Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM PENILAIAN KERJA PERINGKAT PERUSAHAAN (PROPER)

PT ADIS DIMENSION FOOTWEAR

DI SUSUN OLEH :

GINA MASLAHAT

NURUL HIDAYAH

RATU MELISA A

SAYYID MUHAMMAD

TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BANTEN JAYA

2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup, yang disingkat PROPER merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mendorong penaatan perusahaan
dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi. Adapun dasar
hukum pelaksanaan PROPER dituangkan dalam Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No : 127 Tahun 2002 tentang Program Penilaian Peringkat
Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER). Prinsip dasar dari
pelaksanaan PROPER adalah mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan
lingkungan melalui instrument ipsentif reputasi/citra bagi perusahaan yang
mempunyai kinerja pengelolaan lingkungan yang baik dan instrumen disinsentif
reputasi/citra bagi perusahaan yang mempunyai kinerja pengelolaan lingkungan yang
buruk. sistem peringkat kinerja PROPER mencakupi pemeringkatan perusahaan
dalam 5 (lima) peringkat warna yang mencerminkan kinerja pengelolaan lingkungan
secara keseluruhan, yaitu emas, hijau, biru, merah dan hitam. Perusahaan berperingkat
merah dan hitam merupakan perusahaan yang belum taat, perusahaan berperingkat
biru adalah perusahaan yang taat, sedangkan perusahaan hijau dan emas adalah
perusahaan yang pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan. Dengan
demikian untuk perusahaan berperingkat emas, hijau, dan biru mendapatkan insentif
reputasi, sedangkan perusahaan yang berperingkat merah dan hitam mendapatkan
disinsentif reputasi. Pelaksanaan PROPER merupakan salah satu bentuk perwujudan
transparansi dan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan di Indonesia,
dengan kata lain PROPER juga merupakan perwujudan dari demokratisasi dalam
pengendalian dampak lingkungan.

PROPER memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk berperan secara


aktif dalam pengendalian dampak lingkungan. Sebagaimana layaknya proses
demokratisasi, peranan masyarakat dan individu secara aktif dituntut baik sebagai
individu maupun secara berkelompok. Agar informasi yang dikeluarkan oleh
PROPER legitimate dimata masyarakat maka pelaksanaan PROPER menerapkan
prinsip-prinsip Good Environmental Governance (GEG) antara lain transparansi,
fairness, partisipasi multi stakeholder dan akuntabel.

2. Rumusan Masalah
1) Aspek
2) Stakeholder
3) Indikator

3. Tujuan
1) Mendorong terwujudnya pembangunan berkelanjutan
2) Meningkatkan komitmen para stakeholder dalam upaya pelestarian lingkungan
3) Meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan
4) Meningkatkan kesadara para pelaku usaha untuk menaati peraturan
perundang-undangan dibidang lingkungan
5) Meningkatkan penatan dalam pengendalian dampak lingkungan
BAB 2

TINAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Proper
PROPER merupakan Public Disclosure Program for Environmental Compliance.
PROPER bukan pengganti instrumen penaatan konvensional yang ada, seperti
penegakan hukum lingkungan perdata maupun pidana. Program ini merupakan
komplementer dan bersinergi dengan instrumen penaatan lainnya. Dengan demikian
upaya peningkatan kualitas lingkungan dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dan
efektif.

PROPER merupakan salah satu bentuk kebijakan pemerintah, untuk meningkatkan


kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan sesuai dengan yang telah ditetapkan
dalam peraturan perundangan-undangan. Selanjutnya PROPER juga merupakan
perwujudan transparansi dan demokratisasi dalam pengelolaan lingkungan di
Indonesia. Penerapan instrumen ini merupakan upaya Kementerian Negara
Lingkungan Hidup untuk menerapkan sebagian dari prinsip-prinsip good governance
(transparansi, berkeadilan, akuntabel, dan pelibatan masyarakat) dalam pengelolaan
lingkungan.

2. Kriteria Proper
KRITERIA penilaian PROPER terdiri dari dua kategori, yaitu kriteria penilaian
ketaatan dan kriteria penilaian lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan
(beyond compliance) Kriteria penilaian ketaatan menjawab pertanyaan sederhana
saja. Apakah perusahaan sudah taat terhadap peraturan pengelolaan lingkungan hidup.
Peraturan lingkungan hidup yang digunakan sebagai dasar penilaian saat ini adalah
peraturan yang berkaitan dengan :

Perusahaan dianggap memenuhi kriteria ini jika seluruh aktivitasnya sudah dinaungi
dalam dokumen pengelolaan lingkungan baikberupa dokumen Analisis Mengenai
DampakLingkungan (AMDAL) Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Kualitas
Lingkungan (UKL/UPL) atau dokumen pengelolaan lain yang relevan. Selanjutnya
dilakukan penilaianterhadap ketaatan perusahaan dalam melakukanpelaporan terhadap
pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan dalam AMDAL dan UKL/UPL.

Kriteria beyond compliance lebih bersifat dinamis karena disesuaikan dengan


perkembangan teknologi, penerapan praktik-praktik pengelolaan lingkungan terbaik
dan isu-isu lingkungan yang bersifat global. Penyusunan kriteria yang terkait dengan
pelaksanaan PROPER dilakukan oleh tim teknis dengan mempertimbangkan masukan
dari berbagai pihak, antara lain: pemerintah kabupaten/kotamadya, asosiasi industri,
perusahaan, LSM, universitas, instansi terkait, dan Dewan Pertimbangan PROPER.
Aspek-aspek yang dinilai dalam kriteria beyond compliance adalah :
 Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan, termasuk di dalamnya bagaimana
perusahaan memiliki sistem yang dapat mempengaruhi supplier dan
konsumennya untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan dengan baik.
 Upaya Efisiensi Energi dengan mencakup empat ruang lingkup efisiensi
energi, yaitu peningkatan efisiensi energi dari proses produksi dan utilitas
pendukung, penggantian mesin atau proses yang lebih ramah lingkungan,
efisiensi dari bangunan dan sistem transportasi.
 Upaya penurunan emisi, baik berupa emisi kriteria polutan maupun emisi dari
gas rumah kaca dan bahan perusak ozon. Termasuk dalam lingkup penilaian
ini adalah persentase pemakaian energi terbarukan dalam proses produksi dan
jasa, pemakaian bahan bakar yang ramah lingkungan.
 Implementasi Reduce, Reuse dan Recycle limbah B3. Penekanan kriteria ini
adalah semakin banyak upaya untuk mengurangi terjadinya sampah, maka
semakin tinggi nilainya. Selain itu, semakin besar jumlah limbah yang
dimanfaatkan kembali, maka semakin besarpula nilai yang diperoleh
perusahaan.
 Implementasi Reduce, Reuse dan Recycle limbah padat non B3 kriteria sama
dengan 3R untuk limbah B3.
 Konservasi Air dan Penurunan Beban Pencemaran Air Limbah. Semakin kecil
intensitas pemakaian air per produk, maka akan semakin besar nilai yang
diperoleh. Demikian juga semakin besar upaya untuk menurunkan beban
pencemaran di dalam air limbah yang dibuang ke lingkungan maka akan
semakin besar nilai yang diperoleh.
 Perlindungan Keanekaragaman Hayati. Pada dasarnya, bukan jumlah pohon
yang dinilai, tetapi lebih diutamakan pada upaya pemeliharaan dan perawatan
keanekaragaman hayati. Salah satu bukti bahwa perusahaan peduli dengan
keanekaragaman hayati adalah perusahaan memiliki sistem informasi yang
dapat mengumpulkan dan mengevaluasi status dan kecenderungan
sumberdaya keanekaragaman hayati dan sumberdaya biologis yang dikelola
dan memiliki datatentang status dan kecenderungan sumberdaya
keanekaragaman hayati dan sumber daya biologis yang dikelola.
 Program Pengembangan Masyarakat. Untuk memperoleh nilai yang baik
dalam aspek ini perusahaan harus memiliki program stratetegis untuk
pengembangan masyarakat yang didesain untuk menjawab kebutuhan
masyarakat. Program ini didasarkan atas pemetaan sosial untuk
menggambarkan jaringan sosial yang memberikan penjelasan tentang garis-
garis hubungan antar kelompok/individu. Pemetaan Sosial memberikan
informasi mengenai siapa, kepentingannya, jaringannya dengan siapa, dan
posisi sosial dan analisis jaringan sosial dan derajat kepentingan masing-
masing pemangku kepentingan. Identifikasi masalah sosial, identifikasi
potensi (modal sosial) perumusan kebutuhan masyarakat yang akan ditangani
dalam program community development dan identifikasi kelompok rentan
yang akan menjadi sasaran program pengembangan masyarakat. Rencana
strategis pengembangan masyarakat harus bersifat jangka panjang dan dirinci
dengan program tahunan, menjawab kebutuhan kelompok rentan dan terdapat
indikator untuk mengukur kinerja capaian program yang terukur dan tentu saja
proses perencanaan melibatkan anggota masyarakat.

3. Lingkup Perusahaan Proper


Pelaksanaan Proper dilakukan terhadap usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau
UKL-UPL, yang:

 hasil produknya untuk tujuan ekspor;


 terdapat dalam pasar bursa;
 menjadi perhatian masyarakat, baik dalam lingkup regional maupun nasional;
dan/atau
 skala kegiatan signifikan untuk menimbulkan dampak terhadap lingkungan
hidup.
4. Manfaat Proper
 Mendorong terwujudnya pembangunan berkelanjutan
 Meningkatkan komitmen para stakeholder dalam upaya pelestarian lingkungan
 Meningkatkan kesadaran para pelaku usaha/kegiatan
 untuk menaati peraturan perundangan lingkungan hidup
 Meningkatkan penaatan dalam pengendalian dampak lingkungan melalui
peran aktif masyarakat
 Mengurangi dampak negatif kegiatan perusahaan terhadap lingkungan

5. Peringkat Proper
 PROPER Emas :

Perusahaan telah secara konsisten menunjukan keunggulan lingkungan dalam


proses produksi dan jasa, serta melaksanakan bisnis yang beretika dan
bertanggung jawab terhadap masyarakat.

 PROPER Hijau :

Perusahaan telah melakukan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam


peraturan (beyond compliance) melakukan pelaksanaan sistem pengelolaan
lingkungan dan mereka telah memanfaatkan sumber daya secara efisien serta
melaksanakan tanggung jawab sosial dengan baik.

 PROPER Biru :

Perusahaan telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan, yang di syaratkan


sesuai dengan ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 PROPER Merah :

Perusahaan telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan tetapi belum sesuai


dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam perundang-undangan.

 PROPER Hitam :

Perusahaan telah dengan sengaja melakukan perbuatan atau melakukan kelalaian


sehingga mengakibatkan terjadinya pencemaran atau kerusakan lingkungan, serta
melakukan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak melaksanakan
sanksi administrasi.

6. Manfaat Proper
Dengan adanya Program Penilaian Peringkat Kerja Perusahaan (PROPER).
Perusahaan mendapatkan manfaat :

 mendorong perusahaan untuk menaati peraturan perundangan lingkungan


hidup melalui instrumen insentif dan disinsentif reputasi.
 mendorong perusahaan yang sudah baik kinerja lingkungannya untuk
menerapkan produksi bersih.

BAB 3
PEMBAHASAN
1. Profil Perusahaan
PT Adis Dimension Footwear, bagian dari Shoetown Group Indonesia, merupakan
perusahaan manufaktur sepatu di Indonesia, saat ini memproduksi sepatu dengan
merk dagang Nike, didirikan pada Mei 1989 di Balaraja, tepatnya di Jalan Raya
Serang Km 24, Balaraja-Tangerang, sekitar 38 km dari Jakarta. PT Adis Dimension
Footwear memulai produksi pertamanya pada Maret 1990 dengan hasil produksi
diekspor ke berbagai penjuru dunia seperti Belgia, Jepang, China, Amerika dan
Argentina. Dengan lebih dari 8000 karyawan, PT Adis Dimension Footwear saat ini
mampu memproduksi 225 ribu pasang sepatu per minggu yang tediri dari tiga
kategori utama yakni Young Athlete (YA), Nike Sport Wear (NSW) dan Tennis.

Kami bekerja secara profesional dengan berpedoman pada standar kerja dunia antara
lain ISO: 14001 dan OHSAS: 18001, untuk mempertahankan kinerja yang baik di
bidang lingkungan, keselamatan dan kesehatan Kerja, dan ISO: 9001 untuk menjamin
mutu dan kualitas dari sepatu yang kami produksi. Karena komitmen dan kerja keras
kami untuk menjadi yang terbaik di bidang industri sepatu, kami mendapatkan
sejumlah penghargaan dari pemerintah sebagai perusahaan dengan Nol Kecelakaan
Kerja (2013) dan Tingkat Hijau untuk Program Penilaian Kerja Peringkat Perusahaan
(PROPER) dari Menteri Negara Lingkungan Hidup (2011-2012).

Sebagai wujud kepedulian kami untuk meningkatkan kualitas dan mengembangkan


kompetensi para pekerja, kami secara rutin mengadakan dan memberikan serangkaian
program pelatihan seperti Management Trainee, Young Talent Acceleration, Shoe
Master Academy, INCC (NOS Academy) dan berbagai pelatihan internal maupun
eksternal lain, yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan hard skill
maupun soft skill para pekerja. Setelah lebih dari 27 tahun malang melintang di dunia
industri sepatu, PT Adis Dimension Footwear mendapatkan penghargaan sebagai
salah satu pabrik sepatu terbaik di Indonesia.

2. Visi dan Misi


Misi
Menjadi perusahaan yang bereputasi tinggi dan berkelanjutan melalui investasi pada
manusia serta pabrik yang canggih.

Visi
 Senantiasa bekerja untuk menciptakan produk unggulan.
 Mengembangkan cara baru dalam bekerja, penuh integritas, lebih efisien,
menguntungkan.
 Melakukan investasi pada manusia demi masa depan lebih baik.
 Tanggung jawab sosial melalui perusahaan ramah lingkungan.
3. Fasilitas
 Olahraga
 Kesehatan
 Transportasi
 Kantin
 Adis Mart
4. Prestasi
PT Adis Dimension Footwear selalu mengedepankan aturan serta regulasi dalam
setiap proses dari hulu hingga hilirnya. Meski demikian, inovasi dan upaya perbaikan
terus-menerus tetap kami kedepankan guna mencapai hasil yang melebihi ekspektasi
(Beyond Compliance). Berbagai prestasi dan penghargaan, baik skala regional,
nasional maupun global, yang telah kami raih merupakan bentuk apresiasi atas
komitmen kami dalam suatu upaya untuk meciptakan suatu industri manufakturing
yang unggul. Berikut beberapa penghargaan yang telah kami raih:

Tahun Penghargaan

2005 Sertifikasi ISO 14001:2004/SNI 19-14001:2005

2007 Sertifikasi OHSAS 18001:2007

2008 Koperasi Terbaik Tingkat Nasional

2009 Geocycle Award

2010 Geocycle Award

2010 Penghargaan Puncak Peringatan Hari Ibu oleh Presiden

2010 Peringkat I Perusahaan Pembina Terbaik Tenaga Kerja Perempuan Tingkat Provinsi Banten

2010 Perusahaan Pembina Terbaik Tenaga Kerja Perempuan Tingkat Provinsi dari Kementrian

2011 Manggala Karya Bakti Husada Arutala Tingkat Provinsi Banten

2011 Program P2-HIV & AIDS di Tempat Kerja dengan Kategori GOLD

2011 Peringkat HIJAU PROPER

2012 P2K3 Tingkat Kabupaten

2012 Nol Kecelakaan Kerja

2013 P2K3 Tingkat Kabupaten

2013 Koperasi terbaik Se-Propinsi Banten & 5 Besar Koperasi Terbaik Se-Nasional

2014 P2K3 Tingkat Provinsi Banten

2014 Partisipasi CSR oleh FMBB

2015 Juara I Lomba KB Tingkat Nasional Regional Jawa Bali

2015 Juara I Lomba KB Tingkat Provinsi

2015 Zero Accident SMK3 dan HIV/AIDS

2016 Program P2 HIV & AIDS di Tempat Kerja dengan Kategori GOLD

Anda mungkin juga menyukai