Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NUR HIDAYAH

NIM : A031231085
PRODI : AKUNTANSI

TUGAS 1
RINGKASAN MATERI ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

A. PENGERTIAN ETIKA BISNIS


Pendapat para ahli mengenai pengertian etika bisnis dapat bervariasi. Berikut adalah
beberapa pandangan dari para ahli terkenal:
1. Joseph DesJardins:
Joseph DesJardins, seorang filsuf bisnis, menyatakan bahwa etika bisnis
adalah studi tentang prinsip-prinsip moral yang berlaku dalam konteks bisnis.
Ia menekankan pentingnya integritas, kejujuran, dan keadilan dalam
pengambilan keputusan bisnis.
2. Norman E. Bowie dan Thomas W. Dunfee:
Bowie dan Dunfee mengembangkan konsep "etika bisnis teori kontrak
sosial." Menurut mereka, etika bisnis melibatkan pembentukan kontrak sosial
antara perusahaan dan pemangku kepentingan, yang menetapkan kewajiban
dan tanggung jawab yang saling menguntungkan.
Meskipun terdapat perbedaan pendapat di antara para ahli, pada umumnya mereka
setuju bahwa etika bisnis melibatkan penerapan prinsip-prinsip moral dalam
pengambilan keputusan bisnis, mempertimbangkan dampak pada pemangku
kepentingan, dan bertindak secara bertanggung jawab dalam konteks sosial dan
lingkungan.
B. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI ETIKA BISNIS

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi etika bisnis. Berikut adalah
beberapa faktor yang umumnya diakui oleh para ahli sebagai faktor yang
mempengaruhi etika bisnis:
1. Nilai dan Budaya:
Nilai-nilai yang dianut oleh individu dan budaya organisasi dapat
mempengaruhi pembentukan etika bisnis. Jika individu atau organisasi
memiliki nilai-nilai yang kuat terkait kejujuran, integritas, dan keadilan,
kemungkinan besar mereka akan cenderung mengambil keputusan bisnis yang
lebih etis.
2. Kepemimpinan:
Kepemimpinan yang baik dan berintegritas dapat memberikan contoh dan
membentuk budaya organisasi yang memprioritaskan etika bisnis.
Kepemimpinan yang buruk atau tidak etis, di sisi lain, dapat merusak nilai-nilai
etis dalam organisasi.
3. Tekanan Lingkungan:
Lingkungan bisnis yang kompetitif dan tekanan untuk mencapai target
keuangan atau kinerja dapat menciptakan konflik etis. Dalam beberapa kasus,
perusahaan mungkin merasa terdorong untuk mengabaikan prinsip-prinsip
etis demi mencapai keuntungan atau kelangsungan hidup.
4. Regulasi dan Hukum:
Regulasi dan hukum yang ada dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan etika
bisnis. Ketika peraturan dan hukum yang ketat diterapkan dan diawasi dengan
baik, perusahaan cenderung lebih memperhatikan etika bisnis.
5. Tekanan Pemangku Kepentingan:
Pemangku kepentingan seperti konsumen, karyawan, pemasok, dan
masyarakat umum dapat memberikan tekanan pada perusahaan untuk
berperilaku secara etis. Tuntutan dan kekhawatiran dari pemangku
kepentingan ini dapat mempengaruhi keputusan bisnis yang diambil oleh
perusahaan.
6. Globalisasi:
Dalam era globalisasi, perusahaan seringkali beroperasi di berbagai negara
dengan budaya, norma, dan regulasi yang berbeda. Perbedaan ini dapat
mempengaruhi etika bisnis perusahaan dan menimbulkan tantangan dalam
menghadapi masalah etis yang kompleks.
7. Teknologi dan Media Sosial:
Kemajuan teknologi dan media sosial telah meningkatkan transparansi dan
akses informasi. Hal ini dapat mempengaruhi etika bisnis dengan
mempercepat penyebaran informasi tentang praktik bisnis yang tidak etis dan
meningkatkan tekanan pada perusahaan untuk bertindak secara etis.

Faktor-faktor ini tidaklah menyeluruh, dan setiap situasi bisnis memiliki


dinamika yang berbeda. Namun, faktor-faktor ini memberikan gambaran umum
tentang apa yang dapat mempengaruhi etika bisnis dalam berbagai konteks.

C. MANFAAT ETIKA BISNIS

Etika bisnis memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi perusahaan


dan masyarakat secara umum. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari
menerapkan etika bisnis:
1. Reputasi dan Kepercayaan.
2. Kepatuhan Regulasi.
3. Karyawan yang Berdedikasi.
4. Hubungan yang Baik dengan Pemasok.
5. Tanggung Jawab sosial dan lingkungan.
6. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

D. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL


Tanggung jawab sosialN memiliki pengertian yang bervariasi menurut para ahli.
Berikut adalah beberapa pengertian tanggung jawab sosial menurut beberapa ahli
terkenal:
1. Milton Friedman:
Milton Friedman, seorang ekonom terkenal, berpendapat bahwa tanggung
jawab sosial bisnis adalah memaksimalkan keuntungan perusahaan secara
sah dalam kerangka hukum yang ada. Baginya, tanggung jawab sosial bisnis
terutama berkaitan dengan memenuhi kepentingan pemegang saham.
2. Archie Carroll:
Archie Carroll, seorang akademisi dalam bidang bisnis dan manajemen,
mengusulkan model "piramida tanggung jawab sosial". Menurutnya, tanggung
jawab sosial terdiri dari empat tingkat, yaitu tanggung jawab ekonomi
(menghasilkan keuntungan), tanggung jawab hukum (mematuhi hukum),
tanggung jawab etis (bertindak dengan etika), dan tanggung jawab filantropi
(memberikan kontribusi masyarakat).
Pengertian tanggung jawab sosial bisnis dapat bervariasi tergantung pada sudut
pandang dan pendekatan yang diambil oleh para ahli tersebut. Namun, umumnya
semua definisi mengakui pentingnya perusahaan untuk mempertimbangkan dan
bertanggung jawab atas dampaknya pada masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.

E. MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL


Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) dapat
mencakup berbagai bidang dan isu yang berbeda. Berikut adalah beberapa macam
tanggung jawab sosial yang umumnya diperhatikan oleh perusahaan:
1. Tanggung Jawab Lingkungan:
Ini melibatkan upaya perusahaan untuk mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan. Tanggung jawab lingkungan mencakup pengelolaan
limbah, penghematan energi, pengurangan emisi gas rumah kaca,
perlindungan keanekaragaman hayati, penggunaan sumber daya alam yang
bertanggung jawab, dan praktik bisnis yang ramah lingkungan.
2. Tanggung Jawab Karyawan:
Perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap karyawan mereka. Ini
termasuk memberikan kondisi kerja yang aman dan sehat, perlindungan hak
asasi manusia, kesetaraan gender, keadilan dalam pengupahan, kehidupan
kerja yang seimbang, pelatihan dan pengembangan karyawan, serta
kebebasan berserikat.
3. Tanggung Jawab Sosial Masyarakat:
Perusahaan diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap
masyarakat di sekitarnya. Ini dapat mencakup dukungan terhadap pendidikan,
kesehatan, kegiatan sosial, pengembangan ekonomi lokal, penciptaan
lapangan kerja, bantuan dalam bencana alam, dan investasi dalam komunitas
lokal.
4. Tanggung Jawab Konsumen:
Tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen melibatkan memberikan
produk atau layanan berkualitas, aman, dan sesuai dengan harapan konsumen.
Ini mencakup pemasaran yang jujur dan transparan, perlindungan data pribadi,
keamanan produk, informasi yang jelas, dan tanggapan yang baik terhadap
masalah konsumen.
5. Tanggung Jawab Etika Bisnis:
Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menjalankan praktik bisnis
yang etis dan berintegritas. Ini meliputi pencegahan korupsi, penghindaran
konflik kepentingan, pengungkapan keuangan yang jujur, kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan yang berlaku, anti-diskriminasi, serta tata kelola
perusahaan yang baik.F
6. Tanggung Jawab Rantai Pasokan:
Perusahaan juga perlu memperhatikan tanggung jawab sosial dalam rantai
pasokan mereka. Ini termasuk memastikan bahwa pemasok dan mitra bisnis
mematuhi standar etis dalam hal lingkungan, tenaga kerja, hak asasi manusia,
dan tata kelola bisnis.
7. Tanggung Jawab Inovasi dan Pembangunan Berkelanjutan:
Perusahaan dapat berkontribusi pada solusi inovatif untuk tantangan sosial
dan lingkungan melalui penelitian dan pengembangan, investasi dalam
teknologi yang ramah lingkungan, dan kolaborasi dengan pemangku
kepentingan lainnya. Mereka juga dapat mempromosikan pembangunan
berkelanjutan melalui pengembangan produk atau layanan yang ramah
lingkungan dan memberikan manfaat sosial.
Perusahaan dapat memilih untuk fokus pada beberapa aspek tanggung jawab
sosial yang lebih spesifik sesuai dengan konteks dan kebutuhan mereka. Penting
bagi perusahaan untuk mengembangkan strategi tanggung jawab sosial yang sesuai
dengan nilai-nilai mereka dan mempertimbangkan dampak yang mereka hasilkan
dalam masyarakat dan lingkungan sekitar.
F. MANFAAT TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR)


memiliki sejumlah manfaat, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi
masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Berikut adalah beberapa manfaat yang
dapat diperoleh dari menjalankan tanggung jawab sosial:
1. Meningkatkan Reputasi dan Citra Perusahaan:
Memiliki tanggung jawab sosial yang kuat dapat membantu membangun
reputasi yang baik dan citra positif bagi perusahaan. Perusahaan yang
dianggap bertanggung jawab sosial cenderung lebih dihormati dan
dipercaya oleh konsumen, investor, dan masyarakat umum. Hal ini dapat
berdampak positif pada daya tarik perusahaan sebagai tempat bekerja,
investor yang berpotensi, serta kepercayaan dan loyalitas konsumen.
2. Mengurangi Risiko dan Meningkatkan Keberlanjutan:
Dengan memperhatikan tanggung jawab sosial, perusahaan dapat
mengurangi risiko operasional, hukum, dan reputasi. Misalnya, dengan
mematuhi undang-undang lingkungan, perusahaan dapat menghindari
sanksi dan denda yang mungkin timbul akibat pelanggaran. Selain itu,
perusahaan yang mempertimbangkan aspek-aspek sosial dan lingkungan
cenderung lebih berkelanjutan dalam jangka panjang, mengurangi risiko
ketidaktercapaian tujuan bisnis mereka.
3. Meningkatkan Kepuasan Karyawan dan Produktivitas:
Menerapkan tanggung jawab sosial dapat memberikan manfaat internal
bagi perusahaan. Karyawan cenderung merasa lebih puas dan terhubung
dengan perusahaan yang memiliki komitmen terhadap tanggung jawab
sosial. Hal ini dapat meningkatkan retensi karyawan, motivasi, dan kinerja
mereka. Karyawan yang bangga bekerja untuk perusahaan yang
bertanggung jawab sosial juga cenderung lebih berdedikasi dan
termotivasi.
4. Memperkuat Hubungan dengan Pemangku Kepentingan:
Tanggung jawab sosial membantu membangun hubungan yang kuat
dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk konsumen, mitra
bisnis, komunitas lokal, dan pemerintah. Melalui keterlibatan dalam inisiatif
sosial dan dukungan terhadap kebutuhan masyarakat sekitar, perusahaan
dapat memperoleh kepercayaan dan dukungan dari pemangku kepentingan
ini. Ini dapat membuka peluang kolaborasi, akses ke sumber daya, dan
dukungan yang lebih luas untuk perusahaan.
5. Mendorong Inovasi dan Keunggulan Bersaing:
Tanggung jawab sosial dapat mendorong inovasi dalam perusahaan.
Ketika perusahaan berupaya memecahkan masalah sosial dan lingkungan
melalui produk, layanan, atau proses bisnis baru, ini dapat memicu inovasi
yang bermanfaat. Selain itu, adopsi praktik bisnis yang bertanggung jawab
dapat memberikan keunggulan kompetitif dalam pasar yang semakin peduli
terhadap isu-isu sosial dan lingkungan.
6. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat dan Lingkungan:
Salah satu manfaat utama tanggung jawab sosial adalah dampak positif
yang dapat diberikan kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. Melalui
inisiatif sosial, dukungan pendidikan, pekerjaan, dan pembangunan
ekonomi, perusahaan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup
masyarakat. Selain itu, dengan memperhatikan praktik bisnis yang
bertanggung jawab terhadap lingkungan, perusahaan dapat membantu
melindungi dan memulihkan lingkungan alam.

Penting untuk diingat bahwa manfaat tanggung jawab sosial dapat


bervariasi tergantung pada konteks perusahaan dan implementasinya. Namun,
secara umum, tanggung jawab sosial dapat membantu perusahaan menjadi
lebih berkelanjutan, berhasil secara bisnis, dan memberikan kontribusi yang
positif kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai