“Inovasi Hijau”
Manajemen Inovasi
Disusun Oleh :
Kelompok VII
Manajemen A 2019
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Inovasi Hijau” Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi
dan pengarahan dari berbagai pihak.
Terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen Kinerja ibu DR. Dina
Sarah Syahreza. SE., M.Si yang telah memberikan arahan sehingga kami dapat mengerjakan
tugas ini dengan baik.
Kami menyadari tugas makalah yang kami perbuat ini jauh dari kata sempurna. Untuk
itu apabila terjadi kesalahan dalam penulisan, penulis memohon maaf yang sebesar –
besarnya. Dan semoga materi tentang Inovasi Hijau ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok VII
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Manfaat......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Inovasi Hijau............................................................................3
2.2 Pelaksanaan Bisnis Pada Inovasi Hijau.....................................................4
2.3 Tantangan Inovasi Hijau............................................................................4
2.4 Strategi Inovasi Hijau................................................................................5
2.5 Manfaat Penerapan Inovasi Hijau..............................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................9
3.1 Kesimpulan................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Manfaat
A. Mengetahui Pengertian Inovasi Hijau.
B. Mengetahui Pelaksanaan Bisnis Pada Inovasi Hijau.
C. Mengetahui Tantangan Inovasi Hijau
D. Mengetahui Strategi Inovasi Hijau.
E. Mengetahui Manfaat Penerapan Inovasi Hijau.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pelaku usaha yang memiliki knowledge creation dan knowledge transfer akan
memiliki pengaruh positif terhadap inovasi. Perusahaan yang menerapkan strategi
perdululi akan lingkungan hanya mematuhi aturan hukum, dan menetapkan control pada
strategi yang proaktif akan melibatkan para pelaku usaha baik secara disengaja maupun
sukarela untuk tujuan mengurangi pemakaian energi, limba, maupun polusi. Pengelolahan
lingkungan melibatkan kedua tindakan yaitu teknik organisasi bertujuan untuk mengurangi
dampak terhadap lingkungan dan mengurangi akibat dari tindakan mereka terhadap
lingkungan Perusahaan harus memiliki komitmen dalam kegitan proaktif lingkungan yang
tidak berwujud seperti melakukan inovasi prodak maupun CSR untuk dapat memperbaiki
lingkungan alam, dari istilah pro-lingkungan digunakan untuk istilah kekhawatiran
terhadap lingkungan secara fisik.Pelanggan yang dikatakan sebagai "pelanggan hijau"
disaat pelanggan tersebut membeli dan menggunakan produk yang ramah lingkungan. Isu
lingkungan cenderung akan membuat pengaruh perilaku pelanggan dalam membeli produk
ramah lingkungan secara rutin bertujuan untuk pengurangan polusi, penghematan energi,
daur ulang. Pemikiran secara rasional dan inrasiolan akan menjadi dasar bagi konsumen
untuk memutuskan membeli sebuah produk.
3
2.2 Pelaksanaan Bisnis dari Inovasi Hijau
Saat ini, pelaksanaan bisnis hijau belum dalam pencapaian yang baik. Masih banyak
para pelaku bisnis yang masih berpegang pada ekonomi konvensional. Menurut
Mutamimah (2011) Saat ini, bisnis hijau masih dipahami sangat sempit dan
diimplementasikan secara terpotong-potong, baru terbatas pada aktivitas jangka pendek
dan hanya setiap ada even. Tetapi tidak dipungkiri pula terdapat beberapa perusahaan yang
mulai menerapkan bisnis hijau. Dalam tulisan Sari dan Raharja (2012) menyatakan bahwa
berdasarkan pengalaman dari beberapa industri, maka ada empat alasan yang menjadi
penyebab bisnis harus meletakan masalah lingkungan sebagai aspek yang penting dalam
usahanya, yaitu:
4
mengatur bagaimana investasi-investasi yang ada tidaklah pada kegiatan yang dapat
membahayakan lingkungan.
Namun, dua solusi (pembangunan dan investasi yang ramah lingkungan) di atas
terasa dilematis. Karena dalam paradigma ekonomi kapitalis-liberalis adalah bagaimana
mencapai pertumbuhan ekonomi setinggi mungkin. Hal tersebut dilakukan atas asumsi,
semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka akan semakin tinggi pula tingkat
kesejahteraan masyarakat.
a) Harga
Ternyata meski pada umumnya kesadaran konsumen terhadap lingkungan terus
meningkat tetapi harga penawaran produk hijau yang masih tinggi menjadi pengaruh
yang paling tinggi untuk memutuskan membeli produk hijau.
b) Kepercayaan
Selain harga ada juga maslah ketidakpercayaan konsumen pada label “hijau”atau
ecolabel, konsumen Indonesia sebagian berpendapat bahwa informasi itu tidak akurat.
c) Edukasi
Informasi mengenai fungsi, manfaat, serta keunggulan dari produk hijau atau produk
yang ramah lingkungan masih rendah, sehingga sebagian konsumen masih enggan
membeli produk hijau dengan harga premium.
d) Target Pasar
Target pasar untuk produk hijau adalah ceruk pasar, karena targetnya adalah untuk
konsumen yang peduli dengan lingkungan dan rela membayar sejumlah uang untuk
membeli produk hijau.
5
Apa yang harus dilakukan jika akan mengembangkan bisnis hijau. Berikut beberapa
langkah yang harus dilakukan dalam bisnis hijau di Indonesia (Octavia, 2012) :
6
perusahaan, serta mengembangkan produk baru dengan biaya siklus hidup yang lebih
rendah.Beberapa perusahaan juga mengakui pentingnya perlindungan lingkungan yang
memiliki beberapa keuntungan bagi perusahaan selain manfaatnya bagi lingkungan.
Dengan mengadopsi inovasi ramah lingkungan, baik dalam produk maupun prosesnya,
perusahaan mencapai keunggulan biaya serta mendapatkan perhatian pelanggan
khususnya dari mereka yang menghargai masalah lingkungan. Dari perspektif yang
berbeda, inovasi ramah lingkungan mengembangkan tidak hanya kinerja lingkungan
perusahaan tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif (Küçükoğlu & Pınar, 2015).
Menurut Chen et al., (2006), pengukuran keunggulan kompetitif perusahaan terdiri dari
delapan item, antara lain:
1. Perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dengan biaya rendah dibandingkan
dengan pesaing lain
2. Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan lebih baik dari pada
produk atau layanan pesaing perusahaan lebih mampu melakukan R&D dan
inovasi dari pada pesaing
3. Perusahaan memiliki kemampuan manajerial yang lebih baik dari pada pesaing
4. Profitabilitas perusahaan lebih baik
5. Pertumbuhan perusahaan melebihi pesaing
6. Perusahaan adalah penggerak pertama di beberapa bidang penting dan
menempati posisi penting
7. Citra perusahaan dari perusahaan lebih baik daripada pesaing
7
sampai kepada peraturan teknis pelaksanaan Ekonomi Hijau, termasuk
menerjemahkannya kedalam pembahasan anggaran belanja negara.
B. Pihak swasta atau perusahaan dapat memanfaatkan dan menindaklanjuti inovasi-
inovasi ramah lingkungan dari kalangan akademisi untuk diproduksi secara masal dan
dipasarkan kepada masyarakat umum. Selain itu mengoptimalkan pengelolaan dana
Corporate Social Responsibility (CSR) untuk digunakan dalam upaya pelestarian
lingkungan.
C. Masyarakat sipil berperan untuk turut mengkampanyekan konsep ekonomi hijau
sehingga dapat selektif untuk membatasi penggunaan produk yang dapat mencemari
lingkungan dan membentuk pola konsumsi yang ramah terhadap lingkungan, serta
semakin banyak masyarakat yang terbentuk kesadarannya untuk menjadi green
konsumen.
D. Perbankan, diharapkan dapat memasukan faktor yang merusak kelestarian lingkungan
kedalam penilaian kelayakan usaha, serta melakukan diversifikasi bunga yang lebih
tinggi kepada kegiatan usaha atau konsumsi yang dapat merusak lingkungan dan
sebaliknya memberikan bunga yang lebih rendah untuk proses produksi dan konsumsi
yang berdampak pada kelestarian lingkungan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpilan
Inovasi hijau sebagai upaya pembaruan dalam proses atau aktifitas manusia berjalan
seiring dengan gaya hidup ramah lingkungan(Green Lifestyle) dan ekonomi hijau serta saling
mendukung satu sama lain. Inovasi hijau dapat memberikan manfaat yang luar biasa bukan
hanya untuk manusia tetapi juga tanah bumi yang mendukung kehidupan berkelanjutan.
Inovasi hijau juga untuk menghemat sumber daya alam (air, tanah, udara, hewan dan
tumbuhan) agar tetap bersih, sehat dan lestari. Tujuan inovasi hijau ini supaya kehidupan bisa
dinikmati untuk generasi yang akan datang. Kita tentunya ingin anak cucu kita nanti masih
dapat merasakan nikmatnya air bersih, udara segar, serta tanah yang subur.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://ramli88bombana.blogspot.com/2013/02/makalah-greeb-business.html
http://gitapertiwi.org/green-innovation/
http://greenlistingindonesia.com/berita-212-produk-hijau-dimulai-dari-industri-hijau.html
http://infostudikimia.blogspot.com/2016/12/inovasi-industri-hijau.html
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/138226/evaluasi-business-model-canvas
terhadap-bisnis-start-up-studi-kasus-pada-perusahaan-pt-solusi-hijau-indonesia-.html
10