Anda di halaman 1dari 13

CSR(Corporate Social Responsibility) berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan“, di

mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus
mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan
atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini
maupun untuk jangka panjang.

1. Benturan dengan Kepentingan Masyarakat

Proses produksi suatu suatu bisnis seringkali menyebabkan benturan kepentingan


(masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar,
menengah, maupun kecil). Benturan ini kerap kali terjadi karena perusahaan menimbulkan
polusi( udara, air, limbah, suara bahkan mental kejiwaan ), hal-hal bersifat normatif
dilanggar, ketertiban yang kurang dan berbagai hal lainnya. Klasifikasi aspek pendorong
tanggung jawab social dalam menunaikan tanggung jawab social, perusahaan dituntut untuk
menghindari etika bisnis.

Berikut adalah contoh dari tindakan tidak etis atau tidak legal dalam sebuah manajemen
perusahaan :

 Penggunaan obat-obatan terlarang


 Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi
 Konflik Kepentingan
 Pengawasan Kualitas atau Quality Control
 Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
 Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
 Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan
 Pemecatan tenaga kerja
 Polusi Lingkungan
 Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis
 Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
 Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan pemegang
kebijakan.

dan lain sebagainya

Untuk menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika
bisnis.

Berikut adalah hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :

a. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi kendala
berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan
biaya tambahan untung-rugi usaha.

b. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanism pebisnis yang melibatkan
rasa,karsa,karya yang ikut mendorong diciptakanya etika bisnis yang baik dan jujur.
Penerapan prinsip manejemen terbuka hubungan industrial pancasila, pengendalian mutu
terpadu dengan gugus kendali mutunya merupakan contoh penerapan manejemen yang
berorientasi hubungan kemanusian.
2. Dorongan Tanggung Jawab Sosial

Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah
bisnis :

a. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan.

Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan


tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan. Hubungan yang
kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar.

Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang
antara pelaku bisnis dan dari pihak luar. Manfaat tersebut adalah, sebagai berikut :

 Peningkatan modal kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan


produktivitas kerja.
 Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta
kondisi manajemen parsitipatif.
 Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil
hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
 Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri
karyawan.
 Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi
perkembangan selanjutnya dari perusahaan.

b. Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan.

Ekologi, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya
banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya, maraknya penebangan hutan sebagai
bahan dasar industri, perburuan kulit ular, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan
peledak.

c. Penghematan energi.

Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari SDA yang tidak dapat dipengaruhi
seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa SDA tersebut tidak
dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti
sumber daya tersebut, yang diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin air
serta laut.

d. Partisipasi pembangunan bangsa.

Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Dengan


adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah untuk menangani masalah
pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.

e. Gerakan konsumerisme.

Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil meberlakukan Undang-
undang Perlindungan Konsumen.
Berikut adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :

 Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan
konsumen atas praktek bisnisnya.
 Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak
menyesatkan masyarakat.
 Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan produsen.
 Pelayanan purna jual yang lebih baik.
 Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan
konsumen daripada promosi semata.

3. Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu
perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham,
masyarakat.

Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis
dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-
kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen
dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

a. Hubungan Antara Bisnis Langganan Dengan Konsumen

Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Berikut
beberapa contohnya :

 Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan konsumen untuk membandingkan harga


terhadap produk.
 Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya sehingga
diperlukan penjelasan tentang isi serta kandungan yang terdapat didalam produk
tersebut.
 Promosi, terutama iklan merupakan gangguan etis yang paling utama.
 Pemberian servis dan garansi sebagai bagian dari layanan purna jual.

b. Hubungan Dengan Karyawan

Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi,


transfer, demosi, maupun pemberhentian (determination). Dimana semua bentuk hubungan
tersebut harus dijalankan secara objektif dan jujur.

c. Hubungan Antar Bisnis


Merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing,
penyalur, grosir, maupun distributornya.

d. Hubungan Dengan Investornya

Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk
hubungan ini. Sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru.

e. Hubungan Dengan Lembaga-Lembaga Keuangan

Hubungan dengan lembaga keuangan terutama Jawatan Pajak pada umumnya merupakan
hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan Laporan
Keuangan.Pelaksanaan tanggung jawab sosial merupakan penerapan dan pelaksanaan
kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan etika bisnis
adalah maksud dari konsep Stakeholder yang berlawanan dengan konsep Stockholder.

4. Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial suatu Bisnis

Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab
sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial
suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat.

Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia
adalah :

 Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)


Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah
banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku.
Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak
karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi
menjaga lingkungan.
 Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang
berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun
pakaian khusus lainnya.
 Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik
masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan
dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang
berfungsi sebagai plasma.
 Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah
sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah
kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi dalam
pelaksanaannya.

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan

https://caturdj.wordpress.com/softskill-bab-13-tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis/

https://ginayuputri.wordpress.com/2014/12/13/bab-13-tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis/

DAFTAR ISIKata pengantar                      ……………………………………………. (i)Daftar


isi                                 …………………………………………….(ii)Bab 1 :
Pendahuluan-         1. 1. Latar Belakang-         1. 2. Perumusan Masalah-         1. 3. Tujuan
pembahasanBab 2 : PembahasanBab 3 : Penutup (Kesimpulan)

Bab 1Pendahuluan1.1.        Latar belakangDalam menjalankan sebuah perusahaan / industri


kita pasti akan terus mendapati hal hal yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial yang
harus dilaksanakan oleh sebuah  perusahaan / industri agar dapat terus berjalan secara
berkelangsungan dan selaras dengan tanggung jawab sosial yang kemungkinan harus
dipenuhi ditengah keberlangsungan perusahaan / industri tersebut, terkadang sebuah
perusahaan/indutri  yang baru berdiri mengharuskan mereka mengubah – ubah beberapa
hal dalam perusahaan / indutri mereka yang berhubungan dengan tanggung jawab sosial,
kemungkinan dikarenakan faktor – faktor yang tidak terpikir sebelumnya oleh para pemimpin
dalam perusahaan / industri tersebut.

1.2.        Rumusan MasalahDalam pembuatan makalah ini didasarkan pada apa


masalahnya, mengapa masalah ini, dan bagaimana menangani masalah ini?, pertanyaan
yang cukup logis untuk mengetahui jalan cerita sebuah permasalah yang pastinya akan
dibahas sampai tuntas pada makalah ini. Adapun masalah yang menjadi topik pada
makalah saya ini adalah hal yang berkaitan dengan topik tugas saya yaitu “Etika dan
tanggung jawab sosial”berdasarkan pertanyaan  diatas dapat kita ringkas / padatkan /
fokuskan maslah yang akan kita bahas dalam makalah ini, dan rumusan masalah – masalah
tersebut antara lain sebagai berikut :1.     Bagaimana tanggung jawab perusahaan terhadap
pelanggannya ?2.     Bagaimana tanggung jawab perusahaan terhadap
karyawannya3.     Bagaimana tanggung jawab perusahaan terhadap para pemegang
sahamnya ?4.     Bagaimana tanggung jawab perusahaan terhadap Kreditornya ?
5.     Bagaimana tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungannya ?6.     Bagaimana
tanggung jawab perusahaan terhadap komunitasnya ?

1.3 Tujuan pembahasanAdapun tujuan penulisan dari bahasan mengenai “Etika dan
tanggung jawab sosial “ pada makalah ini tidak lain adalah untuk membuat penunjang bagi
semua orang dalam pengaplikasiannya dalam dunia bisnis utamanya pada permasalah etika
dan pemenuhan tanggung jawab sosial kepada orang – orang dan aspek – aspek yang
memiliki hubungan dalam hal ini dan tidak lain 
adalah :-         Pelanggan-         Karyawan-         Pemegang
saham-         Kreditor-         Lingkungan perusahaan-         Komunitas

Bab 2 :                       PembahasanETIKA DAN TANGGUNG JAWAB


SOSIAL         Karyawan suatu perusahaan sebaiknya mempraktikkan etika bisnis, yang
melibatkan sekelompok prinsip berikut ini ketika menjalnkan bisnis. Setiap perusahaan
memiliki tanggung jawab sosial, yang merupakan kesadaran perusahaan mengenai
bagaimana keputusan bisnisnya dapat memengaruhi masyarakat. Istilah tanggung jawab
sosial kadang kala digunakan untuk menjelaskan tanggung jawab perusahaan terhadap
komunitas dan lingkungannya. Tetapi, istilah tersebut juga dapat digunakan secara lebih
luas untuk memasukkan tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan,
pemegang saham, dan kreditornya. Meskipun keputusan bisnis yang dibuat oleh
perusahaan dimaksudkan untuk meningkatkan nilainya, tetapi keputusan tersebut tidak

boleh melanggar etika dan tanggung jawab sosialnya.  

 
                                                                                                                                                   
1)Tanggung jawab terhadap pelanggan           Tanggung jawab Sosial
Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat
CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan
hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen,karyawan, pemegang
saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat
dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama perusahaan,
dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden,
melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari
keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.
Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap
tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak
negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya.Tanggung jawab terhadap pelanggan jauh melampaui provisi dari produk
atau jasa. Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial (social responsibility) ketika
menghasilkan prosuk dan menjual produknya.Bagaimana perusahaan memastikan
tanggung jawabnya terhadap pelanggan1.      Menetapkan kode tanggung jawab.
Perusahaan dapat menetapkan kode tanggung jawab bisnis (business responsibility) yang
menetapkan pedoman mengenai kualitas produk, serta pedoman mengenai bagaimana
karyawan, pelanggan, dan pemilik sebaiknya diperlakukan.2.     Memantau keluhan,
perusahan sebaiknya memastikan bahwa pelanggan memiliki nomor telepon yang dapat
mereka hubungi jika mereka memiliki keluhan mengenai kualitas produk atau mengenai
bagaimana perlakuan yang mereka terima dari karyawan perusahaan. Perusahaan dapat
mencoba untuk menentukan sumber keluhan dan memastikan bahwa masalah tersebut
tidak terulang.3.     Memperoleh dan menggunakan umpan balik pelanggan. Perusahaan
dapat meminta pelanggan untuk memberikan umpan balik atas produk atau jasa yang baru
saja mereka beli, bahkan jika pelanggan tersebut tidak menelepon untuk mengajukkan
keluhan. Proses ini dapat mendeteksi beberapa masalah lain dengan kualitas produk atau
dengan cara pelanggan diperlakukan.      
http://kamarulintangsakti.blogspot.co.id/2014/11/etika-dan-tanggung-jawab-sosial.html

KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan YME, karena kesehatan dan ilmu
pengetahuan yang Ia berikan sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
            Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Pengantar Bisnis yang telah mengarahkan kami dalam pembuatan makalah ini. Adapun
makalah kami ini mengenai “ “
            Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karenanya kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan makalah ini sangat kami
butuhkan.

                                                                                    Palu,  01 Oktober  2014


                                                                                    Penyusun

DAFTAR ISI
                                                                                                                       Halaman
HALAMAN JUDUL   .................................................................................            1
KATA PENGANTAR    ..............................................................................           2
DAFTAR ISI   ..............................................................................................           3           
BAB I PENDAHULUAN
1.1     Latar belakang   .........................................................................           4
1.2     Rumusan masalah   ....................................................................           4
BAB II            PEMBAHASAN ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
2.1   Pengertian Etika Bisnis   ..........................................................           5
2.2   hal-hal yang mempengaruhi keputusan bisnis   .......................           6
2.3   manfaat etika berbisnis   ...........................................................          6
2.4   tanggung jawab terhadap sosial   ..............................................          8
BAB III          PENUTUP

3.1    Kesimpulan   .............................................................................        10


3.2    Saran   .......................................................................................        10

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Bisnis merupakan realitas yang amat kompleks banya faktor yang mempengaruhi dan
menentukan kegiatan bisnis. Antara lain faktor organisatoris manajerial, ilmiah teknologis,
dan politik-sosial-kultural, Kompleksitas bisnis itu kegiatan sosial, bisnis dengan
kompleksitas masyarakat modern sekarang.. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dengan banyak
cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern itu. Semuan faktor yang membentuk
kompleksitas bisnis modern sudah sering dipelajari dan dianalisis melalui pendekatan ilmiah,
khususnya ilmu ekonomi dan teori manajemen. sedangkan banyak perusahaan bisnis tidak
mempunyai tanggung jawab, baik dengan keryawanya, lingkungan seperti membuang limbah
dengan sembarangan. Hal inilah yang dapat menjadikan prusahaan itu tidak eksis, bahkan
menjadi bangkrut, itu disebabkan mengindahkan hal –hal tersebut.

1.2  Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
         Bagaimana pengertian etika bisnis?
         Apa saja yang mempengaruhi keputusan bisnis?
         Apa saja manfaat dari perusahaan yang melakukan etika bisnis?
         Bagiamana tanggung jawab tehadap pelanggan, karyawan,pemegang saham, lingkungan dan
komunitas?

BAB II
PEMBAHASAN
ETIKA BSINIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

2.1  Pengertian Etika Bisnis


Etika bisnis suatu kode etik perilalku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma
yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaaan
atau berusaha
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan,
industri dan masyarakat kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara
adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu
ataupun perusahaan di masyarakat Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh
hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan
hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak
diatur oleh ketentuan hukum Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance
Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah
laku etika bisnis, yaitu :
1.      Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena
itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat
sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan
biaya serendah-rendahnya.
2.      Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak
dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari
apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
3.      Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan
ataupun secara kelompok.
2.2  Hal-hal yang mempengaruhi keputusan bisnis
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu
landasan yang kokoh
Ada beberapa kelompok yang dapat mempengaruhi kepentingan bisnis diantaranya:
1.      para pengusaha dan mitra usaha
2.      perusahaan pemasok bahan baku
3.      organisasi pekerja yang mewakili pekerja
4.      pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
5.      bank penyandang dana perusahaan
6.      investor penanam modal
7.      masyarakat umum yanag dilayani
8.      pelanggan yang membeli produk
2.3  Manfaat Etika Berbisnis
1)      Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa hormat dari
steakholder
2)      Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan sewaktu
berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang semakin komplek
3)      Suatau perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan dengan
reputasi
4)      Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab social dapat
menambah uang dalam bisnis mereka
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang
dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan
perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang karena:
a.       Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern
perusahaan maupun dengan eksternal.
b.      Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
c.       Melindungi prinsip kebebasan berniaga.
d.      Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan
memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra
produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan
lain sebagainya.hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.
Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya
termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama
apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis.misalnya diskriminasi dalam
sistemremunerasi atau jenjang kerja.
Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan
karyawannya.Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari
maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen
korporasi yakni dengan cara :
a.       Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
b.      Memperkuat sistem pengawasan.
c.       Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus

2.4  Tanggung Jawab terhadap sosial


1.      Tanggung jawab terhadap pelanggan
Tanggung jawab terhadap pelanggan jauh lebih luas dari pada hanya menyediakan
barang/jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab  ketika memproduksi dan menjual
produk. Dalam praktek tanggung jawab tersebut meliputi :
a.       Tanggung jawab produksi
Produk harus di produksi dengan keyakinan menjaga keselamatan pelanggan. Label
peringatan harus ada guna mencegah kecelakaan karna salah dalam penggunaan dan adanya
efek samping
b.      Tanggung jawab penjualan
Perusahaan tidak melakakan strategi penjualan yang telalu agresif atau iklan yang
menyesatakan. Perlu survei kepuasan pelanggan, dimana yang bersangkutan diperlakukan
sebagaimana mestinya
2.      Tanggung jawab terhadap karyawan
a.       Cara perusahaan meyakinkan tanggung jawab terhadap karyawan
Untuk meyakinkan bahwa karyawan menerima perlakuan yang layak, beberapa perusahaan
menciptakan prosedur keluhan untuk karyawan yang merasa bahwa mereka tidak diberikan
kesempatan yang sama. Keluhan ditangani oleh seseorang atau departemen/bagian/seksi yang
ditunjuk perusahaan. Adanya masukan yang dimaksud perusahaan berusaha memecahkan dan
memperbaiki prosedurnya untuk menghindari keluhan karyawan selanjutya.
3.      Tanggung jawab terhadap pemegang saham
a.       Cara perusahaan meyakinkan tanggung jawab terhadap pemegang saham
         Manajer perusahaan memonitor keputusan perusahaan untuk meykainkan bahwa mereka
membuatnya untuk kepentingan pemilik.
         Gaji karyawan dikaitkan dengan kinerja perushaan, dalam hal ini karyawan tinggal
memfokuskan pada memaksimalkan nilai perusahaan
b.      Cara pemegang saham meyakinkan tanggung jawab
      Pemegang saham aktif dalam mempengaruhi kebijakan manajemen perusahaan, terlebih
ketika mereka tidak puas dengan gaji para eksekutif perusahaan atau kebijakan lain.
Pemegang saham yang sangat aktif umumnya investor intitusi yang memiliki sejumlah saham
besar. Mereka akan meminta pertanggungjawaban eksetuktif perusahaan atas
ketidakpuasannya.
c.       Konfik dengan kompensasi eksekutif yang berlebihan
   Salah satu perhatian utama pemegang saham adalah gaji yang diberikan kepada para
eksekutif perusahaan (CEO) dan eksekutif lainnya. Isu ini timbul manakala perusahaan
membayar gaji tinggi kepada para eksekutif dilain pihak imbalan yang diterima oleh para
pemegang atas investasinya tidak memuaskan
d.      Tanggung jawab terhadap lingkungan
   Proses produksi yang digunakan perusahaan juga produksi yang dihasilkan dapat
mencemari/merusak lingkungan misalnya polusi udara (CO2) yang berbahaya bagi
masyarakat dan polusi tanah akibat sampah atau limbah beracun yang mengakibatkan tanah
tidak aktraktif dan tidak berguna untuk keperluan lain seperti pertanian
e.       Tanggung jawab terhadap komunitas
   Apabila perusahaan membangun suatu basis komunitas, mereka menjadi bagian dari
komunitas. Perusahaan menunjukkan kepeduliannya kepada komunitas dengan mensponsori
event lokal atau memberi donasi kepada kelompok sosial lokal. Misalnya suatu bank
memberi kredit lunak kepada masyarakat sekitarnya yang berpenghasilan rendah dan
komunitas minoritas. Ada beberapa perusahaan besar memberi donasi kepada Universitas
terkemuka.    
BABIII
PENUTUP
3.1  KESIMPILAN
Etika bisnis suatu kode etik perilalku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma
yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaaan
atau berusaha
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan,
industri dan juga masyarakat
Adapun manfaat perusahaan berperilaku etis adalah :
1)      Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa hormat dari
steakholder
2)      Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan sewaktu
berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang semakin komplek
3)      Suatau perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan dengan
reputasi
4)      Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab social dapat
menambah uang dalam bisnis mereka

3.2  SARAN

Di harapkan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah ilmu bagi pembacanya

Anda mungkin juga menyukai