Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurul Istiqoma

Klpk : 5
1.Upaya apa yang akan anda lakukan agar seluruh wirausaha mampu mengaplikasikan etika bisnis
dalam berwirausaha?
7 poin ini bisa Anda jadikan acuan dalam melakukan etika bisnis
1. Bersikap Jujur Kejujuran adalah salah satu nilai penting yang harus diterapkan dalam
berbisnis. Ketidakjujuran dalam berbisnis dapat diartikan sebagai penipuan, apalagi jika hal
tersebut merugikan pihak tertentu. Bersikap jujur juga membuat karyawan dan perusahaan
menjadi lebih mudah dipercaya.
2. Penggunaan Bahasa Yang Baik
Bahasa apa pun yang digunakan dalam berkomunikasi sebaiknya menggunakan bahasa yang
positif dan jauhi kata-kata atau istilah kasar. Penggunaan bahasa menentukan kualitas diri
serta bagaimana Anda ingin dihargai oleh orang lain.
3. Berpakaian Rapi
Pakaian mencerminkan kepribadian seseorang. Dalam berbisnis, berpakaian rapi juga berarti
Anda menghormati hubungan bisnis, pimpinan, atau perusahaan yang Anda datangi.
Memakai pakaian yang rapi dan harum juga menggambarkan kualitas diri Anda sebagai
seseorang yang dapat dipercaya.
4. Sikap Tanggung Jawab
Prinsip ini penting dalam beretika bisnis karena dapat menumbuhkan komitmen dan
menghasilkan kekayaan yang tidak hanya terbatas pada pemilik saham, namun juga pada
pemangku kebijakan dan lingkungan operasional perusahaan.
5. Menghargai Lingkungan
Tak kalah pentingnya, prinsip menghargai lingkungan juga penting dipahami agar bisa
menahan etika dalam bisnis dengan optimal. Semua pelaku bisnis harus bisa menjaga,
memanfaatkan, dan mengelola sumber daya alam secara efisien. Dengan begitu, kelestarian
dan kelestarian alam juga lingkungan dapat bertahan lama.
6. Saling Menguntungkan
Pada prinsip ini memandatkan kesadaran bahwa dalam menjalani sebuah bisnis membutuhkan
win-win solution. Dengan kata lain, semua tindakan dan keputusan bisnis harus diusahakan
untuk mampu memberikan keuntungan terhadap semua pihak yang terkait.
7. Saling Percaya Antara Satu Sama Lain
Sikap saling percaya antara satu dengan yang lain ini tentu mampu membantu Anda dalam
mengimplementasikan etika bisnis dengan baik. Dengan begitu, kamu dapat mematuhi
kesepakatan serta aturan yang telah disepakati bersama sebelumnya dengan lebih mudah dan
tanpa menaruh rasa curiga.
2. Apa yang terjadi jika seorang wirausaha tidak memiliki etika bisnis dalam berwirausaha?
Tanpa etika dalam berbisnis, persaingan antar perusahaan dapat menjadi tidak sehat, konsumen
menderita, terjadi pencemaran lingkungan atau menimbulkan praktik monopoli perdagangan
Sebuah bisnis yang baik harus memiliki etika dan tanggung jawab sosial sesuai dengan fungsinya baik
secara mikro maupun makro. Dalam bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan menghalalkan segala
cara, bahkan tindakan yang identik dengan kriminalpun ditempuh demi pencapaian suatu tujuan.
Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak menampakkan kecenderungan tetapi
sebaliknya, semakin hari semakin meningkat.

Kewirausahaan sangat erat dengan etika bisnis, sebagai bagian dalam masyarakat, tentu bisnis tunduk
pada norma-norma yang ada pada masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak dapat
dipisahkan tersebut membawa serta etika- etika tertentu dalam kegiatan bisnis, baik etika itu antara
sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun
tidak langsung. Dengan memetakan pola hubungan dalam bisnis seperti itu dapat dilihat
Bahwa prinsip-prinsip etika bisnis terwujud dalam sutu pola hubungan yang bersifat interaktif.
Hubungan ini tidak hanya berlaku dalam satu Negara, tetapi meliputi berbagai Negara yang
terintegrasi dalam hubungan perdagangan dunia yang nuansanya kini telah berubah. Perubahan
nuansa perkembangan dunia ini menuntut segera dibenahinya etika bisnis. Pasalnya, kondisi hukum
yang melingkupi dunia usaha sangat jauh tertinggal dari pertumbuhan dan perkembangan dibidang
ekonomi.

Prinsip-prinsip Etika Bisnis


Prinsip-prinsip yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan
pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang
etika moral sebagai standar kerja atau operasi perusahaan. Muslich (1998) mengemukakan prinsip-
prinsip etika bisnis sebagai berikut:
1. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai
dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya.
Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi
perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan
komunitasnya.
2. Prinsip Kejujuran Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung
keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun
Eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh Perusahaan, maka
akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan Tersebut.
3. Prinsip tidak berniat jahat Prinsip ini berhubungan dengan prinsip kejujuran. Penerapan
prinsip kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan (manajer dan
segenap karyawan).
4. Prinsip keadilan Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan
sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karyawan sesuai kontribusinya, pelayanan
yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.
5. Prinsip hormat pada diri sendiri Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui
prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip keadilan. Hormat pada diri sendiri
maksudnya adalah perusahaan harus menjaga nama baiknya dengan menerapkan prinsip jujur,
tidak berniat jahat, dan melakukan prinsip keadilan sehingga mendatangkan apresiasi yang
baik dari lingkungan.
Langkah-langkah dalam menciptakan etika bisnis
1. Pengendalian Diri, artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing-
masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun.
2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility); pelaku bisnis
Disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang”
dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.
3. Mempertahankan Jati Diri;
4. Menciptakan Persaingan yang Sehat:
5. Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan”; dunia bisnis seharusnya tidak
memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana
dengan keadaan dimasa datang.

Anda mungkin juga menyukai