan dalam bentuk residu padat, cair, dan gas.
Analisis persediaan mencakup seluruh siklus hidup produk.Analisis dampak menilai
pengaruh lingkungan dari beberapa desain bersaing dan menyediakan peringkat
relative dari pengaruh – pengaruh tersebut.Analisis perbaikan bertujuan mengurangi
dampak lingkungan yang ditunjukkan oleh tahap persediaan dan dampak.
Analisis persediaan Untuk mengilustrasikan analisis persediaan, perhatikan
contoh cangkir air panas sekali pakai untuk restoran siap saji. Produsen dapat memilih
membuat cangkir dengan menggunakan kertas atau polystyrene foam
(polyfoam).Setiap tahap dalam siklus hidup cangkir menghasilkan pertanyaan kunci
tertentu.
Bahan baku apa yang dibutuhkan untuk setiap jenis cangkir ?
13
Berapa kebutuhan energy untuk memproduksi setiap produk ?
Jenis pembuangan cairan atau emisi apa yang dihasilkan setiap produk ?
Apa potensi daur ulangnya ?
Sumber daya apa yang dibutuhkan untuk pembuangan akhir ?
Analisis Dampak Selanjutnya, analisis dampak menilai makna dari nilai yang
disediakan oleh tahap analisis persediaan. Contohnya, salah satu keunggulan cangkir
kertas adalah kertas dibuat dari sumber daya lanjutnya, analisis dampak menilai
makna dari nilai yang disediakan oleh tahap analisis persediaan.Contohnya, salah satu
keunggulan cangkir kertas adalah kertas dibuat dari sumber daya yang dapat
diperbarui (kayu dan ranting), sedangkan cangkir polyfoam bergantung pada minyak,
sumber daya yang tidak dapat diperbarui. Akan tetapi, pemeriksaan lebih teliti
menunjukkan cangkir kertas sebenarnya menggunakan lebih banyak bahan bakar
minyak disbanding cangkir polyfoam! Alasannya?Konversi ranting kayu menjadi
pulp, kemudian menjadi cangkir kertas dengan menggunakan energi.Pembuangan
cairan dan emisi yang dihasilkan selama siklus hidup produk juga terdapat pada daftar
di tampilan 17-7.Menariknya, satu-satunya hasil lepasan yang signifikan dari cangkir
polyfoam ke lingkungan adalah pentana, sejenis zat peledak. Di sisi lain, produksi
kertas memerlukan penggunaan kimia nonorganic secara ekstensif dan pembuangan
cairan dalam jumlah besar. Selain itu, daur ulang lebih dimungkinkan oleh cangkir
polyfoam.Akhirnya, pembuangan akhir-paling tidak di tanah- lebih dimungkinkan
oleh cangkir kertas karena kemampuannya untuk lapuk dalam tanah.Namun,
kemampuan ini banyak dipertanyakan dalam studi-studi terkini yang menunjukkan
bahan yang dapat lapuk dalam tanah tetap dalam keadaan tidak lapuk selama periode
yang cukup panjang. Dari sudut pandang berbagai dampak lingkungan, cangkir
polyfoam mungkin lebih baik daripada cangkir kertas!
14
Minyak bahan bakar (g) 4,1 3,2
Berat akhir (g) 10,0 11,5
Utilitas per mg bahan baku :
Uap (kg) 9,000-12,000 5,000
Listrik (GJ) 3,5 0,4-0,6
Air pendingin (m3) 50 154
Pembuangan cairan per mg bahan :
Volume (m3) 50-190 0,5-2,0
Bahan padat penahan (kg) 35-60 Trace
Kebutuhan oksigen (kg) 30-50 0,07
Organoklorida (kg) 5-7 0
Garam besi (kg) 1-20 20
Emisi udara per mg bahan baku :
Klorin (kg) 0,5 0
Sulfida (kg) 2,0 0
Partikel (kg) 5-15 0,1
Pentana (kg) 0 35-50
Potensi daur ulang :
Penggunaan utama Sulit Mudah
Setelah penggunaan Rendah Tinggi
Pembuangan akhir : 20 40
Perbaikan panas (Mj / kg)
Massa ke tanah (g) 10,1 11,5
Lapuk secara alami ya tidak
15
perbandingan data operasional cukup jelas dalam arti bahwa dampak lingkungan satu
produk hampir selalu lebih sedikit dari produk lainnya.Namun, meskipun demikian,
beberapa pertanyaan masih bisa muncul.Misalnya, berapa biaya untuk memproduksi
emisi pentana dibandingkan dengan biaya partikel dan pembuangan cairan?Apa
keuntungan ekonomi daur ulang cangkir polyfoam? Keunggulan pembebanan biaya
adalah total biaya lingkungan menyediakan indeks yang dapat digunakan untuk
membuat ranking beberapa alternatif, bagaimana biaya dibebankan?
Jawaban atas pertanyaan pembebanan biaya telah diberikan. Biaya bahan baku
dibebankan melalui penelusuran langsung. Jumlah bahan baku yang dikonsumsi per
unit dapat diidentifikasi lalu dikalikan dengan harga bahan baku. Biaya energy dan
biaya memproduksi emisi ke lingkungan dibebankan melalui penelusuran penggerak
(driver tracing).Jadi, untuk produk yang ada (atau proses, jika merupakan objek
biaya), aktivitas lingkungan terkait dan biayanya diidentifikasi, tingkat aktivitasnya
dihitung, dan biaya-biaya tersebut dibebankan pada produk bersangkutan.Jika
beberapa konsumsi energy dan emisi ke lingkungan berhubungan dengan penggunaan
produk setelah pembelian, maka menurut analisis perhitungan biaya lingkungan
penuh perlu dimasukkan.Hal tersebut mungkin juga untuk membebankan biaya
privatnya saja.Daur ulang dan pembuangan merupakan hal terpisah meskipun tetap
menjadi isu penting.Sebagian besar biaya adalah biaya social dan pengukurannya
menjadi lebih sulit.Penggunaan pendekatan perhitungan biaya privat juga
dimungkinkan untuk daur ulang dan pembuangan.
Sebagai contoh, anggaplah biaya lingkungan per unit berikut ini telah
ditentukan untuk kedua cangkir tersebu.
Cangkir Cangkir
Kertas Polyfoam
16
Keuntungan daur ulang (sosial) (0,001) (0,004)
Biaya siklus hidup per unit menyediakan ukuran ringkasan dari dampak lingkungan
relative dari kedua produk dan disediakan untuk interpretasi kualitatif dari data lingkungan
operasional dan subjektif yang ditemukan pada tampilan 17-7
17
2. Meminimalkan penggunaan bahan berbahaya
3. Meminimalkan kebutuhan energi untuk produksi dan penggunaan produk
4. Meminimalkan pelepasan residu padat, cair, dan gas, serta
5. Memaksimalkan peluang untuk daur ulang.
Ada dua tema lingkungan yang terkait dengan bahan baku dan energi (tiga tujuan inti
pertama)
Pertama, energi atau bahan baku yang digunakan tidak melebihi energi atau bahan baku yang
dibutuhkan (isu konservasi). Kedua, harus dicari sarana untuk menghilangkan pengguanaan
bahan baku atau energi yang merusak lingkungan (isu zat berbahaya). Ukuran kinerja harus
mencerminkan kedua tema ini. Jadi, ukuran-ukuran yang memungkinkan adalah berapa
jumlah kuantitas total per unit dari berbagaj bahan baku dan energi (misalnya: berat bahan
kimia beracun yang digunakan), ukuran produktivitas (output/bahan baku, ouput/energi), dan
biaya bahan (energi) berbahaya yang dinyatakan sebagai persentase total biaya bahan baku.
Tujuan inti yang ke empat dapat di realisasikan dalam salah satu dari dua cara berikut:
Pengalaman dalam manajemen kualitas telaj menunjukkan pendekatan ini lebih mahal dari
ada melakukan dengan benar pada saat pertama.
Tujuan kelima menekankan konversi sumber daya yang tidak dapat diperbarui melalaui
penggunaan kembali. Daur ulang mengurangi permintaan untuk ekstraksi tambahan bahan
baku. Daur ulang juga mengurangi degradasi lingkungan dengan mengurangi pembuangan
sampah oleh pemakai akhir. Ukurannya mencakup berat bahan baku yang di daur ulang,
jumlah bahan baku yang berbeda-beda , persentase unit yang dibuat ulang, dan energi yang di
produksi dari pembakaran.
18
persyaratan untuk menghitung biaya lingkungan berbasis aktivitas. Pengetahuan
mengenai biaya lingkungan dan produk atau proses apa yang menyebabkannya
merupakan hal yang sangat penting sebagai langkah pertama untuk pengendalian.
Aktivitas tidak bernilai tambah adalah aktivitas yang tidab perlu ada jika perusahaan
beroperasi secara optimal dan efesien. Porter dan van der linde menyetakan polusi
lingkungan ekuivalen dengan ketidakefesienan ekonomim . Jika produksi limbah
ekuivalen dengan ketidakefesienan ekonomi seperti yang dinyatakan, maka semua
aktivitas yang gagal harus ditandai sebagai kegiatan tidak berniali tambah .
Pengguanaan paradigma ekoefesiensi mengimplikasikan selalu ada aktivitas yang
dapat menghindari degradasi lingjungan secara srimultan dan menghasilkan keadaan
efesiensi ekonomi yang lebih baikdari pada keadaan sekarang. Biaya lingkungan tidak
bernilai tambah adalah biaya dari aktivitas tidak bernilai tambah. Biaya ini mewakili
keuntungan yang dapat ditangkap dengan cara memperbaiki kinerja lingkungan.
Desain Untuk Lingkungan
Pendekatan desain khusus ini disebut desain untuk lingkungan (design for the
environment). Desain ini menyentuh produk, proses,bahan baku, energi, dan daur
ulang. Dengan kata lain, keseluruhan daur hidup produk dan pengaruhnya terhadap
lingkunganharus dipertimbangkan. Sebagai contoh, proses manufaktur adalahsumber
langsung dari berbagai residu padat, cair, dan gas. Residu ini banyak yang dilepaskan
ke lingkungan. Desain ulang suatu proses dapat menghilangkan produksi residu
tersebut (Kasus Numar yang telah disebutkan sebelumnyaadlah contoh yang baik).
Desain produk juga dapat mengurangi degradasi lingkungan. Contohnya, Eastman
Kodak telah mendesain kamera khususnyauntuk memfasilitasi daur ulang. Kamera
tersebut memiliki komponen yang diberi kode dengan warna. Komponen tersebut
dapat dipisahkan dan digunakan untuk membuat kamera baru. Sekitar 86 % ddari
setiap kamera baru dibuat dari bahan daur ulang. Sebanyak 5.000.000 unit
diperkirakan telah didaur ulang sejak produk tersebut dipasarkan dengan total sekitar
700.000 pon bahan baku.
Ukuran Keuangan
19
lingkungan. Jadi, tren biaya lingkungan merupakan ukuran kinerja yang penting. Satu
kemungkinan adalah mempersipkan laporan biaya lingkungan yang tidak bernilai
tambah dari periode berjalan dan membandingkannya dengan periode
sebelumnya.contoh laporan seperti ini ditunjukkan pada Tampilan 17-9. Kita perlu
berhati-hati dalam mengukur biaya dan tren. Pengurangan biaya harus terkait dengan
perbaikan lingkungan dan bukan sekadar menghilangkan kewajiban terhadap
lingkungan. Jadi, biaya kegagalan eksternal harus mencerminkan kewajiban tahunan
rata-rata yang berasal dari efisiensi lingkungan saat ini. Oleh sebab itu, biaya
pembersihan polusi air pada tahun 2005 merupakan biaya tahunan yang diharapkan
dengan menganggap kinerja lingkungan saat ini tetap sama. Biaya yang diharapkan
dengan menganggap kinerja lingkungan saat ini tetap sama. Biaya pembersihan
sebesar $900.000, misalnya, dapat menjadi jumlah tahunan yang harus disisihkan
untuk mendapatkan dana total yang dibutuhkan untuk melakukan pembersihan lima
tahun dari sekarang. Karena tindakan diambil untuk memperbaiki kinerja lingkungan,
jumlah pembersihan dimasa depan dapat terhapus sehingga mengurangi jumlah
tahunan menjadi $700.000 .Dengan demikian, tren perbaikan sebesar $200.000
berhubungan dengan perbaikan kinerja lingkungan.
20
BAB III
1. Biaya Lingkungan
Pada awal tahun 2008, Kleaner Company memulai sebuah program untuk
memperbaiki kinerja lingkungannya. Berbagai usaha dilakukan untuk mengurangi
produksi dan emisi residu gas, padat, dan cair yang mencemari lingkungan. Dalam
rapat eksekutif pada akhir tahun, manajer lingkungan menyatakan perusahaan rapat
eksekutif pada akhi tahun, manajer lingkungan menyatakan perusahaan telah
membuat perbaikan yang signifikan dalam kinerja lingkungannya dengan mengurangi
emisi semua jenis residu yang mencemari lingkungan. Presiden direktur perusahaan
senang mendengar laporan kesuksesan tersebut, tetapi menginginkan suatu penilaian
konsekuensi keuangan dari perbaikan lingkungan tersebut. Untuk memenuhi
permintaan ini, data keuangan untuk tahun 2007 dan 2008 diikumpulkan dan disajikan
sebagai berikut (semua perubahan biaya merupakan hasil dari perbaikan lingkungan).
2007 2008
Penjualan $ 20.000.000 $ 20.000.000
Mengevaluasi dan memilih pemasok 0 600.000
Mengolah dan membuang bahan beracun 1.200.000 800.000
Proses pemeriksaan (tujuan lingkungan) 200.000 300.000
Restorasi tanah (kontribusi dana tahunan) 1.600.000 1.200.000
Memelihara peralatan polusi 400.000 300.000
Menguji pencemar lingkungan 150.000 100.000
Diminta
1. Klasifikasikan biaya-biaya tersebut sebagai biaya pencegahan, deteksi, kegagalan
internal, ataupun kegagalan eksternal !
2. Buatlah laporan biaya lingkungan untuk tahun terakhir! Nyatakan biaya-biaya
sebagai persentase penjualan (bukan biaya operasional).
Solusi
21
1. Biaya pencegahan : evaluasi dan pemilihan pemasok, biaya deteksi : pengujian
pencemar lingkungan dan proses pemeriksaan, kegagalan internal : pemeliharaan
peralatan polusi serta pengolahan dan pembuangan bahan beracun, kegagalan
eksternal : restorasi tanah
2.
Kleaner Company
Laporan Biaya Lingkungan
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2006
Biaya Persentase dari
Lingkungan Penjualan
Biaya pencegahan :
Mengevaluasi dan memilih pemasok $ 600.000 3,00 %
Biaya deteksi :
Proses pemeriksaan $ 300.000
Menguji pencemar lingkungan 100.000
$ 400.000 2,00
Biaya kegagalan internal :
Mengolah dan membuang bahan beracun $ 800.000
Memelihara peralatan polusi 300.000
$ 1.100.000 5,50
Biaya kegagalan eksternal :
Restorasi tanah $ 1.200.000 6,00
Total biaya lingkungan $ 3.300.000 16,50 %
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Pada saat pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan/
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik serta
sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas
23
DAFTAR PUSTAKA
Hansen. DR. Mowen. MM. 2009. Akuntansi Manajerial. Jakarta Selatan: Salemba Empat
24