Anda di halaman 1dari 4

AKUNTANSI

1. Jelaskan bagaimana komitmen/program kebijakan yang dibuat manajemen perusahaan


dalam memberikan perlindungan lingkungan sehingga mampu meningkatkan nilai
perusahaannya dan mampu memberikan efek pada nilai pemegang saham?
Jawaban:
Ketika perusahaan beroperasi, maka proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut berpotensi untuk menimbulkan dampak terhadap lingkungan, baik dampak
positif maupun dampak negatif. Semua jenis dampak ini akan memberikan resiko yang
mempengaruhi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Misalnya pencemaran air yang
ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan, akan memberikan resiko pertanggungjawaban
dalam bentuk tuntutan pidana dan tuntutan perdata, apakah tuntutan tersebut dari
pemerintah, masyarakat, atau lembaga swadaya masyarakat (LSM). Ketika perusahaan
berupaya untuk menerapkan ISO 14001, maka perusahaan tersebut telah memiliki
komitmen untuk memperbaiki secara menerus kinerja lingkungannya. Namun, satu hal
perlu dingat bahwa ISO 14001 merupakan standar yang memadukan dan
menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan lingkungan hidup. Sehingga, upaya
perbaikan kinerja yang dilakukan oleh perusahaan akan disesuaikan dengan sumberdaya
perusahaan, apakah itu sumberdaya manusia, teknis, atau finansial.

ISO 14001 merupakan standar lingkungan yang bersifat sukarela (voluntary). Standar ini
dapat dipergunakan oleh oleh organisasi/perusahaan yang ingin:

 menerapkan, mempertahankan, dan menyempurnakan sistem manajemen


lingkungannya
 membuktikan kepada pihak lain atas kesesuaian sistem manajemen lingkungannya
dengan standar
 memperoleh sertifikat

Beberapa manfaat penerapan ISO adalah:

 menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan


 meningkatkan kinerja lingkungan
 memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
 menurunkan resiko pertanggungjawaban lingkungan
 sebagai alat promosi untuk menaikkan citra perusahaan
 meningkatkan nilai perusahaan
 meningkatkan nilai pemegang saham
2. Menurut kelompok kalian apakah perusahaan harus memperhatikan kinerja lingkungan
Jawaban:
Perusahaan harus memperhatikan keadaaan sosial disekitarnya sehingga selain
mendapatan keuntungan yang maksimal perusahaan juga memiliki pencitraan yang baik
dari masyarakat karena tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan lingkungan yang
baik pula. Kurangnya perhatian terhadap lingkungan dapat menyebabkan masalah yang
cukup serius, padahal perusahaan sebelum mendirikan usahanya yang bertempat di
sekitar penduduk sudah melakukan kesepakatan dengan masyarakat untuk melaksanakan
kegiatannya berdasarkan norma dan aturan yang berlaku. Jika kesepakatan itu dilanggar
oleh perusahaan maka akan hilang kepercayaan masyarakat kepada perusahaan.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu
pada yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah
terjadinya pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum. Contoh
kasus pencemaran di indonesia yang dilakukan 12 perusahaan pabrik kertas PT Tjiwi
Kimia yaitu kasus pembuangan dan menimbun sampah di area sekitar yang berdekatan
dengan lingkungan tinggal warga. Bukan hanya sampah tetapi juga membuang limbah
cair ke sungai brantas yang dapat mengganggu aktivitas warga sekitar
(inilahmojokerto.com, 2019). Selain itu PT Combiphar di tutup paksa oleh satuan tugas
Citarum karena terbukti membuang limbah ke anak sungai Citarum, pembuangan limbah
pabrik besar farmasi ini membuang air boiler langsung ke sungai tanpa melalui
prngolahan instalasi pembuangan air limbah terlebih dahulu yang mengakibatkan
kerusakan ekosistem lingkungan. Kinerja lingkungan adalah mekanisme bagi perusahaan
untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan ke dalam
operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab
organisasi di bidang hukum, kinerja lingkungan merupakan pekerjaan yang dilakukan
oleh perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik dan hijau.
3. Apakah kinerja lingkungan dapat berpengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan?
Jawaban:
Sari dan Mimba (2015:630) menyatakan bahwa dalam melakukan kegiatannya
perusahaan tidak bisa lepas berada di lingkungan masyarakat. Terutama bagi perusahaan
yang aktivitasnya mengeksplorasi sumber daya alam, seperti perusahaan pertambangan.
Banyak literatur mengungkapkan bahwa hubungan kinerja lingkungan terhadap kinerja
keuangan perusahaan dalam berbagai perspektif yang berbeda. Namun, hasil penelitian
belum menunjukkan adanya hubungan yang konsisten antara ketiga variabel penelitian
tersebut. Penelitian Rakhiemah dan Agustia (2009) dan Pujiasih (2013), mengungkapkan
bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Namun
Nurhudha dan Suwarti (2015) membuktikan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh
positif signifikan terhadap kinerja keuangan, beberapa penelitian menunjukkan
ketidakkonsistenan hubungan kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan.
4. Bagaimana cara mengurangi risiko lingkungan dalam aspek pembiayaan?
Jawaban:
Untuk mengelola bisnis dengan baik, perlu menerapkan apa yang disebut dengan
manajemen risiko. Manajemen risiko ini merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk
melindungi perusahaan atau organisasi dari kemungkinan bahaya yang dapat terjadi di
kemudian hari. Dalam hal ini meliputi perlindungan terhadap karyawan, lingkungan,
social, properti, reputasi, dan berbagai hal penting yang dimiliki perusahaan.
Cara manajemen risiko ini dapat dilakukan dengan beberapa tahap. Mulai dari
identifikasi, assessment, respon, hingga evaluasi. Beberapa tahapan ini harus dilakukan
secara berurutan untuk mempermudah antisipasi dan penanganan masalah.
 Identifikasi Risiko
Cara manajemen risiko yang dilakukan pertama adalah identifikasi risiko. Tahap
ini dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan risiko yang akan terjadi atau
dialami oleh perusahaan, organisasi, atau lembaga. Identifikasi kemungkinan
risiko ini bisa meliputi berbagai aspek. Mulai dari aspek sosial, hukum, ekonomi,
produk/jasa, pasar, hingga teknologi. Risiko dari berbagai aspek ini diidentifikasi
dan dicatat berdasarkan kelompok atau kategori masing-masing. Dengan begitu,
akan terlihat dengan jelas dan sistematis kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi dan dialami di kemudian hari. Identifikasi risiko ini menjadi salah satu
upaya pencegahan untuk meminimalisir risiko yang akan dihadapi.
 Assesmen Risiko
Cara manajemen risiko berikutnya yaitu tahap asesmen risiko. Dalam tahap ini,
perusahaan atau organisasi akan memberikan penilaian terhadap kemungkinan
kerugian yang akan didapatkan. Bukan hanya pemimpin perusahaan atau
organisasi, asesmen risiko ini juga harus dilakukan oleh individu di masing-
masing bidangnya untuk turut menganalisis.
 Respon risiko
Cara manajemen risiko selanjutnya yaitu respon risiko. Respon risiko dilakukan
untuk memilih berbagai langkah atau cara yang dapat dilakukan dalam menangani
masalah yang terjadi.
 Implementasi
Cara manajemen risiko yang dapat dilakukan berikutnya yaitu tahap
implementasi. Tahap ini tidak lain adalah melaksanakan seluruh metode yang
telah direncanakan. Dengan melakukan setiap metode yang telah disusun dapat
mengurangi dan menanggulangi pengaruh dari setiap risiko yang ada.
 Evaluasi dan Review
Cara manajemen risiko yang terakhir adalah melakukan evaluasi dan review.
Perencanaan yang telah disusun, bisa jadi dalam pelaksanaannya tidak berjalan
sesuai target. Hal ini tentu saja mendapatkan pengaruh dari faktor lingkungan
yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Tidak jarang, kondisi ini akan
menyebabkan perubahan rencana manajemen risiko yang telah dibuat
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai