Anda di halaman 1dari 18

PERAN GREEN INVESTMENT DALAM MENINGKATKAN

KINERJA KEUANGAN

Intan Puspitasari
Intanps.msc@gmail.com
Universitas Muhammadiyah Purworejo

Abstrak

Green finance merupakan Aktifitas dalam mengelola keuangan perusahaan


dengan menggunakan konsep green, yaitu aktifitas dengan konsep dasar ramah
lingkungan dan keberlanjutan. Aktifitas keuangan perusahaan yang dilakukan
antara lain adalah investasi, pendanaan dan managemen asset. Tujuan perusahaan
dalam menjaga keberlanjutannya (sustainability) adalah memperoleh laba
maksimal (maksimisasi laba), memaksimalkan nilai (maksimisasi nilai) dan
memakmurkan pemegang saham.
Perusahaan yang melakukan kegiatan operasional dengan konsep green
atau menggunakan green management dapat mengurangi biaya dan meningkatkan
pendapatan. Strategi green investment merupakan strategi investasi pada surat-surat
berharga yang menerapkan konsep green (ramah lingkungan dan berkelanjutan).
Strategi green investment di ukur melalui beberapa variable, yaitu pertama
keputusan Investasi, adalah keputusan rencana investasi pada dasarmya
merupakan keputusan tentang dapat tidaknya suatu proyek (baik besar atau kecil)
dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode penjajakkan dari suatu
gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan
usaha/bisnis tersebut dilaksanakan. Kedua keberlanjutan Bisnis, ebuah proyek
yang berkelanjutan akan memiliki NPV lebih besar dari nol. NPV Menggambarkan
tingkat pendapatan bersih perusahaan terhadap tingkat penjualan. Rasio ini
merupakan laba bersih yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan expenses
termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi Net Profit Margin,
semakin baik operasi perusahaan.

Kata Kunci: Green Investment, Keputusan Investasi, Keberlanjutan Bisnis

Intan Puspitasari : Peran Green Investment dalam Meningkatkan Kinerja 49


Volume 13, No.1 Januari 2017 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
PENDAHULUAN Environmental Accounting (Akuntansi
Lingkungan). Environmental Accounting
Beberapa tahun terakhir ini ini
ada dua, yaitu Akuntansi Lingkungan
banyak isu terkait dengan pemanasan
untuk internal dan Akuntansi Lingkungan
global (global warming) dan upaya
untuk Eksternal
menanggulangi pemanasan global tersebut
Konsep ramah lingkungan
dilakukan dengan membiasakan dengan
dalam bidang ekonomi dan bisnis juga
perilaku ramah lingkungan. seperti yang
telah banyak diterapkan. Kondisi
dikutip dalam(Buchdahl, Twigg et al.
lingkungan yang baik akan berdampak
2002) yang menyatakan bahwa efek rumah
positif terhadap kinerja keuangan (Molina-
kaca yang tidak natural memicu
Azorın, Claver-Corte´s et al. 2009).
pemanasan planet bumi secara berlebihan
Kinerja lingkungan yang baik akan
dalam beberapa tahun ini. Berdasarkan
membawa kondisi keuangan perusahaan
fenomena ini, banyak ilmuwan yang
yang baik pula. etika dan tanggung
melakukan penelitian pada berbgai bidang
jawabsosial secara umum, dan manajemen
yang dikaitkan dengan konsep ramah
hijau pada khususnya, harus menjadi
lingkungan. Kelompok yang peduli
bagian integral dari bisnis. Tapi integrasi
lingkungan, mulai dari peneliti, edukator,
ini akan disukai saat pembuat keputusan di
aktivis lingkungan hidup, serta pihak lain
perusahaan menyadari bahwa pelaksanaan
berusaha meyakinkan para pemilik atau
strategi lingkungan proaktif dan inisiatif
manajer perusahaan melalui fakta-fakta
pencegahan polusi dapat membantu
hasil observasi untuk mempertimbangkan
perusahaan untuk mencapai situasi di
lingkungan sebagai salah satu aspek
mana kinerja keuangan perusahaan dan
pertanggungjawaban perusahaan terhadap
lingkungan akan menguntungkan.
kelangsungan planet bumi ini. Walaupun
Selain itu beberapa penelitian
pada kenyataannya para manajer bisnis
yang mengusung konsep green di bidang
lebih mempertimbangkan profit yang
keuangan antara lain tentang green
harus diperoleh sebagai
microfinance (Rouf 2012)yaitu program
pertanggungjawaban kepada pemegang
untuk melayani masyarakat dalam
saham sebagai prioritas utama
mempertahankan dan mengembangkan
dibandingkan mereka mempertimbangkan
usaha dengan pemberian pinjaman lunak.
perlindungan lingkungan. upaya mengatasi
Pinjaman lunak ini diberikan kepada
pemanasan global menurut (Martusa 2009)
individu atau kelompok yang usaha atau
antara lain Enviromanagement dan
bisnisnya mendukung pembangunan hijau
50 Intan Puspitasari : Peran Green Investment dalam Meningkatkan Kinerja
Volume 13, No.1 Januari 2017 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
dan social yang berkelanjutan. Menurut kepemimpinan dalam green ekonomi
(Doval and Negulescu 2014) terdapat (Green and McCann 2011).
delapan cara untuk green investasi, yaitu Tidak jauh berbeda dengan
kompetisi pasar, kelangkaan sumberdaya, konsep green yang diterapkan pada bidang
peraturan pemerintah, energy rendah industry dan pemasaran, konsep green
karbon, pengetahuan dan inovasi, budaya finance merupakan Aktifitas dalam
hijau (green culture) dan keuangan hijau mengelola keuangan perusahaan dengan
(green finance). Kegiatan green finance menggunakan konsep green, yaitu aktifitas
banyak dikembangkan pada sector jasa, dengan konsep dasar ramah lingkungan
yaitu perbankan dan asuransi, namun dan keberlanjutan. Aktifitas keuangan
pembiayaan investasi hijau ini masih perusahaan yang dilakukan antara lain
rendah. adalah investasi, pendanaan dan
Pada bidang industryterdapat managemen asset. Tujuan perusahaan
strategi untuk menciptakan industry yang dalam menjaga keberlanjutannya
ramah lingkungan. Diterapkannya strategi (sustainability) adalah memperoleh laba
ramah lingkungan tersebut mempunyai maksimal (maksimisasi laba),
tujuan 1) menciptakan produk yang sehat, memaksimalkan nilai (maksimisasi nilai)
aman dan berkualitas, 2) meminimalkan dan memakmurkan pemegang saham.
potensi kontaminasi bahan-bahan yang Perusahaan yang melakukan kegiatan
beracun atau berbahaya pada produk, 3) operasional dengan konsep green atau
melindungi kesehatan dan keselamatan menggunakan green management dapat
pekerja dan 4) meminimalkan mengurangi biaya dan meningkatkan
terbentuknya limbah baik dalam jumlah pendapatan (Molina-Azorın, Claver-
dan toksisitasnya. Terdapat 6 (enam) Corte´s et al. 2009). Karena dengan
prinsip dasar yaitu Untuk mencapai menerapkan konsep green management,
kondisi yang ramah lingkungan dalam perusahaan dapat melaksankan praktik
suatu industry, yaituRefine, Reduce, lingkungan yang lebih baik yaitu akses
Reuse, Recycle, Recovery dan Retrieve yang lebih baik ke pasar tertentu;
Energy. Konsep green ekonomi juga diferensiasi produk; polusi terkontrol
diteliti pada bidang Manaejemen Sumber dengan suatu teknologi; dapat mengelola
Daya Manusia, yaitu terkait dengan risiko dan menjalin hubungan dengan
transformasi kepemimpinan pada green pemangku kepentingan eksternal; biaya
ekonomi, yaitu terdapat model bahan, energi, dan jasa; biaya modal; dan
biaya tenaga kerja. (Stefan and Paul 2008).
Intan Puspitasari : Peran Green Investment dalam Meningkatkan Kinerja 51
Volume 13, No.1 Januari 2017 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
TEORI INVESTASI merupakan suatu rencana untuk
Investasi didefinisikan sebagai menginvestasikan sumber-sumber daya,
komitmen atas sejumlah dana atau sumber baik proyek raksasa ataupun proyek kecil
daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, untuk memperoleh manfaat pada masa
dengan tujuan memperoleh sejumlah yang akan datang.” Pada umumnya
keuntungan di masa datang. Dalam Bodie, manfaat ini dalam bentuk nilai uang.
Kane and Marcus. (2009), sebagai berikut: Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan
“An investment is the current uang, misalnya tanah, mesin, bangunan
commitment of money or other dan lain-lain. Namun baik sisi pengeluaran
resources in the expectation of reaping investasi ataupun manfaat yang diperoleh,
future benefit”. semua harus dikonversikan dalam nilai
uang. Suatu rencana investasi perlu
Menurut James C Van Horn
dianalisis secara seksama. Analisis
(2008), investasi adalah kegiatan yang
rencana investasi pada dasarmya
dilangsungkan ialah dengan
merupakan penelitian tentang dapat
memanfaatkan kas pada sekarang ini,
tidaknya suatu proyek (baik besar atau
dengan tujuan untuk mendapatkan hasil
kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil,
barang di masa yang akan dating.
atau suatu metode penjajakkan dari suatu
Kesejahteraan suatu masyarakat
gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan
ditentukan oleh kapasitas produksi
layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis
ekonominya, yaitu barang dan jasa yang
tersebut dilaksanakan. Suatu proyek
dihasilkannya. Kapasitas produksi
investasi umumnya memerlukan dana
ekonomi tersebut berasal dari real asset
yang besar dan akan mempengaruhi
(asset riil) dan financial asset (asset
perusahaan dalam jangka panjang. Oleh
keuangan).Kapsistas ekonomi dari real
karena itu dilakukan perencanaan investasi
asset (asset riil) seperti tanah, gedung,
yang lebih teliti agar tidak terlanjur
mesin dan pengetahuan yang dapat
menanamkan investasi pada proyek yang
digunakan untuk memproduksi barang dan
tidak menguntungkan.
jasa. Sedangkan kapsistas ekonomi dari
Terdapat pengelompokkan
financiql asset (asset finansial) seperti
jenis-jenis investasi
saham dan obligasi. (Bodie, Kane dan
(www.winterthur.co.id/id/winpens3.htm),
Marcus, 2009)
yaitu:
Menurut Husnan (1996:5)
menyatakan bahwa “proyek investasi

52 Intan Puspitasari : Peran Green Investment dalam Meningkatkan Kinerja


Volume 13, No.1 Januari 2017 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
a. Deposito berjangka Merupakan bukti kepemilikan
Simpanan dalam mata uang Rupiah, piutang kepada pihak lain. Sertifikat
dengan tingkat suku bunga relatif ini dapat diperjualbelikan pada
lebih tinggi dibandingkan jenis tingkat diskonto tertentu. Sertifikat
simpanan lainnya. Tersedia dalam hutang obligasi inimerupakan
jangka waktu 1,3, 6, 12, dan 24 bentuk investasi jangka panjang.
bulan.
b. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) g. Tanah/bangunan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Investasi ini tergolong investasi
merupakan bagian dari upaya BI dalam bentuk property, investasi ini
untuk meredam dan menstabilkan biasanya untuk jangka waktu
likuiditas yang ada di pasar. panjang karena mengharapkan
c. Saham adanya kenaikan dari nilai
Surat bukti pemilikan bagian modal tanah/bangunan yang telah
perseroan terbatas yang dibelinya.
memberikan berbagai hak menurut h. Reksa dana.
ketentuan anggaran dasar (shares, Wadah investasi yang berisi dana
stock). dari sejumlah investor dimana uang
d. Obligasi didalamnya diinvestasikan ke dalam
Surat utang yang berjangka waktu berbagai produk investasi oleh
lebih dari satu tahun dan bersuku sebuah Perusahaan Manajemen
bunga tertentu, yang dikeluarkan Investasi (Mutual Fund).
oleh perusahaan untuk menarik Secara umum, asset yang
dana dari masyarakat, guna dapat menjadi tempat investasi dibagi
pembiayaan perusahaan atau oleh menjadi dua, yaitu sector riil dan sector
pemerintah untuk keperluan financial. Investasi di sector riil adalah
anggaran belanjanya (debenture menanamkan modal atau membeli asset
bond). produktif untuk mnghasilkan suatu produk
e. Sekuritas pasar uang tertentu melalui proses produksi. Jenis
Sekuritas pasar uang merupakan asset riil adalah tanah, rumah (bangunan),
surat-surat berharga jangka pendek kendaraan dll. Sedangkan investasi pada
yang diperjualbelikan di pasar uang. sector financial yaitu aktivitas jual beli
f. Sertifikat hutang obligasi asset keuangan atau surat-surat berharga

Intan Puspitasari : Peran Green Investment dalam Meningkatkan Kinerja 53


Volume 13, No.1 Januari 2017 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
dengan harapan dapat memperoleh c. Saham
keuntungan. Sebagai contoh tabungan, Saham adalah kepemilikan atas
deposito, obligasi dll. sebuah perusahaan tersebut. Dengan
Menurut Senduk (2004:24) membeli saham, berarti membeli
bahwa produk-produk investasi yang sebagian perusahaan tersebut.
tersedia di pasaran antara lain: Apabila perusahaan tersebut
mengalami keuntungan, maka
a. Tabungan di bank
pemegang saham biasanya akan
Dengan menyimpan uang di
mendapatkan sebagian keuntungan
tabungan, maka akan mendapatkan
yang disebut deviden. Saham juga
suku bunga tertentu yang besarnya
bisa dijual kepada pihak lain, baik
mengikuti kebijakan bank
dengan harga yang lebih tinggi yang
bersangkutan. Produk tabungan
selisih harganya disebut capital gain
biasanya memperbolehkan kita
maupun lebih rendah daripada kita
mengambil uang kapanpun yang
membelinya yang selisih harganya
kita inginkan.
disebut capital loss. Jadi,
b. Deposito di bank
keuntungan yang bisa didapat dari
Produk deposito hampir sama
saham ada dua yaitu deviden dan
dengan produk tabungan. Bedanya,
capital gain.
dalam deposito tidak dapat
d. Properti
mengambil uang kapanpun yang
Investasi dalam properti berarti
diinginkan, kecuali apabila uang
investasi dalam bentuk tanah atau
tersebut sudah menginap di bank
rumah.Keuntungan yang bisa
selama jangka waktu tertentu
didapat dari properti ada dua yaitu:
(tersedia pilihan antara satu, tiga,
i. Menyewakan properti tersebut
enam, dua belas, sampai dua puluh
ke pihak lain sehingga
empat bulan, tetapi ada juga yang
mendapatkan uang sewa.
harian). Suku bunga deposito
ii. Menjual properti tersebut
biasanya lebih tinggi daripada suku
dengan harga yang lebih
bunga tabungan. Selama deposito
tinggi.
kita belum jatuh tempo, uang
e. Barang-barang koleksi
tersebut tidak akan terpengaruh
Contoh barang-barang koleksi
pada naik turunnya suku bunga di
adalah perangko, lukisan, barang
bank.
antik, dan lain-lain. Keuntungan
54 Intan Puspitasari : Peran Green Investment dalam Meningkatkan Kinerja
Volume 13, No.1 Januari 2017 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
yang didapat dari berinvestasi pada bebas (free float) yaitu benar-benar
barang-barang koleksi adalah tergantung pada permintaan dan
dengan menjual koleksi tersebut penawaran di pasaran. Di Indonesia
kepada pihak lain. mengambang bebas membuat nilai
f. Emas mata uang rupiah sangat fluktuatif.
Emas adalah barang berharga yang h. Obligasi
paling diterima di seluruh dunia Obligasi atau sertifikat obligasi
setelah mata uang asing dari negara- adalah surat utang yang diterbitkan
negara G-7 (sebutan bagi tujuh oleh pemerintah maupun
negara yang memiliki perusahaan, baik untuk menambah
perekonomian yang kuat, yaitu modal perusahaan atau membiayai
Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, suatu proyek pemerintah. Karena
Italia, Kanada, dan Perancis). Harga sifatnya yang hampir sama dengan
emas akan mengikuti kenaikan nilai deposito, maka agar lebih menarik
mata uang dari negara-negara G-7. investor suku bunga obligasi
Semakin tinggi kenaikan nilai mata biasanya sedikit lebih tinggi
uang asing tersebut, semakin tinggi dibanding suku bunga deposito.
pula harga emas. Selain itu harga Selain itu seperti saham
emas biasanya juga berbanding kepemilikan obligasi dapat juga
searah dengan inflasi. Semakin dijual kepada pihak lain baik
tinggi inflasi, biasanya akan dengan harga yang lebih tinggi
semakin tinggi pula kenaikan harga maupun lebih rendah daripada
emas. Seringkali kenaikan harga ketika membelinya.
emas melampaui kenaikan inflasi
itu sendiri. 1. GREEN TEORI (TEORI HIJAU)
g. Mata uang asing Definisi green secara umum
Segala macam mata uang asing adalah kondisi yang memperhatikan
biasanya dapat dijadikan alat tingkat kepedulian terhadap lingkungan
investasi. dengan sikap atau tindakan penyelamatan
Investasi dalam mata uang asing terhadap bumi yang sudah mengalami
lebih beresiko dibandingkan dengan kerusakan dan pemanasan global.Konsep
investasi dalam saham, karena nilai green telah banyak diterapkan di berbagai
mata uang asing di Indonesia bidang, salah satunya adalah dalam bidang
menganut sistem mengambang
Intan Puspitasari : Peran Green Investment dalam Meningkatkan Kinerja 55
Volume 13, No.1 Januari 2017 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
ekonomi yang terkenal dengan ekonomi mengurangi biaya dan meningkatkan
hijau (green economic). pendapatan. Ambec dan Lanoie (2008)
Green finance merupakan menunjukkan bahwa ada empat peluang
Aktifitas dalam mengelola keuangan yang perusahaan dapat gunakan untuk
perusahaan dengan menggunakan konsep mengurangi biaya (manajemen risiko dan
green, yaitu aktifitas dengan konsep dasar hubungan dengan pemegang saham
ramah lingkungan dan keberlanjutan. eksternal; biaya bahan, energi, dan jasa;
Aktifitas keuangan perusahaan yang biaya modal; dan biaya tenaga kerja) dan
dilakukan antara lain adalah investasi, tiga peluang untuk meningkatkan
pendanaan dan managemen asset. Tujuan pendapatan (akses yang lebih baik ke
perusahaan dalam menjaga pasar tertentu; membedakan produk; dan
keberlanjutannya (sustainability) adalah menjual teknologi kontrol- polusi).
memperoleh laba maksimal (maksimisasi Lebih luas lagi, pengelolaan
laba), memaksimalkan nilai (maksimisasi lingkungan dapat meningkatkan hubungan
nilai) dan memakmurkan pemegang pemegang saham dan mencegah konflik
saham. pemegang saham (Hull dan Rothenberg,
Perusahaan yang melakukan 2008). Pemegang saham dan teori
kegiatan operasional dengan konsep green institusional berbagi organisasi konseptual
atau menggunakan green management yang tertanam dalam sistem sosial yang
dapat mengurangi biaya dan meningkatkan lebih luas yang membentuk perilaku
pendapatan (Molina-Azorın, Claver- mereka. Hubungan organisasi dengan
Corte´s et al. 2009). Karena dengan lembaga-lembaga dan pemegang saham
menerapkan konsep green management, diasumsikan memainkan peran signifikan
perusahaan dapat melaksankan praktik dalam definisi dan penentuan keberhasilan
lingkungan yang lebih baik yaitu akses (Donaldson dan Preston, 1995). Hubungan
yang lebih baik ke pasar tertentu; manajemen yang efektif dengan pemegang
diferensiasi produk; polusi terkontrol saham utama dapat berkontribusi pada
dengan suatu teknologi; dapat mengelola peningkatan kinerja keuangan melalui
risiko dan menjalin hubungan dengan penciptaan, pengembangan, atau
pemangku kepentingan eksternal; biaya pemeliharaan ikatan yang menyediakan
bahan, energi, dan jasa; biaya modal; dan sumber daya penting untuk perusahaan
biaya tenaga kerja. (Stefan and Paul 2008). (Jones, 1995; Brammer dan Millington,
Manajemen hijau dapat 2008).
memberikan kesempatan untuk
56 Intan Puspitasari : Peran Green Investment dalam Meningkatkan Kinerja
Volume 13, No.1 Januari 2017 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
Strategi green investment a. KINERJA KEUANGAN
merupakan strategi investasi pada surat- Kinerja perusahaan adalah
surat berharga yang menerapkan konsep suatu usaha formal yang dilaksanakan
green (ramah lingkungan dan perusahaan untuk mengevaluasi efisien
berkelanjutan). Strategi green investment dan efektivitas dari aktivitas perusahaan
di ukur melalui beberapa variable, yaitu: yang telah dilaksanakan pada periode
1. Keputusan Investasi waktu tertentu. Menurut Sucipto (2003)
Adalah keputusan rencana investasi kinerja keuangan adalah penentuan
pada dasarmya merupakan ukuran-ukuran tertentu yang dapat
keputusan tentang dapat tidaknya mengukur keberhasilan suatu organissi
suatu proyek (baik besar atau kecil) atau perusahaan dalam menghasilkan laba.
dapat dilaksanakan dengan berhasil, Sedangkan menurut IAI (2007) kinerja
atau suatu metode penjajakkan dari keuangan adalah kemampuan perusahaan
suatu gagasan usaha/bisnis tentang dalam mengelola dan mengendalikan
kemungkinan layak atau tidaknya sumberdaya yang dimilikinya.
gagasan usaha/bisnis tersebut Secara konvensional, alat
dilaksanakan. analisis yang sering digunakan dalam
Investasi dalam penelitian ini adalah mengukur kinerja keuangan dengan
investasi pada asset yang beresiko, melihat pada laba adalah rasio yang
yaitu surat berharga saham. digunakan untuk mengukur kemampuan
1. Keberlanjutan Bisnis perusahaan menghasilkan laba, baik
Sebuah proyek yang berkelanjutan dengan menggunakan seluruh aktiva yang
akan memiliki NPV lebih besar dari ada atau modal sendiri, juga menjadi alat
nol. NPV Menggambarkan tingkat ukur terhadap efektivitas dan efisiensi
pendapatan bersih perusahaan penggunaan semua sumber daya
terhadap tingkat penjualan. Rasio perusahaan yang ada dalam kegiatan
ini merupakan laba bersih yaitu operasional sehari-hari. Adapun
penjualan sesudah dikurangi dengan pendekatan baru dalam menilai kinerja
expenses termasuk pajak perusahaan yaitu dengan menghitung
dibandingkan dengan penjualan. dengan Net Profit Margin (NPM), Return
Semakin tinggi Net Profit Margin, On Equity (ROE), Gross Profit Margin.
semakin baik operasi perusahaan. Menurut (Molina-Azorın, Claver-Corte´s
et al. 2009), kinerja keuangan suatu
perusahaan diukur berdasarkan ROA,
Intan Puspitasari : Peran Green Investment dalam Meningkatkan Kinerja 57
Volume 13, No.1 Januari 2017 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
ROS, ROE, Return saham, harga saham Semakin besar gross profit margin maka
dan keuntungan perusahaan. semakin besar kemampuan operasi
Net Profit Margin (NPM) perusahaan.
Menggambarkan tingkat pendapatan
bersih perusahaan terhadap tingkat
A. PERAN GREEN INVESTMEN
penjualan. Rasio ini merupakan laba
PADA KINERJA KEUANGAN
bersih yaitu penjualan sesudah dikurangi
dengan expenses termasuk pajak 1. GREEN INVESTMENT
dibandingkan dengan penjualan. Semakin Banyak tindakan yang disebut
tinggi Net Profit Margin, semakin baik sebagai "investasi", dan ini menciptakan
operasi perusahaan. Return On Equity kebingungan juga untuk definisi investasi
(ROE) Menunjukkan berapa persen laba hijau. Secara luas, investasi melibatkan
bersih yang diperoleh jika diukur dari total penggunaan uang atau modal ke dalam
modal atau pengukuran kemampuan usaha (bisnis, proyek, real estate, dll)
perusahaan secara keseluruhan di dalam dengan harapan memperoleh pendapatan
menghasilkan keuntungan dengan jumlah tambahan atau profit. Hal ini dapat
keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam mengacu pada investasi pada teknologi
perusahaan. Gross Profit Margin (GPM) proyek atau usaha tetapi juga untuk
Menunjukkan keadaaan operasi produk-produk keuangan yang
perusahaan berupa persentase dari laba diinvestsikannya.Green investment dapat
kotor dibandingkan dengan penjualan. ditunjukkan dalam beberapa level seperti
Rasio ini merupakan persentase dari laba dalam gambar berikut. (Finance 2012).
kotor dibandingkan dengan penjualan.

58 Intan Puspitasari : Peran Green Investment dalam Meningkatkan Kinerja


Volume 13, No.1 Januari 2017 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
Gambar 4
Piramida Green Investments
(Finance 2012)
Untuk investor institusi, pada dasarnya sangat berbeda. Hal ini juga menciptakan
ada dua tingkat utama pengambilan beberapa kebingungan dalam literatur
keputusan investasi: dalam hal definisi dan pengukuran volume
investasi. Pendekatan yang berbeda untuk
1. keputusan strategis yang diambil
investasi meliputi berikut ini:
oleh dewan direksi atau wali,
1. Aset hijau vs hamparan hijau
komite investasi atau CIO (e.g.on
InvestasiHijau mengacu pada aset
jenis ESG (Lingkungan Sosial dan
yang dalam beberapa cara
Pemerintahan), SRI (Investasi
didefinisikan sebagai "hijau",
Bertanggung Jawab Sosial),
misalnya perusahaan energi
kebijakan investasi hijau).
terbarukan, atau tema mengelola aset
2. keputusan pelaksanaan diambil oleh
dana hijau, atau kredit karbon.
manajer investasi internal atau
Namun, investasi hijau dapatjuga
eksternal dan "hijau" analis (pilihan
dilakukan dalam bentuk hamparan
misalnya aset, benchmark, dana
investasi, misalnya integrasi
dll).
perubahan iklim atau ESGelemen
Investor institusional dapat
mendekati investasi hijau dengan cara yang

Intan Puspitasari : Peran Green Investment dalam Meningkatkan Kinerja 59


Volume 13, No.1 Januari 2017 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
dalam pendekatan investasi umum Manajer investasi kemudian
atau kepatuhan SRI hukum. menerapkan keputusan strategis di
Terminologi bervariasi di seluruh mandat atau dana mereka. Selama
industri. Perbedaan yang sama telah bertahun-tahun, sejumlah pendekatan
dibuat untuk ESG yang berbeda telah
investasimenggunakan istilah (Urwin dikembangkan. Helai utama adalah:
2010): "terpadu ESG" versus a. screening negatif, pengecualian
"ditargetkan ESG". Yang dibentuk produk yang tidak diinginkan
mengacu pada penggunaanparameter (tembakau misalnya, minyak
ESG dalam proses investasi umum, sawit) atau sektor (misalnya
yang terakhir untuk mandat spesifik, industri senjata, industri nuklir)
produk atau manajer. b. screening positif atau pemilihan
2. pendekatan alokasi aset strategis aset (misalnya dengan bantuan
Pada tingkat alokasi aset strategis, filter)
sejumlah keputusan penting harus c. Investasi di "tema hijau"
dibuat. Pertama, dalam bentukdari d. Engagement, aktivisme, suara
hamparan hijau / ESG / SRI dalam (untuk membuat perusahaan
proses investasi umum (misalnya hijau)
"semua manajer perlu e. Integrasi faktor hijau / ESG
mengintegrasikan pertimbangan dalam analisis investasi umum
lingkungan dalam analisis mereka"). Pendekatan-pendekatan ini tidak
Kedua, keputusan dapat saling eksklusif. Investor sering
mengalokasikan persentase tertentu menggunakan kombinasi hijau dan
dari total aset investasi hijau. Ketiga, pendekatan ESG yang berbeda.
wali memutuskan untuk menetapkan 4. Hijau dalam Konteks SRI / ESG
target tertentu untuk investasi hijau "hijau" investasi dapat berdiri
dalam kelas aset yang berbeda. sendiri, sebuah sub-set tema
Keempat, keputusan dibuat tentang investasi yang lebih luas atau
jenis investasi hijau. Kelima, berkaitan erat dengan pendekatan
pelaksanaan dapat didelegasikan investasi lainnya:
kepada manajer utama atau untuk a. investasi Hijau (ramah
pergi manajer khusus hijau. lingkungan, perubahan iklim, dll)
3. Pendekatan investasi hijau

60 Intan Puspitasari : Peran Green Investment dalam Meningkatkan Kinerja


Volume 13, No.1 Januari 2017 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
b. investasi "E" pada ESG i. konsep kepemilikan Universal
(lingkungan, sosial dan tata j. Double atau triple bottom-line
kelola) investasi (dengan tujuan
c. tema investasi (di sektor hijau keuangan, sosial dan ekologi).
atau tema-tema seperti air, Menurut (Voica, Panait et al.
pertanian) 2015) Motivasi dalam mewujudkan
d. SRI (sosial atau berkelanjutan investasi hijau dikelompokkan dalam 4
bertanggung jawab investasi) (empat) keompok, yaitu 1) pertimbangan
e. RI (bertanggung jawab investasi) keuangan, 2) pertimbangan ekstra
f. SI (investasi berkelanjutan), keuangan, 3) reputasi, dan 4) kepatuhan
kapitalisme berkelanjutan dan kewajiban fidusia. Pengukuran
g. investasi dampak (termasuk motivasi green investment disajikan dalam
keuangan mikro) table berikut:
h. investasi jangka panjang
Tabel 3
Pengukuran Motivasi Green Investment

Pertimbangan Keuangan Pertimbangan di Reputasi Kepatuhan dan


luar keuangan kewajiban fidusia
Kriteria standar Return Ekologis Reputasi dari Hokum dan kebijakan
- Return yang diharapkan investor dan domestic misalnya
dari green companies atau perusahaan dalam bentuk kebijakan
asset investasi SRI, ESG
pengungkapan
Kriteria standar risiko Pengetahuan Tekanan politik, konvensi internasional
- Volatilitas, sisi risiko, media (mis UN Global
VaR, Risiko standar Compact)
Kriteria diversifikasi Etika, agama Asset yang tak kode industri sukarela
standar berwujud misalkan dan
- (Mungkin lebih rendah) investasi prinsip (misalnya PBB
korelasiaset hijau dengan masyarakat PRI, Carbon Disclosure
aset lainnya Project (CDP), Global
Reporting Initiative
(GRI)) 11
pertimbangan risiko jangka Politik, sosial regulasi pengungkapan
panjang
- Kriteria risiko non-
standar, (misintegrasi
ekor berisiko atau black
swan event,
penguranganrisiko
bencana dengan
mengurangiJangka
panjang emisi karbon)

61
Internalisasi negatif dan Berdasarkan norma Kode pemerintahan
positif) eksternalitas (atau lain yang baik untuk
"Kepemilikan universal") investor institusi dan
- Melalui pajak dan subsidi perusahaan; sosial
- Melalui tindakan kolektif perusahaan
dari kelompok investor tanggung jawab (CSR).

Double bottom-line bagian dari kewajiban


atau triple bottom- fidusia
line
Sumber: (Finance 2012)

Menurut (Doval and Negulescu Kebijakan pemerintah


2014)terdapat delapan cara menuju green menyebabkan penyelarasan 62ndus
investasi di Rumania, yaitu melalui dan peraturan nasional mengenai
kompetisi pasar, kelangkaan sumberdaya, perlindungan lingkungan. Selain itu,
peraturan pemerintah, energy rendah Pemerintah menyediakan kemitraan
karbon, Teknologi Cerdas (smart pada investasi pembangunan
technology), pengetahuan dan inovasi, berkelanjutan dengan Pemerintah
budaya hijau (green culture) dan keuangan asing dan swasta dalam negeri.
hijau (green finance). d. Energy rendah karbon,
a. Kompetisi pasar, Organisasi yang menggunakan
Dalam rangka menghadapi sumber 62ndust yang lebih bersih
persaingan di pasar, perusahaan dan selalu menggunakan 62ndust
menerapkan standar perlindungan hijau akan dikembangkan.
lingkungan dengan menerapkan e. Teknologi Cerdas (smart
strategi hijau pada semua cabang- technology)
cabang bisnis local.
Perusahaan memperoleh dan
b. Kelangkaan sumberdaya, menggunakan teknologi yang lebih
Materi sumber daya yang langka tinggi terhadap produktivitas, serta
menentukan perusahaan untuk perlindungan dan pemulihan
menyimpan bahan dengan daur lingkungan.
ulang, remanufaktur dan f. Pengetahuan dan inovasi,
melaksanakan kegiatan
Setelah perusahaan-perusahaan
berkelanjutan lainnya
internasional memasuki pasar
c. Peraturan pemerintah,

62 Intan Puspitasari : Peran Green Investment dalam Meningkatkan Kinerja


Volume 13, No.1 Januari 2017 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
Rumania, mereka mendapatkan Budaya investasi hijau diperoleh
pengetahuan mengenai dari investasi asing, sedangkan
pembangunan berkelanjutan dan budaya nasional masih dalam proses
kebutuhan untuk investasi pada transformasi dalam beberapa waktu.
63ndus. Banyak program pelatihan h. Keuangan hijau (green finance).
juga telah diselenggarakan untuk
Kegiatan pokok yang telah
memperoleh pengetahuan hijau
dikembangkan dalam 20 tahun
(green knowledge). Inovasi dalam
terakhir banyak terdapat pada di
baru produk hijau, teknologi dan
industry jasa yang perbankan dan
proses juga diberikan untuk
asuransi, namun pembiayaan
menghadapi kebutuhan pasar yang
investasi hijau ini masih dalam
berkembang.
kategori rendah.
g. Budaya hijau (green culture)

Gambar 5
Kecepatan Perubahan Menuju konsep Green
Sumber: (Doval and Negulescu 2014)

Berdasarkan gambar tersebut di banyak menggunakan konsep green


atas (gambar 2), dari 8 (delapan) cara green investasi adalah dengan cara kompetisi
investasi yang dikemukakan Doval dan pasar (market competition) yaitu sebesar
Negulescu (2014) dalam 20 tahun terakhir 86,4%. Pendekatan Model green investasi
pembiayaan investasi hijau sekitar 5% yang diperoleh adalah seperti pada gambar
dibandingkan dengan cara menuju green berikut:
investasi lainnya. Sedangkan yang paling

Intan Puspitasari : Peran Green Investment dalam Meningkatkan Kinerja 63


Volume 13, No.1 Januari 2017 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
Gambar 6
Model Pendekatan Green Investments
(Doval and Negulescu 2014)
Berdasarkan gambar 3 dianggap Berkaitan dengan kinerja
telah mempengaruhi model investasi dalam keuangan. Menurut (Molina-Azorın, Claver-
industry hijau (green insudtry) dan perubahan Corte´s et al. 2009), kinerja keuangan suatu
investasi melalui proses perubahan dari model perusahaan diukur berdasarkan ROA, ROS,
tradisional ke model campuran dan akhirnya ROE, Return saham, harga saham dan
dengan model hijau. Model ini disebut keuntungan perusahaan. Sehingga investment
Pendekatan Model Green Investasi (GIMA = value merupakan proksi dari kinerja keuangan
Green Investment Model Approach) sebagai perusahaan. Oleh karena itu green investmen
kerangka kerja studi lebih lanjut dan desain memiliki peran dalam meningkatnkan kinerja
strategi manajemen. keuangan. Adapun ukuran kinerja keuangan
yang digunakan adalah return saham. Dalam
2. INVESTMEN VALUE
mewujudkan green investment terdapat
Berdasarkan model pendekatan
beberapa pertimbangan, menurut (Voica,
Green Investmens, green investmen dapat
Panait et al. 2015), yaitu 1) pertimbangan
diimplikasikan salah satunya kepada
keuangan, 2) pertimbangan ekstra keuangan, 3)
investment value. Berdasarkan pengertiannya,
reputasi, dan 4) kepatuhan dan kewajiban
investmen value berarti nilai atau hasil dari
fidusia.
suatu investasi. Menurut Henry Simamora hasil
Sehingga, green investmen yang
investasi dapat berupa pendapatan bunga,
diukur berdasarkan pertimbangan keuangan
royalty, deviden, pendapatan sewa, dan lain
yang terdiri dari, return, volatilitas dan risiko
lain.
dapat meningkatkan kinerja keuangan

64 Intan Puspitasari : Peran Green Investment dalam Meningkatkan Kinerja


Volume 13, No.1 Januari 2017 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
perusahaan yang diukur dengan nilai return
saham. Finance, I. (2012). "DEFINING AND
MEASURING GREEN
INVESTMENTS:
B. PENUTUP IMPLICATIONS FOR
Berdasarkan pembahasan teori dan INSTITUTIONAL
INVESTORS’ASSET
penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil
ALLOCATIONS."
kesimpulan sebagai berikut:
1. Bisnis yang berkelanjutan merupakan Green, D. D. and J. McCann (2011).
"Benchmarking a leadership
indicator bahwa perusahaan memiliki
model for the green economy."
kinerja keuangan yang baik. Benchmarking: An International
2. Kinerja keuangan dapat ditingkatkan Journal18(3): 445 - 464.
melalui sikap tanggung jawab terhadap
Martusa, R. (2009). "Peranan environmental
lingkungan. accounting terhadap global
3. Bentuk tanggung jawab terhadap warming." MAKSI(1).
lingkungan yang dapat dimplementasikan
Molina-Azorın, J. F., et al. (2009). "Green
dalam bidang keuangan adalah melalui
management and financial
green investment. performance: a literature
4. Green investmen yang diukur berdasarkan review." Management
Decision47(7): 1080-1100.
pertimbangan keuangan yang terdiri dari,
return, volatilitas dan risiko dapat Rouf, K. A. (2012). "Green microfinance
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan promoting green enterprise
development."
yang diukur dengan nilai return saham
Humanomics28(2).

DAFTAR PUSTAKA Stefan, A. and L. Paul (2008). "Does it pay to be


green? A systematic overview."
Buchdahl, J., et al. (2002). Global warming. The Academy of Management
Fact sheet series for key stages 2 Perspectives22(4): 45-62.
& 3. Global warming. Fact sheet
series for key stages 2 & 3, Voica, M. C., et al. (2015). "Green Investments
ARIC. – Between Necessity, Fiscal
Constraints and Profit." Procedia
Doval, E. and O. Negulescu (2014). "A Model Economics and Finance22: 72-
of Green Investments Approach." 79.
Procedia Economics and
Finance15: 847-852.

Intan Puspitasari : Peran Green Investment dalam Meningkatkan Kinerja 65


Volume 13, No.1 Januari 2017 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

Anda mungkin juga menyukai