Anda di halaman 1dari 15

Dalam etika berusaha perlu ada ketentuan yang mengaturnya.

Adapun ketentuan yang diatur dalam


etika wirausaha secara umum adalah sebagai berikut :

1. Sikap dan prilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu negara atau
masyarakat.

2. Penampilan yang ditunjukan seseorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama dalam
menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.

3. Cara berpakain pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang berlaku.

4. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata krama, tidak
menyinggung atau mencela orang lain.

5. Gerak-gerik pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik yang dapat
mencurigakan.

Kemudian, etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusaha adalah sebagai
berikut :

1. Kejujuran

Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur, baik, dalam berbicara maupun bertindak. Jujur ini perlu
agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran, usaha tidak akan maju
dan tidak di percaya konsumen atau mitra kerjanya.

2. Bertanggung Jawab

Pengusaha harus bertangungjawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang usahanya.
Kewajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada
kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat dan pemerintah.

3. Menepati Janji

Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman barang
atau penggantian. Sekali seorang pengusaha ingkar janji hilanglah kepercayaan pihak lain terhadapnya.
Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan disepakati sebelumnya.

4. Disiplin

Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usahanya,
misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.

5. Taat Hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan masyarakat
ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan telah dibuatkan berakibat fatal
dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban moral bagi pengusaha apabila tidak diselesaikan
segera.

6. Suka Membantu

Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan. Sikap
ringan tangan ini dapat ditunjukan kepada masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha yang terkesan
pelit akan dimusuhi oleh banyak orang.

7. Komitmen dan Menghormati

Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan pihak-
pihak lain. Pengusaha yang menjungjung komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati
akan dihargai ol;eh berbagai pihak.

8. Mengejar Prestasi

Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin tujuannya agar
perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke waktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu terus
ditingkatkan. Disamping itu, perusaha juga harus tahan mental tidak mudah putus asa terhadap berbagai
kondisi dan situasi yang dihadapi.

Etika yang berlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak memiliki tujuan-tujuan tertentu. Tujuan
etika tersebut harus sejalan dengan tujuan perusahaan. Di samping memiliki tujuan, etika juga sangat
bermanfaat bagi perusahaan apabila dilakukan secara sungguh-sungguh. Berikut ini beberapa tujuan
etika yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan :

1. Untuk persahabatan dan pergaulan

Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Suasana akrab akan berubah menjadi persahabatan dan menambah luasnya pergaulan.
Jika karyawan, pelanggan, dan masyarakat menjadi akrab, segala urusan akan menjadi lebih mudah dan
lancar.

2. Menyenangkan orang lain

Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita ingin dihormati, kita harus
menghormati orang lain. Menyenangkan orang lain berarti membuat orang menjadi suka dan puas
terhadap pelayanan kita. Jika pelanggan merasa senang dan puas atas pelayanan yang diberikan,
diharapkan mereka akan mengulangnya kembali suatu waktu.

3. Membujuk pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang seorang calon pelanggan perlu
dibujuk agar mau menjadi pelanggan. Berbagai cara dapat dilakukan perusahaan untuk membujuk calon
pelanggan. Salah satu caranya adalah melalui etika yang ditunjukkan seluruh karyawan perusahaan.

4. Mempertahankan pelanggan

Ada anggapan mempertahankan pelanggan jauh lebih sulit dari pada mencari pelanggan. Anggapan ini
tidak seluruhnya benar, justru mempertahankan pelanggan lebih mudah karena mereka sudah
merasakan produk atau layanan yang kita berikan. Artinya, mereka sudah mengenal kita lebih dahulu.
Melalui pelayanan etika seluruh karyawan, pelanggan lama dapat dipertahankan karena mereka sudah
merasa puas atas layanan yang diberikan.

5. Membina dan menjaga hubungan

Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina. Hindari adanya perbedaan paham atau
konflik. Ciptakan hubungan dalam suasana akrab. Dengan etika hubungan yang lebih baik dan akrab pun
dapat terwujud.

Makalah Etika Kewirausahaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika wirausaha merupakan ilmu mengenai bagaimana tata cara seorang pengusaha dalam berperilaku
didalam suatu usahanya tersebut. Banyak seorang wirausaha mengabikan betapa pentingnya etika
didalam mendirikan sutu bisnis, karena mereka berfikir dengan kemampuan yang mereka miliki serta
modal yang sangat besar suatu usaha dengan mudahnya didirikan. Padahal tanpa adanya etika yang
dimiliki seorang wirausaha suatu usaha tersebut akan tidak berjalan sesuai rencana. Karena etika ialah
suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang. Keputusan
etika ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika wirausaha mencakup hubungan antara
perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai
kreditur, saingan dan sebagainya. Orang – orang wirausahawan diharapkan bertindak etis dalam berbagai
aktivitasnya di masayarakat.

Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan. Masalah
etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan wirausaha, namun harus selalu
dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek,
tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan asset yang tak ternilai sebagai goodwill
bagi sebuah perusahaan.

Apabila moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak
sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu
kelompok. Dunia wirausaha yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu)
yang menjamin kegiatan kewirausahaan yang seimbang, selaras, dan serasi.

Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan
mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi
dan dilaksanakan. Etika di dalam wirausaha sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada
dalam kelompok wirausaha serta kelompok yang terkait lainnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa Pengertian wirausaha?

2. Bagaimana Etika wirausaha?

3. Apa Tujuan dan manfaat etika wirausaha?

4. Bagaimana Sikap dan perilaku wirausaha?

5. Apa Ciri-ciri wirausaha yang berhasil?

C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mampu menjelaskan apa itu wirausaha

2. Mampu menjelaskan bagaimana etika wirausaha

3. Mampu menjelaskan tujuan dan manfaat etika wirausaha

4. Mampu menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku wirausaha

5. Mampu menjelaskan cirri-ciri wirausaha yang berhasil


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian wirausaha

Secara sederhana wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk
membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental
mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak
pasti.

Menurut Peter F. Drucker kewirausahaan merupakan kemmpuan dalam menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Maksudnya, bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda
dengan yang sudah ada sebelumnya.

Menurut Zimmerer kewirausahaan merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). Maksudnya,
untuk menciptakan sesuatu diperlukan suatu kreativitas dan jiwa innovator yang tinggi. Seseorang yang
memiliki kreativitas dan jiwa innovator tentu berpikir untuk mencari atau menciptakan peluan yang baru
agar lebih baik dari sebelumnya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal
menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang
terus-menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya yang akhirnya
mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak.

Jadi, untuk berwirausaha dapat dilakukan dengan cara:

1. Memiliki modal sekaligus menjadi pengelola

2. Menyetor modal dan pengelolaan ditangani oleh pihak mitra

3. Hanya menyerahkan tenaga namun dikonversikan ke dalam bentuk saham sebagai bukti
kepemilikan usaha.

B. Etika wirausaha

Etika berasal dari bahasa perancis Etiquette yang berarti kartu undangan, pada saat itu Raja-raja perancis
sering mengundang para tamu dengan menggunakan kartu undangan. Dalam kartu undangan tercantum
persyaratan atau ketentuan untuk menghadiri acara seperti waktu acara dan pakaian yang harus
dikenakan.

Dalam arti luas etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lain. Etika sering disebut sebagai
tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dengan masyarakat. Tingkah laku perlu diatur
agar tidak melanggar norma-norma atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat, karena norma-norma
atau kebiasaan masyarakat disetiap daerah negara berbeda-beda.

Dalam etika berwriausaha perlu ada ketentuan-ketentuan yang mengaturnya, yaitu:

1. Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu negara
atau masyarakat.

2. Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama dalam
menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.

3. Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang berlaku.

4. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata karma, tidak
menyinggung atau mencela orang lain.

5. Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik yang
dapat mencurigakan.

Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa adalah sebagai berikut:

1. Kejujuran

Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur baik dalam berbicara maupun bertindak. Jujur perlu agar
berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran usaha tidak akan maju dan
tidak dipercaya konsumen atau mitra kerjanya.

2. Bertanggung jawab

Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang usahnya.
Kawajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada
kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat, dan pemerintah.

3. Menepati janji

Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman barang
atau penggantian. Sekali saja seorang pengusaha ingkar janji, hilanglah kepercayaan pihak lain
terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan disepakati
sebelumnya.

4. Disiplin

Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usahnya,
misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.

5. Taat hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hokum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan masyarakat
ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hokum dan peraturan yang telah dibuatkan berakibat fatal
dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban moral bagi penguasaha apabila tidak diselesaikan.

6. Suka membantu

Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan. Sikap
ringan tangan ini dapat ditunjukkan kepada masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha yang terkesan
pelit akan dimusuhi banyak orang.

7. Komitmen dan menghormati

Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan pihak-
pihak lain. Pengusaha yang menjunjung tinggi komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau
disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak.

8. Mengejar prestasi

Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin. Tujuannya agar
perusaaan dapat terus bertahan dari waktu kewaktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu terus
ditingkatkan. Disamping itu, pengusaha juga harus tahan mental dan tidak mudah putus asa terhadap
berbagai kondisi dan situasi yang dihadapinya.

C. Tujuan dan manfaat etika wirausaha

Tujuan etika harus sejalan dengan tujuan perusahaan, ada beberapa tujuan etika yang selalu ingin
dicapai oleh perusahaan, yaitu:

1. Untuk persahabatan dan pergaulan

Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Suasana akrab akan berubah menjadi persahabatan dan menambah luasnya pergaulan.
Jika karyawan, pelanggan, dan masyarakat menjadi akrab, segala urusan akan menjadi lebih mudah dan
lancer.

2. Menyenangkan orang lain

Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita ingin dihormati, maka hormatilah
orang lain. Menyenangkan orang berarti membuat orang menjadi suka dan puas terhadap pelayanan
yang diberikan. Jika pelanggan merasa senang dan puas atas pelayanan yang diberikan, diharapkan
mereka akan mengulangnya kembali suatu waktu.

3. Membujuk pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang calon pelanggan perlu dibujuk agar
mau menjadi pelanggan. Berbagai cara dapat dilakukan oleh perusahaan untuk membujuk calon
pelanggan, salah satunya dengan cara melalui etika yang ditunjukan seluruh karyawan perusahaan.

4. Mempertahankan pelanggan

Ada anggapan mempertahankan planggan jauh lebih sulit daripada mencari pelanggan, dan ada juga
yang beranggapan bahwa mempertahankan pelanggan lebih mudah karena merka sudah merakan
produk atau layanan yang diberikan.

5. Membina dan menjaga hubungan

Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina. Hindari adanya perbedaan paham atau
konflik. Dengan etika ciptakan hubungan dalam suasana akrab dan lebih baik.

D. Sikap dan perilaku wirausaha

Sikap dan tingkah laku menunjukan kepribadian karyawan suatu perusahaan, dan diberikan kepada
seluruh pelanggan tanpa pandang bulu.

Ada beberapa sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan, yaitu:

1. Jujur dalam bertindak dan bersikap

Sikap jujur merupakan modal utama seorang karyawan dalam melayani pelanggan. Kejujuran dalam
berkata, berbicara, bersikap, maupun bertindak. Kejujuran inilah yang akan menumbuhkan kepercayaan
pelanggan atas layanan yang diberikan.

2. Rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas

Seorang karyawan dituntuk untuk rajin dan tepat waktu dalam bekerja terutama dalam melayani
pelanggan dan tidak boleh malas dalam bekerja.

3. Selalu murah senyum

Dalam menghadapi tamu/pelanggan, seorang karyawan harus selalu murah senyum, jangan sekali-kali
bersikap murung atau cemberut. Dengan senyum kita mampu meruntuhkan hati pelanggan untuk
menyukai produk atau perusahaan kita.

4. Lemah-lembut dan ramah-tamah

Dalam bersikap dan berbicara pada saat melayani pelanggan atau tamu hendaknya dengan suara lemah
lembut dan sikap yang tamah tamah. Ini dapat menarik minat tamu dan membuat pelanggan betah
berhubungan dengan perusahaan.

5. Sopan santu dan hormat


Dalam memberikan pelayanan keapda pelanggan hendanya selalu bersikap sopan dan hormat. Dengan
demikian pelanggan juga akan menghormati pelayanan yang diberikan karyawan tersebut.

6. Selalu ceria dan padai bergaul

Sikap selalu ceria yang ditunjukan karyawan dapat memecahkan kekakuan yang ada, sedangkan sikap
pandai bergaul juga akan menyebabkan pelanggan merasa cepat akrab dan merasa seperti teman lama
sehingga segala sesuatu berjalan lancer.

7. Fleksibel dan suka menolong pelanggan

Dalam menghadapi pelanggan, karyawan harus dapat memberikan pengertian dan mau mengalah
kepada pelanggan. Segala sesuatu dapat diselesaikan dan selalu ada jala keluarnya dengan cara yang
fleksibel. Karyawan diharapkan suka menolong pelanggan yang mengalami kesulitan sampai menemui
jalan keluarnya.

8. Serius dan memiliki rasa tanggung jawab

Dalam melayani pelanggan karyawan harus serius dan sungguh-sungguh, tabah dalam menghadapi
pelanggan yang sulit berkomunikasi atau yang suka ngeyel. Dan juga harus mampu bertanggung jawab
terhadap pekerjaannya samapi pelanggan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.

9. Rasa memiliki persahaan yang tinggi

Rasa kepemilikan ini akan memotivasi karyawan untuk melayani pelanggan, disamping itu karyawan juga
harus memiliki jiwa pengabdian, loyal, dan setia terhadap perusahaan.

E. Ciri-ciri wirausaha yang berhasil

Berwirausaha tidak selalu emberikan hasil yang sesuai dengan harapan dan keinginan pengusaha, ada
pengusaha yang mengalami kerugian dan akhirnya bangkrut, dan ada juga pengusaha yang awalnya
hidup sederhana menjadi sukses dengan ketekunannya.

Ada beberapa ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil, yaitu:

1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas

Berfungsi untuk menebak kemana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui apa yang akan
dilakukan oleh pengusaha tersebut.

2. Inisiatif dan selalu proaktif

Merupakan cirri mendasar dimana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih
dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.

3. Berorientasi pada prestasi


Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya, seperti
mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama.

4. Berani mengambil risiko

Merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapan pun dan dimanapun, baik dalam bentuk
uang maupun waktu.

5. Kerja keras

Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, dimana ada peluang disitu ia datang. Kadang-kadang
pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya, karna selalu memikirkan kemajuan usahanya, dan ide-
ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja keras meralisasikannya.

6. Bartanggung jawab terhadap segala aktiitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan
datang. Tanggung jawabnya tidak hanya pada material tetapi juga moral kepada berbagai pihak.

7. Komitmen pada berbagai pihak merupakan cirri yang harus diipegang teguh dan harus ditepati.

8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan
lansung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak, seperti kepada para pelanggan, pemerintah,
pemasok, serta masyarakat luas.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan
menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus-menerus untuk menemukan sesuatu
yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya yang akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi
masyarakat banyak. Seorang wirausaha harus memiliki etika dalam menjalankan usahanya, yaitu antara
lain: Sikap dan perilaku; Penampilan; Cara berpakaian; Cara berbicara; dan Gerak-gerik.

Dalam etika ada beberapa manfaat yang dapat dipetik, yaitu: Persahabatan dan pergaulan;
Menyenangkan orang lain; Membujuk pelanggan; Mempertahankan pelanggan; Membina dan menjaga
hubungan; serta Berusaha menarik pelanggan

Sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan sesuai dengan etika
wirausaha, yaitu: jujur dalam bertindak dan bersikap; rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas; selalu murah
senyum; lemah lembut dan ramah-tamah; sopan santun dan hormat; selalu ceria dan pandai bergaul;
fleksibel dan memiliki rasa tanggung jawab; serius dan suka menolong; serta rasa memiliki perusahaan
yang tinggi.

Beberapa cirri wirausahawan yang dikatakan berhasil, yaitu: memiliki visi dan tujuan yang jelas; inisiatif
dan selalu proaktif; berorientasi pada prestasi; berani mengambil risiko; kerja keras; bertangung jawab;
komitmen pada berbagai pihak; serta mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai
pihak.

B. Saran

Kegiatan kewirausahaan merupakan kegiatan sehari-hari yang sering kita lakukan, namun tidak tau
dimana posisinya. Oleh sebab itu untuk menjadi wirausahawan yang sukses, alangkah baiknya dipahami
dan diaplikasikan etika dalam berwirausaha, agar mudah dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Langkah-langkah memulai berwirausaha

Ade S Entrepreneurship, Kewirausahaan

1. Mengenali peluang usaha

Dalam peluang usaha dinyatakan bahwa peluang sebenarnya ada di sekeliling kita, hanya saja ada
beberapa individu yang mampu melihat situasi sebagai peluang ada yang tidak. Hal ini disebabkan faktor
informasi yang dimilikinya Informasi memungkinkan seseorang mengetahui bahwa peluang ada sat
orang lain tidak menghiraukan situasi tersebut. Akses terhadap informasi dipengaruhi oleh pengalaman
hidup dan hubungan sosial (Shane, 2003).

Pengalaman hidup. Pengalaman hidup memberikan akses yang lebih mengenai informasi dan
pengetahun mengenai penemuan peluang. Dua aspek dari pengalaman hidup yang meningkatkan
kemungkinan seseorang menemukan peluang yaitu fungsi kerja dan variasi kerja.

Hubungan sosial. Sebuah langkah penting dimana seseorang mendapatkan informasi dari interaksi
dengan orang lain. Beberapa ahli menyarankan ketika seorang takut berwirausaha secara sendirian,
maka mengawali usaha secara kelompok adalah alternative. Oleh karenanya, kualitas dan kuantitas
dalam interaksi sosial akan lebih memungkinkan individu akan membuat kelompok dalam berwirausaha.
Informasi yang penting ketika akan memulai usaha adalah informasi mengenai lokasi, potensi pasar,
sumber modal, pekerja, dan cara pengorganisasiannya. Kombinasi antara jaringan yang luas dan
kenekaragaman latar belakang akan mempermudah mendapatkan informasi tersebut.
Beberapa sumber peluang usaha antara lain:

Perubahan teknologi

Perubahan kebijakan dan politik

Perubahan sosial demografi

2. Optimalisasi Potensi diri

Setelah mengenai peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan potensi diri. Keunggulan kompetitif
apa yang saya miliki? Yang sering terjadi di masyarakat kita adalah memilih usaha yang sedang trend saat
itu. Hal ini sah-sah saja tetapi ketika dalam proses perkembangan tidak membuat inovasi, maka akan
sulit bersaing. Counter HP di Yogyakarta merupakan bisnis yang menjamur dalam 3-4 tahun ini. Jika
mereka tidak mempunyai keunggulan kompetitif misalnya layanan purna jual, harga yang bersaing,
ataukah layanan secara umum baik, maka sulit akan berkembang. Seseorang datang ke sebuah toko
untuk membeli HP, sebagian besar karena informasi yang telah didapatkan sebelumnya apakah dari
mulut ke mulut ataukah dari koran.

Hal ini sangat berbeda dengan ahli terapis untuk anak autis. Kenyataan menunjukkan penderita autis
meningkat di masyarakat, sementara layanan atau terapis autis belum terlalu banyak. Keahlian khusus
yang ‘langka’ akan dicari orang tanpa mempertimbangkan aspek lokasi usaha.

Usaha jasa berbasis pengetahuan (knowledge intensive service) merupakan satu alternatif usaha yang
memiliki keunggulan kompetitif. Biasanya mereka mendirikan usaha misalnya konsultan keuangan,
konsultan manajemen, konsultan enjinering karena kemampuan pengetahuan yang dimilikinya. Oleh
karenanya, model usaha ini yang seharusnya dikembangkan dalam kewiarausahaan di Perguruan Tinggi.
Mahasiswa didorong untuk melakukan riset sesuai dengan bidang ilmunya untuk memiliki pengetahuan
baru dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Selain potensi diri dalam arti pengetahuan yang kita miliki, maka masih perlu mengoptimalkan aspek
motivasi dan kepribadian. Dalam modul kuliah 5 kharakteristik kewirausahaan dari perspektif Psikologi
maka dapat diperoleh gambaran ada beberapa kaharakteristik yang mendorong kesuksesan usaha dan
yang tidak. Oleh karenanya, sejauh mana potensi psikologis anda mampu dioptimalkan dalam memulai
sebuah usaha?

3. Fokus dalam bidang usaha

Peter Drucker pakar dalam kewirausahaan menyatakan bahwa dalam dalam memulai sebuah usaha atau
inovasi dilakukan disarankan untuk terfokus –dimulai dari yang kecil berdasarkan sumberdaya yang kita
miliki. Vidi catering di Yogyakarta adalah salah satu contoh dimana pendirinya berlatar belakang sarjana
teknologi pertanian, jurusan pengolahan makanan. Memulai usaha rantangan untuk anak kost karena
tinggal di sekitar kampus, kemudian karenabasic knowledge di bidang pengolahan makanan, kemudian
berkembang menjadi catering, hotel, dan sekarang ini gedung pertemuan dan paket pernikahan (event
organizer).

4. Berani memulai.

Dunia kewirausahaan adalah dunia ketidakpastian sementara informasi yang dimiliki oleh yang akan
memulai usaha sedikit. Oleh karenanya, ‘sedikit agak gila’ (overconfidence) dan berani mengambil resiko
adalah sangat perlu dilakukan. Lakukan dulu. Jalan dulu. Jika ada kesulitan, baru dicari jelan keluarnya

Ahli marketing dari Ednovate Marketing, Hermas Puspito, membagi bagian itu jadi lima langkah-langkah
yang harus dilakukan oleh wirausaha:

Tahap 1 : Mencari Ide Bisnis

Adalah step paling awal saat bakal mengawali usaha. Calon pelaku bisnis mencari beragam info perihal
kesempatan serta inspirasi usaha. Inspirasi ini dapat datang darimana saja.

Panduan : Kita dapat mendapatkan inspirasi usaha dari buku, majalah, internet, seminar, anjuran pelaku
bisnis senior serta juga saat kita bertandang ke pusat perbelanjaan/pusat keramaian.

Tahap 2 : Memulai Bisnis

Sesudah temukan inspirasi serta kesempatan usaha, lalu mengawali usaha. Ingat, intinya yaitu ACTION
dulu, serta janganlah takut tidak berhasil.
Panduan : Pada step ini fokuslah untuk jualan, promosi, merubah calon pelanggan jadi pelanggan.
Kumpulkan serta mencari customer sebanyak-banyaknya.

Tahap 3 : Meningkatkan Profit

Pada step ini kita konsentrasi untuk menambah keuntungan usaha. Sesudah banyak customer yang
datang ke toko kita, waktunya kita menambah keuntungan.

Panduan :

Perbesar margin keuntungan

Buat customer beli lebih sering

Buat customer beli lebih banyak

Tahap 4 : Membangun Sistem

Step ini dengan cara bertahap kita mulai bangun system usaha. Kita mulai bikin Standard Operating
Procedure (SOP), buat system sistem order, penjualan, penggajian karyawan, buat tim manajemen.

Panduan : Inti dari step ini yaitu usaha kita dapat jalan, walau kita tak ada.

Tahap 5 : Mengembangkan

Step ini dapat kita lakukan saat system telah kita bangun. Sistem pengembangan usaha ada beragam
jenis :

Buka cabang

Buka system kemitraan


Buka system waralaba

Mencari inspirasi usaha baru

Panduan : Untuk step ini yakinkan merk kita telah tercatat di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual (Dirjen HKI).

Banyak dicari:

langkah langkah dalam berwirausaha, langkah berwirausaha, Apa yang harus dilakukan wirausahawan
baru, hal yg perlu dilakukan kewirausahaan, langkah langkah proses usaha yang harus dilakukan oleh
wirausaha, langkah-langkah dalam berwirausaha, apa yang harus dilakukan oleh wirausahawan baru,
langkah langkah berwirausaha, langkah pertama yang harus dilakukan oleh pngusaha, apa yang
dilakukan untuk wirausaha, langkah yang dilakukan dalam berwirausaha, langkah langkah apa saja yang
harus dilakukan seorang wirausaha dalam menjalankan usaha ya, langkah langkah dalam berwirausah,
yqng harus dilakukan seorang wirausaha, apa yang perlu dilakukan oleh, apa yang hatrus dilakukan
wirausahawan baru, Apa yang harus dilakukan wirausaha baru, Apa yang harus dilakukan wirausaha, apa
yang harus dilakukan dalam berwirausaha, apa yang di lakukan seorang wirausaha untuk memulai usaha
baru

Anda mungkin juga menyukai