Pengertian Etika
Bisnis merupakan kegiatan usaha
yang terorganisasi untuk
menghasilkan barang atau jasa
guna memenuhi kebutuhan
konsumen dan bertujuan untuk
mendapatkan profit (laba).
Pengertian Bisnis
Etika
ETIKA
BISNIS
Bisnis
Studi etika bisnis berkonsentrasi
pada standar moral
sebagaimana yang diterapkan
dalam kebijakan, institusi, dan
perilaku bisnis
(Velasquez,2005).
Etika Bisnis
Dalam menciptakan etika bisnis, para pelaku
bisnis perlu memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:
1) Pengendalian Diri
2) Pengembangan Tanggung Jawab Sosial
3) Mempertahankan Jati Diri
4) Menciptakan Persaingan yang Sehat
5) Menerapkan Konsep “Pembangunan
Berkelanjutan"
6) Menghindari Sifat KKN
7) Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar
Golongan Pengusaha
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
merupakan suatu pengakuan
dari perusahaan bahwa
keputusan bisnis
dapat mempengaruhi
Masyarakat (komunitas
dan lingkungannya)
Suatu Perusahaan memerlukan 3
hal pokok agar bisa bersaing di
dunia bisnis, yaitu :
1) Produk yang baik
2) Manajemen yang baik
3) Memiliki Etika dan
tanggung jawab yang baik.
ADA 2 JENIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL
DI DALAM BISNIS YAITU :
a) TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEWIRAUSAHAAN
(Social Responsible Entrepreneurship)
b) KETERLIBATAN SOSIAL KEWIRAUSAHAAN
(Social Involved Enterpreneurship)
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN DALAM
BISNIS MELIPUTI :
1) Tanggung jawab kepada pelanggan
2) Tanggung jawab kepada karyawan
3) Tanggung jawab kepada pemegang saham
4) Tanggung jawab kepada kreditor
5) Tanggung jawab kepada lingkungan
6) Tanggung jawab kepada komunitas
Manfaat :
• Mengurangi terjadiya friksi
• Meningkatkan motivasi pekerja.
• Meningkatkan keunggulan bersaing.
• Menumbuhkan Citra Positif Perusahaan
• Hubungan dengan masyarakat dan
pemerintah akan lebih erat.
Etika dalam berbisnis adalah mutlak dilakukan.
Pebisnis yang menjunjung tinggi nilai etika
akan mendapat point reward
terhadap apa yang telah dia lakukan.
P E RTA N YA A
N
NO. 1
(1) Ciptakan kepercayaan perusahaan. Kepercayaan perusahaan dalam
menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika bagi
pemilik kepentingan.
(2) Kembangkan kode etik. Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar
tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan.
(3) Jalankan kode etik secara adil dan konsisten. Manajer harus mengambil
tindakan apabila mereka melanggar etika. Bila karyawan mengetahui bahwa yang
melanggar etika tidak dihukum, maka kode etik menjadi tidak berarti apa-apa.
(4) Lindungi hak perorangan. Akhir dari semua keputusan setiap etika sangat
bergantung pada individu. Melindungi seseorang dengan kekuatan prinsip morl
dan nilainya merupakan jaminan terbaik untuk menghindari untuk menghindari
penyimpangan etika.
(2) Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang terhormat, tulus hati, berani
dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat, dan dapat
dipercaya.
(3) Memeliharan janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, patuh,
tidak menginterpretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalitas dengan dalih
ketidakrelaan.
(4) Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan negara, tidak
menggunakan atau memperlihatkan informasi rahasia, begitu juga dalam suatu konteks
profesional, menjaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan profesional yang
bebas dan teliti, dan menghindari hal yang tidak pantas serta konflik kepentingan.
(5) Kewajaran/keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia mengakui kesalahan,
memperlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap
perbedaa, serta tidak bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak
pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain.
NO. 3