Anda di halaman 1dari 7

NAMA: MUH.

FEBRIANTO AHTA PUTRA

(22311325)

ETIKA BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

ETIKA

Etika adalah keyakinan maupun kepercayaan tentang apa yang dianggap benar atau salah
dan yang baik dan buruk. Perilaku etis merupakan perilaku yang sesuai dengan keyakinan
dan kepercayaan setiap individu tentang norma sosial mengenai tindakan yang benar dan
baik, sedangkan lawan dari perilaku etis adalah perilaku tidak etis adalah perilaku yang
menurut kepercayaan individu merupakan sesuatu yang salah dan buruk dalam norma
sosial. Dalam dunia bisnis mengenal dua macam bentuk etika yaitu etika bisnis dan etika
manajerial . Etika bisnis merupakan sebuah perilaku atau tindakan para petinggi perusahaan
seperti manajer dan para eksekutif , serta bawahannya yaitu karyawan dalam sebuah
organisasi .

ETIKA MANAJERIAL

Etika manajerial adalah panduan atau standar yang membimbing para manajer dalam
memimpin dan mengorganisir sebuah perusahan atau organisasi bisnis. Ada tiga kategori
luas dari cara etika manajerial dapat mempengaruhi kerja orang

 Perilaku Terhadap Karyawan


Kategori etika manajerial ini bersangkutan dengan hal-hal seperti perekrutan dan
pemecatan, upah dan kondisi kerja, serta privasi dan rasa hormat. Pedoman etika
menyarankan dan standar hukum mengharuskan keputusan perekrutan dan pemecatan
harus didasarkan hanya pada kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan. Misalnya
manajer yang merekrut karyawan berdasarkan hubungan teman atau keluarga , keputusan
ini mungkin tidak melawan hukum tetapi secara etis tidak dapat diterima
 Perilaku Terhadap Organisasi
Masalah etika juga dapat muncul dari perilaku karyawan terhadap organisasi, terutama di
bidang-bidang seperti konflik kepentingan, kerahasiaan, dan kejujuran. Sebuah konflik
kepentingan terjadi ketika suatu kegiatan dapat menguntungkan individu dengan merugikan
orgasnisasinya. Masalah-masalah yang relatif umum di bidang kejujuran mencakup
pencurian persediaan, mengisi rekening pengeluaran, menelepon orang sakit hanya untuk
tinggal di rumah dan bersantai, dan menggunakan telepon bisnis untuk melakukan panggilan
pribadi jarak jauh. Contohnya para manajer yang ada di posisi atas tidak hanya melakukan
penyalahgunaan wewenang dan aset perusahaan tetapi menjerumuskan perusahaan pada
usaha usaha yang berisiko demi kepentingan pribadi.
 Perilaku terhadap Agen Ekonomi Lainnya
Etika juga tampil dalam hubungan antara perusahaan dan karyawannnya dengan apa yang
disebut agen kepentingan primer terutama pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok,
penyalur, dan serikat buruh. Dalam menghadapi agen-agen tersebut, ada peluang terjadinya
pelanggaran etis dalam hampir setiap aktivitas periklanan, laporan keuangan, pemesanan
dan pembelian, tawar-menawar dan perundingan serta hubungan bisnis lainnya. Contohnya
etika ketidak jujuran manajer dalam melakukan pelaporan keuangan kepada para investor
yang membuat para pemegang modal mendapat kerugian akibat adanya laporan yang tidak
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Menilai Perilaku Etis

Ada tiga langkah yang disederhanakan untuk menerapkan penilaian etis terhadap situasi yang dapat
timbul selama kita melakukan aktivitas bisnis yaitu :

1. Mengumpulkan informasi faktual yang relevan


2. Menganalisis dan melakukan peninjauan fakta-fakta untuk menentukan nilai moral yang
paling tepat
3. Melakukan penilaian etis berdasarkan kebenaran atau kesalahan terhadap aktivitas atau
kebijakan yang akan kita nilai tersebut.

PRINSIP LAIN DALAM MENILAI ETIKA

 Kegunaan (Utility), kegiatan atau pun Tindakan yang kita optimalkan dapat menghasilkan
sesuatu atau pun pengaruh yang terbaik , dan tindakan tersebut memiliki fungsi yang
berguna bagi target yang direncanakan
 Hak (Rights), dari tindakan tersebut apakah kita menghargai hak-hak orang yang terlibat ,
artinya tujuan yang berguna bagi target yang direncanakan tidak boleh menjadi ancaman
bagi hak hak orang yang terlibat atau melaksanakan etika.
 Keadilan (Justice), tindakan yang kita kerjakan konsisten dengan apa yang dianggap adil ,
maksudnya adalah hak hak yang diterima antara pelaku yang melaksanakan etika sesuai
dengan kegunaan nya dapat bersifat adil tanpa membandingkan dengan yang lain.
 Kepedulian (Caring) Tindakan yang kita lakukan konsisten dengan tanggung jawab berbagai
terhadap yang lainnya

PENERAPAN ETIKA DALAM ORGANISASI BISNIS

Dewasa ini perusahaan yang mengambil langkah tambahan guna mendorong perilaku etis di
lingkungan kerja sebagai contoh aturan main dalam menjalankan dan mengembangkan posisi etis
yang jelas mengenai cara perusahaan dan karyawan menjalankan bisnisnya sudah memiliki cara
sendiri sendiri dan, bukan hanya satu peusahaan yang menerapkan Langkah tambahan dalam
penerapa perilaku etis di lingkungan kerjanya, langkah – langkah itu antara lain:
1. Menerapkan Kode Etik Tertulis

Dalam kurun waktu tiga dasawarsa terakhir ini banyak perusahaan dan hampir semua
korporasi besar telah memiliki kode etik tertulis yang menyatakan secara formal
menyatakan keinginan mereka melakukan bisnis dengan perilaku yang etis.

Hewlett Packard, misalnya, memiliki kode etik tertulis yang mereka sebut The HP Way, sejak
1957 (www.hp.com). Unsur-unsur pentingnya adalah sebagai berikut:
 Kami mempercayai dan menghargai individu
 Kami fokus pada tingkat pencapaian prestasi dan kotribusi yang tinggi
 Kami menjalankan bisnis kami dengan integritas tanpa kompromi
 Kami meraih tujuan umum kami melalui kerja kelompok
 Kami mendorong fleksibilitas dan inovasi

2. Memberlakukan Program Etika

Melembagakan Program Etika Banyak contoh menunjukkan bahwa manajer dapat


mempelajari tanggapan etis melalui pengalaman. Bisnis yang dengan tulus menekankan
pentingnya perilaku etis dan yang secara konsisten mempromosikan budaya etis cenderung
memiliki lebih sedikit skandal etika daripada bisnis yang hanya memberikan lip service pada
etika. Texas Instrumen, memiliki hotline etis, nomor yang dapat dihubungi oleh karyawan,
baik untuk membahas etika masalah atau situasi tertentu atau untuk melaporkan perilaku
atau aktivitas tidak etis oleh orang lain.

Tanggung jawab sosial

Tanggung jawab sosial, adalah hal yang membahas secara keseluruhan di mana bisnis mencoba
untuk menyeimbangkan komitmennya kepada kelompok dan individu yang berkepentingan dan
yang secara langsung dipengaruhi oleh praktek dan kinerja perusahaan yang relevan di
lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan dan pengharapan mereka. Tanggung jawab sosial
berfokus pada lima kelompok utama yaitu pelanggan, karyawan, investor, pemasok, dan masyarakat
tempat mereka menjalankan bisnisnya.

 Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab merupakan bisnis yang bisa sebaik mungkin melayani
pelanggannya secara wajar dan jujur , mulai dari penetapan harga jual secara wajar ,
memberikan garansi, memenuhi komitmen pengiriman pesanan , dan mempertahankan
kualitas produk yang mereka jual .
 Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab juga memperlakukan karyawannya dengan adil dan
menganggap pekerja bagian dari tim yang harus dihormati hak , harga diri dan kebutuhan
manusiawi mereka. Contohnya dengan menerapkan pelatihan kerja , beasiswa untuk
melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, asuransi pekerjaan , tunjangan , serta asuransi
keluarga untuk karyawan

 Investor

Untuk mempertahankan kepercayaan investor dan sebagai bentuk tanggung jawab ,


manajer diwajibkan memberikan informasi yang tepat kepada para penanam modal
mengenai kinerja keuangan perusahaan dan mengelola perusahaan untuk melindungi hak
hak investasi para pemegang saham.

 Pemasok

Hubungan dengan para pemasok wajib dikelola secara hati hati. Banyak perusahaan yang
mengakui pentingnya perjanjian yang saling menguntungkan dengan pemasoknya dengan
memberikan informasi mengenai rencana masa depan, negosiasi jadwal pengantaran dan
harga yang dapat diterima kedua belah pihak, dan lain-lainnya karena tanpa adanya
kesepakatan seperti ini , sebuah perusahaan bisa kehilangan pemasoknya karena
pemasoknya pindah ke perusahaan lain

 Masyarakat Setempat

Kelompok terakhir adalah masyarakat setempat , bisnis harus bertanggung jawab terhadap
masyarakat lingkungan sekitar mereka , masyarakat yang dimaksud disini ialah masyarakat
yang tak hanya berdampak pada peusahaan dan organisasi bisnis , tetapi juga masyarakat
yang tidak berdampak. Contohnya seperti rehabilitasi alam , kegaiatan kemanusiaan ,
pengelolaan limbah berwawasan lingkungan , pengelolaan limbah berwawasan lingkungan
dan lain lain.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

1. Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Usaha perusahaan untuk bertanggung jawab terhadap polusi mulai dari polusi udara, tanah ,
dan air merupakan sesuatu yang penting , program ini sudah di jalankan beberapa
perusahaan dengan program rehabilitasi hutan , menggunakan kembali kemasan produk
dari bekas daur ulang , dan membuat penampungan limbah sendiri .
2. Tanggung Jawab terhadap Pelanggan

Tanggung jawab kepada konsumen di kategorikan menjadi madu yaitu menyediakan produk
produk berkualitas , menetapkan harga secara adil , serta memerhatikan hak hak konsumen
Seperti memiliki hak atas produk yang aman , konsumen mempunyai hak mengetahui
seluruh aspek yang berkaitan dengan suatu produk mulai dari bahan yang digunakan ,proses
produksi, fungsi dan kegunaan produk , konsumen juga mempunyai hak untuk di dengar
seperti menyediakan layanan pengaduan untuk konsumen, hak untuk memilih produk apa
yang mereka beli.

3. Tanggung Jawab terhadap Karyawan

Tanggung jawab terhadap karyawan dapat diwujudkan dengan hal hal yang dapat
membantu karyawan meningkatkan kinerja dalam perusahaan baik pelatihan , dan
tunjanagan.

4. Tanggung Jawab terhadap Investor

MenJaga kepercayaan investor merupakan tanggung jawab yang besar sebab para investor
tidak akan mau berinvestasi di perusahaan yang manajemen finansial yang tidak wajar,
praktek cek kosong atau praktek illegal yang menuliskan cek yang uangnya belum
dikreditkan, sewaktu cek tersebut dicairkan , praktek illegal dengan menggunakan informasi
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi , dan penyimpangan laporan keuangan.

SIKAP BISNIS YANG MENYANGKUT TANGGUNG JAWAB SOSIAL

 Sikap Obstruktif: Perusahaan yang menganut tindakan ini tidak terlalu peduli dengan
perilaku etis dan umumnya sedapat mungkin akan menyembunyikan tindakan yang salah.
Contohnya perusahaan IBP dan ENRON

• Sikap Defensif: Pendekatan tanggung jawab sosial yang ditandai dengan perusahaan hanya
memenuhi persyaratan hukum secara minimum atas komitmennya terhadap kelompok dan
individu dalam lingkungan sosialnya. Perusahaan yang mengambil posisi ini biasanya tidak
berusaha menutupi kesalahannya, umunya akan mengakui kesalahan dan memperbaiki
dengan sesuai. Contohnya perusahaan rokok dan minuman keras

 Sikap Akomodatif: Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan,
dengan melakukannya, apabila diminta, melebihi persyaratan hukum minimum dalam
komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya. Contohnya
Perusahaan asuransi dan perbankan
 Sikap Proaktif: Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, yaitu
secara aktIf mencari peluang untuk memberikan sumbangan demi kesejahteraan kelompok
dan individu dalam lingkungan sosialnya biasanya perusahaan yang masuk tipe ini membuat
atau mendirikan yayasan guna mewujudakan tujuan dalam membantu kesejahteraan sosial.
Contohnya perusahaan MC. Donalds ,Microsoft , dan Amazon

MENDORONG RASA TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Berikut merupakan pendekatan empat Langkah untuk mendorong rasa tanggung jawab
sosial di seluruh perusahaan dan organisasi bisnis :

 Tanggung Jawab sosial harus dimulai dari membuat rancangan perencanaan strategis oleh
seorang manajer. Rancangan perencanaan ini bisa berupa target yang akan dicapai dan
disalurkan kepada kelompok kelompok yang akan ditentukan.
 Setelah membuat rancangan rencana para manajer harus mengembangkan rencana dan
mulai menyiapkan pendataan tentang kebutuhan kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk
menjalankan rencana tersebut dana mana sajakah kelompok yang lebih di prioritaskan
terlebih dahulu.
 Seorang eksekutif atau pemimpin perusahaan harus dilibatkan dalam agenda tersebut
sebagai coordinator dan juga sebagai cerminan kepemimpinan yang dapat membuat impact
positif terhadap manajer dan karyawan yang terlibat.
 Perusahaan juga harus melakukan audit sosial dan menganalisa keberhasilan baik dari
tingkat keefektifan tindakan maupun kinerja keuangan yang telah ditetapkan untuk tujuan
tanggung jawab sosial. Audit ini berfungsi untuk mengecek ulang apakah program tanggung
jawab sosial sudah tepat , cepat , dan hemat tanpa ada pembengkakan dana yang tidak
sesuai dengan rancangan anggaran awal

Anda mungkin juga menyukai