Anda di halaman 1dari 18

COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting

Volume 4 Nomor 2, Juni 2021


e-ISSN : 2597-5234

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN


KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP ENVIRONMENTAL DISCLOSURE

THE EFFECT OF COMPANY SIZE, PROFITABILITY, LEVERAGE, AND


ENVIRONMENTAL PERFORMANCE ON ENVIRONMENTAL DISCLOSURE

Agus Maulana1, Eva Theresna Ruchjana2, Dian Hakip Nurdiansyah3


Universitas Singaperbangsa Karawang1,2,3
1610631030013@student.unsika.ac.id1

ABSTRACT
The background of this study is intend to identify, analyse, and describe the effect of size
company, profitability, leverage, and environmental performance on environmental
disclosure. The data on this uses a descriptive verificate research with a quantitative
approach. In this study, used researches purposive sampling to determine the samples.
This research using the secondary data taken from annual report that is published by
companies sample. While in the process of data analysis in this research using SPSS 26
software consisting of classical assumption test (normalitas test, autocorrelation test,
heteroskedastisity test and multicolinearity test) double regresilinear analysis, hypotesis
test (t statictical test and F statistical test) and coefficient of determination test. The
result of reseach is profitability has a negative influence on environmental disclosure.
As for the size company, leverage, and environmental performance have no influence on
environmental disclosure.

Keywords: Company Size, Profitability, Leverage, Environmental Performance,


Environmental Disclosure.

ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui, menganallisis dan
mendeskripsikan pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan kinerja
lingkungan terhadap environmental disclosure. Data pada penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan purposive sampling untuk menentukan sampel. Penelitian ini
menggunakan data sekunder yang diambil dari annual report yang di publikasi oleh
perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel. Sedangkan dalam proses analisis data
dalam penelitian ini digunakan analisis data dengan software SPSS 26 yang terdiri dari
uji asumsi klasik (uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji
multikolinearitas). Analisis regresi berganda, uji hipotesis (uji t statistik dan uji F
statistik) serta uji koefisien determinasi. Hasil penelitian ini diperoleh yaitu variabel
profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap environmental disclosure. Sedangkan
untuk variabel ukuran perusahaan, leverage dan kinerja lingkungan tidak memiliki
pengaruh terhadap environmental disclosure.

Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kinerja Lingkungan,


Environmental Disclosure.

787
2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 4(2):787-800

PENDAHULUAN impor dan permintaan konsumen


Di tengah dunia bisnis yang terhadap produk ramah lingkungan yang
semakin berkembang, setiap perusahaan makin meningkat. Untuk itu, agar
berusaha untuk selalu mengikuti industri tetap dapat bersaing di pasar
permintaan atau keinginan pasar. global maka harus dilakukan upaya
Perusahaan dapat memberikan menuju industri ramah lingkungan atau
kesempatan kerja bagi masyarakat, yang dikenal dengan industri hijau
menyediakan barang dan jasa yang harus segera dimulai.
dibutuhkan oleh masyarakat, membayar Penerapan industri hijau dapat
pajak, memberikan sumbangan, dan lain dijadikan sebagai salah satu strategi
sebagainya. Hal tersebut membuat bisnis perusahaan untuk mendapatkan
perusahaan mendapatkan keleluasaan perhatian dari para stakeholder.
untuk bergerak bebas dalam Penerapan bisnis hijau dapat dilakukan
menjalankan kegiatan usahanya. Akan melalui program Corporate Social
tetapi, pada era globalisasi seperti saat Responsibility (CSR). Pemerintah
sekarang ini persaingan dalam dunia melalui kementrian lingkungan hidup
usaha semakin ketat. Perusahaan tidak mulai tahun 2011 mendorong
hanya memikirkan bagaimana mereka perusahaan untuk melakukan program
mendapatkan keuntungan semaksimal CSR bidang lingkungan. Hal itu
mungkin, tetapi mereka juga harus dilakukan pemerintah dalam upaya
mempertimbangkan respon dari menciptakan harmonisasi antara
masyarakat dan lingkungan sekitar agar perusahaan dengan bidang lingkungan
keberlangsungan usahanya tetap hidup.
terjamin. Perusahaan pada umumnya
Isu ketidak-pantasan perusahaan menyampaikan kepedulian dan
terhadap lingkungan saat ini menjadi tanggung jawabnya terhadap
topik yang sangat menarik, banyak dari lingkungan hidup melalui
para stakeholder terutama investor yang environmental disclosure. Kementrian
ingin memutuskan untuk berinvestasi. lingkungan hidup dalam websitenya
Secara umum isu-isu tentang ketidak- menjabarkan mengenai environmental
pantasan perusahaan merupakan kabar disclosure atau environmental reporting
buruk yang merusak reputasi sebagai sebuah istilah yang digunakan
perusahaan, menurunkan penjualan oleh suatu institusi atau organisasi
maupun harga saham. Perhatian pelaku untuk mengungkapkan data yang
bisnis terhadap pelaporan ekonomi, berhubungan dengan lingkungan,
sosial dan lingkungan semakin disahkan (diaudit) atau tidak, mengenai
meningkat seiring dengan banyaknya risiko lingkungan, dampak lingkungan,
kasus lingkungan yang terjadi di kebijakan, strategi, target biaya,
Indonesia. Mau tidak mau, tuntutan pertanggungjawaban atau
mengenai pemeliharaan lingkungan environmental performance kepada
harus diperhatikan oleh perusahaan jika pihak-pihak yang memiliki kepentingan
ingin kegiatan usahanya tetap berlanjut. terhadap informasi dengan tujuan
Pada saat ini, sektor industri meningkatkan nilai hubungan dengan
menghadapi beberapa permasalahan di institusi atau organisasi yang memberi
perdagangan global seperti standar eco laporan.
produk, penerapan standar lingkungan, Pengungkapan informasi
kondisi permesinan yang sudah tua, lingkungan yang dilakukan oleh
ketergantungan terhadap bahan baku perusahaan sangat berperan dalam

788
2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 4(2):787-800

mendukung program-program kinerja lingkungan (Dewi & Geriantara,


pemerintah dalam pengelolaan 2017). Penelitian-penelitian yang
lingkungan seperti PROPER, penegakan menguji faktor-faktor pengungkapan
hukum, AMDAL, dan sistem lingkungan perusahaan sudah banyak
manajemen lingkungan. Sehingga dilakukan, namun masih banyak
melalui pengungkapan lingkungan terdapat perbedaan hasil pengujian.
tersebut, pemerintah dapat menilai Melihat banyak sekali perbedaan hasil
ketaatan perusahaan terkait peraturan pengujian di atas, penulis tertarik untuk
lingkungan hidup. Salah satu program melakukan penelitian kembali mengenai
unggulan pemerintah dalam menilai environmental disclosure dengan
kinerja lingkungan perusahaan adalah variabel independennya yaitu ukuran
PROPER. PROPER atau Program perusahaan, profitabilitas, leverage, dan
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan kinerja lingkungan.
adalah program penilaian terhadap Variabel independen yang
upaya pertanggung jawaban usaha atau pertama dalam penelitian ini adalah
kegiatan dalam mengendalikan ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan
pencemaran atau kerusakan lingkungan merupakan ukuran besar kecilnya
hidup serta pengelolaan limbah, bahan sebuah perusahaan yang ditunjukan atau
berbahaya dan beracun. Tujuan dari dinilai oleh total aset, total penjualan,
PROPER itu sendiri adalah untuk jumlah laba, beban pajak, dan lain-lain
menilai kinerja lingkungan perusahaan (Brigham & Houston, 2010). Variabel
serta bentuk penataan lingkungan hidup ini digunakan dengan alasan bahwa
perusahaan di Indonesia. semakin besar perusahaan maka akan
Standar akuntansi keuangan di lebih terlihat oleh pembuat kebijakan,
Indonesia belum mewajibkan media, organisasi non pemerintah, dan
perusahaan untuk mengungkapkan masyarakat sehingga tekanan yang
informasi tentang lingkungan hidup, didapat akan lebih besar daripada
sehingga masih banyak perusahaan perusahaan kecil. Pengungkapan
yang belum memberikan pengungkapan lingkungan dapat dijadikan perusahaan
informasi mengenai tanggung jawab sebagai jawaban atas tekanan yang
lingkungan. Burgwal & Vieira (2014) diberikan sehingga perusahaan masih
menyatakan bahwa pengungkapan mendapatkan legitimasi dari pihak-
lingkungan (environmental disclosure) pihak tersebut.
merupakan bagian dari laporan Variabel independen yang kedua
keuangan. Penelitian tersebut juga dalam penelitian ini adalah
menjelaskan bahwa ada banyak studi profitabilitas. Profitabilitas adalah
yang menguji lebih lanjut mengenai tingkat keuntungan bersih yang mampu
informasi sosial yang diasilkan oleh diraih oleh perusahaan pada saat
perusahaan dan menemukan bahwa menjalankan operasinya. Semakin besar
informasi lingkungan merupakan salah keuntungan yang diperoleh, semakin
satu bagian dari informasi tersebut. besar kemampuan perusahaan untuk
Faktor-faktor yang membayar dividennya (Nurhayati,
mempengaruhi perusahaan dalam 2013). Profitabilitas merupakan ukuran
environmental disclosure berdasarkan kinerja keuangan yang dapat dijadikan
penelitian-penelitian terdahulu pertimbangan dalam melakukan
diantaranya adalah ukuran perusahaan, pengungkapan lingkungan. Semakin
profitabilitas, leverage, umur tinggi profitabilitas perusahaan maka
perusahaan (Paramitha, 2014), dan sumber daya yang dimiliki semakin

789
2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 4(2):787-800

besar sehingga semakin mudah untuk dengan para stakeholder dan calon
perusahaan dalam melakukan investor baru.
pengungkapan lingkungan dan semakin
mudah dalam mendapatkan legitimasi METODE PENELITIAN
dari masyarakat. Penelitian ini menggunakan
Variabel independen yang ketiga metode deskriptif verifikatif dengan
dalam penelitian ini adalah leverage. pendekatan kuantitatif dengan tujuan
Rasio utang (leverage) merupakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
ukuran seberapa besar perusahaan dari variabel-variabel inependen yaitu
dibiayai oleh unsur utang dan seberapa ukuran perusahaan, profitabilitas,
besar kemampuan perusahaan dari hasil leverage, dan kinerja lingkungan
operasi perusahaan untuk melunasi terhadap variabel dependennya yaitu
beban pembayaran bunga dan atau environmental disclosure. Jenis data
pokok pinjaman tersebut (Sitanggang, yang digunakan yaitu data sekunder
2014). Leverage merupakan ukuran yang diperoleh dari data laporan
kinerja keuangan yang dapat dijadikan keuangan perusahaan-perusahaan
pertimbangan dalam melakukan manufaktur sektor aneka industri yang
pengungkapan lingkungan. Semakin terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tinggi leverage perusahaan maka selama tahun 2014 hingga tahun 2018.
tanggung jawab terhadap stakeholder Populasi yang digunakan dalam
yaitu kreditur semakin besar. adalah semua perusahaan manufakur
Perusahaan dengan tingkat leverage sektor aneka industri yang terdaftar di
tinggi lebih memilih melunasi Bursa Efek Indonesia selama tahun
kewajiban terhadap kreditur 2014-2018 sebanyak 51 perusahaan.
dibandingkan dengan melakukan Teknik pengambilan sampel yang
pengungkapan lingkungan karena digunakan oleh peneliti yaitu teknik
melakukan pengungkapan sukarela purposive sampling. Purposive
hanya akan menambah beban bagi sampling adalah teknik penentuan
perusahaan. sampel dengan pertimbangan atau
Variabel independen yang kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria
keempat dalam penelitian ini adalah yang digunakan sebagai sampel adalah
kinerja lingkungan yang diukur sebagai berikut:
menggunakan peringkat PROPER. 1. Perusahaan manufaktur sektor aneka
Menurut Suratno, et al (2006) kinerja industri yang terdaftar di BEI selama
lingkungan adalah kinerja perusahaan periode 2014-2018.
dalam menciptakan lingkungan yang 2. Perusahaan manufaktur sektor aneka
baik. Semakin tinggi peringkat industri yang tidak mengikuti
PROPER yang didapat maka kepedulian program PROPER selama periode
perusahaan terhadap lingkungan juga 2014-2018.
pengungkapan lingkungan nya semakin 3. Perusahaan manufaktur sektor aneka
tinggi. Hal ini dilakukan perusahaan industri yang tidak menerbitkan
untuk tetap menjaga kepercayaan yang laporan tahunan selama periode
diberikan oleh masyarakat agar tindakan 2014-2018.
perusahaan tetap dilegitimasi, 4. Perusahaan manufaktur sektor aneka
pengungkapan lingkungan juga industri yang tidak termasuk kedalam
merupakan kabar baik untuk perusahaan jenis usaha besar selama periode
dalam membangun hubungan harmonis 2014-2018.

790
2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 4(2):787-800

Tabel 1. Sampling Data

Jumlah
No Kriteria Sampel
Perusahaan
1. Perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di BEI selama 51
periode 2014-2018.
2. Perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang tidak mengikuti program (37)
PROPER selama periode 2014-2018.
3. Perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang tidak menerbitkan laporan (1)
tahunan selama periode 2014-2018.
4. Perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang tidak termasuk kedalam jenis (6)
usaha besar selama periode 2014-2018.
Total perusahaan yang memenuhi kriteria 7
Sumber: data diolah penulis (2020)

Metode Analisis Data sesungguhnya tidak akan mengikuti


Analisis Deskriptif garis diagonalnya.
Statistik deskriptif adalah Analisis statistik yang
statistik yang digunakan untuk digunakan adalah uji statistik
menganalisis data dengan cara Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai
mendeskripsikan atau menggambarkan signifikan lebih besar dari α = 0,05
data yang telah terkumpul sebagaimana maka data normal. Apabila nilai
adanya tanpa bermaksud membuat signifikan lebih kecil dari α = 0,05
kesimpulan yang berlaku untuk umum maka data tidak normal.
atau generalisasi
Uji Autokorelasi
Uji Asumsi Klasik Uji autokotelasi bertujuan untuk
Pengujian asumsi klasik mengetahui apakah dalam sebuah model
dilakukan untuk memastikan bahwa regresi linier ada korelasi atau antara
data berdistribusi normal dan tidak kesalahan pengganggu pada periode t
terjadi autokorelasi, heteroskedastisitas dengan kesalah pengganggu pada
dan multikolinearitas. Uji asumsi klasik periode t-1 sebelumnya. Untuk
terdiri dari: mendeteksi gejala autokorelasi dapat
menggunakan Uji Durbin-Watson (D-
Uji Normalitas W). Pengambilan keputusan ada atau
Uji normalitas bertujuan untuk tidaknya autokorelasi dapat dilihat bila
mengetahui distribusi data dalam nilai D-W dibawah -2 berarti terjadi
variabel yang akan digunakan dalam autokorelasi positif. Bila nilai D-W
penelitian. Terdapat dua cara yang terletak di antara -2 dan 2 berarti tidak
digunakan untuk mendeteksi apakah ada autokorelasi. Bila nilai D-W di atas
residual berdistribusi normal atau tidak 2 berarti terjadi autokorelasi negatif.
yaitu dengan cara analisis grafik dan
analisis statistik. Uji Heteroskedastisitas
Analisis grafik yang digunakan Uji heteroskedastisitas bertujuan
peneliti adalah grafik P-P Plot. Apabila untuk menguji terjadinya perbedaan
data residual normal, maka garis yang variance residual suatu periode
menggambarkan data sesungguhnya pengamatan ke periode pengamatan
akan mengikuti garis diagonalnya. Jika yang lainnya. Pengujian
data residual tidak normal, maka garis Heteroskedastisitas pada penelitian ini
yang menggambarkan data dilakukan dengan melihat grafik

791
2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 4(2):787-800

scatterplot antara nilai prediksi variabel H0 diterima dan Ha ditolak. Jika thitung<-
terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan ttabel atau thitung>ttabel maka H0 ditolak
residualnya SRESID. Sumbu Y adalah dan Ha diterima.
Y yang telah diprediksi, dan sumbu X Uji F atau biasa disebut uji
adalah residual (Y prediksi – Y simultan merupakan uji yang digunakan
sesungguhnya) yang telah di untuk menguji signifikansi pengaruh
studentized. Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Leverage, dan Kinerja Lingkungan
Uji Multikolinearitas terhadap Environmental Disclosure
Uji multikolinearitas digunakan secara bersama-sama (simultan) dengan
untuk memastikan apakah di dalam α = 0,05 dan juga penerimaan dan
sebuah model regresi ada interkorelasi penolakan hipotesa. Untuk mengambil
atau kolinearitas antar variabel bebas. keputusan atas suatu hipotesis pada uji
Jika nilai tolerance di atas 0,1 dan nilai F dapat diukur dengan kriteria jika
VIF di bawah 10 maka tidak terdapat Fhitung lebih besar (>) dari Ftabel maka H0
multikolinearitas. Jika nilai tolerance di ditolak dan Ha diterima. Jika Fhitung
bawah 0,1 dan nilai VIF di atas 10 lebih kecil (<) dari Ftabel maka H0
maka terdapat multikolinearitas. diterima dan Ha ditolak.

Analisis Regresi Berganda Analisis Koefisien Determinasi


Analisis regresi berganda Koefisien determinasi (R2)
digunakan untuk memprediksi nilai dari digunakan untuk mengukur seberapa
variabel dependen apabila variabel jauh kemampuan variabel-variabel
independen mengalami kenaikan atau independen dalam menjelaskan variabel
penurunan, serta data yang digunakan dependen. Nilai R2 yang kecil berarti
pada analisis regresi linier berganda kemampuan variabel-variabel
adalah data yang berskala interval atau independen dalam menjelaskan variabel
rasio. dependen amat terbatas. Jika koefisien
determinasi sama dengan nol (0), maka
Analisis Verifikatif variabel independen tidak berpengaruh
Analisis verifikatif merupakan terhadap variabel dependen. Jika
analisis untuk membuktikan dan besarnya koefisien determinasi besarnya
mencari kebenaran dari hipotesis yang mendekati nilai satu (1), maka variabel
diajukan. Dalam penelitian ini analisis independen berpengaruh sempurna
verifikatif bertujuan untuk mengetahui terhadap variabel dependen.
hasil penelitian yang berkaitan dengan
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, HASIL DAN PEMBAHASAN
Leverage, dan Kinerja Lingkungan Analisis Deskriptif
terhadap Environmental Disclosure. Dengan hasil output dari hasil
analisis statistik deskriptif yang diolah
Pengujian Hipotesis dengan bantuan software SPSS 26 dapat
Uji t atau biasa disebut uji dilihat besarnya nilai mean, minimum,
parsial merupakan uji yang bertujuan maximum, dan standar deviasi pada
untuk melihat pengaruh variabel setiap variabel penelitian.
independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan tabel 4.1 di bawah
Uji ini dapat dilakukan dengan ini diketahui bahwa nilai N yaitu 35,
membandingkan nilai thitung dengan ttabel artinya data yang digunakan dalam
dan –ttabel. Jika –ttabel<thitung<ttabel maka penelitian adalah sebanyak 35 data.

792
2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 4(2):787-800

Terdapat 7 perusahaan yang digunakan tahun yaitu tahun 2014-2018 sehingga


dalam penelitian dengan jangka waktu 5 total yang diperoleh adalah 35 data.

Tabel 2. Hasil Uji Analisis Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Ukuran Perusahaan 35 27,18 30,63 28,9809 1,17007
Profitabilitas 35 1,30 50,00 7,6177 9,34908
Leverage 35 11,60 67,00 39,0377 17,91362
Kinerja Lingkungan 35 2,00 3,00 2,7429 ,44344
Environmental Disclosure 35 1,66 8,81 3,9771 2,28227
Valid N (listwise) 35
Sumber: Output SPSS Versi 26, 2020.
Hasil uji normalitas dengan
Uji Asumsi Klasik menggunakan Kolmogorov-Smirnov
Uji Normalitas sebagai berikut:
Pengujian yang dilakukan pada
penelitian ini menggunakan konsep P-P Tabel 2. Uji Normalitas dengan Kolmogorov-
Plot dan Uji Kolmogorov-Smirnov. Smirnov
Berikut ini hasil uji normalitas dengan
menggunakan kedua konsep tersebut: Unstandardized
Residual
N 35
Normal Mean ,0000000
a,b
Parameters Std. 2,04991061
Deviation
Most Extreme Absolute ,180
Differences Positive ,180
Negative -,111
Test Statistic ,180
Asymp. Sig. (2-tailed) ,061c
Sumber: Output SPSS Versi 26, 2020.

Berdasarkan tabel di atas


Gambar 1. Uji Normalitas P-P Plot diperoleh nilai Asymp. Sig. sebesar
Sumber: Output SPSS Versi 26, 2020. 0,061 dengan taraf sig. a = 0,05.
Berdasarkan hasil yang diperoleh nilai
Berdasarkan gambar di atas, Asymp. Sig. lebih besar daripada taraf
terlihat bahwa sebaran residual data sig. (0,061 > 0,05) sehingga dapat
mengikuti garis diagonal (garis disimpulkan H0 diterima yang berarti
normalitas), sehingga dapat disimpulkan bahwa residual data berdistribusi
bahwa sebaran residual data normal.
berdistribusi normal.

793
2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 4(2):787-800

Uji Autokorelasi dengan menggunakan konsep Durbin-


Model regresi yang baik Watson yang diolah menggunakan
seharusnya tidak terjadi autokorelasi. software SPSS versi 26:
Berikut adalah hasil Uji Autokorelasi

Tabel 3. Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson


Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson
1 ,440a ,193 ,086 2,18230 ,826
a. Predictors: (Constant), Kinerja Lingkungan, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan
b. Dependent Variable: discloser
Sumber: Output SPSS Versi 26, 2020.
berganda di dalam penelitian ini bebas
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dari gejala heteroskedastisitas.
dilihat bahwa nilai Durbin-Watson
sebesar 0,826 dengan demikian nilai Uji Multikolinearitas
Durbin-Watson berada diantara -2 dan 2 Berikut merupakan hasil
(-2 < 0,826 < 2) sehingga dapat pengujian dari Uji Multikolinearitas:
disimpulkan bahwa tidak terjadi
autokorelasi pada model regresi. Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Uji Heteroskedastisitas Collinearity
Berikut hasil pengujian Statistics
Model
heteroskedastisitas dengan Tolerance VIF
menggunakan pola scatterplot: 1 Ukuran ,711 1,407
Perusahaan
Profitabilitas ,846 1,183
Leverage ,697 1,434
Kinerja ,883 1,133
Lingkungan
a. Dependent Variable: Environmental
Disclosure
Sumber: Output SPSS Versi 26, 2020.

Berdasarkan tabel 4 di atas


Gambar 2. Uji Heteroskedastisitas dengan diperoleh nilai VIF untuk ukuran
Scatterplot perusahaan yaitu sebesar 1,407,
Sumber: Output SPSS Versi 26, 2020.
Profitabilitas sebesar 1,183, Leverage
sebesar 1,434, dan untuk Kinerja
Berdasarkan gambar 2 di atas
Lingkungan sebesar 1,133. Artinya,
diperoleh gambar scatterplot yang
nilai VIF dari keempat variabel bebas
terdapat titik-titik yang memiliki pola
tersebut berada diantara nilai 1 sampai
tidak jelas. Serta titik- titik data
dengan 10. Untuk nilai Tolerance
menyebar di atas dan di bawah atau di
(TOL) dari ketiga variabel bebas
sekitar angka 0. Maka dapat
tersebut memiliki nilai TOL lebih dari
disimpulkan bahwa analisis regresi
0,1. Diantaranya pada ukuran
perusahaan nilai TOL sebesar 0,711,

794
2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 4(2):787-800

pada profitabilitas nilai TOL sebesar Analisis regresi berganda


0,846, pada leverage nilai TOL sebesar digunakan untuk mengukur besarnya
0,697, dan pada kinerja lingkungan nilai pengaruh variabel independen
TOL sebesar 0,883. Dengan demikian, terhadap variabel dependen. Berikut
dapat disimpulkan bahwa data di atas hasil pengolahan analisis regresi
terbebas dari gejala multikolinearitas. berganda:

Analisis Regresi Berganda

Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Parsial


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 10,993 10,180 1,080 ,289
Ukuran Perusahaan -,360 ,379 -,185 -,949 ,350
Profitabilitas -,102 ,044 -,416 -2,332 ,027
Leverage ,037 ,025 ,293 1,490 ,147
Kinerja Lingkungan ,997 ,898 ,194 1,110 ,276
a. Dependent Variable: Environmental Disclosure
Sumber: Output SPSS Versi 26, 2020.
lingkungan menunjukan arah regresi
Dari tabel 5 di atas diketahui positif yang berarti bahwa setiap ada
bahwa nilai konstanta sebesar 10,993. kenaikan variabel-variabel tersebut
Hal ini menunjukan bahwa jika maka akan terjadi peningkatan terhadap
variabel-variabel independen variabel dependen (environmental
diasumsikan dalam keadaan tetap maka disclosure) sebesar satuan koefisien
variabel dependen (environmental regresi masing-masing variabel
disclosure) sebesar 10,993 satuan. independen tersebut (searah).
Kemudian arah pengaruh untuk
variabel Ukuran Perusahaan dan Analisis Verifikatif
Profitabilitas menunjukan arah regresi Uji t
negatif yang berarti bahwa setiap ada Uji secara parsial untuk menguji
kenaikan variabel-variabel independen pengaruh dari masing-masing variabel
tersebut maka akan terjadi penurunan independen (ukuran perusahaan,
terhadap variabel dependen profitabilitas, leverage, dan kinerja
(environmental disclosure) sebesar lingkungan) terhadap variabel dependen
satuan koefisien regresi masing-masing (environmental disclosure). Berikut
variabel independen tersebut ini data-data pengujian hipotesis untuk
(berbanding terbalik). Sedangkan untuk uji t yang telah diolah menggunakan
variabel leverage dan kinerja software SPSS 26:

795
2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 4(2):787-800

Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Berganda


Coefficientsa
Unstandardize Standardize
d d
Coefficients Coefficient
Model s t Sig.
B Std. Error Bet
a
1 (Constant) 10,993 10,180 1,080 ,289
Ukuran -,360 ,379 -,185 -,949 ,350
Perusahaan
Profitabilitas -,102 ,044 -,416 -2,332 ,027
leverage ,037 ,025 ,293 1,490 ,147
Kinerja ,997 ,898 ,194 1,110 ,276
Lingkungan
a. Dependent Variable: Environmental Disclosure
Sumber: Output SPSS Versi 26, 2020.
Pengaruh profitabilitas terhadap
Interpretasi environmental disclosure.
Pengaruh Ukuran Perusahaan Dapat dilihat dari tabel 6 di atas
terhadap Environmental Disclosure. nilai thitung sebesar -2,332 dengan ttabel
Dapat dilihat dari tabel 6 di atas (t(α/2;n-k-1) = t(0,025;30)) sebesar
nilai thitung sebesar -0,949 dengan 2,042 dan – ttabel sebesar -2,042. Dengan
ttabel (t(α/2;n-k-1) = t(0,025;30)) demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
sebesar 2,042 dan – ttabel sebesar - thitung berada di bawah nilai –ttabel (-
2,042. Dengan demikian dapat 2,332 < -2,042). Maka, hasilnya H0
disimpulkan bahwa nilai thitung berada ditolak dan Ha diterima.
di antara nilai –ttabel dan ttabel (-2,042 Melihat dari perhitungan yang
< - 0,949 < 2,042). Maka, hasilnya H0 telah dilakukan, maka hipotesis dari
diterima dan Ha ditolak. kesimpulan di atas adalah terdapat
Melihat dari perhitungan yang pengaruh yang signifikan secara parsial
telah dilakukan, maka hipotesis dari antara Profitabilitas (X2) terhadap
kesimpulan di atas adalah tidak terdapat Environmental Disclosure (Y). Selain
pengaruh yang signifikan secara parsial itu dari hasil tersebut yang menunjukan
antara Ukuran Perusahaan (X1) terhadap thitung memiliki nilai negatif, dapat
Environmental Disclosure (Y). Selain dijelaskan ketika Profitabilitas memiliki
itu dengan hasil tersebut, dapat kenaikan maka Environmental
dijelaskan apabila terjadi kenaikan atau Disclosure akan mengalami penurunan.
penurunan pada Ukuran Perusahaan Begitupun sebaliknya, ketika
maka hal tersebut tidak di ikuti oleh Profitabilitas mengalami penurunan,
perubahan Environmental Disclosure. maka Environmental Disclosure akan
Hasil ini sejalan dengan hasil mengalami kenaikan.
penelitian yang dilakukan oleh Hasil pengujian ini sesuai
Fatayaningrum (2011) yang dengan penelitian yang dilakukan oleh
menyatakan bahwa ukuran perusahaan Dewi (2017) yang menemukan adanya
bukan merupakan variabel yang pengaruh negatif antara Profitabilitas
berpengaruh terhadap Environmental terhadap Environmental Disclosure. Hal
Disclosure. ini sejalan dengan teori legitimasi
dimana teori ini mendukung tingkat

796
2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 4(2):787-800

Profitabilitas berpengaruh negatif lingkungan yang tinggi begitupun


terhadap pengungkapan lingkungan sebaliknya.
(Environmental Disclosure).
Beranggapan bahwa dengan tingginya Pengaruh Kinerja Lingkungan
tingkat profitabilitas terhadap terhadap Environmental Disclosure.
perusahaan tertentu maka, perusahaan Dapat dilihat dari tabel 6 di atas
tidak perlu lagi untuk melakukan nilai thitung sebesar 1,110 dengan ttabel
pengungkapan informasi dikarenakan (t(α/2;n-k-1) = t(0,025;30)) sebesar
para pemegang saham tentu akan 2,042 dan – ttabel sebesar -2,042.
melegitimasi perusahaan dan Dengan demikian dapat disimpulkan
beranggapan perusahaan baik untuk bahwa nilai thitung berada di antara
dijadikan investasi. nilai –ttabel dan ttabel (-2,042 < 1,110 <
2,042). Maka, hasilnya H0 diterima dan
Pengaruh Leverage terhadap Ha ditolak.
Environmental Disclosure. Melihat dari perhitungan yang
Dapat dilihat dari tabel 6 di atas telah dilakukan, maka hipotesis dari
nilai thitung sebesar 1,490 dengan ttabel kesimpulan diatas adalah Tidak terdapat
(t(α/2;n-k-1) = t(0,025;30)) sebesar pengaruh yang signifikan secara parsial
2,042 dan – ttabel sebesar -2,042. antara Kinerja Lingkungan (X3)
Dengan demikian dapat disimpulkan terhadap Environmental Disclosure (Y).
bahwa nilai thitung berada di antara Selain itu dengan hasil tersebut, dapat
nilai –ttabel dan ttabel (-2,042 < 1,490 < dijelaskan apabila terjadi kenaikan atau
2,042). Maka, hasilnya H0 diterima dan penurunan pada Kinerja Lingkungan
Ha ditolak. maka hal tersebut tidak di ikuti oleh
Melihat dari perhitungan yang perubahan Environmental Disclosure.
telah dilakukan, maka hipotesis dari Penelitian ini tidak sejalan
kesimpulan diatas adalah tidak terdapat dengan penelitian yang dilakukan oleh
pengaruh yang signifikan secara parsial Dewi (2017), Nugraha (2015), dan
antara Leverage (X3) terhadap Aulia (2015) yang menemukan bahwa
Environmental Disclosure (Y). Selain Kinerja Lingkungan berpengaruh positif
itu dengan hasil tersebut, dapat terhadap Environmental Disclosure.
dijelaskan apabila terjadi kenaikan atau Semakin besar Kinerja Lingkungan
penurunan pada Leverage maka hal maka akan semakin tinggi pula
tersebut tidak di ikuti oleh perubahan pengungkapan lingkungan
(Environmental Disclosure). Hasil
Environmental Disclosure. penelitian ini didukung oleh penelitian
Hasil pengujian in sejalan terdahulu yang dilakukan oleh Oktalia
dengan dengan penelitian yang (2014) yang menemukan bahwa Kinerja
dilakukan oleh Nugraha (2015) yang Lingkungan tidak berpengaruh terhadap
menemukan bahwa Leverage tidak Corporate Social Responsibility
memiliki pengaruh yang signifikan Disclosure.
terhadap Environmental Disclosure. Hal
ini sejalan dengan teori legitimasi yang Uji F
beranggapan ketika perusahaan Uji F merupakan pengujian
mempunyai tingkat Leverage yang hipotesis untuk mengetahui pengaruh
rendah, belum tentu perusahaan tersebut Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
akan melakukan pengungkapan Leverage, dan Kinerja Lingkungan
terhadap Environmental Disclosure

797
2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 4(2):787-800

secara bersama-sama (simultan) dengan hasil dari uji F (simultan) variabel


α = 0,05 serta penerimaan dan independen terhadap variabel dependen:
penolakan hipotesisnya. Berikut adalah

Tabel 7. Uji F menggunakan ANOVA


ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression 34,226 4 8,556 1,797 ,156
b
Residual 142,873 30 4,762
Total 177,098 34
a. Dependent Variable: Environmental Disclosure
b. Predictors: (Constant), Kinerja Lingkungan, Leverage, Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan
Sumber: Output SPSS Versi 26, 2020.
Melihat dari hasil perhitungan
Berdasarkan tabel 7 di atas yang telah dilakukan maka hipotesis
diperoleh nilai signifikansi sebesar dari kesimpulan di atas adalah tidak
0,156 dengan nilai α sebesar 0,05. terdapat pengaruh yang signifikan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai secara simultan antara Ukuran
signifikansi lebih besar daripada nilai α Perusahaan (X1), Profitabilitas (X2),
(0,156 > 0,05), dengan demikian maka Leverage (X3), dan Kinerja Lingkungan
H0 diterima dan Ha ditolak. (X4) secara bersama-sama (simultan)
Dilihat dari hasil uji F pada tabel 4.7 berpengaruh signifikan terhadap
diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,797 Environmental Disclosure (Y).
dengan Ftabel (F(k;n-k) = F(4;31))
sebesar 2,679. Dapat disimpulkan Analisis Koefisien Determinasi
bahwa nilai Fhitung lebih kecil daripada Berikut hasil Uji Koefisien
nilai Ftabel (1,797 < 2,679), dengan Determinasi dengan menggunakan
demikian maka H0 diterima dan Ha software SPSS 26:
ditolak.
Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Mode R R Square Square Estimate Durbin-
l Watson
1 ,440 ,193 ,086 2,18230 ,826
a
a. Predictors: (Constant), Kinerja Lingkungan, Leverage, Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan
b. Dependent Variable: Environmental Disclosure
Sumber: Output SPSS Versi 26, 2020.
dipengaruhi oleh variabel
Berdasarkan tabel 8 di atas independennya yaitu Ukuran
diperoleh nilai R2 (R Square) sebesar Perusahaan, Profitabilitas, Leverage,
0,193 yang berarti 19,3% variabel dan Kinerja Lingkungan. Sedangkan
dependen (Environmental Disclosure) 80,7% (100% - 19,3%) sisanya

798
2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 4(2):787-800

dijelaskan oleh faktor lain di luar rendah untuk meningkatkan minat


penelitian. stakeholder terhadap perusahaan.
3. Perusahaan diharapkan mampu
PENUTUP menyajikan environmental disclosure
Kesimpulan sebaik mungkin disaat perusahaan
Berdasarkan hasil uji t (parsial), memiliki tingkat leverage yang
dapat disimpulkan bahwa ukuran rendah untuk meningkatkan minat
perusahaan secara statistik tidak stakeholder terhadap perusahaan.
berpengaruh signifikan terhadap 4. Perusahaan yang telah mengikuti
environmental disclosure, profitabilitas program lingkungan yang diadakan
secara statistik berpengaruh signifikan pemerintah seperti PROPER
terhadap environmental disclosure, diharapkan menyajikan
leverage dan kinerja lingkungansecara environmental disclosure yang
statistik tidak berpengaruh signifikan lengkap juga dalam annual report
terhadap environmental disclosure. agar para stakeholder dapat
Berdasarkan hasil uji F (simultan), membaca environmental disclosure
diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perusahaan secara lengkap bukan
pengaruh signifikan antara ukuran hanya dari hasil peringkat PROPER.
perusahaan, profitabilitas, leverage, dan 5. Untuk peneliti selanjutnya, dapat
kinerja lingkungan terhadap dilakukan penelitian dengan
environmental disclosure secara menambah variabel independen
bersama-sama (simultan). lainnya dan juga penelitian ini bisa
dilakukan dengan menambah periode
Saran penelitian sehingga jumlah sampel
Berdasarkan hasil penelitian dan yang diteliti akan bertambah, guna
pembahasan sebelumnya, ada beberapa memperoleh hasil penelitian yang
saran yang diberikan oleh peneliti lebih signifikan serta menggunakan
sebagai berikut: metode dan alat uji yang lebih
1. Perusahaan diharapkan lebih lengkap dan akurat sehingga
meningkatkan pengungkapan diperoleh kesimpulan yang lebih
environmental disclosure di dalam valid.
annual report. Karena pengungkapan
lingkungan (environmental DAFTAR PUSTAKA
disclosure) yang lengkap merupakan Aulia, Z. F. (2015). Pengaruh
salah satu aset perusahaan yang akan Karakteristik Perusahaan,
membawa dampak baik pula bagi Kinerja Lingkungan dan Liputan
citra perusahaan terhadap lingkungan Media terhadap Environmental
sekitar. Disclosure. Skripsi. Jurusan
2. Perusahaan diharapkan dapat Akuntansi, Fakultas Ekonomi
mempertimbangkan ketika Universitas Negeri Semarang.
perusahaan mempunyai tingkat Brigham, F. E., & Joul H. (2010).
keuntungan yang tinggi, seharusnya Dasar-Dasar Manajemen
perusahaan tetap melaporkan Keuangan: Assetial of Financial
environmental disclosure Management. Jakarta: Salemba
sebagaimana perusahaan Empat.
melaporkannya ketika perusahaan Burgwal, V. D. & Vierra, R., J., O.
memiliki tingkat keuntungan yang (2014). Environmental
Disclosure Determinants in

799
2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 4(2):787-800

Dutch Listed Companies. R. Sitanggang, J.,P. (2014). Manajemen


Cont. Fin, 15 (64): 60-78. Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Dewi, A. I., & Geriantara Wi., Y. Mitra Wacana Media.
(2017). Pengaruh Ukuran Suratno, I., B. (2006). Pengaruh
Perusahaan, Profitabilitas, Tipe Environmental Performance
Industri, dan Kinerja terhadap Environmental
Lingkungan terhadap Disclosure dan Economic
Environmental Disclosure. E- Performance (Studi Empiris
Journal Akuntansi Universitas pada Perusahaan Manufaktur
Udayana. yang terdaftar di Bursa Efek
Fatayaningrum, D. (2011). Analisis Jakarta Periode 2001-2004).
Pengaruh Manajemen Laba dan Simposium Nasional Akuntansi
Mekanisme Corporate 9, Padang.
Governance terhadap Corporate
Environmental Disclosure: studi
empiris pada perusahaan yang
terdaftar di BEI tahun 2008-
2009. Skirpsi. Semarang:
Fakultas Ekonomi UNDIP.
Nugraha, D., E., B., & Agung J. (2015).
Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, dan
Kinerja Lingkungan terhadap
Environmental Disclosure (Studi
Empiris pada Perusahaan yang
Terdaftar di BEI dan Menjadi
Peserta PROPER Tahun 2011-
2013). Diponegoro Journal Of
Accounting. 4(4): 1-15.
Nurhayati, M. (2013). Profitabilitas,
Likuiditas, dan Ukuran
Perusahaan Pengaruhnya
terhadap Kebijakan Dividen dan
Nilai Perusahaan Sektor Non
Jasa. Jurnal Keuangan dan
Bisnis. 5(2).
Oktalia, D. (2014). Pengaruh Kinerja
Lingkungan dan Profitabilitas
terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure dalam
Laporan Tahunan Perusahaan.
SKripsi. Universitas Negeri
Padang.
Paramitha, B., W & Abdul R. (2014).
Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap
Environmental Disclosure. E-
Journal S1 UNDIP. 3(3).

800
NAMA:
NOVASI
NDYROSSI
ANA(
200906500003)
PONI
LIADI
MILI
MBONG(
200906502009)
ARFANAFFANDY(
1796142021)

RI
VIEW JURNAL

Judul PENGARUHUKURANPERUSAHAAN,
PROFITABI
LITAS,
LEVERAGE,
DANKINERJA
LI
NGKUNGANTERHADAPENVI RONMENTAL
DISCLOSURE

Judul e-
ISSN:
2597-
5234

Vol
ume Vol
ume4Nomor2,
Juni
2021

Tahun j
uni
2021

Penul
i
s AgusMaul
ana

Ev
aTher
esnaRuchj
ana

Di
anHaki
pNur
diansy
ah

Tuj
uanpenel
i
ti Lat
arbelakangpeneli
ti
aninidimaksudkan
unt
ukmenget ahui,menganal
lisi
sdan
mendeskri
psikanpengaruhukur an
per
usahaan,profi
tabi
li
tas,
leverage,dan
ki
nerj
ali
ngkungant er
hadapenv ironmental
di
scl
osure.

Subj
ekpenel
i
ti Populasi y
angdi gunakandalam adal
ah
semuaper usahaanmanuf akursekt
oraneka
i
ndustr i
yangt erdaf
tardiBursaEfek
Indonesiaselamat ahun2014-2018sebanyak
51per usahaan.

Met
odepenel
i
ti Penel
iti
aninimenggunakanmetode
deskr
ipti
fveri
fi
kati
fdenganpendekat
an
kuant
itat
ifdengantuj
uanuntukmengetahui
bagai manapengar uhdar ivar
iabel-
var i
abel
i
nependeny ai t
uukur anperusahaan,
profit
abili
tas,lev erage,dankinerjalingkungan
terhadapv ariabel dependenny ay ai
tu
env i
ronment al disclosure.Jenisdatay ang
digunakany ai t
udat asekundery ang
diperolehdar idat alaporankeuangan
perusahaan- per usahaanmanuf aktursekt or
anekai ndustriy angt erdaft
ardi BursaEf ek
Indonesiasel amat ahun2014hi nggat ahun
2018

Hasi
lpenel
i
ti

Hasi
lUj
iAsumsi
Klasi
k

Uj
iAut
okor
elasi

Ber
dasarkantabeldiatasdapatdil
ihatbahwanilai
Dur
bin-
Watsonsebesar0,826dengan
demiki
annilai
Durbin-
Wat sonberadadiantar
a-2dan2(-2<0,
826<2)sehi nggadapat
di
simpulkanbahwat i
dakt er
jadi
autokorel
asipadamodelr
egr
esi

Uj
ihet
erokedasi
tas
Berdasar
kangambar2di atasdiperol
ehgambarscatt
erpl
otyangt
erdapatt
it
ik-
ti
ti
kyang
memi l
iki
pol
atidakj
elas.Sert
at i
ti
k-ti
ti
kdat
ameny ebardiat
asdandibawahataudiseki
tar
angka0.Makadapatdisimpulkanbahwaanali
si
sregresi

Uj
imul
ti
kol
i
near
it
as

Berdasar
kant abel4di atasdi perolehni
laiVIFunt ukukur anper usahaany ai
tusebesar1, 407,
Profi
tabi
l
itassebesar1, 183, Leveragesebesar1, 434,danunt ukKinerj
aLingkungansebesar
1,
133.Arti
ny a,nil
aiVIFdar ikeempatv ari
abel bebast ersebutber adadiantar
anilai1sampai
dengan10.Unt ukni l
aiTol erance( TOL)dariketigav ari
abel bebast er
sebutmemi l
i
ki ni
laiTOL
l
ebihdari0,1.Diantarany apadaukur anperusahaanni l
aiTOLsebesar0, 711,padapr ofi
tabil
it
as
ni
laiTOLsebesar0, 846, padal everagenil
aiTOLsebesar0, 697,danpadaki nerj
alingkungan
ni
laiTOLsebesar0, 883.Dengandemi ki
an,dapatdi simpul kanbahwadat adiatast er
bebasdar i
gejal
amul ti
koli
nearit
as

Kekuat
anpenel
i
ti unt
ukpembahasanv
ari
abl
e-v
ari
abel
sangatj
elasdandapatdi
menger
ti

Kel
emahanpenel
i
ti Penel
iti
aninimasihmenggunakan
metoderegresil
i
nearjadipengumpulan
dataakansediki
tter
lambatbedadengan
penel
it
ianmenggunakankuesi onerdan
wawancara.

Kesi
mpul
an 1.Ukuranperusahaansecarast
ati
sti
kti
dak
berpengar
uhsignifi
kanter
hadap
envir
onmentaldiscl
osur
e.

2.Pr
of i
tabi
l
itassecar
ast at
ist
ikber
pengaruh
si
gni
fikanterhadapenvir
onmentaldiscl
osur
e,
l
ever
agedanki ner
jal
ingkungan

3.
Secar
ast
atist
ikt
idakberpengaruh
si
gni
fi
kant
erhadapenvi
ronment aldi
scl
osur
e.

4.Diperol
ehhasilbahwatidakt erdapat
pengaruhsigni
fi
kanant ar
aukur an
perusahaan,pr
ofit
abil
it
as,leverage,dan
ki
nerjali
ngkunganterhadapenv ir
onment al
di
sclosuresecarabersama- sama( simul
tan)
.

Anda mungkin juga menyukai