Anda di halaman 1dari 26

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) edisi ketiga, (2005:309) Etika


merupakan Ilmu mengenai apa yang baik &
buruk serta tentang hak & kewajiban moral
sedangkan menurut DuBrin (2006:102) Ethics
is the study of moral obligation, or
separating right from wrong

Pengertian Etika
Bisnis merupakan kegiatan usaha
yang terorganisasi untuk
menghasilkan barang atau jasa
guna memenuhi kebutuhan
konsumen dan bertujuan untuk
mendapatkan profit (laba).

Pengertian Bisnis
Etika

ETIKA
BISNIS
Bisnis
Studi etika bisnis berkonsentrasi
pada standar moral
sebagaimana yang diterapkan
dalam kebijakan, institusi, dan
perilaku bisnis
(Velasquez,2005).

Etika Bisnis
Dalam menciptakan etika bisnis, para pelaku
bisnis perlu memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:
1) Pengendalian Diri
2) Pengembangan Tanggung Jawab Sosial
3) Mempertahankan Jati Diri
4) Menciptakan Persaingan yang Sehat
5) Menerapkan Konsep “Pembangunan
Berkelanjutan"
6) Menghindari Sifat KKN
7) Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar
Golongan Pengusaha
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
merupakan suatu pengakuan
dari perusahaan bahwa
keputusan bisnis
dapat mempengaruhi
Masyarakat (komunitas
dan lingkungannya)
Suatu Perusahaan memerlukan 3
hal pokok agar bisa bersaing di
dunia bisnis, yaitu :
1) Produk yang baik
2) Manajemen yang baik
3) Memiliki Etika dan
tanggung jawab yang baik.
ADA 2 JENIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL
DI DALAM BISNIS YAITU :
a) TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEWIRAUSAHAAN
(Social Responsible Entrepreneurship)
b) KETERLIBATAN SOSIAL KEWIRAUSAHAAN
(Social Involved Enterpreneurship)
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN DALAM
BISNIS MELIPUTI :
1) Tanggung jawab kepada pelanggan
2) Tanggung jawab kepada karyawan
3) Tanggung jawab kepada pemegang saham
4) Tanggung jawab kepada kreditor
5) Tanggung jawab kepada lingkungan
6) Tanggung jawab kepada komunitas
Manfaat :
• Mengurangi terjadiya friksi
• Meningkatkan motivasi pekerja.
• Meningkatkan keunggulan bersaing.
• Menumbuhkan Citra Positif Perusahaan
• Hubungan dengan masyarakat dan
pemerintah akan lebih erat.
Etika dalam berbisnis adalah mutlak dilakukan.
Pebisnis yang menjunjung tinggi nilai etika
akan mendapat point reward
terhadap apa yang telah dia lakukan.

Kita sebagai akademisi yang merupakan calon dari


pebisnis, baik itu yang menjalankan bisnis pribadi
ataupun yang menjalankan bisnis orang lain tinggal
menentukan pilihan apakah bisnis dengan etika
atau bisnis tanpa etika
1 . Bagaimana caranya untuk mempertahaankan standar
etika perusahaan?
2. Upaya apa yang dilakukan semua pelaku bisnis agar bisa
menciptakan bisnis yang etik?
3. Apa yang dimaksud dengan mempertahankan jati diri
didalam pesatnya perkembangan informasi dan teknologi?
4. Apa saja bentuk tanggung jawab perusahaan kepada
pelanggan?
5 . Apa perbedaan tanggung jawab sosial kewirausahaan
dan keterlibatan sosial dalam kewirausahaan ?
6 . Apa dampak jika perusahan tidak berperilaku etis
terhadap konsumen?

P E RTA N YA A
N
NO. 1
(1) Ciptakan kepercayaan perusahaan. Kepercayaan perusahaan dalam
menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika bagi
pemilik kepentingan.

(2) Kembangkan kode etik. Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar
tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan.

(3) Jalankan kode etik secara adil dan konsisten. Manajer harus mengambil
tindakan apabila mereka melanggar etika. Bila karyawan mengetahui bahwa yang
melanggar etika tidak dihukum, maka kode etik menjadi tidak berarti apa-apa.

(4) Lindungi hak perorangan. Akhir dari semua keputusan setiap etika sangat
bergantung pada individu. Melindungi seseorang dengan kekuatan prinsip morl
dan nilainya merupakan jaminan terbaik untuk menghindari untuk menghindari
penyimpangan etika.

(5) Adakan pelatihan etika. Workshop merupakan alat untuk meningkatkan


kesadaran para karyawan.
NO. 2
Agar bisa berperilaku etik, Pelaku bisnis harus memiliki prinsip dasar seperti :
(1) Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus-terang, tidak
curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong.

(2) Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang terhormat, tulus hati, berani
dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat, dan dapat
dipercaya.

(3) Memeliharan janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, patuh,
tidak menginterpretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalitas dengan dalih
ketidakrelaan.

(4) Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan negara, tidak
menggunakan atau memperlihatkan informasi rahasia, begitu juga dalam suatu konteks
profesional, menjaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan profesional yang
bebas dan teliti, dan menghindari hal yang tidak pantas serta konflik kepentingan.

(5) Kewajaran/keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia mengakui kesalahan,
memperlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap
perbedaa, serta tidak bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak
pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain.
NO. 3

Untuk mempertahankan jati diri perusahaan, perusahaan


harus bisa memilih mana saja teknologi yang cocok dan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut, karena tidak
semua perkembangan teknologi yang ada sesuai dengan apa
yang dibutuhkan perusahaan tersebut agar perusahaan
tersebut tidak terombang ambing di dalam pesatnya
perkembangan teknologi.
NO 4.
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN KEPADA PELANGGAN
MELIPUTI :

a) Tanggung Jawab Produksi


Produk harus diproduksi dengan keyakinan menjaga
kesela-matan pelanggan. Label peringatan harus ada guna
mencegahkecelakaan karena salah dalam penggunaan dan
adanya efeksamping

a) Tanggung Jawab Penjualan


Perusahaan tidak melakukan strategi penjualan yang
terlaluagresive atau iklan yang menyesatkan. Perlu survey
kepuasan pelanggan, dimana yang bersangkutan
diperlakukan sebagaimana mestinya.
NO. 5
SRE tidak memiliki keterlibatan lebih jauh lagi selain
memenuhi tanggung jawab sosialnya. Setelah tanggung jawab
sosial dipenuhi, bisnis dijalankan seperti semula. Sedangkan
SIE memiliki dasar keterlibatan yang dalam. SIE memiliki
tinjauan umum bahwa bisnis bukan semata-mata hanya
tanggung jawab sosial, tetapi lebih dalam dari itu, salah
satunya yaitu persamaan rasa ingin membangun masyarakat
lebih baik lagi.

SIE benar-benar terlibat dan memiliki tujuan dan keinginan


untuk membangun masyarakat seperti penjagaan lingkungan
agar tetap bersih, menghapuskan diskriminasi, dan lain-lain.
NO. 6
Tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan
akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan
masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya
melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan
beroperasi. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan
maupun nilai perusahaan

Anda mungkin juga menyukai